PENDAHULUAN
1. Pengertian Syukur
Syukur secara umum, syukur berarti berterima kasih , merasa gembira serta puas atas
segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Sedangkan secara khusus, syukur berti
taat dan patuh menjalankan semua perintah –perintah Allah dan menjauhi segala
larangan –laranganNya, baik secara lahir dan batin, baik secara lisan maupun dalam
hati, baik secara sembunyi maupun terang- terangan.
2. Perintah Syukur
Allah telah memerintahkan kepada hamba Nya untuk senantiasa bersyukur , untuk
senantiasa memanjatkan puji-pujian, kehadirat Nya. Dan pada hakitaknya bersyukur
bermanfaat bagi orang yang melaksanakan syukur.
Dalam hal ini, Allah Ta’ ala berfirman dalam surat An Nahl ayat 114:
“ Dan bersyukurlah kalian atas nikmat Allah ( yang telah diberikan kepada kita ), jika
kamu benar-benar menyembah kepada –Nya.
1. Kebodohan
Kebodohan merupakan pangkal dari berbagai perbuatan buruk.
Seseorang berbuat jahat boleh jadi karena ia tak tahu bahwa
perbuatan itu dilarang agama, atau ia tidak tahu ancaman dan
bahaya yang akan dihadapinya kelak di akhirat, atau ia tidak tahu
keperkasaan Sang Maha Kuasa yang mengatur denyut jantungnya,
mengatur musibah dan rezekinya.
2. Ketidakpedulian, keengganan dan melupakan
Ketidakpedulian menyebabkan pikiran seseorang diisi dengan hal-hal
duniawi yang hanya ia sukai (yang ia pedulikan), sedangkan yang bukan
ia sukai tidak diberi tempat dipikirannya. Ini menyebabkan ia tidak
ingat (dzikir) pada Allah, sifatnya tidak tulus, tidak punya rasa takut dan
malu (kepada Allah), tidak merasa berdosa (tidak perlu tobat), dan bisa
jadi ia menjadi sombong karena tidak merasakan pentingnya berbuat
rendah hati dan sederhana.
Kengganan seseorang untuk melakukan suatu kebaikan padahal ia tahu
hal itu telah diperintahkan Allah, maka ia termasuk orang yang men-
zhalimi (melalaikan) dirinya sendiri. Allah akan mengunci hatinya dari
jalan yang lurus (al-Kahfi 18:5), dan ia akan menjadi teman syeitan
(Thaaha 20:124).
Melupakan kewajiban dan kepatuhan seseorang dalam beribadah
berawal dari sifat lalai atau lemah hatinya. Waktu dan energinya harus
didorong agar diisi lebih banyak dengan perbuatan amal sholeh, kalau
tidak maka kesenangan duniawi akan semakin menguasai dirinya hingga
ia semakin jauh dari ingat (dzikir) kepada Allah.
1. Syaitan
Syaitan adalah musuh manusia. Tujuan syaitan adalah untuk merusak
keimanan orang. Siapa saja yang tidak membentengi dirinya dengan
selalu mengingat Allah maka ia menjadi sarang syaitan,
menjerumuskannya dalam kesesatan, ketidak patuhan terhadap Allah,
membujuknya melakukan dosa.
Sumber :
1. Sebab-sebab Naik Turunnya Iman, oleh Syaikh Abdur Razzaaq al-Abbaad
2. Asma’ul Husna, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
3. Penawar Hati yang Sakit, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
ALAT –ALAT TUBUH BAGIAN DALAM MAHLUK HIDUP
PETA KONSEP
ALAT
TUBUH
HIDUNG,TENGGORO
MANUSIA
KAN, PARU-PARU
ALAT PERNPASAN
PARU-
HEWAN
PARU,INSANG,TRAKE
A DAN KULIT
ALAT
PENCERNAAN