Anda di halaman 1dari 5

KARBON AKTIF

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Sintesis Anorganik semester V

Disusun oleh

Dewi Anggia Murni J2C006017

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2008
KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA

Kegunaan tempurung kelapa yang sudah diolah menjadi karbon aktif sangat banyak
dan dibutuhkan di industri-industri besar. Untuk pemurnian gas, misalnya karbon aktif
diperlukan untk menghilangkan belerang, gas beracun, bau busuk, asap dan pencegahan
racun. Kemudian dipakai juga pada industri pengolahan gas alam cair (LNG), katalisator
untuk mengangkut vinil klorida dan vinil asetat.
Dan yang lebih sederhana adalah sebagai bahan pembersih udara di ruangan yang
kandungan uap air dan gas berbau atau beracunnya tinggi, seperti pada mobil, kamar
pendingin, botol obat-obatan serta peralatan-peralatan yang harus dilindungi dari proses
perkaratan. Kemudian karbon aktif juga digunakan di industri obat dan makanan sebagai
penyaring, penghilang warna, baud dan rasa tidak enak pada makanan. Di bidang
perminyakan juga karbon aktif dipakai sebagai bahan penyulingan bahan mentah dan zat
perantara. Dalam industri pembersihan air dipakai juga sebagai bahan penghilang bau,
warna dan logam berat, menghilangkan ammonia, nitrit, fenol. Bahkan dalam industri pulp
(bahan kertas) dan tambang emas, karbon aktif digunakan sebagai bahan pemurnian.
Dikatakan bahwa permintaan terhadap tempurung kelapa, baik sebagai bahan
bakar maupun sebagai karbon aktif masih sangat tinggi untuk memenuhi kebutuhan
industri di kota-kota besar. Karena sebagaimana dikatakan, tempurung kelapa dapat
digunakan sebagai bahan bakar langsung dan juga sebagai bahan pembuatan karbon aktif.
Karbon aktif atau sering juga disebut sebagai arang aktif adalah suatu jenis karbon yang
memiliki luas permukaan yang sangat besar. Hal ini bisa dicapai dengan mengaktifkan
karbon atau arang tersebut. hanya dengan satu gram dari karbon aktif akan didapatkan
suatu material yang memiliki luas permukaan kira-kira sebesar 500 m 2 (didapat dari
pengukuran adsorbsi gas nitrogen). Biasanya pengaktifan hanya beertujuan untuk
memperbesar luas permukaannya saja namun beberapa usaha juga berkaitan dengan
meningkatkan kemampuan adsorbsi karbon aktif itu sendiri.
Karbon aktif adalah suatu bahan padat berpori yang merupakan hasil pembakaran
bahan yang mengandung karbon. Karbon aktif merupakan suatu bentuk arang yang telah
melalui aktifasi dengan menggunakan gas CO2, uap air atau bahan-bahan kimia sehingga
pori-porinya terbuka dan dengan demikian daya absorpsinya menjadi lebih tinggi terhadap
zat warna dan bau. Karbon aktif mengandung 5-15% air, 2-3% abu dan sisanya terdiri dari
karbon. Karbon aktif berbentuk amorf terdiri dari pelat-pelat dasar, disusun oleh atom-
atom C yang terikat secara kovalen dalam suatu kisi heksagonal datar dengan satu atom C
pada setiap sudutnya. Pelat-pelat tersebut bertumpuk-tumpuk satu sama lain membentuk
kristal-kristal dengan sisa hidrokarbon, eter dan senyawa organic lain yang tertinggal pada
permukaannya.
Bahan baku karbon aktif dapat berasal dari bahan nabati atau turunannya dan
bahan hewani. Di antaranya adalah tempurung kelapa, serbuk gergaji, ampas tebu dan
bahan-bahan lain yang mengandung karbon. Mutu karbon aktif yang dihasilkan dari
tempurung kelapa memilik daya serap yang tinggi, karena arang ini berpori-pori dengan
diameter yang kecil, sehingga mempunyai internal yang luas. Luas permukaan arang
adalah 2 x 104 cm2 per gram, tetapi sesudah pengaktifan dengan bahan kimia mempunyai
luas sebesar 5 x 106 sampai 1,5 x 107 cm2 per gram.
Ada 2 tahap utama proses pembuatan karbon aktif yakni proses karbonasi dan proses
aktifasi. Menurut Astuti (1990) dijelaskan bahwa secara umum proses karbonisasi
sempurna adalah pemanasan bahan baku tanpa adanya udara sampai temperature yang
cukup tinggi untuk mengeringkan dan menguapkan senyawa dalam karbon. Pada proses
ini terjadi dekomposisi termal dari bahan yang mengandung karbon, dan menghilangkan
spesies non karbonnya. Proses aktifasi bertujuan untuk meningkatkan volume dan
memperbesar diameter pori setelah mengalami proses karbonisasi, dan meningkatkan
penyerapan.
Pada umunya karbon aktif dapat diaktifasi dengan 2 (dua) cara, yaitu dengan aktifasi kimia
dan aktifasi fisika

Aktifasi kimia
Arang hasil karbonisasi direndam dalam larutan aktifasi sebelum dipanaskan. Pada
proses aktifasi kimia arang direndam dalam larutan pengaktifasi selama 24 jam lalu
ditiriskan dan dipanaskan pada suhu 600-9000C selama 1-2 jam.
Aktifasi fisika
Yaitu proses menggunakan gas aktifasi misalnya uap air atau CO 2 yang dialirkan
pada arang hasil karbonisasi. Yang mana menurut Bansal (1988) proses ini biasanya
berlangsung pada temperature 800-11000C.

Karbon aktif banyak digunakan dalam industri pangan maupun industri nonpangan.
Merupakan adsorben yang baik dan arena itu sering digunakan untuk pemurnian,
penghilangan warna, penghilangan bau, dekloronisasi, menghilangkan zat racun,
penyaring, menghilangkan garam-garam dan dapat juga digunakan sebagai katalis (Bansal
et al, 1988)
Potensi dasar nasional untuk keperluan karbon aktif cukutp tinggi diatas 200 ton perbulan.
Untuk pasar local saja sekitar 30 ton perbulan yang kebanyakan digunakan untuk industri
pengolahan emas skala kecil. Harga jual karbon aktif untuk gold recovery sekitar 17.000
rupiah per kg. jika para penambang menggunakan karbon aktif buatan local maka PAD
yang masuk setiap tahun sekitar 6 miliar lebih.

SINTESIS KATALIS CU BERPENYANGGA KARBON AKTIF DARI LIMBAH TEMPURUNG


KELAPA, BUBUK KOPI DAN SEKAM PADI SERTA UJI AKTIVITASNYA PADA REAKSI
DEHIDRASI ALKOHOL

Abstrak: Penelitian tentang pemanfaatan limbah tempurung kelapa, bubuk kopi dan sekam
padi pada pembuatan katalis Cu/karbon aktif serta uji aktivitasnya pada reaksi dehidrasi
alkohol telah dilakukan. Arang aktif dari limbah-limbah tersebut dikarakterisasi dengan
XRD dan uji BET. Hasil analisis XRD menunjukkan arang aktif dari limbah tersebut
mempunyai pola difraksi yang hampir sama dengan karbon aktif komersil. Hasil uji BET
menunjukkan luas permukaan spesifik karbon aktif tempurung kelapa, bubuk kopi dan
sekam padi adalah 356,22 m2/gram; 47,20 m2/gram dan 148,82 m2/gram. Impregnasi ion
Cu2+ pada karbon aktif menghasilkan katalis Cu/Karbon aktif. Kandungan ion Cu pada
masing-masing katalis yang dianalisis dengan spektroskopi serapan atom adalah
Cu/tempurung kelapa, Cu/bubuk kopi, Cu/sekam padi dan Cu/Komersil 42,09 mg/gram;
52,50 mg/gram, 192,3747,20 mg/gram dan 136,69 mg/gram. Luas permukaan spesifik
Cu/karbon aktif tempurung kelapa, Cu/karbon aktif bubuk kopi, Cu/karbon aktif sekam
padi dan Cu/karbon aktif komersil adalah sebagai berikut : 721,44 m2/gram; 174,42
m2/gram; 172,30 m2/gram dan 415,88 m2/gram. Luas permukaan spesifik karbon aktif
yang telah diimpregnasi dengan ion Cu2+ lebih besar daripada karbon aktif. Katalis
Cu/Karbon aktif memiliki aktivitas katalitik yang lebih besar pada reaksi dehidrogenasi
etanol dibanding dengan dehidrasi 2-propanol.

Anda mungkin juga menyukai