Sel Yang Bertugas Dalam Sistem
Sel Yang Bertugas Dalam Sistem
Jika tidak ada satu saja dari mereka, sistem tidak akan bekerja. Jadi,
dengan alasan apa pun, tidak dapat dikatakan bahwa sistem seperti ini
dihasilkan dari proses yang bertahap melalui suatu evolusi.
Siapa yang
mengetahui
bahwa suhu
tubuh harus naik,
dan bahwa hanya
dengan cara itu
energi yang
dibutuhkan oleh
pasukan pertahanan tidak akan digunakan di tempat lain?
Apakah makrofag?
Makrofag hanyalah sel kecil yang tak terlihat oleh mata telanjang.
Mereka tidak memiliki kapasitas untuk berpikir. Mereka adalah makhluk
hidup yang hanya menuruti perintah yang lebih tinggi; mereka hanya
melaksanakan tugas.
Apakah otak?
Tentu saja bukan. Otak juga tidak memiliki kekuatan untuk men-ciptakan
atau menghasilkan sesuatu. Seperti juga pada sistem-sistem lainnya,
otak juga tidak dalam posisi untuk memberi perintah, melain-kan untuk
mengikuti dan menuruti perintah.
Apakah manusia?
"... Mahasuci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi
adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya." (QS. Al
Baqarah, 2: 116) !
TRANSFER INFORMASI
Inilah rincian yang sangat penting. Hanya jika sebuah sel memiliki
kesadaran dan nalar maka ia akan mampu mensuplai dan meneruskan
informasi kepada musuh di pusat-pusat yang relevan. Supaya sel-sel
makrofag mengetahui bahwa informasi ini akan diproses limfosit,
makrofag harus benar-benar diberi informasi mengenai strategi umum
sistem pertahanan. Maka sangatlah jelas bahwa makrofag, seperti
halnya semua sel-sel lainnya, merupakan elemen yang menuruti suatu
sistem yang terintegrasi total.
Sel kompleks tidak pernah dihasilkan dari sel primitif melalui suatu
proses evolusi sebagaimana yang dikatakan baru-baru ini.7
Pada orang
yang kebal,
sel T
pembunuh
menyerang
dan
menghancur
kan sel yang
membawa
antigen
asing,
seperti sel
yang
terinfeksi
virus atau
sel kanker.
Sel T ini
memiliki
vakuola
penyimpana
n yang
mengandung
senyawa
kimia,
disebut
perforin,
karena ia
melubangi
membran sel
dan
melepaskan
unit perforin
protein. Unit
ini bersatu
membentuk
lubang pada
membran
sasaran.
Setelah itu,
cairan dan
garam
masuk
sehingga sel
sasaran
akhirnya
pecah.
Pasti Anda akan katakan tidak, tetapi proses ini dijalankan di tubuh kita
setiap hari: Limfosit menjelajahi tubuh kita bebe-rapa kali dalam sehari
untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
Belum, karena bahan kimia ini tidak dapat bersirkulasi dengan bebas di
dalam darah, sebab hal itu akan mematikan pula sel tubuh kita sendiri.
JALUR SEL B
Pada mulanya sel B hanya terdiri atas satu inti sel kompak dan sedikit
sitoplasma. Sel B lantas mengalami perubahan menakjubkan saat ber-
temu dengan antigen. Mereka membelah diri berkali-kali dan mem-
bangun ribuan titik perakitan da-lam sitoplasma untuk membuat an-
tibodi. Mereka juga membuat sis-tem kanal untuk pengemasan dan
pengiriman antibodi. Dalam satu jam, satu sel B mampu memompa
keluar lebih dari sepuluh juta molekul antibodi.
Inilah sel tunggal yang meng-ubah dirinya menjadi pabrik yang cukup
andal dalam memproduksi sepuluh juta senjata per jam ketika
menghadapi musuh. Kalau kita ingat bahwa sel ini dapat memproduksi
senjata berbeda untuk masing-masing musuh yang jutaan banyaknya,
maka kita dapat lebih memahami sebesar apa keajaiban yang kita
bicarakan di sini.
Sebagian sel B menjadi "sel pengingat". Sel ini tidak langsung turut serta
dalam pertahanan tubuh. Mereka bertugas menyimpan catatan
mengenai musuh yang telah dihadapi untuk mempercepat persiapan
perang di masa datang. Ingatan mereka sangat kuat. Ketika tubuh kem-
bali bertemu dengan musuh yang sama, dengan cepat dapat dihasilkan
senjata yang sesuai. Dengan demikian pertahanan menjadi lebih cepat
dan lebih efisien.
Di sini, kita tak tahan untuk bertanya: "Bagaimana bisa manusia, yang
menganggap dirinya makhluk yang paling maju, memiliki ingatan yang
lebih lemah dari sebuah sel kecil?"
Selain itu, ada pertanyaan penting lain yang perlu dijawab mengenai
ingatan kuat sel pengingat. Setiap detik, delapan juta sel manusia
normal mati dan diganti oleh sel baru. Oleh karena itu, metabolisme
terus-me-nerus memperbarui dirinya. Akan tetapi, waktu hidup sel
pengingat ja-uh lebih panjang dari waktu hidup sel lainnya. Karakteristik
ini yang membantu melindungi manusia dari penyakit berkat adanya
informasi dalam sel pengingat. Namun sel pengingat ini tidaklah kekal,
lambat laun mereka akhirnya akan mati. Pada tahap ini ada suatu
kenyataan yang sangat mengejutkan. Sebelum mati, sel pengingat
mengalihkan informasi yang mereka miliki kepada generasi berikutnya.
Manusia sangat tertolong dengan adanya sel pengingat ini karena
dengan cara ini manusia tidak perlu terkena penyakit yang sama yang
telah dialami pada masa bayi (seperti cacar, gondongan, dan lain-lain).
Lalu, bagaimana sel ini bisa tahu bahwa ia harus mentransfer infor-
masi?
Jelaslah ini tidak dapat hanya dikaitkan kepada sel itu sendiri, melainkan
kepada kemampuan yang diberikan kepadanya oleh Pencip-tanya.
Tak ada kekuatan di langit dan di bumi selain Allah yang mampu
memberi perintah bahkan hanya kepada satu dari triliunan sel. Hanya
dengan kehendak Allah-lah suatu sel dapat melakukan operasi mate-
matis seperti memproduksi senjata yang paling sesuai untuk menon-
aktifkan setiap musuh yang menyerang sel.
JALUR SEL T
Sama seperti sel B, sel T juga merupakan sel yang sederhana pada
awalnya. Bedanya, sel T harus melalui jalan yang jauh lebih rumit dan
melewati serangkaian ujian yang sulit untuk menjadi sel T yang siap
melaksanakan misinya.
Pada ujian pertama, diperiksa apakah sel ini dapat mengenali musuh
atau tidak. Sel ini mengenali musuh dengan bantuan "KSU" (Kompleks
Setara-jaringan Utama, MHC = Major Histocompatibility Complex), yang
ditempatkan di permu-kaan musuh. KSU adalah molekul yang memaksa
antigen melewati serangkaian proses kimia dan menyerahkannya ke-
pada sel T.
JENIS-JENIS SEL T
Sel T terdiri atas tiga kelompok: sel T penolong, sel T pembunuh, dan
sel T penekan. Setiap sel T memiliki molekul KSU khusus yang mem-
buatnya mampu mengenali musuh.
SEL T PENOLONG
SEL T PEMBUNUH
SEL DARAH
- Trombosit
Proses penggumpalan (koagulasi) darah sudah dianggap kejadian biasa
yang sering terabaikan. Namun demikian, jika saja sistem sem-purna
yang memungkinkan penggumpalan darah ini tidak ada, manusia akan
mengalami risiko yang cukup berarti dan bahkan pen-darahan yang
menyebabkan kematian hanya dari satu luka ringan. Trombositlah salah
satu sel darah, diproduksi di sumsum tulang, yang melaksanakan tugas
ini. Penggumpalan darah juga melibatkan suatu bahan yang disebut
serotonin. Yang disebutkan terakhir ini berperan penting dalam reaksi
alergi.
- Eosinofil
Sel darah ini memiliki kemampuan untuk melakukan
fagositosis, yaitu memusnahkan setiap sel asing
yang memasuki tubuh.
- Basofil
Basofil adalah sel darah berinti tunggal yang kasar
dan besar. Jumlahnya dalam darah hanya sedikit,
tetapi banyak di kulit, di dalam dan di sekitar limpa,
serta di jaringan konektif usus.
- Neutrofil
Dengan suatu kualitas antibakteri, sel-sel darah ini melindungi
organisme dari bahan benda-benda asing. Selain itu sel-sel ini
membantu sistem pertahanan dengan kemampuan fagositosisnya.
Mengapa sel ini mau melakukan tugasnya? Menurut teori evolusi, sel ini
seharusnya hanya memikirkan kesejahteraan dirinya sendiri. Akan tetapi
ia melayani sistem, padahal tidak mendapat keuntungan darinya.
Yang lebih menarik, SMA
sangat mengetahui kebutuhan
sel T. Berdasarkan hal itu,
SMA akan memecah sel
musuh dan memberikan
kepada sel T hanya urutan
asam amino sel musuh saja.
Berarti SMA bahkan
mengetahui bahwa sel T akan
mengekstrak informasi yang
diperlukan dari urutan asam
amino ini.
Contoh molekul SMA adalah
makrofag. Mereka melakukannya Sampai pada tahap ini, ada
dengan memerangkap benda asing perlunya mengingat kembali
ke dalam ruang di sitoplasmanya satu hal: Kita menyebutkan
bagian sel di luar inti sel dan kegiatan seperti "mengetahui",
menyuntikkan senyawa kimia "menghitung", "berpikir",
pencerna ke dalamnya. Senyawa ini "melayani". Tanpa
memecah bakteri menjadi fragmen dipertanyakan lagi, semua
protein penyusunnya, fragmen yang kegiatan tadi membutuhkan
tidak membahayakan dan malah bisa suatu kesadaran tertentu.
dimanfaatkan. Mustahil makhluk hidup yang
tak memiliki kesadaran
melaksanakan kegiatan ini.
Padahal, sekarang kita sedang membahas kemampuan ini sebagai
kemampuan yang ada di dalam benda yang sangat kecil: sel biasa,
kecil, dan tidak memiliki kesadaran.