BAHASA PEMOGRAMAN
Terdapat banyak pilihan bahasa untuk membuat program dalam PLC. Masing-masing
bahasa mempunyai keuntungan dan kerugian tergantung dari sudut pandang kita
sebagai user / pemogram. Pada umumnya terdapat 2 bahasa pemograman sederhana
dari PLC , yaitu pemograman diagram ladder dan bahasa instruction list. (mnemonic
code).Diagram Ladder adalah bahasa yang dimiliki oleh setiap PLC.
LADDER DIAGRAM
Diagram Ladder menggambarkan program dalam bentuk grafik. Diagram ini
dikembangkan dari kontak-kontak relay yang terstruktur yang menggambarkan aliran
arus listrik. Dalam diagram ladder terdapat dua buah garis vertical dimana garis
vertical sebelah kiri dihubungkan dengan sumber tegangan positip catu daya dan garis
sebelah kanan dihubungkan dengan sumber tegangan negatip catu daya.
Program ladder ditulis menggunakan bentuk pictorial atau simbol yang secara umum
mirip dengan rangkaian kontrol relay. Program ditampilkan pada layar dengan
elemen-elemen seperti normally open contact, normally closed contact, timer,
counter, sequencer dll ditampilkan seperti dalam bentuk pictorial.
Dibawah kondisi yang benar, listrik dapat mengalir dari rel sebelah kiri ke rel sebelah
kanan, jalur rel seperti ini disebut sebagai ladder line (garis tangga). Peraturan secara
umum di dalam menggambarkan program ladder diagram adalah :
Daya mengalir dari rel kiri ke rel kanan
Output koil tidak boleh dihubungkan secara langsung di rel sebelah kiri.
Tidak ada kontak yang diletakkan disebelah kanan output coil
Hanya diperbolehkan satu output koil pada ladder line.
Dengan diagram ladder, gambar diatas direpresantisak menjadi
S a fe ty o v e r lo a d
S ta rt
S to p m o to r
m o to r
S ta rt S to p s a fe ty
X1 X2 Y1
Y1
OPERASI LOGIKA P L C
I. TUJUAN :
Mampu memahami dasar-dasar unit rancang bangun PLC
Mampu memasukan dan menjalankan program dasar di PLC
Mampu membuat program atu diagram ladder dari suatu masalah sederhana
II. PRAKTEK :
PRAKTEK INPUT / OUTPUT
Setelah melakukan praktek ini , peserta diharapkan mampu :
Menjadikan PLC sebagai pengontrol terhadap suatu kondisi input tertentu.
Program :
Lampu 1 akan menyala bila saklar 1 ON dan mati bila OFF
Lampu 2 akan menyala bila saklar 2 OFF dan mati bila ON
Lampu dan saklar diandaikan suatu kondisi dalam suatu proses dalam
mesin.
X1 Y1
Y2
X2
OPERASI LOGIKA
B.1. OR
1. Rangkaian disusun seperti pada gambar
2. terminal output dihubungkan ke modul I/O train (input ke
output)
3. PLC dihidupkan lalu operasi + OFFLINE MODE dipilih
4. Buatlah program untuk diagram ladder di bawah ini :
X1 Y1
X2
X3
B.2. AND
6. Buatlah program untuk diagram ladder di bawah ini :
X2 X3 Y1
X1
B.3. NOR
8. Buatlah program yang sesuai untuk diagram ladder dibawah ini :
X2 X3 Y1
X1
X1 X2
11. Kemudian jalankan program tersebut lalu isi dan lengkapi tabel 2
B.5. EXNOR
12. Buatlah program yang sesuai untuk diagram ladder di bawah ini
X1 X2 Y1
X1 X2
TIMER
Timer berfungsi untuk mengaktifkan suatu keluaran dengan interval waktu yang dapat
diatur. Pengaturan waktu dilakukan melaui nilai setting (preset value). Timer tersebut
akan bekerja bila diberi input dan mendapat pulsa clock. Untuk pulsa clock sudah
disediakan oleh pembuat PLC. Besarnya nilai pulsa clock pada setiap timer
tergantung pada nomor timer yang digunakan. Saat input timer ON maka timer mulai
mencacah pulsa dari 0 sampai preset value. Bila sudah mencapai preset value maka
akan mengaktifkan Outputyang telah ditentukan.
COUNTER
Fungsi counter adalah mencacah pulsa yang masuk. Sepintas cara kerja counter dan
timer mirip. Perbedaannya adalah timer mencacah pulsa internal sedangkan counter
mencacah pulsa dari luar.