Anda di halaman 1dari 1

Kesalahan Obama dalam Pidatonya Menelanjangi Kepalsuan Politik Amerika!

Redaksi yang terhormat,

Pidato presiden Amerika Barack Obama di Departemen Luar Negeri Amerika


Serikat yang ditujukan kepada bangsa-bangsa Timur Tengah, menyatakan bahwa dalam
pidatonya ia mendukung dan mensuport bangsa-bangsa kawasan dalam revolusinya
menentang penguasa diktator yang telah menzalimi dan berbuat jahat kepada mereka dan
akan mendukung penguasa-penguasa baru yang dimunculkan oleh revolusi itu dengan
jalan menghapus sebagian utang dan mempermudah pemberian utang melalui IMF dan
Bank Dunia. Dalam hal ini Obama memfokuskan hal itu pada Mesir, yang pada akhir
pidatonya, ia mengumumkan bahwa Amerika akan mendukung solusi dua negara di
Palestina: satu negara yang aman dan tenteram untuk Yahudi dan keamanannya dijaga
oleh Amerika, dan satu negara untuk penduduk Palestina, sebuah negara lumpuh yang
terlucuti senjatanya

Obama memutarbalikkan fakta. Setiap orang yang memiliki dua mata akan
melihat dan mengetahui bahwa penguasa zalim thaghut di negeri-negeri kaum Muslim
adalah asuhan barat khususnya Amerika. Adakah orang yang mengingkari ikatan kuat
Mubarak dengan Amerika, bahkan dikatakan, Mubarak jauh lebih Amerika dari orang-
orang Amerika sendiri. Amerika sungguh telah melihat dan mendengar Mubarak berbuat
jahat kepada masyarakat, membunuh ratusan orang dan melukai ribuan, dan mengobrak-
abrik camp mereka. Meski demikian, Amerika tidak mengkritik atau angkat suara,
kecuali ketika Amerika yakin bahwa Mubarak sudah tidak mampu lagi membunuh lebih
banyak dan bahwa mereka yang berrevolusi hampir mencengkeram tengkuk Mubarak
tanpa rasa takut.

Kali ini tidak hanya Mesir yang menjadi sasaran Amerika, jalan yang sama juga
ditempuh oleh Amerika untuk menghancurkan rezim di Suriah dengan tipu
muslihatnya.Amerika gembong kekufuran dan penjajahan, potretnya tidak akan bisa
dipercantik oleh kesalahan-kesalahan Obama. Amerika bertarung dengan partnernya, Uni
Eropa, dalam menjajah negeri-negeri kaum muslim seperti yang terjadi di Libya, Yaman,
Bahrain dan daerah-daerah sensitif lainnya di negeri-negeri kita. Negara-negara yang
dengki terhadap Islam dan kaum Muslim dan nilai-nilai yang selalu didengungkan
Obama adalah kedengkian yang ditampakkan oleh Barat khususnya Amerika kepada kita
di Irak, Afganistan, Guantanamo.

Negeri-negeri kaum Muslim yang dulu menjadi motropolitan dunia, dihormati


oleh teman dan ditakuti oleh lawan, serta menyebarkan kebaikan di penjuru dunia.
Namun sekarang, di saat hukum islam tidak ditegakkan, negeri-negeri kaum Muslim
berubah menjadi panggung bagi Obama untuk berpindah-pindah di atasnya dari satu
podium ke podium lainnya. Sudah saatnya bagi kita, untuk bangkit dengan ideologi islam
yang mampu membawa kesejahteraan di seluruh dunia.

Mahasiswi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNPAD Andi Ilmi Sugiharti

Anda mungkin juga menyukai