Anda di halaman 1dari 7

Ekonomi dan Tekno Ekonomi

Analisa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia


Tahun 2009 pada Sektor Pembangunan Infrastruktur
Ir. Subagyo, Ph.D

Sri Rahayu

NIM. 09/284284/TK/35222

Prodi Teknik Industri

Jurusan Teknik Mesin dan Industri

Fakultas Teknik

Universitas Gadjah Mada

2009/2010
PENDAHULUAN

Indonesia memiliki luas wilayah daratan dan lautan yang sangat besar.
Ketersediaan infrastruktur sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi
di setiap daerah. Pembangunan infrastruktur mutlak dilakukan karena infrastruktur yang
memadai merupakan salah satu aspek penting untuk mempercepat pertumbuhan
ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu,
pembangunan sektor ini menjadi fondasi dari pembangunan ekonomi selanjutnya.

Pemerintah tahu betul akan hal tersebut. Oleh karena itu, setiap tahun
Pemerintah menganggarkan sejumlah dana untuk pembangunan infrastruktur. Salah satu
sumber dananya ialah APBN. Jumlah dana yang dikeluarkan berbeda-beda setiap
tahunnya. Hal ini dikarenakan perekonomian Nasional dan dunia yang berubah-ubah.
Sebelum krisis 1998, boleh kita beranggapan pembangunan infrastruktur menjadi hal
yang paling disorot Pemerintah. Pembangunan terjadi dimana-mana, bahkan sampai ke
pelosok desa. Kita dapat merasakan manfaatnya sekarang. Tapi bagaimana dengan
generasi setelah kita? Masih dapatkah mereka merasakan manfaat infrastruktur yang
ada?

China berhasil membangun kekuatan perekonomiannya dengan fokus pada


pembangunan infrastruktur di wilayahnya. Panjang jalan yang tadinya hanya belasan
ribu kilometer saat ini berubah drastis menjadi ratusan ribu kilometer. Dapatkah kita
mengikuti jejak China?

Infrastruktur yang mendukung kegiatan perekonomian diantaranya adalah


transportasi (jalan, rel, dan pelabuhan), ekonomi (pasar, mal, bank), pertanian (irigasi,
saluran distribusi air) dan sosial (rumah ibadah, pusat pelayanan masyarakat).
Kemudian infrastruktur yang mendukung kegiatan masyarakat seperti kesehatan
(puskesmas, rumah sakit), telekomunikasi (jaringan telepon, BTS) serta energi (jaringan
listrik, pembangkit listrik).

Namun, infrastruktur tersebut belum tersebar merata di seluruh wilayah


Indonesia. Pembangunan infrastruktur masih terpusat di pulau Jawa. Mengapa hal ini
bisa terjadi? Apakah anggaran yang disediakan tidak mencukupi? Atau karena
lambannya kinerja Pemerintah? Hal inilah yang akan dibahas serta dianalisa dalam
paper ini.
PEMBAHASAN

Menurut Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D, infrastruktur adalah fasilitas fisik


beserta layanannya yang diadakan untuk mendukung bekerjanya sistem sosial-ekonomi,
agar menjadi lebih berfungsi bagi usaha memenuhi kebutuhan dasar dan memecahkan
berbagai masalah. Infrastruktur (bandara, pelabuhan, jalan, jembatan, dan lain-lain)
sangat dibutuhkan oleh suatu Negara untuk menarik pihak investor dan pelaku bisnis
serta untuk perusahaan ketika tiba saatnya untuk memutuskan dimana harus
berinvestasi, membangun pabrik, mendirikan kantor regional, dan lain-lain. Bagaimana
mudahnya melakukan perjalanan serta modernitas dan efisiensi suatu bandara atau
pelabuhan selalu menjadi sesuatu yang dipertimbangkan oleh para eksekutif sebelum
melakukan kegiatan bisnis di sebuah daerah.

Pada awal tahun 1990-an, anggaran untuk pembangunan infrastruktur di


Indonesia berkisar antara 5%-7% dari total PDB. Tapi akibat adanya krisis moneter
tahun 1998, anggaran tersebut turun drastis menjadi 2%-3% saja. Padahal, untuk
menciptakan pertumbuhan ekonomi 6% seperti yang diharapkan Pemerintah, setidaknya
anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur adalah 5% dari PDB.
Menurut kajian lembaga internasional, competitiveness Indonesia pada tahun 2008/2009
berada pada urutan ke-96 dari 134 negara dalam daya saing infrastruktur.

Pada APBN 2009, Pemerintah menetapkan dana sejumlah Rp 1.037 triliun dan
Rp 71,6 triliun disalurkan untuk pembangunan infrastruktur melalui departemen-
departemen yang ada di pemerintahan. Pemerintah sebenarnya mengalokasikan dana
kurang lebih Rp 100 triliun untuk pembangunan infrastruktur, dimana sekitar Rp 71,6
triliun diambil dari APBN dan digunakan untuk belanja modal di tingkat pusat
sedangkan sisanya berasal dari BUMN atau swasta dan disalurkan ke daerah sebagai
Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur. Pemerintah berharap dengan sejumlah dana
tersebut, infrastruktur di Indonesia akan bertambah sehingga kemakmuran rakyat dapat
tercapai dan perekonomian dapat meningkat.

Sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 bahwa salah satu


pelayanan dasar yang termasuk dalam kebutuhan fiskal daerah adalah pembangunan
infrastruktur. Namun kenyataannya, porsi untuk infrastruktur yang termasuk dalam
komponen Dana Alokasi Khusus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Padahal,
pembangunan infrastruktur yang dilakukan di daerah-daerah dapat membantu daerah
tersebut untuk menciptakan iklim investasi yang baik sehingga nantinya akan banyak
investor yang menanamkan modalnya untuk membangun perusahaan atau pabrik
dimana efeknya akan dirasakan oleh masyarakat sekitar, contohnya tercipta lapangan
kerja untuk masyarakat.

Untuk meredam atau mengantisipasi dampak krisis ekonomi global, Pemerintah


melalui menteri keuangan memberlakukan kebijakan stimulus fiskal pada tahun 2009.
Dana stimulus fiskal yang disalurkan melalui kementrian/lembaga ini bertujuan untuk
penciptaan kesempatan kerja, serta penyerapan dampak PHK yang dilakukan melalui
pembangunan infrastruktur padat karya di berbagai bidang. Bidang-bidang yang
memperoleh alokasi dana stimulus fiskal tersebut antara lain adalah bidang pekerjaan
umum, bidang perhubungan, bidang energi, dan bidang perumahan rakyat.
Rincian Anggaran Pembangunan Infrastruktur dari APBN 2009 dan APBN-P
2009
No
Kementrian/Lembaga APBN 2009 APBN-P 2009
.
1. Departemen Pekerjaan Umum Rp 34,98 triliun Rp 39,05 triliun
2. Departemen Perhubungan Rp 16,97 triliun Rp 18,61 triliun
3. Departemen ESDM Rp 6,74 triliun Rp 7,38 triliun
4. Kementerian Negara Perumahan
Rp 964,2 miliar Rp 1,34 triliun
Rakyat.

Akibat adanya krisis ekonomi global, pembangunan infrastruktur di Indonesia


berjalan lambat. Dari data yang diperoleh Bappenas, realisasi anggaran untuk
pembangunan infrastruktur baru 20%-30% dari anggaran yang diberikan kepada tiap-
tiap departemen. Birokrasi yang berbelit-belit, pembebasan tanah yang tak kunjung
selesai dan minimnya minat investor untuk menanamkan modalnya pada pembangunan
infrastruktur di Indonesia menjadi penyebab lambannya pembangunan pada sektor ini.

Rincian Realisasi Anggaran Pembangunan Infrastruktur dari APBN 2009


Jatah Belanja Terealisasi di 6
No. Kementrian/Lembaga
Infrastruktur bulan pertama
1. Departemen Pekerjaan Umum Rp 34,98 triliun Rp 10,83 triliun
2. Departemen Perhubungan Rp 16,97 triliun Rp 4,2 triliun
3. Departemen ESDM Rp 6,74 triliun Rp 2,3 triliun
4. Departemen Komunikasi dan
Rp 2 triliun Rp 393,5 miliar
Informatika
5. Kementerian Negara Perumahan
Rp 964,2 triliun Rp 286,6 miliar
Rakyat.

Panjang jalan yang terdapat di Indonesia saat ini 553.853 km. Namun hanya
58% dari total panjang jalan yang sudah diaspal. Keluhan masyarakat tentang jalan-
jalan yang rusak selalu terdengar setiap saat. Bahkan beberapa waktu yang lalu pun
sampai ada warga yang memblokir jalan akibat belum diperbaiki oleh Pemerintah.
Padahal soal kerusakan jalan tersebut sudah dilaporkan beberapa bulan sebelumnya.
Birokrasi yang berbelit-belit menjadi alasan Pemerintah pada saat itu. Untuk
pendanaannya sendiri, sebenarnya sudah ada alokasi tersendiri untuk pembangunan
jalan daerah dan nasional.

Kemacetan pun membuktikan bahwa perbandingan panjang jalan dengan jumlah


kendaraan yang ada sangat tidak imbang. Walaupun berbagai cara sudah digunakan
Pemerintah, tetap saja tidak bisa mengatasi kemacetan yang terjadi. Sebenarnya, bila
Pemerintah melakukan semuanya dengan serius, masalah kemacetan akan dapat teratasi.
Salah satu solusi yang dilakukan Pemerintah pada saat itu adalah menambah jenis
angkutan umum, seperti busway dan monorail. Namun dua jenis angkutan massal
tersebut tidak ada masalah. Busway bermasalah dengan penyediaan jalan khusus dan
jumlah bus yang dibutuhkan. Sedangkan monorail, pembangunan jalurnya saja sudah
tidak ada kejelasan, apalagi pelaksanaannya.
Salah satu contoh negara yang melakukan pembangunan infrastruktur dengan
baik adalah negara China. Di tengah hantaman krisis ekonomi global, China malah bisa
menghasilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata 9% per tahun. Apa yang membuat
pertumbuhan Negara China meningkat dalam kurun waktu hanya 10 tahun? Fokus pada
pembangunan infrastruktur merupakan kebijakan awal pemerintah China untuk
meningkatkan perekonomian Negara tersebut.

Pemerintah China menyadari infrastruktur ekonomi merupakan syarat utama


dalam membangun perekonomian. Sebab kalau hanya mengandalkan pada keunggulan
komparatif (misal tenaga kerja murah dan sumber daya alam melimpah), sulit
mengembangkan wilayah-wilayah potensial di China. Oleh karena itu pembangunan
infrastruktur seperti jalan raya, pelabuhan, irigasi, komunikasi, dan listrik mendapat
prioritas.

45% dari pendapatan China disalurkan untuk pembangunan infrastruktur.


Sekitar 4.000 triliun reinmimbi yuan atau setara dengan Rp 5,3 juta triliun dianggarkan
untuk pembangunan infrastruktur dan jaring pengaman sosial sampai akhir tahun 2010.
Pemerintah China membangun jaringan kereta api dan jaringan trem tercepat di dunia.
Infrastruktur lainnya yang mendukung pertumbuhan ekonomi China pun dibangun.
Sarana pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai universitas dibangun pemerintah
China agar seluruh warga negaranya dapat mengecap pendidikan. Sarana kesehatan,
energi, perumahan rakyat, pertanian dan yang lainnya juga turut dibangun agar
masyarakatnya makmur dan perekonomian Negara menjadi lebih baik.

Untuk menciptakan kondisi perekonomian yang baik, tak ada salahnya bila
Indonesia belajar dari China, yakni dengan memprioritaskan pembangunan infrastruktur
negara yang wilayahnya luas dan jalan rayanya mencapai segala pelosok seluruh negeri.
PENUTUP

Pada akhirnya, infrastruktur sebagai salah satu pendukung pertumbuhan


ekonomi harusnya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah Indonesia. Secara garis
besar, hal yang bisa kita dapat dari penjelasan sebelumnya diantaranya :

a. Anggaran yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur idealnya adalah 5%


sampai 7% dari PDB. Sedangkan untuk tahun 2009, anggaran yang disediakan
untuk pembangunan infrastruktur hanya 2% dari PDB atau Rp 100 triliun, Rp
71,6 triliun berasal dari APBN.

b. Tidak adanya penambahan kualitas dan kuantitas sarana infrastruktur yang ada
di Indonesia menunjukkan Pemerintah masih kurang fokus pada bidang ini.

c. Investor masih enggan berinvestasi di Indonesia karena kurangnya infrastruktur


yang ada untuk mendukung kegiatan perekonomian serta iklim investasi yang
tidak kondusif.

d. Birokrasi yang ada di pemerintahan membuat anggaran yang sudah disediakan


tidak dapat digunakan secepatnya. Pengurusan yang berbelit-belit membuat
pembangunan infrastruktur menjadi lambat dan tidak maksimal.

e. Penyebaran pembangunan infrastruktur yang belum merata di seluruh wilayah


Indonesia. Selama ini pembangunan selalu terfokus di pulau Jawa, sedangkan
yang di daerah lain hanya sekadar membangun infrastruktur apa adanya.

Berdasarkan bukti-bukti diatas, maka alokasi anggaran untuk pembangunan


infrastruktur tidak memadai.
Referensi

Departemen Keuangan. 2009. Nota Keuangan APBN 2009. (online, diakses tanggal 6
Maret 2010). URL : http://www.anggaran.depkeu.go.id/Content/09-09-30,%20NK
%20APBN-P%202009.pdf
Departemen Pekerjaan Umum. 2009. Kebijakan Pengembangan Investasi Infrastruktur
Bidang Ke-PU-an. (online, diakses tanggal 8 Maret 2010). URL :
http://www.pu.go.id/Index.asp?site_id=10401&noid=29
DetikFinance.com. 2010. Infrastruktur Minim, Penyerapan APBN-P 2009 Rendah.
(online, diakses tanggal 10 Maret 2010). URL :
http://www.detikfinance.com/read/2010/01/02/152553/1270366/4/infrastruktur-
minim-penyerapan-apbn-p-2009-rendah
Kenneth Rogoff. 2009. China's Infrastructure Projects.(online, diakses tanggal 10
Maret 2010). URL : http://economicstrategy.blogspot.com/2009/02/chinas-
infrastructure-projects.html
Khoiril Anwar. 2009. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2008.(online, diakses
tanggal 11 Maret 2010). URL : http://tkpkri.org/berita/siaran-pers/pertumbuhan-
ekonomi-indonesia-tahun-2008-20090217527.html
Okezone.com. 2009. Belanja Infrastruktur APBN baru 18 Triliun.(online, diakses
tanggal 7 Maret 2010). URL :
http://economy.okezone.com/read/2009/09/02/320/253518/320/belanja-
infrastruktur-apbn-baru-rp18-triliun
Pikiranrakyat.com. 2010. Berawal dari Reformasi.(online, diakses tanggal 10 Maret
2010).URL:http://www.pikiran-rakyat.com/prprint.php?
mib=beritadetail&id=121034
Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D. 2009. Fokus Pembangunan Infrastruktur.(online
diakses tanggal 6 Maret 2010).URL:http://econalysis.blogspot.com/2009/03/fokus-
pembangunan-infrastruktur.html
Wikipedia.com. 2009. China Economic Stimulus Program.(online, diakses tanggal 10
Maret 2010).URL:http://en.wikipedia.org/wiki/China_economic_stimulus_program

Anda mungkin juga menyukai