Anda di halaman 1dari 6

Estika Maulida Priyo

C2A009175
Resume Riset Operasional

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Decision Analysis
Model yang membantu para manajer memperoleh pengertian dan pemahaman yang
mendalam, tetapi mereka tidak dapat membuat keputusan.
Pengambilan keputusan merupakan suatu tugas yang sulit dalam kaitan dengan:
•ketidak-pastian masa depan
• konflik nilai-nilai atau hasil tujuan
Teknik pengumpulan ide
1. Brainstorming (mengumpulkan ide-ide)
Penyelesaian dengan penggunaan kelompok untuk mengumpulkan
alternatif dengan syarat :
a)tidak boleh kritik,
b)bebas pendapat, makin radikal makin baik, 
c)makin banyak ide terkumpul makin baik,
d)diharapkan ada kom-binasi ide. 
Individual brainstrorming disebut synthetic group brainstorming.
2. Nominal group teknik (menulis dan mengevaluasi informasi seperti 1., lalu
diranking)
Dikembangkan pertama kali oleh Andre Delberg / Andrew Van de
Ven (1960). Mirip individual brainstorming, mengutarakan ide melalui
prosedur giliran, mendiskusikan ide, memilih ide/alternatif yang paling
baik, nomer dua, dst. Diskusikan hasil voting, dan menentukan apakah
mesti diulangi.
3. Delphi teknik (menanyai pendapat para pakar dengan panel dan
didiskusikan)
Apabila situasi masa depan tidak dapat diproyeksikan dengan baik
berdasar data masa lampau, cenderung mengandalkan pendapat pakar,
anonimity pribadi anggota dirahasiakan, menghindarkan komunikasi
langsung, dengan kuesioner, memakai komputer, dll.
5 situasi dimana delphi cocok daripada teknik lain :
1) individu-individu tidak memiliki sejarah proses komunikasi,
2)masalah sangat luas,
3)ketidak-sepahaman tajam harus diwasiti,
4)individu-individu sangat sibuk dan berjauhan,
5)bila proses komunikasi bersifat kondusif untuk tatap muka
selanjutnya.
“Memilih satu alternatif disebut choice making. “
Situasi keputusan
1) Conspicuous alternatif, situasi keputusan dalam keadaan darurat, alternatif
tidak terlalu banyak
2) Multiple alternatif, ada beberapa alternatif, contoh : lokasi gedung, waktu
cukup banyak.
3) Design solution situation, apabila langkah pencarian alternatif tidak berhasil
mengidentifikasikan penyelesaian, perlu looping back (melihat langkah
sebelumnya) supaya bisa diperhitungkan, waktu banyak.
Yang mengurangi efektivitas implementasi :
a) tidak memahami benar-benar apa yang perlu dikerjakan,
b) tidak ada “motivasi” dan "penerimaan" untuk apa harus dikerjakan,
c) tidak memberi cukup sumber daya bagi yang perlu dikerjakan.

KEPUTUSAN SASARAN TUNGGAL & MAJEMUK


Pembuatan keputusan yang mempunyai satu tujuan, misal : memaksimalkan
profit, jauh lebih mudah dibanding keputusan untuk mencapai banyak sasaran
(hasilnya:profit, jml tenaga kerja, lingkungan).
Kendala-kendala pembuatan keputusan :
 tradisi organisasi,
 prosedur-prosedur birokrasi,
 campur tangan pimpinan,
 keterbatasan kemampuan,
 terbatas waktu/dana, dll.
Jenis strategi pembuatan keputusan
1. Strategi optimasi→Keputusan diambil yang paling besar manfaat/pay of.
Kelemahannya : a)batas kemampuan menghitung semua alternatif, dan
b)lebih mahal menghitungnya daripada manfaat keputusan.
2. Strategi kepuasan → Asal cukup memenuhi syarat minimum sesuai
keterbatasan kemampuan manusia (bounded/limited  rationality).
Cenderung konvensional, ada pengaruh sosial-politik (pada strategi
optimasi tidak ada).
3. Strategi kuasi kepuasan →Menghadapi keputusan yang penting dan
berpengaruh ke masa depan dengan konsultasi ke orang kepercayaan
dan rekomendasi ahli. Sering untuk keputusan pribadi.
4. Strategi satu set kriteria → elimination by aspect approach merupakan
proses penyempitan pilihan (hampir sama dengan satu kriteria).
5. Strategi penyortiran alternative→ alternatif disortir.
6. Strategi kuasi optimisasi → memberi bobot disamping analisa payoff
7. Strategi incremental → ditujukan hanya untuk perbaikan alternatif yang
ada sekarang bukan mencari alternatif terbaik. Strategi optimisasi untuk
perubahan jangka pendek dan drastis, incremental untuk perubahan
pelahan-lahan dan jangka panjang, menghindari paksaan, menekankan
konsensus.
KEPUTUSAN DALAM BERORGANISASI
Langkah-langkah dalam membuat keputusan semantik (ilmu ttg tanda-tanda
linguistik dengan hal-hal yang ditandainya):
– Menggambarkan dan mengenali masalah dan kesempatan.
– Mengidentifikasi dan menganalisis macam langkah tindakan alternatif,
mengestimasi pengaruhnya dalam masalah atau kesempatan.
– Memilih tindakan yang lebih disukai.
– Mengimplikasikan tindakan yang lebih disukai.
– Mengevaluasi hasil dan kelanjutannya sebagaimana diperlukan
Lingkungan keputusan meliputi:
• Lingkungan tertentu.
a.Bilamana informasi adalah cukup untuk meramalkan hasil dari tiap
alternatif dalam pengembangan implementasi.
b. Kepastian adalah masalah ideal dalam memecahkan dan pengambilan
keputusan lingkungan.
• Mengambil resiko lingkungan.
a. Bilamana pembuat keputusan tidak dapat menyudahi kepastian
mengenai hasil berbagai macam tindakan, tetapi mereka dapat
merumuskan kemungkinan kejadian.
b. Kemungkinan dapat dirumuskan melalui sasaran prosedur Statistik atau
intuisi pribadi.
• Lingkungan tidak-pasti.
a. Bilamana manager memiliki sedikit informasi bahwa mereka tidak dapat
menetapkan kemungkinan suatu kegiatan dari berbagai alternatif dan
kemungkinan hasil.
b. Ketidak-pastian memaksa pembuat keputusan bersandar pada individu
dan kreativitas kelompok untuk berhasil dalam memecahkan masalah.
c. Juga yang ditandai oleh dengan cepat mengubah:
• Kondisi-Kondisi eksternal.
• Kebutuhan teknologi informasi.
• Personil yang mempengaruhi definisi pilihan dan masalah.
d. perubahan yang cepat ini adalah juga disebut anarki terorganisir.
Bentuk-bentuk Keputusan:
a. Keputusan terprogram.
• Melibatkan permasalahan rutin yang muncul secara teratur dan dapat
ditujukan melalui tanggapan standard.
b. Keputusan tidak terprogram.
• Melibatkan bukan permasalahan rutin yang memerlukan solusi secara
rinci pada situasi yang ada
TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pola dasar berpikir dlm konteks organisasi:
1. Penilaian situasi (Situational Approach) →untuk menghadapi pertanyaan “apa
yg terjadi?”
2. Analisis persoalan (Problem Analysis)→dari pola pikir sebab-akibat
3. Analisis keputusan (Decision Analysis) →didasarkan pada pola berpikir
mengambil pilihan
4. Analisis persoalan potensial→(Potential Problem Analysis)
Didasarkan pada perhatian kita mengenai peristiwa masa depan,
mengenai peristiwa yg mungkin terjadi & yg dapat terjadi

Situasi keputusan Pemecahan Tehnik


KEPASTIAN (Certainly) Deterministik Linear Progamming
→Jika semua informasi yg Model Transportasi
diperlukan untuk membuat Model Penugasan
keputusan diketahui secara Model Inventori
sempurna & tdk berubah Model Antrian
Model Network
RISIKO (Risk) Probabilistik Model Keputusan
→Jika informasi sempurna tidak Probabilistik
tersedia, tetapi seluruh peristiwa Model Inventori
yg akan terjadi besarta Probabilistik
probabilitasnya diketahui Model Antrian
Probabilistik

TIDAK ADA KEPASTIAN Tidak Diketahui Analisis Keputusan


(Uncertainly) dalam keadaan
→Jika seluruhinformasi yg ketidakpastian
mungkin terjadi diketahui, tetapi
tanpa mengetahui probabilitasnya
masing-masing

KONFLIK (Conflict) Tergantung Teori Permainan


→Jika kepentingan dua atau lebih tindakan lawan
pengambil keputusan berada
dalam pertarungan aktif diantara
kedua belah pihak, sementara
keputusan certainty, risk &
uncertainty yang aktif hanya
pengambil keputusan
Tujuan analisis keputusan (Decision Analysis):
a. Mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan,
b. Mengembangkan kriteria khusus untuk mencapai tujuan, mengevaluasi
alternatif yang tersedia yang berhubungan dengan kriteria &
mengidentifikasi risiko yang melekat pada keputusan tersebut

Management Science dalam PENGAMBILAN KEPUTUSAN


1. Pengambilan keputusan berdasarkan tujuan
2. Pengambilan keputusan berdasarkan informasi & analisis
3. Pengambilan keputusan untuk tujuan ganda
4. Penekanan yg meningkat pd produktivitas:
- produktivitas SDM
- manajemen modal & material yg efektif
- proses pengambilan keputusan yg efisien
5. Peningkatan perhatian pd perilaku kelompok
6. Manajemen modal, energi & material yg efisien
7. Manajemen ttg segala kemungkinan yg lebih sistematis
8. Lebih beraksi dg faktor eksternal (ex: pemerintah, situasi
internasional, faktor sosial, ekonomi, lingkungan, perubahan
situasi pasar, selera konsumen, pesaing, dll)

KEPUTUSAN DALAM CERTAINTY (KEPASTIAN)


Hasil dari setiap alternatiftindakan dapat ditentukan di muka dengan pasti. Misal
model linear programming, model integer programming dan model
deterministik.
Tujuan :
• Lebih dari satu tujuan.
• Lebih dari satu alternatif tindakan
• Setiap tindakan mempunyai satu atau lebih hasil

KEPUTUSAN DALAM KONDISI RESIKO

Kurang pastinya kejadian-kejadian dimasa mendatang, maka kejadian ini


digunakan sebagai parameter untuk menentukan keputusan yang akan diambil.
Situasi yang dihadapi pengambil keputusan adalah mempunyai lebih dari
satu alternatif tindakan, pengambil keputusan mengetahui probabilitas yang
akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasilnya dengan memaksimalkan
expected return (ER) atau expected monetari value (EMV).
KEPUTUSAN DALAM UNCERTAINTY (KETIDAKPASTIAN)

a.Pengambilan keputusan dalamketidakpastian menunjukkan suasana


keputusan dimana probabilitas hasil-hasil potensial tidak diketahui (tak
diperkirakan).
b. Dalam suasana ketidakpastian pengambil keputusan sadar akan hasil-hasi
alternatif dalam bermacam-macam peristiwa, namun pengambil keputusan
tidak dapat menetapkan probabilitas peristiwa.

Anda mungkin juga menyukai