Anda di halaman 1dari 5

VI.

1 Tekanan dan Massa Jenis

Ada suatu perbedaan di dalam cara sebuah gaya permukaan beraksi pada suatu fluida dan pada
suatu benda padat. Bagaimana kita dapat melakukan gaya pada suatu fluida?. Jika kita menekan
suatu permukaan air dengan ujung pensil, maka pensil dengan mudah menembus air karena gaya
pada suatu titik di permukaan air tidak dilawan oleh molekul-molekul air. Jika kita ingin
melakukan gaya pada permukaan air kita harus melakukannya pada daerah yang agak luas dan
pada arah tegak lurus permukaan.

Karena gaya yang dilakukan oleh zat cair pada suatu permukaan harus selalu mempunyai arah
tegak lurus permukaan, maka dalam membahas gaya dalam fluida dipergunakan besaran fisis
skalar yang disebut tekanan yang didefisikan sebagai besar gaya normal per satuan luas. Satuan
tekanan adalah N/m2, dyne/cm2, atau Pascal (Pa).

Suatu fluida yang mengalami tekanan akan mengarahkan sebuah gaya pada setiap permukaan
yang bersentuhan dengan fluida tersebut. Tinjaulah suatu permukaan tertutup yang mengandung
suatu fluida seperti pada gambar (6.1). Suatu elemen luas pada permukaaan tertutup ini
dinyatakan dengan vector dengan adalah vector dengan satuan tegak lurus elemen
luas dengan arah ke luar permukaan.

Gaya yang dilakukan oleh fluida pada elemen permukaan adalah . Karena dan
mempunyai arah sama, maka tekanan p dapat ditulis :

(6.1) Gambar 6.1 Suatu elemen luas ?s

Massa jenis dari suatu fluida homogen dapat bergantung pada banyak faktor, seperti
temperature fluida dan tekanan yang mempengaruhi fluida tersebut. Massa jenis suatu fluida
didefinisikan sebagai fluida persatuan volume:

dengan m adalah massa fluida dan V adalah volumenya. Satuan SI massa jenis adalah Kg/m3.
Kadang-kadang massa jenis dinyatakan dalam satuan gr/cm3. Massa jenis dari berbagai zat
diberikan pada Tabel 6.1.
Variasi Tekanan di dalam Fluida yang diam

Jika suatu fluida berada dalam seimbang, maka setiap bagian fluida berada dalam keadaaan
setimbang. Marilah kita tinjau sebuah elemen volume di dalam fluida. Misalkan elemen ini
mempunyai bentuk piringan tipis dan berada pada jarak y di atas suatu permukaan acuan. Seperti
diperlihatkan Gambar 6.2a.

Gambar 6.2a Suatu elemen di dalam fluida Gambar 6.2b Gaya-gaya pada elemen volume
Tebal elemen volume adalah dy dan setiap muka piringan mempunyai luas A. jika massa jenis
fluida adalah ?,maka massa elemen ini adalah dm = dV = Ady dan beratnya adalah dW =
gAdy. Gaya-gaya yang dikerahkan pada elemen volume tersebut oleh fluida yang disekitarnya
adalah tegak lurus pada permukaan elemen di setiap titik, seperti pada Gambar 6.2b.

Dalam bidang horizontal resultan gaya sama dengan nol, karena elemen tersebut tidak
mempunyai percepatan horizontal. Gaya-gaya horizontal hanya ditimbulkan oleh tekanan fluida.
Elemen fluida ini juga tidak bergerak dipercepat pada arah vertical. Jadi gaya resultan pada arah
vertikal harus sama dengan nol. Akan tetapi, gaya-gaya vertikal bukan hanya ditimbulkan oleh
tekanan dari fluida saja tetapi juga ditimbulkan oleh berat elemen fluida itu sendiri.

Jika kita misalkan p adalah tekanan pada permukaan bawah dan (p+ p) adalah tekanan pada
permukaan atas, maka gaya ke atas adalah pA (yang dikerahkan pada permukaan bawah) dan
gaya ke bawah adalah (p+ p)A (yang dikerahkan pada permukaan atas) ditambah dengan berat
elemen W. Jadi untuk kesetimbangan adalah :

sehingga diperoleh :

(6.3)

Persamaan (6.3) menyatakan bagaimana tekanan dalam suatu fluida berubah dengan ketinggian
tempat di dalam fluida dalam keadaan statis. Kuantitas g sering dinamakn berat jenis dari
fluida (berat persatuan volume dari fluida). Misalnya untuk air berat jenisnya adalah 9800 N/m2.

Jika p1 adalah tekanan pada jarak y1 dan p2 adalah tekanan pada jarak y di atas suatu permukaan
acuan, maka integrasi pada persamaan (6.3) memberikan :

Untuk zat cair dapat dianggap tetap dan beda letak lapisan y1dan y2 biasanya kecil, sehingga g
dapat dianggap tetap. Jadi dengan mengambil dan g tetap, diperoleh :

p2-p1 = - g(y2-y1)
(6.4)

Jika kita ambil y2 sebagai letak permukaan bebas zat cair, maka tekanan p2 pada zat cair adalah
tekanan udara, yaitu p0. Bila di ambil y1 ke dalaman sembarang dan tekanannya dinyatakan
sebagai p, maka diperoleh :
Tetapi y2-y1 adalah kedalaman h di bawah permukaan, sehingga :

(6.5)

Persamaan (6.5) memperlihatkan bahwa tekanan adalah sama dimana titik pada kedalaman yang
sama.

Contoh 3: Sebuah tabung berisi sebagian dengan air. Suatu cairan, yang tidak bercampur dengan
air, dituangkan ke dalam sebuah sisi sampai cairan tersebut berada sejarak d di atas permukaan
air yang ada di sisi lain, yang sementara itu telah naik sejarak 1 (lihat gambar). Carilah massa
jenis cairan relative terhadap massa jenis air.

Jawab : Pada gambar di atas, titik-titik C berada pada tekanan yang sama. Maka, penurunan
tekanan dari C ke setiap permukaan adalah sama, karena setiap permukaan berada pada tekanan
atmosfer. Penurunan tekanan pada bagian tabung yang berisi air adalah w g 21; faktor 21
berasal dari kenyataan bahwa kolom naik sejarak 1 pada satu sisi lain, dari kedudukannya
semula. Penurunan tekanan pada sisi lain adalah g(d+21), dimana ? adalah massa jenis dari
cairan yang tidak diketahui.

maka : wg21 = g(d+21) Perbandingan massa jenis sebuah zat kepada massa jenis air
dinamakan massa jenis relative (berat spesifik) dari zat tersebut.

Prinsip Pascal

Gambar (6.3) memperlihatkan sebuah cairan di dalam sebuah silinder yang dilengkapi dengan
sebuah penghisap. Tekanan p di titik A yang berjarak h dari permukaan diberikan oleh :

P = p0 + gh

Jika tekanan luar ditambahkan sebesar p0 yang sembarang, ternyata tekanan di titik A juga
bertambah sebesar p0. Hasil ini mula-mula dinyatakan oleh ilmiawan Perancis bernama Blaise
Pascal (1623-1662) dan kemudian disebut “Prinsip Pascal”. Prinsip ini biasanya dinyatakan
sebagai berikut :

“ Tekanan yang dilakukan di dalam zat cair yang tertutup diteruskan ke setiap bagian dari zat
cair dan dinding-dinding tempat fluida tanpa mengalami perubahan nilai”

Jika suatu fluida bersifat tak dapat dimampatkan, maka suatu perubahan tekanan pada suatu
bagian akan diteruskan sesaat ke bagian yang lain sedangkan fluida yang dapat dimampatkan,
perubahan tekanan pada suatu bagian menjalar ke bagian lain dari fluida sebagai suatu
gelombang dengan kecepatan jalar gelombang bunyi di dalam fluida tersebut.

Gambar 6.3 Fluida yang dilengkapi dengan sebuah penghisap

Sekali gangguan perubahan tekanan ini berakhir keseimbangan tercapai lagi, didapatkan bahwa
prinsip Pascal tetap berlaku. Pada fluida termampatkan perubahan tekanan menyebabkan juga
perubahan temperature

Anda mungkin juga menyukai