Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH DEMOKRASI

November 8, 2010 @ 10:08 am


Demokrasi adalah sebuah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Begitulah pemahaman yang paling sederhana tentang demokrasi, yang diketahui oleh
hampir semua orang. Berbicara mengenai demokrasi adalah memburaskan
(memperbincangkan) tentang kekuasaan, atau lebih tepatnya pengelolaan kekuasaan
secara beradab. Ia adalah sistem manajemen kekuasaan yang dilandasi oleh nilai-nilai dan
etika serta peradaban yang menghargai martabat manusia. Pelaku utama demokrasi
adalah kita semua, setiap orang yang selama ini selalu diatasnamakan namun tak pernah
ikut menentukan. Menjaga proses demokratisasi adalah memahami secara benar hak-hak
yang kita miliki, menjaga hak-hak itu agar siapapun menghormatinya, melawan siapapun
yang berusaha melanggar hak-hak itu. Demokrasi pada dasarnya adalah aturan orang
(people rule), dan di dalam sistem politik yang demokratis warga mempunyai hak,
kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur pemerintahan di dunia publik.
Sedang demokrasi adalah keputusan berdasarkan suara terbanyak. Di Indonesia,
pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi yang berwatak
anti-feodalisme dan anti-imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat sosialis.
Bagi Gus Dur, landasan demokrasi adalah keadilan, dalam arti terbukanya peluang
kepada semua orang, dan berarti juga otonomi atau kemandirian dari orang yang
bersangkutan untuk mengatur hidupnya, sesuai dengan apa yang dia ingini.Jadi masalah
keadilan menjadi penting, dalam arti dia mempunyai hak untuk menentukan sendiri jalan
hidupnya, tetapi harus dihormati haknya dan harus diberi peluang dan kemudahan serta
pertolongan untuk mencapai itu. Rakyat bebas menyampaikan aspirasinya demi
kepentingan bersama.

Sejarah dan Perkembangan Demokrasi

Istilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang tepatnya diutarakan di Athena kuno
pada abad ke-5 SM. Negara tersebut dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem
yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah
berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18,
bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara.

Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan
rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu
politik. Hal ini disebabkan karena demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator
perkembangan politik suatu negara.

Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu
negara umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica dengan kekuasaan negara
yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat.

Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika
fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata
tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan
absolut pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.

Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan
berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan
anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan
untuk rakyat.

Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel (accountable), tetapi harus ada
mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan
mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori) membatasi
kekuasaan lembaga negara tersebut.

Prinsip-Prinsip Demokrasi

Setiap prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah
terakomodasi dalam suatu konstitusi Negara Kesatuan R

epublik Indonesia.Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang


kemudian dikenal dengan “soko guru demokrasi. “Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi
adalah:

1. Kedaulatan rakyat;

2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;

3. Kekuasaan mayoritas;

4. Hak-hak minoritas;

5. Jaminan hak asasi manusia;


6. Pemilihan yang bebas dan jujur;

7. Persamaan di depan hukum;

8. Proses hukum yang wajar;

9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional;

10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;

11. Nilai-nilai tolerensi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

Asas Pokok Demokrasi

Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan
hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam
hubungan sosial. Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat 2 (dua) asas pokok
demokrasi, yaitu:

1. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-


wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan
rahasia serta jurdil; dan
2. Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah
untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.

Pemilihan umum secara langsung mencerminkan sebuah demokrasi yang baik

Ciri-Ciri Pemerintahan Yang Demokrasi

Istilah demokrasi diperkenalkan kali pertama oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk
pemerintahan, yaitu suatu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di
tangan banyak orang (rakyat). Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu
tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia. Ciri-ciri suatu
pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut.

1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik,


baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
2. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
3. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
4. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga
perwakilan rakyat.

Demokrasi di Indonesia

Semenjak kemerdekaan 17 agustus 1945, UUD 1945 memberikan penggambaran bahwa


Indonesia adalah negara demokrasi.Dalam mekanisme kepemimpinannya Presiden harus
bertanggung jawab kepada MPR dimana MPR adalah sebuah badan yang dipilih dari
Rakyat. Sehingga secara hirarki seharusnya rakyat adalah pemegang kepemimpinan
negara melalui mekanisme perwakilan yang dipilih dalam pemilu. Indonesia sempat
mengalami masa demokrasi singkat pada tahun 1956 ketika untuk pertama kalinya
diselenggarakan pemilu bebas di indonesia, sampai kemudian Presiden Soekarno
menyatakan demokrasi terpimpin sebagai pilihan sistem pemerintahan. Setelah
mengalami masa Demokrasi Pancasila, sebuah demokrasi semu yang diciptakan untuk
melanggengkan kekuasaan Soeharto, Indonesia kembali masuk kedalam alam demokrasi
pada tahun 1998 ketika pemerintahan junta militer Soeharto tumbang. Pemilu demokratis
kedua bagi Indonesia terselenggara pada tahun 1999 yang menempatkan PDI-P sebagai
pemenang Pemilu

Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia Beserta Contohnya

Bisa dikatakan bahwa Indonesia sangat berpotensi menjadi kiblat demokrasi di kawasan
Asia, berkat keberhasilan mengembangkan dan melaksanakan sistem demokrasi. Menurut
Ketua Asosiasi Konsultan Politik Asia Pasifik (APAPC), Pri Sulisto, keberhasilan
Indonesia dalam bidang demokrasi bisa menjadi contoh bagi negara-negara di kawasan
Asia yang hingga saat ini beberapa di antaranya masih diperintah dengan ‘tangan besi’.
Indonesia juga bisa menjadi contoh, bahwa pembangunan sistem demokrasi dapat
berjalan seiring dengan upaya pembangunan ekonomi. Ia menilai, keberhasilan Indonesia
dalam bidang demokrasi yang tidak banyak disadari itu, membuat pihak luar termasuk
Asosiasi Internasional Konsultan Politik (IAPC), membuka mata bangsa Indonesia,
bahwa keberhasilan tersebut merupakan sebuah prestasi yang luar biasa. Prestasi tersebut
juga menjadikan Indonesia sangat berpotensi mengantar datangnya suatu era baru di Asia
yang demokratis dan makmur.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono yang
akrab disapa SBY menerima anugerah medali demokrasi. SBY pun memaparkan panjang
lebar perjalanan demokrasi Indonesia. Menurutnya, demokrasi Indonesia merupakan
jawaban terhadap skeptisme perjalanan demokrasi di negeri ini. Beliau pun
mencontohkan beberapa nada skeptis yang ditujukan kepada Indonesia. Pertama,
demokrasi akan membawa situasi kacau dan perpecahan. Demokrasi di Indonesia
hanyalah perubahan rezim, demokrasi akan memicu ekstrimisme dan radikalisme politik
di Indonesia.

Beliau pun menambahkan bahwa demokrasi di Indonesia menunjukkan Islam dan


moderitas dapat berjalan bersama. Dan terlepas dari goncangan hebat akibat pergantian 4
kali presiden selama periode 1998-2002, demokrasi Indonesia telah menciptakan
stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Selain itu, Indonesia juga telah
berhasil menjadi sebuah negara demokrasi terbesar di dunia dan melaksanakan pemilu
yang kompleks dengan sangat sukses.

Meski pada awalnya banyak yang meragukan pelaksanaan demokrasi di Indonesia,


kenyataannya demokrasi di Indonesia saat ini telah berusia 10 tahun dan akan terus
berkembang. Sebagian orang pernah berpendapat bahwa demokrasi tidak akan
berlangsung lama di Indonesia, karena masyarakatnya belum siap. Mereka juga pernah
mengatakan bahwa negara Indonesia terlalu besar dan memiliki persoalan yang
kompleks. Keraguan tersebut bahkan menyerupai kekhawatiran yang dapat membuat
Indonesia chaos yang dapat mengakibatkan perpecahan.

Sementara itu, mantan wakil perdana menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang turut hadir
menyebutkan bahwa demokrasi telah berjalan baik di Indonesia dan hal itu telah
menjadikan Indonesia sebagai negara dengan populasi 4 besar dunia yang berhasil
melaksanakan demokrasi. Hal ini juga membuat Indonesia sebagai negara berpenduduk
Islam terbesar di dunia yang telah berhasil menerapkan demokrasi. Dia juga berharap
agar perkembangan ekonomi juga makin meyakinkan sehingga demokrasi bisa
disandingkan dengan kesuksesan pembangunan. Hal tersebut tentunya bisa terjadi bila
demokrasi dapat mencegah korupsi dan penumpukan kekayaan hanya pada elit tertentu.

Demokrasi terpimpin

Demokrasi terpimpin adalah sebuah demokrasi yang sempat ada di Indonesia, yang
seluruh keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpinnya saja.

Pada bulan 5 Juli 1959 parlemen dibubarkan dan Presiden Sukarno menetapkan
konstitusi di bawah dekrit presiden. Soekarno juga membubarkan Dewan
Konstituanteyang ditugasi untuk menyusun Undang-Undang Dasar yang baru, dan
sebaliknya menyatakan diberlakukannya kembali Undang-Undang Dasar 1945, dengan
semboyan “Kembali ke UUD’ 45″. Soekarno memperkuat tangan Angkatan Bersenjata
dengan mengangkat para jendral militer ke posisi-posisi yang penting.

PKI menyambut “Demokrasi Terpimpin” Sukarno dengan hangat dan anggapan bahwa
PKI mempunyai mandat untuk persekutuan Konsepsi yaitu antara nasionalisme, agama
(Islam) dan komunisme yang dinamakan NASAKOM.

Antara tahun 1959 dan tahun 1965, Amerika Serikat memberikan 64 juta dollar dalam
bentuk bantuan militer untuk jendral-jendral militer Indonesia. Menurut laporan di “Suara
Pemuda Indonesia”: Sebelum akhir tahun 1960, Amerika Serikat telah melengkapi 43
batalyon angkatan bersenjata. Tiap tahun AS melatih perwira-perwira militer sayap
kanan. Di antara tahun 1956 dan 1959, lebih dari 200 perwira tingkatan tinggi telah
dilatih di AS, dan ratusan perwira angkatan rendah terlatih setiap tahun. Kepala Badan
untuk Pembangunan Internasional di Amerika pernah sekali mengatakan bahwa bantuan
AS, tentu saja, bukan untuk mendukung Sukarno dan bahwa AS telah melatih sejumlah
besar perwira-perwira angkatan bersenjata dan orang sipil yang mau membentuk
kesatuan militer untuk membuat Indonesia sebuah “negara bebas”.

Di tahun 1962, perebutan Irian Barat secara militer oleh Indonesia mendapat dukungan
penuh dari kepemimpinan PKI, mereka juga mendukung penekanan terhadap perlawanan
penduduk adat.

Demokrasi Pancasila
Prinsip-prinsip demokrasi pancasila adalah sebagai berikut :
1. Kedaulatan di tangan rakyat
2. Pengakuan dan perlindungan terhadap terhadap HAM
3. Pemerintahan berdasarkan hukum (konstitusi)
4. Peradilan yang bebas dan tidak memihak
5. Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah
6. Adanya parpol dan orsospol (organisasi sosial politik)
7. Pemilu yang demokrasi

Orde lama (1945-1965)

Sistem pemerintahan demokrasi terpimpin yang bersifat otoriter, yang menimbulkan


penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 45, antara lain :
1. Penyimpangan ideologis, yakni konsepsi Pancasila berubah jadi konsepsi NASAKOM
2. Pelaksanaan demokrasi terpimpin cenderung bergeser menjadi pemusatan kekuasaan
pada presiden dengan wewenang yang melebihi yang ditentukan UUD 45.
3. MPRS melalui Ketetapan MPRS No. III/MPRS/1963, mengangkat Ir. Sukarno sebagai
presiden seumur hidup.
4. Pada 1960, DPR hasil pemilu 1955 dibubarkan yang diajukan pemerintah tidak
disetujui DPR lalu dibentuk DPRGR
5. Hak budget DPR pada 1960 tidak berjalan karena pemerintah tidak mengajukan RUU
APBN untuk mendapat persetujuan DPR
6. Pimpinan MPRS/DPRS (lembaga tertinggi dan tinggi negara) menjadi menteri yang
artinya dibawah presiden.
7. Berubahnya kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif menjadi Poros
Jakarta-Peking
8. Indonesia keluar dari keanggotaannya di PBB

Demokrasi Konstitusional (demokrasi liberal)

Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang didasarkan pada kebebasanatau


inbdividualisne. Demokrasi konstitusional juga dapat diartikan sebagaidemokrasi yang
mencita-citakan tercapainya pemerintahan yang tunduk pada rule oflaw. Ciri khas
pemerintahan demokrasi konstitusionalisme adalah kekuasaanpemerintahanya terbatas
dan tidak diperkenankan terdapat banyak campur tangan dantindakan sewenag-wenag
terhadap warga negaranya.

Ciri-ciri demokrasi konstitusional adalah:

1)kekuasaan pemerintahan dibatasi oleh konstitusi (UUD);

2)pemerintahan tunduk sepenuhnya pada rule of law.

Internatianal Commision of Jurist dalam kongresnya yang berlangsung diAthena pada


tahun 1955, menetapkan kondisi minimum yang di maksud,antara lain sbb :
- keamana pribadi harus dijamin, artinya tak seorangpun dapat ditahan atau di penjara
tanpa aedanya keputusan hakim/pengadilan.

- Setiap orang mempunyai hak untuk menyartakan pendapat, dan tidakdipaksa untuk
menyatakan pendapat yang berbeda dengan keyakinannya.

- Setiap orang harus dijamin kebebasan pendapatnya melalui semua media komunikasi
terutama pers.

- Kehidupan pribadi seseorang tidak dapat dilarang, rahasaia surat- menyurat


haruslahdijamin.

- Kebebasan beragama harus dijamin, setiap kepercayaan yang diakuiharus dihornati


dengan syarat kepentingan umum dan moral tidakdilanggar.

- Hak untuk mendapatkan pengajaran haruslah dijamin kepada semuanya tanpa


adanya diskriminasi.

- Setiap orang berhak berkumpul dan berserikat secara damai danteristimewa untuk
menjadi anggota dari suatu partai politik yangdipilihnya sendiri.

Kelebihan Demokrasi Konstitusional antara lain sbb :

1) Dalam menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan secara melembaga.

2) Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang


sedang berubah.

3) Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur.

4) Membatasi pemakaian kekerasan dan paksaan sedikit mungkin

5) Mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman dalam masyarakat.

6) Menjamin tegaknya keadilan.

7) Menjamin kemajuan ilmu pengetahuan

Demokrasi Liberal

Demokrasi liberal adalah paham demokrasi yang menekankan pada kebebasanindividu,


persamaan hukum, dan hak asasi bagi warga negaranya. Demokrasi liberalatau sering
disebut demokrasi parlementer, karena lembaga yang memegang kekusaan menentukan
terbentuknya dewan (kabinet) berada di tangan parlemen atau DPR.

Landasan demokrasi liberal adalah


1.maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945.
2.konstitusi RIS 1949 (pasak 116 ayat 2), dan
3.konstitusi UUD sementara tahun 1950 (pasal 83 ayat 2).

Ciri-ciri demokrasi liberal adalah

1.adanya golongan mayoritas/minoritas, dan

2.penggunaan sistem voting,oposisi, mosi dan demonstrasi, serta multipartai

Demokrasi Pancasila

Demokrasi Pancasila ini oleh karena Pancasila sebagai ideology negara, pandangan hidup
bangsa Indonesia, dasar negara Indonesia dan sebagai identitas nasional Indonesia.
Sebagai ideology nasional, Pancasila sebagai cita-cita ma-syarakat dan sebagai pedoman
membuat keputusan politik. Sebagai pemersatu masyarakat yang menjadi prosedur
penyelesaian konflik.

Nilai-nilai demokrasi yang terjabar dari nilai-nilai Pancasila sbb:


1. Kedaulatan rakyat;
2. republik
3. Negara berdasar atas hukum
4. Pemerintahan yang konstitusional
5. Sistem perwakilan
6. Prinsip musyawarah
7. Prinsip ketuhanan
4. ominasi mayoritas atau minoritas.

Prinsip Pokok Demokrasi Pancasila


Prinsip merupakan kebenaran yang pokok/dasar orang berfikir, bertindak dan lain
sebagainya. Dalam menjalankan prinsip-prinsip demokrasi secara umum, terdapat 2
landasan pokok yang menjadi dasar yang merupakan syarat mutlak untuk harus diketahui
oleh setiap orang yang menjadi pemimpin
negara/rakyat/masyarakat/organisasi/partai/keluarga, yaitu:
1. Suatu negara itu adalah milik seluruh rakyatnya, jadi bukan milik perorangan atau
milik suatu keluarga/kelompok/golongan/partai, dan bukan pula milik penguasa negara.
2. Siapapun yang menjadi pemegang kekuasaan negara, prinsipnya adalah selaku
pengurusa rakyat, yaitu harus bisa bersikap dan bertindak adil terhadap seluruh
rakyatnya, dan sekaligus selaku pelayana rakyat, yaitu tidak boleh/bisa bertindak zalim
terhadap tuannyaa, yakni rakyat.

Adapun prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:


1. Pemerintahan berdasarkan hukum: dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan:
a. Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan
kekuasaan belaka (machtstaat),
b. Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme
(kekuasaan tidak terbatas),
c. Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan MPR.
2. Perlindungan terhadap hak asasi manusia,
3. Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah,
4. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang
merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh
Presiden, BPK, DPR, DPA atau lainnya,
5. adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi Untuk menyalurkan
aspirasi rakyat,
6. Pelaksanaan Pemilihan Umum;
7. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat
2 UUD 1945),
8. Keseimbangan antara hak dan kewajiban,
9. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME,
diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain,
10. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.
IV. Ciri-ciri Demokrasi Pancasila
Dalam bukunya, Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran Kewarganegaraan, Idris Israil
(2005:52-53) menyebutkan ciri-ciri demokrasi Indonesia sebagai berikut:
1. Kedaulatan ada di tangan rakyat.
2. Selalu berdasarkan kekeluargaan dan gotong-royong.
3. Cara pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.
4. Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi.
5. Diakui adanya keselarasan antara hak dan kewajiban.
6. Menghargai hak asasi manusia.
7. Ketidaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemerintah dinyatakan dan disalurkan melalui
wakil-wakil rakyat. Tidak menghendaki adanya demonstrasi dan pemogokan karena
merugikan semua pihak.
8. Tidak menganut sistem monopartai.
9. Pemilu dilaksanakan secara luber.
10. Mengandung sistem mengambang.
11. Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan tirani minoritas.
12. Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan umum

Anda mungkin juga menyukai