Anda di halaman 1dari 30

Disusun Oleh :

SMK Negeri 1 Kec. Brebes


Jl. Dr. Setiabudi 17 Brebes
2009
Kata Pengantar

Dalam rangka menunjang peningkatan kompetensi peserta diklat untuk SMK Bisnis dan
Manajemen pada bidang keahlian Akuntansi khususnya yang berkaitan dengan kompetensi pada
“Pengelolaan Kartu Persediaan “ dibutuhkan alat yang antara lain disebut Buku Diktat.

Buku Diktat merupakan bahan pembelajaran yang diuraikan menjadi beberapa unit yang
saling berkaitan berisi satu kesatuan kompetensi/sub kompetensi yang utuh , dimana untuk
mempelajarinya peserta diklat harus memenuhi persyaratan awal ( entry level ).

Dengan Buku Diktat ini diharapkan peserta diklat lebih mudah dan sistimatis dalam
mempelajari, menyerap dan memiliki keterampilan dalam hal mengelola kartu persediaan, sesuai
dengan waktu pembelajaran . Disamping itu Buku Diktat ini dapat dijadikan alat bagi Fasilitator
untuk mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.

Dalam penyusunan Buku Diktat ini masih jauh dari sempurna , untuk itu saran dan kritikkan
yang bersifat membangun sangat diharapkan.

Semoga Buku Diktat ini bermanfaat bagi semua pihak, baik bagi peserta diklat maupun bagi
fasilitator.

Brebes, Juli 2009


Penyusun

Satria Budi Utomo,SE


NIP 19720107 200701 1 008
Peta Kedudukan Buku Diktat

JAP. TA01.001.01 JAP. TA01.002.01 JAP. TA.004.01 Melaksanakan


Menerapkan prinsisp Menerapkan K3 Melaksanakan komunikasi prosedur
profesional dalam bisnis yang efektif administrasi dok
bekerja transaksi

JAP. TA02.003.01
Entry Jurnal

JAP. TA02.006.01 JAP. TA02.004.01 JAP. TA02.001.01 JAP. TA02.002.01


Kartu Utang Buku Besar Kas Kecil Dana Kas Bank
JAP.
TA02.002.01
JAP. TA02.005.01 Dana Kas Bank
Kartu Piutang

JAP. TA02.007.01 JAP. JAP.TA02.012.01 JAP. TA02.009.01


Kartu Persediaan TA03.002.01 Menyajikan Harga LAPORAN
KEUANGAN
Komputer Ak Pokok Produk

JAP. TA02.008.01
Kartu Aktiva JAP.TA02.015.01
Menyiapkan SPT

Spreadsheet
JAP.TA03.001.01
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PRANCIS…………………………………………………….
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… ii
PETA KEDUDUKAN BUKU DIKTAT ……………………………………………. iii
GLOSARIUM………………………………………………………………..
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………….…..
A. Deskripsi ………………………………………………………..…
B. Prasarat ………………………………………………………....….
C. Petunjuk Penggunaan Buku Diktat …………………………………......
1. Penjelasan bagi Peserta Didik
2. Penjelasan bagi Fasilisator/guru
D. Tujuan Akhir ………………………………………………….….
E. Kompetensi …………………………………………………….....
F. Cek Kemampuan ……………………………………………....….

BAB II. PEMELAJARAN ………………. …………………………………


A. Rencana Belajar Siswa ….………………………………………..
1. Kegiatan Belajar 1 Ikatan Kimia di Bidang Boga …......….
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 1 …………….....….
b. Uraian Materi 1 …………………………………...
c. Rangkuman 1 …………………………………..….
d. Tugas 1 ……………………………………………
e. Tes Formatif 1 …………………………………..…
f. Kunci Jawaban Formatif 1 ……………………..…
g. Lembar Penilaian ………………………………....
2. Kegiatan Belajar II………………………………………...
3. Kegiatan belajar III……………………………………..…
4. Kegiatan belajr IV……………………………………..…
5. Kegiatan belajar V…………………………………………

III. EVALUASI

1. Kasus soal 1 ………………………………………………..


2. Kasus soal 2…………………………………………...…..
3. Kunci jawaban………………………………………………

IV.PENUTUP.

Daftar pustaka…………………………………………………………….
1. Receipt or goods statemen : Laporan penerimaan barang

2. Bleind second count : Perhitungan ulang tanpa petunjuk

3. Pre numbered : Pemberian nomor terdetak

4. Perpectual : Sistim pencatatan secara terus menerus

5. Internal auditor : Pimpinan satuan pengawas intern atau menejer


akuntansi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Buku Diktat ini merupakan bahan ajar yang akan digunakan peserta didik pada progran keahlian
akuntansi pada sekolah menengah kejuruan,dengan harapaan dapat mempermudah bagi siswa dalam
memahami pengetahuan keterampilan dan kompetensi yang telah digariskan dalam SKNI.
Ruang lingkup pembahasan Buku Diktat ini terdiri dari bahasan mengelola kartu persediaan pada perusahaan
yang bergerak dalam bidang perdagangan ,dengan lingkup belajar mengenai prosedur penanganan
persediaan,jenis persediaan,pungsi kartu persediaan,pencatan kartu persediaan laporan persediaan dan
perhitungan fisik persediaan pada akhir periode.
Dengan mempelajari Buku Diktat ini diharapkan peserta diidik mampu mengaplikasikan dalam
dunia kerja cara mengelola kartu persediaan dan menangani pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan
di perusahaan.

B. PRASYARAT
Agar dapat mendapai tujuan di atas,peserta diklat hendaknya memahami:
1. Standard operating prosedur [sop] untuk pengelolaan kartu persediaan barang dagangan.
2. Pengoperasian peralatan manual atau komputer.
3. Memahami lembar-lembar formulir pada persediaan barang dagangan.
4. Buku Diktat ini digunakan bagi peserta diklat yang telah memahami prosedur pembelian,penjualan dan
gudang.

C.PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU DIKTAT


1. Buku Diktat ini terdiri dari 5 sub kompetensi kegiatan belajar selama 30 jam pemelajaran.
2. Pahami tujuan yang handak dicapai.
3. Pahami informasi yang terdapat pada Buku Diktat
4. Kerjakan tugas dan test formatif yang disediakan cocokkan dengan jawaban yang tersedia.

D.TUJUAN AKHIR.
Setelah mempelajari Buku Diktat ini dan mengikuti seluruh kegiatan belajar maka kinerja yang
diharapkan dapat dikuasai;
1. Mempersiapkan pengelolaan kartu persediaan.
2. Mengidentifikasi data mutasi persediaan.
3. Membukukan mutasi persediaan ke kartu persediaan.
4. Membuat laporqan persediaan.
5. Membukukan selisih persediaan.
SILABUS
KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI

NAMA SEKOLAH : SMK KELOMPOK 3


MATA PELAJARAN : Kompetensi Kejuruan
STANDAR KOMPETENSI : Mengelola kartu persediaan
KODE KOMPTETNSI : 119.KK.06
ALOKASI WAKTU : 30 X 45 menit

KRITERIA MATERI ALOKASI SUMBER


KOMPETENSI INDIKATOR UNJUK KEGIATAN PENILAIA WAKTU
UNJUK PEMBELAJARA BELAJA
DASAR KERJA PEMBELAJARAN N
KERJA N TM PS PI R
1. Pengertian 2 2  Buku
1. 1.1 Peralatan 1.1.1 Dapat menjelaskan  Siswa  Ujian
persediaan (8) Diktat
Mempersiapk yang dibutuhkan pengertian persediaan menjelaskan pengertian Tertulis
2. Fungsi  Buku
an untuk persediaan
1.1.2 Dapat menjelaskan fungsi persediaan
Referen
pengelolaan pengelolaan 3. Sistem  Siswa
persediaan si
kartu persediaan pencatatan menjelaskan fungsi
1.1.3 Dapat menjelaskan sistem persediaan persediaan  SOP
persediaan tersedia
dan prosedur persediaan 4. Nama dan jenis DU/DI
 Siswa
peralatan
1.1.4 Dapat menyediakan menjelaskan sistem dan
persediaan
prosedur persediaan
peralatan yang diperlukan 5. Data transaksi
untuk pengelolaan persediaan  Siswa
persediaan menyediakan peralatan
yang diperlukan untuk
1.2 Data 1.2.1Dapat menyediakan pengelolaan persediaan
transaksi sumber data transaksi
 Siswa
persediaan persediaan dan format-
menyediakan sumber
disediakan format yang untuk data transaksi
pengelolaan kartu persediaan dan format-
persediaan format yang untuk
pengelolaan kartu
persediaan
KRITERIA MATERI ALOKASI SUMBER
KOMPETENSI INDIKATOR UNJUK KEGIATAN PENILAIA WAKTU
UNJUK PEMBELAJARA BELAJA
DASAR KERJA PEMBELAJARAN N
KERJA N TM PS PI R
1.  Ujian 2 1 2  Buku
2. 2.1 Saldo awal 2.1.1. Dapat  Siswa mengidentifikasi
awal persediaan Tertulis (2) (8) Diktat
Mengidentifik persediaan mengidentifikasi saldo saldo awal persediaan
2.  Buku
asi data diidentifikasi awal persediaan
persediaan  Siswa mencocokan Referen
mutasi 2.1.2. Dapat mencocokan 3. saldo awal persediaan
pencatatan saldo si
persediaan saldo awal persediaan dengan daftar saldo
dengan daftar saldo persediaan persediaan  SOP
persediaan 4. DU/DI
 Siswa menguraikan
5.
2.1.3. Dapat menguraikan prosedur pencatatan
6.
prosedur pencatatan persediaan
persediaan
persediaan
 Siswa mengidentifikasi
2.2 Data 2.2.1. Dapat data penerimaan
penerimaan mengidentifikasi data persediaan.
persediaan penerimaan persediaan.
diidentifikasi
2.3 Data retur 2.3.1. Dapat  Siswa mengidentifikasi
penjualan mengidentifikasi retur retur penjualan
diidentifikasi penjualan
 Siswa mengidentifikasi
2.4 Data retur 2.4.1 Dapat mengidentifikasi retur pembelian
pembelian retur pembelian
 Siswa mengidentifikasi
didientifikasi
data pengeluaran
persediaan
2.5 Data 2.5.1 Dapat
pengeluaran mengidentifikasi data
persediaan pengeluaran persediaan
diidentifikasi
1. Data mutasi 2 2 4  Buku
3. Membukukan 3.1 Data mutasi 3.1.1. Dapat memverifikasi  Siswa memverifikasi  Ujian
persediaan (4) (16) Diktat
Tertulis
KRITERIA MATERI ALOKASI SUMBER
KOMPETENSI INDIKATOR UNJUK KEGIATAN PENILAIA WAKTU
UNJUK PEMBELAJARA BELAJA
DASAR KERJA PEMBELAJARAN N
KERJA N TM PS PI R
2. Penilaian  Buku
mutasi per- persediaan data mutasi persediaan data mutasi persediaan  Ujian
persediaan akhir Referen
sediaan ke diverifikasi Praktek
3.1.2. Dapat menghitung dengan sistem  Siswa menghitung data si
kartu fisik (physical
data mutasi persediaan mutasi persediaan  SOP
persediaan system) dan
3.2 Data mutasi 3.2.1 Dapat membukukan sistem perpetual  Siswa membukukan DU/DI
persediaan persediaan barang (perpetual persediaan barang
dibukukan dagangan sesuai dengan system) dagang sesuai dengan
standar operasi prosedur 3. Penilaian
standar operasional
persediaan akhir
dengan metode prosedur
FIFO dan Rata-
rata (Average).
4. Kartu persediaan
1. Sumber-sumber 2 1 2  Buku
4. Membuat 4.1 Laporan 4.1.1. Dapat membuat  Siswa membuat laporan  Ujian
laporan (2) (8) Diktat
laporan perse- persediaan laporan persediaan persediaan Tertulis
persediaan.  Buku
diaan disajikan 2. Hal-hal yang
4.1.2. Dapat menyajikan  Siswa menyajikan  Ujian Referen
sesuai diinformasikan Praktek
laporan persediaan sesuai laporan persediaan si
dengan dalam laporan
dengan ketentuan SOP persediaan sesuai dengan  SOP
ketentuan
(penyajiannya) ketentuan SOP DU/DI
SOP
3. Pencocokkan  Siswa mencocokkan
saldo akhir saldo akhir persediaan
persediaan
dengan daftar
saldo persediaan
4.2 Saldo 4.2.1. Dapat mencocokkan  Siswa
persediaan saldo akhir persediaan mengidentifikasi saldo
diidentifikasi akhir persediaan
4.2.2. Dapat
berdasarkan sistem
mengidentifikasi saldo
KRITERIA MATERI ALOKASI SUMBER
KOMPETENSI INDIKATOR UNJUK KEGIATAN PENILAIA WAKTU
UNJUK PEMBELAJARA BELAJA
DASAR KERJA PEMBELAJARAN N
KERJA N TM PS PI R
akhir persediaan pencatatan
berdasarkan sistem FIFO/Average
pencatatan
FIFO/AVERAGE
5. Membukukan 5.1 Berita acara 5.1.1. Dapat menghitung
1. Saldo persediaan
 Siswa menghitung  Ujian 2 1 2  Buku
barang. Tertulis (2) (8) Diktat
selisih hasil saldo persediaan barang 2. Berita acara hasil saldo persediaan
barang dagangaan  Buku
persediaan perhitungan dagangaan secara periodik perhitungan fisik
secara periodik Referen
fisik persediaan
5.1.2. Dapat menyusun si
persediaan 3. Selisih  Siswa menyusun
berita acara hasil persediaan (lebih berita acara hasil  SOP
disediakan
perhitungan fisik dan kurang) perhitungan fisik DU/DI
persediaan persediaan
5.1.3. Dapat menyajikan  Siswa menyajikan
berita acara hasil berita acara hasil
perhitungan fisik perhitungan fisik
persediaan
persediaan
 Siswa
5.2 Selisih 5.2.1. Dapat
mengidentifikasi
persediaan mengidentifikasi selisih selisih persediaan
(kurang/lebi persediaan (kurang/lebih) (kurang/lebih)
h) dibukukan
F. CEK KEMAMPUAN
Berikan tanda cek {v] apabila peserta balajar telah menguasai beberapa
sub kompetensi berikut ini.

NO SUB KOMPETENSI YA TIDAK

1. Dapatkah anda mempersiapkan pengelolaan kartu persediaan.


2 Dapatkah anda mengidentifikasikan data mutasi persediaan.
Dapatkah anda membukukan mutasi persediaan ke kartu
3
persediaan
4. Dapatkah anda membuat laporan persediaan.
5. Dapatkah anda membukukan selisih persediaan
BAB II
PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta Didik

Dalam upaya untuk mempermudah peserta didik menguasai Kompetensi Mengelola Kartu Persediaan
Barang Dagangan, maka diperlukan perencanaan pengalaman belajar yang diorganisir dalam satu satuan aktivitas
belajar yang tertuang dalam Rencana Kegiatan Belajar berikut ini:

Kompetensi Sub Kompetensi Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Alasan


Belajar Perubahan
Mengelola 1.Mempersiapkan Guru menjelaskan :
Kartu pengelolaan pengertian, pencatatan, 4 Jam -
Persediaan kartu persediaan nama dan jenis peralatan Disekolah
persediaan data transaksi
persediaan.
Siswa menjelaskan
pengertian persediaan,
fungsi persediaan, sistem
dan prosedur persediaan
Guru menjelaskan berbagai
macam data-data transaksi
persediaan.
Siswa menyediakan
peralatan yang diperlukan
untuk pengelolaan
persediaan
Siswa menyediakan
sumber data transaksi
persediaan dan format-
format yang untuk
pengelolaan kartu
persediaan
Guru menjelaskan kembali
materi yang baru dibahas
yang masih kurang
dimengerti oleh siswa
2.Mengidentifikasi Siswa
data-data mutasi mengidentifikasi saldo 10 Jam -
persediaan awal persediaan Disekolah
Siswa
mencocokan saldo awal
persediaan dengan daftar
saldo persediaan
Siswa menguraikan
prosedur pencatatan
persediaan Siswa
mengidentifikasi saldo
awal persediaan
Siswa mengidentifikasi
data penerimaan
persediaan.
Siswa mengidentifikasi
retur penjualan
Siswa mengidentifikasi
retur pembelian
Siswa mengidentifikasi
data pengeluaran
persediaan
3.Membukukan Siswa menyebutkan apa
mutasi saja yang dapat membuat 8 Jam Disekolah
persediaan ke terjadinya mutasi data
kartu persediaan persediaan.
Siswa memverifikasi data
mutasi persediaan
Guru menjelaskan mutasi
data persediaan.
Siswa menghitung data
mutasi persediaan
4.Membuat laporan Siswa menyebutkan apa
persediaan saja yang dapat membuat 4Jam Disekolah
terjadinya mutasi data
persediaan.
Siswa memverifikasi data
mutasi persediaan
Guru menjelaskan mutasi
data persediaan.
Siswa menghitung data
mutasi persediaan
Guru menjelaskan cara
membukukan persediaan.
Siswa membukukan
persediaan barang dagang
sesuai dengan standar
operasional prosedur
Guru menjelaskan kembali
materi yang baru dibahas
yang masih kurang
dimengerti oleh siswa
5.Membukukan Guru menjelaskan tentang
selisih cara membuat laporan 4 Jam Disekolah
persediaan persediaan
Siswa membuat laporan
persediaan
Siswa menyajikan laporan
persediaan sesuai dengan
ketentuan SOP
Guru menjelaskan
menjelaskan bagaimana
cara mencocokkan saldo
akhir persediaan dengan
daftar saldo persediaan

Fasilitator,

……………………………..

B. Kegiatan Belajar

Pengelolaan Kartu Persediaan pada suatu perusahaan dagang merupakan salah satu kegiatan yang sangat
penting dan memerlukan suatu ketelitian dalam pelaksanaannya. Untuk itu dalam pelaksanaannya peserta didik
harus memiliki kemampuan yang komplek dalam penanganan pengelolaan persediaan barang dagangan.

Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menjelaskan pengertian persediaan
b. Siswa dapat menjelaskan fungsi kartu persediaan
c. Siswa dapat menjelaskan sistim pencatatan persediaan
d. Siswa dapat menyediakan peralatan yang dibutuhkan
e. Siswa dapat menyediakan data transaksi persediaan

C. Uraian Materi

1. Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi
barang-barang yang akan dijual. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa persediaan
merupakan aktiva berikut :
a) Yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal, seperti :
 Persediaan barang dagangan ( untuk perusahaan dagang )
 Persediaan barang jadi ( untuk perusahaan industri )
b) Yang ada dalam proses produksi atau dalam perjalanan, disebut barang dalam proses
c) Yang masih berbentuk bahan baku/pembantu, yang akan dimasukkan ke proses produksi untuk
dijadikan barang jadi
d) Barang konsinyasi (barang titipan ) dilaporkan sebagai bagian dari persediaan barang dagangan ke
pemiliknya (yang menitipkan) sampai barang tersebut laku dijual.
2. Fungsi Kartu Persediaan
Kartu persediaan berfungsi untuk mencatat mutasi barang dagangan yang terjadi di perusahaan,
baik dikarenakan pembelian maupun penjualan dalam suatu periode tertentu. Pencatatan dengan Kartu
Persediaan dilakukan dengan system perpectual, dimana setiap perubahan barang dagangan dicatat
dalam pembukuan yang disebut kartu persediaan. Sehingga saldo persediaan barang setiap waktu dapat
diketahui melalui kartu persediaan.
3. Jenis Persediaan
Persediaan yang terdapat dalam perusahaan, sangat bervariasi tergantung jenis usaha yang
dilakukan. Apabila perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan, industri, maupun jasa. Pada
perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan, persediaan yang dimiliki meliputi:

 Persediaan Barang dagangan


 Persediaan Perlengkapan

Sedangkan untuk perusahaan industri jenis persediaan lebih bervariasi, dimana jenis persediaan yang
dimiliki meliputi:
 Persediaan Bahan Baku
 Persediaan barang dalam Proses
 Persediaan Barang Jadi
 Persediaan perlengkapan
 Persediaan Bahan Penolong

4. Fungsi Persediaan adalah sebagai pengawasan dalam mencegah terjadinya kerugiaan akibat kekurangan
persediaan
5. Sistem Pencatatan adalah :
a) Sistem periodik/berkala (periodical system /physical system)
Dalam sistim ini penentuan nilai persediaan dilakukan pada akhir periode dengan melakukan
perhitungan secara fisik dengan menghitung, mengukur/menimbang.
b) Sistem perpetual/permanent/terus-menerus (perpetual system)
Dalam sistem ini pengelolaan persediaan dilakukan secara terus menerus/continue, setiap transaksi
yang mempengaruhi persediaan.
6. Nama dan Jenis Peralatan yang harus disediakan dalam pencatatan adalah :
a) Perlengkapan kantor dan kalkulator
b) HVS folio bergaris
7. Data transaksi yang harus disediakan dalam pencatatan persediaan adalah sebagai berikut :
a) Surat permintaan pembelian
b) Surat order pembelian
c) Laporan penerimaan barang
d) Faktur pembelian
e) Surat order pengiriman barang
f) Faktur penjualan
g) Memo kredit
8. Prosedur Penanganan Persediaan
Berdasarkan dokumen faktur pembelian dan faktur penjualan serta nota retur yang diterima dari
bagian pembelian dan penjualan. Bagian pembukuan dalam hal ini pemegang Kartu Persediaan
melakukan pencatatan kartu persediaan mengenai penerimaan dan pengeluaran barang dagang dengan
pencatatan secara perpectual.
Untuk pengendalian terhadap persediaan barang dagangan, perusahaan pada umumnya
melakukan perhitungan fisik persediaan secara periodek. Tujuan dari perhitungan fisik barang dagangan
adalah untuk mencocokkan jumlah fisik persediaan dengan catatan perpectual dalam kartu persediaan.
Hasil perhitungan persediaan akan menjadi dasar untuk mengkoreksi catatan dalam buku persediaan.
Apabila terjadi selisih dan untuk memisahkan unsure biaya dan aktiva yang terkandung bercampur
dalam nilai persediaan. Perbedaan yang timbul antara hasil perhitungan fisik persediaan dan catatan
persediaan antara lain disebabkan kerusakan, aus, atau susut barang, kehilangan serta kesalahan dalam
pencatatan.
Frekuensi perhitungan persediaan sangat tergantung pada jenis bisnis yang dilakukan perusahaan,
tingkat internal check yang terjalin dalam perusahaan, serta kebijakan manajemen mengenai frekuensi
laporan yang perlu dibuat. Perhitungan persediaan bias dilakukan tahunan, semesteran, triwulan,
bulanan, dua mingguan atau bahkan seminggu sekali. Perhitungan dengan frekuensi tinggi dapat
dilakukan untuk sebagian departemen. Sedangkan perhitungan keseluruhan dapat dilakukan dengan
frekuensi yang lebih rendah. Bahkan perhitungan fisik dapat dilakukan tiap hari, apabila nilai barang
yang dimiliki tinggi dan jumlahnya terbatas.
 Persiapan Perhitungan Fisik
Karena perhitungan fisik persediaan pasti akan mengganggu jalannya kegiatan operasional
perusahaan, maka pelaksanaannya sebaiknya dilakukan ketika kegiatan perusahaan dalam jumlah
persediaan tenggah turun. Selain itu sebelum perhitungan dilaksanakan perlu dilakukan beberapa
persiapan sebagai berikut:
1. Membentuk tim khusus yang benar-benar menguasai tehnik penghitungan barang.
2. Barang-barang yang akan dihitung sebaiknya dipersiapkan dan disusun rapi dan lengkap.
3. Menggunakan formulir perhitungan persediaan sebagai alat control.

 Pelaksanaan Perhitungan
Perhitungan dilakukan oleh tim yang menghitung, menimbang, mengukur atau mengestimasi
jumlah berbagai kelompok persediaan di berbagai departemen, serta mencatat hasil. Dalam proses
perhitungan fisik hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan anggota tim
Anggota tim terdiri dari petugas bukan pengelola persediaan disertai petugas persediaan. Namun
yang penting anggota tim yang dipilih hendaknya benar-benar memahami tahapan procedure dan
alur penanganan persediaan
2. Penyusunan procedure perhitungan
Ketua Tim yang biasanya adalah Manajer Akuntansi atau pimpinan satuan pengawas intern
(internal auditor), harus membuat kerangka prosedur yang harus diikuti dalam proses perhiutngan.
Prosedure harus dibuat tertulis dan di instruksikan agar anggota tim benar-benar memahami dan
mengikuti langkah-langkah yang tertuang dalam prosedur.
3. Petugas Penghitung
Perhitungan tidak boleh dilakukan oleh petugas pengelola persediaan seluruhnya, Melainkan harus
dilakukan oleh dua pihak, dimana salah satu pihak adalah petugas bukan pengelola persediaan.
4. Barang Berkualitas Rendah
Jika dalam penghitungan itu ditemukan barang-barang yang berkualitas rendah atau rusak,
hendaknya barang-barang tersebut dipisahkan dan dilaporkan secara terpisah pula, untuk
memperoleh keputusan lebih lanjut oleh manajemen.
5. Pergerakan Barang
Selama proses perhitungan, setiap pergerakan barang, baik masuk ataupun keluar lingkungan
perhitungan, dapat diijinkan sepanjang memang benar-benar diperlukan, dan pergerakan itu harus
dicatat dalam suatu formulir khusus. Pergerakan barang harus benar-benar diawasi sehingga
kemungkinan terjadinya perhitungan dua kali atau luputnya barang dari perhiutngan di dua lokasi
dapat dihindari.
6. Penyusunan Barang
Barang hendaknya ditata dengan rapi sedemikian rupa sehingga memudahkan perhitungan, barang-
barang titipan dan konsinyasi, barang rusak, barang usang, serta barang lain yang tidak termasuk
dalam persediaan harus diberikan tanda yang jelas.
7. Pengawasan Perhitungan
Ketua tim perhitungan harus senantiasa mengawasi proses perhitungan dan memperoleh keyakinan
bahwa procedure perhitungan dilaksanakan dengan baik.
8. Penggunaan “Blind Copy”
Agar proses perhitungan bias terjamin kecermatannya, dapat digunakan perhitungan ulang tanpa
petunjuk (blind second count). Dua hasil perhitungan itu harus dicocokan oleh petugas ketiga dan
perbedaan yang muncul harus diselesaikan dengan melakukan penghitungan ulang yang segera
dilaksanakan.
9. Formulir Perhitungan
Formulir yang digunakan sebagai alat pencatat hasil perhitungan harus diberi nomor tercetak
(prenumbered) terlebih dahulu dan semua nomor harus dipertanggungjawabkan segera setelah
formulir-formulir bersangkutan dikumpulkan, sehingga tidak ada formulir yang tidak tercatat pada
nilai persediaan final.
10. Penyelesaian selisih hasil perhitungan dengan catatan.
Jika perusahaan mempergunakan system perpectual dalam pencatatan persediaan. Selisih antara
hasil perhitungan dengan catatan persediaan harus ditelaah. Ada kemungkinan bahwa perbedaaan
itu timbul karena persediaan disimpan di dua lokasi dan salah satu lokasi luput dari perhitungan, ada
penerimaan atau pengiriman yang tidak tercatat atau ada barang yang tidak diidentifikasi dengan
baik.
11. Pemberian Harga
Setelah perhitungan fisik persediaan, setiap jenis barang dapat diberi harga dan dikalikan dengan
kuantitas penghitung. Nilai Persediaan yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan master file
persediaan.
D. Rangkuman
Prosedur penanganan persediaan merupakan langkah-langkah kegiatan yang dibuat perusahaan
dalam upaya untuk pengendalian persediaan, sehingga dapat memperkecil kehilangan, kerusakan dan
ketidakefisienan dalam pengelolaan persediaan. Untuk mencapat pengelolaan persediaan yang baik
diperlukan perhitungan fisik barang secara berkala, untuk membandingkan kondisi barang menurut catatan
dengan kondisi barang yang sesungguhnya agar data persediaan menunjukkan nilai yang riel/sesungguhnya.
Media yang digunakan untuk membukukan persediaan barang dagangan secara continue,
berdasarkan terjadinya transaksi adalah kartu persediaan yang sekaligus berfungsi untuk mengetahui mutasi
persediaan dan saldo yang dimiliki setiap waktu.

E. Tugas
Peserta Didik melakukan observasi ke perusahaan secara berkelompok untuk mengetahui beberapa hal yang
berhubungan dengan penanganan persediaan yang meliputi:
 Jenis barang dagangan yang terdapat di perusahaan yang dikunjungi
 Format Kartu Persediaan yang dipergunakan
 Prosedure Penanganan persediaan yang diterapkan dalam perusahaan
 Observasi yang dilakukan dilengkapi dengan Bukti Belajar /Fortofolio

F. Test Formatif
Tuliskan jawaban pertanyaan berikut ini, dengan singkat dan jelas:
1. Apa yang di maksud persediaan barang dagangan ?
2. Apa Fungsi Kartu Persediaan ?
3. Ada berapa jenis Persediaan yang terdapat pada perusahaan dagang?
4. Apa yang dimaksud dengan Sistem Perpectual ?

G. Kunci Jawaban
1. Persediaan barang dagangan adalah sejumlah barang/asset yang dibeli dan dimiliki oleh perusahaan
untuk dijual tanpa pengolahan lebih lanjut.
2. Kartu Persediaan berfungsi untuk mencatat mutasi persediaan baik dikarenakan pembelian maupun
penjualan serta retur yang terjadi selama periode tertentu.

3. Jenis persediaan pada perusahaan dagang, yaitu:


 Persediaan barang dagangan
 Persediaan Perlengkapan.
4. Sistem Perpectual adalah system pencatatan persediaan, dimana setiap perubahan persediaan baik
disebabkan penjualan maupun pembelian dan lainnya dicatat dalam kartu persediaan

Kegiatan Belajar 2:

A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat mengidentifikasi saldo awal persediaan
b. Siswa dapat mencocokkan saldo awal persediaan dengan daftar saldo persediaan
c. Siswa dapat menguraikan prosedur pencatatan persediaan
d. Siswa dapat mengidentifikasi data penerimaan persediaan
e. Siswa dapat mengidentifikasi retur penjualan
f. Siswa dapat mengidentifikasi retur pembelian
g. Siswa dapat mengidentifikasi data pengeluaran persediaan

B. Uraian Materi 2:

1. Saldo awal persediaan adalah saldo persediaan yang didapat dari perkiraan awal pada buku besar di
kolom saldo pada awal suatu periode
2. Daftar saldo persedian adalah sebagai daftar yang memuat semua saldo persediaan dari kartu persediaan
masing-masing perusahaan (debitur/kreditur).
3. Prosedur pencatatan persediaan meliputi :
 pencatatan transaksi mutasi persediaan yang telah dianalisis kebenaran isi dokumen pada buku
jurnal dan buku pembantu.
 Pembuatan daftar saldo persediaan dari masing-masing kartu persediaan untuk sistem perpetual atau
penghitungan secara fisik pada akhir periode untuk dibuatkan berita acara penghitungan
persediaan .
4. Retur Penjualan adalah pengembalian barang persediaan dari penjualan oleh kostumer karena barang
rusak, cacat, tidak sesuai spesifikasi, kelebihan/kurang.
Penjualan :
Kas/Piutang Dagang (harga jual) Rp. XXXX
Penjualan (harga jual) Rp. XXXX
Retur Penjualan :
Retur penjualan dan pengurangan (harga jual) Rp. XXXX
Kas/piutang dagang (harga jual) Rp. XXXX
5. Retur Pembelian adalah pengembalian barang persediaan dari pembelian oleh kostumer karena barang
rusak, cacat, tidak sesuai spesifikasi kelebihan/kurang.
Pembelian :
Pembelian (harga jual) Rp. XXXX
Kas/utang dagang Rp. XXXX
Retur pembelian :
Kas/utang dagang Rp. XXXX
Retur pembelian Rp. XXXX

Dalam pencatatan sistem perpectual, transaksi pembelian, penjualan dan retur dicatat secara kronologis,
berdasarkan tanggal transaksinya, baik dilakukan dalam jurnal maupun dalam kartu persediaan.
Kartu persediaan dibuat untuk tiap jenis barang dagangan yang dimiliki, untuk mempermudah melakukan
pengendalian persediaan dan memudahkan dalam proses pencatatan persediaan. Selain itu untuk mencatat
transaksi yang berhubungan dengan persediaan, bagian pembukuan harus melakukan identifikasi terhadap bukit
transaksi yang digunakan sebagai dasar pencatatan, baik bukti faktur penjulan, pembelian maupun Nota Retur,
agar tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan ke dalam kartu persediaan.

Prosedur penanganan Kartu Persediaan yang dilakukan bagian pembukuan meliputi:


1. menerima bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang lembar 1 dari bagian gudang.
2. Mengisi harga pokok barang pada bukti permintaan dan pengeluaran barang gudangk kedalam kartu
persediaan.
3. Mencatat pemakaian barang baku sesuai dengan bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang dalam
kartu persediaan

C. Rangkuman
Dalam pencatatan transaksi persediaan, bagian pembukuan perlu melakukan identifikasi
terhadap bukti transaksi yang diterima, baik transaksi pembelian, penjualan maupun retur. Hal ini
dilakukan untuk menghindari kesalahan pencatatan baik itu kesalahan pencatatan angka, dua kali/double
pencatatan, maupun tidak tercatatnya bukti transaksi yang diterima.

D. Tugas dalam bentuk Kasus Soal.


1. Jelaskan pengertian saldo awal persediaan ?
2. Jelaskan daftar saldo persediaan
3. Jelaskan prosedur pencatatan saldo persediaan
4. Jelaskan pengertian retur penjualan dan hubungannya dengan mutasi persediaan !
5. Jelaskan retur pembelian dan hubungannya dengan mutasi persediaan!

E. Kunci Jawaban :
1. Saldo awal persediaan adalah saldo persediaan yang didapat dari perkiraan awal pada buku besar di
kolom saldo pada awal suatu periode
2. Daftar saldo persedian adalah sebagai daftar yang memuat semua saldo persediaan dari kartu persediaan
masing-masing perusahaan (debitur/kreditur).
3. Prosedur pencatatan persediaan meliputi :
 pencatatan transaksi mutasi persediaan yang telah dianalisis kebenaran isi dokumen pada buku
jurnal dan buku pembantu.
 Pembuatan daftar saldo persediaan dari masing-masing kartu persediaan untuk sistem perpetual
atau penghitungan secara fisik pada akhir periode untuk dibuatkan berita acara penghitungan
persediaan .
4. Retur Penjualan adalah pengembalian barang persediaan dari penjualan oleh kostumer karena barang
rusak, cacat, tidak sesuai spesifikasi, kelebihan/kurang.
Penjualan :
Kas/Piutang Dagang (harga jual) Rp. XXXX
Penjualan (harga jual) Rp. XXXX
Retur Penjualan :
Retur penjualan dan pengurangan (harga jual) Rp. XXXX
Kas/piutang dagang (harga jual) Rp. XXXX
5. Retur Pembelian adalah pengembalian barang persediaan dari pembelian oleh kostumer karena barang
rusak, cacat, tidak sesuai spesifikasi kelebihan/kurang.
Pembelian :
Pembelian (harga jual) Rp. XXXX
Kas/utang dagang Rp. XXXX
Retur pembelian :
Kas/utang dagang Rp. XXXX
Retur pembelian Rp. XXXX

Kegiatan Belajar 3:

A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memverifikasi data mutasi persediaan
2. Siswa dapat menghitung data mutasi persediaan
3. Siswa dapat membukukan persediaan barang sesuai dengan SOP perusahaan

B. Uraian Materi 3:

1. Yang menyebabkan mutasi persediaan adalah sebagai berikut :


a. pembelian persediaan barang ( + )
b. retur pembelian ( - )
c. potongan pembelian ( - )
d. penjualan persediaan barang ( + )
e. retur penjualan ( + )
f. potongan penjualan ( + )

2. Sistem penilaian persediaan yaitu sebagai berikut :


a. Sistem fisik, adalah sistem pencatatan persediaan dimana mutasi persediaan tidak diikuti dengan
pencatatan pada rekening “persediaan” jika perusahaan didalam pencatatannya mengunakan
rekening HPP, maka penghitungan dan pencatatan pada rekening tersebut dilakukan pada akhir
periode setelah dilakukan penghitungan nilai persediaan akhir, dipindahkan ke rekening ikhtisar
L/R.
b. Sistem perpetual, adalah pencatatan diman mutasi persediaan diikuti dengan pencatatan pada rekening
persediaan barang yang masih ada. Dengan demikian, saat terjadi penjualan, harga pokok penjualan
sudah bisa diketahui dari kartu persediaan

3. Metode penilaian persediaan meliputi :


a. FIFO ( First in First Out )/ MPKP (Masuk Pertama Keluar Pertama),
Adalah persediaan barang yang masuk pertama (dibeli) dianggap lebih dulu keluar
(dijual) sehingga harga persatuan dari transaksi pembelian akhir sebgai dasar untuk
menghitung nilai persedian barang yang masih tersisa.
b. Rata-rata (Average ) sederhana,
adalah metode dimana harga rata-rata persatuan dihitung dengan cara menjumlahkan
harga per satuan dari semua transaksi pembelian termasuk persediaan awal dibagi dengan
jumlah transaksi pembelian sehingga nilai persediaan akhir dihitung dengan cara mengalikan
persediaan barang yang masih ada dengan harga persatuan dari hasil perhituangan di atas.

4. Total persediaan : 28.000 unit @ Rp. 5.000,00 = Rp. 140.000.000,00


16.000 unit @ Rp. 5.500,00 = Rp. 82.500.000,00
12.000 unit @ Rp. 5.700,00 = Rp. 68.400.000,00
18.000 unit @ Rp. 5.600,00 = Rp. 100.800.000,00
20.000 unit @ Rp. 5.750,00 = Rp. 115.000.000,00
14.000 unit @ Rp. 5.800,00 = Rp. 81.200.000,00
108.000 unit Rp. 587.900.000,00
Penjualan (78.000 unit) (Rp. 414.700.000,00)
30.000 unit Rp. 173.200.000,00
Maka persediaan akhirnya yaitu Rp 173.200.000,00
5. Kartu persediaan PD Harun yaitu sebagai berikut :

KARTU PERSEDIAAN
PD HARUN Nama Barang :  
  Jenis :  
:
              Metode Average  
Pembelian Penjualan Saldo
Tanggal Harga/uni Harga/uni
Unit Harga/unit Jumlah Unit Jumlah Unit Jumlah
t t
Rp Rp
Sept 1 1.500 7.000,00 10.500.000,00
Rp Rp Rp Rp
  4 2.000 7.250,00 14.500.000,00 3.500 7.125,00 24.937.500,00
Rp Rp Rp Rp
  8 1.000 7.125,00 7.125.000,00 2.500 7.125,00 17.812.500,00
Rp Rp Rp Rp
  13 3.000 7.500,00 22.500.000,00 5.500 7.312,50 40.218.750,00
Rp Rp Rp Rp
  16 3.000 7.312,50 21.937.500,00 2.500 7.312,50 18.281.250,00
Rp Rp Rp Rp
  20 1.500 7.312,50 10.968.750,00 1.000 7.312,50 7.312.500,00
Rp Rp Rp Rp
  25 3.500 7.400,00 25.900.000,00 4.500 7.356,50 33.104.250,00
Rp Rp Rp Rp
  28 1.500 7.356,50 11.034.750,00 3.000 7.356,50 22.069.500,00
   
Rp Rp
  31 3.000 7.356,50 22.069.500,00

Sistem pencatatan persediaan barang dagangan pada perusahaan dagang ada 2 (dua) system
pencatatan yaitu:
a) Pencatatan dengan Sistem Fisik, adalah suatu system pencatatan dimana setiap perubahan yang berhubungan
dengan persediaan dicatat dengan menggunakan perkiraan sendiri ; seperti ada perkiraan pembelian,
penjualan, retur penjualan, retur pembelian, potongan pembelian dan lain sebagainya, serta mengharuskan
perhitungan fisik yang dilakukan pada akhir periode untuk menentukan persediaan akhir.
b) Pencatatan dengan Sistem Perpectual, adalah suatu system pencatatan dimana setiap perubahan yang
berhubungan dengan persediaan baik transaksi pembelian, penjualan maupun transaksi lainnya dicatat pada
satu perkiraan yaitu persediaan dan dicatat secara terus menerus perubahannya didalam kartu persediaan.
Untuk memperjelas mengenai system pencatatan persediaan dengan menggunakan system perpectual
berikut ini, akan disajikan contoh kasus, yaitu:
UD. CAHAYA yang berkedudukan di Jakarta mempunyai kegiatan usaha yang bergerak dalam bidang
perdagangan, transaksi yang terjadi berhubungan dengan persediaan selama bulan Juni 2005 adalah sebagai
berikut:
02 Juni : Persediaan 6.000 unit @ Rp. 270,00
05 Juni : Pembelian 9.000 unit @ Rp. 300,00
10 Juni : Penjualan 10.000 unit @ Rp. 600,00
16 Juni : Pembelian 10.000 unit @ Rp. 315,00
20 Juni : Pembelian 6.000 unit @ Rp. 320,00
24 Juni : Penjualan 14.000 unit @ Rp. 650,00

Diminta:
a. Lakukan identifikasi dari transaksi yang berhubungan dengan persediaan diatas.
b. Tentukan Saldo akhir persediaan dengan metode penilain First in First Out. (FIFO)
Pembahasan:
a. Melakukan identifikasi dari bukti transaksi yang terjadi dan pengaruhnya terhadap kartu persediaan apakah
harus mengurangi atau menambah persediaan
b. Membuat mutasi persediaan berdasarkan data transaksi yang ada dengan hasil pembahasan sebagai berikut:
KARTU PERSEDIAAN
Metode : FIFO
Pembelian Penjualan Saldo
Tgl Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
2/6 6.000 270 1.620.000
5/6 9.000 300 2.700.000 9.000 300 2.700.000
10/6 6.000 270 1.620.000
4.000 300 1.200.000 5.000 300 1.500.000
16/6 10.000 315 3.150.000 10.000 315 3.150.000
20/6 6.000 320 1.920.000 6.000 320 1.920.000
24/6 5.000 300 1.500.000 1.000 315 315.000
9.000 315 2.835.000 6.000 320 1.920.000

∑ 25.000 7.770.000 24.000 7.155.000 2.235.000

C. Rangkuman Kegiatan Pembelajaran 3:

Untuk mempermudah perhitungan dan melakukan pengendalian terhadap persediaan barang dagangan perlu
dilakukan suatu control secara continue untuk mengetahui kondisi barang baik secara kuantitas maupun
kualitas, untuk itu diperlukan Kartu Persediaan yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang
mempengaruhi perubahan kuantitas persediaan diperusahaan. Sehingga dengan kartu persediaan jumlah
persediaan setiap saat dapat diketahui dan pihak perusahaan dapat mengambil suatu keputusan apabila stock
barang sudah mencapai standar minimal.

D. Tugas:
 Melakukan observasi ke perusahaan untuk mengidentifikasi format kartu persediaan yang dipergunakan
oleh perusahaan yang diobservasi.
 Mengumpulkan bukti belajar yang terkait dengan pengelolaan kart persediaan.
 Mendiskusikan temuan-temuan yang terkait dengan penanganan pengelolaan persediaan diperusahaan.
 Melakukan sharing informasi mengenai hasil diskusi kepada fasilitator.

E. Test Formatif
Berikut transaksi yang berhubungan dengan transaksi persediaan pada UD.KARTIKA di Jakarta selama
bulan April Tahun 2005, yaitu:
2005 adalah sebagai berikut:
01 April : Persediaan 4.000 unit @ Rp. 800,00
3.000 unit @ Rp 850,00
07 April : Penjualan 5.000 unit @ Rp.
13 April : Pembelian 4.000 unit @ Rp. 875,00
19 April : Penjualan 5.000 unit @ Rp.
22 April : Pembelian 2.000 unit @ Rp. 900,00
26 April : Penjualan 2.000 unit @ Rp.
30 April : Pembelian 5.000 unit @ Rp. 850,00

Diminta:
a. Lakukan identifikasi dari transaksi yang berhubungan dengan persediaan diatas.
. b. Tentukan Saldo akhir persediaan dengan metode penilain First in First Out. (FIFO)

F. Kunci Jawaban Test Formatif:

a. Melakukan identifikasi dari bukti transaksi yang terjadi dan pengaruhnya terhadap kartu persediaan
apakah harus mengurangi atau menambah persediaan
b. Membuat mutasi persediaan berdasarkan data transaksi yang ada dengan hasil pembahasan sebagai
berikut:
KARTU PERSEDIAAN

Metode : FIFO
Pembelian Penjualan Saldo
Tgl Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
‘1/4 4.000 800 3.200.000
3.000 850 2.550.000
7/4 4.000 800 3.200.000
1.000 850 850.000 2.000 850 1.700.000
13/4 4.000 875 3.500.000 4.000 875 3.500.000
19/4 2.000 850 1.700.000
3.000 875 2.625.000 1.000 875 875.000
22/4 2.000 900 1.800.000 2.000 900 1.800.000
26/4 1.000 875 875.000
1.500 900 1.350.000 500 900 450.000
30/4 5.000 850 4.250.000 5.000 850 4.250.000

∑ 14.000 12.100.000 12.500 10.600.000 5.500 4.700.00


Kegiatan Pembelajaran 4
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran.
Peserta didik mampu :
 Siswa dapat membuat laporan persediaan
 Siswa dapat menyajikan laporan persediaan sesuai dengan ketentuan SOP
 Siswa dapat mencocokkan daftar kartu sediaan dengan saldo akhir persediaan
 Siswa dapat mengidentifikasi saldo akhir persediaan berdasarkan sistem pencatatan
FIFO/Average.

B. Uraian Materi.
1. Laporan persediaan barang adalah laporan yang dibuat pada akhir periode yang memuat
semua informasi yang berkaitan dengan mutasi persediaan, mulai dari persediaan awal,
pembelian, penjualan, dsb.
2. Informasi yang harus ada dalam laporan persediaan, adalah saldo awal periode, mutasi
persediaan selama periode, dan saldo akhir periode. Dapat juga dibuat dengan hanya
menginformasikan saldo akhir periode.
3. Tugas dari Bagian Kartu Persediaan adalah secara periodik membuat laporan sediaan
barang.
4. Prosedur apa yang digunakan untuk meminimalkan kesalahan dalam penghitungan fisik
persediaan, yaitu :
a) perhitungan harus dilakukan oleh orang-orang yang tidak ditugasi untuk menyimpan
persediaan (pembagian tugas)
b)tiap bagian mendapat tugas yang jelas mengenai bagian yang menjadi tanggung jawabnya
(penetapan tanggung jawab)
c) harus dilakukan penghitungan kedua oleh orang lain (pemeriksaan intern secara
independent)
d)harus digunakan kartu persediaan yang bernomor urut tercetak dan kartu tersebut diawasi
pemakainya (prosedur dokumentasi)
e) harus ditunjuk pengawas yang bertugas untuk menentukan (pada akhir perhitungan), bahwa
semua jenis persediaan harus diberi kartu dan tidak ada satu jenis persediaan pun yang
diberi lebih dari satu kartu (pemeriksaan intern)

5.
PD Sinarsari mencatat persediaan dengan sistem inventarisasi fisik.
Hasil pemeriksaan fisik barang yang
dilakukan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
Nama Jenis No. Jumlah satuan dalam kondisi
NO Satuan
Barang Barang Kode Baik Rusak
1. A A-1 1101 Unit 2.800 12
    A-2 1102 Unit 3.300 21
    A-3 1103 Unit 2.650 15
             
2. B B-1 2101 Kg 1.480 -
    B-2 2102 Kg 1.540 -

Menurut data kartu sediaan harga barang-barang tersebut adalah sebagai berikut :
Barang A-1 2.000 Unit @ Rp. 4.500,00 dan 800 unit @ Rp. 4.250,00
Barang A-2 3.000 Unit @ Rp. 3.500,00 dan 300 unit @ Rp. 3.250,00
Barang A-3 2.650 Unit @ Rp. 2.500,00
Barang B-1 1.480 Unit @ Rp. 4.500,00
Barang B-2 1.540 Unit @ Rp. 4.000,00
Berdasarkan data di atas buatlah laporan persediaan per 31 Desember 2008 !
Laporan persediaan PD Sinarsari yaitu :
LAPORAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN
PER 31 DESEMBER 2008
KONDISI BAIK
Nama Jenis No. Jumlah Harga Jumlah Jumlah satuan
NO Satuan
Barang Barang Kode Satuan Satuan Rp Rusak
1. A A-1 1101 Unit 2.000 Rp4.500,00 Rp 9.000.000,00 12
    A-1 1101 Unit 800 Rp4.250,00 Rp 3.400.000,00 -
    A-2 1102 Unit 3.000 Rp3.500,00 Rp 10.500.000,00 21
    A-2 1102 Unit 300 Rp3.250,00 Rp 975.000,00 -
    A-3 1103 Unit 2.650 Rp2.500,00 Rp 6.625.000,00 15
              Rp -  
2. B B-1 2101 Kg 1.480 Rp4.500,00 Rp 6.660.000,00 -
    B-2 2102 Kg 1.540 Rp4.000,00 Rp 6.160.000,00 -
JUMLAH Rp 43.320.000,00  

Laporan persediaan barang dagangan adalah laporan yg menyajikan sisa atau saldo persediaan akhir
barang dagangan dari kartu persediaan untuk masing- masing barang pada suatu periodi tertentu.

Laporan ini disusun atas dasar jenis dan jumlah barang yg tercantum dalam kartu persediaan
barang dagangan. Kartu persediaan barang dagangan merupakan buku pembantu yg berisi informasi baik
mengenai kuantitas maupun harga pokok produk berbagai persediaan. Kartu persediaan ini digunakan utk
mencatat mutasi persediaan dan saldo tiap jenis persediaan baik kuantitas maupun harga pokoknya.

Contoh Formuler Kartu Persediaan adalah sbb :


KARTU PERSEDIAAN
Nama Barang :  
Ko
No Ma
de Satua Titik No. Minim
Spesifikasi EOQ Gudang Lok No Rak xim
Bar n Pemesanan Lantai um
asi um
ang
                   
Pembelian Penerimaan Pemakaian Saldo
T N Jm Jml Sis Tg No Ku Har Jml Tg NoB Ku H Jml Kuan Har Jml
g S l Dit a l LP anti ga Har l PPB anti ar har titas ga Harg
l O Di eri Pe B tas Sat ga tas ga ga Sat a
P pes ma san uan Sa uan
an an tu
an
Dari catatan saldo kartu persediaan, kemudian dibuat Laporan Persediaan Barang Dagangan. Adapun
contoh format Laporan Persediaan Barang Dagangan adalah sebagai berikut :

PT. TOKO :
Bulan :
No. Urut Kode Barang Nama Barang Jumlah

C. Rangkuman.
Laporan persediaan barang dagangan dapat digunakan pada semua metode pencatatan, baik secara
fisik atau perpectual. Laporan ini disusun atas catatan saldo kartu Persediaan barang dagangan berdasarkan
jenis dan kuantitas barang pada suatu periode tertentu

D. Tugas.
1. Lakukan observasi ke salah satu perusahaan untuk mengidentifikasi bentuk laporan persediaan
barang dagangan yangdigunakan oleh perusahaan tersebut.
2. Dapatkan bukti belajar yang terkait dengan laporan persediaan barang dagangan yang digunakan
oleh perusahaan.
3. diskusikan temuan-temuan yang terkait dengan laporan persediaan yang digunakan oleh
perusahaan dalam kelompok.
4. Konfirmasikan hasil diskusi tersebut dengan guru.

E. Tes Formatif
1. Apa yang dimaksud dengan laporan persediaan barang dagangan?
2. Buatlah contoh format laporan persediaan barang dagangan!

F. Kunci Jawaban Test Formatif


1. Laporan persediaan barang dagangan adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai sisa
atau saldo persediaan akhir barang dagangan berdasarkan kartu persediaan untuk tiap-tiap jenis
barang pada suatu periode tertentu.

2. Contoh:
No urut Kode Barang Nama barang Jumlah

G. Lembar Kerja
1. Alat dan Bahan : Kalkulator, kertas, pensil, bolpoin, penghapus, penggaris
2. Langkah Kerja :
a. Kumpulkan data-data persediaan barang dagangan
b. Dapatkan bukti laporan rekapitulasi saldo persediaan barang dagangan
c. Membuat laporan persediaan persediaan barang dagangan

Kegiatan Belajar 5
A. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Peserta diklat mampu :
 Siswa dapat menghitung saldo persediaan barang dagangan
 Siswa dapat menyusun berita acara hasil perhitungan fisik
 Siswa dapat menyajikan berita acara hasil perhitungan fisik persediaan
 Siswa dapat mengidentifikasi selisih persediaan (kurang/lebih)

B. Uraian Materi

1. Saldo persediaan barang adalah saldo terakhir yang terdapat pada kartu persediaan set.
2. Waktu yang ideal dalam melakukan penghitungan fisik, adalah pada setiap akhir periode.
3. Berita acara persediaan adalah suatu surat yang memuat semua isi laporan lengkap secara
detail menggambarkan tentang perkembangan mutasi persediaan yang ditujukan untuk
pihak tertentu.
4. Fungsi dari Berita acara persediaan adalah sebagai laporan dari kegiatan mutasi
persediaan.
Nilai barang X yang dikeluarkan tanggal 10 Mei adalah :
4.000 kg dari sediaan 1 Mei @Rp 4.000,00 = Rp. 16.000.000,00
5.000 kg dari barang yang dibeli 4 Mei @ Rp. 4.200,00 = Rp. 21.000.000,00
1.000 kg dari barang yang dibeli 8 Mei @ Rp4.500,00 = Rp. 4.500.000,00 –
Jumlah Rp. 41.500.000,00
Dalam mengelola kartu persediaan barang dagangan dibutuhkan perhitungan fisik persediaan
barang dagangan secara periodik dengan membuat berita acara hasil perhitungan fisik persediaan barang
dagangan.
Formulir perhitungan bisa dibuat satu jenis saja yang dapat digunakan untuk mencatat hasil perhitungan
kuantitas maupun untuk mencatat harga. Namun demikian formulir juga bisa dibuat beberapa jenis, yaitu
untuk mencatat hasil perhitungan fisik, untuk mencatat akumulasi informasi yang tercantum pada
formulir hasil perhitungan fisik dan unt6uk mencatat harga dan ikhtisar total persediaan.
Untuk memudahkan hasil perhitungan dan memperkuat pengendaliann intern , perhitungan
persediaan dilakukan dengan menggunakan alat Bantu formulir perhitungan yang disesuaikan dengan cara
kerja.
Formulir terdiri dari tiga bagian yaitu :
1. Bagian pertama memuat data hasil perhitungan yang dilakukan kelompok pertama.
2. Bagian kedua memuat data hasil perhitungan kelompok kedua.
3. Bagian ketiga, apabilla perhitungan telah selesai akan ditinggal pada barang dan akan berfungsi
sebagai tanda bahwa barang bersangkutan telah selesai dihitungdan tertulis atasnya rata-rata
selesai dihitung.

Selanjutnya kelompok pertama melakukan perhitungan pertama dan mengisi data antara lain :
1. Nomor persediaan
2. Uraian barang
3. Hasil perhitungan jumlah barang

Data pertama, kedua dan ketiga dicatat pada formulir bagian kedua, sedangkan data keempat ditulis pada
formulir bagian pertama .
Contoh formulir perhitungan fisik persediaan :

Nomor : 1765
Selesai dihitung
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nomor : 1765
Hasil perhitungan kedua
Nomor kode barang ------------------------------------------------------------------------------------------------
Uraian barang ------------------------------------------------------------------------------------------------
Lokasi ---------------------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah barang kuantitas -------------------------------------------------------------------------------------------
Satuan ---------------------------------------------------------------------------------------
Dihitung oleh

Nomor 1765
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hasil Perhitungan Pertama
Jumlah Barang Kuantitas
Satuan

Dihitung oleh

Setelah melakukan perhitungan persediaan selanjutnya petugas perhitungan persediaan membuat berita
acara pemeriksaan seperti di bawah ini. :

BERITA ACARA PERHITUNGAN


FISIK BARANG DAGANGAN

Pada hari …………………Tanggal…………………Tahun………………


Pukul…………..Telah dilakukan pemeriksaan barang di gudang dengan kondisi sebagai berikut :

Keterangan
Data barang sebelum Data Setelah
No. Kode Barang Jenis Barang Selisih
pemeriksaan diperiksa

Bagian Persediaan Bagian Perhitungan Fisik


Petugas I Petuas II Petugas III

---------------------- -------------------------- -----------------------


C. Tugas

Kasus Soal :
PD Kurnia menjual barang jenis C-1, C-2 dan C-3. Data mengenai persediaan barang jenis C-1 selama
bulan Juli 2004 sebagai berikut :

2 Juli 2004 Persediaan 80 unit @Rp. 24.000 Rp. 1920000


5 Juli 2004 Pembelian 120 unit @Rp 25.000 Rp 3000000
10 Juli 2004 Penjualan 140 unit
16 Juli 2004 Pembelian 160 unit @Rp 26000 Rp 4160000
20 Juli 2004 Penjualan 120 unit
26 Juli 2004 Pembelian 140 unit @Rp 27000 Rp 3780000

Berdasarkan perhitungan fisik di gudang jumlah barang yang tersisa sebesar 180 unit dan Buatlah kartu
persediaan dengan metode masuk pertama keluar pertama.

Kunci Jawaban :

PD KURNIA KARTU PERSEDIAAN Barang : C-1


JAKARTA Satuan : Unit
Metode :MPKP
Diterima Dikeluarkan Saldo
Tgl Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
2 Juli - - - - - - 80 24000 1920000

5 Juli 120 25000 3000000 - - - 80 24000 1920000


120 25000 3000000
10Juli - - - 80 24000 -
60 25000 60 25000 1500000
16Juli 160 26000 4160000 - - - 60 25000 1500000
160 26000 4160000
20Juli 60 25000
100 26000 60 26000 1560000
26 140 27000 3780000 60 26000 1560000
140 27000 3780000
30 420 78000 10940000 300 100000 - 200 - 5340000

D. Test Formatif

1. Apa yang dimaksud dengan selisih persediaan.


2. Bagaimana perlakuan terhadap selisih persediaan.
3. Jelaskan langkah perhitungan selisih persediaan.

F. Kunci Jawaban Test Formatif


1. Selisih persediaan adalah perbedaan jumlah persediaan yang tercatat dalam pembukuan dengan
jumlah persediaasn berdasarkan perhitungan fisik baran dagangan.
2. Perlakuan selisih persediaan bias dibebankan ke laporan Rugi/ Laba sebagaui beban lain-lain atau
diperlakukan lain tergantung kebijakan perusahaan.
3. Langkah-langkah perhitungan selisih persediaan adalah sebagai berikut:
 Bagian pertama memuat . data hasil perhitungan yang dilakukan kelompok pertama
 Bagian kedua memuat data hasil perhitungan kelompok kedua
 Bagian ketiga, apabila perhitungan telah selesai akan ditinggal pada barang dan akan
berfungsi sebagai tanda bahwa barang bersangkutan telah selesai dihitung dan tertulis atasnya
rata-rata selesai dihitung.
BAB III EVALUASI

Kasus Soal I
PD Sarinah menjual barang dagangan jenis F-1, F-2,dan F-3. Data mengenai persediaan barang jenis F-1
selama bulan Juli 2004 sbb:
4 Persediaan 80 @ Rp 40.000 = Rp 3.200.000
6 Pembelian 60 @ RP 41000 =Rp 2.460.000
8 Penjualan 70
10 Pembelian 60@ Rp 42.000= Rp 2.520.000
12 Pembelian 30 @ Rp 43.000= Rp 1.290.000
14 Penjualan 80
16 Pembelian 40 @ Rp. 44.000= Rp1.760.000
18 Penjualan 30
Diminta : Catatlah transaksi diatas dalam kartu persediaan dengan metode rata-rata bergerak !

Kasus soal II
Berikut ini transaksi yang terjadi selama bulan Maret 2004. pada perusahaan PD Sumber Asih :
1 Maret Persediaan 120 unit @ Rp 10.000 = Rp 1.200.000
4 Maret Pembelian 180 unit @ Rp11.000 = Rp 1.980.000
6 Maret Retur Pembelian 10 unit
10 Maret Penjualan 200 unit
12 Maret Retur Penjualan 10 unit
20 Maret Pembelian 200 unit @ Rp12.000=Rp. 2.400.000
26 Maret Penjualan 120 unit
Diminta : Catat transaksi di atas dalam kartu persediaan dengan menggunakan metode FIFO !

KUNCI JAWABAN :
Soal no. 1.

PD SARINAH KARTU PERSEDIAAN Barang : F-1


JAKARTA Satuan : Unit
Metode :RATA2
Diterima Dikeluarkan Saldo
Tgl Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
Juli 4 80 40.000 3.200.000
6 60 41.000 2.460.000 140 40.430 5.660.000
8 70 40.430 2.830.100 70 40.430 2.830.100
10 60 42.000 2.520.000 130 5.350.000
12 30 43.000 1.290.000 160 41.500 6.640.000
14 80 41.500 3.320.000 80 41.500 3.320.000
16 40 44.000 1.760.000 120 34.000 4.080.000
18 30 34.000 1.020.000 90 34.000 3.060.000
KUNCI JAWABAN :
Soal no 2.

PD SUMBER ASIH KARTU PERSEDIAAN Barang :


JAKARTA Satuan : Unit
Metode :FIFO
Diterima Dikeluarkan Saldo
Tgl Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
Mar 1 120 10.000 1.200.000
4 180 11.000 1.980.000 120 10.000 1.200.000
180 11.000 1.980.000
6 10 10.000 1.100.000 110 10.000 1.100.000
180 11.000 1.980.000
10 110 10.000 1.100.000
90 11.000 990.000 90 11.000 990.000
12 10 11.000 110.000 100 11.000 1.100.000
20 200 12.000 2.400.000 100 11.000 1.100.000
200 12.000 2.400.000
26 100 11.000 1.100.000
100 12.000 1200.000 100 12.000 1.200.000
IV. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Hendi Somantri ,1999 Akuntansi Keuangan SMK TK II, Armiko, Bandung.

Krismiaji, 2002, Sistem Informasi Akuntansi , Yogyakarta : UPP AMP YKPN

Muhammad Fahri Husein, 2004, Sistem Informasi Akuntansi, Yogyakarta : UPP AMP

Mulyadi, UGM 2001, Sistem Akuntansi, Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Narko, 2002, Sistem Akuntansi, Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusantara.

Zaki Baridwan, 1998, Akuntansi Keuangan : Gajah Mada Pres.

Anda mungkin juga menyukai