j jj
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Pendidikan Fisika
ôleh :
!
"j#!$$!%
j
j
j
j
j
c
&j
&'(')*+','-.
Mata pelajaran fisika merupakan suatu ilmu yang ditunjukkan untuk
mempelajari semua gejala alam. ôleh karena itu, sebagian besar peristiwa alam
dalam kehidupan sehari-hari dipelajari dalam mata pelajaran fisika sehingga siswa
tidak hanya membaca, mendengar, dan menjelaskan apa yang disuruh guru dan
juga dapat mengalaminya secara langsung dan dapat membangun pengetahuan
yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Karena fisika bukan hanya
penguasaan sekumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep, dan prinsip kerja saja,
tetapi juga sebagai penemuan yang dapat membangun sumber daya manuasia
yang berkualitas.
Fisika merupakan salah satu pelajaran yang memiliki kualitas hasil belajar
yang rendah. Beberapa kendala dalam pembelajaran fisika antara lain adalah
penggunaan metode dan model pembelajaran oleh guru yang kurang cocok dalam
suasana kelas tersebut, media pembelajaran yang digunakan juga kurang tepat,
guru juga kurang memperhatikan minat dan perhatian siswa terhadap mata
pelajaran fisika. Sebagian besar siswa sering mengeluhkan mata pelajaran fisika
sebagai mata pelajaran yang kurang disukai dengan alasan mata pelajaran fisika
adalah mata pelajaran yang sulit karena banyaknya rumus-rumus yang harus
dihafalkan serta konsep yang susah dipahami oleh siswa. Sehingga banyak siswa
yang malas dan kurang bersemangat terhadap mata pelajaran fisika.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fisika di MA Nurul Qurnain
Sukowono diperoleh informasi bahwa diantara 2 kelas IPA disekolah tersebut
kelas XII IPA 2 adalah kelas yang memiliki aktivitas dan hasil belajar fisika yang
rendah. Hasil belajar yang rendah terlihat dari nilai rata-rata ulangan harian yang
mencapai 40 % dari nilai SKM yang telah ditentukan yaitu 65. Hal ini disebabkan
oleh rendahnya aktivitas belajar siswa yang ditunjukkan oleh : dalam aktivitas
bertanya, hanya 1-2 siswa dari 40 siswa yang bertanya; siswa yang
memperhatikan guru pada saat mengajar, hanya 15-20 siswa dari 40 siswa yang
º
memperhatikan penjelasan guru, 5-7 siswa bermain-main, dan 8-10 siswa
berbicara sendiri; ketika diberi tugas, hanya 20 siswa dari 40 siswa yang
mengumpulkan tugas dengan lengkap dan 20 siswa lainnya hanya mengumpulkan
nama dan soal saja. Melihat rendahnya aktivitas dan hasil belajar fisika, sehingga
perlu diadakan pendekatan lebih agar siswa tidak malas dan siswa bisa semangat
dan aktif dalam pembelajaran fisika.
Upaya peningkatan kualitas pembelajaran fisika dapat dilakukan dengan
menerapkan pendekatan, model, metode, strategi pembelajaran dan penggunaan
media pembelajaran yang tepat. Dengan harapan, dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Sehingga dapat merubah asumsi
bahwa mata pelajaran fisika adalah mata pelajaran yang tidak hanya berisi tentang
rumus-rumus, hukum, prinsip, dan materi hafalan, tetapi juga berisi tentang
informasi yang bermanfaat dalam menyelesaikan masalah di kelas XII IPA 2
ôleh karena itu dibutuhkan model yang relevan dalam mengatasi
permasalahan tersebut. TGT (g g
adalah salah satu tipe
pembelajaran model kooperatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil
belajar dan keaktifan siswa MANQ Sukowono kelas XII IPA 2. Penerapan model
ini dengan cara mengelompokkan siswa heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama
bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam
bentuk kerja individual dan diskusi. Diusahakan dinamika kelompok kohesif dan
kompak sehingga dapat menumbuhkan rasa kompetisi antar kelompok, suasana
diskusi nyaman dan menyenangkan seperti dalam kondisi permainan (
yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah , lembut, santun, dan ada sajian
bodoran. Setelah selesai disajikan dalam bentuk diskusi.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul ³j*-*)'/'-"0*+P
0*-.'- *("0* *1"-2()'23 -(4,
*-3-.,'(,'- ,(353('2 0'- *(4-('2'- '23+ *+'6') 323,' 327' *+'2
j'0)'2'8+39'84)4+)-'3-4,"7"-"U
&4142'-'2'+'8
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini dapat
dirumuskan suatu permasalahan yaitu:
1. Bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa selama proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran x
g
g
(TGT dengan metode demonstrasi dalam
pembelajaran fisika kelas XII IPA 2 MA Nurul Qurnain Sukowono?
2. Bagaimana peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa setelah proses
pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe TGT (g
g
dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran fisika di
kelas XII IPA 2 MA Nurul Qurnain Sukowono?
&!
464'-j*-*+3(3'-
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran fisika selama
menerapkan model x
g g
(TGT di
kelas XII IPA 2 Madrasah Aliyah Nurul Qurnain Sukowono.
2. Mendeskripsikan ketuntasan hasil belajar fisika setelah menerapkan
x
g g
(TGT dikelas XII IPA
2 Madrasah Aliyah Nurul Qurnain Sukowono.
&# '-:''(j*-*+3(3'-
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Bagi siswa, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam rangka
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika yang lebih baik.
2. Bagi guru, sebagai solusi dan masukan dalam memilih model
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar fisika dan aktivitas siswa
dalam pembelajaran fisika
è
è. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka
mencari alternatif metode pembelajaran fisika yang efektif untuk
meningkatkan aktivitas belajar dan ketuntasan hasil belajar siswa
4. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan
tentang peningkatan kualitas pembelajaran fisika sebagai bekal di dunia
kerja.
5. Bagi pembaca, penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi
mengenai alternatif cara belajar guna meningkatkan keaktivitas dan
ketuntasan hasil belajar siswa pada pembelajarn fisika.
6. Disamping itu penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bentuk penelitian lebih lanjut.
o
&
j
& j*1;*+'6')'-323,'
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan
oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik
atau murid (Sagala, 2005:61. Pembelajaran merupakan suatu proses untuk
memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan perubahan sikap antara siswa dengan
guru yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitu untuk
meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang dikembangkan
melalui pengalaman belajar (Dimiyati&Moedjiono, 1999:159.
Pembelajaran fisika merupakan suatu proses belajar-mengajar tentang teori
yang menerangkan gejala alam, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotor yang dikembangkan melalui pengalaman belajar.
Jadi pembelajaran fisika tidak hanya menuntut siswa untuk menghafal dan
memahami konsep saja, tetapi siswa uga harus mampu mengaplikasikan materi
fisika dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, pembelajaran fisika lebih mengutamakan
peran siswa untuk memahami sendiri fakta-fakta, konsep, dan prinsip fisika yang
ditemuinya melalui bimbingan guru sesuai dengan pendekatan belajar yang
digunakan dalam proses belajar-mengajar.
& "0*+j*1;*+'6')'-
Model adalah sesuatu yang menggambarkan adanya pola pikir. Sebuah
model biasanya menggambarkan keseluruhan konsep yang saling berkaitan.
Model juga dapat dipandang sebagai upaya untuk mengkonkretkan sebuah teori
sekaligus juga merupakan sebuah analogi dan representasi dari variable-variebel
yang terdapat dalam teori tersebut. ( Pribadi, 2009:86
Joice, B dan Weil, M. (dalam Abbas, 2000:10 mendefinisikan model
pembelajaran adalah suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
ÿ
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam setting tutorial dan
untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya
buku-buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain. Arends (dalam Abbas,
2000:10 menyatakan bahwa model pembelajaran mengacu kepada pendekatan
pembelajaran termasuk di dalamnya tujuan pembelajaran, tahap-tahap kegiatan
pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.
Berdasarkan definisi di atas, model pembelajaran merupakan kerangka
konseptual yang menggambarkan prosedur sistematik dalam mengkoordinasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar, yang berfungsi sebagai
pedoman gurudalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran,
mengelola lingkungan pembelajaran dan mengelola kelas. Dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran diperlukan perangkat pembelajaran yang dapat
disusun dan dikembangkanm oleh guru. Perangkat-perangkat itu meliputi buku
guru, buku siswa, lembar tugas/kerja siswa, media bantu seperti komputer,
transparansi, film, pedoman pelaksanaan pembelajaran, seperti kurikulum dan
lain-lain.
Menurut Arends (dalam Abbas, 2000:10 model pembelajaran terdiri dari
model pembelajaran langsung (direct instruction, model pembelajaran kooperatif
( cooperatif learning, model pembelajaran berbasis masalah ( problem based
learning, model pembelajran diskusi (discussion, model pembelajaran strategi
(learning strategy.
&! "0*+x
&!& "0*+/*1;*+'6')'-x
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang
berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi
belajar dengan beberapa siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa
anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk
memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan
belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan
pelajaran.
Sedangkan menurut Slavin pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran
yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-
kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang
difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran
dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman
anggota kelompok sebagai wadah siswa untuk bekerjasama dan memecahkan
suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada
waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman yang lain.
a. kemungkinan akan terjadi kekacauan di kelas dan siswa tidak belajar jika
mereka ditempatkan dalam kelompok
b. adanya kesan negatif pada diri siswa mengenai kegiatan kerjasama atau
belajar berkelompok
c. banyak siswa tidak senang disuruh bekerjasama dengan orang lain
-
d. siswa yang kurang mampu akan merasa minder jika ditempatkan dalam satu
group dengan siswa yang pandai
&!& "0*+j*1;*+'6')'-x
Pembelajaran x
g g
(TGT adalah
suatu pembelajaran dimana setelah kehadiran guru, siswa pindah kekelompoknya
masing-masing untuk saling membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
materi yang diberikan. Sebagai ganti dari tes tertulis, setiap siswa akan bertemu
seminggu sekali pada meja turnamen dengan dua rekan dari kelompok lain. Tiga
siswa dalam setiap turnamen akan saling bersaing. Mereka menjawab satu
pertanyaan yang sama, yang telah dibahas bersama-sama dalam kelompoknya.
Dengan cara ini setiap siswa berkesempatan menyumbangkan skor sebanyak-
banyaknya untuk kelompoknya.
&!&! -24)<4-24)0'+'1"0*+j*1;*+'6')'-x
Adapun unsur-unsur dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dijelaskan sebagai berikut :
a. Sintakmatik
Dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT ada empat tahapan yang perlu
ditempuh yaitu :
Tahap pertama : Mengajar (
Pada tahap ini guru mempresentasikan atau menyampaikan materi yang
akan dipelajari, menyampaikan tujuan, tugas atau kegiatan yang akan
dilakukan oleh siswa
Tahap kedua : Belajar kelompok (
Pada tahap ini guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok
kecilyang beranggotakan 5-6 orang. Kemudian siswa melakukan diskusi
dengan menggunakan LKS. Dalam kelompok siswa melakukan diskusi untuk
£
memecahkan masala bersama, salaing memberikan jawaban dan mengoreksi
jika ada anggota kelompok yang salah dalam menjawabnya.
Tahap ketiga : Permainan (
Pada tahap ini siswa bermain dalam sebuah tournament atar
kelompok. Tournament diikuti oleh anggota masing-masing kelompok yang
berbeda. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mengetahui apakah sema
anggota kelompok telah menguasai materi, dimana materi-materi yang
diberikan berhubungan dengan materi yang didiskusikan. Adapun permainan
yang digunakan dalam pada tahap ini adalah permainan monopoli yang
didalamnya berisi soal-soal untuk diselesaikan oleh peserta permainan. Dalam
permainan ini digunakan kelengkapan berupa dadu, biji, dan sebuah papan
permainan monopoli yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai media. Pemain melempar dadu dan selanjutnya mata
dadu yang muncul akan menentukan nomor soal yang dijawab.
Tahap keempat : Penghargaan kelompok (
Pada tahap ini gur mengumumkan kelompok yang menang dan
memberikan penghargaan ( atau hadiah kepada pemenang dalam
tournament. Kelompok yang daat mencapai finish mendapat skor tertinggi
dan mendapat penghargaan.
b. Sistem sosial
Dengan model pembelajara kooperatif tipe TGT akan menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan sehingga memungkinkan siswa
dapatbelajar lebih rileks disamping menumbuhkan rasa tanggung jawab,
kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
c. Prinsip reaksi
Peran guru dalam model pembelajaran ini adalah membangun ikatan
emosianal, yaitu dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,
menjalin hubungan dan menyingkrkan segala ancaman dalam proses
pembelajaran. Guru juga berperan dalam menciptakan suasana psikologis
yang dapat membangkitkan respon siswa.
d. Sistem pendukung
Ñ
Model pembelajaran ini dalam pelaksanaannya memerlukan segala
sarana, bahan, dan alat yang dapat menciptakan lingkungan belajar yang
menyenangkan sehingga dapat merubah lingkungan belajar yang semula
membosankan menjadi lebih menarik dan dapat menumbuhkan semangat
belajar siswa.
&!&= *+*;38'- 0'- *,4)'-.'- "0*+ j*1;*+'6')'- x
ºc
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk membuat siswa dapat
menyenangi mata pelajaran fisika sehingga diharapkan dapat memberikan hasil
belajar fisika yang lebih baik.
Pembelajaran dapat juga dilakukan dengan cara melakukan permainan
yang melibatkan banyak siswa dengan peran masing-masing. Dengan melibatkan
bermain, maka unsur permainan memberi kesempatan yang menyenangkan untuk
belajar yang hampir tidak disadari merupakan suatu alat yang efektif untuk
merangsang minat dan memacu siswa untuk belajar. Beberapa permainan yang
dapat digunakan sebagai metode pembelajaran antara lain bermain dengan
menggunakan alat bantu kertas, simulasi, bermain kartu, dan ular tangga,
Ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan
oleh 2 orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan
diberi gambar. Dalam permainan ini setiap kotak berisi soal-soal yang
berhubungan dengan materi yang telah dipelajari. Bobot soal yang disajikan
berbeda-beda. Media perrmainan ular tangga diharapkan siswa dapat menikmati
proses pembelajaran dengan situasi yang menyenangkan dan termotivasi untuk
belajar.
ºº
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian
kelas, baik dilakukan pengajaran langsung, diskusi, maupun demonstrasi.
Disamping itu, guru juga menyampaikan tujuan, tugas, atau kegiatan yang
harus dilakukan siswa, dan memberikan motivasi. Pada saat penyajian kelas
ini siswa benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang telah
disampaikan oleh guru, karena akan embantu siswa bekerja lebih baik pada
saat kerja kelompok dan pada saat karena skor akan
menentukan skor kelompok
c. Belajar Kelompok (
Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil. Siswa bekerja
dalam kelompok yang terdiri atas 5-6 orang yang anggotanya heterogen
dengan kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, agama yang berbeda.
Dengan adanya heterogenitas, sehingga dapat memotivasi siswa untuk saling
membantu khususnya antara siswa yang berkemampuan kurang dengan siswa
yang berkemampuan lebih. Pada saat pembelajaran, fungsi kelompok adalah
untuk lebih mendalami materi bersama kelompoknya. Dalam kelompok
terjadi diskusi untuk memecahkan permasalahan bersama berdasarkan LKS/
modul yang diberikan oleh guru.
d. Permainan/ pertandingan (
Pada turnament terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang
sedemikian rupa untuk menguji kemampuan siswa yang diperoleh dari
penyajian kelas dan belajar kelompok. Permainan yang digunakan adalah ular
tangga. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
berdasarkan materi yang telah didapatkan baik dari belajar kelompok maupun
penyajian kelas.
e. Penghargaan kelompok (
Penghargaan diberikan kepada tim yang menang atau mendapat skor
tertinggi yang akan dijadikan sebagai tambahan nilai tugas.
&$ '23+*+'6')327'j'0''('j*+'6')'-323,'
&$& ,(353('2327'
º
Aktivitas belajar siswa disekolah bervariasi. Aktifitas belajar fisika siswa
merupakan tingkah laku siswa selama mengikuti proses pembelajaran fisika di
kelas dengan menggunakan model pembelajaran x
g
g
(TGT. Aktivitas juga berperan dalam menentukan keberhasilan
proses belajar-mengajar
Paul B, dalam sardiman (2006: 76 membuat suatu daftar yang berisi
177 macam kegiatan yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut :
1.
, yang termasuk didalamnya misalnya: membaca,
memperhatikan gambaran demonstrasi, percobaan, pelajaran, pekerjaan orang
lain;
2. ô
, meliputi: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,
mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi;
è. "
, seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik,
4. ×
, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin;
5.
, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta diagram;
6. Ý
, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan
percobaan, melakukan kontruksi, model mereparasi, bermain, berkebun,
7. Ý
, misalnya: menggali, mengingat, memecahkan soal,
menganalisis, melihat hubungan, megambil keputusan;
8.
, misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
Dalam penelitian ini aktivitas siswa yang diamati yaitu,
.
&$& *(4-('2'-'23+*+'6')327'
Hasil belajar siswa merupakan taraf keberhasilan yang dicapai oleh
siswa berupa perubahan tingkah laku siswa selama mengikuti proses pembelajaran
fisika berlangsung maupun seteleh mendapatkan pengajaran dengan menggunakan
model pembelajaran x
g g
(TGT, yaitu
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dimana hasil belajar diperoleh dari hasil
ºè
test yaitu pre test atau post dan skor tournament. Criteria ketuntasan hasil belajar
secara perorangan apabila telah mencapai skor 70. Presentase ketuntasan yaitu
perbandingan antara jumlah siswa yang tuntas dengan dengan jumlah seluruh
siswa kelas XII IPA 2 Madrasah Aliyah Nurul Qurnain Sukowono setelah
mencapai 75 %.
&% *)'-.,'"-2*/(4'+j*-*+3(3'-
j
j
g g
ºo
!&
j
!&
*1/'(0'-',(4j*-*+3(3'-
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Nurul Qurnain Sukowono
Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember Semester Ganjil tahun pelajaran
2011/2012. Adapun alasan pemilihan tempat penelitian sebagai berikut :
a. Adanya permasalahan proses pembelajaran di kelas XII IPA 2 sehingga perlu
adanya tindakan untuk memperbaiki proses pembelajaran tersebut
b. Madrasah Aliyah Nurul Qurnain Sukowono memiliki kriteria yang
memungkinkan untuk diterapkan model pembelajaran kooperatif tipeTGT
!& *:3-323/*)'23"-'+
ariabel dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan jenisnya. Kemudian
variabel-variabel yang sudah dibedakan tersebut didefinisikan dalam definisi
operasional variabel yang bertujuan untuk memperjelas pengertian variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini, jenis variabel meliputi variabel bebas (~
dan variabel terikat (
.
a. ariabel bebas : Model x
g g
Agar penelitian ini mudah dipahami serta tidak terjadi salah pengertian,
maka perlu didefinisikan beberapa variabel yang ada dalam penelitian ini.
ºÿ
status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur
permainan. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam
pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa belajar lebih rileks
disamping menumbuhkan rasa tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan
keterlibatan belajar.
2. Aktvitas Belajar Fisika Siswa
Aktivitas belajar siswa disekolah bervariasi. Aktifitas belajar fisika siswa
merupakan tingkah laku siswa selama mengikuti proses pembelajaran fisika di
kelas dengan menggunakan model kooperatif tipe TGT (g
g
. Dalam penelitian ini aktivitas siswa yang diamati yaitu,
memperhatikan penjelasan guru, melakukan kegiatan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan, bekerjasama dalam satu tim, berdiskusi antar teman 1 kelompok,
membuat kesimpulan.
è. Ketuntasan Hasil Belajar Fisika Siswa
Hasil belajar siswa merupakan taraf keberhasilan yang dicapai oleh siswa
berupa perubahan tingkah laku siswa selama mengikuti proses pembelajaran fisika
berlangsung maupun seteleh mendapatkan pengajaran dengan menggunakan
model kooperatif TGT (g g
, yaitu aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor. Dimana hasil belajar diperoleh dari hasil test yaitu pre test atau
post an skor tournament. Kriteria ketuntasan hasil belajar siswa kelas XII IPA 2 di
Madrasah Aliyah Nurul Qurnain adalah sebagi berikut:
a. Ketuntasan perorangan, apabila siswa telah mencapai skor 70 dari skor
maksimum 100.
b. Ketuntasan klasikal, suatu kelas dinyatakan tuntas apabila terdapat minimal
75% telah mencapai skor 70 dari skor maksimum 100.
c. Presentase ketuntasan yaitu perbandingan antara jumlah siswa yang tuntas
dengan dengan jumlah seluruh siswa kelas XII IPA 2 MANQ Sukowono
setelah mencapai 75 %.
!&! *-320'-*2'3-j*-*+3(3'-
!&!& *-32j*-*+3(3'-
º
Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK. PTK adalah
penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu
agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran
dikelas profesional (Suyanto dalam Depdiknas (2004.
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan atau
memperbaiki berbagai permasalahan pembelajaran yang dihadapi di kelas. Bentuk
penelitian tindakan kelas tidak pernah kegiatan tunggal tetapi rangkaian kegiatan
yang akan kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus.
!&!& *2'3-j*-*+3(3'-
Desain penelitian yang digunakan adalah model Hopkins. Penelitian
tindakan kelas dapat dilaksanakan melalui empat langkah utama yaitu
x
x
Empat langkah yang saling
berkaitan itu dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas sering disebut dengan
istilah
x.
~
Siklus 1
º-
3,+42
º j g
x
Langkah-langkah yang dilakukan dalam merencanakan tindakan yaitu sebagai
berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP menggunakan
model x
g g
(TGT
b. Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan saat pembelajaran
berlangsung
c. Menyusun perangkat pembelajaran (bahan ajar, RPP, LKS, lembar
observasi, media, dan sistem penilaian dan pembuatan instumen
tindakan (pedoman observasi, pedoman wawancara
j x g
x
Berupa implementasi kegiatan pembelajaran berdasarkan perencanaan
yang telah dibuat pada fase sebelumnya. Adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut :
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Memotivasi siswa untuk belajar
c. Guru membentuk kelompok secara heterogen, masing-masing kelompok
5-6 orang
d. Guru menyampaikan materi secara garis besar
e. Guru memberikan LKS kepada setiap kelompok
f. Siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-masing
g. Terjadi diskusi kelompok dan antar kelompok
h. Guru memberikan permainan akademik
º£
i. Setiap kelompok yang telah dibentuk, mengirimkan wakil dari kelompok
masing-masing untuk bermain dengan perwakilan masing-masing
kelompok.
j. Setelah selesai siswa kembali ke kelompok asal dan menyampaikan
jumlah skor yang diperoleh.
k. Siswa diberi penghargaan berdasarkan skor yang diperoleh baik skor
kelompok atau skor individu
è
ô
Kegiatan observasi dilakukan bersama-sama dengan pelaksanaan
tindakan yang merupakan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam
kelompok selama pembelajaran berlangsung dan juga aktivitas guru mulai
proses pembelajaran sampai tes dengan menggunakan lembar observasi yang
telah disediakan. Kegiatan yang dilakukan observer adalah mengamati
kegiatan siswa selama proses pelaksanaan tindakan berlangsung yang
meliputi, memperhatikan penjelasan guru, melakukan kegiatan sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan, bekerjasama dalam satu tim, berdiskusi antar
teman 1 kelompok. Selain itu observer juga mengamati aktivitas guru.
Aktivitas guru yang diamati adalah untuk mengetahui apakah guru telah
melakukan sesuai dengan langkah pembelajaran yang telah dibuat.
Selanjutnya dianalisis untuk mengetahui presentasi keaktivan siswa.
o
x
Kegiatan refleksi merupakan upaya untuk mengkaji segala hal yang
terjadi dengan cara menganalisis, memahami, menjelaskan, menyimpulkan
hasil tes, hasil pengerjaan LKS, observasi, wawancara. Jika hasilnya
meningkat maka penelitian dinyatakan berhasil. Jika tidak maka dilanjutkan
ke siklus kedua. Tetapi jika siklus kedua belum mencapai hasil yang
diinginkan maka akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya dan dilakukan
analisis mengenai penyebabnya.
3,+42
ºÑ
Siklus kedua dilakukan apabila hasil-hasil yang diperoleh pada siklus
pertama tidak memenuhi target yang diinginkan. Yang didahului dengan
perbaikan berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh pada siklus pertama.
º j
Perencanaan dilakukan berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama.
j x
Peneliti melaksanakan model kooperatif tipe TGT (g
g
berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus
pertama.
è ô
ôbservasi dilakukan oleh peneliti beserta observer untuk mengamati aktivitas
siswa pada pembelajaran fisika dengan model kooperatif tipe TGT (g
g
o x
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksaan siklus kedua an jika pada
siklus kedua hasil yang diharapkan belum terpenuhi maka dibuat siklus è
Tetapi jika pada siklus pertama sudah memenuhi hasil yang diharapkan maka
siklus kedua tidak usa dilaksanakan. Siklus kedua sebagai perbaikan dari
siklus pertama atau kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus pertama.
Tindakan yang sudah baik pada siklus pertama tetap dilaksanakan
!&=
*,-3,0'-
-2()41*-j*-.41/4+'-'('
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar umtuk
memperoleh data. Pengumpulan data dalam penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan bahan-bahan yang relevan, akuran dan sesuai dengan tujuan
penelitian. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan tes
!&=& ;2*)5'23
c
ôbservasi digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai aspek-aspek
tertentu, diantaranya aktivitas siswa saat mengikuti proses pembelajaran dengan
menerapkan model x
g g
(TGT. Jenis
observasi dalam penelitian ini adalah observasi sistematis, yaitu observasi yang
dilakukan observer sesuai RPP untuk memperoleh data penelitian
!&=& '7'->')'
Wawancara adalah sebuah teknik berupa dialog yang digunakan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Hasil wawancara
ini digunakan sebagai data pendukung dalam pembahasan. Wawancara yang
digunakan adalah wawancara bebas terpimpin, dimana responden atau informan
akan diberi kebebasan dalam mengutarakan pendapatnya, tetapi dibatsi oleh
patokan-patokan yang telah disiapkan oleh pewawancara (Arikunto,2006:156.
Wawancara dilakukan pada guru bidang studi fisika dan beberapa siswa kelas XII
IPA 2 untuk mengetahui respon terhadap penerapan model x
g
g
(TGT dalam proses belajar-mengajar fisika.
!&=&!
*2
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pemgetahuan, intelegensi, kemampuan, akal yang
dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006:174. Test dalam penelitian
ini digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa. Bentuk test berupa
tes subjektif ( dan test objektif (pilihan ganda. Test yang digunakan dalam
penelitian ini adalah
dan
. Test yang dilaksanakan sebelum
pembelajaran (
, bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa yang
dilaksanakan sebelum kegiatan belajar mengajar Tes dilaksanakan sesudah
pembelajaran (
, bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil
belajar siswa setelah kegiatan belajar mengajar.
!&=&= ",41*-('23
Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data
berupa jumlah dan nama siswa kelas XII IPA 2, nilai ulangan harian, foto kegiatan
belajar-mengajar pada penelitian tindakan kelas ini dan dokumen-dokumen yang
mendukung penelitian ini
º
!&#
*,-3,-'+32''('
Teknik analisa data merupakan cara yang digunakan untuk mengolah data
yang telah diperoleh selama penelitian. Analisa data dalam penelitian ini
menggunakan analisis deskriptif dan kualitatif maupun kuantitatif. Analisa data
secara kuantitatif diperoleh dengan menggunakan persamaan dibawah ini :
a. Data aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung dengan
menggunakan rumus :
1
jÊ Ú100%
Keterangan :
Pa : Persentase keaktivitan belajar siswa
n1 : jumlah skor yang diperoleh siswa
N : jumlah skor maksimum
b. Untuk menentukan besar ketuntasan hasil belajar siswa setelah pembelajaran
dengan menggunakan model x
g g
(TGT
digunakan rumus sebagai berikut :
Ê Ú100
Keterangan:
E : persentasi ketuntasan belajar siswa
n : jumlah siswa yang tuntas belajar atau mencapai 75
N : jumlah seluruh siswa
'(4'-j*-0303,'- 4)4+4)-'3-4,"7"-"
'('j*+'6')'- 323,'
'(*)3j*1;*+'6')'- *6'+'0'-3:'(.*+"1;'-.
& ('-0')"1/*(*-23
1.Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan
masalah
~~ "1/*(*-23'2')
& Mendiskriipsikan gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum
& j*)(*14'-/*)('1'
+",'23
-03,'(")
'-.,'8?'2* *.3'('-.4)4 *.3'('-;*+'6')
7',(4 ,*;*)8'23+'-
*.3'('-7'+
º P
a. Hening 1. Guru membuka 1. Siswa berdoa 1¶ 90% siswa berdoa
pelajaran dengan sendiri-sendiri sendiri-sendiri
mengajak berdoa
b. Apersepsi 2. Guru memberikan 2. Siswa menjawab è¶ 85% siswa
dan Motivasi apersepsi dan motivasi pertanyaan guru memperhatikan
µ¶ apa yang guru è orang
menyebabkan benda menjawab
bergetar?¶¶ pertanyaan guru
c. Membacaka è. Guru menyampaikan è. Siswa 2¶ 85% siswa
n tujuan tujuan pembelajaran memperhatikan memperhatikan
pembelajara penjelasan guru penjelasan guru
d. Membentuk 4. Guru meminta siswa 4. Siswa bergabung 2¶ 90% siswa
kelompok untuk bergabung dengan kelompok bergabung dengan
è
heterogen dengan kelompok yang yang telah kelompoknya
telah ditentukan ditentukan oleh masing-masing
sebelumnya guru
85% siswa
5. Guru memotivasi siswa 5. Siswa 2¶ memperhatikan
dengan memperhatikan penjelasan guru
menginformasikan penjelasan guru
adanya penghargaan
bagi pemenang dalam
tournament
*.3'('-
-(3
! 1. Guru menyampaikan 1. Siswa 25 85% siswa
materi yang akan memperhatikan menit memperhatikan
dipelajari (gelombang penjelasan guru penjelasan guru
" 1. Guru membagikan LKS 1. Siswa 15¶ 75% siswa
xx! kepada siswa mengerjakan dan mengerjakan LKS
(Berdiskusi tentang mendiskusikan
gelombang LKS yang
diberikan oleh
guru 75% siswa
2. Guru memantau dan 2. Siswa bekerja 10¶ bekerja bersama
membimbing siswa bersama kelompok
dalam melakukan kelompoknya
diskusi
è. Guru bersama siswa è. 5¶
mengevaluasi hasil
kerja
4. Guru menanggapi 4. Siswa 10¶ 85% siswa
jawaban peserta didik memperhatikan memperhatikan
dan memberikan penjelasan guru guru
informasi yang benar
5. Memberikan 5. Siswa bertanya 5¶ è orang menjawab
kesempatan kepada pertanyaan guru
siswa untuk bertanya
*.3'('-/*-4(4/ 1. Guru bersama siswa 1. Siswa berperan 5¶ 90% Siswa
menarik kesimpulan aktif memperhatikan
mengenai materi yang menyimpulkan evaluasi dari guru
telah dipelajari
2. Guru menyampaikan 2. Siswa 5¶ 90% Siswa
kepada siswa tentang memperhatikan memperhatikan dan
materi yang akan dan melaksanakan
dipelajari pada melaksanakan perintah guru
pertemuan berikutnya perintah guru
agar siswa
mempersiapkan diri
o
& j*)(*14'-/*)('1'
+",'23
-03,'(")
'-.,'8?'2* *.3'('-.4)4 *.3'('-;*+'6')
7',(4 ,*;*)8'23+'-
*.3'('-7'+
º P
a. Hening 1. Guru membuka 1. Siswa berdoa 1¶ 90% siswa berdoa
pelajaran dengan sendiri-sendiri sendiri-sendiri
mengajak berdoa
b. Apersepsi 2. Guru memberikan 2. Siswa menjawab è¶ 85% siswa
dan apersepsi dan motivasi pertanyaan guru memperhatikan
Motivasi µ¶ apa yang terjadi jika guru è orang
kamu melempar matu di menjawab
sungai?¶¶ pertanyaan guru
c. Membacaka è. Guru menyampaikan è. Siswa 2¶ 85% siswa
n tujuan tujuan pembelajaran memperhatikan memperhatikan
pembelajara penjelasan guru penjelasan guru
d. Membentuk 4. Guru meminta siswa 4. Siswa bergabung 2¶ 90% siswa
kelompok untuk bergabung dengan kelompok bergabung dengan
heterogen dengan kelompok yang yang telah kelompoknya
telah ditentukan ditentukan oleh masing-masing
sebelumnya guru
*.3'('-
-(3
! 1. Guru 1. Siswa 10¶ 85% siswa
mendemonstrasikan memperhatikan memperhatikan
salah satu sifat penjelasan guru penjelasan guru
gelombang
"
xx! 1. Guru membagikan LKS 1. Siswa 10¶ 75% siswa
kepada siswa mengerjakan dan mengerjakan LKS
(Berdiskusi tentang mendiskusikan
ÿ
sifat gelombang LKS yang
diberikan oleh
guru
2. Guru memantau dan 2. Siswa bekerja 10¶ 75% siswa
membimbing siswa bersama bekerja bersama
dalam melakukan kelompoknya kelompok
diskusi
è. Guru menanggapi è. Siswa 5¶ 85% siswa
jawaban peserta didik memperhatikan memperhatikan
dan memberikan penjelasan guru guru
informasi yang benar
#
1. Guru meminta setiap 1. Siswa bergabung 40¶ 90% Siswa
kelompok untuk dengan melaksanakan
mengirimkan wakil dari perwakilan dari perintah guru
kelompok masing- masing-masing
masing untuk bermain kelompok.
dengan perwakilan Siswa melakukan
masing-masing permainan sesuai
kelompok. dengan prosedur
yang telah
ditentukan
100% Siswa
2. Guru meminta siswa 2. Siswa melakukan
melakukan
untuk melakukan tournament tournament
tournament sesuai sesuai dengan
dengan prosedur yang prosedur yang
telah dijelaskan telah dijelaskan
oleh guru 90% Siswa
è. Setelah selesai guru è. Siswa menyampaikan
meminta siswa untuk skor
menyampaikan
kembali ke kelompok skor yang telah
asal diperoeh
-