Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunianya sehingga dapat terselesaikan Asuhan Kebidanan ini dengan judul
“Asuhan Kebidanan Pada Ny. “U” G I P0000 Abooo Inpartu 39 – 40 Mgg Tunggal,
Hidup, Intrauterin Kala I Fase Laten Dengan Pre Eklamsi Berat di Puskesmas
Singosari Malang sebagai salah satu persyaratan praktek klinik kebidanan dalam
rangka praktek klinik kebidanan di Puskesmas Singosari.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada yang
terhormat.
1. Yulianik S.Km selaku direktur Akademi Kebidanan Widyagama Husada
Malang.
2. Drg. T. Tikio Gunawan, MM selaku kepala Puskemas Singosari Malang
3. Sri Rahayu, Amd. Keb. selaku bidan pembimbing praktek di puskesmas
Singosari Malang.
4. Novita Mayasari, S.Sit selaku pembimbing praktek institusi.
5. Petugas kesehatan dan bidan yang ada di puskesmas singosari
6. Ayah dan bunda yang telah memberikan materi dan moril serta doa yang
tak henti-henti.
7. Rekan-rekan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak memberikan masukan dan dukungan.
Semoga asuhan kebidanan ini berguna baik bagi penulis maupun pihak
yang memanfaatkan. Sebagai penutup kata pengantar ini penulis senantiasa
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan asuhan
kebidanan ini.
Malang, 2006
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melaksanakan manajemen kebidanan apda ibu
bersalin dengan preeklamsi berat secara keomprehensif
2.2.2. Etiologi
Penyebab belum diketahui secara pasti. Ada beberapa teori yang
menyebutkan tentang gambaran klinik dan PEB adalah :
(IBG Manuaba. 2001 – 403)
1. Teori genetik
Riwayat preeklamsi atau eklamsi dalam keluarga atau Riwayat
penyakit vaskuler sebelumnya.
2. Teori imunologik
Janin benda asing yang relatif karena unsur benda asing yang berasal
dari suami. Adaptasi dapat terjadi dengan aman. Penolakan total rahim
karena bersifat benda asing terjadi abortus
3. Teori iskemia regio uterus plasentes
Terjadinya invasi sel trovoblas, hanya sebagian pada arteri spinalis di
daerah gangguan fungsi plasenta karena sebagian besar arteri spinalis
di daerah endometrium, tetapi dalam keadaan kontraksi sehingga tidak
mampu memenuhi kebutuhan dan untuk nutrisi dan oksigen.
4. Teori radikal bebas dan kerusakan endotel
5. Teori kerusakan endotel
6. Teori trombosit
Iskemik radio uteri plasenta menurunkan pembukuan pembuluh darah
prostaglandin, kerusakan trombosit meningkatkan kerusakan
tromboksan, terjadi vaso kontriksi pembuluh darah dan vaso vasonim
yang menimbulkan tekanan darah meningkat dan makin terjadi
kerusakan pembuh darah.
7. Teori diet ibu hamil
Kebutuhan ibu hamil cukup tinggi untuk kalsium. Bila kekurangan
kalsium ibu hamil dikuras untuk memenuhi kebutuhannya sehingga
terjadi pengeluaran klasium otot, pemberian kalsium 2 – 215gr/hr
dapat menurunkan terjadinya preeklamsi.
2.2.6. Penatalaksanaan
Pencegahan
1. Px antenatal yang bermula dan teratur serta teliti, mengenai tanda-
tanda sendini mungkin yang selanjutnya diberikan pengobatan
2. harus selalu waspada terhadapkemungkinan terjadinya pre eklampsi
kalau ada faktor predisposisi
3. berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, pekerjaan
sehari-hari dikurangi, ketenangan dan pentingya mengatur diet
rentdah garam dan lemak serta karbohidrat, menjaga kenaikan
berat badan yang berlebih.
2.2.7. Penanganan PEB dalam Persalinan
- Observasi KU dan tanda evaluasi tiap jam
- Memperbaiki KU penderita dengan pemberian rehidrasi (infuse) yaitu D5
% dan RL
- Materisasi urin
- Penderita rawat inap istirahat mutlak. Berikan diet rendah garam dan
tinggi protein.
- Berikan suntikan SM 8 gram, 4 gr bokong kanan dan bokong 4 gr bokong
kiri
- Suntikan dapat diulang dengan dosis 4 gr setiap jam
BAB III
TINJAUAN KASUS
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya kenceng-kenceng sejak jam 02.00 wib, kaki
bengkak dan air ketuban sudah merembas sejak tanggal 21/11/06 jam
05.30 wib.
6. Riwayat haid
Menarche : 14 tahun
Siklus haid : 28 hari
Lama haid : 7 hari
Banyaknya : 2-3 softek / hari
Dysmenorrheal : tidak ada
Fluor albus : tidak ada
HPHT : 17 – 02 – 06
TP : 24 – 11 – 06
7. Riwayat perkawinan
Umur pertama kali nikah : 35 tahun
Nikah :1x
Lama : 4 tahun
8. Riwayat KB
Ibu mengatakan sejak menikah sampai mau melahirkan ini tidak KB
9. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan Nifas
No
UK Penyulit jenis penolg sex BB H/M umur Penyulit KB
1 Ha mil ini
10. Riwayat kehamilan sekarang
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan pertama ibu, tidak pernah
mengalami keguguran.
Trimester I : - Ibu tidak pernah ANC, ibu mengalami mual saja
sampai UK 12 mgg
- Ibu tidak mengkonsumsi jamu-jamuan
Trimester II : - Ibu merasa gerakan janin pada UK 16 mgg
- Ibu ANC 2x di puskesmas
- Nafsu makan ibu baik
- Ibu mendapatkan vitamin
- ibu mendapatkan TT
Trimester III : - Ibu ANC 3x di puskesmas, memeriksakan kakinya
bengkak
- Nafsu makan ibu baik, ibu mendapatkan vitamin
- Ibu mengalami hipertensi tanpa keluhan yang
menyertai
- Ibu mengalami pertambahan BB ± 7 kg dari ANC
terakhir sampai pemeriksaan ini (± 4 mgg)
11. Pola kebiasaan sehari-hari
Di rumah : - Ibu makan 3x sehari dan pada ± 4 mgg terakhir dari
pemeriksaan ibu makan 5x sehari, porsi cukup
terdiri dari nasi, sayur, lauk pauk dan kadang buah
- Minum air putih 6-8 gelas/hari, ibu tidak minum
susu dan jamu-jamuan
Di PKM : - Ibu makan 2x sehari porsi cukup terdiri dari nasi,
sayur, lauk pauk dan minum teh
Eliminasi
Di rumah : - BAK 6-7/hari, lancar, warna kuning jernih
- BAB 1x/hari, konsistensi lunak, warna kuning
kecoklatan
Di PKM : - BAK 4-5x/hari, lancar warna kuning jernih, tidak
BAB sampai tujuk ke RSSA
Istirahat
Di rumah : - siang ± ½ - 1 jam / hari,
malam ± 6-7 jam /hari
Di PKM : - ibu kadang-kadang bangun, kadang tertidur karena
perut terasa sakit
Aktivitas
Di rumah : - ibu melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
biasa
Di PKM : - ibu hanya tidur-tiduran saja karena kesakitan
Personal hygiene
Di rumah : - Ibu mandi 2x/hari, ganti celana dalam tiap mandi/
terasa lembab
Di PKM : - ibu tidak amndi dan hanya cebok setelah BAK
Kebiasaan lain
Ibu tidak mempunyai kebiasaan lain seperti merokok, alcohol dan
minum jamu-jamuan.
12. Data psikososial, budaya dan spiritual
Psikologis : Ibu mengatakan bahagia karena anaknya akna
segera lahir
Sosial : hubungan ibu dengan suami, keluarga dan
lingkungan sekitarnya baik
Budaya : adanya slametan 3 bulanan dan 7 bulanan
Spiritual : Ibu menganut agama islam dan ibu mengatakan
rutin menjalankan ibadah sholat 5 waktu.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
KU : Cukup
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 160/100 mmHG
Nadi : 84x/mnt
RR : 20x/menit
Suhu : -
TB : 151 cm
BB 1 bl lalu : 52 kg
BB skr : 59 kg
2. Pemeriksaan khusus
Inspeksi
Kepala : kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, rambut
hitam lurus
Wajah : tidak oedema, tidak pucat, tampak cloasma
gravidarum
Mata : sclera tiak icterus, konjungtiva tidak pucat, tiak
ada perdarahan
Mulut : ada gigi berlubang, tidak ada stomatitis
Hidung : tidak ada secret, tidak ada pernafasan cuping
hidung
Telinga : tidak ada secret, tidak ada gangguan pendengaran
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan getah
bening, tidak ada bendungan vena jugularis
Dada : tidak ada retraksi dinding dada
Payudara : tidak ada benjolan, hyperpigmentasipada areola
mamae, putting susu menonjol
Perut : membesar sesuai dengan Uk, tampak linie
gravidarum, tidak ada strie dan bekas luka operasi
Genetalia : terdapat lender dan darah air ketuban merembes
Ekstremitas : oedema +/+ pada kaki
Auskultasi
DJJ (+) : 12-11-12 / menit
Perkusi
Reflek patella +/+
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan lab urine padatanggal 21/11/06 : albumin + 1
4. Pemeriksaan dalam
VT : pembukaan 1-2 cm
Efisimen 25 %
Ketuban (-)
Bagian terdahulu kepala
Presentasi VUK kiri depan
Hodge I
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium urin tanggal 21 – 11 – 06 albumen +1
2. Pemeriksaan dalam
VT : pembukaan 1-2 cm
Efisimen 25 %
Ketuban (-)
Bagian terdahulu kepala
Presentasi VUK kiri depan
Hodge I
3.5. Itervensi
Dx : Ny. “V” GI Pooo Abooo UK 39-40 minggu tunggal hidup,
intrauterine inpartu kala I fase laten dengan PEB
Tujuan : tidak terjadi eklamsi
Persalinan berjalan lancar, ibu dan bayi selamat
Kriteria hasil
- Djj normal
- Tidak terjadi eklamsi
- Tidak terjadi komplikasi
Intervensi
1. Informasikan keadaan ibu saat ini yang mengalami PEB
R/ Ibu lebih mengerti tentang keadaannya
2. Beritahu ibu dan keluarga setiap tindakan yang akan dilakukan
R/ pasien dan keluarga kooperatif dalam tindakan
3. Observasi tanda-tanda vital dan keadaan umum tiap 15 menit
R/ sebagai parameter deteksi dini adanya kelalaian
4. Lakukan observasi Djj secara ketat tiap 15 menit
R/ mendeteksi secara dini kesejahteraan janin
5. Lakukan observasi HIS tiap 15 menit
R/ dapat menilai kemajuan persalinan
6. Anjurkan ibu tidur dalam posisi miring kiri
R/ Mengurangi sindrom venakava sehingga peredasan darah dari ibu
kejanin lancar sehingga oksigen pada janin oksigen pada janin
terpenuhi
7. Lakukan pemasangan infuse
R/ sebagai penyeimbangan cairan dan elektrolit
8. Kolaborasi dengan dokter untuk merujuk pasien
R/ fungsi dependent
3.6. Implementasi
Tanggal : 21-11-06 jam : 10.30
Dx : Ny. “V” GI Poooo Abooo UK 39-40 minggu tunggal, hidup,
intrauterine impartu kala I fase laten dengan PEB
Jam 10.30 menginformasikan pada pasien dan keluarga tentang keadaannya
saat ini yang mengalami PEB yaitu bahwa TD : 160/100 mmHg
pemeriksaan lab urinenya albumin +1 dan juga kaki ibu bengkak
Jam 10.35 memberikan pada pasien dan keluarga tentang keadaannya saat ini
mengalami PEB dan akan dilakukan observasi keadaan ibu secara
intensif konsen dokter cdan akan dirujuk
TTV His Djj
Jam
TD N RR Suhu
10.40 160/100 88 20 - 2x35.10 11.12.11
10.55 150/110 84 24 - 2x40.10 12.11.12
11.10 160/100 84 24 - 2x40.10 12.12.12
3.7. Evaluasi
Tanggal : 21 – 11 – 06 jam 11.40 WIB
S : ibadah keluarga mengadakan bersedia atau setuju untuk dirujuk
O : TTV : TD 160/100 mmHg
N 84 x / menit
RR 24 x / menit
Djj (+) 12-12-12 x/ menit
His 2 x / 40 dalam 10 menit
A : Ny. “V” GI Poooo Abooo UK 39-40 minggu tunggal, hidup
intrauterine inpartu kala I fase laten dengan PEB
P : - merujuk pasien ke RSSA
- mendegasikan perawatan pasien pada petugas kesehatan di RSSA
BAB IV
PEMBAHASAN
5.1. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada Ny. “U” GI P0000
Aboooo Inpartu Uk 40-41 mgg tunggal, hidup, intrauterine kala I fase laten
dengan PEB, maka kesimpulan yang penulis peroleh yaitu ada banyak
kebenaran teori dengan kasus yang ada misalnya frekuensi preeklamsi
banyak terjadi pada primi gravida dan obesitas.
Dalam hal ini penanganan tim medistelah melaksanakan sama dengan
teori yang ada dan sesuai dengan keadaan klien sehingga masalah-masalah
potensial tidak terjadi.
5.2. Saran
1. Mengikat dampak yang terjadi dari preeklamsi disini peran tim medis
terutama bidan sangat berarti yaitu :
- motivasi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dengan
teraturuntuk mendeteksi dini adanya preeklamsi
- memberikan penerangan pada ibu hamil tentang manfaat istirahat dan
tidur, aktivitas yang tidak belebihan, keterangan serta pentingnya
mengatur diet rendah garam, lemak, karbohidrat dan tinggi protein,
juga menjaga kenaikan BB.
2. Bagi ibu-ibu hamil hendaknya memeriksakan kehamilannya secara rutin
dan mentaati nasehat-nasehat petugas kesehatan
3. Bagi petugas kesehatan dalam menghadapi kasus preeklamsi berat
hendaknya memberikan penanganan yang cepat dan tepat sehingga tidak
menimbulkan komplikasi kemungkinan terjadi.
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,