Anda di halaman 1dari 9

World Health Day “ Antimicrobial Resistance and Its Global Spread..

Fakta tentang resistansi antimikroba

Sekitar 440 000 kasus baru resistensi obat TB muncul setiap tahun dan
menyebabkan setidaknya 150 000 kematian. Secara luas, resistensi obat TB (XDR-TB)
telah dilaporkan di 64 negara sampai saat ini.

Resistensi terhadap obat antimalaria generasi sebelumnya seperti klorokuin dan


sulfadoksin-pirimetamin tersebar luas di negara-negara endemik malaria palingsering
muncul. Parasit malaria falsiparum resisten terhadap artemisinins muncul di Asia
Tenggara

Persentase yang tinggi dari infeksi yang didapat di rumah sakit disebabkan oleh
bakteri yang sangat tahan seperti Staphylococcus aureus yang resisten-methicillin
(MRSA) dan tahan enterococci vankomisin.

Resistensi adalah sebuah keprihatinan muncul untuk pengobatan infeksi HIV, mengikuti
ekspansi yang cepat dalam akses terhadap obat-obatan antiretroviral dalam beberapa
tahun terakhir, survei nasional yang dilakukan untuk mendeteksi dan monitor resistensi.

Ciprofloxacin adalah satu-satunya antibiotik yang dahulu dianjurkan oleh WHO


untuk tatalaksana diare berdarah akibat organisme Shigella, namun saat ini telah
resistence. Meningkatkan prevalensi resistensi terhadap ciprofloxacin telah mengurangi
pemilihan obat yang aman dan berkhasiat untuk Shigellosis, karena itulah penemuan
antibiotic yang cocok untuk digunakan oral sangat dibutuhkan.

AMR telah menjadi masalah serius bagi pengobatan gonore (yang disebabkan
oleh Neisseria gonorrhoeae), yang bahkan telah melibatkan batas akhir pengobatan
sefalosporin oral, dan peningkatan prevalensi di seluruh dunia. Untreatable gonococcal
infections would result in increased rates of illness and death, thus reversing the gains
made in the control of this sexually transmitted infection. Peningkatan infeksi gonokokal
yang tidak mampu diobati akan menghasilkan tingkat peningkatan penyakit dan
kematian.

Apa akibat resistensi antimikroba?

AMR meningkatkan biaya pengobatan ketika infeksi menjadi resisten pada tahap
awal pengobatan, lebih mahal lagi terapi yang dibutuhkan. Durasi panjang penyakit dan
juga pengobatannya. Di rumah sakit, hal ini sering terjadi sehingga resistensi obat anti

No action today , No Cure Tomorrow .. [Type text] [Type text]


World Health Day “ Antimicrobial Resistance and Its Global Spread..”

mikroba meningkatkan biaya pengobatan dan menjadi beban keuangan bagi keluarga
dan juga masyarakat

AMR membahayakan pengobatan kesehatan masyarakat :berbagai macam


pengobatan yang modern saat ini justru akan berisiko akibat adanya antimicrobial
resistensi ini. Tanpa obat antimikroba yang tepat untuk mengobati dan mencegah
infeksi, kesuksesan pelaksanaan organ transplantasi, kemoterapi kanker,dan operasi
besar akan diragukan keberhasilannya

AMR meragukan keamanan kesehatan,kekacauan perdagangan dan ekonomi-


pertumbuhan perdagangan global dan travel justru akan meningkatkan penyebaran
resistensi antimikroba dengan pesat antar Negara dan benua.

Apa yang mendorong resistensi antimikroba?

Tidak tepat dan tidak rasionalnya penggunaan obat memberikan kondisi yang
menguntungkan bagi mikroorganisme untuk resisten dan menyebar. Misalnya, ketika
pasien tidak rutin meminum obat antimikroba yang telah diresepkan atau ketika
antimikroba tersebut memiliki kualitas yang buruk untuk digunakan sehingga kuman
bisa resisten dan menyebar.

Faktor yang mendorong AMR meliputi:

 inadequate national commitment to a comprehensive and coordinated response,


ill-defined accountability and insufficient engagement of communities; tidak
memadainya komitmen nasional untuk merespon secara komprehensif dan
terkoordinasi terhadap resistensi antimikroba dan akuntabilitas yang tidak jelas
dan kurangnya pengetahuan masyarakat akan penggunaan antibiotic secara
benar.
 lemahnya system pengawasan dan pemantuan terhadap masyarakat akan
penggunaan antimikroba
 tidak ada system yang memadai untuk menjamin kualitas dan gangguan
pasokan obat
 tidak tepat dan tidak rasionalnya penggunaan obat-obatan, termasuk di
peternakan:
 miskinnya pencegahan dan praktek pengendalian infeksi

Berantas resistensi obat: tanpa tindakan hari ini, tidak ada


penyembuhan di hari esok

No action today , No Cure Tomorrow .. [Type text] [Type text]


World Health Day “ Antimicrobial Resistance and Its Global Spread..”

The emergence of AMR is a complex problem driven by many interconnected factors;


single, isolated interventions have little impact. Munculnya AMR merupakan masalah
kompleks yang didorong oleh banyak faktor yang saling berhubungan; tunggal,
intervensi terisolasi yang berdampak kecil.. Respon global dan sektoral multinasional
sangat diperlukan untuk memerangi ancaman dari AMR.

Tanggapan WHO

WHO bergerak dan membimbing tanggapan terhadap AMR melalui:

 kebijakan bimbingan, dukungan pengawasan, bantuan teknis, generasi


pengetahuan dan kemitraan, termasuk melalui pencegahan penyakit dan
program pengendalian;
 pentingnya menjaga kualitas obat, penyediaan dan penggunaan obat secara
rasional.
 pencegahan dan pengendalian infeksi;
 keselamatan pasien;
 jaminan mutu laboratorium.

WHO memilih memerangi resistensi antimikroba sebagai tema Hari Kesehatan


Dunia 2011.WHO menyerukan kepada semua pemangku kepentingan, termasuk para
pembuat kebijakan dan perencana, masyarakat dan pasien, praktisi dan resep,
apoteker dan dispenser, dan industri farmasi, untuk bertindak dan mengambil tanggung
jawab untuk memerangi resistensi antimikroba.

rsebut sangat sensitive mengobati mikroorganisme penyebab penyakit. Resistensi


organisme(termasuk bakteri, virus, dan beberapa parasit) yang mampu diserang dan
dimusnahkan oleh obat antimikroba, seperti antibiotic, antivirus dan antimalaria
sehingga standar pengobatan sudah tidak efektif dan infeksi dapat terus terjadi bahkan
menyebar ke organ tubuh yang lain. AMR merupakan konsekuensi dari pemakaian
obat-obatan tersebut khususnya akibat penyalahgunaannya. Obat-obat antimikroba
tersebut akhirnya dapat membuat kuman-kuman tersebut bermutaasi dan menjadi
kebal sehingga tidak mampu lagi dihancurkan oleh obat-obatan tersebut.

Mengapa AMR menjadi perhatian global?

No action today , No Cure Tomorrow .. [Type text] [Type text]


World Health Day “ Antimicrobial Resistance and Its Global Spread..”

􀀁
􀀵􀁆􀁏􀁕􀁂􀁏􀁈􀀁􀀢􀁏􀁕􀁊􀁃􀁊􀁐􀁕􀁊􀁌􀀁
Apakah Mikroba dan Infeksi?
. Mikroba adalah mikroorganism bersel tunggal yang mampu hidup dalam tubuh manusia. Tidak semua
mikroba dapat hidup di luar tubuh manusia.
Infeksi adalah keadaan dimana mikroba masuk ke dalam tubuh manusia sehingga menyebabkan penyakit.
Infeksi yang disebabkan bakteri kerap disebut kalangan kedokteran sebagai infeksi bakterial. Infeksi yang
disebabkan oleh virus, misalnya, disebut infeksi viral.
Apakah Bakteri dan Virus?
Bakteri adalah jenis mikroba yang mampu hidup di dalam dan di luar tubuh manusia. Banyak bakteri
tidak berbahaya, bahkan menguntungkan seperti bakteri baik yang ada di kulit, saluran pernapasan dan
saluran pencernaan. Namun sebagian bakteri dapat menimbulkan infeksi tenggorokan, telinga dan saluran
napas.
Virus adalah mikroorganisme yang lebih kecil dari bakteri dan tidak dapat bertahan hidup di luar sel
tubuh manusia. Di dalam tubuh manusia, virus memperbanyak diri dan merusak sel
Infeksi apa yang disebabkan oleh virus dan tidak boleh diobati dengan antibiotik?
Infeksi virus seperti demam, flu/selesma, batuk pilek, radang tenggorokan, diare singkat tanpa
pendarahan, demam berdarah dengue dan beberapa infeksi telinga.
Apakah antibiotik?
Antibiotik adalah obat untuk melawan bakteri. Alexander Fleming menemukan antibiotik pertama,
penicillin, pada tahun 1927. Setelah digunakan pertama kali tahun 1940an, antibiotik membawa
perubahan besar pada pelayanan kesehatan dan penyembuhan infeksi bakterial.
Kata "antibiotik" mengacu pada bahan alam yang dihasilkan oleh jamur dan mikroorganisme lain yang
dapat membunuh bakteri. Kini, antibiotik dapat berupa bahan sintetis (tidak dihasilkan oleh
mikroorganisme) yang juga membunuh atau menghambat pertumbuhan balteri. Meski antibiotik memiliki
banyak manfaat, penggunaannya yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi bakteri terhadap
antibiotik.

No action today , No Cure Tomorrow .. [Type text] [Type text]


World Health Day “ Antimicrobial Resistance and Its Global Spread..”

Apakah resistensi antibiotik?


Resistensi terhadap antibiotik adalah perubahan kemampuan bakteri hingga menjadi kebal terhadap
antibiotik. Resistensi terhadap antibiotik terjadi akibat berubahnya sifat bakteri sehingga tidak lagi dapat
dimatikan atau dibunuh. Keampuhan obat menjadi melemah atau malah hilang. Bakteri yang resisten
terhadap antibiotik tidak akan terbunuh oleh antibiotik, lalu berkembang biak dan menyebar sehingga
menjadi lebih berbahaya.
Kenapa saya harus perduli terhadap resistensi antibiotik?
Masyarakat sering mengira bahwa tubuh manusialah yang kebal terhadap antibiotik tertentu. Padahal
sesungguhnya, mikrobalah dan bukan manusia, yang kebal terhadap antibiotik.
Hampir semua jenis bakteri kini telah menjadi lebih kuat dan tidak mempan terhadap antibiotik.
Resistensi terhadap antibiotik menyebabkan bahaya besar bagi manusia karena infeksi yang semula
mudah diobati dengan antibiotik kini menjadi sulit atau bahkan tidak dapat lagi diobati dengan antibiotik.
Pasien yang bakteri dalam tubuhnya resisten terhadap antibiotik bisa jadi memerlukan jenis jenis
antibiotik yang lebih kuat dan lebih mahal, dan dalam jumlah yang lebih besar karena waktu
penyembuhan yang lebih lama.
Bakteria yang kebal terhadap antibiotik dengan cepat menyebar ke anggota keluarga, teman sekolah,
rekan kerja, dan mengancam masyarakat dengan menimbulkan jenis infeksi baru yang lebih sulit diobati
sehingga lebih mahal biaya perawatannya. Jika satu mikroba resisten terhadap beberapa antibiotik, maka
akan lebih sulit lagi mengobati penyakit.
Kenapa bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik?
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat meningkatkan jumlah dan jenis bakteri yang kebal terhadap
antibiotik Setiap kali seseorang mengonsumsi antibiotik, maka bakteri yang sensitif akan terbunuh, tetapi
bakteri yang kebal akan terus hidup, tumbuh dan berkembang biak. Penggunaan antibiotik yang berulang-
ulang dan tidak tepat adalah penyebab utama peningkatan jumlah bakteri yang kebal terhadap obat.
Penggunaan antibiotik secara cerdas, tepat, adalah kunci pengendalian penyebaran bakteri yang resisten
terhadap antibiotik.
Antibiotik membunuh bakteri, tidak membunuh virus
Bagaimana bakteri bisa kebal terhadap antibiotik?
Beberapa bakteri mampu menetralkan antibiotik sebelum membunuhnya, bakteri lain mampu dengan
cepat mengeluarkan antibiotik dari sel mereka dan bakteri lainnya mampu mengubah titik serang
antibiotik sehingga tidak menggangu fungsi hidupnya.
Antibiotik membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri yang peka. Tetapi, terkadang, salah satu
bakteri dapat bertahan hidup karena mampu menetralisir atau menghindar dari efek antibiotik. Bakteri
semacam ini akan berkembang biak dan menggantikan tempat bakteri-bakteri yang terbunuh. Bakteri
yang semula peka terhadap suatu antibiotik pun dapat menjadi kebal melalui perubahan genetik di dalam
selnya, atau dengan menerima DNA yang sudah reisten dari bakteri lain. Artinya bakteri dapat menjadi
resisten terhadap beberapa antibiotik sekaligus. Ini tentu menyulitkan para dokter memilih antibiotik yang
tepat untuk pengobatan.

No action today , No Cure Tomorrow .. [Type text] [Type text]


World Health Day “ Antimicrobial Resistance and Its Global Spread..”

2
Bagaimana saya dapat mencegah infeksi yang resisten terhadap antibiotik?
Gunakan antibiotik hanya jika diperlukan
Memahami apa itu antibiotik, manfaat dan bahayanya adalah langkah awal mencegah resistensi terhadap
antibiotik. Perlu dipahami, meski sangat bermanfaat, antibiotik hanya ditujukan mengatasi infeksi akibat
bakteri, bukan infeksi virus seperti demam, batuk, atau flu.
Beberapa tips untuk diingat:
1.
Menanyakan tentang resistensi antibiotik kepada tenaga kesehatan. Tanyakan apakah antibiotik yang
digunakan memang sangat dibutuhkan untuk menyembuhkan penyakit. Tanyakan juga apa lagi yang
harus dilakukan untuk mempercepat penyembuhan.
2.
Jangan konsumsi antibiotik untuk infeksi akibat virus seperti demam dan flu.
3.
Jangan menyimpan antibiotik untuk persediaan mengatasi sakit yang akan datang Habiskan antibiotik
dengan tuntas sesuai anjuran dokter. Buang sisa obat yang menurut dokter tidak perlu diteruskan.
4.
Gunakan antibiotik secara tepat seperti diresepkan dokter. Jangan melewatkan waktu dan dosis yang
diharuskan. Habiskan semua obat meskipun Anda telah merasa lebih sehat. Jika pengobatan dihentikan
mendadak, beberapa bakteri yang bertahan dapat menyebabkan infeksi kembali
5.
Jangan gunakan antibiotik yang diresepkan bagi orang lain, yang tentunya tidak tepat untuk penyakit
Anda. Menggunakan antibiotik yang salah dapat memperlambat pengobatan yang tepat dan memberi
waktu bakteri berkembang biak.
6.
Jika dokter memastikan anda tidak memiliki infeksi bakteri tanyakan cara untuk mengurangi gejala.
Jangan paksa dokter memberikan antibiotik.

Bagaimana petugas kesehatan membantu pencegahan resistensi antibiotik?


Dokter dapat menghambat penyebaran resistensi terhadap antibiotik dengan cara:

Hanya meresepkan antibiotik jika memang tepat bagi pasien

Gunakan antibiotik yang tepat untuk bakteri penyebab penyakit

Gunakan antibiotik dengan dosis dan jangka waktu yang benar.

Apakah produk yang mengandung antibakteri (sabun, cairan pembersih di rumah, dll) lebih baik
untuk mencegah penyebaran infeksi?
Bagian terpenting pencegahan penyebaran infeksi di masyarakat dan di rumah tangga adalah perilaku
hidup bersih dan sehat. Ini termasuk mencuci tangan dan membersihkan berbagai benda di rumah yang
digunakan bersama.
Produk pembersih yang mengandung antibakteri belum terbukti dapat mencegah infeksi lebih baik dari
pembersih yang tidak mengandung antibakteri. Walau penelitian in vitro (dalam lingkungan terkendali)
menampakkan hubungan antara antibakteri kimiawi dalam produk pembersih dengan resistensi bakteri,
namun tidak menunjukkan dampak terhadap kesehatan manusia. Diperlukan banyak penelitian untuk
membuktikan dampak penggunaan antibakteri dalam produk pembersih dengan masalah resistensi
bakteri.

No action today , No Cure Tomorrow .. [Type text] [Type text]


World Health Day “ Antimicrobial Resistance and Its Global Spread..”

Badan Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat menyatakan bahwa tidak terdapat cukup bukti
bahwa produk-produk pembersih seperti sabun tangan atau sabun mandi dengan kandungan antibakteri
lebih bermanfaat dari produk-produk yang tidak memiliki kandungan antibakteri.

No action today , No Cure Tomorrow .. [Type text] [Type text]


World Health Day “ Antimicrobial Resistance and Its Global Spread..”

34
Apakah obat jerawat juga menyebabkan resistensi terhadap antibiotik?
Penggunaan antibiotik, secara tepat ataupun tidak, turut andil dalam perkembangan resistensi antibiotik.
Hal ini terjadi dalam hal obat jerawat yang mengandung antibiotik. Penggunaan antibiotik, baik dalam
waktu singkat maupun lama, untuk pengobatan atau pencegahan infeksi antibakteri, haruslah atas
petunjuk dokter, untuk memastikan penggunaan antibiotik secara tepat.
Apakah probiotik berperan dalam mencegah atau mengobati resistensi terhadap antibiotik atau
infeksi bakteri yang resisten?
Probiotik adalah nama bagi mikroorganisme yang jika dikonsumsi secara tepat dapat meningkatkan
kesehatan. Ada berbagai jenis probiotik yang telah dipelajari untuk melihat manfaatnya terhadap
kesehatan. Belum jelas apakah probiotik memang berperan mencegah infeksi yang disebabkan resistensi
terhadap antibiotik
Kalau Anda Demam atau Pilek, Bukan Antibiotik Obatnya!
Bagaimana kalau saya memiliki gejala……
Disebabkan oleh: Antibiotik?
Masuk angin Bukan kuman TIDAK PERLU
Demam Virus TIDAK PERLU
Batuk Virus TIDAK PERLU
Sakit tenggorokan Virus TIDAK PERLU
Pilek Virus TIDAK PERLU
Mengobati demam, batuk, pilek, flu akibat virus dengan antibiotik :
-
TIDAK AKAN membuat Anda lebih sehat
-
TIDAK AKAN menjadikan keadaan Anda lebih baik
-
TIDAK menyembuhkan
-
TIDAK mencegah penularan kepada orang lain

Untuk informasi lengkap:


http://www.who.int/world-health-day/2011/en/index.html
http://www.who.int/topics/drug_resistance/en/
http://www.searo.who.int/EN/Section260/Section2659.htm
http://www.cdc.gov/getsmart/antibiotic-use/anitbiotic-resistance-faqs.html
http://www.cdc.gov/getsmart/antibiotic-use/know-and-do.html
Jadi, kita harus melakukan apa?
Komunikasikan resistensi antibiotik dengan dokter Anda, katakan Anda mendukung penggunaan obat
yang rasional.
Jika dokter menganggap Anda perlu mengkonsumsi antibiotik:

konsumsi sesuai resep dokter

tuntaskan dosis sesuai resep, misalnya jika memang harus dimakan 3 kali sehari selama 5 hari, lakukan
sesuai aturan dan pada waktu yang tetap pada pagi, siang dan petang harinya, selang 8 jam

jangan berhenti makan antibiotik karena Anda sudah tidak merasakan gejala penyakit, atau merasa sehat.
Pemberhentian tidak sesuai waktu, atau terlalu cepat bisa membuat bakteri bertahan hidup dan
menyebabkan infeksi ulang

No action today , No Cure Tomorrow .. [Type text] [Type text]


World Health Day “ Antimicrobial Resistance and Its Global Spread..”

No action today , No Cure Tomorrow .. [Type text] [Type text]

Anda mungkin juga menyukai