Anda di halaman 1dari 9

Makalah Parasitologi

“ Taenia Solium”
Di susun oleh :
Kelompok 2
Ketua Kelompok : Siti Holipah
Anggota : Anisa Ratna Azizah
Ririn Lailatul M.
Nuril Tri
M.Iqbal R
Pebri Misgianto
Dimas Tian
Anas Tri C.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BHAKTI AL-QODIRI
JEMBER
2011
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Taenia solium

Adalah cacing pita babi yang paling berbahaya pad orang, karena kemungkinan
terjadinya infeksi sendiri oleh cysticercus dapat terjadi. Cacing dewas panjangnya 1,8-3 m.

A. Daur hidup dan patologi


Daur hidupnya mirip dengan T. saginatus, tetapi hospes intermedier berbeda dimana T.
saginatus. Pada sapi dan T. solium pada babi. Proglotid yang penuh telur keluar melalui feses,
kemudian telur infektif keluar dimakan oleh babi. Telur menetas dalam tubuh babi dan telur dan
membentuk Cysticercus celluloses, didalam daging (otot) atau organ lainnya. Orang akan mudah
terinfeksi bila memakan daging babi yang kurang masak. Cysticercus berkembang menjadi
cacing cacing muda yang langsung menempel pada dinding intestinum dan tumbuh menjadi
dewasa dalam waktu 5-12 minggu. Dimana cacing ini dapat bertahan hidup sampai 25 tahun.
Cysticercosis:
Tidak seperti spesies cacing pita lainnya, T. solium dapat berkembang dalam bentuk
cysticercus pada orang. Infeksi terjadi bila telur berembrio tertelan masuk kedalam lambung dan
usus, kemudian cacing berkembang menjadi cysticercus di dalam otot. Cysticerci sering
ditemukan dalam jaringan subcutaneus, mata, otak, otot, jantung, hati dan paru. Kapsul fibrosa
mengelilingi metacestoda ini, kecuali bila cacing berkembang dalam kantong mata. Pengaruh
cysticercus terhadap tubuh bergantung pada lokasi cysticercus tinggal. Bila berlokasi di jaringan
otot, kulit atau hati, gejala tidak begitu terlihat, kecuali pada infeksi yang berat. Bila berlokasi di
mata dapat menyebabkan kerusakan retina, iris, uvea atau choroid. Perkembangan cysticercus
dalam retina dapat dikelirukan dengan tumor, sehingga kadang terjadi kesalahan pengobatan
dengan mengambil bola mata. Pengambilan cysticercus dengan operasi biasanya berhasil
dilakukan.
Cysticerci jarang ditemukan pada syaraf tulang belakang (spinal cord), tetapi sering
ditemukan pada otak. Terjadinya nekrosis karena tekanan dapat menyebabkan gangguan sistem
saraf yaitu tidak berfungsinya saraf tersebut. Gangguan tersebut ialah: terjadi kebutaan, paralysis,
gangguan keseimbangan, hydrocephalus karena obstruksi atau terjadi disorientasi. Kemungkinan
terjadinya epilepsi dapat terjadi. Penyakit dapat dicurigai sebagai epilepsi peyebab cysticercosis
bila penderita bukan keturunan penderita epilepsi.
Bilamana cysticercus mati dalam jaringan, akan menimbulkan reaksi radang, hal tersebut
dapat mengakibatkan fatal pada hospes, terutama bila cacing berada dalam otak. Reaksi seluler
lain dapat dpat terjadi yaitu dengan adanya kalsifikasi. Bila ini terjadi pada mata pengobatan
dengan operasi akan sulit dilakukan.

B. Pengobatan dan pencegahan


Pencegahan infeksi cacing ini lebih utama yaitu mencegah kontaminasi air minum,
makanan dari feses yang tercemar. Sayuran yang biasanya dimakan mentah harus dicuci bersih
dan hindarkan terkontaminasi terhadap telur cacing ini.
Pengobatan susah dilakukan, kecuali operasi dengan pengambilan cyste.

C. Hospes dan Nama Penyakit

Nama Penyakit    : Taeniasis solium (dewasa), Sistiserkosis   (larva)

Hospes Definitif  : Manusia.

Hospes Perantara : Manusia dan babi

Habitat              : Usus halus (dewasa), jar. subkutis, mata, otak, hati, paru,

otot jantung, rongga perut.

D. MORFOLOGI

1. Berukuran panjang kira-kira 2-4 meter dan kadang-kadang sampai 8 meter.


2. Terdiri dari skoleks, leher dan strobila yang terdiri dari 800-1000 ruas proglotid.
3. Strobila terdiri dari rangkaian proglotid yg belum dewasa (imatur), dws(matur) dan
mengandung telur (gravid).
4. Lubang kelamin letaknya bergantian selang seling pada sisi kanan atau sisi kiri strobila
secara tidak beraturan.
E. DAUR HIDUP

Telur → termakan oleh hospes → embrio keluar dr telur → menembus dinding usus → saluran
getah bening/darah →tersangkut diotot hospes → larva sistiserkus → daging hospes dimakan
manusia (dinding kista dicerna) → skoleks mengalami eviginasi → melekat pd dinding usus
halus → dewasa (3 bulan) → melepas proglotid dengan telur.
F. PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS

Cacing dewasa yang berjumlah seekor tidak menyebabkan  gejala klinis. Bila ada, dapat
berupa nyeri ulu hati, mencret, mual, obstipasi dan sakit kepala.
Gejala klinis yang sering diderita, disebabkanoleh larva (sistiserkosis), infeksi ringan
tidakmenunjukkan gejala, kecuali yang dihinggapi merupakan alat tubuh yang penting.
Pada manusia, sistiserkus sering menghinggapi subkuti, mata, jar otak, otot, otot jantung,
hati, paru dan rongga perut.

 Pada jaringan otak atau medula spinalis, larva jarang mengalami kalsifikasi, sehingga
menimbulkan reaksi jaringan da dapat menyebabkan epilepsi, meningo-ensefalitis gejala
yang disebabkanoleh tekananintrakranial yang tinggi seperti nyeri kepala dan kelainan
jiwa. Hidrosefalus internus dapat terjadi bila timbul sumbatan aliran cairan serebrospinal.

G. DIAGNOSIS

 Dengan menemukan telur dan proglotid


 Dengan sistiserkosis dapat dilakukan dengan :

1. Ekstirpasi benjolan.
2. Radiologi dengan CTscan.
3. Deteksi antibody

H. Pencegahan

 Kehidupan penduduk yang dipengaruhi tradisi kebudayaan dan agama sangat penting.
Pada orang-orang yang bukan islam biasanya mengkonsumsi babi.
 Cara terbaik untuk mengendalikan cacing pita ini adalah dengan makan daging babi yang
dimasak sepenuhnya.
 Kebersihan pribadi dan pencegahan terhadap kontaminasi tinja dengan makan daging
babi juga memainkan peranan besar dalam pencegahan mendapatkan parasit.

I. Pengobatan

Untuk pengobatan  T. solium dapat digunakan prazikuantel dan untuk larvanya


digunakan obat prazikuantel, albendazol atau dilakukan pembedahan. Gejala-Gejala Dari
Cysticercosis

Gejala-gejala dari cysticercosis mungkin berkembang dari beberapa bulan sampai


beberapa tahun setelah infeksi awal (periode inkubasi). Gejala-gejala akan tergantung pada
lokasi dan jumlah dari cysticerci, meskipun banyak individu-individu dengan cysticercosis tidak
akan pernah mengembangkan gejala-gejala apa saja sama sekali. Mayoritas dari pasien-pasien
dengan cysticercosis yang pergi ke dokter mempunyai keterlibatan sistim syaraf pusat
(neurocysticercosis atau NCC). Gejala-gejala dari neurocysticercosis mungkin termasuk yang
berikut:

 Mual dan muntah


 Sakit kepala
 Kelesuan
 Kebingungan
 Perubahan-perubahan penglihatan
 Kelemahan atau mati rasa
 Seizure (seringkali gejala yang mempresentasikan diri, terjadi pada kira-kira 70% dari
orang-orang dengan NCC)

Keterlibatan dari jaringan-jaringan tubuh lain mungkin menyebabkan pembengkakan otot


keragka, kista-kista subcutaneous, dan perubahan-perubahan penglihatan dari kista-kista yang
menginfeksi mata-mata.
Skoleks Taenia solium
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Platyhelminthes
Kelas: Cestoda
Ordo: Cyclophyllidea
Famili: Taeniidae
Genus: Taenia
Linnaeus, 1758
Spesies

Taenia crassiceps
Taenia pisiformis
Taenia saginata
Taenia solium
Taenia asiatica
Taenia taeniaeformis

DAFTAR PUSTAKA

http://crocodilusdaratensis.wordpress.com/2010/10/16/taenia-solium/
http://www.totalkesehatananda.com/cysticercosis2.html

Anda mungkin juga menyukai