Anda di halaman 1dari 29

BENSIN

Indah Siti Nuraidah


X-1

Page 1
Bensin, atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan
Kanada) adalah cairan campuran yang berasal dari minyak bumi.
Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon. Di banyak tempat di
Sumatera, bensin disebut juga dengan minyak.
Kini bensin sudah hampir mejadi kebutuhan pokok masyarakat
dunia yang semakin dinamis. Bahkan orang Amerika menggunakan
1,36 miliar liter bensin setiap hari.
Karena merupakan campuran berbagai bahan, daya bakar bensin
berbeda-beda menurut komposisinya. Ukuran daya bakar ini dapat
dilihat dari Oktan setiap campuran. Di Indonesia, bensin
diperdagangkan dalam dua kelompok besar: campuran standar,
disebut premium, dan bensin super.
PENGERTIAN

Page 2
Bensin dibuat dari minyak mentah, cairan
berwarna hitam yang dipompa dari perut bumi dan
biasa disebut dengan petroleum. Cairan ini
mengandung hidrokarbon; atom-atom karbon dalam
minyak mentah ini berhubungan satu dengan yang
lainnya dengan cara membentuk rantai yang
panjangnya yang berbeda-beda.

ASAL
ASAL BENSIN
BENSIN

Page 3
Molekul hidrokarbon dengan panjang yang berbeda akan memiliki sifat
dan kelakuan yang berbeda pula. CH4 (metana) merupakan molekul paling
“ringan”; bertambahnya atom C dalam rantai tersebut akan membuatnya
semakin “berat”. Empat molekul pertama hidrokarbon adalah metana, etana,
propana dan butana. Dalam temperatur dan tekanan kamar, keempatnya
berwujud gas, dengan titik didih masing-masing -107, -67,-43 dan -18
derajat C. Berikutnya, dari C5 sampai dengan C18 berwujud cair, dan mulai
dari C19 ke atas berwujud padat.
Dengan bertambah panjangnya rantai hidrokarbon akan menaikkan titik
didihnya, sehingga kita bisa memisahkan hidrokarbon ini dengan cara
destilasi. Prinsip inilah yang diterapkan di pengilangan minyak untuk
memisahkan berbagai fraksi hidrokarbon dari minyak mentah.

Page 4
Bensin bekerja di dalam mesin pembakaran yang ditemukan oleh
Nikolaus Otto. Mesin pembakaran dikenal pula dengan nama Mesin Otto.
Cara kerja bensin di dalam mesin pembakaran:
1. Bensin dari tangki masuk ke dalam karburator. Kemudian bercampur dengan
udara. Pada mesin modern, peran karburator digantikan oleh sistem injeksi.
Sebuah sistem pembakaran baru yang bisa meminimalisir emisi gas buang
kendaraan.
2. Campuran bensin dan udara kemudian dimasukkan ke dalam ruang bakar.
3. Selanjutnya, campuran bensin dan udara yang sudah berbentuk gas, ditekan
oleh piston hingga mencapai volume yang sangat kecil.
4. Gas ini kemudian dibakar oleh percikan api dari busi.
5. Hasil pembakaran inilah yang menghasilkan tenaga untuk menggerakkan
kendaraan.
Cara Kerja Bensin dalam
Mesin

Page 5
Dalam kenyataannya, pembakaran gas di dalam mesin tidak
berjalan dengan sempurna. Salah satu masalah yang sering muncul
adalah “ketukan di dalam mesin”, atau disebut sebagai "mesin
ngelitik" atau knocking. Jika dibiarkan, knocking dapat
menyebabkan kerusakan pada mesin. Knocking terjadi karena
campuran udara dan bahan bakar terbakar secara spontan karena
tekanan tinggi di dalam mesin, bukan karena percikan api dari busi.
• Penyebab knocking ada beberapa macam, yaitu:
• Pemakaian bensin yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin.
• Ruang bakar sudah kotor dan berkerak.
• Penyetelan pengapian yang kurang tepat.

Page 6
Angka oktana suatu bensin adalah salah satu
karakter yang menunjukkan mutu bakar bensin
tersebut, yang dalam prakteknya menunjukkan
ketahanan terhadap ketukan (knocking). Suatu
bensin harus mempunyai mutu bakar yang baik
agar mesin dapat beroperasi dengan mulus, efisien
dan bebas dari pembakaran tidak normal selama
pemakaianya.
Mutu dan Kualitas
Bensin

Page 7
Setiap kendaraan mempunyai kebutuhan angka oktana
tertentu. Kebutuhan angka oktana kendaraan bermotor bensin
tidak sama antara satu merek dengan merek lainnnya atau
antara satu tipe dengan tipe lainnya untuk merek yang sama,
tergantung pada perbandingan kompresi mesin dan faktor-faktor
lainnya yang berpengaruh terhadap kebutuhan angka oktana.
Pengujian kebutuhan angka oktana kendaraan bertujuan untuk
mengetahui tingkat angka oktana suatu kendaraan. Dengan
diketahuinya kebutuhan angka oktana suatu kendaraan, maka
secra teknis dapat ditentukan level angka oktana bensin yang
akan digunakan untuk kendaraan tersebut.

Page 8
Utk menentukan nilai oktan, ditetapkan 2
jenis senyawa sbg pembanding yaitu isooktana
dan n-heptana.Suatu campuran yg terdiri 80%
isooktana dan dan 20% n-heptana mempunyai
nilai oktan 80.Jadi untuk melihat mutu bensin yg
baik, dilihat dari nilai oktannya. Semakin tinggi
nilai oktannya, mutu bensin semakin baik.

Page 9
Bensin yang digunakan oleh suatu kendaraan harus
mempunyai angka oktana yang sesuai dengan kebutuhan
angka oktana mesin kendaraan. Angka oktana yang lebih
rendaha dari kebutuhan angka oktana mesin kendaraan
akan menyebabkan terjadinya ketukan atau detonasi pada
mesin. Ketukan yang terjadi pada mesin menimbulkan
bunyi yang tidak enak dan membuang energi bahan bakar
sehingga terjadi pemborosan. Terjadinya ketukan dalam
waktu yang cukup lama akan menyebabkan piston, katup-
katup dan busi terlalu panas (overhead) Hal ini dapat
memperpendek umur mesin.

Page 10
1. Salah satu cara (banyak cara yg lain) untuk menaikkan nilai
oktan adalah penambahan TEL (tetra ethyl lead) kedalam bensin
yg bernilai oktan rendah. Caranya sederhana, mixing saja. Namun
kemudian diketahui penambahan aditif penambah nilai oktan ini
berbahaya dari segi kesehatan dan lingkungan.
Pada intinya bensin beroktan tinggi ini bisa didapatkan dengan
merubah struktur molekul hidrokarbon penyusun bahan bakar.
Sehingga dengan bantuan katalis pada kondisi operasi tertentu,
struktur molekul parafinik (bernilai oktan rendah), bisa diubah
menjadi struktur naftenik, dan naftenik menjadi aromatik.
Dimana nilai oktan aromatik > naftenik > parafinik.

Cara
CaraMenaikkan
Menaikkan
Angka
AngkaOktan
Oktan
Page 11
2. Menambahkan Naphtalene pada bensin. Naphtalene merupakan
suatu larutan kimia yang memberikan pengaruh positif untuk
meningkatkan angka oktan dari bensin. Besarnya angka oktan ini
dapat diukur dengan mesin CFR.
Dalam hal ini terlihat bahwa naphthalene merupakan bahan yang
mampu meningkatkan angka oktan tetapi naphtalene sendiri bukan
bahan bakar sehingga panas pembakaran campuran akan lebih rendah
dari pada bensin murni.
Karena bentuk struktur kimia serta sifat kearomatisan tersebut
naphtalene seperti halnya benzena, mempunyai sifat antiknock yang
baik. Oleh sebab penambahan naphtalene pada bensin akan
meningkatkan mutu antiknock dari bensin tersebut.

Page 12
3. Menambahkan MTBE (Metil tersier-butileter).
Bensin jenis premix menggunakan campuran MTBE
tanpa TEL

Page 13
1. Penyulingan langsung dari minyak bumi (bensin straight run),
dimana kualitasnya tergantung pada susunan kimia dari bahan-
bahan dasar. Bila mengandung banyak aromatik-aromatik dan
napthen-naphten akan menghasilkan bensin yang tidak mengetok
(anti knocking).
2. Merengkah (cracking) dari hasil-hasil minyak bumi berat,
misalnya dari minyak gas dan residu.
3. Merengkah (retor ming) bensin berat dari kualitas yang kurang
baik.

CARA MEMBUAT
4. Sintesis dari zat-zat berkarbon rendah.

Page 14
Menambahkan tetraetil lead pada bensin akan
meningkatkan bilangan oktan bensin tersebut, sehingga
bensin “murah” dapat digunakan dan aman untuk mesin
dengan menambahkan lead (timbal) ini. Tetapi akibatnya
adalah bumi yang kita tinggali ini diselimuti oleh lapisan
tipis lead, dan lead ini berbahaya untuk makhluk hidup,
termasuk manusia. Sehingga di negara-negara maju, lead
sudah dilarang untuk dipakai sebagai bahan campuran
bensin.

ZAT ADIKTIF
ZAT ADIKTIF

Page 15
Zat tambahan lainnya yang sering dicampurkan ke dalam bensin
adalah MTBE (methyl tertiary butyl ether), yang berasal dan dibuat
dari etanol. MTBE ini selain dapat meningkatkan bilangan oktan, juga
dapat menambahkan oksigen pada campuran gas di dalam mesin,
sehingga akan mengurangi pembakaran tidak sempurna bensin yang
menghasilkan gas CO. Tetapi, belakangan diketahui bahwa MTBE ini
juga berbahaya bagi lingkungan karena mempunyai sifat karsinogenik
dan mudah bercampur dengan air, sehingga jika terjadi kebocoran
pada tempat-tempat penampungan bensin (misalnya di pom bensin)
dan MTBE ini masuk ke air tanah bisa mencemari sumur dan sumber-
sumber air minum lainnya.

Page 16
Bensin memiliki berbagai nama, tergantung pada
produsen dan Oktan. Beberapa jenis bensin yang
dikenal di Indonesia diantaranya:
• Premium, produksi Pertamina yang memiliki Oktan
87.
• Pertamax, produksi Pertamina yang memiliki Oktan
92.
• Pertamax Plus, produksi Pertamina yang memiliki
Oktan 95.
• Pertamax Racing, produksi Pertamina yang memiliki
Oktan 100. KhususNama Produk
Nama Produk Bensin
untuk kebutuhan balapBensin
mobil.

Page 17
• Primax 92, produksi Petronas yang memiliki Oktan
92.
• Primax 95, produksi Petronas yang memiliki Oktan
95.
• Super 92, produksi Shell yang memiliki Oktan 92.
• Super Extra 94, produksi Shell yang memiliki Oktan
94.
• Performance 92, produksi Total yang memiliki Oktan
92.
• Performance 95, produksi Total yang memiliki Oktan
95.

Page 18
Bensin yang digunakan oleh kendaraan akan
menimbulkan dua masalah utama. Masalah pertama adalah
asap dan ozon di kota-kota besar. Masalah kedua adalah
karbon dan gas rumah kaca.
Idealnya, ketika bensin dibakar di dalam mesin
kendaraan, akan menghasilkan CO2 dan H2O saja.
Kenyataannya pembakaran di dalam mesin tidaklah
sempurna, dalam proses pembakaran bensin, dihasilkan
juga:
MASALAH
MASALAH

Page 19
• Karbon monoksida, CO, yang merupakan gas beracun.
• Nitrogen oksida, NOx, sebagai sumber utama asap di
perkotaan yang jumlah kendaraannya sangat banyak.
• Hidrokarbon yang tidak terbakar, sebagai sumber utama
ozon di perkotaan.
Berbeda dengan lapisan ozon yang berada di atmosfer atas
(stratosfer) yang berguna bagi manusia dan makhluk hidup
lainnya, ozon yang kontak langsung dengan manusia dan
makhluk hidup ini berbahaya, karena bersifat oksidator.

Page 20
• Karbon juga menjadi masalah, ketika karbon dibakar akan berubah
menjadi CO2 yang merupakan gas rumah kaca. Gas rumah kaca ini
akan menyebabkan perubahan iklim bumi (pemanasan global),
naiknya permukaan air laut (karena es di kutub mencair), banjir,
terancamnya kota-kota di pesisir pantai, dan sebagainya.
• Oleh karena alasan-alasan inilah, para ilmuwan sekarang sedang
berusaha untuk mengganti bahan bakar bensin dengan bahan bakar
hidrogen yang lebih ramah lingkungan, karena jika H2 ini direaksikan
dengan O2 hanya akan menghasilkan air (uap air).

Page 21
Oleh karena bensin hanya terbakar dalam fase uap, maka
bensin harus diuapkan dalam karburator sebelum dibakar
dalam silinder mesin kendaraan. Energi yang dihasilkan dari
proses pembakaran bensin diubah menjadi gerak melalui
tahapan sebagai berikut.

SEBAGAI
SEBAGAI BAHAN
BAHAN
BAKAR
BAKAR KENDARAAN
KENDARAAN
BERMOTOR
BERMOTOR

Page 22
Pembakaran bensin yang diinginkan adalah yang menghasilkan dorongan yang
mulus terhadap penurunan piston. Hal ini tergantung dari ketepatan waktu
pembakaran agar jumlah energi yang ditransfer ke piston menjadi maksimum.
Ketepatan waktu pembakaran tergantung dari jenis rantai hidrokarbon yang
selanjutnya akan menentukan kualitas bensin. -Alkana rantai lurus dalam bensin
seperti n-heptana, n-oktana, dan n­-nonana sangat mudah terbakar. Hal ini
menyebabkan pembakaran terjadi terlalu awal sebelum piston mencapai posisi yang
tepat. Akibatnya timbul bunyi ledakan yang dikenal sebagai ketukan (knocking).
Pembakaran terlalu awal juga berarti ada sisa komponen bensin yang belum
terbakar sehingga energi yang ditransfer ke piston tidak maksimum. -Alkana rantai
bercabang/alisiklik/aromatik dalam bensin seperti isooktana tidak terlalu mudah
terbakar. Jadi, lebih sedikit ketukan yang dihasilkan, dan energi yang ditransfer ke
piston lebih besar.

Page 23
Oleh karena itu, bensin dengan kualitas yang baik harus
mengandung lebih banyak alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik
dibandingkan alkana rantai lurus. Kualitas bensin ini dinyatakan oleh
bilangan oktan .
Bilangan oktan (octane number) merupakan ukuran dari
kemampuan bahan bakar untuk mengatasi ketukan sewaktu terbakar
dalam mesin. Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan untuk n-heptana yang
mudah terbakar, dan nilai 100 untuk isooktana yang tidak mudah
terbakar. Suatu campuran 30% n­heptana dan 70% isooktana akan
mempunyai bilangan oktan:

Page 24
= (30/100 x 0) + (70/100 x 100)
= 70

Bilangan oktan suatu bensin dapat ditentukan melalui uji


pembakaran sampel bensin untuk memperoleh karakteristik
pembakarannya. Karakteristik tersebut kemudian dibandingkan
dengan karakteristik pembakaran dari berbagai campuran n-heptana
dan isooktana. Jika ada karakteristik yang sesuai, maka kadar
isooktana dalam campuran n-heptana dan isooktana tersebut
digunakan untuk menyatakan nilai bilangan oktan dari bensin yang
diuji.

Page 25
Fraksi bensin dari menara distilasi umumnya
mempunyai bilangan oktan ~70. Untuk menaikkan nilai
bilangan oktan tersebut, ada beberapa hal yang dapat
dilakukan:
- Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi bensin
menjadi hidrokarbon rantai bercabang melalui proses
reforming Contohnya mengubah n-oktana menjadi
isooktana.

Page 26
Page 27
- Menambahkan hidrokarbon alisiklik/aromatik ke dalam
campuran akhir fraksi bensin.
- Menambahkan aditif anti ketukan ke dalam bensin untuk
memperlambat pembakaran bensin. Dulu digunakan
senyawa timbal (Pb). Oleh karena Pb bersifat racun, maka
penggunaannya sudah dilarang dan diganti dengan senyawa
organik, seperti etanol dan MTBE (Methyl Tertiary Butyl
Ether).

Page 28
I H ATA S
I MA K A S
TER N YA . . .
H ATI A N
PER

Page 29

Anda mungkin juga menyukai