Anda di halaman 1dari 7
EFEK POLUTAN TERHADAP SIFAT HIDROFOBIK PERMUKAAN BAHAN ISOLASI. TEGANGAN TINGGI DI. DAERAH BERIKLIM TROPIS : MARIA DOLOROSA BADJOWAWO ‘Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat hidrofobik pada permukaan bahar isolasi tegangan tinggi. Bahan isolasi polimer silicone rubber dikembangkan karena Themiliki banyak kelebihan dibandingkan bahan isolasi porselin atau gelas., Semakin banyak polutan yang menempel pada permukaan balan isolasisilicone rubber dan pengisi ATH dan semakin lama bahan itu mendapat penyinaran UY, maka dapat mempengaruhi unjuk kerja bahan isolasi khususnya sifat hidrofobik bahan tersebut. Dari hasil pengujian dengan teknik penetesan air destilasi pada permukaan sampel-diperoleh hasit bahan isolasi silicone rubber dengan pengisi ATH memiliki sifat hidrofobik dengan sudut rata- rata > 90°, sehingga dapat dipakai sebagai bahan isolasi tegangan tinggi. Kata kunci: silicone rubber, ATH, sudut hidrofobik PENDAHULUAN * ”Semakin intensitniya penelitian tentang balian isolasi polimet disebabkan karena bahan ini metipunyai banyak kelebiban-dibandingkan dengan baliati isolasi porselin maippun gelas dan saiiipai saat ini pentitian dan pengemibangan iso- lator beérbakan polimet masih terus beclangsung, Isolator banyak digunakan peda sistem tenaga, listrik, terutama pada sistem transmisi maupun sistem distribusi. Isolator diperlukan untuk meng- isofasi bagian bertegangan dengan bagian netral/ tanah serta sebagai pendukting mekanis. Kega- alan isolator akan berdairigak pada terhentinya penyaluran energi listrik. tsolator yang dipakai di Indonesia’ pada umumtinya mempunyai bahan dasar gelas dan porselin, Bahan tersebut memiliki kelémahan yaitu apabila dalam keadaan lembab atav hujan akan _ basabi permukaanniya, karena bahan‘bahan terse- but memiliki sifat tolak air Keil dengan sudut ‘kontak terhadap air lebih kecil dari 30", sehingga dapat dikategorikan menyerap air (Aydrophttic) apabila, dalam keadaan terkontaminasi Karena berada di alana terbuka seperti daerah pinggiran Jant dan industri yang akibatnya sudut kontaknya semakin keel, [solator jenis lainnya yaitu terbuat dari bahan polimer diantaranya terbuat dari bahan Ethylene Propylene:Diene Monomer (EPDM), Silicone Rubber:(SIR) dan Ethylene Propylene Rubber (EPR). Diantata isolator berbahan poli~ mer tetSebut, silicone rubber memiliki keunggulan ‘arena salah satu sifatnya yaitu kemampuannya menolak air (hydrophobic), kemudian apabila dalam keadaan terpolusi mampu mentransfer sifat hidrofobik ke permukaan yang terkontaminasi (Anton, 2001): Penelitian yang dilakukan menggundkan spesimen silicone rubber dengan bahan pengisi aluminium oksida trihydrate (ATH) yang terkon~ taminasi polutan buatan yang komposisinya sama dengan kondisi polutan’ industri daerah Gresik yang selanjutnya. mengamati sudut kontak hidrofobik permukaan bahan uji. 273 ‘Maria, Adalah Dosen Telnik Elekro Pollteknik Negerl Kupang Oo 274 1. Bahan Utama Silicone Rubber Sebagai salab satu bahan isolasi polinietsili- cone rubber Ibi banyak digunakan: Polydi- methylsiloxane (PDMS) cair adalah bahan baka pembuatan stlicorie rubber yang diperoleh dari hasil pengembangan camipuran. oxganik silicon chlorida. 2. Bahan pengist ATH (Aluminium Oksida Trihydrate) ATH sebagai bahan pengisi pada polimer akan memberikan kétahanan yang tinggi pada pemakaian dan terhadap pengikisan. 3. Sudut kontak ‘Sudutkoutak teripakan sudut yang diben- tuk antara permukaan bahan uji dengan air desti- Jasi yang ditétéskari ke permukaan bahan iiji yang bersangkutan, Sudut kontak berkaitan dengan karakteristik isolator yaitu sifat menyerap air (hydrophilic) atau sifat menolak’air (hydropho- bic). Nilai sudut kontak bisa menentukan suatu aban isolator bersifat hydrophobic atau hyaro- philic, Hidrofobik merupakan sifat yang penting agi sebual isolator. Isolator yang bersifat hidro- fobik lebih mampw’nienahan tegangan saat kondisi basah maupun saat berpolatan dibanding- kan denganisolator yang beisifat hidrofilik. Hubungan: antara tegangan permukaan bahan padat, udara dan air-dapat dilihat pada gambar 1 butir air Gamba‘. Tlustrasi tegangan antatmuka dan sudut kontak keseimbangah dari ‘persamaan Young Persamaan dasar untuk pengukuran tega- ngan permukaan yang padat, dengan mengukur sudut kontak, yang diberikan oleh persdmaan, MITRA TAHUN XHI, NOMOR 3, DESEMBER 2007 Young: Yar You 7 Yay €08 8, vosvesesce (I) Besaran-besaran dari persamaan Young, gy ‘Yq dan yly adalah tegangan antarmuka masig- masing dari padat/gas, padat/cair dan cait/eas serta ¥, adalah sudut kontak keseimbangannya. Swat keseimbangan yang stabil diperoleh dengan tersedianiya permukaan yang ideal dan halus dan seragam. Jika permukeannya kasar atau hete- roget, maka sistem dalam kedaan tidak stabil dan pengukuranisudut kontaknya juga tidak stabil. Dalam hal ini sudut: kontaknya tidak hanya tergantung pada tegangan permukaah tetapi juga tergaritimg pada kekasaran’permukaan dan vol- ume butir-air’ (Way 1982). Kuantitas ukur pembasahan dati suatu permukaan adalah sudut ‘ontak(0),: yaitu sudut yang:terjadi antara ‘permukaari zat padat da: garis singgung cairan. Sudut kontak memberikan informasi mengenai energi permukaan, kekasaran dan keheterogenan_ permukaan, Selain itu sudut kontak juga merupa- kan ukuran dari suatu permukean terkontaminasi (Sorqvist, 1995). Gambar 2. memperlihatkan suatu-ilustrasi skematik dari berbagai derajat pembasahan, permukaan dan sudut kontak. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa, sema- ‘kinkecil sudut kontak semakin basah permukaan. sorcocite Gambar 2, ustrasi skematik pembasahan ‘permukaan dan sudut Kontak Adamson (1982) dan Sérqvist, (1995) mengklasifikasikan permukaan material dengan" kkuantitas sudut kontak. yaitu permukaan mate- rial sangatbasah atau sangat hidrofilik bila sudat kontak cairan pada permukaannya lebih kecil dari 30, Bila sudutkontak antara 30° sampai dengan Maria, Ejok Poluten Terhadap Sifat Hidrofobik: Permutaan Bahan Isolasi Tegangan Tingg! Di Daerah 2} 275 89%, permukaan material disebut basah sebagian. Sudut Kontak lebih besar dari 90°, permmukaan ‘material tidakcbasah oleh cairan. Bila cairan adalah ait, permukaan bersifathidrofobik atau tolak air. Menurut Kim ef al (1992) dan Xidong (1993) kekuatan sifat hidrofobik permukaan ‘material isolasi secara kuantitatif dievaluasi oleh nilai sudut Kontak antara butiran cairan dega permukaan bahan jsolasi, Hubungan sudut kontak degan tegangan permukaan bahan padat, cairan dan gas dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 3. Sudut Kontak tetesan air pada permukaan bahan dengan : x= titik persentuban dari interaksi ketiga fasa tegangan permukaan bahan padat yi = tegangan permukaan cairan ysl = tegangan antarmuka bahan padat- cairan sudut kontak 6 Berdasarkan gambar 3, ada tiga keadaan yang dapat dibedakan sesuai dengan persamaan berikut : 14> 14 t1h088 @. 1,

Anda mungkin juga menyukai