Anda di halaman 1dari 9

← PERPUSTAKAAN INTERAKTIF DENGAN KONSEP BERBAGI ILMU DAN PENCARIAN JARINGAN SEBAGAI

INOVASI MODEL PERPUSTAKAAN DI TAHUN 2010

Menggugah Spirit Cinta Perpustakaan →

IDEALISASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH

A. PENDAHULUAN

Perpustakaan mempunyai peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, karena


perpustakaan merupakan gudang ilmu. Di dalam lingkungan sekolah perpustakaan merupakan jantung
sekolah, dimana setiap detakan dan kehidupan sekolah ditentukan dengan adanya perpustakaan. Tanpa
perpustakaan kualitas sekolah juga tidak dapat digolongkan sekolah yang benar-benar membentuk SDM
yang prima. Peran perpustakaan sangat sentral pada membina dan menumbuhkan kesadaran membaca.
Kegiatan membaca tidak bisa dilepaskan dari keberadaan dan tersedianya bahan bacaan yang memadai
baik pada segi jumlah maupun pada kualitas bacaan.

Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk
menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk
digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Dengan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan
bertujuan untuk mendayagunakan koleksinya untuk kepentingan umum bukan untuk mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya. Lalu pertanyaan yang muncul sekarang adalah bagaimana cara
mewujudkan perpustakaan yang ideal dapat melayani pemakai, dalam hal ini siswa, dengan baik dan
efektif sehingga siswa dapat menemukan informasi secara cepat dan tepat. Untuk mewujudkan hal itu
tentu saja bukan pekerjaan yang mudah tapi bisa terlaksana.

Perpustakaan ideal memang menjadi idaman bagi warga sekolah. Sangat tidak menguntungkan
menempatkan perpustakaan dipojok yang jauh dari jangkauan dan membuat siswa malas berkunjung.
.Selain itu petugas perpustakaan yang kerjanya tidak profesional akan membuat perpustakaan sulit
berkembang. Pelayanan yang tidak maksimal dan ramah mengakibatkan siswa malas menghampiri
perpustakaan. Pengaturan waktu berkunjung yang terbatas juga menjadikan siswa kesulitan
memanfaatkannya. Belum lagi isi perpustakaan dan suasana ruangan yang kacau dan semrawut, akan
semakin membuat siswa malas berkunjung ke perpustakaan.
Intinya mengharapkan perpustakaan ideal di sekolah membutuhkan kerja yang telaten dan terus
menerus. Petugas perpustakaan harus mampu membuag rasa bosan yang sewaktu-waktu muncul dari
dalam diri ketika berhadapan dengan kondisi rutin perpustakaan yang dikelolanya.

Dengan latar belakang tersebut diatas maka penulis mencoba untuk meninjau sejauh mana peranan
perpustakaan sekolah dalam menunjang proses belajar mengajar dan dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa, yang kemudian semua ini dirangkum menjadi satu dalam judul artikel “ Idealisasi Perpustakaan
Sekolah“

B. PERMASALAHAN

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan perpustakaan sebagai bagian yang teramat
penting dalam proses belajar mengajar di sekolah. Tidak mengherankan dibeberapa sekolah
perpustakaan hanya ramai dikunjungi dua kali dalam satu tahun, yakni saat peminjaman buku paket dan
waktu pengembaliannya selain itu juga kurangnya minat siswa dalam memakai perpustakaan secara
optimal.

Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka penulis merumuskan sebagai berikut
”Bagaimanakah perpustakaan sekolah yang ideal sehingga mampu menumbuhkan minat dan kegemaran
membaca siswa ?”

C. TUJUAN DAN MANFAAT

Adapun tujuan penulisan artikel ini adalah sebagai berikut :

Memotivasi pengelola perpustakaan untuk menciptakan atau mengkondisikan perpustakaan secara


ideal sehingga siswa termotivasi berkunjung ke perpustakaan dan memanfaatkan fasilitas perpustakaan
juga menumbuhkan minat dan kegemaran membaca siswa.

Manfaat penyusunan makalah ini antara lain :

Secara teoritis penyusunan artikel ini diharapkan akan bermanfaat untuk meningkatkan mutu
perpustakaan dalam peranannya memajukan intelektual siswa. Disamping itu akan memberikan
kontribusi untuk membuat siswa gemar membaca.
Secara praktis penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi praktis dalam berbagai
bidang terutama dalam mengembangkan ketrampilan dan menambah wawasan mengenai
perpustakaan sekolah.

D. LANDASAN TEORI

Perpustakaan merupakan salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan
mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk digunakan sebagai sumber
informasi sekaligus sebagai sarana yang menyenangkan.[1] Sedangkan menurut Darmono, perpustakaan
diartikan sebagai tempat kumpulan buku-buku atau tempat buku dihimpun dan diorganisasikan sebagai
media belajar[2]. Berdasar pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan merupakan salah
satu sumber belajar yang menyimpan, mengelola dan memberikan layanan bahan pustaka baik buku
maupun non buku kepada masyarakat.

Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan, yang
bersama-sama dengan komponen pendidikan lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan
dan pengajaran. Yoseph Mbulu menyatakan bahwa perpustakaan sekolah sangat diperlukan
keberadaannya dengan pertimbangan :

1) Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar di lingkungan sekolah

2) Perpustakaan sekolah merupakan salah satu komponen sistem pengajaran

3) Perpustakaan sekolah merupakan sumber untuk menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran

4) Perpustakaan sekolah sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan peserta didik dapat
mempertajam dan memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berpikir dan berkomunikasi.[3]

Adapun tujuan didirikannya perpustakaan sekolah adalah untuk menyerap dan menghimpun informasi,
mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang terorganisasi, menumbuhkan kemampuan menikmati
pengalaman imajinatif, membantu kecakapan bahasa dan daya pikir, mendidik murid agar dapat
menggunakan dan memelihara bahan pustaka secara efisien, serta memberikan dasar ke arah studi
mandiri[4].
E. PEMBAHASAN

Usaha sekolah dalam menciptakan minat dan kegemaran membaca siswa antara lain dengan
mengusahakan adanya perpustakaan sekolah. Adakalanya perpustakaan sekolah mengadakan kegitan-
kegiatan seperti membaca buku, membuat tes pustaka setelah menyelesaikan pelajaran membaca buku,
studi literatur, menceritakan kembali buku yang telah dibaca, mewajibkan siswa untuk datang
keperpustakaan sehubungan dengan tugas dari guru mata pelajaran, menerbitkan majalah dinding dan
lain sebagainya.

Oleh karena itu mengingat fungsi perpustakaan sebagai sumber belajar, sumber informasi dan tempat
rekreasi maka Lembaga Pendidikan disarankan untuk mengadakan perpustakaan sekolah. Diperlukan
adanya penciptaan atau pengkondisian perpustakaan yang ideal yang membuat siswa akan termotivasi
dan betah membaca di perpustakaan. Dalam membuat perpustakaan yang ideal yang dapat
menumbuhkan minat baca siswa, perlu memperhatikan hal-hal yang penting seperti di bawah ini.

Pertama adalah sumber daya manusia yang mengelola perpustakaan sekolah. Komponen ini adalah
sesuatu yang sangat penting dalam proses pengembangan perpustakaan. Keluwesan dalam menanggapi
dinamika perubahan jaman oleh pustakawan mutlak diperlukan jika perpustakaan ingin maju. Sekarang
ini jalan yang ditempuh pemerintah untuk mengatasi masalah SDM dalam dunia perpustakaan adalah
menetapkan ketentuan calon pustakawan harus berpendidikan minimal D-3 perpustakaan. Tapi
walaupun begitu ternyata perpustakaan belum dapat berkembang secara optimal. Rupanya dengan
hanya berpendidikan D3 perpustakaan saja belum cukup. Hal yang terpenting dalam pengadaan SDM
untuk menuju perpustakaan yang ideal adalah pustakawan yang berdedikasi tinggi pada tugas dan
mempunyai kemampuan plus. Mereka tidak hanya bermodalkan tanda lulus dari D3 perpustakaan tapi
juga harus bisa menguasai ketrampilan lain yang ada hubungannya dengan pengolahan perpustakaan
seperti komputer. Di jaman yang serba canggih ini komputer tak bisa ditinggalkan begitu saja, karena
komputerlah yang menguasai semua jaringan informasi global. Padahal kita tahu bahwa perpustakaan
adalah pusat dan penyebar informasi. Alangkah menyedihkan jika perpustakaan yang merupakan
gudang ilmu dan informasi tidak bisa melakukan tugasnya memberikan informasi pada masyarakat,
hanya karena SDM-nya yang tak mempunyai kemampuan untuk melayaninya. Rupanya alasan itulah
yang membuat masyarakat beropini kurang baik terhadap perpustakaan dan memandang sebelah mata
pada perpustakaan sekolah.

Hal kedua yang perlu dicermati dalam pengembangan perpustakaan sekolah adalah manajemen
perpustakaan yang digunakan. Manajemen ini juga tergantung pada SDM dalam perpustakaan tersebut.
Jika SDM-nya cukup berkemampuan untuk membuat kebijakan yang membuat perpustakaan maju,
maka perpustakaan sekolah akan cepat berkembang. Manajemen yang terkesan berbelit-belit dan kolot
tak lagi berlaku di jaman sekarang. Untuk itu dibutuhkan segalanya yang serba praktis dan efektif
termasuk dalam mengatur perpustakaan sekolah.

Penambahan pegawai perpustakaan sekolah yang tidak dapat berperan banyak seharusnya dihilangkan,
karena tidak efektif. Biaya yang dikeluarkan untuk menggaji mereka sia-sia saja. Bila perpustakaan
benar-benar membutuhkan tambahan tenaga baru maka sistem penerimaannya harus dilakukan secara
selektif bukan menggunakan sistem kekeluargaan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kesalahan
yang fatal. Dengan kata lain bahwa perpustakaan sekolah mementingkan kualitas dari pada kuantitas
pengelolanya. Selain itu pengaturan struktur organisasinya juga harus jelas. Masing-masing bagian harus
mengerti tugas dan kewajibannya. Bagian pengadaan bahan pustaka, pengolahan, penyimpanan dan
redistribusi harus tahu kedudukannya dan peranannya dalam perpustakaan. Kalau mereka sudah tahu
dan menyadari akan hal itu maka proses temu kembali informasi akan terjadi secara cepat dan tepat.
Selain itu manajemen yang ada juga harus mengutamakan komunikasi yang baik antara bawahan dan
atasan. Bentuk komunikasi seperti ini penting agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menjalankan
tugas. Sikap atasan yang terkesan “galak” pada bawahannya kurang baik walaupun sikap tegas juga
diperlukan. Sikap yang tidak bersahabat dari atasan pada bawahan akan menyebabkan bawahan tidak
bisa berkembang karena merasa terkekang.

Ketiga, sesuatu yang tak kalah pentingnya dalam mewujudkan perpustakaan sekolah yang ideal adalah
lengkapnya koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah. Kita mungkin sering mengalami
kekecewaan manakala kita datang ke perpustakaan sekolah untuk mencari informasi ternyata kita di
sana tidak memperoleh apa-apa hanya karena perpustakaan tersebut tidak lengkap. Sebetulnya hal itu
tidak perlu terjadi apabila perpustakaan sekolah rajin mengadakan kerjasama dengan perpustakaan
umum atau perpustakaan sekolah lain. Perpustakaan tak perlu membeli semua bahan koleksi untuk
melayani pemakai, karena hal itu tak mungkin. Tapi dengan adanya kerjasama antar perpustakaan yang
baik dan konsisten maka biaya pengadaan bisa ditekan. Bentuk kerjasama tentu saja bermacam-macam
mulai dari pengadaan bahan pustaka sampai kerjasama pengolahan. Kerjasama antar perpustakaan
tidak hanya menguntungkan pemakai saja tapi juga para pustakawannya, karena antar pustakawan
dapat saling bertukar informasi atau seputar dunia kerja di perpustakaan sehingga pengalaman mereka
menjadi lebih banyak.

Hal keempat, yaitu soal dana. Sampai saat ini masalah yang dihadapi perpustakaan adalah kurangnya
dana yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah dan sedikitnya subsidi dari pemerintah. Alasan ini pula
yang sering disebutkan untuk menjawab mengapa perpustakaan sekoah kurang berkembang. Tapi
seharusnya hal itu tak perlu terjadi karena perpustakaan dapat memperoleh dana dari luar apabila
pustakawannya mampu dan mau berkreasi. Cara yang ditempuh banyak sekali, diantaranya selain
menajdi tempat peminjaman buku pada siswa, perpustakaan juga membuka usaha lain seperti fotokopi,
menjual peralatan sekolah, bahkan makanan. Hal tersebut boleh-boleh saja asal tidak mengganggu
tugas utamanya sebagai tempat penyebar ilmu dan informasi. Tapi untuk mewujudkan hal itu memang
tidak mudah tapi bisa terlaksana. Usaha yang pertama dilakukan tak perlu menyiapkan modal yang
sangat besar tapi dilakukan secara bertahap. Yang paling pokok yang menjadi pedoman adalah tugas
dan fungsi perpustakaan sekolah tidak terabaikan. Jangan sampai membuka usaha lain sukses tapi tugas
utama rusak. Jenis perpustakaan seperti ini telah sukses dilaksanakan di luar negeri terutama di negara
maju. Mereka membangun perpustakaan seperti tempat belajar dan rekreasi yang tenang dan nyaman,
sehingga masyarakat sangat antusias untuk menggunakannya. Selain membaca buku mereka dapat
berbelanja untuk kebutuhan belajarnya di perpustakaan. Pada awalnya itu semua merupakan usaha
kecil-kecilan tapi berkat usaha, kerja keras dan didukung oleh SDM yang bermutu dan berdedikasi tinggi
maka perpustakaan ideal bisa terwujud.

Setelah kita mengamati hal-hal di atas untuk mewujudkan perpustakaan sekolah yang ideal maka kita
seharusnya mulai berusaha untuk mewujudkannya. Dengan komponen yang ada seperti SDM yang
berkualitas, manajemen yang handal dan kerjasama antar perpustakaan yang kompak serta dana yang
memadai maka perpustakaan ideal akan terwujud.

Ditingkat Sekolah Dasar pembangunan ruang perpustakaan diprioritaskan untuk Sekolah Dasar inti.
Sedangkan Sekolah Dasar lainnya belum dibangunkan ruang perpustakaan, sehingga sebagian ruang
perpustakaan ditingkat sekolah dasar menggunakan sudut ruang guru atau ruang kepala sekolah
disamping menempati ruang perpustakaan hasil swadaya sekolah dengan orang tua siswa. Keadaan
seperti itu diharapkan jangan sampai menjadi kendala. Penyelenggaraan perpustakaan disekolah, sebab
yang paling penting adanya koleksi buku yang memadai dan system pelayanan yang menyenangkan.

Ditingkat sekolah Menengah Pertama ruang perpustakaan sekolah harus difungsikan sebagaimana
mestinya jangan sampai perpustakaan ditempatkan sudut ruang guru atau sudut ruang Kepala Sekolah.
Koleksi buku-buku bacaan ditingkatkan dan diusahakan adanya perpustakaan kelas pada tiap-tiap ruang
belajar disamping perpustakaan sekolah.

Kegiatan untuk meningkatkan minat dan kegemaran membaca siswa sangat tergantung pada kreativitas
dan inisiatif dari tenaga kependidikan yang ada. Usaha- usaha untuk menjadi tenaga kependidikan yang
ada. Usaha-usaha untuk menjadikan perpustakaan sebagai sumber informasi dan pusat pengembangan
minat dan kegemaran membaca siswa dalam makalah ini dapat dikembangkan dengan situasi dan
kondisi sekolah, keluarga dan lingkungan yang ada.
Perpustakaan sebagai sumber informasi harus duingkatkan kuantitas dan kualitasnya. Upaya ini
termasuk peningkatan pelayanan petugas dan sarana perpustakaan yang memadai, agar animo siswa
terhadap membaca akan bertambah. Karena buku dan bahan bacaan lain yang ada di perpustakaan
memiliki peran penting dan memiliki peran strategis dalam membangun bangsa, maka peran
perpustakaan harus lebih dioptimalkan untuk pencarian ilmu pengetahuan.

F. KESIMPULAN

Setelah memahami uraian pokok-pokok permasalahan artikel tersebut diatas yang berkaitan dengan
judul “Idealisasi Perpustakaan Sekolah“ maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Perpustakaan adalah media memperoleh berbagai informasi berupa pengetahuan, ketrampilan maupun
pengalaman yang sangat bermanfaat bagi pengembangan diri, sikap dan watak seseorang..

Perpustakan menjadi tempat rekreasi yang sangat bermanfaat bagi siswa dan masyarakat untuk
menambah informasi terkini yang mencakup kemampuan meneliti, memilih, dan menelaah. Dengan
demikian penciptaan suatu perpustakaan sekolah yang ideal dan profesional akan mampu menjadikan
seorang siswa mahir mengelola informasi, selain akan mampu menciptakan pengetahuan baru.

G. SARAN

Agar tercipts perpustakaan sekolah yang ideal penulis menyarankan :

Kepada Lembaga Pendidikan

Hendaknya lebih berupaya untuk selalu meningkatkan kualitas perpustakaan sekolah dengan
melengkapi fasilitas, sarana prasarana, media sehingga dapat menunjang pembelajaran di sekolah.

Peserta Didik / Siswa

Hendaknya selalu berusaha meningkatkan minat membaca dan selalu aktif mencari ilmu dengan rajin
membaca buku di perpustakaan.

Guru / Pendidik Pendidikan Agama Islam

Selalu memberikan motivasi kepada anak didik agar bisa berprestasi, dengan memanfaatkan segala
fasilitas, sarana dan prasarana maupun media yang disediakan perpustakaan sekolah.
Meningkatkan cara dan pembelajaran dengan metode yang memungkinkan siswa harus aktif mencari
tahu di perpustakaan sekolah, misalnya metode studi literatur.

DAFTAR PUSTAKA

Daan T, 2005. Kompetensi Membaca. Jakarta : Buletin Pusat Perbukuan.

Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia.

Mbulu, Yoseph. 2000. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Majalah
Pendidikan, Cet. XIX.

http://media.diknas.go.id/media/document/4339.pdf.

Sudono Anggani, 2000. Manfaat Ruang Perpustakaan Jakarta : Buletin Pusat Pembukuan.

Soedarso. 2000. Speed Reading ; Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Tarigan, Henry Guntur. 2004. Membaca Ekspresif, Bandung : ANGKASA.

Wantjana Sidik, 1997. Sekolah Sebagai Pusat Pengembangan Minat dan Kegemaran Membaca. Jakarta :
Buletin Pusat Perbukuan.

Zulmasri, 2004. Perpustakaan Wadah Rekreasi Dunia. Jakarta : Gerbang

[1] Henry Guntur Tarigan, Membaca Ekspresif, (Bandung : ANGKASA, 2004), Cet. V, Hlm. 45
[2] Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia), 2001, Cet. 1 hlm 1

[3] Yoseph Mbulu, Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dalam Kegiatan Belajar Mengajar, Majalah
Pendidikan, 2000, Cet. XIX, hlm 27

[4] Ibid, hlm 29

BIODATA

Nama : Eva Hertnacahyani Herraprastanti, ST

Alamat : Jl. Tentara Pelajar No. 75 BLORA – 58211

Anda mungkin juga menyukai