Ingat 5 Sebelum 5
Ingat 5 Sebelum 5
Dari Ibnu Abbas ,dari Nabi bahwasanya beliau berkata kepada seorang laki-laki
untuk menasehatinya:
! "
#$ :
+
+
" ,
%
&
'( &) *
“Manfaatkanlah lima (keadaan) sebelum (datangnya) lima (keadaanyang lain):
Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum
sibukmu, masa mudamu sebelum tuamu, dan kayamu sebelum fakirmu” (Riwayat Al
Hakim dan Baihaqi)
Hadits ini merupakan nasehat yang lengkap dan sangat berharga dari Rasulullah .
Sesungguhnya Kaum muslimin sangat membutuhkan nasehat ini. Kita saksikan hari
demi hari,waktu-demi waktu telah berlalu, tetapi amal kebaikan kita tidak makin
bertambah banyak. Banyak diantara kita yang masih suka menyia-nyiakan hidup kita
untuk hal-hal yang mubadzir, hanya demi mengikuti nafsu dan syahwat.
Dengarlah firman Allah berikut:
.4 ! G
) H. I #./ "1 " 9 J % @#$1 K
L .M I 'M. 9)
.
“Segala puji bagi Allah, yang mem-bangunkan kami setelah ditidurkan-Nya dan
kepada-Nya kami dibangitkan.” (Riwayat Bukhari-Muslim)
Hal itu disebabkan karena pada hari itu seseorang berkesempatan bertaubat dan
mamperbanyak amal baiknya. Rasulullah bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang panjang usianya dan bagus amalnya” (Riwayat
Tirmidzi)
Orang yang berusia panjang disertai dengan amal yang shalih mencapai derajat yang
tinggi dan abadi. Oleh sebab itu janganlah kita menjadikan agama ini hanya sebagai
1
mainan belaka. Janganlah kita tertipu oleh manisnya kehidupan dunia ini. Allah
berfirman:
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga bila datang kematian kepada
salah seorang diantara mereka, dia berkata;”Ya Rabb-ku kembalikanlah aku
(kedunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap apa yang telah aku
tinggalkan.” Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu hanya perkataan yang diucapkan
saja. Dan dihadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan” ( Al
Mukminun : 99-100)
Semua orang yang melanggar syari’at akan menyesal ketika sakaratul maut datang.
Mereka akan minta ditangguhkan walaupun hanya sesaat untuk mendapatkan kembali
apa yang mereka tinggalkan. Padahal ini adalah suatu hal yang mustahil,…!.
2. MEMANFAATKAN KESEHATAN
3. MEMANFAATKAN WAKTU LUANG
Kesehatan adalah mahkotanya orang-orang yang sehat. Kesehatan tak terlihat
nialainya, kecuali aleh orang-orang yang sakit. Demikan juga waktu luang adalah nilai
yang sangat tinggi dan tidak disadari kecuali oleh orang-orang yang sibuk.
Hendaklah kita isi waktu-waktu luang kita dengan amalan-amalan yang shalih yang
akan berguna bagi diri kita sendiri. Sebab dikala kita sedang sibuk, kita akan sangat
berharap mempunyai waktu untuk melakukannya, maka kita akan menyesalinya
ketika kita telah menyia-nyiakannya.
Ketahuilah, sesungguhnya jika kita telah memanfaatkan waktu sehat dan waktu luang
untuk taat kepada Allah , lalu kita sakit atau melakukan perjalanan yang jauh,
maka akan dituliskan bagi kita pahala amalan yang sering kita lakukan dikala sehat
dan luang. Sebagaimana dijelaskan oleh rasulullah dalam sabdanya:
2
“Apabila seorang hamba sakit, maka ditulislah baginya pahala apa yang ia lakukan
ketika ia sehat dan tidak dalam perjalanan” (Riwayat Bukhari)
Akan tetapi kebanyakan manusia melalaikan hal itu. Rasulullah telah bersabda:
Kata “maghbuun” dalam hadits diatas pada dasarnya terjadi pada saat jual beli.
Dengan ini Nabi ingin menjelaskan bahwa orang-orang yang rugi secara hakiki
adalah orang yang sehat dan memiliki waktu luang tetapi tidak bisa memanfaatkan
keduanya. Ibaratnya orang yang memiliki permata yang sangat mahal lalu ia tukar
dengan kotoran yang tiada berguna.
Ibnu Batthal Rahimahullah berkata; “Maksud hadits ini adalah seseorang tidak akan
memiliki waktu senggang sampai ia kecukupan ekonomi dan berbadan sehat.
Barangsiapa yang telah memperolehnya maka hendaklah ia bertekad agar ia tidak
rugi dengan cara mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepadanya. Diantara syukur
kepadanya adalah mentaati perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-
Nya. Barangsiapa yang meremehkannya, maka ia adalah orang-orang yang rugi”.
Ibnul Jauzy Rahimahullah berkata; “Terkadang ada orang yang berbadan sehat,
namun ia tidak memiliki waktu luang disebabkan oleh pekerjaannya. Terkadang juga
ada orang yang kaya tetapi ia sakit. Jika ada orang yang memiliki kedua hal tersebut,
lalu dia malas untuk berbuat taat, maka dialah orang yang rugi”.
Ath Thiibiy Rahimahullah berkata; “Nabi membuat permisalan bagi mukallaf (orang
yang telah terbebani syari’at) dengan pedagang yang penya modal. Pedagang itu
ingin mencari untung dengan tetap menjaga keutuhan modalnya. Caranya dengan
memilih orang untuk dimodali dan dia harus jujur dan benar supaya tidak rugi.
Kesehatan dan waktu luang adalah modal. Maka semestinya seorang hamba
mengisinya dengan keimanan dan memerangi hawa nafsu dan syetan, supaya meraih
keberuntungan di dunia dan di akhirat. Janganlah ia mentaati hawa nafsu dan syetan,
agar modal dan keuntungannya tidak hilang sia-sia. Kehilangan modal dan keuntungan
adalah kerugian yang sangat besar.
Hadist ini diriwayatkan oleh imam Bukhari dalam Shahihnya pada kitab “Ar Riqaaq”
Kemudian diiringi dengan hadits Anas , dari Nabi katanya:
“Ya Allah, tidak ada kehidupan (hakiki) kecuali kehidupan akhirat” (Riwayat
Bukhari-Muslim)
Maka barangsiapa yang menyia-nyiakan masa mudanya dengan hawa nafsu dan foya-
foya, sungguh ia telah rugi. Jika ia mati mendadak, sementara ia masih tenggelam
dalam hawa nafsunya maka ia akan menyesal. Dan jika dia diberi umur yang panjang
ia juga akan menyesalinya, karena begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.
Padahal masa muda adalah masa dimana kita masih produktif, dan kesempatan untuk
beramal shaleh sangat besar, namun tampaknya banyak yang lalai dengan masa
mudanya.
5. MEMANFAATKAN KEKAYAAN.
Orang yang diberi kekayaan oleh Allah wajib mensyukuri nikmat ini. Oleh karena
itu, seorang hamba wajib memanfaatkan masa kayanya, membelanjakan kekayaannya
dijalan yang diridhai oleh Allah . Hendaklah ia menghindari sifat bakhil dan sifat
menahan karunia Allah. Allah berfirman:
Janganlah kekayaan yang telah Allah karuniakan kepada kita kita belanjakan dijalan
yang dimurkai oleh Allah. Dan jangan pula kekayaan itu membuat kta lengah dan lalai
dari Dien kita.
Kontribusi: Mas Heru Yulias Wibowo – Redaktur Buletin Da’wah An Nashihah Cikarang
Baru, - Bekasi. Untuk berlangganan bulletin An Nashihah hubungi bag. Sirkulasi: Mas
Arifin 08156094080