Decision Analysis Model yang membantu para manajer memperoleh pengertian dan pemahaman yang mendalam, tetapi mereka tidak dapat membuat keputusan. Pengambilan keputusan merupakan suatu tugas yang sulit dalam kaitan dengan: •ketidak-pastian masa depan • konflik nilai-nilai atau hasil tujuan Teknik pengumpulan ide 1. Brainstorming (mengumpulkan ide-ide) Penyelesaian dengan penggunaan kelompok untuk mengumpulkan alternatif dengan syarat : a)tidak boleh kritik, b)bebas pendapat, makin radikal makin baik, c)makin banyak ide terkumpul makin baik, d)diharapkan ada kom-binasi ide. Individual brainstrorming disebut synthetic group brainstorming. 2. Nominal group teknik (menulis dan mengevaluasi informasi seperti 1., lalu diranking) Dikembangkan pertama kali oleh Andre Delberg / Andrew Van de Ven (1960). Mirip individual brainstorming, mengutarakan ide melalui prosedur giliran, mendiskusikan ide, memilih ide/alternatif yang paling baik, nomer dua, dst. Diskusikan hasil voting, dan menentukan apakah mesti diulangi. 3. Delphi teknik (menanyai pendapat para pakar dengan panel dan didiskusikan) Apabila situasi masa depan tidak dapat diproyeksikan dengan baik berdasar data masa lampau, cenderung mengandalkan pendapat pakar, anonimity pribadi anggota dirahasiakan, menghindarkan komunikasi langsung, dengan kuesioner, memakai komputer, dll. 5 situasi dimana delphi cocok daripada teknik lain : 1) individu-individu tidak memiliki sejarah proses komunikasi, 2)masalah sangat luas, 3)ketidak-sepahaman tajam harus diwasiti, 4)individu-individu sangat sibuk dan berjauhan, 5)bila proses komunikasi bersifat kondusif untuk tatap muka selanjutnya. “Memilih satu alternatif disebut choice making. “ Situasi keputusan 1) Conspicuous alternatif, situasi keputusan dalam keadaan darurat, alternatif tidak terlalu banyak 2) Multiple alternatif, ada beberapa alternatif, contoh : lokasi gedung, waktu cukup banyak. 3) Design solution situation, apabila langkah pencarian alternatif tidak berhasil mengidentifikasikan penyelesaian, perlu looping back (melihat langkah sebelumnya) supaya bisa diperhitungkan, waktu banyak. Yang mengurangi efektivitas implementasi : a) tidak memahami benar-benar apa yang perlu dikerjakan, b) tidak ada “motivasi” dan "penerimaan" untuk apa harus dikerjakan, c) tidak memberi cukup sumber daya bagi yang perlu dikerjakan.
KEPUTUSAN SASARAN TUNGGAL & MAJEMUK
Pembuatan keputusan yang mempunyai satu tujuan, misal : memaksimalkan profit, jauh lebih mudah dibanding keputusan untuk mencapai banyak sasaran (hasilnya:profit, jml tenaga kerja, lingkungan). Kendala-kendala pembuatan keputusan : tradisi organisasi, prosedur-prosedur birokrasi, campur tangan pimpinan, keterbatasan kemampuan, terbatas waktu/dana, dll. Jenis strategi pembuatan keputusan 1. Strategi optimasi→Keputusan diambil yang paling besar manfaat/pay of. Kelemahannya : a)batas kemampuan menghitung semua alternatif, dan b)lebih mahal menghitungnya daripada manfaat keputusan. 2. Strategi kepuasan → Asal cukup memenuhi syarat minimum sesuai keterbatasan kemampuan manusia (bounded/limited rationality). Cenderung konvensional, ada pengaruh sosial-politik (pada strategi optimasi tidak ada). 3. Strategi kuasi kepuasan →Menghadapi keputusan yang penting dan berpengaruh ke masa depan dengan konsultasi ke orang kepercayaan dan rekomendasi ahli. Sering untuk keputusan pribadi. 4. Strategi satu set kriteria → elimination by aspect approach merupakan proses penyempitan pilihan (hampir sama dengan satu kriteria). 5. Strategi penyortiran alternative→ alternatif disortir. 6. Strategi kuasi optimisasi → memberi bobot disamping analisa payoff 7. Strategi incremental → ditujukan hanya untuk perbaikan alternatif yang ada sekarang bukan mencari alternatif terbaik. Strategi optimisasi untuk perubahan jangka pendek dan drastis, incremental untuk perubahan pelahan-lahan dan jangka panjang, menghindari paksaan, menekankan konsensus. KEPUTUSAN DALAM BERORGANISASI Langkah-langkah dalam membuat keputusan semantik (ilmu ttg tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya): – Menggambarkan dan mengenali masalah dan kesempatan. – Mengidentifikasi dan menganalisis macam langkah tindakan alternatif, mengestimasi pengaruhnya dalam masalah atau kesempatan. – Memilih tindakan yang lebih disukai. – Mengimplikasikan tindakan yang lebih disukai. – Mengevaluasi hasil dan kelanjutannya sebagaimana diperlukan Lingkungan keputusan meliputi: • Lingkungan tertentu. a.Bilamana informasi adalah cukup untuk meramalkan hasil dari tiap alternatif dalam pengembangan implementasi. b. Kepastian adalah masalah ideal dalam memecahkan dan pengambilan keputusan lingkungan. • Mengambil resiko lingkungan. a. Bilamana pembuat keputusan tidak dapat menyudahi kepastian mengenai hasil berbagai macam tindakan, tetapi mereka dapat merumuskan kemungkinan kejadian. b. Kemungkinan dapat dirumuskan melalui sasaran prosedur Statistik atau intuisi pribadi. • Lingkungan tidak-pasti. a. Bilamana manager memiliki sedikit informasi bahwa mereka tidak dapat menetapkan kemungkinan suatu kegiatan dari berbagai alternatif dan kemungkinan hasil. b. Ketidak-pastian memaksa pembuat keputusan bersandar pada individu dan kreativitas kelompok untuk berhasil dalam memecahkan masalah. c. Juga yang ditandai oleh dengan cepat mengubah: • Kondisi-Kondisi eksternal. • Kebutuhan teknologi informasi. • Personil yang mempengaruhi definisi pilihan dan masalah. d. perubahan yang cepat ini adalah juga disebut anarki terorganisir. Bentuk-bentuk Keputusan: a. Keputusan terprogram. • Melibatkan permasalahan rutin yang muncul secara teratur dan dapat ditujukan melalui tanggapan standard. b. Keputusan tidak terprogram. • Melibatkan bukan permasalahan rutin yang memerlukan solusi secara rinci pada situasi yang ada TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pola dasar berpikir dlm konteks organisasi: 1. Penilaian situasi (Situational Approach) →untuk menghadapi pertanyaan “apa yg terjadi?” 2. Analisis persoalan (Problem Analysis)→dari pola pikir sebab-akibat 3. Analisis keputusan (Decision Analysis) →didasarkan pada pola berpikir mengambil pilihan 4. Analisis persoalan potensial→(Potential Problem Analysis) Didasarkan pada perhatian kita mengenai peristiwa masa depan, mengenai peristiwa yg mungkin terjadi & yg dapat terjadi
Situasi keputusan Pemecahan Tehnik
KEPASTIAN (Certainly) Deterministik Linear Progamming →Jika semua informasi yg Model Transportasi diperlukan untuk membuat Model Penugasan keputusan diketahui secara Model Inventori sempurna & tdk berubah Model Antrian Model Network RISIKO (Risk) Probabilistik Model Keputusan →Jika informasi sempurna tidak Probabilistik tersedia, tetapi seluruh peristiwa Model Inventori yg akan terjadi besarta Probabilistik probabilitasnya diketahui Model Antrian Probabilistik
TIDAK ADA KEPASTIAN Tidak Diketahui Analisis Keputusan
(Uncertainly) dalam keadaan →Jika seluruhinformasi yg ketidakpastian mungkin terjadi diketahui, tetapi tanpa mengetahui probabilitasnya masing-masing
KONFLIK (Conflict) Tergantung Teori Permainan
→Jika kepentingan dua atau lebih tindakan lawan pengambil keputusan berada dalam pertarungan aktif diantara kedua belah pihak, sementara keputusan certainty, risk & uncertainty yang aktif hanya pengambil keputusan Tujuan analisis keputusan (Decision Analysis): a. Mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan, b. Mengembangkan kriteria khusus untuk mencapai tujuan, mengevaluasi alternatif yang tersedia yang berhubungan dengan kriteria & mengidentifikasi risiko yang melekat pada keputusan tersebut
Management Science dalam PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Pengambilan keputusan berdasarkan tujuan 2. Pengambilan keputusan berdasarkan informasi & analisis 3. Pengambilan keputusan untuk tujuan ganda 4. Penekanan yg meningkat pd produktivitas: - produktivitas SDM - manajemen modal & material yg efektif - proses pengambilan keputusan yg efisien 5. Peningkatan perhatian pd perilaku kelompok 6. Manajemen modal, energi & material yg efisien 7. Manajemen ttg segala kemungkinan yg lebih sistematis 8. Lebih beraksi dg faktor eksternal (ex: pemerintah, situasi internasional, faktor sosial, ekonomi, lingkungan, perubahan situasi pasar, selera konsumen, pesaing, dll)
KEPUTUSAN DALAM CERTAINTY (KEPASTIAN)
Hasil dari setiap alternatiftindakan dapat ditentukan di muka dengan pasti. Misal model linear programming, model integer programming dan model deterministik. Tujuan : • Lebih dari satu tujuan. • Lebih dari satu alternatif tindakan • Setiap tindakan mempunyai satu atau lebih hasil
KEPUTUSAN DALAM KONDISI RESIKO
Kurang pastinya kejadian-kejadian dimasa mendatang, maka kejadian ini
digunakan sebagai parameter untuk menentukan keputusan yang akan diambil. Situasi yang dihadapi pengambil keputusan adalah mempunyai lebih dari satu alternatif tindakan, pengambil keputusan mengetahui probabilitas yang akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasilnya dengan memaksimalkan expected return (ER) atau expected monetari value (EMV). KEPUTUSAN DALAM UNCERTAINTY (KETIDAKPASTIAN)
a.Pengambilan keputusan dalamketidakpastian menunjukkan suasana
keputusan dimana probabilitas hasil-hasil potensial tidak diketahui (tak diperkirakan). b. Dalam suasana ketidakpastian pengambil keputusan sadar akan hasil-hasi alternatif dalam bermacam-macam peristiwa, namun pengambil keputusan tidak dapat menetapkan probabilitas peristiwa.