Anda di halaman 1dari 25

ni beberapa soalnya :

1) Bilangan pecahan untuk bilangan desimal adalah ....

2) Dari pukul 07.00 pagi sampai dengan pukul 10.00 pagi, jarum menit pada jam sudah berputar berapa
derajat ?

3) Ani membuka sebuah buku. Ternyata kedua nomor halaman yang tampak bila dijumlahkan hasilnya
333. Kedua halaman buku yang dimaksud adalah ....

4) Jika adalah hasil dari penjumlahan 5 bilangan prima pertama dan adalah hasil penjumlahan faktor-
faktor prima dari , maka selisih dari dan adalah ...

5) Hasil semua penjumlahan bilangan ganjil positif yang kurang dari 20 adalah ...

6) Bentuk paling sederhana dari adalah ...

7) Apakah habis dibagi ?

{sumber OSN SD 2003 }

8) Dian mencari bilangan asli yang bersisa 3 jika dibagi 4, bersisa 2 jika dibagi 3 dan bersisa 1 jika dibagi
2. Bilangan terkecil mana yang memenuhi semua syarat tersebut ?

9) Tentukan sisa pembagian oleh .

10) Dari 40 siswa di kelas 6, ada 30 siswa yang menyukai bulutangkis, 20 siswa yang menyukai bola
basket, dan 15 siswa yang menyukai sepakbola. Paling sedikit ada berapa siswa yang menyukai lebih dari
satu cabang olahraga ?
{sumber OSN SD 2004 }

Jawaban :

9) Tentukan sisa pembagian oleh .

Spoilers: 
13 2004 ( mod 10 )
(13 2 ) 1002 ( mod 10 )
169 1002 ( mod 10 )
(-1) 1002 ( mod 10 )
1 ( mod 10 )

Jadi, bersisa 1

3) Ani membuka sebuah buku. Ternyata kedua nomor halaman yang tampak bila dijumlahkan hasilnya
333. Kedua halaman buku yang dimaksud adalah ....

Spoilers: 
misal halaman tersebut adalah n, maka halaman yang lain adalah n+1 ( karena kedua halaman
berurutan)

Jadi, persamaannya
(n) + (n+1) = 333
n + n+1 = 333
2n + 1 = 333
2n = 332
n = 166
jadi halaman yang dimaksud =
n =166,
dan n+1 =167

Coba dulu ...

5) Hasil semua penjumlahan bilangan ganjil positif yang kurang dari 20 adalah ...

Solusi :
Spoilers: 
1+3+5+7+9+11+13+15+17+19

Cara Gauss
n =1 +3 +5 +7 +9 +11+13+15+17+19
n =19+17+15+13+11+9 +7 +5 +3 +1
ditambah
2n=20+20+20+20+20+20+20+20+20+20
2n=20 x 10
2n=200
n=100
Jadi, 1+3+5+7+9+11+13+15+17+19 =100

Q jawab ya
No.1
Kita misalkan untuk 0,111…=x…….(1)
Maka 10x=1,111….,………………(2)
Kurangkan persamaan 1dan 2
Didapat 9x=1
X=1/9

No.2
Dalam 1jam jarum menitan berputar 360∘
10.00-07.00=3jam
Maka jarum menitan akan berputar 3. 360∘=1080∘

N0.3

Missal ani membuka halaman (x) dan(x+1)


Maka persamaannya sebagai berikut:
(X)+(X+ =333
2x+1=333
X=(333-1)/2
X=332/2
X=166
Jadi halaman yang dibuka ani adalah halaman 166 dan 167
N0.4
.α=jumlah 5 bil prima berurutan
. α=2+3+5+7+11
. α=28
.sedangkan β=faktor prima dari 12
. 12=2^2.3^1
. β=2+3
. β=5
.α-β=28-5=23

No.5
Cara 1(cara Gaus)
N=1+3+5+7+9+11+13+15+17+19…………(1)
N=19+17+15+13+11+9+7+5+3+1………..(2)
jumlahkan pers 1 dan 2
Didapat 2n=(20).(`10)
N=(20.10)/2
n=100
Cara 2(pengelompokan)
N=1+3+5+7+11+13+15+17+19
N=(1+19)+(3+17)+(5+15)+(7+13)+(9+11)
N=(20)+(20)+(20)+(20)+(20)
N=(20)(5)
N=100
Cara 3(rumus)
Sn=n2
Un=2n-1
19=2n-1
20=2n
10=n
S10=102
Sn=100
Cahaya
April 7, 2009 at 21:41 (Fisika)

1. Cahaya

Cahaya digolongkan sebagai suatu bentuk radiasi. Radiasi adalah sesuatu yang
memancar  keluar dari suatu sumber tetapi bukan merupakan zat. Cahaya dapat dilihat mata
manusia. Cahaya termasuk  gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang getarannya
adalah medan listrik dan medan magnetic. Getaran ini tegak lurus terhadap arah perambatan
cahaya, sehingga cahaya termasuk gelombang transversal.  Cahaya matahari dapat merambat
melalui ruang hampa. Kelajuan gelombang ini adalah   300 juta m/s.

2. Pemantulan Cahaya

Pada permukaan benda yang rata seperti cermin datar, cahaya dipantulkan membentuk
suatu pola yang teratur. Sinar-sinar sejajar yang datang pada permukaan cermin dipantulkan
sebagai sinar-sinar sejajar pula. Akibatnya cermin dapat membentuk bayangan benda.
Pemantulan semacam ini disebut pemantulan teratur atau pemantulan biasa.
Berbeda dengan benda yang memiliki permukaan rata, pada saat cahaya mengenai suatu
permukaan yang tidak rata, maka sinar-sinar sejajar yang datang pada permukaan tersebut
dipantulkan tidak sebagai sinar-sinar sejajar. Pemantulan seperti ini disebut pemantulan baur .

Hukum pemantulan cahaya dikemukakan oleh W. Snellius, menurutnya apabila seberkas


cahaya mengenai permukaan bidang datar yang rata, maka akan berlaku aturan-aturan sebagai
berikut :

1. Sinar datang (sinar jatuh), garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.

2. Sudut sinar datang (sinar jatuh) selalu sama dengan sudut sinar pantul (sudut i = sudut r )
3. Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar

Sifat bayangan pada cermin datar :

1. Bayangan yang terjadi sama besar dengan benda.

2. Bayangan yang terjadi sama tegak.

3. Jarak benda sama dengan jarak bayangan

4. Bayangan cermin tertukar sisinya, artinya bagian kanan benda  menjadi bagian kirinya.

5. Bayangan cermin merupakan bayangan semu, artinya bayangan tidak dapat ditangkap oleh
layar.

4. Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung

Hukum pemantulan juga berlaku pada cermin cembung.

Tiga sinar istimewa pada cermin cembung adalah:

Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus

Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar dengan sumbu utama
Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan kembali melalui titik pusat
kelengkungan juga

Sifat Bayangan Pada Cermin


Cembung

 Sifat bayangan pada cermin cembung selalu maya, tegak, dan diperkecil.

5. Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung

Hukum pemantulan juga berlaku pada cermin cekung.

Tiga sinar istimewa pada cermin cekung adalah:

Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus

Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar dengan sumbu utama
Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan kembali melalui titik pusat
kelengkungan juga

Sifat Bayangan Pada Cermin Cekung

 Jika benda berada di ruang I, maka bayangan berada di ruang IV. Sifat bayangannnya adalah
maya, tegak, dan diperbesar.
 Jika benda berada di ruang II, maka bayangan berada di ruang III. Sifat bayangannnya adalah
nyata, terbalik, dan diperbesar.
 Jika benda benda berada di ruang III, maka bayangan berada di ruang II. Sifat bayangannya
adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.

6. Hubungan Jarak Fokus, Jarak Benda, dan Jarak Bayangan

Atau

Keterangan:

f : jarak fokus cermin

s : jarak benda ke cermin

s’ : jarak bayangan ke cermin

R : pusat kelengkungan cermin

7. Perbesaran Bayangan pada Cermin


Keterangan:

M : perbesaran bayangan

h’ : tinggi bayangan benda

h : tinggi benda

s’ : jarak bayangan benda ke cermin

s : jarak benda ke cermin

8. Pembiasan Cahaya
Periskop

19/02/2011 oleh Eko Nurcahyaningrum Tinggalkan sebuah Komentar

Pengertian Periskop

Periskop merupakan alat optik untuk mengamati dari posisi tersembunyi. Periskop sederhana
dapat dibuat dengan menggunakan tabung yang diberikan cermin paralel yang saling berhadapan
dengan sudut 45° pada setiap sisinya.

Periskop sederhana sering digunakan sebagai alat untuk melihat ketika dihalangi kerumunan
orang. Periskop yang canggih biasa ditemukan pada kendaraan tempur lapis baja dan kapal
selam.

Biasanya kapal selam menggunakan sebuah ‘jendela’ yang membantunya melihat keadaan
sekeliling mereka sebelum mulai naik ke permukaan laut. Jendela yang juga berfungsi seperti
mata pengintip yang bisa berputar 360° ini dikenal sebagai periskop.

Periskop generasi baru ini dikenal dengan nama Photonic Mast. Photonic mast tidak
menggunakan prisma dan lensa seperti di periskop biasa. Komponen-komponennya merupakan
komponen elektronik canggih yang berfungsi sebagai unit sensor elektro-optik yang bisa
menyediakan tampilan visual, sarana navigasi kapal, serta berbagai fungsi komunikasi lainnya.
Sensor multifungsi ini terletak pada bagian yang dapat berotasi (rotating head).
Kelebihan lain desain baru ini adalah ukurannya yang sangat kecil. Periscope well yang menjadi
‘markas’ photonic mast tidak lagi menjulur dari dasar sampai sail, justru periscope well desain
baru ini hanya terletak di bagian sail saja sehingga ruang kendali dapat diposisikan di bagian
yang lebih luas dan tidak sempit. Dengan photonic mast, kapal selam tidak lagi ‘buta’ dan
terkucilkan dari dunia. Faktor keselamatan pun dapat ditingkatkan karena canggihnya teknologi
yang melingkupi kapal selam masa depan ini.

Cara Kerjanya :

Prinsip kerja periskop. Periskop di kiri menggunakan cermin yang terletak pada “a”, sedangkan
periskop kanan menggunakan prisma yang terletak pada “b”. “c” adalah posisi pengamat.

Tugas utama periskop adalah untuk mengintip keadaan di permukaan laut saat kapal selam masih
menyelam di bawah air. Sebuah periskop yang paling sederhana memiliki dua cermin, yang satu
terletak di ujung atas (berfungsi sebagai mata pengintipnya), yang lainnya terletak di dasar
periskop. Cahaya yang terkumpul di cermin atas kemudian diarahkan menuju cermin di dasar
periskop sehingga nahkoda kapal dapat melihat bayangan benda yang ada di depan periskop di
atas permukaan laut. Seiring perkembangan teknologi, periskop kapal selam pun mengalami
banyak penyempurnaan. Panjang periskop biasanya bisa mencapai 18 meter sehingga cermin
tidak digunakan untuk mengumpulkan cahaya dari permukaan laut.

1. Cara membuat badan periskop dari kaca atau kayu lapis.:

Rancang dan buat ruang panjang dengan empat sisi dan bagian ujung yang berlawanan terbuka,
seperti yang terlihat. Ukuran sisi dindingnya terseah kamu, ukuran yang bagus mulai dari 70 x 4
cm. Alat tersebut akan beroperasi paling baik jika kamu mencat hitam dinding dalamnya
sebelum memasang kaca.

Jika menggunakan kaca plexy, potong dinding periskop dan gabungkan dengan lem plastik.
Biarkan lem kering.

Jika menggunakan kayu lapis, gunakan gergaji kayu untuk memotong dinding. Jika kamu
bermaksud menggunakan periskop kamu dalam air, gabungkan semua tepi dengan perekat.
Kamu bisa mencat kayu lapis dengan cat pelindung yang tahan air setelah melakukan perekatan.
Dalam beberapa kasus, mungkin berguna untuk menguatkan periskop kamu dengan potongan
isolasi tipis (untuk kaca plexy) atau paku penutup kecil (untuk kayu lapis).
Cara membuat periskop bawah air Jika kamu telah membuat periskop dengan dinding yang
tahan air, kamu dapat mengeluarkan cermin dekat lobang mata sehingga kamu dapat melihat
lurus ke bawah ke dalam periskop. Masukkan kembali cermin dengan memiringkannya. Bukaan
yang tersisa hanya untuk lobang mata dan panampakan, tempat cahaya masuk dan keluar. Tutup
bagian yang terbuka dengan sepotong kaca yang lebih besar sedikit, dan lem kaca di tempat
tersebut dengan perakat. Biarkan potongan tersebut kering semalaman, dan periksa bila ada yang
bocor. Jika kamu menggunakan lem yang bagus, kamu dapat memasukkan ujung yang rendah ke
dalam kolam dan mulai menggunakan alat periskop untuk mempelajari ekologi bawah air.

Bagian – Bagian Periskop dari kaca dan periskop bawah air :

a. Periskop dari Kaca

b. Periskop bawah air

Gambar Periskop :

Disimpan dalam Fisika

Mikroskop

Mikroskop adalah alat optik yang sangat penting dalam aktivitas Biologi terutama di bidang
Mikrobiologi. Dengan mikroskop akan diperoleh perbesaran pandangan sehingga memungkinkan untuk
melihat mikroorganisme atau benda-benda sangat kecil yang tidak tampak dengan mata secara
Iangsung/biasa. Ada dua jenis mikroskop yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang mengunakan sistem lensa optis, terdiri dan mikroskop medan
terang, medan gelap, fluoresensi, dan kontras fase. Sedangkan mikroskop elektron menggunakan
elektron sebagai pengganti gelombang cahaya untuk memperoleh bayangan yang jauh lebih besar
sampai beberapa ribu kali.

Komponen-komponen mikroskop
Komponen mikroskop dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu bagian optik dan bagian mekanik.

Bagian optik yaitu:


1. Lensa okuler
Terletak di atas tubus, dekat dengan mata. Biasanya mempunyai perbesaran 4x, 8x, lOx, 12,5x, 15x, dan
16x. Ada beberapa tipe mikroskop siswa yang lensanya tidak dapat dilepas dan tubus sedangkan pada
mikroskop lanjutan dapat dilepas sehingga tidak boleh membawa mikroskop miring atau terbalik. Pada
mikroskop biasa, lensa okuler ini ada 1, tipe binokuler mempunyai 2, dan trinokuler mempunyai 3,
sehingga ada tipe mikroskop yang bisa dilihat oleh 2 orang sekaligus. Ada lensa okuler yang dilengkapi
dengan jarum penunjuk (tampak berupa garis hitam) yang berfungsi untuk menunjukkanobjektertentu
padasediaan.

2. Lensa objektif
Terletak di bawah tubus, dekat dengan objek. Biasanya mempunyai perbesaran 4x, lOx, 40x, dan lOOx.
Pembesaran lOx untuk mencari bayangan disebut pembesaran Iemah dan pembesaran 40x disebut
pembesaran kuat. Sedangkan pembesaran 1 OOx untuk melihat mikroorganisme dengan dibantu minyak
imersi. Lensa objektif dipasang pada revolveryang dapatdiputar-putar.

3. Diafragma
Berfungsi untuk mengatur besar kecilnya lubang yang dilalui cahaya dengan menggunakan tuas.
Diafragma mengaturjumlah cahaya yang masuk.

4. Kondensor
Terletak di bawah meja sediaan yang terdiri dan dua set lensa. Berfungsi untuk mengumpulkan dan
memfokuskan cahaya yang masuk dan sumber cahaya ke dalam sistem lensa. Posisinya dapat dinaik-
turunkan.

5. Cermin
Terletak di bawah meja sediaan, terdiri dan dua jenis kaca yaitu cermin datar dan cermin cekung pada
sisi Iainnya. Berfungsi untuk menangkap cahaya dan memantulkan cahaya melalui diafragma,
kondensor, dan sediaan. Cermin datar digunakan bila keadaan sekeliling cukup terang dan cermin
cekung digunakan bila keadaan kurang terang. Sumber cahaya dapat dan sinar matahari atau lampu
tetapi tidak boleh menangkap sinar matahari Iangsung karena dapat menyilaukan mata. Cermin
dapatdiputar ke segala arah.

6. Kaca filter
Berupa kaca berwarna biru, hijau, kuning, atau putih yang dipasang di bawah lensa kondensor atau di
atas cermin. Berfungsi untuk mengurangi silau, menegaskan batas-batas objek pada sediaan, dan
mengurangi panas bila menggunakan sinar lampu.

Bagian mekanik yaitu:

7. Revolver
Tempat kedudukan lensa objektif yang dapatdiputar-putar.

8. Tubus
Tempat terpasangnya lensa okuler dan objektif. Posisinya dapat tegak atau miring dan dapat dinaik-
turunkan. Tubus yang miring mempunyai prisma yang dapat membelokkan cahaya.

9. Statif
Berupa penghubung antara kaki dan tubus. Beberapa tipe memungkinkan statif mi dibengkokkan atau
dimiringkan karena memiliki engsel, tetapi jika sedang mengamati sediaan basah atau menggunakan
minyak imersi tidak boleh dimiringkan supaya cairan tidak mengalir membasahi bagian lain dan
mikroskop.

10. Makrometer/pengatur fokus kasar


Berupa sekrup besar yang berfungsi untuk mengatur naik-turunnya tubus secara cepat.

11. Mikrometer/pengatur fokus halus


Berupa sekrup kecil yang berfungsi untuk mengatur jarak antara lensa objektif dan sediaan secara
perlahan. Kedudukannya dapat terpisah dengan makrometer atau bersatu.

12. Meja sediaan/stage


Berfungsi untuk meletakkan sediaan atau objek dengan lubang di tengahnya untuk jalan masuknya
cahaya ke arah sediaan. Dilengkapi dengan penjepit sediaan di kin dan kanan pada mikroskop siswa atau
dapat diganti dengan penggerak sediaan atau mechanical stage pada mikroskop lanjutan.

13. Penggerak sediaan


Alat tambahan mi biasanya ada pada mikroskop lanjutan. Terdapat ulir penggeraknya di samping meja
atau di bawah meja sediaan sehingga sediaan dapat digeser ke kin, kanan, depan, dan belakang.
Dilengkapi dengan koordinat sehingga memudahkan untuk menandai objek tertentu pada sediaan.

14. Pengatur kondensor


Berfungsi untuk mengatur naik-turunnya kondensor.

15. Kaki/alas
Berfungsi untuk menahan agar mikroskop dapat berdiri tegak. Dapat berbentuk persegi, tapal kuda, atau
bentuk lain. Ada tipe yang memungkinkan kaki diputar sehingga posisi mikroskop menjadi miring.

Penanganan dan Pemeliharaan Mikroskop

1. Bawalah mikroskop dalam posisi tegak dengan dua tangan, yaitu dengan memegang statif dengan
satu tangan dan menyangga alas dengan tangan yang lainnya.
2. Bersihkan selalu dasar dan tubuh mikroskop dan debu dengan menggunakan peniup lalu gunakan
kuas yang berbulu halus. Debu di bagian mekanik dibersihkan dengan kain lembut. Bagian yang
bergesekan dan tidak dicat harus dilumasi secukupnya dengan oh agartidak berkarat.
3. Hindarkan mikroskopdari benturan.
4. Setelah dipakai, bersihkan lensa objektif dan minyak imensi dengan kain yang lembut atau kentas
khusus pembersih lensa yang telah diberi xilol.
5. Jangan menyentuh lensa dengan tangan.
6. Jangan melepaskan lensa objektif untuk membensihkannya.
7. Jangan memiringkan miknoskop bila bekenja dengan minyak imersi supaya minyak tidak mengahir ke
tempat lain.
8. Jangan menyetel mikroskop secara paksa.
9. Jangan menukan lensa objektifatau lensa okulen dan miknoskop lain.
10. Bensihkan lensa okulen dengan menyeka lensa okulen dengan kertas halus yang dibasahi dengan
akuades.
11. Pasanglah lensa objektif benkekuatan yang paling nendah bila mikroskop sedang tidak di
pergunakan.
12. Tutuplah mikroskop dengan tutup plastik yang tersedia setelah selesai dipakai. Kemudian simpanlah
dalam lemari yang kering atau kelembabannya rendah. Lemari dapatdilengkapi dengan penyerap
kelembaban (silica gel) atau dipasang lampu

Diposkan oleh BIOLOGICAL SCIENCE SUKARNO di 22:18


Proyektor kamera

PEMBIASAN
Sifat-Sifat Cahaya 5.2
Dari Crayonpedia
Langsung ke: navigasi, cari

Dapatkah kamu melihat benda-benda yang ada di sekelilingmu dalam keadaan gelap? Kamu tentu
menjawab tidak dapat. Tahukah kamu mengapa kita hanya dapat melihat benda-benda ketika ada
cahaya yang mengenai benda tersebut? Cahaya yang masuk melalui jendela kamarmu di pagi hari
merambat lurus seperti terlihat pada gambar di awal bab. Merambat lurus merupakan salah satu sifat
cahaya. Agar kamu mengetahui sifat-sifat cahaya lainnya, perhatikan uraian berikut ini.

Daftar isi
[sembunyikan]

 1 A. Sifat-Sifat Cahaya
o 1.1 1. Cahaya Merambat Lurus
o 1.2 2. Cahaya Menembus Benda Bening
o 1.3 3. Sifat-sifat Cahaya Apabila Mengenai Cermin Datar dan Cermin Lengkung(Cekung
dan Cembung)
 1.3.1 a. Sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar
 1.3.2 b. Sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin cekung
 1.3.3 c. Sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin cembung
 2 B. Cahaya Putih Terdiri Atas Berbagai Warna
o 2.1 1. Peristiwa Penguraian Cahaya dalam Kehidupan Sehari-hari

A. Sifat-Sifat Cahaya
Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat kita lihat apabila ada cahaya yang mengenai benda
tersebut. Cahaya yang mengenai benda akan dipantulkan oleh benda ke mata sehingga benda
tersebut dapat terlihat. Cahaya berasal dari sumber cahaya. Semua benda yang dapat
memancarkan cahaya disebut sumber cahaya. Contoh sumber cahaya adalah matahari, lampu,
senter, dan bintang. Cahaya memiliki sifat merambat lurus, menembus benda bening, dan dapat
dipantulkan.
1. Cahaya Merambat Lurus

Pernahkah kamu melihat cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah atau jendela yang ada
di rumahmu? Bagaimana arah rambatan cahaya tersebut? Cahaya yang masuk melalui celah-
celah jendela merambat lurus.

2. Cahaya Menembus Benda Bening

Mengapa kaca jendela rumahmu merupakan kaca yang bening? Bagaimana jika kaca tersebut
ditutup dengan triplek atau kertas karton? Apakah cahaya matahari dapat masuk? Cahaya dapat
masuk ke dalam rumahmu selain melalui celah-celah juga melalui kaca jendela yang ada di
rumahmu. Kaca yang bening dapat ditembus oleh cahaya matahari. Apabila kamu menutup kaca
jendela rumahmu dengan menggunakan karton maka cahaya tidak dapat masuk ke dalam
rumahmu. Hal ini menunjukkan bahwa cahaya hanya dapat menembus benda yang bening.

3. Sifat-sifat Cahaya Apabila Mengenai Cermin Datar dan Cermin Lengkung(Cekung dan
Cembung)

Sifat-sifat cahaya yang dihasilkan oleh cermin tentunya berbeda-beda sesuai dengan bentuk
permukaan cermin tersebut. Berdasarkan permukaannya, cermin dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. Cermin datar adalah cermin yang
permukaan pantulnya datar. Contohnya cermin yang ada di meja rias. Cermin cekung adalah
cermin yang pemukaan pantulnya berupa cekungan. Cekungan ini seperti bagian dalam dari bola.
Contohnya bagian dalam lampu senter dan lampu mobil. Cermin cembung adalah cermin yang
permukaan pantulnya berupa cembungan. Cembungan ini seperti bagian luar suatu bola.
Contohnya spion pada mobil dan motor.

a. Sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar

Hampir setiap hari tentunya kamu berkaca di depan cermin yang ada di kamarmu. Untuk
mengetahui sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cemin datar,

Dari kegiatan yang kamu lakukan tersebut, kita dapat mengetahui sifatsifa bayangan yang
dibentuk oleh cermin datar. Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut.

1) Bayangan benda tegak dan semu. Bayangan semu adalah bayangan yang dapat kita lihat
dalam cermin, tetapi di tempat bayangan tersebut tidak terdapat cahaya pantul.

2) Besar dan tinggi bayangan sama dengan besar dan tinggi benda sebenarnya.

3) Jarak benda dengan cermin sama dengan jarak bayangannya.

4) Bagian kiri pada bayangan merupakan bagian kanan pada benda dan sebaliknya.

b. Sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin cekung

Pemantul cahaya pada lampu mobil danlampu senter menggunakan cermin


cekung.Bagaimanakan sifat bayangan yangdibentuk oleh cermin cekung?

Image:center.jpg
c. Sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin cembung

Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai benda yang menggunakan cermin cembung, yaitu
cermin pada kaca spion kendaraan bermotor baik mobil ataupun motor. Pada kendaraan
bermotor, kaca spionnya menggunakan cermin cembung dengan tujuan agar pengemudi lebih
mudah mengendarai kendaraannya, ketika melihat kendaraan dan benda lain yang ada di
belakangnya. Apabila kamu memperhatikan kendaraan yang ada di belakang motor atau mobil
yang sedang kamu naiki maka bayangan mobil di cermin terlihat lebih kecil dari aslinya. Sifat
bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung adalah semu, tegak dan diperkecil.

Apabila kamu memperhatikan kendaraan yang ada di belakang motor atau mobil yang sedang
kamu naiki maka bayangan mobil di cermin terlihat lebih kecil dari aslinya. Sifat bayangan yang
dibentuk oleh cermin cembung adalah semu, tegak dan diperkecil. Dari hasil kegiatan yang
dilkukan olehmu, pensil yang berada di gelas yang beisi air terlihat bengkok. Selain itu, uang
logam yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air terlihat lebih dangkal. Kedua peristiwa
ini merupakan contoh peristiwa pembiasan cahaya. Apabila cahaya merambat melalui dua
medium yang berbeda kerapatannya maka cahaya akan mengalami pembelokan atau pembiasan.

Image:gelas.jpg

Udara memiliki kerapatan yang lebih kecil daripada air. Bila cahaya merambat dari zat yang
kurang rapat ke zat yang lebih rapat maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Akan
tetapi apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat maka cahaya
akan dibiaskan menjauhi garis normal. Garis normal merupakan garis yang tegak lurus pada
bidang batas kedua permukaan.

Image:jalan sinar.jpg
B. Cahaya Putih Terdiri Atas Berbagai Warna
Tahukah kamu warna dari cahaya matahari yang setiap hari dipancarkan ke bumi? Apakah
cahaya matahari berwarna putih? Bagaimana dengan sumber cahaya lainnya? Cahaya matahari
yang kita lihat seperti warna putih sebenarnya terdiri dari berbagai macam warna. Agar lebih
jelas, pehatikan uraian berikut ini!

1. Peristiwa Penguraian Cahaya dalam Kehidupan Sehari-hari


Kalian tentu penah melihat pelangi di langit. Pelangi merupakan salah satu peristiwa dalam kehidupan
sehari-hari yang berhubungan dengan penguraian cahaya. Pelangi biasanya dapat kita lihat pada saat
hujan turun rintik-rintik. Warnapelangi sama halnya seperti warna spektrum cahaya yang terbentuk
pada kegiatan yang telah kamu lakukan sebelumnya. Warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan
ungu pada pelangi berasal dari pembiasan dan penguraian cahaya putih matahari oleh bintik-bintik air
hujan. Pelangi yang memilki warna dan bentuk yang indah dapat kita buat melalui percobaan sederhana
berikut ini.

Sifat-Sifat Cahaya
August 11th, 2010 · Buku Sekolah Gratis · IPA 5 SD - Choiril Azmiyawati dkk No comments - Tags:
Mengenal Sifat Bayangan pada Cermin Datar

Cahaya sangat bermanfaat bagi kehidupan. Cahaya membuat dunia ini terang benderang. Cahaya
membuat kita dapat melihat benda-benda di sekitar kita. Bagaimana cahaya dapat membantu kita
dalam melihat suatu benda? Marilah kita mencari jawabannya dalam bab ini!

Cahaya mempunyai sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat cahaya banyak manfaatnya bagi kehidupan.
Apa sajakah sifat-sifat cahaya itu?

1. Cahaya Merambat Lurus

Saat berjalan di kegelapan, kamu memerlukan senter. Ketika senter kamu nyalakan, bagaimana
arah rambatan cahaya yang keluar dari senter tersebut? Cahaya dari lampu senter arah
rambatannya menurut garis lurus. Benarkah cahaya merambat lurus? Kamu dapat membuktikan
sifat cahaya ini dengan melakukan kegiatan berikut. Berdasarkan dapat tidaknya memancarkan
cahaya, benda dikelompokkan menjadi benda sumber cahaya dan benda gelap. Benda sumber
cahaya dapat memancarkan cahaya. Contoh benda sumber cahaya yaitu Matahari, lampu, dan
nyala api. Sementara itu, benda gelap tidak dapat memancarkan cahaya. Contoh benda gelap
yaitu batu, kayu, dan kertas.

Berdasarkan dapat tidaknya meneruskan cahaya, benda dibedakan menjadi benda tidak tembus
cahaya dan benda tembus cahaya. Benda tidak tembus cahaya tidak dapat meneruskan cahaya
yang mengenainya. Apabila dikenai cahaya, benda ini akan membentuk bayangan. Contoh benda
tidak tembus cahaya yaitu kertas, karton, tripleks, kayu, dan tembok. Sementara itu, benda
tembus cahaya dapat meneruskan cahaya yang mengenainya. Contoh benda tembus cahaya yaitu
kaca. Cobalah kamu soroti jendela kaca dengan lampu senter! Cahaya lampu senter dapat
menembus kaca, bukan? Bagaimana dengan benda selain kaca?

2. Cahaya Dapat Dipantulkan

Coba ambil sentermu! Nyalakan lampu senter itu dan arahkan ke cermin! Apa yang kamu lihat?
Setelah mengenai permukaan cermin, cahaya lampu senter itu dipantulkan. Coba carilah letak
cahaya pantulan lampu senter itu! Pemantulan cahaya ada dua jenis yaitu pemantulan baur
(pemantulan difus) dan pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi apabila cahaya mengenai
permukaan yang kasar atau tidak rata. Pada pemantulan ini, sinar pantul arahnya tidak beraturan.
Sementara itu, pemantulan teratur terjadi jika cahaya mengenai permukaan yang rata, licin, dan
mengilap. Permukaan yang mempunyai sifat seperti ini misalnya cermin. Pada pemantulan ini
sinar pantul memiliki arah yang teratur. Bayangan anak di awal bab ini terjadi karena
pemantulan teratur.

Cermin merupakan salah satu benda yang memantulkan cahaya. Berdasarkan bentuk
permukaannya ada cermin datar dan cermin lengkung. Cermin lengkung ada dua macam,  yaitu
cermin cembung dan cermin cekung.

a. Cermin Datar

Cermin datar yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya datar dan tidak melengkung.
Cermin datar biasa kamu gunakan untuk bercermin. Pada saat bercermin, kamu akan melihat
bayanganmu di dalam cermin. Bagaimana bayangan dirimu pada cermin itu? Samakah bentuk
bayanganmu dengan dirimu yang sebenarnya? Cobalah untuk mengetahuinya melalui kegiatan
berikut!

Mengenal Sifat Bayangan pada Cermin Datar

1. Sediakan cermin datar yang cukup besar, pensil, dan kertas!

2. Berdirilah menghadap cermin sehingga kamu dapat melihat wajahmu di cermin!

3. Tulislah namamu pada kertas, kemudian tempelkan kertas tersebut di dahimu! Lihatlah ke
arah cermin!

Dapatkah kamu membaca namamu yang tertulis di kertas itu? Mengapa demikian? Apa sifat
bayangan yang dapat kamu amati dari peristiwa ini?

4. Cermati bayangan dirimu di cermin! Bandingkan ukuran bayangan dengan dirimu sebenarnya!
Sama atau berbeda? Apa sifat bayangan yang dapat kamu amati dari peristiwa ini?

5. Tulislah laporan dan kesimpulan dari kegiatan ini! Sampaikan laporanmu di depan kelas,
sambil memperagakan kegiatan itu!

Catatan: Lakukan kegiatan ini di dalam laboratorium bersama gurumu!

Dari kegiatan tersebut kamu mengetahui bahwa bayangan pada cermin datar mempunyai sifat-
sifat berikut.

1) Ukuran (besar dan tinggi) bayangan sama dengan ukuran benda.

2) Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.

3) Kenampakan bayangan berlawanan dengan benda. Misalnya tangan kirimu akan menjadi
tangan kanan bayanganmu.

4) Bayangan tegak seperti bendanya.


5) Bayangan bersifat semu atau maya. Artinya, bayangan dapat dilihat dalam cermin, tetapi tidak
dapat ditangkap oleh layar.

b. Cermin Cembung

Cermin cembung yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya melengkung ke arah luar.
Cermin cembung biasa digunakan untuk spion pada kendaraan bermotor. Bayangan pada cermin
cembung bersifat maya, tegak, dan lebih kecil (diperkecil) daripada benda yang sesungguhnya.

c. Cermin Cekung

Cermin cekung yaitu cermin yang bidang pantulnya melengkung ke arah dalam. Cermin cekung
biasanya digunakan sebagai reflektor pada lampu mobil dan lampu senter. Sifat bayangan benda
yang dibentuk oleh cermin cekung sangat bergantung pada letak benda terhadap cermin.

1) Jika benda dekat dengan cermin cekung, bayangan benda bersifat tegak, lebih besar, dan semu
(maya).

2) Jika benda jauh dari cermin cekung, bayangan benda bersifat nyata (sejati) dan terbalik.

3. Cahaya Dapat Dibiaskan

Apabila cahaya merambat melalui dua zat yang kerapatannya berbeda, cahaya tersebut akan
dibelokkan. Peristiwa pembelokan arah rambatan cahaya setelah melewati medium rambatan
yang berbeda disebut pembiasan. Perhatikan skema pembiasan cahaya berikut!

Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat, cahaya akan
dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya merambat dari udara ke air. Sebaliknya,
apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan
dibiaskan menjauhi garis normal. Misalnya cahaya merambat dari air ke udara.
Pembiasan cahaya sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dasar kolam
terlihat lebih dangkal daripada kedalaman sebenarnya. Gejala pembiasan juga dapat dilihat pada
pensil yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air. Pensil tersebut akan tampak patah. Coba
kamu lakukan kegiatan berikut agar kamu lebih memahami peristiwa pembiasan cahaya!

Menunjukkan Pembiasan Cahaya

1. Sediakan mangkuk plastik, uang logam, dan air!

2. Taruhlah mangkuk plastik di atas meja, kemudian letakkan uang logam di dalamnya!

3. Pandanglah bibir mangkuk segaris dengan pinggiran uang logam! Usahakan uang logam
sedikit terlihat oleh mata! Terlihatkah uang itu? Lihat gambar A!

4. Tahan posisi pandanganmu!

Mintalah bantuan temanmu untuk menuangkan air jernih ke dalam mangkuk (lihat gambar B)!

5. Amati apa yang terjadi! Terlihatkah uang logam itu?

6. Buatlah laporan dari kegiatan ini dan kumpulkan kepada bapak atau ibu guru!

7. Bersihkan dan simpan alat-alat yang kamu gunakan dalam percobaan ini agar tidak mengotori
mejamu!

Catatan: Lakukan kegiatan ini di dalam laboratorium bersama gurumu!

4. Cahaya Dapat Diuraikan

Pelangi terjadi karena peristiwa penguraian cahaya (dispersi). Dispersi merupakan penguraian
cahaya putih menjadi berbagai cahaya berwarna. Cahaya matahari yang kita lihat berwarna putih.
Namun, sebenarnya cahaya matahari tersusun atas banyak cahaya berwarna. Cahaya matahari
diuraikan oleh titik-titik air di awan sehingga terbentuk warna-warna pelangi. Bagaimana
membuktikan bahwa warna-warna tersebut dapat menyusun warna putih? Lakukan kegiatan
berikut!

Mengamati Beberapa Kombinasi Warna dengan Cakram Warna

1. Sediakan kertas karton, spidol berbagai warna, dan pensil!


2. Buatlah 2 buah lingkaran dari kertas karton dengan garis tengah 12 cm!

3. Bagilah lingkaran (I) menjadi 6 bagian dan warnailah tiap-tiap bagian dengan warna yang
berbeda yaitu merah (M), jingga (J), kuning (K), hijau (H), biru (B), dan ungu (U)!

4. Bagilah lingkaran (II) menjadi empat bagian dan warnailah dengan warna yang berbeda, yaitu:
merah (M), kuning (K), biru (B), dan hijau (H)!

5. Lubangilah kedua lingkaran pada titik tengahnya, lalu masukkan pensil sebagai poros!
Permukaan kertas yang diberi warna dihadapkan ke atas.

6. Putarlah sekencang-kencangnnya kedua lingkaran tersebut seperti memutar gasing!

7. Amatilah warna pada kedua lingkaran saat keduanya berputar kencang! Adakah perbedaan
warna pada kedua lingkaran tersebut?

8. Tulislah laporan dan kesimpulan dari kegiatan di atas! Bacakan laporan kelompokmu sambil
mendemonstrasikan kegiatan itu sekali lagi!

9. Simpan alat-alat yang kamu gunakan dalam percobaan ini! Cakram warna yang telah kamu
buat sewaktu-waktu dapat digunakan kembali.

Catatan: Lakukan kegiatan ini di dalam laboratorium bersama gurumu!

Kamu juga dapat mengamati peristiwa dispersi cahaya pada balon air. Kamu dapat menggunakan
air sabun untuk membuat balon air. Jika air sabun ditiup di bawah sinar matahari, kamu akan
melihat berbagai macam warna berkilauan pada permukaan balon air tersebut.

Sumber :

Azmiyawati, Choiril dkk, 2008, IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI, Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 110 – 117.

Share on Facebook

Postingan yang berkaitan :

 Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Permukaan Bumi


 Peristiwa Alam yang Terjadi di Indonesia
 Tindakan Penghematan Air
 Daur Air dan Kegiatan Manusia yang Memengaruhinya
 Mengenal Proses Terjadinya Bumi dan Susunan Bumi
 Proses Terbentuknya Tanah
 Pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana
 Jenis-Jenis Pesawat Sederhana dan Kegunaannya
 Gaya Magnet
 Perubahan Sifat Benda dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya
 Sifat Benda
 Hubungan Antara Sifat Bahan dengan Bahan Penyusunnya
 Cara Tumbuhan Menyesuaikan Diri dengan Lingkungannya
 Cara Hewan Menyesuaikan Diri dengan Lingkungannya
 Ketergantungan Manusia dan Hewan terhadap Tumbuhan Hijau

Anda mungkin juga menyukai