Anda di halaman 1dari 40

STRUKTUR DAN PERSEBARAN

PENDUDUK

Kelompok 2
M.Badai anugrah
Achmad fadil
Damayanti
Syarhayuti
Kerja sama Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dan
Lembaga Demografi FEUI

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Topik yang akan dibahas
• Manfaat analisis struktur dan persebaran
penduduk
• Struktur penduduk (menurut ciri/karakteristik
biologis, sosial, ekonomi, rumah tangga dan
budaya)
• Persebaran penduduk
• Piramida penduduk
• Rasio ketergantungan
• Umur median dan struktur umur penduduk
• Rasio kepadatan penduduk

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Manfaat analisis
struktur dan persebaran penduduk
 Struktur penduduk di suatu wilayah dapat dikelompokkan
menjadi lima yaitu:
– biologis yang meliputi jenis kelamin dan umur
– sosial yang meliputi status perkawinan dan pendidikan
– ekonomi yang meliputi status pekerjaan, lapangan pekerjaan,
pendapatan, pengeluaran.
– rumah tangga yang meliputi jumlah anak, ukuran keluarga,
hubungan dengan kepala rumah tangga
– budaya yang meliputi agama, bahasa dan suku bangsa.
 Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi wilayah
administrasi dan geografis.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


• Analisis struktur penduduk menurut umur dan jenis
kelamin, diperlukan untuk perencanaan berbagai
kegiatan pemerintah: untuk perencanaan dalam bidang
pendidikan, militer, kesehatan.
• Kalangan bisnis memerlukan analisis umur dan jenis
kelamin untuk perencanaan penjualan (sales).
• Data mengenai umur sangat diperlukan untuk proyeksi:
proyeksi jumlah rumah tangga, proyeksi murid yang
akan terdaftar di sekolah (school enrollment), proyeksi
angkatan kerja, proyeksi kebutuhan perumahan,
proyeksi kebutuhan pangan dsb.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


• Analisis persebaran penduduk menurut geografis dan
adminsitrasi diperlukan untuk mengetahui
ketidakmerataan (atau kemerataan) penduduk antara
wilayah satu dan wilayah lain, untuk mengetahui
kepadatan penduduk di suatu wilayah, dan untuk
mengetahui daya dukung suatu wilayah.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Karakteristik menurut ciri biologis
• Dalam analisis, umur dapat dikelompokkan
menurut umur tunggal (single age group) atau
umur lima tahunan (five years age group) (Tabel).
Pengelompokkan ini tergantung dari kebutuhan
analisis. Jenis kelamin: laki dan perempuan.
• Pengelompokkan umur untuk analisis pendidikan
7-12 tahun : usia SD
13-15 tahun : usia SLTP,
16-18 tahun : usia SLTA, dan
19-24 dan 25+ : usia perguruan tinggi

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Tabel.1. Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, 2005

Persentase Persentase
Kelompok umur
Laki-laki Perempuan Jumlah
(tahun)

0-4 9.983.140 9,1 9.608.600 8,9 19.591.740


5-9 11.370.615 10,4 10.739.089 9,9 22.109.704
10-14 11.238.221 10,3 10.614.026 9,8 21.852.247
15-19 10.370.890 9,5 9.958.783 9,2 20.329.673
20-24 9.754.543 8,9 10.150.607 9,4 19.905.150
25-29 9.271.546 8,5 9.821.617 9,1 19.093.163
30-34 8.709.370 7,9 9.054.955 8,3 17.764.325
35-39 8.344.025 7,6 8.428.967 7,8 16.772.992
40-44 7.401.933 6,8 7.347.511 6,8 14.749.444
45-49 6.418.712 5,9 6.190.218 5,7 12.608.930
50-54 5.266.079 4,8 4.851.176 4,5 10.117.255
55-59 3.813.793 3,5 3.563.361 3,3 7.377.154
60-64 2.800.974 2,6 2.918.499 2,7 5.719.473
65-69 1.990.762 1,8 2.192.385 2,0 4.183.147
70-74 1.470.205 1,3 1.570.199 1,4 3.040.404
75+ 1.408.711 1,3 1.462.776 1,3 2.871.487

Jumlah
109.613.519 100 108.472.769 100.0 218.086.288
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Menurut karakteristik sosial
 Mencakup tingkat pendidikan, status perkawinan, dan
faktor sosial lainnya.
 Untuk tingkat pendidikan, hal-hal yang diperhatikan
adalah: penduduk menurut kepandaian membaca dan
menulis, penduduk menurut jenjang pendidikan formal
yang ditamatkan, dan penduduk menurut status
sekolah (lihat Tabel 2)

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Tabel 2. Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke Atas menurut Tingkat
Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan: Indonesia, 1995

Tingkat Pendidikan Laki-laki (L) Perempuan (P) Jumlah (L+P)

Tidak Sekolah 7,04 15,93 11,54

Belum Tamat SD 27,93 27,95 27,94

Tamat SD 33,01 32,01 32,51

Tamat SLTP 13,89 11,57 12,72

Tamat SLTA 15,07 10,67 12,84

Tamat D1/DII 0,39 0,45 0,37

Tamat Akademi/PT 2,65 1,51 2,07

100% 100% 100%

Sumber: BPS 1996. SUPAS 1995, Seri S2.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


 Pengelompokan menurut status sekolah: (1)
tidak/belum pernah sekolah, (2) masih sekolah, dan (3)
tidak sekolah lagi. Masih bersekolah adalah mereka
yang masih berstatus sedang mengikuti pendidikan
dasar, menengah, atau pendidikan tinggi. Tidak
bersekolah lagi, adalah status pendidikan dari mereka
yang pernah mengikuti pendidikan dasar, menengah
atau tinggi, tetapi pada saat pencacahan tidak sekolah
lagi.
 Sementara itu, penduduk berdasarkan status
perkawinan umumnya dikelompokkan menjadi : belum
kawin, kawin, cerai hidup, dan cerai mati (Tabel 3)

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Tabel 3. Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke Atas menurut Status Perkawinan:
Indonesia, 1995

Jenis kelamin/ Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati


Tempat tinggal
Laki-laki (L)
Perkotaan 46,95 51,12 0,59 1,33
Pedesaan 39,53 57,91 0,77 1,77
Indonesia 42,26 44,41 0,07 1,61
Perempuan (P)
Perkotaan 40,03 49,96 2,28 7,71
Pedesaan 30,32 57,69 2,49 9,57
Indonesia 33,86 54,83 2,41 8,88
Jumlah (L+P)
Perkotaan 43,44 50,53 1,45 4,56
Pedesaan 34,83 57,80 1,64 5,71
Indonesia 38,01 55,20 1,57 5,29
Sumber: BPS 1996. SUPAS 1995, Seri S2.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Menurut Karakteristik Ekonomi

 Komposisi penduduk menurut karakteristik


ekonomi termasuk di dalamnya adalah
menurut:
lapangan usaha,
jenis pekerjaan, dan
status pekerjaan.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Tabel 4.
Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke atas Menurut Jenis Kegiatan:
Indonesia, 1995

Jenis Kegiatan Laki-laki (L) Perempuan (P) Jumlah (L+P)

Bekerja 68,61 36,82 52,53

Mencari Pekerjaan 4,05 4,13 4,09

Sekolah 20,91 18,91 19,40

Mengurus Rumah 0,88 35,62 18,46


Tangga
Lain-lain 5,53 4,49 5,0

Sumber: BPS, 1995, Seri S2.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Menurut Karakteristik Rumah tangga
• Umumnya yang tercakup dalam karakteristik rumah
tangga dan keluarga tersebut adalah jenis rumah
tangga, ukuran anggota rumah tangga, karakteristik
kepala rumah tangga, hubungan anggota dengan
kepala rumah tangga.
• Perbedaan antara rumah tangga (household) dan
keluarga (family). Keluarga lebih didasarkan atas
adanya ikatan perkawinan atau ikatan darah,
sementara hal ini tidak terlalu diperhatikan dalam
konsep rumah tangga.
– Sebuah rumah tangga dapat terdiri dapat terdiri atas satu
orang anggota atau sekelompok orang yang tinggal bersama
tetapi tidak memiliki hubungan persaudaraan atau ikatan
perkawinan
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Menurut Karakteristik Budaya
• Pengelompokan penduduk menurut karakteristik budaya:
kesukubangsaan (etnisitas) dan bahasa.
• SP 2000: ada informasi mengenai suku bangsa Sensus
seblumnya informasi tentang etnis diproksi melalui
pemakaian bahasa.
• Pengertian etnis sebenarnya mengacu pada keturunan yang
sama (comon ancestry), entah kenyataan atau pun hayalan.
Identitas etnis juga mengacu pada dimilikinya unsur-unsur
budaya yang sama seperti: bahasa, tradisi dan pola-pola
kebiasaan
• Suryadinata (2003: 9) menyebutkan adanya 101 kelompok
sukubangsa dan sub sukubangsa yang teridentifikasi dalam
sensus 2000. Ada 15 kelompok sukubangsa terbesar yang
diacu oleh lebih dari 1 juta orang.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


3. Persebaran Penduduk
 Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua:
• Persebaran penduduk berdasarkan geografis,
• Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan
 Persebaran penduduk secara geografis adalah
karakteristik penduduk menurut batas-batas alam
seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.
 Persebaran penduduk secara administrasi adalah
karakteristik penduduk menurut batas-batas wilayah
administrasi yang ditetapkan oleh suatu negara,
misalnya jumlah penduduk di desa A atau di
kecamatan B.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Tabel 5. Distribusi Persentase Luas dan Penduduk menurut Pulau

Penduduk (%)
Luas
wilaya
Pulau h 1930 1961 1971 1980 1985 1990 1995 2000 2005
(%)

1. Jawa dan Madura 6.9 68.7 65.0 63.8 61.9 60.9 60.0 58.9 59.1 58.8

2. Sumatera 24.7 13.5 16.2 17.5 19.0 19.9 20.3 21.0 20.7 21.0

3. Kalimantan 28.1 3.6 4.2 4.4 4.5 4.7 5.1 5.5 5.5 5.5

4. Sulawesi 9.9 6.9 7.3 7.1 7.1 7.0 7.0 7.3 7.3 7.2

5. Pulau lainnya 30.4 7.3 7.3 7.2 7.5 7.5 7.6 7.3 7.4 7.5

Sumber: BPS, berbagai publikasi (www.datastatistik-indonesia.com).

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Piramida Penduduk

• Adalah grafik berbentuk piramida yang merupakan


gambaran secara visual dari komposisi penduduk
menurut jenis kelamin. Penggunaan piramida akan
membantu memudahkan mengenal dan memahami
karakteristik penduduk suatu wilayah menurut jenis
kelamin.
• Lima model piramida penduduk :

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Model Piramida

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


• Model 1. Dasar lebar dan slope tidak terlalu curam
atau datar. Bentuk semacam ini terdapat pada
penduduk dengan tingkat kelahiran dan kematian
sangat tinggi. Umur median rendah, sedangkan angka
beban tanggungan (dependency ratio) tinggi.

• Model 2. Dasar piramida lebih lebar dan slope lebih


curam sesudah kelompok umur 0-4 tahun sampai ke
puncak piramida. Terdapat pada negara dengan
permulaan pertumbuhan penduduk yang tinggi/cepat
akibat adanya penurunan kematian bayi dan anak-
anak tetapi belum ada penurunan fertilitas. Median age
(umur median) sangat rendah dan angka beban
tanggungan (dependency ratio) sangat tinggi.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


• Model 3. Terdapat pada negara dengan tingkat kelahiran dan
kematian yang begitu rendah. Karakteristik yang dimiliki piramida
ini yaitu umur median sangat tinggi, dengan beban tanggungan
sangat rendah terutama pada kelompok-kelompok umur tua.

• Model 4. Piramida penduduk dengan bentuk lonceng/genta (the


bellshaped pyramid). Bentuk ini dicapai oleh negara-negara yang
paling sedikit sudah 100 tahun mengalami penurunan tingkat
kelahiran dan kematian. Umur media cenderung menurun dan
angka beban tanggungan meninggi.

• Model 5. Tingkat kelahiran dan kematiannya sangat rendah.


Menyebabkan berkurangnya jumlah absolut penduduk.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Berdasarkan komposisi penduduk umur dan jenis
kelamin maka karakteristik penduduk dari suatu negara
dapat dibedakan atas tiga ciri yaitu:
1. Expansive: jika sebagian besar penduduk berada dalam
kelompok umur muda. Tipe ini umumnya terdapat pada
negara-negara yang mempunyai angka kelahiran dan angka
kematian tinggi.
2. Constrinctive: jika penduduk yang berada dalam kelompok
termuda jumlahnya sedikit. Tipe ini terdapat pada negara-
negara diman tingkat kelahiran turun dengan cepat, dan
tingkat kematiannya rendah.
3. Stationary: jika banyaknya penduduk dalam tiap kelompok
umur hampir sama, kecuali pada kelompok umur tertentu. Tipe
ini terdapat pada negara-negara yang mempunyai tingkat
kelahiran dan tingkat kematian rendah.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Gambar 3. Piramida Penduduk Indonesia, 1990 dan 1995

75+ 75+
70-74 70-74
65-69 65-69
60-64 60-64
55-59 55-59
50-54 50-54
45-49 45-49
40-44 40-44
35-39 35-39
30-34 30-34
25-29 25-29
20-24 20-24
15-19 15-19
10-14 10-14
5-9 5-9
0-4 0-4
14 12 10 8 6 4 2 0 2 4 6 8 10 12 14 12 10 8 6 4 2 0 2 4 6 8 10 12 14
Jutaan Jutaan Jutaan Jutaan
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Dari gambar di atas

• Dikatakan bahwa penduduk Indonesia memiliki


ciri penduduk dengan kondisi intermediate;
ataupun terlihat masih mempunyai ciri
penduduk agak expansif, walaupun cenderung
mulai constructive.
• Hal itu ditandai dengan masih lebarnya bidang
pada kelompok umur muda, mulai
bertambahnya bidang pada kelompok usia
produktif, dan makin melebarnya bidang pada
kelompok usia lanjut.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Rasio Ketergantungan
 Ada tiga pengelompokan penduduk berkenaan dengan
kaitan antara struktur umur dan kemampuan berproduksi
secara ekonomi, yaitu:
 Kelompok penduduk usia muda,
yaitu mereka yang berumur di bawah 15 tahun (0-14
tahun),
 Kelompok penduduk usia produktif, yaitu penduduk
umur 15-64 tahun, dan
 Kelompok penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas).

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Penggolongan Penduduk
Tua - Muda

Kelompok Umur Penduduk Tua Penduduk Muda


0-14 tahun  30%  40%
15-64 tahun  60%  55%
65 + tahun  10%  5%

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Tabel 6. Struktur Umur Penduduk Indonesia: 1990, 1995
dan 2000

Kelompok 1990 1995 2000

Umur Juta % Juta % Juta %

0-14 66,0 36,7 65,4 33,5 64,4 30,6

15-64 107,2 59,6 121,7 62,3 136,3 64,8

65+ 6,6 3,7 8,2 4,2 9,7 4,6

Jumlah 179,8 100,0 195,3 100,0 210,4 100,0

Sumber: BPS, 1993.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


 Tabel 6 menunjukkan komposisi penduduk di
Indonesia menurut tiga kelompok umur.
 Pada tahun 2000, Indonesia memiliki penduduk usia
muda sekitar 30,6%, penduduk usia produktif 64,8%,
dan penduduk usia lanjut 4,6%. Angka ini jauh berbeda
dengan situasi pada tahun 1990.
 Dengan kata lain, selama periode tahun 1990-2000
telah terjadi peningkatan komposisi penduduk usia
lanjut, dan dikenal dengan istilah proses penuaan
(aging process) atau proses transisi umur dari
penduduk muda ke penduduk tua.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


• Rasio ketergantungan adalah angka yang menyatakan
perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak
produktif (penduduk usia muda dan usia lanjut) dengan
banyaknya penduduk usia produktif (penduduk usia
15-64 tahun).
• Secara matematis, hubungan tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut:
– Dependency = youth dependency + aged dependency

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Rumus Rasio Ketergantungan

P0 14 P65
Dependency  x 100  x 100
P1564 P1564

Rasio Ketergantungan Penduduk Indonesia


Data Tahun 2000
64,4  9 ,7
Rasio ketergantungan (th.2000)= x100  54,4
136,3

64,4
Youth dependency (th.2000) = x100  47 ,2
136,3

9 ,7
Aged dependency (th.2000) = x100  7 ,1
136,3

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Umur Median dan Struktur umur Penduduk
• Umur median adalah umur yang membagi penduduk
menjadi dua bagian dengan jumlah yang sama, bagian
yang pertama lebih muda dan bagian yang kedua lebih
tua daripada umur median.
• Kegunaan dari ukuran umur median adalah untuk
mengukur tingkat pemusatan penduduk pada
kelompok-kelompok umur tertentu. Rumus umur
median adalah:

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Rumus Umur Median

 N  fx 
 2 
Umur Median = 1Md  i
 f Md 
 
dimana:

lMd = batas bawah kelompok umur yang mengandung N/2


n = jumlah penduduk total
fx = jumlah penduduk kumulatif sampai dengan
kelompok umur yang mengandung N/2
fMd = jumlah penduduk pada kelompok umur dimana
terdapat nilai N/2
i = adalah kelas interval umur

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


• Dengan menggunakan ukuran umur median ini dapat
ditentukan kategori penduduk suatu wilayah dengan
berdasarkan hal-hal berikut:
– penduduk muda : < 20 tahun
– penduduk intermediate : 20-29 tahun
– penduduk tua : > 30 tahun

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


N
2

• Sebagai contoh, Tabel 7 menyajikan data penduduk


Indonesia menurut kelompok umur lima tahunan dan
jumlah kumulatifnya (dan persentase) dari data SUPAS
1995. Dari data tersebut diperoleh:



N  194.755 
 2 
= 
 2 
 = 97.377,5

• (Angka ini berada pada kelompok umur 20-24 tahun


dengan jumlah kumulatif 103.379)
• lMd = 20 (batas bawah)

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Tabel 7. Penduduk Indonesia, 1995 (Ribuan)
Kelompok Jumlah Penduduk Kumulatif %
Umur kumulatif
0-4 20.452 20.452 10,50
5-9 21.788 42.240 21,69
10-14 23.709 65.949 33,86
15-19 20.279 86.228 44,28
20-24 17.151 103.379 53,08
25-29 16.308 119.687 61,46
30-34 14.982 134.669 69,15
35-39 14.119 148.788 76,40
40-44 11.103 159.891 82,10
45-49 8.251 168.142 86,34
50-54 7.120 175.262 89,99
55-59 6.195 181.457 93,17
60-64 5.182 186.639 95,83
65-69 3.556 190.195 97,66
70-74 2.448 192.643 98,92
75 + 2.112 194.755 100,00
Jumlah 194.755
  Sumber: Diolah dari BPS, SUPAS 1995, Tabel 02 Seri S2.  
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Dari data tabel di atas dapat dihitung umur median

194755  86228


Md = 20 +  2  5
 
 17151 
 
 

20 + 97377,5  86228 5
 
=
 17151 

= 20 + 11149,5 5
 17151 
 

= 20 + 0,6500787 x 5 = 20+3,25 = 23,25

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Rasio Kepadatan Penduduk (density ratio)
• Kepadatan penduduk kasar (Crude
population density)
• Kepadatan penduduk Fisiologis
(Physiological density)
• Kepadatan penduduk agraris (Agriculture
density)
Jumlah Penduduk
• Rasio Kepadatan Penduduk: Luas wilayah (km2)

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


• Kepadatan kasar adalah banyaknya penduduk per satuan luas.
Luas yang dipakai sebagai penyebut adalah luas daratan suatu
pulau atau suatu wilayah yang bersangkutan tanpa membedakan
daerah yang tandus atau subur. Jumlah Penduduk
Luas wilayah (km2 )
• Kepadatan Penduduk Fisiologis adalah jumlah penduduk tiap
kilometer persegi lahan pertanian, atau dengan rumus:

Jumlah penduduk suatu wilayah


• Rasio Penduduk Fisiologis : ---------------------------------------
Luas lahan pertanian (km2)

• Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah penduduk petani


tiap-tiap km2 lahan pertanian, atau dengan rumus:
Jumlah penduduk petani suatu wilayah
• Rasio Penduduk agraris : ---------------------------------------------
Luas lahan pertanian (km2)

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


TERIMA KASIH

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai