Anda di halaman 1dari 7

1.

Pendahuluan

Untuk memulai makalah ini, saya akan coba menjelaskan suatu pembahasan dengan

pokok bahasan konstitusi dan pertumbuhan demokrasi di Indonesia, namun sebelum kita

memasuki pokok bahasan ini ada dua hal dasar yang wajib kita mengerti terlebih dahulu, yaitu

mengenai pengertian konstitusi dan demorasi.

Menurut sumber yang saya dapatkan melalui diktat kuliah yang disusun oleh

DR.H.Nandang Alamsyah,S.H.,M.Hum yang berjudul konstitusi dan kelembagaan

pemerintahan, dijelaskan bahwa konstitusi merupakan gabungan dari dua kata, yaitu cume dan

statuere. Cume adalah sebuah preposisi yang berarti “bersama dengan…”,sedangkan statuere

berasal dari kata “sta” yang membentuk kata kerja pokok “stare” yang berarti berdiri sendiri.

Dengan demikian kata statuere mengandung arti “membuat sesuatu agar berdiri atau mendirikan

atau menetapkan. Dan selanjutnya constituo berarti menetapkan sesuatu secara bersama-sama

untuk mengatur tatanan pola kehidupan masyarakatnya.

Dan berikut ini adalah pengertian konstitusi menurut beberapa para ahli, Menurut E.C.S.

Wade, konstitusi adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok dari

badanbadan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokokpokok

cara kerja badan-badan tersebut.

Menurut Sovernin Lohman, di dalam makna konstitusi terdapat tiga unsur yang sangat

menonjol.

1
- Konstitusi dipandang sebagai perwujudan perjanjian masyarakat (kontrak sosial).

Artinya, konstitusi merupakan hasil kerja dari kesepakatan masyarakat untuk membina

negara dan pemerintahan yang akan mengatur mereka.

- Konstitusi sebagai piagam yang menjamin hak-hak asasi manusia dan warga negara

sekaligus menentukan batas-batas hak dan kewajiban warga negara dan alatalat

pemerintahannya.

- Konstitusi sebagai forma regimenis, yaitu kerangka bangunan pemerintahan. Berdasarkan

pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa konstitusi atau undang-undang dasar

adalah suatu kerangka kerja suatu negara yang menjelaskan tujuan pemerintahan negara

tersebut diorganisir dan dijalankan.

Menurut Rukmana Amanwinata bahwa tujuan dari konstitusi adalah untuk membuat awal

yang baik dari system pemerintahan, membatasi kekuasaan pemerintahan, menjamin hak-hak

yang di perintah, merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat, dan menjaga

keseimbangan antara ketertiban, kekuasaan dan kekuasaan dalam konteks kehidupan bernegara.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat saya simpulkan bahwa konstitusi adalah

Sejumlah aturan dasar dan ketentuan hukum yang dibentuk untuk mengatur fungsi dan struktur

lembaga pemerintahan yang mengatur tentang pemberian serta pembatasan kewenanngan yang

dimiliki oleh Negara, menjamin hak-hak dasar dari warga Negara dan mengatur hubungan antara

Negara dan warga negaranya.

Demikian pembahasan mengenai konstitusi, dan kemudian kita masuk pada pembahasan

mengenai pengertian demokrasi. Menurut sumber yang saya ambil dari http://www.scribd.com

Pengertian Demokrasi secara etimologis adalah demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu

2
demos yang berarti rakyat dan cratosatau cratein yang berarti pemerintahan atau kekuasaan. Jadi

secara bahasademis-cratein ataudemos-cratos berarti pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat.

Menurut Harris Soche Demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat, karena itu

kekuasaan pemerintahan itu melekat pada diri rakyat diri orang banyak dan merupakan hak bagi

rakyat atau orang banyak untuk menagtur, mempertahankan dan melindungi dirinya dari paksaan

dan pemerkosaan orang lain atau badan yang diserahi untuk memerintah.

Menurut Hennry B. Mayo Sistem politik demokratis adalah sistem yang menunjukan

bahwa kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang secara

diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemiliha-pemilihan yang didasarkan atas prinsip

kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjalinnya kebebasan politik.

Menurut Merriam, Webster Dictionary Demokrasi dapat didefinisikan sebagai

pemerintahan oleh rakyat; khususnya, oleh mayoritas; pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi

tetap pada rakyat dan dilakukan oleh mereka baik langsung atau tidak langsung melalui sebuah

sistem perwakilan yang biasanya dilakukan dengan cara mengadakan pemilu bebas yang

diadakan secara periodik; rakyat umum khususnya untuk mengangkat sumber otoritas politik;

tiadanya distingsi kelas atau privelese berdasarkan keturunan atau kesewenang-wenangan.

Jadi pada kesimpulannya demokrasi itu adalah suatu bentuk pemerintahan yang mana

dalam menentukan kebijaksanaan di tentukan oleh suara terbanyak yaitu suara rakyat yang

dilakukan melalui sebuah system perwakilan melalui suatu proses yang efektif untuk mengatur,

mempertahankan dan menjalankan pemerintahan demi tercapainya kesejahteraan rakyat.

3
2. Permasalahan

yang menjadi tofik masalah yang akan saya jabarkan disini adalah mengenai bagaimana

perbandingan antara konstitusi dan pertumbuhan demokrasi pada masa sebelum reformasi dan

sesudah reformasi, permasalahan ini saya angkat dikarenakan perbanding antara konstitusi dan

pertumbuhan demokrasi pada masa sebelum dan sesudah reformasi sangat memperlihatkan

perbedaan yang menonjol.

3. Pembahasan

Pada pembahasan ini saya akan menjelaskan terlebih dahulu beberapa hal penting yakni

mengenai keadaan system demokrasi Indonesia pada masa sebelum reformasi. Pada masa rezim

orde baru yang sama-sama kita ketahui pada masa itu kita di pimpin oleh soeharto.pada masa ini

intervensi pemerintah sangatlah kuat terhadap masyarakat. Dengan demikian jelaslah bahwa

ruang gerak masyarakat sangat terbatasi. Dimana rakyat tidak bisa terlalu banyak berpartisipasi

dalam menentukan arah kebijakan pemerintah.

Berikut beberapa contoh permasalahan yang saya ambil dari buku Prof. Dr. H.Dahlan

Thaib,S.H.,M.Si dalam bukunya yang berjudul Teori Dan Hukum Konstitusi yang kemudian

saya simpulkan.

Contoh permasalahan yang pertama, di dalam sebuah Negara yang bersistem demokrasi

jelaslah di jelaskan bahwa pemegang kekuasaan tertinggi dengan segala kebebasan berdasarkan

hak-hak nya tidak dapat di apalikasikan pada masa orde baru. Kebebasan untuk berserikat dan

berkumpul begitu sangat di batasi oleh pemerintah. Dapat kita liat faktanya pada masa orde baru

rakyat tidak bisa mendirikan partai politik untuk mengikuti pemilihan umum dengan

4
leluasa.dimana pada masa itu pemerintah mengatur partai politik yang dapat mengikuti partai

politik umumnya tidak lebih dari dua saja. Dengan demikian rakyat hanya memiliki dua pilihan

saja. Kebutuhan rakyat untuk bisa memilih menjadi dipersempit.

Permasalahan yang kedua bisa kita lihat pada adanya multitafsir terhadap konstitusi UUD

1945, yang mengakibatkan tafsir yang paling di anggap benar adalah tafsir dari pemerintah

sepihak. Contohnya saja di dalam konstitusi di katakana bahwa presiden dipilih setiap lima tahun

sekali lalu berhak dipilih kembali untuk lima tahun kedepan, hal ini menyebabkan soeharto

selalu terpilih kembali. Hal ini dikarenakan pada masa itu presiden masih dipilih oleh MPR, yang

mana anggota MPR itu sendiri sebagian besar adalah kader partai golkar yang di dalangi oleh

Soeharto. Hal itu bisa terjadi karena mekanisme pemilihan presiden yang tidak jelas dan selalu

dilakukan secara tertutup.

Permasalahan yang ke tiga adalah begitu lemahnya kebebasan pers. Nasib pers juga sama

yakni sangat di intervensi oleh pemerintah. Pers yang di beri kebebasan hanya pers yang

berpihak terhadap pemerintah, ini terbukti dengan banyaknya anggota wartawan pers yang

berusaha membuka aib pemerintah. Selain itu kita juga bisa lihat semua siaran tv swasta selalu

sama dengan siaran tv nasional (TVRI). Selain itu siaran-siaran yang menyinggung terhadap

kinerja pemerintah lansung di tindak tegas. Sebagai contoh iwan fals pernah di jebloskan ke

penjara karena lagunya yang berjudul namaku bento tersiar di beberapa stasiun tv.

Demikian permasalahan-permasalahan yang terjadi pada sebelum reformasi, namun

untuk bisa membandingkannya kita juga harus mengkaji fakta-fakta yang terjadi pada masa

setelah reformasi, berikut adalah fakta-fakta yang bersumber dari http://weare8i.blogspot.com

yang kemudian saya simpulkan.

5
Fakta yang pertama adalah tentang kebebasan rakyat dengan pengakuan serta

perlindungan hak-hak dasar yang memegang tinggi kekuasaan Negara dalam suatu tatanan

demokrasi sudah terlihat pada masa pra reformasi. Hal ini dapat terlihat tidak lagi di batasi hak

rakyat untuk berserikat dan berkumpul untuk menyampaikan aspirasi terhadap Negara.

Contohnya dapat kita lihat betapa banyaknya partai politik yang berdiri pada masa reformasi.

Fakta yang kedua adalah mengenai mekanisme pemilihan presiden pada masa pra

reformasi tidak lagi memakai bahwa presiden dipilih setiap lima tahun sekali lalu berhak dipilih

kembali untuk lima tahun kedepan tetapi telah diganti dengan presiden dipilih lima tahun sekali

dan dapat dipilih kembali untuk 1 kali masa jabatan. Yang pada intinya seseorang hanya bisa

menjadi presiden hanya dua kali masa jabatan. Selain itu pemilihan presiden juga lansung di

pilih oleh rakyat. Dengan demikian presiden presiden secara lansung bertanggung jawab

terhadap pilihan rakyat padanya.

Fakta yang ketiga adalah Kebebasan pers, media cetak maupun elektronik mulai timbul

sejak lengsernya dinasti orde baru, dalam hal ini pers dapat bebas berpendapat dan mengkritik

kinerja pemerintah jika kinerjanya buruk. Dengan demikian rakyat bisa mendapatkan informasi

secara objektif dan dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi pemerintah dengan cepat.

Fakta yang keempat adalah Demonstrasi atau unjuk rasa diperbolehkan asal secara tertib,

damai, dan tidak mengganggu ketertiban umum. Perwakilan dari pendemo wajib melaporkan

tentang jumlah anggota pendemo, lokasi demonstrasi, atribut yang dipakai kepada pihak

kepolisian sebelum unjuk rasa dilaksanakan. Hal ini adalah salah satu contoh pelaksanaan

demokrasi di era reformasi karena kita tahu unjuk rasa adalah hal yang dilarang pada masa

pemerintahan Orde Baru.

6
4. Kesimpulan

Kesimpulan dari pembuatan makalah ini, setelah membandingkan fakta- fakta yang

terjadi pada masa sebelum reformasi dengan masa pra reformasi, maka jelas konstitusi yang

menunjang pertumbuhan demokrasi adalah konstitusi yang telah di amandemen pada masa pra

reformasi.dengan demikian jelaslah apabila perubahan konstitusi yang di jalankan oleh

pemimpin yang menjunjung tinggi kesejahteraan masyarakat mencirikan sebuah Negara yang

demokrasi.

Anda mungkin juga menyukai