Anda di halaman 1dari 3

IV.

DATA PENGAMATAN

Larutan starter dalam inkubasi larutan di fermentasi di atas hot plate

Pemisahan etanol dengan cara distilasi


V . ANALISA PERCOBAAN

Dalam percobaan kali ini, yaitu pembuatan etanol dilakukan dengan menggunakan bakteri
saccaromyces Cereviseae. Bakteri ini berperan dalam pembuatan etanol, bakteri ini bersifat ganas dan
sensitive serta tidak bias berkembang pada suhu yang panas –dengan pH BERKISAR 4.5-4.8.

Pembuatan etanol memiliki beberapa tahap yaitu pembuatan starter, fermentasi menggunakan
hot plate, pemurnian dengan distilasi dan analisa hasil.

Pada tahap pertama yaitu pembuatan starter, pada pembuatan starter ini di lakukan inkubasi
selama 3-7 hari. Pada tahap kedua yaitu Fermentasi dengan menggunakan Hot Plate, pada tahap ini di
lakukan kembali pencampuran bahan yaitu gula pasir dengan air yang kemudian di pasteurisasikan pada
suhu 80°C, larutan gula yang telah di pasteurisasikan di dinginkan , setelah itu di tambahkaan tepung
terigu, urea, kalsium nitrat dan natrium fospat kemudian di tambahkan air dan starter yang telah di
peroleh pada praktikum sebelumnya, kemudian campuran tersebut di letakkan di atas hot plate atau di
fermentasi dan memasukkan magnetic stirrer yang telah di sterilkan ke dalam larutan yang akan di
fermentasi, magnetic stirrer tersebut berfungsi sebagai pengaduk selama proses fermentasi dilakukan.
Pada tahap kedua di lakukan pengukuran pH yaitu pH sebelum di tambahkan starter dan sesudah
penambahan starter, selanjutnya dilakukan inkubasi selama satu minggu dengan menggunakan suhu
30°C (suhu kamar).

Dari peng inkubasian selama satu minggu di peroleh Etanol yang berbau asam, manis serta
bergas. Kemudian di lakukan proses pemisahan dengan cara distilasi, pada saat di distilasi etanol yang di
hasilkan tidak terlalau banyak, kemudian di lakukan tahap selanjutnya yaitu analisa hasil dengan cara
menguji etanol dengan tes nyala. Pada saat dilakukan tes nyala etanol yang telah di hasilkan
menimbulkan api, hal ini bearti pembuatan etanol berhasil.

Hal-hal yang di perlu di perhatikan ketika pembuatan etanol yaitu kesterilan dan kebersihan
media yang di gunakan, apabila media tersebut tidak steril maka proses akan terganggu karena akan
tumbuh bakteri yang tidak di inginkan. Selain itu fermentasi harus dilakukan dalam keadaan
anaerob,kemudian pengadukan yang sempurna juga berpengaruh dalam proses pembuatan etanol,dan
suhu yang di gunakan yaitu suhu kamar serta pada saat penghalusan ragi sebaiknya di tambahkan sedikit
air pada saat penggerusan agar bakteri yang terdapat pada ragi tidak mati.

VI. KESIMPULAN

- Sterilisasi dan kebersihan dalam pembuatan etanol menjadi factor utama agar tidak
terkontaminasi dengan bakteri yang tidak di inginkan.
- Dalam proses pembuatan etanol memiliki empat tahap yaitu pembuatan starter, fermentasi,
distilasi dan tes nyala.
- Bakteri yang di gunakan yaitu Saccaromyces Cereviseae.
- Proses pengadukan dilakukan karena bakteri yang di dalam fermentor memerlukan udara untuk
bernapas walaupun proses yang di lakukan secara anaerob.

DAFTAR PUSTAKA

TIM.Lab. Rekayasa Bioproses. 2011. Petunjuk Praktikum Rekayasa Bioproses.Politeknik Negeri Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai