Anda di halaman 1dari 1

STRATEGI PEMASARAN DALAM PRAKTEK

WAL-MART STORES INC.

Pada tahun 1991 Wal-Mart telah menjadi toko pengecer nomor 1 di Amerika. Wal-Mart menjual
barang konsumsi standart (kebutuhan pokok) seperti detergen, mesin cuci, hingga peralatan olah
raga.

Konsumen rela pergi jauh ke Wal-Mart di Lake Zurich, untuk mendapatkan barang dengan harga
lebih murah dibandingkan beli dari toko-toko sekitarnya.

Kita bisa melihat gambaran strategi pemasaran toko ini ketika kita berjalan di lorong toko Wal-Mart
dengan melihat tanda petunjuk warna-warni yang menggantung dilangit-langit menawarkan produk-
produk dengan harga murah dan menantang. Dari tanda petunjuk ini menujukkan bahwa harga di
toko Wal-Mart ini jauh lebih murah di bandingkan toko-toko pesaingnya. Jika ada konsumen
membawa iklan produk dari toko pesaing yang dijual lebih murah dari harga di Wal-Mart, maka Wal-
Mart akan menurunkan harga dengan harga yang sama.

Strategi ekspansi Wal-Mart adalah dengan membangun satu toko diskon besar di daerah
perdagangan tertentu (pinggiran kota) yang dapat menghindari persaingan langsung dengan toko
diskon lain. Ketika Wal-Mart sudah semakin berkembang dan menguntungkan toko yang di kelola di
daerah tersebut,, maka Wal-Mart akan berekspansi ke wilayah perdagangan yang lebih luas. Wal-
Mart juga menghindari penggunaan lokasi di Mall.

Wal-Mart adalah ahli dalam mempertahankan biaya overhead agar lebih rendah degan cara
perusahaan meminta harga bersaing (lebih murah) dari para produsen karena Wal-Mart menjual
barang dengan jumlah raksasa. Wal-Mart mengirimkan informasi penjualan beberapa produk ke
produsen produk tersebut, dengan demikian produsen dapat langsung menerima informasi
penjualan produknya dan dapat menyesuaikan skedul produksi serta pengiriman barang untuk
menciptakan tingkat pasokan barang yang efisien bagi Wal-Mart.

Untuk meningkatkan penjualan, serta dapat memberikan layanan yang ramah bagi konsumen,
perusahaan mengembangkan sejumlah program bagi karyawan. Setiap pramuniaga di haruskan
memilih sebuah barang dagangan yang akan disponsorinya selama satu tahun penuh, dan
ditugaskan untuk merancang displai barang tersebut dan menjaganya agar tetap bersih dan tidak
mengalami kekurangan persediaan, imbalannya pengakuan atas upaya yang dilakukan dari rekan
sekerja atau atasannya.

Salah satu langkah Wal-Mart yang tidak berhasil adalah pengembangan hypermarket karena
ternyata orang Amerika tidak terlalu suka mencari barang sehari-hari disebuah toko yang sangat
besar, disamping itu hypermarket sering tidak dapat memberikan barang dengan pilihan yang
beragam seperti pada toko-toko khusus.

Anda mungkin juga menyukai