Anda di halaman 1dari 12

BAB VIII

MODEL SISTEM

A. Sudut Pandang Sistem

Persyaratan user harus dituliskan dalam bahasa natural karena harus dimengerti oleh

orang-ornag yang bukan pakar teknik. Waluapun demikian,persyaratan sistem yang lebih

rinci dapat dinyatakan dengan carta yang lebih teknis. Salah satu teknik yang banyak

digunakan adalah pendokumentasian spesifikasi sistem sebagai satu set model sistem.

Representasi ini juga sebagai jembatan antara analisis dengan perancangan.

Model dapat digunakan pada proses analisis untuk mengembangankan pemahaman

tentang sistem . Pemahaman tersebut dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda, yaitu:

- Sudut pandang eksternal di mana konteks atau lingkungan sistem dimodelkan.

- Sudut pandang perilaku dimana perilaku sistem dimodelkan.

- Sudut pandang structural dimana arsitektur sistem atau struktur data dimodelkan.

Metode terstruktur seperti analisis sistem terstruktur ( DeMarco, 1978) dan analisis

berorientasi objek ( Rambaugh, 1991: Booch,1994) menyediakan kerangka kerja untuk

pemodelan sistem yang rinci sebagai bagian dari elisitasi dan analisis persyaratan. Metode-

metode ini biasanya mendefinisikan proses yang dapat digunakan untuk menurunkan model

ini, beserta serangkaian aturandan panduan yang berlaku untuknnya. Dokumentasi standart

dibuat untuk sistem. CASE tool biasanya tersedia untuk mendukung metode. Alat Bantu

ini mencakup editor model, dokumentasi sistem terotomasi dan menyediakan pemeriksaan

model.

Namun demikian , metode analisis terstruktur memiliki kelemahan diantaranya:

89
- Tidak menyediakan dukungan yang efektif untuk pemahaman atau pemodelan

sistem non fungsional.

- Metode ini tidak memilih-milih yaitu tidak menyertakan panduan untuk membantu

user menentukan apakah metode tersebut sesuai dengan masalah tertentu atau tidak,

dan biasanya tidak menyediakn saran bagaimana metode tersebut dapat diadaptasi

untuk digunakan pada lingkungan tertentu.

- Metode tersebut sering terlalu banyak dokumentasi sehingga sistem dapat

tersenbunyi .

- Model yang dihasilkan sngat detail dan user menggap sulit dipahami, sehingga tidak

dapat memeriksa realisme model.

Tipe model sistem yang berbeda didasarkan atas pendekatan yang berbeda pula

terhadap abstraksi. Model aliran data contohnya, berkonsentrasi pada aliran data dan

transformasi fungsional pada data tersebut. Model ini tidak memasukkan struktur data.

Kebalikannya, model relasi entitas ditujukan untuk mendokumentasikan data sistem dan

hubungnnya tanpa memperhitungkan fungsi pada sistem.

Contoh tipe-tipe modelsistem yang bisa dibuat adalah:

 Model pemrosesan data, Diagram aliran data yang menunjukkan bagaimana data

diproses pada tahap-tahap yang berbeda dari sistem

 Model komposisi. Diagram relasi entitas menunjukkan bagaimana entitas

terbentuk dari entitas yang lain

 Model arsitektural. Menunjukkan subsistem utama yang emmbentuk sistem.

90
 Model klasifikasi. Diagram kelas/inheritansi objek menunjukkan bagaimana

entitas memiliki karakteristik yang sama.

 Model Stimulus respon. Diagram transisi status menunjukkan bagaimana sistem

bereaksi terhadap event internal dan eksternal.

B. Model Konteks

Pada tahap dini elisitasi persyaratan dan proses analisis, harus diputuskan batasan-

batasan sistem. Hal ini meliputi bekerja dengan stakeholder sistem unyuk membedakan apa

yang merupakan sistem dan yang merupakan lingkungan. Selain ini juga dibutuhkan untuk

membatasi biaya dan waktu. Setelah batasan sistem ditentukan, maka bagian kegiatan

analisis adalah definisi dari konteks tersebut dan ketergantungannya dengan lingkungannya.

Normalnya, pembuatan model arsitektural sederhana merupkan langkah utama pada

kegiatan ini.

Hal tersebut diilustrasikan pada gambar 7.1 tentang model arsitektural tentang

struktur informasi yang mencakup jaringan auto-teller bank.

Security
system
Branch
Account
accounting
database
system
Auto-teller
system
Branch
Usage
counter
database
system
Maintenance
system

91
Model arsitektural mendeskripsikan lingkungan sistem. Sistem-sistem ini dapat memakai

data bersama dengan sistem yang bersangkutan, bisa terhubung langsung, terhubung

melalui jaringan, atau tidak terhubung sama sekali. Mereka mungkin secara fisik

menempati likasi yang sama atau terpisah pada bangunan yang berbeda. Semua hubungan

ini bisa mempengaruhi persyaratan sistem dan harus dipertimbangkan.

Model arsitektural sederhana biasanya dilengkapi dengan model lain yang

menunjukkan kegiatan proses yang didukung oleh sistem dan model aliran data yang

menunjukkan bagaimana data ditrasfer dari satu sistem dengan lingkungannya.

Pada gambar 7.2 menunjukkan model proses pengadaan peralatan pada organisasi. Dan gari

terputus-putu menggabungkan kegiatan yang berada di dalam batasan sistem.

Delivery
note

Equipment Checked Delivery


spec. spec. note
Specify Validate Accept Check
Get cost
equipment specification delivery of delivered
estimates
requir ed equipment items
Spec. +
supplier + Installation
estimate Order
Equipment notification instructions
spec. Supplier list
Place
Supplier Find Choose equipment Install
database suppliers supplier equipment
Order order
details +
Blank order Installation
form acceptance

Accept
delivered
Checked and equipment
signed order form

Equipment
details

Equipment
database
Gambar 7.2 Model Proses Pengadaan peralatan

C. Model Perilaku

92
Model perilakudigunakan untuk mendeskripsikan perilakuk sistem secara

menyeluruh. Ada dua tipe model perilaku yaitu:

 Model aliran data, yang memodelkan pemrosessan data pada sistem.

 Model state machine (mesin status) yang memodelkan bagaimana sistem bereaksi

terhadap event.

a. Model ALiran Data

Model aliran data merupakan cara yang intuitif untuk menunjukkan bagaimana data

diproses oleh sistem. Notasi yang digunakan pada model ini merepresentasikan

permrosesan fungsional. Model ini dipakai untuk menunjukkan bagaimana data mengalir

melalui serangkaian langkah pemrosesan. Langkah-langkah pemrosesan merupakan fungsi

program perangkat lunak. Pengembangan model aliran adata harus menggunakan prinsip

top down. Model aliran data dapat dilihat pada gambar 7.3 yang menunjukkan langkah-

langkah pada pemrosesan pemesanan barang. Model ini mendeskripsikan pemrosesan data

pada kegiatan 7.2. Sedangkan pada gambar 7.4 menunjukkan contoh diagram lain.

Checked and
Completed Signed Signed Sendto signed order
order form order form order form supplier +order
Order
notification
details + Complete Validate Record
blank order form order order
order form Adjust
Order available
Signed budget
details order form
Order
amount
+account
details
Orders Budget
file file

Gambar 7.3 Diagram Aliran Data dari Pemrosesan Pesanan

93
Input Valid Checked Design User
design de
sign d e
sign analysis report
Design D esign D esign Report
editor cross checker analyser generator
and
Referenced Checked
de signs design O utput
Design C od eskeleto n code Design
da
tabase Gambar 7.4 Diagram Aliran
geData
nera dari
tor CASE toolset da
tabase

b. Model State Machine

Model state machine digunakan untuk memodelkan perilaku sistem sebagai

tanggapan atas event internal atau eksternal. Model ini menunjukkan status sistem dan

event yang menyebbkan transisi dari satu status ke status yang lainnya. Model ini tidak

menunjukkan liran data di dalam sistem. Terutama berguna untuk pemrosesan real time

karena sistem ini seringkali dikendalikan oleh stimuli dari lingkungan sistem.

Model state machine sebuah sistem mengasumsikan bahea , pada saat kapan pun

sistem berada pada salah satu dari sejumlah status yang mungkin. Ketika stimulus diterima,

transisi ke status yang berbeda bisa terjadi. Sebagai contoh, sebuah sistem yang

mengontrol katup bisa beralih dari status “Katup terbuka” ke status “Katup Tertutup” ketika
Full
perintah operator
power 9stimulusFull
) diterima.
power
do: set power
= 600
Hal tersebut bisa dilihat pada gambar 7.5 yang mengilustrasikan model state machine dari

oven microwave
Waiting
sederhana yang dilengkapi
Timer tombol-tombol untuk mengatur power dan
Number
do: display
timer. time Full Set time Operation
power do: get number do: operate
exit: set time oven
Half
Half power
Door
power Cancel
Timer closed
Door Start
open Door
Half power Enabled open Waiting
do: set power Door do: display do: display
= 300 closed 'Ready' time

Disabled 94
do: display
'Waiting'
Gambar 7.5 Model state machine untuk microwave sederhana

Untuk menyederhanakan model, dianggap urutan pemakaian microwave adalah:

o Pilih tingkat power (setengah atau penuh)

o Masukkan waktu pemasakan

o Tekan start dan makanan akan dimasak selama waktu yang ditentukan.

Demi keamanan, oven tidak boleh beroperasi jika pintunya terbuka dan jika

pemasakan selesai, bel akan berbunyi. Oven memiliki display untuk menampilkan

berbagai pesan peringatan:

STATUS KETERANGAN
Waiting Oven menunggu input
Half Power Power oven diatur ke 300 watt
Full Power Power oven diatur ke 600 watt. Display menunjukkan “Full Power”
Set Time Waktu masak diatur oleh user. Display menunjukkan waktu masak

95
yang dipilih
Disable Operasi oven di-disable demi keamanan. Lampu dalam oven
menyala. Display menunjukkan “Not ready”
Erfatable Operasi oven di-enable. Lampu dalam oven mati. Display
menunjukkan ’”Ready to Cook”
Operation Oven sedang dipakai. Lampu dalam oven menyala. Display
menunjukkan perhitungan mundur waktu. Jika pemanggangan telah
selesai, buzzer berbunyi selama 5 detik. Lampu oven menyala.
Display menunjukkan “cooking complete” ketika buzzer berbunyi.

Notasi UML yang digunakan dibuat untuk mendeskripsikan model state machine dirancang

untuk memodelkan perilaku objek. Persegi bersudut bulat merepresentasikan status sistem.

Persegi ini juga berisi deskripsi singkat (“DO”) tentang pekerjaan yang dilakukan pada

status tersebut. Tanda panah menunjukkan stimuli yang merubah dari transisi status ke

status yang lain. Gambar 7.7 menunjuukan superstate yang diperluas untuk status sistem

“operation”

Operation
Time
Checking
OK Cook
do: check do: run
status generator

Turntable Emitter Timeout


fault fault

Alarm Done
do: buzzer on
do: display for 5 secs.
event

Door Cancel 96
open
Disabled Waiting
Gambar 7.7 Operation Oven Microwave

D. Model OBJEK

Pendekatan berorientasi Objek ke seluruh pengembangan perangkat lunak sekarang

ini umum digunakan, terutama untuk pengembangan sistem interkatif. Ini berarti bahwa

persyaratan sistem dilakukan dengan memakai model objek, perancangan sistem dialkukan

dengan menggunakan objek, dan pengembangan sistem dilakukan dalam bahasa

pemrograman berorientasi objek seperti Java atau C++.

Model objek yang dikembangkan dapat digunakan untuk merepresentasikan data

sistem dan pemrosesannya. Untuk beberapa kelas sistem, model objek merupakan cara

untuk merefleksikan entitas dunia nyata . Sebuah kelas objek adalah abstraksi terhadap satu

set objek yang mengidentifikasikan atribut-atribut umum dan layanan atau operasi yang

disediakan oleh setiap objek. Objek adalah entitas yang dapat dieksekusi dengan atribut

dan layanan kelas objek. Objek merupakan instansiasi dari kelas objek dan banyak objek

yang berbeda dapat dibuat dari satu kelas. Umunya, model yang dikembangkan dengan

menggunakan analisis terfokus pada kelas objek dan hubungannya

Brtbagai model analissi berorientasi objek diusulkan oleh BOOCH, Coad dan
Yordan. Metode-metode ini banyak kesamaan. Kemudian tiga pengembang (Booch,
Rambaugh dan Jacobson) mengintegrasikan pendekatan mereka untuk menghasilkan

97
metode yang terunifikasi. Unifield Modelling Language (UML) yang dipakai pada metode
terunifikasi ini menjadi standart yang efektif untuk pemodelan objek. UML mencakup
notasi untuk berbagai tipe model sistem.
Sebuah kelas objek pada UML sebagaimana diilustrasikan pada gambar 7.8

direpresentasikan sebagai persegi berorientasi vertical dengan tiga bagian:

1. Nama kelas objek, berada pada bagian atas

2. Atribut berada pada bagian tengah

3. Operasi yang berhubungan dengan objek berada di bagian bawah.


Library item

Catalogue number
Acquisition date
Cost
Type
Status
Number of copies
Acquire ()
Catalogue ()
Dispose ()
Issue ()
Return ()

Published item Recorded item


Title Title
Publisher Medium

Book Magazine Film Computer


program
Author Year Director
Edition Issue Date of release Version
Publication date Distributor Platform
ISBN

Gambar 7.8 hirarkhi kelas untuk sistem perpustakaan

a. Model INHERITANSI

Pemodelan berorientasi objek melibatkan identifikasi kelas objek yang penting pada

domain yang dipelajari. Kelas-kelas ini kemudian disusun menjadi taksonomi. Taksonoki

merupakan skema klasifikasi yang menunjukkan bagaimana kelas objek terkait dengan

kelas-kelas lain melalui atribut dan layanan umum.

98
Library user
Name
Address
Phone
Registration #
Register ()
De-register ()

Reader Borrower
Affiliation Items on loan
Max. loans

Staff Student
Department Major subject
Department phone Home address

Gambar 7.9 Hirarkhi kelas user.

Pada gambar 7.9 menunjukkan hirarkhi inheritas lian yang menunjukkan dua kelas user

yaitu yang boleh meminjam buku dan yang hanya yang boleh membaca. PAda notasi UML

inheritas ditunjukkan “ ke atas “dan bukan “ke bawah” sperti notasi berorientasi objek

lainnya. MAksudnya ujung anak panah (digambarkan sebagai segi tiga) menunjukkan dari

kelas yang mewarisi atribut dan operasi ke superclaass. UML tidak menggunakan istilah

inheritas, melainkan lebih menyukai hubungan yang umum.

b. Pemodelan Perilaku Objek

Untuk memodelkan perilaku objek, kita harus menunjukkan bagaimana operasi

yang disediakan oleh digunakan. Pada UML, perilaku dimodelkan dengan scenario yang

berdasarkan atas use case. Pada gambar 7.10 menunjukkan diagram sekuensial dengan

objek sepanjangan bagian atas diagram. Operasi yang diperlihatkan dengan tanda panah

99
dan urutan operasi adalah dari atas ke bawah. Pada scenario ini, user perpustakaan

mengakses catalog untuk melihat apakah item yang dibutuhkan tersedia secara elektronik

dan jika demikian, meminta bentuk elektronik dari item tersebut. Untuk alas an hak cipta,

hal ini harus diberi lisensi sehingga ada transaksi antara item di mana user dimana lisensi

disetujui. Item yang akan dikeluarkan kemudian dikirim ke objek server jaringan untuk

dikenakan proses kompresi sebelum user perpustkaan.

Ecat: :Library Item Lib1:


Catalog NetServer

:Library User

Lookup

Display

Issue
Issue licence

Accept licence

Compress

Deliver

Gambar 7.10 perilaku Pengeluaran item elektronik

100

Anda mungkin juga menyukai