Karena pertemuan-pertemuan jasa merupakan interakai yang rumit yang dipengaruhi oleh
banyak unsur, maka pengadopsian suatu perspektif pemasaran holistik menjadi sangat
penting. Hasil layanan, dan apakah orang akan tetap loyal atau tidak pada penyedia jasa,
sangat dipengaruhi oleh banyak variabel. Keaveney mengindentifikasikan lebih dari 800
perilaku penting yang menyebabkan pelanggan beralih jasa. Perilaku ini dapat ditemukan
dalam salah satu dari 8 kategori (Lihat tabel hal. 53-13.1)
Pemasaran holistik untuk jasa menuntut pemasaran eksternal, internal, dan interaktif.
Harapan Pelanggan
Pelangan membandingkan jasa yang dipersepsikan dengan jasa yang diharapkan. Jika jasa
yang dipersepsikan berada di bawah jasa yang diharapkan, pelanggan akan kecewa.
Parasuraman, Zeithaml dan Berry merumuskan model mutu jasa yang menekankan
syarat-syarat utama dalam memeberikan mutu jasa yang tinggi. Lima kesenjangan yang
mengakibatkan ketidakberhasilan penyerahan jasa :
Manajemen tidak selalu memahami dengan tepat apa yang diinginkan pelanggan.
Karyawan mungkin kurang terlatih, tidak mampu atau tidak mau mematuhi standar;
atau mereka mungkin dihadapkan pada standar yang saling bertentangan.
4. Kesenjangan antara penyerahan jasa & komunikasi eksternal. Harapan-harapan
konsumen dipengaruhi pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan perwakilan dan iklan
perusahaan.
5. Kesenjangan antara persepsi jasa & jasa yang diharapkan. Kesenjangan ini terjadi
apabila konsumen tersebut memiliki persepsi yang keliru tentang mutu jasa tersebut.
Berdasarkan model mutu jasa ini, periset menemukan 5 penentu mutu jasa. Kelimanya
disajikan menurut tingkat kepentingannya.
2. Daya tanggap : Kesediaan membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat.
4. Empati : Kesediaan memberikan perhatian yang mendalam & khusus kepada masing-
masing pelanggan.