http://www.agnet.org/library/eb/586/
Components That Relate to Nutrient Availability in the Soil
http://www.umassvegetable.org/so..._II.html
Mass Extension Vegetable Program - Soil & Nutrient Management
Tabel 3. Estimasi jumlah hara yang disuplai oleh tiga mekanisme kepada
akar jagung yang tumbuh dalam tanah lempung-debu yang
dipupuk dosis tinggi dan pH tanah 6.8.
6
dimana:
Persamaan ini tidak akan berlaku secara tepat untuk sistem tanah,
akan tetapi ia mampu menunjukkan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kecepatan difusi unsur hara seperti P dan K ke
permukaan akar, yaitu:
(1). Faktor P. Ini mencerminkan fraksi dari total volume tanah -
yang mengandung air. Laju difusi akan tergantung pada
kadar air tanah, dan tanah yang bertekstur halus diharapkan
akan memungkinkan difusi yang lebih cepat pada kondisi
konsentrasi larutan yang sama dibandingkan dengan tanah
yang teksturnya kasar karena ia mempunya kapasitas mena-
han air yang lebih besar pada potensial air tanah yang
setara.
(2). Besarnya gradien konsentrasi (C1-C2)/L. Konsentrasi yang
tidak sama akan menyediakan gaya dorong bagi difusi. Kalau
C1 merupakan konsentrasi larutan tanah dan C2 konsentrasi
pada permukaan akar, laju difusi akan lebih tinggi kalau C1
semakin besar dan C2 semakin kecil dan L konstan. Sehingga
kemampuan tanaman untuk menyerap hara menurunkan
konsentrasi C2 hingga sangat rendah dan hal ini akan
meningkatkan laju difusi yang tinggi karena konsentrasi hara
dalam larutan (C1) menjadi tinggi. Faktor jarak L akan
dipengaruhi oleh adanya faktor kapasitas dalam
kesetimbangan dengan larutan tanah karena reaksi
kesetimbangan akan cenderung mempertahankan konsentrasi
yang relatif tinggi di dekat permukaan akar.
(3). Faktor A. Mencerminkan total luas permukaan akar yang
tersedia untuk penyerapan dan menjadi fakor yang sangat
penting. Sejumlah hara yang sama dapat diserap dengan laju
yang lebih lambat per satuan luas permukaan kalau total luas
permukaan penyerapan lebih besar. Oleh karena itu, luasnya
sistem perakaran merupakan faktor penting yang mempenga-
ruhi serapan yang dikendalikan oleh difusi. Distribusi akar
dalam kaitannya dengan distribusi spasial unsur hara tersedia
dan air tersedia sangat penting. Unsur hara, baik alami
maupun yang ditambahkan, cenderung terkonsentrasi dalam
tanah lapisan olah. Akan tetapi lapisan tanah ini cenderung
8
Kalau unsur hara diambil dari larutan tanah, akan terjadi ke-
cenderungan untuk menggantikan defisit hara dari fase padatan tanah.
Konsentrasi hara dalam larutan tanah sering disebut sebagai faktor
intensitas dan sumber hara pada fase padatan tanah yang mensuplai
kembali larutan tanah disebut sebagai faktor kapasitas.
Faktor kapasitas dapat dibagi-bagi secara sembarangan menjadi
tiga kategori, yaitu:
(1). bentuk-bentuk yang berkesetimbangan secara cepat dengan
larutan tanah.
(2).bentuk-bentuk yang berkesetimbangan secara lambat hingga
agak lambat (kesetimbangan semu) dengan larutan tanah
(3). bentuk-bentuk yang tidak berkesetimbangan dengan larutan
tanah, karena tidak ada reaksi balik (unsur hara dibebaskan
tetapi tidak dijerap kembali).
http://www.hastie.us/Portfolio/P...ents.htm
Nutrient Availability By pH Range
http://www.soilandhealth.org/01a...tra.html
11
http://www.aglime.org.uk/technical07.htm
Soil pH, Nutrient availability
M-atmosfer
Penguapan panen
M- PUPUK
M-tanaman M-ternak
Bentuk M yg
Cepat berke- M-larutan tanah M- BAHAN
setimbangan ORGANIK
Bentuk M- MINERAL
M lambat- PRIMER
medium
PENCUCIAN
KEHILANGAN
EROSI
Tabel 4. Penahanan Ca++ dan NH4+ dalam bentuk dapat ditukar oleh
berbagai material setelah pencucian dengan larutan 0.05N Ca-
asetat dan 0.05N amonium asetat.
http://elkhorn.unl.edu/epublic/p...Id%3D111
Effects of plant nutrient uptake and release from crop residues on soil
14
cepat
lambat lambat lambat
difusi C difusi
aliran massa E
pertumbuhan akar P
A
T
http://www2.unine.ch/Jahia/site/...id/30019
The redistribution, availability and transfer of soil nutrients.
Oksi- 1. 1. 0.5 0.1 0.00 0.01 0.01 0.00 0.7 0.9 2.0 7.0
sol 3 7 9 6 0 7
Ultis 3.8 3.9 0.3 0.2 0.01 0.02 0.00 0.01 0.3 0.7 1.7 7.5
ol 1 8 5 5
Alfiso 8.7 5.9 1.0 0.1 0.01 0.02 0.01 0.01 0.2 0.4 1.6 14.
l 6 4 6 4 0
Verti 13. 10. 0.4 0.2 0.03 0.05 0.00 0.02 0.3 0.6 0.8 13.
-sol 5 4 6 7 3 6 0
Sumber: Roux (1966).
16
http://www.regional.org.au/au/as...vvsr.htm
Management of soil organic carbon and nutrient availability in the intensive