Anda di halaman 1dari 102

1

ACARA I
PENGENALAN HAND SPRAYER DAN MIST BLOWER

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam


rangka pemberantasan dan pengendalian hama & penyakit tumbuhan. Kinerja
sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran droplet aplikasi yang dapat
dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan
penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan.
Pestisida yang dipakai dalam budidaya tanaman umumnya berbentuk
cairan dan ada pula yang berbentuk tepung, digunakan untuk mengendalikan
gulma, hama dan penyakit tanaman. Untuk mengaplikasikannya pestisida cair
digunakan alat penyemprot yang disebut sprayer, sedangkan untuk pestisida
berbentuk tepung digunakan alat yang disebut duster. Dalam penggunaannya
sehari-hari petani sering menemukan masalah seperti teknik pemakaian, serta
perbaikan dan pemeliharaannya. Hal seperti ini pada akhirnya akan menentukan
tingkat efisisnsi dan efektivitas dalam penggunaannya. Berdasarkan tenaga yang
digunakannya alat penyemprot dibedakan menjadi: alat penyemprot dengan
tenaga tangan, dan alat penyemprot dengan pompa tekanan tinggi.
Oleh karena itu mahasiswa yang mendalami ilmu budidaya pertanian harus
bisa mengetahui dan mengoperasikan sprayer (alat penyemprot) baik yang
menggunakan tenaga manusia, maupun dengan alat penyemprot dengan pompa
tekanan tinggi. Agar kelak apabila terjun ke lahan pertanian langsung, mahasiswa
dapat mengoperasikan alat penyemprot guna menekan atau memberantas hama,
penyakit dan gulma yang menyerang tanaman pertanian agar hasil hasil produksi
yang diperoleh bisa sesuai dengan harapan (optimum).
2

1.2. Tujuan

Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam serta bagian-bagian dari


sprayer yang biasa digunakan dalam budidaya pertanian dan mahasiswa dapat
mengoperasikan alat-alat tersebut.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Alat penyemprot adalah alat yang menekan obat dengan pengebutannya


dengan dari nozzle, jenis ini ada 2 macam yaitu :
- Dengan tangan
- Dengan mesin

2.1. Penyemprot Tangan (Hand Sprayer)


Jenis dan karakteristiknya
Menurut konstruksinya penyemprot tangan dibagi dua macam yaitu:
- Sistem pompa angin (full automatic), sistem ini harus menekan angin
dahulu sebelum dipakai.
- Sistem pompa cairan, sistem ini ditekan/dipompa sambil dipakai

Nama konstruksi penyemprot tangan:


a. Sistem pompa angin
1. Piston kulit
2. Silinder
3. Ruang udara
4. Cairan obat
5. Piston katup
6. Katup pengeluaran
7. Cairan yang dikeluarkan
b. Semi automatic
1. Piston packing
2. Katup pengeluaran
3. Cairan yang dikeluarkan
4. Katup pengisapan
4

c. Pompa cairan
1. Plunyer
2. Katup pengeluaran
3. Katup pengisapan

Hand Srayer ialah bentuk pompa sprayer yang cara kerjanya dilakukan dan
digerakkan penuh dengan tenaga manusia. Ada 2 jenis hand sprayer:
1. Penyemprot otomatis: unit pompa (crl-piston rod) Nampak sendiri.
2. Penyemprot semi otomatis: unit pompa beserta ruangan dan chamber
pada tekanan udara/ air compresced.
Hand sprayer terdiri dari 3 bagian pokok yang antara lain:
1. Bagian tangki (reservoin)
Tangki terbuat dari bahan komponen logam dari perunggu plat baja atau
bahan sintesis (plastic) berbentuk bulat panjang dan bulat pipih.
- Sabuk pompa dengan (kulit, plastic, kain khusus) dapat dipindahkan
dan pada bagian ujung ada kaintannya.
- Pompa penahan (S) batang pada lubang pengisian.
- Lubang © dibagian dasarr menghambat kebawah.
- Pipa pengeluaran tambahan yaitu pipa lengkung berdasar tangki,
tertaut dengan kran utama.
- Plat punggung.
2. Bagian pompa (unit pompa)
Pompa: merupakan komponen yang repenting dari penyemprot gendong.
Jenis pompa ini yang paling umum ialah tipe pompa udara dan tipe pompa
hisap tekan.
a) Penyemprot gendongan dengan pompa udara dikenal sebagai
penyemprot gendong ototmatis, kompas letaknya ada dua macam:
- Torak berbentuk mangkuk dari kult (A)
- Torak berbentuk paking dari karet (B)
5

Pegangan tangki pompa (handle) dari kayu logam pada dudukan


silinder pompa diatas tangki ada paking karet untuk mencegah
kebocoran.
Perawatan ditujukan pada torak kutub.
b) Pada penyemprot gendong dengan pompa hisap tekan yang ditanah
dengan penyemprot gendong dengan semi otomatis bagian-bagiannya.
Torak acting paling banyak dijumpai pada pompa hisap (A) sedang
torak mangkuk sangat jarang (B), selain itu pompa torak ada yang
memakai pluyer (C). katub ada 2 buah, fungsi dan letaknya kurang
terpisah. Dibagian pengeluaran da ruang hisap II, dekat bagian untuk
pengeluaran ada ruamg dan katub tekan T. fungsi katub hisap untuk
pemasukan dan katup tekan untuk pengeluaran tabung udara
menyebabkan terjadinya semprotan yang konstan.
3. Bagian pengabut (unit selang dan perlengkapan nozzle).
Unit ini terdiri atas 3 bagian yaitu: selang, laras penyemprot dan nogel
(eprokr)
Selang umumnya mempunyai panjang 1 m, ujung satu ditautkan pada kran
utama tangki, ujung lain pada pegangan handle dengan kran semprot ujung
lainnya dilapisi dengan kawat spiral baja.
Laras penyemprot mempunyai panjang laras rata-rata 45-60 cm terbuat
dari logam campuran. Kepala penyemprot (nozzle) bentuk kepala
bermacam-macam jenis. Jenis tunggal berbentuk T I. jenis ganda
berbentuk U, T, O.

2.2 Mesin penghembus

Mesin penghembus terdiri dari :


a. Tipe gendong (mist blower)
b. Tipe karita
c. Tipe larikan
6

Saat ini mesin penghembus tipe gendong paling banyak dan tipe gendong
bukan penghembus saja, ada juga mesin kabut. Alat penyebar butiran dan lain-lain
yang konstruksinya dipakai dengan kombinasi.
Konstruksi mesin penghembus tipe gendong (mist blower) yang terdiri
dari :
- Tutup tangki obat
- Pipa tekanan udara (pipa aigitasi)
- Tangki obat
- Tutup pipa buangan
- Ran pipa tekanan udara
- Alat metal untuk menstabilisasikan tepung yang dikeluarkan
- Tuas pengatur buka tutup
- Tangki bahan bakar
- Pipa pengeluaran tepung
- Blower
- Pipa penyemprot
Mesin kabut adalah mesin yang menghembuskan cairan obat seperti mesin
semprot karena kabut menjadi butir-butir kecil oleh tenaga angin serta kuat dari
blower, maka dapat dikatakan bahwa mesin itu adalah mesin penyemprot dengan
sistem tekanan angin. Karena itu dapat menghembuskan cairan yang lebih sedikit
dan lebih efektif, maka dapat menghemat tenaga kerja dan efesiensi
pemberantasan hama yang lebih besar.
Bagian-bagian mist duster/mist blower berdasarkan sistem/prinsip
kerjanya, yaitu penyabut bermotor dibagi menjadi:
a. Penyabut bermotor dengan menggunakan perlengkapan pompa (mist
pompa) agitasi mekanis.
b. Penyabut tak bermotor dengan sistem tekanan udara (air fissure) agitasi
udara

Pada mesin penyabut terdapat bagian-bagian pokok yang antara lain terdiri
dari:
7

a. Unit tangki
b. Unit penghembus
c. Unit motor penggerak
Sedangkan cara penggunaan dari alat mist duster/mist blower adalah
sebagai berikut:
1) Campurlah bahan bakar dengan minyak lumas mesin dengan perbandingan
1 : 25 – 1 : 15, kemudian masukkan kedalam tangki bahan bakar.
2) Tutup kran tangki.
3) Buka kran bahan bakar, agar bahan bakar dapat masuk ke karburator.
4) Letakkan tuas pengatur gas pada posisi start dan hidupkan pada usaha
pertama, bukalah choke apabila motor sudah hidup, gas dibesarkan secara
perlahan-lahan agar motor cukup panas. Selama pemanasan periksa lagi
apakah pemasangan perlengkapan pipa-pipa/selang sudah baik.
5) Setelah pemanasan motor dimatikan dan kemudian tangki obat diisi cairan.
Pada waktu mengisi cairan obat agar diperhatikan apakah kran dalam posisi
tertutup dan jangan ada kebocoran-kebocoran pada pipa/selang, demikian
halnya apabila menggunakan bahan dari tepung pada power daster.
6) Hidupkan motornya.
7) Penghembusan obat dimulai dalam keadaan motor terputar tinggi.
8) Bila hendak menurunkan kecepatan tutuplah kran hembusan terlebih dahulu.

Sedangkan cara perawatan yang dilakukan mist duster/mist blower adalah


sebagai berikut:
1. Membersihkan tangki obat setelah dipergunakan, bersihkan bagian
dalam dengan sikat kain bersih atau pompa sepeda.
2. Tutup kalau mesin tidak dipakai, dalam waktu lama kran bahan
bakarnya ditutup dan pipa/selang pompa dibersihkan dari sisa-sisa
cairan.
3. Simpan unit penghembusan jauh dari pengaruh debu, haea lembab dan
panas.
8

A. Persiapan Menggunakan Mist Blower


- Siapkan alat penyemprotan untuk digunakan
Periksalah keadaan pompa, sorong selang, baut-baut yang kendor dan
spare part yang lain apakah sudah dipasang atau disetel dengan benar.
Sebelum dipergunakan dengan obat-obatan sebaiknya diisi dengan air
bersih, coba pompa beberapa kali apa sudah yakin tidak ada
kebocoran. Hidupkan mesin.
- Pengeluaran kapasitas semprotan
Mesin dihidupkan dalam kecepatan tinggi, buka kran cairan bersama-
sama dengan perhitungan waktu yang ditentukan. Air yang dikeluarkan
dari dalam semprotan di tampung dalam gelas ukur. Pengukuran
dilakukan 3 kali. Ambil rat-rat ketiganya. Tentukan luas daerah yang
disemprot (m2/menit).
B. Membersihkan Alat Penyemprot
Lakukan pengososngan tangki alat dengan membuang sisa obat dengan
larutan yang terdiri (solar, amoniak, dan air).
C. Penyaringan
- Periksa tangki apakah betul-betul dalam keadaan kosong.
- Untuk penyimpanan: tutup tangki dan saringan dilepas, dengan karet,
selang digantungkan.
- Hidupkan motor.
- Jika ada kelainan pada pompa segera diadakan pemeriksaan.
- Agar pompa dapat dipakai terus-menerus/berkala rawatlah pompa
menurut anjuran buku petunjuk.

Hand Srayer ialah bentuk pompa sprayer yang cara kerjanya dilakukan dan
digerakkan penuh dengan tenaga manusia. Ada 2 jenis hand sprayer:
3. Penyemprot otomatis: unit pompa (crl-piston rod) Nampak sendiri.
4. Penyemprot semi otomatis: unit pompa beserta ruangan dan chamber
pada tekanan udara/ air compresced.
Hand sprayer terdiri dari 3 bagian pokok yang antara lain:
9

4. Bagian tangki (reservoin)


Tangki terbuat dari bahan komponen logam dari perunggu plat baja atau
bahan sintesis (plastic) berbentuk bulat panjang dan bulat pipih.
- Sabuk pompa dengan (kulit, plastic, kain khusus) dapat dipindahkan
dan pada bagian ujung ada kaintannya.
- Pompa penahan (S) batang pada lubang pengisian.
- Lubang © dibagian dasarr menghambat kebawah.
- Pipa pengeluaran tambahan yaitu pipa lengkung berdasar tangki,
tertaut dengan kran utama.
- Plat punggung.
5. Bagian pompa (unit pompa)
Pompa: merupakan komponen yang repenting dari penyemprot gendong.
Jenis pompa ini yang paling umum ialah tipe pompa udara dan tipe pompa
hisap tekan.
c) Penyemprot gendongan dengan pompa udara dikenal sebagai
penyemprot gendong ototmatis, kompas letaknya ada dua macam:
- Torak berbentuk mangkuk dari kult (A)
- Torak berbentuk paking dari karet (B)
Pegangan tangki pompa (handle) dari kayu logam pada dudukan
silinder pompa diatas tangki ada paking karet untuk mencegah
kebocoran.
Perawatan ditujukan pada torak kutub.
d) Pada penyemprot gendong dengan pompa hisap tekan yang ditanah
dengan penyemprot gendong dengan semi otomatis bagian-bagiannya.
Torak acting paling banyak dijumpai pada pompa hisap (A) sedang
torak mangkuk sangat jarang (B), selain itu pompa torak ada yang
memakai pluyer (C). katub ada 2 buah, fungsi dan letaknya kurang
terpisah. Dibagian pengeluaran da ruang hisap II, dekat bagian untuk
pengeluaran ada ruamg dan katub tekan T. fungsi katub hisap untuk
10

pemasukan dan katup tekan untuk pengeluaran tabung udara


menyebabkan terjadinya semprotan yang konstan.
6. Bagian pengabut (unit selang dan perlengkapan nozzle).
Unit ini terdiri atas 3 bagian yaitu: selang, laras penyemprot dan nogel
(eprokr)
Selang umumnya mempunyai panjang 1 m, ujung satu ditautkan pada kran
utama tangki, ujung lain pada pegangan handle dengan kran semprot ujung
lainnya dilapisi dengan kawat spiral baja.
Laras penyemprot mempunyai panjang laras rata-rata 45-60 cm terbuat
dari logam campuran. Kepala penyemprot (nozzle) bentuk kepala
bermacam-macam jenis. Jenis tunggal berbentuk T I. jenis ganda
berbentuk U, T, O.
11

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

 Waktu : Senin, 12 April 2010


Pukul 10.00 – Selesai
 Tempat : di Belakang Gedung OECF Fakultas Pertanian Universitas
Mulawarman

3.2. Bahan dan Alat

 Bahan
1. Air

 Alat
1) Hand Sprayer Semi Otomatis merk Solo
2) Mist Blower
3) Gelas Ukur
4) Alat Tulis

3.3. Cara Kerja


 Hand Sprayer Semi Otomatis
1) Isi tangki dengan air (pengganti pestisida) hingga batas
maksimum.
2) Kemudian lakukan pemompaan yang dilakukan berulang selama
penyemprotan.
3) Apabila sudah terasa cukup, tekan katup pengatur aliran cairan
keluar dari tangki di ujung selang agar air bisa keluar dari hand
sprayer.
12

4) Lalu hitung volume air yang keluae dari hand sprayer selama 30
detik menggunakan gelas ukur.
 Mist Blower
1) Campurlah bahan bakar dengan minyak lumas mesin dengan
perbandingan 1 : 25 – 1 : 15, kemudian masukkan kedalam
tangki bahan bakar.
2) Tutup kran tangki.
3) Buka kran bahan bakar, agar bahan bakar dapat masuk ke
karburator.
4) Letakkan tuas pengatur gas pada posisi start dan hidupkan pada
usaha pertama, bukalah choke apabila motor sudah hidup, gas
dibesarkan secara perlahan-lahan agar motor cukup panas. Selama
pemanasan periksa lagi apakah pemasangan perlengkapan pipa-
pipa/selang sudah baik.
5) Setelah pemanasan motor dimatikan dan kemudian tangki obat
diisi cairan. Pada waktu mengisi cairan obat agar diperhatikan
apakah kran dalam posisi tertutup dan jangan ada kebocoran-
kebocoran pada pipa/selang, demikian halnya apabila
menggunakan bahan dari tepung pada power daster.
6) Hidupkan motornya.
7) Penghembusan obat dimulai dalam keadaan motor terputar tinggi.
8) Bila hendak menurunkan kecepatan tutuplah kran hembusan
terlebih dahulu.
13

BAB IV
HASIL PENGAMATAN

4.1. Hand Sprayer Semi Otomatis


1. Tangki dari bahan plat tahan
karat, untuk menampung
cairan
2. Unit pompa, yang terdiri dari
silinder pompa, piston dari
kulit
3. Tangkai pompa, untuk
memompa cairan
4. Saluran penyemprot, terdiri
dari kran, selang karet, katup
serta pipa yang bagian
ujungnya dilengkapi nosel
5. Manometer, untuk mengukur
tekanan udara di dalam tangki
6. Sabuk penggendong
7. Selang karet
8. Piston pompa
9. Katup pengatur aliran cairan
keluar dari tangki
10. Katup pengendali aliran cairan
bertekanan yang ke luar dari
selang karet
11. Laras pipa penyalur aliran
cairan bertekanan dari selang
menuju ke nosel
12. Nosel, untuk memecah cairan
menjadi pertikel halus
14

4.2. Mist Blower

Tangki larutan racun


Kepala pengembus

Air Blower

Stang pengontrol

Mesin penggerak
Tanki bahan
bakar
15

BAB V
PEMBAHASAN
5.1. Pembahasan
Alat penyemprot (sprayer) adalah alat yang menekan obat dengan
pengabutannya dari nozzle. Biasanya alat ini digunakan dalam proses
pemeliharaan tanaman yaitu sebagai alat yang digunakan untuk menyemprot
pestisida atau obat-obatan lain yang berbentuk cair maupun seperti tepung ke
tanaman yang di budidayakan akan terhindar dari serangan hama, penyakit
maupun gulma yang merusak tanaman. Pada umumnya alat ini terbagi atas 2
jenis, yaitu dengan tangan dan dengan tenaga mesin.
Jenis sprayer dengan tangan atau biasa disebut dengan hand sprayer adalah
bentuk pompa sprayer yang cara kerjanya dilakukan dan digerakkan penuh
dengan tenaga manusia. Umumnya alat termasuk tipe gendong. Hand sprayer
terbagi atas dua jenis, yaitu penyemprot otomatis dan penyemprot semi otomatis.
Hand sprayer terdiri dari 3 bagian pokok yang antara lain:
7. Bagian tangki (reservoin)
Tangki terbuat dari bahan komponen logam dari perunggu plat baja atau
bahan sintesis (plastic) berbentuk bulat panjang dan bulat pipih.
- Sabuk pompa dengan (kulit, plastic, kain khusus) dapat dipindahkan
dan pada bagian ujung ada kaintannya.
- Pompa penahan (S) batang pada lubang pengisian.
- Lubang © dibagian dasarr menghambat kebawah.
- Pipa pengeluaran tambahan yaitu pipa lengkung berdasar tangki,
tertaut dengan kran utama.
- Plat punggung.
8. Bagian pompa (unit pompa)
Pompa: merupakan komponen yang repenting dari penyemprot gendong.
Jenis pompa ini yang paling umum ialah tipe pompa udara dan tipe pompa
hisap tekan.
16

e) Penyemprot gendongan dengan pompa udara dikenal sebagai


penyemprot gendong ototmatis, kompas letaknya ada dua macam:
- Torak berbentuk mangkuk dari kult (A)
- Torak berbentuk paking dari karet (B)
Pegangan tangki pompa (handle) dari kayu logam pada dudukan
silinder pompa diatas tangki ada paking karet untuk mencegah
kebocoran.
Perawatan ditujukan pada torak kutub.
f) Pada penyemprot gendong dengan pompa hisap tekan yang ditanah
dengan penyemprot gendong dengan semi otomatis bagian-bagiannya.
Torak acting paling banyak dijumpai pada pompa hisap (A) sedang
torak mangkuk sangat jarang (B), selain itu pompa torak ada yang
memakai pluyer (C). katub ada 2 buah, fungsi dan letaknya kurang
terpisah. Dibagian pengeluaran da ruang hisap II, dekat bagian untuk
pengeluaran ada ruamg dan katub tekan T. fungsi katub hisap untuk
pemasukan dan katup tekan untuk pengeluaran tabung udara
menyebabkan terjadinya semprotan yang konstan.
9. Bagian pengabut (unit selang dan perlengkapan nozzle).
Unit ini terdiri atas 3 bagian yaitu: selang, laras penyemprot dan nozzle.
Selang umumnya mempunyai panjang 1 m, ujung satu ditautkan pada kran
utama tangki, ujung lain pada pegangan handle dengan kran semprot ujung
lainnya dilapisi dengan kawat spiral baja.
Laras penyemprot mempunyai panjang laras rata-rata 45-60 cm terbuat
dari logam campuran. Kepala penyemprot (nozzle) bentuk kepala
bermacam-macam jenis. Jenis tunggal berbentuk T I. jenis ganda
berbentuk U, T, O.
Cara menggunakan hand sprayer , yaitu isi tangki dengan cairan pestisida
atau obat-obatan lainnya yang berbentuk cair hingga batas maksimum. Kemudian
lakukan pemompaan yang dilakukan berulang selama penyemprotan. Apabila
sudah terasa cukup, tekan katup pengatur aliran cairan keluar dari tangki di ujung
17

selang agar pestisida bisa keluar dari nozzle. Sehingga cairan yang keluar
berbentuk seperti kabut.
Sedangkan jenis sprayer yang menggunakan tenaga mesin adalah mist
blower/mist duster. Prinsip kerja alat ini adalah dengan adanya pompa sentrifugal
kecil, cairan yang disalurkan melaui slang ke ujung laras pengembus sedikit lebih
besar. Alat pengatur tekanan yang berupa sekrup pengatur, dan pipa pelimpahan
menyalurkan kembali kelebihan cairan ke dalam tangki (Harjosentono, 2002).
Komponen-komponen yang terdapat pada alat ini, yaitu tutup tangki obat,
pipa tekanan udara (pipa aigitasi), tangki obat, tutup pipa buangan, kran pipa
tekanan udara, alat metal untuk menstabilisasikan tepung yang dikeluarkan, tuas
pengatur buka tutup, tangki bahan bakar, Pipa pengeluaran tepung, blower, dan
pipa penyemprot.
Sedangkan cara penggunaan alat ini, yaitu campurlah bahan bakar dengan
minyak lumas mesin dengan perbandingan 1 : 25 – 1 : 15, kemudian masukkan
kedalam tangki bahan bakar, Tutup kran tangki.Buka kran bahan bakar, agar
bahan bakar dapat masuk ke karburator. Letakkan tuas pengatur gas pada posisi
start dan hidupkan pada usaha pertama, bukalah choke apabila motor sudah hidup,
gas dibesarkan secara perlahan-lahan agar motor cukup panas. Selama pemanasan
periksa lagi apakah pemasangan perlengkapan pipa-pipa/selang sudah baik.
Setelah pemanasan motor dimatikan dan kemudian tangki obat diisi cairan. Pada
waktu mengisi cairan obat agar diperhatikan apakah kran dalam posisi tertutup
dan jangan ada kebocoran-kebocoran pada pipa/selang, Demikian halnya apabila
menggunakan bahan dari tepung pada power daster. Hidupkan motornya.
Penghembusan obat dimulai dalam keadaan motor terputar tinggi. Bila hendak
menurunkan.
Pengguanaan alat semprot tipe ini dianggapa kurang praktis, karena di
samping bobot keseluruhan mesin jauh lebih berat, penggantian mesin pengembus
dari cairan ke tepung (pengabutan) pun pelayananannya kurang praktis, yaitu
dengan mengganti unit tangki, pompa, dan perlengkapannya dan juga harganya
pun relatif mahal. Sehingga banyak petani lebih memilih menggunakan hand
18

sprayer dibandingkan menggunakan mist blower/mist duster dalam memelihara


tanaman yang mereka budidayakan.
Dalam praktikum ini, juga dipraktekkan cara mengukur jumlah cairan
yang keluar dari hang sprayer yang di semprotkan ke dalam gelas ukur yaitu
dengan cara mengkalibrasi. Caranya diukur dengan menggunakan gelas ukur,
dilihat air yang keluar selama 1 menit. Hasil kalibrasi selama 30 detik dengan tiga
kali percobaan adalah sebagai berikut :
1) Keluaran I : 500 ml
2) Keluaran II : 400 ml
3) Keluaran III : 470 ml
4) Jumlah totalnya : 1470 ml
5) Rata-rata : 1470 : 3 = 453,33 ml.
Jadi, dapat diperkirakan dari kalibrasi yang dilakukan selama 30 detik
pada masing-masing cairan yang disemprotkan dengan percobaan menggunakan
air adalah 453,33 ml. Sedangkan hitungan untuk 1 Ha lahan yang diumpamakan
pada sebidang luasan dengan panjang 266 cm dan lebar 480 cm, sehingga luas
lahan tersebut 127680 cm2 atau 12,7680 m2 dengan tinggi pnyemprotan ± 30 cm
dalam waktu 1 menit 28 detik, volume yang keluar adalah 24026,4 liter.
19

BAB VI
KESIMPULAN

6.1. Kesimpulan

1. Alat penyemprot (sprayer) adalah alat yang menekan obat dengan


pengabutannya dari nozzle dan pada umumnya alat ini terbagi atas 2
jenis, yaitu dengan tangan dan dengan tenaga mesin.
2. Alat penyemprot yang menggunakan tangan disebut hand sprayer.
Alat ini terdiri dari 3 komponen utama, yaitu bagian tangki/ reservoin
(sabuk pompa, lubang ©, pipa pengeluaran tambahan dan plat
punggung), pompa, dan pengabut (selang, laras penyemprot dan
nozzle).
3. Alat penyemprot yang menggunakan tenaga mesin disebut mist
blower/mist duster. Konstruksi dari mesin ini terdiri dari tutup tangki
obat, pipa tekanan udara, tangki obat, tutup pipa buangan, kran pipa
tekanan udara, alat metal untuk menstabilkan tepung yang
dikeluarkan, tuas pengatur buka tutup, tangki bahan bakar, pipa
pengeluaran tepung, blower, dan pipa penyemprot.
20

ACARA II
PENGENALAN POMPA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara
perlahan, berlangsung lama sampai musim hujan tiba, berdampak sangat luas dan
bersifat lintas sektor (ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, pertanian, dll).
Kekeringan merupakan fenomena alam yang tidak bisa dielakkan yakni
merupakan variasi normal dari cuaca yang perlu dipahami. Variasi alam dapat
dalam hitungan hari, minggu, bulan, tahun, bahkan abad. Dengan melakukan
penelusuran data cuaca dalam waktu yang panjang akan dapat dijumpai variasi
cuaca yang beragam, misalnya : bulan basah bulan kering, tahun basah tahun
kering, dekade basah dan dekade kering dll. Dengan semakin bertambahnya
jumlah penduduk di dunia yang mengakibatkan terjadinya tekanan penggunaan
lahan dan air telah menurunkan daya dukung lingkungan, sehingga kekeringan ini
cenderung semakin sering terjadi dan meluas.
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan
dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.
Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan
pengairan. Hambatan-hambatan pengairan itu dapat berupaperbedaan tekanan,
perbedaan ketinggian, hambatan gesek maupun kekeringan yang terjadi di suatu
daerah.
Kebanyakan para petani tidak dapat mempergunakan air dari sumber dan
meskipun sumber itu tersedia, mungkin akan ekonomis bila seseorang memasang
unit pompa untuk menyedot air. Agar para petani dapat memperoleh air yang
21

cukup untuk mengairi sawah mereka, sekalipun sumber air itu terletak jauh dari
lokasi sawah mereka.
1.2. Tujuan

Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam serta bagian-bagian dari


pompa yang biasa digunakan dalam budidaya pertanian dan mahasiswa dapat
mengoperasikan alat-alat tersebut.
22

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum Pompa


Pompa adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memindahkan
cairan, seperti cairan atau slurries atau gas. Sebuah pompa memindahkan volume
dengan tindakan fisik atau mekanis. Pompa jatuh ke dalam lima kelompok utama:
mengangkat langsung, perpindahan, kecepatan, daya apung dan pompa gravitasi.
Nama-nama mereka menjelaskan metode untuk fluida bergerak.
Pompa perpindahan positif menyebabkan fluida bergerak dengan
menjebak jumlah tetap sebesar itu kemudian memaksa (menggusur) bahwa
volume terjebak ke dalam pipa pembuangan. Pompa perpindahan positif dapat
diklasifikasikan lebih lanjut sesuai dengan mekanisme yang digunakan untuk
memindahkan fluida:
 Jenis rotary, misalnya, lobus, gear eksternal, gear internal, sekrup, blok
shuttle, fleksibel atau geser baling-baling baling-baling, akar memutar
heliks (misalnya Wendelkolben pompa) atau cincin cairan pompa vakum.

Pompa perpindahan positif rotari adalah pompa fluida yang bergerak


menggunakan prinsip-prinsip rotasi. Kekosongan yang diciptakan oleh rotasi dari
menangkap pompa dan menarik dalam cairan. Rotary pompa sangat efisien karena
mereka secara alami menghilangkan udara dari garis, menghilangkan keharusan
untuk berdarah udara dari garis secara manual. pompa perpindahan positif rotari
juga memiliki kelemahan mereka. Karena sifat pompa, jarak antara pompa
berputar dan tepi luar harus sangat dekat, yang membutuhkan bahwa pompa
memutar pada lambat, kecepatan stabil. Jika pompa rotari dioperasikan pada
kecepatan tinggi, cairan akan menyebabkan erosi, sebanyak batu cat gelombang
laut atau mengikis batu menjadi pasir. Pengalaman erosi pompa rotary tersebut
akhirnya menunjukkan tanda-tanda kelonggaran diperbesar, yang memungkinkan
23

cairan lolos dan mengurangi efisiensi pompa. pompa perpindahan positif rotari
dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama. Gear pompa adalah tipe sederhana
pompa rotari, terdiri dari dua roda gigi ditata sisi-sisi oleh-dengan gigi mereka
terlibat. Roda gigi berpaling satu sama lain, menciptakan arus yang memerangkap
fluida antara gigi pada roda gigi dan casing luar, akhirnya melepaskan cairan di
sisi debit pompa sebagai gigi mesh dan pergi berkeliling lagi. Banyak gigi kecil
mempertahankan aliran cairan konstan, sedangkan lebih sedikit, gigi lebih besar
menciptakan kecenderungan untuk pompa untuk cairan debit pendek, berdenyut
menyembur.
Pompa Screw adalah jenis lebih rumit dari pompa rotary, menampilkan
dua sekrup dengan menentang thread - yaitu, satu sekrup bergantian searah jarum
jam, dan berlawanan lainnya. Sekrup masing-masing dipasang di lubang yang
berjalan sejajar satu sama lain, yang juga memiliki lubang gigi pada mereka
bahwa mesh satu sama lain untuk memutar poros bersama-sama dan menjaga
segala sesuatu di tempat. Berpaling dari sekrup, dan akibatnya poros yang mereka
sudah terpasang, menarik fluida melalui pompa. Seperti bentuk-bentuk lain dari
pompa rotary, jarak antara bagian yang bergerak dan casing pompa adalah
minimal. baling-baling pompa Bergerak adalah tipe ketiga pompa rotary, yang
terdiri dari rotor silinder terbungkus dalam perumahan yang sama berbentuk.
Sebagai ternyata rotor, yang baling-baling perangkap fluida antara rotor dan
casing, gambar fluida melalui pompa.

 Reciprocating-Jenis, Misalnya, Piston Atau Pompa Diafragma .


Positif Pompa Displacement memiliki rongga memperluas di sisi isap dan
rongga penurunan di sisi debit. Cair mengalir ke pompa sebagai rongga di sisi isap
mengembang dan cairan mengalir keluar dari debit sebagai rongga runtuh.
Volume konstan diberikan setiap siklus operasi.

 Pompa perpindahan positif dapat dibagi menjadi dua kelas utama


1) reciprocating
2) putaran
24

 Prinsip perpindahan positif berlaku apakah pompa adalah


A. lobus pompa
B. maju rongga pompa
C. pompa rotari roda gigi
D. piston pump
E. pompa diafragma
F. pompa sekrup
G. pompa roda gigi
H. Pompa hidrolik
I. baling-baling pompa
J. regeneratif (perifer) pompa
K. peristaltik

Pompa Displacement positif, tidak seperti Pompa Centrifugal atau Roto-


dinamis, akan menghasilkan aliran yang sama pada kecepatan tertentu (RPM)
tidak peduli tekanan debit.
 Pompa Displacement positif "mesin arus konstan"
Sebuah Displacement Positif Pompa tidak boleh dioperasikan terhadap
katup tertutup di sisi debit pompa karena tidak memiliki kepala menutup-off
seperti Pompa Centrifugal. Sebuah operasi Positif Pompa Displacement terhadap
debit katup tertutup, akan terus menghasilkan aliran sampai tekanan pada baris
debit meningkat sampai semburan baris atau pompa yang rusak berat - atau
keduanya.
Sebuah relief atau katup pengaman di sisi debit dari Pompa Displacement
Positif Oleh karena itu, mutlak diperlukan. Katup lega dapat internal atau
eksternal Para produsen pompa biasanya memiliki opsi untuk memasok bantuan
internal atau katup pengaman. Katup internal harus pada umumnya hanya
digunakan sebagai pencegahan keselamatan, katup bantuan eksternal dipasang di
garis debit dengan garis kembali kembali ke garis sedotan atau pasokan tangki
dianjurkan.
25

A. Kecepatan Pompa
Pompa Rotodynamic (atau pompa dinamis) adalah jenis pompa kecepatan
di mana energi kinetik akan ditambahkan ke cairan dengan meningkatkan
kecepatan aliran. Kenaikan energi dikonversi menjadi keuntungan energi potensial
(tekanan) ketika kecepatan berkurang sebelum atau sebagai aliran keluar pompa
ke pipa pembuanganIni konversi energi kinetik untuk tekanan dapat dijelaskan
oleh hukum pertama termodinamika atau lebih khusus oleh adalah prinsip
Bernoulli . pompa dinamis dapat dibagi lagi menurut cara di mana keuntungan
kecepatan dicapai.
Jenis pompa memiliki beberapa karakteristik:
1. Continuous energi
2. Konversi ditambahkan energi untuk peningkatan energi kinetik
(peningkatan kecepatan)
3. Konversi peningkatan kecepatan (energi kinetik) untuk peningkatan
tekanan kepala

Satu perbedaan praktis antara pompa perpindahan dinamis dan positif


adalah kemampuan mereka untuk beroperasi dalam kondisi katup tertutup. pompa
perpindahan positif menggantikan secara fisik fluida; maka penutupan katup hilir
pompa perpindahan positif akan menghasilkan terus-menerus membangun dalam
tekanan yang mengakibatkan kegagalan mekanik baik pipa atau pompa. Pompa
Dinamis berbeda dalam bahwa mereka dapat dioperasikan dengan aman dalam
kondisi katup tertutup (untuk jangka waktu yang singkat).

B. Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal merupakan pompa rotodynamic yang menggunakan
berputar impeller (baling/sedu) untuk meningkatkan tekanan dan laju aliran fluida.
Pompa sentrifugal adalah jenis yang paling umum digunakan pompa untuk
memindahkan cairan melalui sistem perpipaan. Fluida memasuki impeller pompa
26

di sepanjang atau dekat dengan sumbu putar dan dipercepat oleh impeller,
mengalir secara aksial radial luar atau ke dalam diffuser atau volute ruang, dari
mana ia keluar ke dalam sistem perpipaan hilir. pompa sentrifugal biasanya
digunakan untuk debit besar melalui kepala lebih kecil.
Sekrup impeller sentrifugal yang diciptakan pada tahun 1960 oleh Martin
Stähle terlambat, pendiri Hidrostal AG. Dia telah menerima perintah dari pabrik
pengolahan ikan SA Amial di Chimbote (Peru) untuk pengembangan sistem untuk
mengangkut ikan dari jaring ke perahu, dan dari perahu ke pabrik pengolahan
ikan. Pompa ini bekerja terpercaya tanpa merusak ikan. Hasilnya adalah pompa
dengan karakteristik sekrup impeller sentrifugal. Penemuan ini adalah sukses
besarSejak itu telah digunakan dalam banyak hal di seluruh dunia dalam banyak
sistem penanganan fluida lainnya.
Sekrup Pompa sentrifugal merupakan pilihan populer untuk menangani
produk halus seperti makanan dan kristal. Karakteristik geser rendah mengurangi
emulsifikasi ketika campuran memompa sehingga ideal untuk memompa air
berminyak dan Lumpur Aktif Kembali [RAS] karena tidak merusak flok .
Kemampuan pompa untuk lulus bahan berserat panjang seperti tali tanpa
menyumbat membuat pilihan sering untuk aplikasi air limbah rumah tangga.
Sebuah sekrup pompa sentrifugal biasanya memiliki efisiensi operasional sebesar
70% hingga 85%. Ia memiliki kepala yang relatif curam naik / bentuk kurva
kapasitas aliran memberikan kemampuan kontrol yang baik selama rentang
operasi yang diijinkan
Impeller memiliki pisau tunggal, secara aksial dari inlet diperluas dan
dikembangkan di sekitar porosnya seperti pembuka sumbat botol.
Menghubungkan ke stopkontak ini sentrifugal memungkinkan memompa dengan
minimum agitasi dan geser, faktor penting ketika produk memar, emulsifikasi
cairan atau penyumbatan harus dihindari.
Sekrup ini memiliki impeler sentrifugal:
 Bebas besar bagian untuk memompa cairan dengan benda padat dan bahan
berserat
27

 Mampu memompa cairan dan viskositas di atas nilai normal mungkin


dengan pompa sentrifugal konvensional
 Curam H / Q kurva dengan katup tertutup dua kali titik efisiensi terbaik
 Rendah karakteristik
 daya kurva
 Efisiensi tinggi hidrolik

Pompa sentrifugal yang paling sering dikaitkan dengan tipe aliran radial.
Namun, sentrifugal "pompa istilah" dapat digunakan untuk menggambarkan
semua jenis impeller pompa rotodynamic termasuk aliran radial dan campuran
variasi aksial,
Sering hanya disebut sebagai pompa sentrifugal. Fluida masuk sepanjang
pesawat aksial, dipercepat oleh impeller dan keluar di sudut kanan ke poros
(radial). Pompa aliran Radial beroperasi pada tekanan yang lebih tinggi dan laju
alir lebih rendah dari aksial dan pompa aliran campuran.
Berdasarkan konstruksinya (baling – baling / sedu), impeller dibagi
menjadi:
1) Impeller tertutup (Enclosed Impeller), akan beroperasi tanpa
kemacetan dengan efisiensi yang tinggi bila dipakai untuk air yang
bersih tanpa lumpur.
2) Impeller terbuka (Open Impeller), dapat dipergunakan dengan
efisiensi yang lebih tinggi yang tidak akan macet untuk air yang
sedikit lumpur.
3) Impeller Semi/Setengah Terbuka, sangat cocok untuk penggunaan
penyedotan air yang kotor, misalnya air berlumpur atau cairan
kotoran (slurry), meskipun dengan efisiensi yang rendah tetapi
jarang menemui kemacetan.

C. Pompa Aliran Aksial


Pompa aliran aksial berbeda dari aliran radial dalam fluida masuk dan
keluar sepanjang paralel ke arah yang sama poros berputar. Fluida tidak
28

dipercepat tapi bukan "mengangkat" oleh aksi impeller. Mereka mungkin bisa
disamakan dengan sebuah baling-baling berputar dalam tabung panjang. Pompa
aliran aksial beroperasi pada tekanan yang jauh lebih rendah dan tingkat aliran
lebih tinggi dari pompa aliran radial.

D. Campuran Pompa Aliran


Pompa aliran campuran, seperti namanya, berfungsi sebagai kompromi
antara pompa aliran radial dan aksial, cairan pengalaman baik percepatan radial
dan angkat dan keluar impeller di suatu tempat antara 00-90 derajat dari arah
aksial. Akibatnya pompa aliran campuran yang beroperasi pada tekanan yang
lebih tinggi dari pompa aliran aksial sementara memberikan debit lebih tinggi dari
pompa aliran radial. Sudut keluar aliran yang menentukan karakteristik tekanan
kepala-discharge dalam kaitannya dengan aliran radial dan campuran.

E. Jet Pompa Eductor


Ini menggunakan jet, sering uap, untuk menciptakan tekanan rendah.
Tekanan rendah ini menyebalkan dalam cairan dan mendorong ke daerah tekanan
yang lebih tinggi.

F. Pompa Gravity
Pompa Gravity termasuk menyedot dan 's air mancur Heron - dan ada juga
penting qanat atau sistem foggara yang hanya menggunakan aliran menurun untuk
mengambil air dari bawah tanah akuifer-jauh di daerah yang tinggi untuk
konsumen di ketinggian rendah. Ram hidrolik ini juga kadang-kadang disebut
sebagai pompa gravitasi.

G. Perbaikan Pompa
Meneliti catatan pompa perbaikan dan MTBF (waktu yang berarti antara
kegagalan) adalah sangat penting bagi pengguna pompa yang bertanggung jawab
dan nurani. Mengingat fakta bahwa, kata pengantar untuk tahun 2006 Pompa
Buku Pegangan Pengguna menyinggung "kegagalan pompa" statistik. Demi
29

kenyamanan, kegagalan statistik ini sering diterjemahkan ke MTBF (dalam hal


ini, diinstal hidup sebelum kegagalan).
Pada awal 2005, Gordon Buck, John Crane Inc 's chief engineer untuk
Lapangan Operasi di Baton Rouge, LA, memeriksa catatan perbaikan untuk
sejumlah kilang dan pabrik kimia untuk memperoleh data keandalan bermakna
untuk pompa sentrifugal. Sebanyak 15 pabrik yang beroperasi memiliki hampir
15.000 pompa termasuk dalam survei. Terkecil tanaman ini memiliki sekitar 100
pompa; beberapa tanaman memiliki lebih dari 2000. Semua fasilitas yang
berlokasi di Amerika Serikat. Selain itu, semua tanaman memiliki beberapa jenis
program pompa kehandalan dalam penyelesaian. Beberapa program dapat
dianggap sebagai "baru," orang lain sebagai "diperbarui" dan yang lain sebagai
"didirikan. Banyak dari tanaman-tapi tidak semua-memiliki pengaturan aliansi
dengan John Crane. Dalam beberapa kasus, kontrak aliansi termasuk memiliki
John Crane Inc teknisi atau insinyur di tempat untuk mengkoordinasikan berbagai
aspek program.
Tidak semua tanaman kilang, bagaimanapun, dan hasil yang berbeda bisa
diharapkan di tempat lainPada tumbuhan kimia, pompa secara tradisional telah
"membuang-pergi" hal sebagai serangan kimia dapat menyebabkan hidup terbatas.
Hal-hal telah membaik dalam beberapa tahun terakhir, tapi agak terbatas ruang
tersedia di "tua" tempat DIN dan kotak isian standar ASME-batasan pada jenis
segel yang dapat dipasang. Kecuali upgrade pompa pengguna ruang segel, hanya
versi yang lebih kompak dan sederhana dapat diakomodasi. Tanpa upgrade ini,
masa hidup dalam instalasi kimia umumnya diyakini sekitar 50 sampai 60 persen
dari nilai-nilai kilang.
Tak perlu dikatakan bahwa pemeliharaan terjadwal sering merupakan
salah satu biaya paling signifikan kepemilikan, dan kegagalan sil mekanik dan
bantalan antara penyebab utama. Perlu diketahui nilai potensial memilih pompa
yang harganya lebih awalnya, tapi berlangsung lama antara perbaikan. MTBF dari
sebuah pompa yang lebih baik mungkin satu sampai empat tahun lebih lama
dibandingkan dengan rekan non-upgrade. Satu pompa kebakaran terjadi per 1000
30

kegagalan. Setelah kegagalan pompa lebih sedikit berarti memiliki lebih sedikit
merusak pompa kebakaran.

2.2. Pemakaian dan Pemilihan Pompa


Dalam teori dasar telah disinggung bagaimana cara kerja setiap jenis
pompa, sedangkan pemilihan pemakaian pompa didasarkan pada keadaan medan,
lokasi , dan biaya yang tersedia. Suku cadang harus mudah didapat apabila terjadi
kerusakan, sehingga tidak menghambta pekerjaan.
Biaya operasi perlu diperhatikan, termasuk harga unit pompa dan biaya-
biaya pembelian bahan bakar, pelumas, dan perawatan. Modal yang diperlukan
bergantung pada pengairan yang dipilih ; misalnya suatu daerah yang luas dapat
memakai satu pompa yang besar atau dapat pula memakai beberapa unit pompa
yang berkapasitas kecil.
Debit air juga perlu diperhatika. Bila kita hanya memperhatikan besarnya
saja, dan tidak memperhatikan debit persediaan air, maka kita kaan menemui
kesulitan bila sumber air itu tidak sepadan dengan pompa yang kita pasang.

2.3. Pemeliharaan Pompa


Petunjuk teknis yang ada dalam buku petunjuk atau saran dari para
penyuluh tidak boleh diabaikan. Dengan demikian, unit pompa dapat bertahan
dalam waktu yang lama. Menurut pengalaman, dengan perawatan yang baik dan
teratur, unit pompa dapat digunakan dan masih bekerja dengan baik selama
bertahun-tahun lamanya setelah masa penyusutan (depreciation).
Pemeliharaan unit pompa dengan motor yang terpisah dengan transmisi V-
belt atau flat belt, lebih mudah dibandingkan dengan pompa yang dihubungkan
langsung (direct coupled). Hal ini sangat terasa bila di sekitar tempat
beroperasinya pompa itu belum ada teknisi yang sangat berpengalaman.
Perawatan alat penggerak dengan bahan bakar diesel (solar) biasanya lebih mudah
daripada motor bensin. Dengan syarat bahwa solarnya harus dalam keadaan bersih
dan murni. Hal ini dikarenakan konstruksi motor diesel lebih sederhana.
31

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


 Waktu : Jum’at, 16 April 2010
 Tempat : di Belakang Gedung OECF Fakultas Pertanian Universitas
Mulawarman

3.2. Bahan dan Alat


 Bahan
1) Air
 Alat
5) Pompa Otomatis merk Shimizu
6) Pompa Penggerak Mesin 4 Tak Tanpa Listrik.
7) Alat Tulis

3.3. Cara Kerja


 Pompa Otomatis
5) Letakkan selang yang berasal dari saluran input ke sumber air,
dan selang output ke tempat dimana air akan dialirkan.
6) Hubungkan kabel listrik dari pompa ke sumber listrik.
7) Secara otomatis pompa akan bekerja dengan sendinrinya apabila
terdapat kran yang dibuka dan berhenti apabila tidak ada kran
yang terbuka.
 Pompa Penggerak Mesin 4 Tak Tanpa Listrik
1) Isi tangki bahan bakar dengan bensin murni, kemudian tutup
dengan rapat agar bahan bakar tidak keluar saat mesin beroperasi.
32

2) Letakkan selang yang berasal dari saluran input ke sumber air,


dan selang output ke tempat dimana air akan dialirkan.
3) Hidupkan mesin dengan cara di engkol.
4) Pompa sudah dapat digunakan.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

4.1. Pompa Otomatis

4.2. Pompa Penggerak Mesin 4 Tak Tanpa Listrik


33

BAB V
PEMBAHASAN

5.1. Pembahasan

Pompa didefinisikan sebagai suatu alat yang digunakan untuk


memindahakan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara
menaikkan tekanan cairan tersebut (Suriansyah, 2010). Dari definisi tersebut
sudah jelas bahwa fungsi pompa sangat penting bagi dunia pertanian karena air
adalah unsur utama yang sangat dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan
berproduksi. Sehingga peran pompa sangat dibutuhkan untuk memindahkan air
dari sumber mata air seperti sungai, danau, waduk dan lain-lain ke lahan-lahan
tempat para petani menanam tanamannya. Apalagi pada saat musim kemarau yang
sumber air sangat susah ditemukan dan apabila ada tempatnya pun sangat jauh
dari lahan tempat petani menanam tanamannya. Pada saat itulah fungsi pompa
sangat dibutuhkan oleh para petani untuk memudahkan mereka menyediakan air
untuk lahan-lahan pertanian mereka agar tidak terjadi kekeringan di lahan mereka
34

walaupun pada saat musim kemarau, sehingga dapat diperoleh hasil panen yang
sangat memuaskan dari lahan-lahan mereka.
Tipe pompa yang diperlukan tergantung dari daya hisap dan daya
tekanannya (Suriansyah, 2010). Hampir setiap pompa dapat dipergunakan untuk
menaikkan air dengan jarak rendah (sekitar ± 5 m), dalam hal demikian pompa
jenis yang paling sederhana dan yang paling murah dipilih. Tetapi dimana air
harus diangkat dengan ketinggian yang lumayan, maka harus dipergunakan salat
satu pompa yang dirancang khusus.
Untuk sekarang ini jenis pompa yang paling sering digunakan di pertanian
maupun untuk rumah tangga adalah jenis pompa sentrifugal. Karena jenis pompa
ini adalah jenis pompa yang sederhana dan sangat mudah pemeliharaannya.
Pompa sentrifugal terdiri dari satu set sudu-sudu yang berputar, tertutup di dalam
rumah pompa dan digunakan untuk mentransfer energy ke fluida melalui gaya
sentrifugal. Pada tipe yang sederhana, baling-baling yang melentur (curved)
digerakkan pada kecepatan yang tinggi dalam rumah-rumah yang berbentuk
pirirngan. Air masuk dari tengah-tengah rumah, dan adanya gerakan putar dari
baling-baling menyebabkan air diangkat ke atas dan keluar lewat pipa
pengeluaran yang mempunyai konstruksi secara “tangensial” terhadap rumah-
rumah pompa. Pompa sentrifugal mepunyai 2 bagian utama, yaitu:
1. Bagian yang berputar, termasuk impeller (baling/sedu) dan poros.
2. Bagian yang tetap (diam) seperti rumah pompa, stuffing box dan bantalan.
Pada praktikum pengenalan alat/mesin pertanian yaitu pompa dicoba dua
buah pompa yang berbeda jenis atau tipe dan mesin penggeraknya, tetapi jenis
pompanya sama yaitu jenis pompa sentrifugal. Pompa pertama adalah pompa
merk Shimizu model PS-130 BT. Pompa ini adalah tipe pompa otomatis, yang
dimaksud dengan pompa otomatis yaitu tekanan air dalam tabung dimanfaatkan
untuk menekan switch/sakelar dan membuat swich terbuka sehingga listrik dari
catu daya ke motor pompa terputus dan pompa akan mati. Saat pompa air bekerja
karena kran air terbuka, seluruh air akan tertuju dan mengalir ke kran yang
terbuka dan tidak ada air yang masuk ke ruang tabung otomatis karena tidak ada
air yang masuk ke ruang tabung otomatis. Karena tidak ada air yang masuk ke
35

tabun, katup tidak tertekan dan switch tetap tertutup dan mengalir listrik ke
pompa. Penggerak pompa ini adalah dinamo dan menggunakan listrik sebagai
sumber tenaganya. Pompa ini self priming, artinya dimana kita hanya memberikan
pancingan (priming) satu kali saja yaitu pada waktu pertama kali pompa akan
digunakan, sedangkan untuk operasi-operasi selanjutnya tidak memerlukan lagi
pancingan. Sebagaimana biasanya pompa pada umumnya, pompa ini juga
memiliki saluran input (menyedot air dari sumber air) dan saluran output
(mengalirkan air dari pompa menuju ke tempat yang dituju). Biasanya pompa
jenis ini dipakai pada skala rumah tangga saja.
Pompa kedua adalah pompa yang menggunakan mesin 4 tak sebagai
sumber penggerak utamanya, sehingga pompa ini tidak menggunakan listrik lagi
sebagai sumber tenaganya, tetapi menggunakan mesin 4 tak yang berbahan bakar
bensin. Pompa ini tidak otomatis sehingga pompa ini akan bekerja apabila telah di
hidupkan saja. Pompa ini juga pompa yang self priming. Pompa ini juga memiliki
saluran input dan output, tetapi bedanya dengan pompa sebelumnya pompa ini
memiliki lubang saluran input yang lebih besar dibandingkan saluran outputnya.
Karena daya semprot yang dihasilkan oleh pompa ini cukup besar dan jauh
jaraknya sehingga air yang dibutuhkan volumenya harus besar pula sehingga
menggunakan saluran input yang besar pula sehingga air yang diambil dari
sumber air volumenya lebih besar. Pompa jenis ini bisanya digunakan untuk
mengalirkan air dalam skala besar seperti untuk mengairi persawahan dan
menyiram tanaman yang di tanaman di lahan yang cukup luas.
36

BAB VI
KESIMPULAN

6.1. Kesimpulan

1. Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu


cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan
tekanan cairan tersebut.
2. Pompa yang paling sering digunakan di pertanian maupun untuk
rumah tangga adalah jenis pompa sentrifugal, karena jenis pompa ini
adalah jenis pompa yang sederhana dan sangat mudah
pemeliharaannya.
3. Pompa otomatis merk Shimizu model PS-130 BT termasuk jenis
pompa sentrifugal, menggunakan dinamo sebagai sumber motor
penggeraknya, memiliki saluran input dan output serta pompa ini self
priming (sekali pancing), pompa ini biasanya digunakan dalam skala
rumah tangga saja.
37

4. Pompa yang menggunkan mesin 4 tak sebagai motor penggeraknya


biasanya digunakan untuk mengalirkan air dalam skala besar seperti
untuk mengairi persawahan dan menyiram tanaman yang di tanaman
di lahan yang cukup luas. Sama seperti pompa otomatis, pompa ini
juga termasuk jenis pompa sentrifugal dan self priming (sekali
pancing). Pompa ini juga memiliki saluran input dan output, tetapi
saluran inputnya memiliki ukuran yang lebih besar
dibandingkansaluran outputnya,

ACARA III
PENGENALAN TRAKTOR RODA EMPAT

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengolahan tanah merupakan salah satu usaha ekstensifikasi dan


merupakan kegiatan yang paling banyak memerlukan energi. Pengolahan tanah
secara manual menyerap tenaga kerja yang besar baik tenaga kerja manusia
maupun ternak sebagai tenaga tarik. Suatu tindakan yang ikut mempengaruhi
produksi sekaligus pendapatan petani, pengolahan tanah mendapatkan
perencanaan yang baik. Sebab kesalahan dalam pengolahan tanah dapat merusak
struktur tanah, mempercepat terjadinya erosi, terjadinya perombakan bahan
organik dengan cepat, dan sebagainya. Di samping itu, cara pengolahan tanah
yang tidak tepat hanya akan memboroskan tenaga. Oleh karena itu, untuk
38

kelancaran pengerjaan pengolahan tanah dengan alat mekanis maka memerlukan


tenaga yang besar yaitu traktor.
Penggunaan dan pengembangan pemakaian traktor dalam bidang pertanian
merupakan suatu tindakan yang tepat, dan tidak terfokus pada kegiatan
pengolahan tanah saja, tetapi juga untuk kegiatan pertanian lainnya.
Traktor sebagai sumber tenaga dalam pengolahan tanah, diharapkan dapat
mengurangi waktu dan biaya operasional yang diperlukan. Kapasitas kerja
menjadi lebih tinggi dan pendapatan petani akan bertambah, sehingga dapat
dilaksanakan usaha intensifikasi dan ekstensifikasi yang sempurna
(Hardjosoediro, 1983).
Dari penelitian-penelitian yang dilakukan traktor dapat digunakan pada
lahan basah dan lahan kering, pada keadaan air tanah yang berbeda. Sebagai
akibat perbedaan kandungan air tanah ini, tanah akan memperlihatkan reaksi yang
berbeda pada proses pengolahan tanah.
Pengolahan tanah di lahan kering adalah untuk menciptakan lahan gembur
bebas dari lapisan kedap yang berada di bawah lapisan top soil. Jadi lapisan kedap
pada lahan kering harus dihancurkan, pengolahan tanah biasanya dilakukan pada
top soil sampai kedalaman 20 cm, juga memungkinkan sampai 30 cm bertujuan
agar perakaran tanaman akan lebih berkembang (Chatib, 2004).
Kecepatan dalam pengolahan tanah merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kapasitas kerja efektif yang dapat dicapai dalam pengolahan tanah.
Kapasitas kerja efektif adalah faktor yang menentukan besarnya biaya
penggunaan alat persatuan luas.
Mengingat pentingnya pengolahan tanah sebagai suatu tindakan yang ikut
menentukan keberhasilan suatu tanaman dan pendapatan petani, perlu kiranya
diusahakan alat pengolah tanah yang sesuai dan dapat memberikan produksi
optimal, dengan biaya rendah dan waktu relatif singkat.
Oleh karena itu mahasiswa yang mendalami ilmu budidaya pertanian harus
bisa mengetahui dan mengoperasikan alat pengolah tanah bekerja pada lahan
kering dengan menggunakan traktor roda empat sebagai tenaga mekanis atau
39

pengggerak serta waktu yang diperlukan dalam proses olah tanah dapat
diefisienkan.

1.2. Tujuan

Mahasiswa mengetahui bagian-bagian yang terdapat pada traktor tangan


dan dapat mengoperasikan traktor roda empat.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum Traktor Roda Empat

Traktor roda empat adalah salah satu alat pengolah tanah jika dilengkapi
dengan peralatan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak piring, garu piring,
dll. Secara umum traktor roda empat adalah traktor dengan tenaga penggerak dari
motor diesel dengan didukung empat buah roda. Traktor ini dirancang untuk
bekerja di lahan kering, bukan untuk lahan sawah. Berdasarkan ukurannya
dibedakan menjadi traktor mini, menengah, dan traktor besar.
Traktor roda empat dioperasikan oleh operator yang duduk di atas tempat
duduk sambil mengemudikannya. Peralatan pengolah tanah dipasangkan atau
disambungkan dengan traktor melalui perangkat yang disebut three hitch point
atau penyambungan titik tiga, yang terdiri sepasang garpu kiri dan kanan,
sedangkan satu tuas lainnya berada dibagian atas sistem penyambungan titik tiga,
40

disebut top link (tuas penyambung bagian atas). Dengan menggunakan sistem
penyambungan ini pengaturan posisi peralatan (bajak, dll.) yang diinginkan dapat
diatur dengan memanjangkan atau memendekkan tuas penyambung atas.
Selanjutnya untuk mengamankan agar traktor tidak terangkat pada saat
dioperasikan untuk pengolahan tanah, maka traktor perlu disetimbangkan dengan
memasang beban tambahan pada bagian depan traktor. Dengan melakukan
persiapan seperti ini, maka traktor telah siap dioperasikan untuk pengolahan
tanah.
Bagian-bagian Utama dari Traktor Roda Empat dan Fungsinya adalah
sebagai berikut:
1. Sistem kemudi : alat untuk mengendalikan jalannya dan atau operasi
traktor di lapangan
2. Roda depan : roda bagian depan dari traktor yang berfungsi untuk
pengendalian, dan memiliki ukuran diameter lebih kecil dari roda bagian
belakang
3. Roda belakang : roda bagian belakan dengan ukuran diameter lebih besar
dari roda bagian depan traktor yang berfungsi untuk menumpu beban
traktor dan peralatan yang terpasang.
4. Chasis traktor : bagian rangka traktor roda empat yang juga merangkap
sebagai rumah dari sistem transmisi
5. Pemberat : besi cor yang dirancang khusus untuk pemberat traktor agar
traktor tidak terangkat pada saat mengolah tanah
6. Poros PTO : poros yang difungsikan untuk menggerakkan peralatan yang
dalam pengoperasiannya memerlukan putaran (bajak rotari), atau untuk
menggerakkan peralatan stasioner
7. Sistem penyambungan peralatan : bentuk peralatan pengolahan tanah
yang relatif besar, maka pada traktor roda empat memerlukan mekanisme
penyambungan khusus, yakni sistem penyambungan titik tiga (three hitch
poin)

2.2. Mesin Traktor Roda Empat


41

Traktor roda empat mempunyai kisaran daya motor penggerak yang besar.
Traktor yang biasa digunakan di taman/kebun mempunyai daya sekitar 11 kW (15
hp). Traktor ini di pasaran biasa disebut traktor mini atau traktor kebun. Traktor
raksasa yang biasa digunakan di perkebunan yang luas mempunyai daya sampai
150 kW (200 hp). Namun begitu, biasanya traktor roda empat yang biasa
digunakan mempunyai daya antara 30 – 60 kW (40 - 80 hp).
Berdasarkan jenis rodanya, traktor dapat digolongkan menjadi:
1. Traktor satu gardan (two wheel-drive tractor/rowcrop tractor)
Traktor satu gardan banyak digunakan di perkebunan kecil yang
membudidayakan tanaman larikan seperti; kentang kobis. Traktor ini mempunyai
sudut putar yang kecil, lebar roda tipis dan jarak antar roda kiri dan kanan dapat
diatur. Umumnya daya yang digunakan tidak terlalu besar, sekitar 22 – 33 kw
(30–45 hp).

2. Traktor beroda track


Traktor beroda trac banyak digunakan di perkebunan yang luas atau di
perkebunan yang masih baru, yang lahannya belum tertata. Daya penggerak yang
biasa digunakan antara 52 – 110 kW (70 – 150 hp). Traktor ini tidak bisa
digunakan di jalan raya, hanya digunakan pada kebun yang satu e kebun yang ain.
Kecepatan jalannya rendah, namun mempunyai daya tarik yang tinggi dan dapat
digunakan pada kondisi ahan yang berat. Karena lebar rodanya besar maka daya
tumpu ke tanah menjadi kecil, sehingga traktor ini dapat digunakan pada lahan
yang lembek tanpa takut tenggelam.
3. Traktor dobel gardan (two wheel-drive tractor)
Dibanding dengan traktor satu gardan, traktor dobel gardan mempunyai
daya tarik yang lebih besar. Karena masih menggunaka roda ban, traktor ini masih
dapat berjalan di jalan raya. Maka banyak pemilik perkebunan memilih traktor
jenis ini.
Ada dua tipe dari traktor dobel garden:
42

a. Traktor dengan roda depan lebih kecil dari roda belakang, daya yang
digunakan antara 33 – 67 kW (45 – 90 hp)
b. Traktor dengan roda depan sama besar dengan roda belakang, daya yang
digunakan antara 75 – 150 kw (100 – 200 hp)

2.3. Pengendali/Kontrol Traktor Roda Empat


Pengendali adalah indikator, saklar, tuas dan pedal yang digunakan untuk
mengendalikan jalannya traktor. Untuk mempermudah jalannya operasional,
traktor roda empat ada banyak tuas kendali. Pengendali yang ada pada traktor roda
empat dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: 
     Indikator dan saklar pada dashboard, antara lain:
1. Kunci kontak (saklar utama) Pada kunci kontak ada 4 gerakan putar, yaitu
- OFF (mati), Pada posisi ini, aliran arus listrik terputus (bukan mematikan
motor traktor). Untuk traktor model terbaru, posisi ini juga dapat
mematikan traktor.
- Preheat, Pada posisi ini, pemijar pada setiap silinder ruang pembakaran
akan membara, sehingga akan memanaskan ruang pembakaran. Tujuannya
agar motor traktor mudah dihidupkan pada saat mulai dihidupkan.
- ON (hidup), Pada posisi ini, aliran arus listrik tersambung
- START, pada posisi ini arus listrik dari accu tersambung ke motor stater.
2. Saklar lampu depan
Berfungsi untuk menyalakan lampu depan. Saklar lampu ada yang hanya
ada satu posisi hidup, ada juga yang mempunyai dua posisi hidup (lampu
jauh dan lampu dekat).
3. Saklar lampu sein
Lampu sein berfungsi untuk memberi tanda, ke arah mana traktor akan
membelok. Bila traktor berjalan di jalan umum, gunakan lampu sein
seperti Anda mengendarai kendaraan.
4. Tombol klakson
Klakson akan berbunyi apabila tombol ini ditekan. (Pada saat posisi kunci
kontak “ON”)
43

5. Indikator pemanas mesin


Untuk mengetahui apakah ruang pembakaran sudah cukup panas untuk
dihidupkan. Indikator ini akan berpijar beberapa detik setelah kunci kontak
diputar ke arah “preheat”
6. Indikator pengisian accu
Lampu akan menyala apabila kunci kontak diputar pada posisi “ON”.
Akan tetapi setelah motor hidup lampu akan mati, sebagai tanda pengisian
accu berjalan lancar. Apabila lampu tidak mati, berarti ada gangguan pada
sistem pengisisan, sebaiknya motor dimatikan, dan dilakukan perbaikan
terlebih dahulu.
7. Indikator temperatur air
Lampu akan tetap padam walaupun kunci kontak pada posisi “ON”.
Lampu akan menyala apabila air pendingin di radiator temperaturnya naik
melebihi batas temperatur normal. Apabila lampu menyala, hal ini
menunjukkan air radiator berkurang dan naik temperaturnya, motor terlalu
panas, atau ada kerusakan lainnya. Motor harus segera dimatikan.
8. Indikator sirkulasi oli pelumas
Lampu akan menyala apabila kunci kontak diputar pada posisi “ON”.
Setelah motor hidup dan sistem pelumasan bekerja dengan baik, maka
akan padam kembali. Apabila lampu tidak padam, berarti ada gangguan
pada sistem pelumasan, motor harus dimatikan, dan perlu dilakukan
perbaikan.
9. Tuas dekompresi
Apabila motor susah dihidupkan karena accu lemah atau udara dingin,
tarik tuas ini untuk membebaskan kompresi pada ruang pembakaran.
Biarkan motor berputar dahulu, setelah putarannya cukup cepat, dorong
kembali tuas ini. Dengan jalan ini motor akan mudah dihidupkan. 
10. Tachometer dan meter jam
Tachometer menunjukkan kecepatan putaran mesin dan meter jam
menunjukkan jumlah jam pemakaian
44

11. Sikring
Biasanya sikring diletakkan pada kotak yang berada dibalik dashboard.
Funsi sikring ini adalah sebagai alat pengaman pada aliran listrik. Bila
sikring ini putus, selidikilah penyebab dari arus yang berlebihan ini.
Setelah diketahui penyebabnya dan diperbaiki, ganti dengan sikring baru
yang ampernya sama. Pada kotak sikring dilengkapi dengan tempat sikring
cadangan.

Tuas dan pedal pengatur, antara lain:


1. Tuas pengatur gas
Kecepatan (gas) akan besar apabila tuas ditarik. Gas akan kecil apabila
disorong ke depan. Apabila gas didorong lebih lanjut, gas akan berhenti.
Ada juga jenis traktor yang dilengkapi dengan tuas khusus untuk
mematikan motor penggerak. Tuas gas ini berfungsi untuk menjaga
kecepatan jalan traktor akan akan tetap, pada saat dioperasikan.
2. Tuas hidrolik
Tuas hidrolik berfungsi untuk menggerakkan sistem hidrolik. Sistem
hidrolik berfungsi untuk menggerakkan lengan pengangkat imlemen. Bila
tuas didorong ke depan, implemen akan turun, bila ditarik ke belakang
implemen akan naik (terangkat). Apabila tuas pada posisi netral, Implemen
akan berhenti ada posisi tertentu.
3. Tuas persneleng utama
Biasanya tuas perneleng terdiri dari 3 atau 4 kecepatan maju dan satu
kecepatan mundur.
4. Tuas persneleng cepet lambat
Tuas persneleng cepat lambat digunakan untuk membedakan kecepatan di
ahan (pada saat mengolah tanah) dan kecepatan di jalan. Dengan tuas
persneleng cepat lambat, kombinasi kecepatan menjadi 6 atau 8 maju dan
2 mundur.
5. Tuas persneleng PTO
Berfungsi untuk mengubah kecepatan putar poros PTO yang diinginkan.
45

Setiap jenis trator berbedabeda jumlah kecepatannya. Ada yang hanya


satu, dua atau tiga macam kecepatan.
6. Tuas gardan depan
Khusus untuk traktor yang mempunyai dobel gadan, dilengkapi dengan
tuas gardan depan. Tuas ini berfungsi untuk menyambung gardan
depan apabila diperlukan. Gardan depan digunakan untuk memperbesar
daya tarik traktor.
7. Pedal kopling
Gunanya untuk menghubungkan dan melepaskan, hubungan antara motor
penggerak dengan transmisi. Apabila pedal kopling diinjak, hubungan
motor dengan transmisi terputus.
8. Pedal rem (kiri dan kanan)
Pedal rem roda kiri dan rem roda kanan terpisah satu sama lain. Dengan
terpisahnya pedal rem, dapat membantu berbeloknya traktor secara tajam.
Pada saat traktor berjalan di jalan, pedal rem harus dikunci (disatukan
kembali). Menginjak satu rem saja pada saat traktor berjalan cepat akan
sangat berbahaya.
9. Pedal gas
Beberapa jenis traktor dilengkapi dengan pedal gas, selain tuas gas. Tekan
pedal gas apabila ingin mempercepat putaran motor penggerak. Lepaskan
pedal gas apabila ingin memperlambat.
10. Tuas rem parkir
Tuas rem parkir berfungsi menahan rem tetap pada posisi mengerem.
Bebapa jenis traktor ada juga yang mengunakan tuas rem parkir tersendiri.
11. Pedal pengunci differensial (gardan)
Gardan berfungsi untuk memungkinkan roda kanan dan roda kiri belakang
dapat berputar dengan kecepatan berbeda, sehingga traktor dapat berbelok.
Namun dengan adanya gardan menyebabkan salah satu roda akan slip.
Dengan menginjak pedal pengunci differensial, putaran kedua roda
belakang akan sama, sehinga slip bisa diatasi.
46

12. Pengunci kap motor


Apabila kita ingin memeriksa motor traktor, kap motor harus dibuka
terlebih dahulu. Untuk membuka kap motor, pengunci harus dilepas
terlebih dahulu.
13. Pengatur tempat duduk
Tempat duduk dapat diatur maju atau mundur sesuai dengan keinginan
operator. Caranya dengan memindah pen ke lubang lain yang diinginkan.
Memeriksa Traktor Roda Empat sebelum Dioperasikan Pemeriksaan
Traktor roda empat merupakan bagian dari persiapan traktor sebelum
dioperasikan. Pemeriksaan traktor sebelum operasi sangat penting.
Diharapkan dengan adanya pemeriksaan ini kondisi traktor dapat diketahui
sejak dini, sehingga penanganannya tidak terlalu sulit.

Ada beberapa hal dari bagian traktor yang perlu dilakukan pemeriksaan,
yaitu:
1. Memeriksa bahan bakar
Periksa isi tangki bahan bakar, bila urang tambahkan dengan solar.
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan melihat ketingian permukaan bahan
bakar pada selang di pinggir tangki. Jangan Dibiarkan isi tangki sampai
kosong, karena udara akan masuk dalam sistem bahan bakar, sehingga
motor tidak dapat dihidupkan.
2. Memeriksa oli motor
Bukalah tutup lubang pengisian oli. Bersihkan oli yang ada pada tongkat
penduga dengan lap yang bersih. Masukkan kembali tongkat penduga dan
periksalah permukaan oli pada tongkat penduga. Permukaan oli harus
berada diantara garis batas maksimal dan minimal pada tongkat penduga.
Bila oli kurang, tambahlah oli SAE 40 untuk motor solar, sampai batas
maksimal.
3. Memeriksa radiator
Bukalah tutup radiator, periksalah apa permukaan air cukup (sampai batas
leher lubang pengisi air). Jika kurang, tambahkan air pendingin dengan air
47

bersih. Beberapa traktor, dilengkapi dengan botol pelimpah, apabila


permukaannya kurang juga diisi dengan air bersih. Periksa sarang radiator,
apabila kotor maka perlu dibersihkan. Apabila ada kebocoran, maka perlu
penambalan sebelum traktor dioperasikan.
4. Memeriksa saringan udara
Bukalah tutup saringan udara. Ambil elemen dan bersihkanapabila kotor.
Apabila traktor Anda dilengkapi dengan pra penyaring, maka bersihkan
juga pra penyaring tersebut. Untuk pengoperasian di daerah yang berdebu,
pembersihan saringan udara harus lebih sering.
5. Memeriksa oli transmisi
Bukalah “baut penutup pengontrol oli” pada samping kanan bak transmisi,
periksalah permukaan oli. Jumlah oli cukup bila oli mengalir keluar dari
lubang pengontrol oli. Beberapa jenis traktor yang lain, ada juga yang
menggunakan “tongkat pengukur”. Apabila kurang, tambahkan oli SAE
90, melalui lubang pengisian oli.
6. Memeriksa oli poros roda depan
Apabila traktor yang digunakan dobel gardan, Periksa ketinggian
permukaan oli dengan tongkat ukur, apabila kurang tambahkan dengan oli
gardan
7. Tekanan ban roda
Ukur tekanan ban roda, dan periksa apakah tekanannya masih sesuai
dengan yang dianjurkan pada buku petunjuk. Tekanan roda depan dan
belakang biasanya berbeda. Apabila kurang maka perlu dipompa, apabila
terlalu keras, maka keluarkan angin sehingga tekanannya sesuai.
8. Memeriksa seluruh tuas pengendali
Gerakkan seluruh tuas pengendali, apakah masih berjalan dengan baik,
apabila tidak, harus diperbaiki terlebih dahulu.
9. Memeriksa seluruh pedal pengendali Injaklah semua pedal, apabila tidak
standar lagi, maka perlu penyetelan. (Penyetelan ada pada bagian
perawatan).
48

10. Meriksa accu


Periksalah permukaan elektrolit accu. Bila kurang tambahkan dengan air
murni (air accu). Jangan mengunakan accu zuur. Periksa amper/arus yang
keluar dari accu, apabila sudah rendah, stromlah accu di tempat
penyetruman.
11. Memeriksa mur baut yang kendur
Periksalah mur baut, terutama pada roda dan ban yang bergerak lainnya.
Baut dapat kendor karena adanya getaran. Apabila ada yang kendor,
kencangkan.
12. Memeriksa indikator pada dashboard
Periksalah semua indikator yang ada pada dashboard, dengan cara
memutar kunci kontak, apakah semua masih jalan atau tidak. Jika tidak,
periksa penyebabnya dan perbaiki.
13. Memeriksa saklar pada dashboard
Periksalah semua saklar yang ada pada dashboard, apakah semua masih
jalan atau tidak. Jika tidak, periksa penyebabnya dan perbaiki 
14. Memeriksa naple gemuk (grease)
Periksa rumah gemuk pada bagian yang bergesekan, yang tidak kena oli
pelumas. Apabila tinggal sedikit, masukkan gemuk dengan grease gun
lewat naple gemuk.
15. Memeriksa implemen.
Implemen yang akan dioperasikan harus betul-betul siap. Kelengkapan
implemen perlu diperiksa. Implemen yang bergerak, perlu diberi pelumas. 
16. Persiapan peralatan tangan.
Peralatan tangan yang sering dipakai, terutama yang digunakan untuk
mengoperasikan implemen, harus dibawa. Beberapa jenis traktor roda
empat dilengkapi dengan bagasi tempat peralatan tangan tersebut.
17. Memeriksa Tali kipas
Tekan tali kipas pada sisi atasnya dengan jari. Besarnya pergeseran yang
baik sebasar 10 mm. Apabila terlalu kencang atau terlalu kendor maka tali
kipas perlu disetel. Apabila tali kipas sudah rusak, maka tali kipas perlu
49

diganti. Menghidupkan dan Mematikan Traktor Roda Empat Sebagian


besar, traktor roda empat menggunakan motor diesel sebagai tenaga
penggerak dan dihidupkan dengan motor stater. Sebelum traktor
dihidupkan, harus diperiksa terlebih dahulu, sehingga traktor siap untuk
dioperasikan. Kran bahan bakar dalam posisi “OPEN”. Rem Terkunci.

Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penting dalam menghidupkan


dan mematikan traktor roda empat, beserta tujuannya.
1. Menghidupkan traktor roda empat:
a. Naik ke traktor dengan posisi maju, karena sekalian melihat bagian
pengendali. Hati -hati tidak boleh menyentuh bagian pengendali, baik
tangan maupun kaki.
b. Duduklah yang baik di tempat duduk, karena seluruh anggota badan,
diperlukan untuk mengendalikan traktor.
c. Semua saklar diposisikan “OFF”, untuk menghemat strom accu pada
saat kunci kontak pada posisi “ON” 
d. Semua tuas dan pedal netral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan,
seluruh peralatan traktor tidak berjalan.
e. Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah “ON”
f. Lihat, apakah lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi
oli pelumas menyala.
g. Putar kunci kontak ke kanan ke arah “PREHEAT” selama kurang
lebih 10 – 20 detik. Atau sampai indikator pemanas mesin berpijar,
sebagai tanda ruang pembakaran sudah cukup panas. Dengan
panasnya ruang pembakaran, akan mempermudah terjadinya proses
pembakaran.
h. Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan
pada saat distater.
i. Geser tuas gas pada posisi “START” atau gas tinggi
j. Putar kunci kontak ke kanan penuh ke arah “START”, sehingga motor
stater akan memutar motor penggerak.
50

k. Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci kontak, sehingga kunci


kontak secara otomatis kembali ke posisi “ON”. Untuk mematikan
motor stater
l. Setelah motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan indikator
sirkulasi oli pelumas mati.
m. Kecilkan posisi gas ke idle
n. Lepaskan pedal kopling pelan-pelan

    Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menghidupkan traktor roda


empat:
a. Pada saat accu lemah, sebelum memutar kunci kontak ke kanan, ke posisi
“START”, tarik tuas dekompresi, sehingga putaran motor lebih ringan.
Setelah motor berputar dengan cepat selama 3– 5 detik, doronglah tombol
dekompresi, untuk menghasilkan tekanan kembali.
b. Bila motor tidak hidup selama 10 detik, putarlah kunci kontak pada posisi
“ON” kembali. Tunggu sekitar 20 detik untuk mendinginkan motor stater.
Ulangi langkah menghidupkan. Melakukan stater yang terlalu lama akan
merusak motor stater.
c. Biarkan motor berputar tanpa beban (idle) selama beberap saat. Jangan
memberikan beban berat begitu motor hidup.
d. Untuk menjaga keamanan, jangan menghidupkan traktor di dalam ruangan
yang sirkulasi udaranya kurang baik.

2. Mematikan traktor roda empat


a. Lepaskan beban motor
b. Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin
akan pelan, selama 1 menit.
c. Netralkan seluruh bagian pengendali, tuas hidrolik pada posisi turun.
d. Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada
aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
e. Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi “OFF”, lalu cabut
51

f. Pasang pengunci rem sebelum meninggalkan traktor.

3. Menjalankan Traktor Empat


a. Injak penuh pedal kopling.
b. Pindahkan tongkat pengubah kecepatan utama dan tongkat pengubah
kecepatan PTO ke kecepatan yang di inginkan.
c. Lepaskan rem parker.
d. Tingkatkan akselerasi mesin dengan memindahkan tongkat atau pedal
akselerasi.
e. Lepaskan pedal kopling pelan-pelan.

4. Menghentikan Traktor
a. Kurangi kecepatan.
b. Injak kedua kopling dan rem.
c. Hubungkan kembali pengunci rem kiri dan kanan kemudian pasang
rem.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


 Waktu : Jum’at, 23 April 201
 Tempat : di Belakang Gedung OECF Fakultas Pertanian Universitas
Mulawarman

3.2. Bahan dan Alat


 Alat
1) Traktor Roda Empat merk Kubota
2) Alat Tulis

3.3. Cara Kerja


 Cara Menjalankan Traktor Roda Empat
52

1) Dalam keadaan mesin netral, gas dalam keadaan idling, pedal


kopling ditekan (diinjak) penuh.
2) Masukkan tuas versenelimg sesuai dengan kecepatan yang
dikehendaki. Apabila pasangan roda gigi (verseneling) belum
dapat masuk betul, kendorkanlah penekan pada kopling sedikit,
kemudian tekan kembali kuat-kuat sambil menggerakkan tuas
versenelingnya. Jangan dipaksakan memasukkan gigi verseneling.
3) Jika gigi verseneling telah masuk betul, gas dibesarkan sedikit
demi sedikit sampai kira-kira setengah penuh.
4) Secara perlahan-lahan pedal kopling dilepaskan sampai terasa
adanya hubungan, kopling dilepaskan betul-betul sampai seperti
kedudukan semula, gas dibesarkan sesuai dengan kecepatan dan
beban yang dikehendaki.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN

4.1. Traktor Roda Empat


53

BAB V
PEMBAHASAN

5.1. Pembahasan

Traktor roda empat adalah alat yang fungsinya hampir sama dengan
traktor tangan atau traktor rod dua (hand traktor/power tiller) yaitu untuk
mengolah tanah dan sama-sama mengunakan mesin sebagai tenaga penggeraknya.
Hanya saja traktor roda empat dirancang untuk bekerja di lahan kering, bukan
untuk lahan sawah (Suriansyah, 2010). Dalam pertanian traktor ini digunakan
untuk mengolah tanah, penanaman, pemeliharaan, pengangkutan serta dapat juga
dipergunakan sebagai pengolahan hasil pertanian.
Bagian-bagian Utama dari Traktor Roda Empat dan Fungsinya adalah
sebagai berikut:
54

1. Sistem kemudi : alat untuk mengendalikan jalannya dan atau operasi


traktor di lapangan
2. Roda depan : roda bagian depan dari traktor yang berfungsi untuk
pengendalian, dan memiliki ukuran diameter lebih kecil dari roda bagian
belakang
3. Roda belakang : roda bagian belakan dengan ukuran diameter lebih besar
dari roda bagian depan traktor yang berfungsi untuk menumpu beban
traktor dan peralatan yang terpasang.
4. Chasis traktor : bagian rangka traktor roda empat yang juga merangkap
sebagai rumah dari sistem transmisi
5. Pemberat : besi cor yang dirancang khusus untuk pemberat traktor agar
traktor tidak terangkat pada saat mengolah tanah
6. Poros PTO : poros yang difungsikan untuk menggerakkan peralatan yang
dalam pengoperasiannya memerlukan putaran (bajak rotari), atau untuk
menggerakkan peralatan stasioner
7. Sistem penyambungan peralatan : bentuk peralatan pengolahan tanah
yang relatif besar, maka pada traktor roda empat memerlukan mekanisme
penyambungan khusus, yakni sistem penyambungan titik tiga (three hitch
poin)

Traktor roda empat mempunyai kisaran daya motor penggerak yang besar.
Traktor yang biasa digunakan di taman/kebun mempunyai daya sekitar 11 kW (15
hp). Traktor ini di pasaran biasa disebut traktor mini atau traktor kebun. Traktor
raksasa yang biasa digunakan di perkebunan yang luas mempunyai daya sampai
150 kW (200 hp). Namun begitu, biasanya traktor roda empat yang biasa
digunakan mempunyai daya antara 30 – 60 kW (40 - 80 hp).
Pengendali yang terdapat pada traktor roda empat adalah indikator, saklar,
tuas dan pedal yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Untuk
mempermudah jalannya operasional, traktor roda empat ada banyak tuas kendali.
Pengendali yang ada pada traktor roda empat dapat dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu: 
55

     Indikator dan saklar pada dashboard, antara lain:


1. Kunci kontak (saklar utama) Pada kunci kontak ada 4 gerakan putar, yaitu
- OFF (mati), Pada posisi ini, aliran arus listrik terputus (bukan mematikan
motor traktor). Untuk traktor model terbaru, posisi ini juga dapat
mematikan traktor.
- Preheat, Pada posisi ini, pemijar pada setiap silinder ruang pembakaran
akan membara, sehingga akan memanaskan ruang pembakaran. Tujuannya
agar motor traktor mudah dihidupkan pada saat mulai dihidupkan.
- ON (hidup), Pada posisi ini, aliran arus listrik tersambung
- START, pada posisi ini arus listrik dari accu tersambung ke motor stater.
2. Saklar lampu depan
Berfungsi untuk menyalakan lampu depan. Saklar lampu ada yang hanya
ada satu posisi hidup, ada juga yang mempunyai dua posisi hidup (lampu
jauh dan lampu dekat).
3. Saklar lampu sein
Lampu sein berfungsi untuk memberi tanda, ke arah mana traktor akan
membelok. Bila traktor berjalan di jalan umum, gunakan lampu sein
seperti Anda mengendarai kendaraan.
4. Tombol klakson
Klakson akan berbunyi apabila tombol ini ditekan. (Pada saat posisi kunci
kontak “ON”)
5. Indikator pemanas mesin
Untuk mengetahui apakah ruang pembakaran sudah cukup panas untuk
dihidupkan. Indikator ini akan berpijar beberapa detik setelah kunci kontak
diputar ke arah “preheat”
6. Indikator pengisian accu
Lampu akan menyala apabila kunci kontak diputar pada posisi “ON”.
Akan tetapi setelah motor hidup lampu akan mati, sebagai tanda pengisian
accu berjalan lancar. Apabila lampu tidak mati, berarti ada gangguan pada
sistem pengisisan, sebaiknya motor dimatikan, dan dilakukan perbaikan
terlebih dahulu.
56

7. Indikator temperatur air


Lampu akan tetap padam walaupun kunci kontak pada posisi “ON”.
Lampu akan menyala apabila air pendingin di radiator temperaturnya naik
melebihi batas temperatur normal. Apabila lampu menyala, hal ini
menunjukkan air radiator berkurang dan naik temperaturnya, motor terlalu
panas, atau ada kerusakan lainnya. Motor harus segera dimatikan.
8. Indikator sirkulasi oli pelumas
Lampu akan menyala apabila kunci kontak diputar pada posisi “ON”.
Setelah motor hidup dan sistem pelumasan bekerja dengan baik, maka
akan padam kembali. Apabila lampu tidak padam, berarti ada gangguan
pada sistem pelumasan, motor harus dimatikan, dan perlu dilakukan
perbaikan.
9. Tuas dekompresi
Apabila motor susah dihidupkan karena accu lemah atau udara dingin,
tarik tuas ini untuk membebaskan kompresi pada ruang pembakaran.
Biarkan motor berputar dahulu, setelah putarannya cukup cepat, dorong
kembali tuas ini. Dengan jalan ini motor akan mudah dihidupkan. 
10. Tachometer dan meter jam
Tachometer menunjukkan kecepatan putaran mesin dan meter jam
menunjukkan jumlah jam pemakaian
11. Sikring
Biasanya sikring diletakkan pada kotak yang berada dibalik dashboard.
Funsi sikring ini adalah sebagai alat pengaman pada aliran listrik. Bila
sikring ini putus, selidikilah penyebab dari arus yang berlebihan ini.
Setelah diketahui penyebabnya dan diperbaiki, ganti dengan sikring baru
yang ampernya sama. Pada kotak sikring dilengkapi dengan tempat sikring
cadangan.

Sedangkan uas dan pedal pengatur yang terdapat pada traktor roda empat,
antara lain:
57

1. Tuas pengatur gas


Kecepatan (gas) akan besar apabila tuas ditarik. Gas akan kecil apabila
disorong ke depan. Apabila gas didorong lebih lanjut, gas akan berhenti.
Ada juga jenis traktor yang dilengkapi dengan tuas khusus untuk
mematikan motor penggerak. Tuas gas ini berfungsi untuk menjaga
kecepatan jalan traktor akan akan tetap, pada saat dioperasikan.
2. Tuas hidrolik
Tuas hidrolik berfungsi untuk menggerakkan sistem hidrolik. Sistem
hidrolik berfungsi untuk menggerakkan lengan pengangkat imlemen. Bila
tuas didorong ke depan, implemen akan turun, bila ditarik ke belakang
implemen akan naik (terangkat). Apabila tuas pada posisi netral, Implemen
akan berhenti ada posisi tertentu.
3. Tuas persneleng utama
Biasanya tuas perneleng terdiri dari 3 atau 4 kecepatan maju dan satu
kecepatan mundur.
4. Tuas persneleng cepet lambat
Tuas persneleng cepat lambat digunakan untuk membedakan kecepatan di
ahan (pada saat mengolah tanah) dan kecepatan di jalan. Dengan tuas
persneleng cepat lambat, kombinasi kecepatan menjadi 6 atau 8 maju dan
2 mundur.
5. Tuas persneleng PTO
Berfungsi untuk mengubah kecepatan putar poros PTO yang diinginkan.
Setiap jenis trator berbedabeda jumlah kecepatannya. Ada yang hanya
satu, dua atau tiga macam kecepatan.
6. Tuas gardan depan
Khusus untuk traktor yang mempunyai dobel gadan, dilengkapi dengan
tuas gardan depan. Tuas ini berfungsi untuk menyambung gardan
depan apabila diperlukan. Gardan depan digunakan untuk memperbesar
daya tarik traktor.
7. Pedal kopling
Gunanya untuk menghubungkan dan melepaskan, hubungan antara motor
58

penggerak dengan transmisi. Apabila pedal kopling diinjak, hubungan


motor dengan transmisi terputus.
8. Pedal rem (kiri dan kanan)
Pedal rem roda kiri dan rem roda kanan terpisah satu sama lain. Dengan
terpisahnya pedal rem, dapat membantu berbeloknya traktor secara tajam.
Pada saat traktor berjalan di jalan, pedal rem harus dikunci (disatukan
kembali). Menginjak satu rem saja pada saat traktor berjalan cepat akan
sangat berbahaya.
9. Pedal gas
Beberapa jenis traktor dilengkapi dengan pedal gas, selain tuas gas. Tekan
pedal gas apabila ingin mempercepat putaran motor penggerak. Lepaskan
pedal gas apabila ingin memperlambat.
10. Tuas rem parkir
Tuas rem parkir berfungsi menahan rem tetap pada posisi mengerem.
Bebapa jenis traktor ada juga yang mengunakan tuas rem parkir tersendiri.
11. Pedal pengunci differensial (gardan)
Gardan berfungsi untuk memungkinkan roda kanan dan roda kiri belakang
dapat berputar dengan kecepatan berbeda, sehingga traktor dapat berbelok.
Namun dengan adanya gardan menyebabkan salah satu roda akan slip.
Dengan menginjak pedal pengunci differensial, putaran kedua roda
belakang akan sama, sehinga slip bisa diatasi.
12. Pengunci kap motor
Apabila kita ingin memeriksa motor traktor, kap motor harus dibuka
terlebih dahulu. Untuk membuka kap motor, pengunci harus dilepas
terlebih dahulu.
13. Pengatur tempat duduk
Tempat duduk dapat diatur maju atau mundur sesuai dengan keinginan
operator. Caranya dengan memindah pen ke lubang lain yang diinginkan.
Memeriksa Traktor Roda Empat sebelum Dioperasikan Pemeriksaan
Traktor roda empat merupakan bagian dari persiapan traktor sebelum
dioperasikan. Pemeriksaan traktor sebelum operasi sangat penting.
59

Diharapkan dengan adanya pemeriksaan ini kondisi traktor dapat diketahui


sejak dini, sehingga penanganannya tidak terlalu sulit.

Untuk mengoperasikan traktor roda empat sedikit lebih rumit


dibandingkan mengoperasikan traktor tangan, karena komponen-komponen yang
terdapat di traktor roda empat lebih banyak dibandingkan dengan traktor tangan.
Tetapi apabila kita telaten dan rajin mempelajarinya, tidak sukar untuk
mengoperasikan traktor ini.
Cara mengoperasikan traktor roda empat, yaitu dalam keadaan mesin
netral, gas dalam keadaan idling, pedal kopling ditekan (diinjak) penuh.
Selanjutnya masukkan tuas versenelimg sesuai dengan kecepatan yang
dikehendaki. Apabila pasangan roda gigi (verseneling) belum dapat masuk betul,
kendorkanlah penekan pada kopling sedikit, kemudian tekan kembali kuat-kuat
sambil menggerakkan tuas versenelingnya. Jangan dipaksakan memasukkan gigi
verseneling. Jika gigi verseneling telah masuk betul, gas dibesarkan sedikit demi
sedikit sampai kira-kira setengah penuh. Secara perlahan-lahan pedal kopling
dilepaskan sampai terasa adanya hubungan, kopling dilepaskan betul-betul sampai
seperti kedudukan semula, gas dibesarkan sesuai dengan kecepatan dan beban
yang dikehendaki.
60

BAB VI
KESIMPULAN

6.1. Kesimpulan

1. Traktor tangan adalah jenis traktor yang digunakan untuk mengolah


tanah, tetapi traktor ini dirancang untuk mengolah tanah pada lahan
kering.
2. Bagian-bagian utama yang terdapat pada traktor roda empat, yaitu
sistem kemudi, roda depan, roda belakang, chasis traktor, pemberat,
poros PTO, dan sistem penyambungan peralatan.
3. Untuk mengoperasikan traktor roda empat cukup rumit, sehingga
diperlukan keahlian khusus dan keterampilan bagi yang
mengoperasikan alat ini karena banyak komponen-komponen yang
terdapat pada alat ini
61

ACARA IV
PENGENALAN RICE GRADER

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teknologi atau peralatan pengolahan pasca panen pata tanaman padi pada
umumnya memang sudah tersedia, tapi mungkin sebagian sudah ketinggalan
jaman, baik dari model maupun kapasitas produksinya. Dan, dari teknologi-
teknologi tersebut juga harus kita perhatikan adalah mesin penggilingan padi yang
menjamin kualitas beras yang baik dan bergizi. Untuk kepentingan ini perlu
dibuat strategi baru dalam penyusunan dan pengadaan mesin-mesin tersebut. Di
antaranya adalah:
62

1. Di tingkat petani disediakan mesin dryer dan mesin pemecah kulit


(husker), bagi penggilingan beras disediakan mesin pemutih (whiter) yang
tentu saja tanpa pemakaian bahan kimia yang berbahaya, mesin pengkilap
(polysher), dan mesin pemisah beras (grader).
2. Pada penggilingan beras disediakan mesin pemisah batu (destoner), mesin
pemisah kualitas beras (grader), mesin pemilih warna (colour soter), serta
mesin pemutih dan pengkilap beras (whitener and polysher)

Dua hal di atas menunjukkan proses penggilingan beras yang prosedural


dan tertata rapi, di mana terlihat adanya pemerataan proses antara petani dan
penggilingan beras, yaitu petani menyediakan bahan baku sampai proses awal,
dan proses selanjutnya sampai proses akhir dilakukan oleh penggilingan beras.
Inilah yang harus kita cita-citakan bersama, sebagai salah satu langkah menuju
ketahanan pangan yang berkualitas, yakni dengan cara merevitalisasi mesin
penggilingan.
Salah satu alat yang di jelaskan di atas adalah mesin pemisah kualitas
beras (grader). Sesuai dengan namanya alat ini berfungsi untuk memisahkan/
mengelompokkan beras sesuai dengan ukurannya. Sehingga kita tidak terlalu
susah lagi untuk memisahkan beras-beras yang diperoleh dari hasil panen sesuai
dengan kualitas dan ukuran beras tersebut masing-masing.

1.2. Tujuan

Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dari graser dan mahasiswa


dapat mengoperasikan alat tersebut.
63

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Alat dan Mesin Pemanen Padi


Pemanenan padi harus meng-gunakan alat dan mesin yang memenuhi
persyaratan teknis, kesehatan, ekonomis dan ergo-nomis. Alat dan mesin yang
digunakan untuk memanen padi harus sesuai dengan jenis varietas padi yang akan
dipanen. Pada saat ini, alat dan mesin untuk memanen padi telah berkembang
mengikuti berkembangnya varietas baru yang dihasilkan. Alat pemanen padi telah
berkembang dari ani-ani menjadi sabit biasa kemudian menjadi sabit bergerigi
dengan bahan baja yang sangat tajam dan terakhir telah diintroduksikan reaper,
stripper dan combine harvester. Berikut ini adalah cara-cara pemanen padi
dengan menggunakan ani-ani, sabit biasa/bergerigi, reaper dan stripper.
a) Cara Pemanenan Padi dengan Ani-ani.
Ani-ani merupakan alat panen padi yang terbuat dari bambu diameter 10 –
20 mm, panjang ± 10 cm dan pisau baja tebal 1,5 – 3 mm. Ani-ani dianjurkan
64

digunakan untuk memotong padi varietas lokal yang berpostur tinggi. Pe-
manenan padi dengan ani-ani dilakukan dengan cara sebagai berikut :
 Tekan mata pisau pada malai padi yang akan dipotong.
 Tempatkan malai diantara jari telunjuk dan jari manis tangan kanan.
 Dengan kedua jari tersebut tarik malai padi ke arah pisau, sehingga malai ter-
potong.
 Kumpulkan di tangan kiri atau masukkan kedalam ke-ranjang.

b) Cara Pemanen Padi dengan Sabit


Sabit merupakan alat panen manual untuk memotong padi secara cepat.
Sabit terdiri 2 jenis yaitu sabit biasa dan sabit bergerigi. Sabit biasa/ bergerigi
pada umumnya digunakan untuk memotong padi varietas unggul baru yang
berpostur pendek seperti IR-64 dan Cisadane. Penggunaan sabit bergerigi sangat
dianjur-kan karena dapat menekan kehilangan hasil sebesar 3 % (Damardjati et al,
1989; Nugraha et al, 1990). Spesifikasi sabit bergerigi yaitu:
 Gagang terbuat dari kayu bulat diameter ± 2 cm dan panjang 15 cm.
 Mata pisau terbuat dari baja keras yang satu sisinya bergerigi antara 12 – 16
gerigi sepanjang 1 inci.
Pemotongan padi dengan sabit dapat dilakukan dengan cara potong atas,
potong tengah dan potong bawah tergantung cara perontokan. Pemotongan
dengan cara potong bawah dilakukan bila perontokan dengan cara
dibanting/digebot atau meng-gunakan pedal thresher. Pe-motongan dengan cara
potong atas atau tengah dilakukan bila perontokan menggunakan power thresher.
Berikut ini cara panen padi dengan sabit biasa/bergerigi:
 Pegang rumpun padi yang akan dipotong dengan tangan kiri, kira-kira 1/3
bagian tinggi tanaman.
 Tempatkan mata sabit pada bagian batang bawah atau tengah atau atas
tanaman (tergantung cara perontokan) dan tarik pisau tersebut dengan tangan
kanan hingga jerami terputus.
65

c) Cara Pemanenan Padi dengan Reaper


Reaper merupakan mesin pemanen untuk memotong padi sangat cepat.
Prinsip kerjanya mirip dengan cara kerja orang panen menggunakan sabit. Mesin
ini sewaktu bergerak maju akan menerjang dan memotong tegakan tanaman dan
menjatuhkan atau me-robohkan tanaman tersebut kearah samping mesin reaper
dan ada pula yang mengikat tanaman yang terpotong menjadi seperti berbentuk
sapu lidi ukuran besar. Pada saat ini terdapat 3 jenis tipe mesin reaper yaitu
reaper 3 row, reaper 4 row dan reaper 5 row. Bagian komponen mesin reaper
adalah sebagai berikut :
 Kerangka utama terdiri dari pegangan kemudi yang terbuat dari pipa baja
dengan diameter ± 32 mm, dilengkapi dengan tuas kopling, tuas pengatur ke-
cepatan, tuas kopling pisau pemotong yang merupakan kawat baja.
 Unit transmisi tenaga merupakan rangkaian gigi transmisi yang terbuat dari
baja keras dengan jumlah gigi dan diameter ber-macam-macam sesuai de-
ngan tenaga dan kecepatan putar yang diinginkan.
 Unit pisau pemotong ter-letak dalam rangka pisau pemotong yang terbuat dari
pipa besi, besi strip, besi lembaran yang ukurannya bermacam-macam.
 Pisau pemotong merupakan rangkaian mata pisau berbentuk segitiga yang
panjangnya 120 cm.
 Unit roda dapat diganti-ganti antara roda karet dan roda besi/keranjang.
 Motor penggerak bensin 3 HP – 2200 RPM.
Penggunaan reaper di-anjurkan pada daerah-daerah yang kekurangan
tenaga kerja dan dioperasikan di lahan dengan kondisi baik (tidak tergenang, tidak
berlumpur dan tidak becek). Menurut hasil penelitian, penggunaan reaper dapat
menekan kehilangan hasil sebesar 6,1 %. Berikut ini cara pengoperasian mesin
reaper :
 Sebelum mengoperasikan mesin reaper, terlebih dahulu potong/panen padi
dengan sabit pada ke 4 sudut petakan sawah dengan ukuran ± 2 m x 2 m
sebagai tempat berputarnya mesin reaper.
 Sebelum mesin dihidupkan, arahkan mesin pada tanaman padi yang akan
dipanen. Pemanenan dimulai dari sisi sebelah kanan petakan.
66

 Pemotongan dilakukan se-kaligus untuk 2 atau 4 baris tanaman dan akan


terlempar satu tertumpuk di sebelah kanan mesin tersebut.
 Pemanenan dilakukan dengan cara berkeliling dan selesai di tengah petakan.

d) Cara Pemanenan padi dengan Reaper Binder


Reaper binder merupa-kan jenis mesin reaper untuk memotong padi
dengan cepat dan mengikat tanaman yang terpotong menjadi seperti berbentuk
sapu lidi ukuran besar. Bagian komponen mesin reaper binder adalah sebagai
berikut :
 Kerangka utama yang terdiri dari pegangan kemudi yang terbuat dari pipa
baja dengan diameter ± 32 mm, dilengkapi dengan tuas kopling pisau pemo-
tong yang merupakan kawat baja terserot.
 Unit transmisi tenaga merupakan rangkaian gigi transmisi yang terbuat dari
baja keras dengan jumlah gigi dan diameter bermacam-macam sesuai dengan
reduksi tenaga dan kecepatan putar yang diinginkan.
 Unit pisau pemotong merupakan rangkaian mata pisau mata pisau berbentuk
segitiga yang panjangnya antara 40-60 cm.
 Pisau pengikat terbuat dari besi plat baja, kawat baja, dan besi bulat yang
ukurannya bermacam-macam.
 Unit pengikat ini dilengkapi dengan tali yang terbuat dari yute berbentuk
gulungan.
 Unit roda dapat diganti-ganti antara roda karet dan roda besi/keranjang.
 Motor penggerak bensin 3 HP – 2200 RPM.
Berikut ini cara peng-operasian mesin reaper binder :
 Sebelum mengoperasikan mesin pemanen, terlebih dahulu potong / panen
padi dengan sabit pada ke 4 sudut petakan sawah dengan ukuran ± 2 m x 2 m
sebagai tempat berputarnya mesin stripper.
 Sebelum mesin dihidup-kan, arahkan mesin pada tanaman padi yang akan
dipanen. Pemanenan dilakukan mulai dari sisi sebelah kanan petakan.
67

 Pemotongan dilakukan sekaligus untuk 1 atau 2 baris tanaman sekaligus dan


akan terlempar ke sisi kanan alat, sebelum terlempar, batang jerami yang
sudah terpotong diikat dengan tali peng-ikat melalui mekanisme pengikat
pada mesin tersebut.
 Pemanenan dilakukan dengan cara berkeliling dan selesai di tengah petakan.

2.1.1. Sistem Panen


Sistem panen harus dibuat berdasarkan perencanaan yang memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
(a) Pemanenan dilakukan dengan sistem beregu/kelompok.
(b) Pemanenan dan perontokan di-lakukan oleh kelompok pemanen.
(c) Jumlah pemanen antara 5 – 7 orang yang dilengkapi dengan 1 unit pedal
thresher atau 15 – 20 orang yang dilengkapi 1 unit power thresher.

A. Penumpukan dan Pengumpulan

Penumpukan dan pengumpulan merupakan tahap penanganan pasca panen


setelah padi dipanen. Ketidak-tepatan dalam penumpukan dan pe-ngumpulan
padi dapat mengakibatkan kehilangan hasil yang cukup tinggi. Untuk
menghindari atau mengurangi terjadinya kehilangan hasil sebaiknya pada waktu
penumpukan dan pengangkutan padi menggunakan alas. Penggunaan alas dan
wadah pada saat penumpukan dan pengangkutan dapat menekan kehilangan hasil
antara 0,94 – 2,36 %.

B. Perontokan

Perontokan merupakan tahap penanganan pasca panen setelah


pemotongan, penumpukan dan pengum-pulan padi. Pada tahap ini, kehilangan
68

hasil akibat ketidaktepatan dalam melakukan perontokan dapat mencapai lebih


dari 5 %. Cara perontokan padi telah mengalami perkembangan dari cara digebot
menjadi menggunakan pedal thresher dan power thresher.
1) Perontokan padi dengan cara digebot
Gebotan merupakan alat perontok padi tradisionil yang masih banyak
digunakan petani. Bagian komponen alat gebotan terdiri dari:
(a) Rak perontok yang terbuat dari bambu/kayu dengan 4 kaki berdiri di atas
tanah, dapat dipindah-pindah.
(b) Meja rak perontok terbuat dari belahan bambu/kayu membujur atau
melintang dengan jarak renggang 1 – 2 cm.
(c) Di bagian belakang, samping kanan dan kiri diberi dinding penutup dari
tikar bambu, plastik lembaran atau terpal sedangkan bagian depan terbuka.
Berikut ini cara perontokan padi dengan alat gebot :
(a) Malai padi diambil secukupnya lalu dipukulkan/digebot pada meja rak
perontok ± 5 kali dan hasil rontokannya akan jatuh di terpal yang ada di
bawah meja rak perontok.
(b) Hasil rontokan berupa gabah kemudian dikumpulkan.
2) Perontokan padi dengan pedal thresher
Pedal thresher merupakan alat perontok padi dengan konstruksi sederhana
dan digerakan meng-gunakan tenaga manusia. Ke-lebihan alat ini
dibandingkan dengan alat gebot adalah mampu menghemat tenaga dan waktu,
mudah diperasikan dan mengurangi kehilangan hasil, kapasitas kerja 75 – 100
kg per jam dan cukup dioperasikan oleh 1 orang. Bagian komponen pedal
thresher terdiri dari :
(a) Kerangka utama terbuat dari kayu kaso atau pipa besi dengan ukuran
keseluruhan unit bervariasi, biasanya 120 cm x 120 cm.
(b) Silinder perontok terbuat dari lepengan papan berjajar berkeli-ling
membentuk silinder dengan diameter 36 – 38 cm dan lebar 42 – 45 cm. Di
sisi kiri dan kanan ditutup dengan pipa bulat setebal 2 – 3 cm. Pada
lempengan papan tersebut ditancapkan gigi perontok yang terbuat dari
kawat baja berbentuk huruf V terbalik. Ukuran lempengan kayu, tebal 10 –
69

15 mm, lebar 90 mm dengan jarak antar lempengan 15 mm. Tinggi


perontok ± 50 mm dengan lebar kaki-kaki sebesar 25 mm dengan jarak
antar gigi 40 mm. Jumlah gigi perontok pada satu lempengan 10 buah dan
jumlah lempengan papan 12 buah. Cara pemasang-an gigi perontok 20
mm diberi bantalan ball bearing yang posisinya duduk pada rangka utama.
(c) Unit transmisi tenaga melalui rantai sepeda dan spocket yang prinsip
kerjanya sama seperti mesin jahit.
(d) Tutup penahan gabah terbuat dari lembaran plastik atau terpal dengan
ukuran > 0 cm x 40 cm x 35 cm. Bagian ini dapat dilepas dari kerangka
utama.
Penggunaan pedal thresher dalam perontokan dapat menekan kehilangan
hasil padi sekitar 2,5 %. Berikut ini cara perontokan padi dengan pedal
thresher :
(a) Pedal perontok diinjak dengan kaki naik turun.
(b) Putaran poros pemutar memutar silinder perontok.
(c) Putaran silinder perontok yang memiliki gigi perontok dimanfaatkan
dengan memukul gabah yang menempel pada jerami sampai rontok.
(d) Arah putaran perontok berlawanan dengan posisi operator (men-
jauh dari operator).

3) Perontokan padi dengan power thresher


Power thresher merupakan mesin perontok yang menggunakan sumber
tenaga penggerak enjin. Kelebihan mesin perontok ini dibandingkan dengan
alat perontok lainnya adalah kapasitas kerja lebih besar dan efisiensi kerja
lebih tinggi. Bagian komponen power thresher terdiri dari:
(a) Kerangka utama terbuat dari besi siku, uk. 40 mm x 40 mm x 4
mm dan plat lembaran baja lunak tebal 1 – 3 mm, merupakan kedudukan
komponen lainnya.
(b) Silinder perontok terbuat dari besi strip dengan diameter berjajar
berkeliling membentuk silinder dengan diameter 30 – 40 cm dan lebar 40
– 60 cm. Di sisi kiri dan kanan ditutup dengan lembaran bulat tebal 2 – 3
70

mm. Pada besi strip yang melintang tersebut terpasang gigi perontok yang
terbuat dari besi as baja 10 mm, panjang 50 – 60 mm diperkuat dengan
mur. Jumlah gigi perontok 30 – 88 buah. Diameter poros perontok 25 mm,
pada kedua ujung poros diberi bantalan ball bearing yang posisinya duduk
pada kerangka utama.
(c) Dalam ruang silinder terdapat sirip pembawa, saringan perontok
dan pelat pendorong jerami. Sirip pembawa terletak di bagian atas silinder
perontok, terletak menempel pada tutup atas perontok. Sirip ini mengarah
ke pintu pengeluaran jerami di sebelah belakang mesin perontok. Terbuat
dari plat lembaran dengan tebal 1 – 2 mm. Jaringan perontok terletak di
sebelah bawah silinder perontok, terbuat dari kawat baja atau besi baja 0,6
– 8 mm bersusun menjajar, membentuk setengah lingkar-an, jarak antar
besi baja adalah 18 – 20 mm dan jarak antara ujung gigi perontok dan
jaringan minimal 15 mm. Pelat pendorong jerami terpasang pada silinder
perontok yang tak terpasang gigi perontok. Bagian ini terbuat dari besi plat
tebal 2 – 3 mm denngan ukuran 15 – 15 mm.
(d) Ayakan terletak di sebelah bawah saringan perontok, ukuran
ayakan 45 mm x 390 mm, terbuat dari plat lembaran tebal 1,5 – 2 mm.
Ayakan terdiri dari 2 tingkat. Bagian atas berlubang-lubang dengan ukuran
13 mm x 13 mm dan bagian bawah rata. Ayakan ini bergerak maju
mundur dan naik turun melalui sitem as nocken.
(e) Kipas angin terbuat dari plastik dengan jumlah daun kipas 5 – 7
buah.
(f) Unit transmisi tenaga, melalui puller dan V belt dari motor
penggerak silinder perontok, kipas angin dan gerakan ayakan type V belt
yang digunakan adalah tipe B. Putaran silinder perontok untuk merontokan
padi adalah 500 – 600 RPM.
Penggunaan power thresher dalam perontokan dapat menekan kehilangan
hasil padi sekitar 3 %. Berikut ini cara perontokan padi dengan power
thresher :
71

(a) Pemotongan tangkai pendek disarankan untuk merontok dengan


mesin perontok tipe “throw in” dimana semua bagian yang akan dirontok
masuk ke dalam ruang perontok.
(b) Pemotongan tangkai panjang disarankan untuk merontok secara
manual denngan alat atau mesin yang mempunyai tipe “Hold on” dimana
tangki jerami dipegang, hanya bagian ujung padi yang ada butirannya
ditekankan kepada alat perontok.
(c) Setelah mesin dihidupkan, atur putaran silinder perontok sesuai
dengan yang diinginkan untuk merontok padi
(d) Putaran silinder perontok akan mengisap jerami padi yang di-
masukkan dari pintu pemasuk-kan.
(e) Jerami akan berputar-putar di dalam ruang perontok, tergesek
terpukul dan terbawa oleh gigi perontok dan sirip pembwa menuju pintu
pengeluaran jerami.
(f) Butiran padi yang rontok dari jerami akan jatuh melalui saringan
perontok, sedang jerami akan terdorong oleh plat pendorong ke pintu
peng-eluaran jerami.
(g) Butiran padi, potongan jerami dan kotoran yang lolos dari saringan
perontok akan jatuh ke ayakan dengan bergoyang dan juga terhembus oleh
kipas angin.
(h) Butiran hampa atau benda-benda ringan lainnya akan tertiup
terbuang melalui pintu pengeluaran kotoran ringan.
(i) Benda yang lebih besar dari butiran padi akan terpisah melalui
ayakan yang berlubang, sedangkan butir padi akan jatuh dan tertampung
pada pintu pengeluaran padi bernas.

C. Pengeringan

Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air gabah sampai mencapai


nilai tertentu sehingga siap untuk diolah/digiling atau aman untuk disimpan dalam
waktu yang lama. Kehilangan hasil akibat ketidaktepatan dalam melakukan
72

proses pengeringan dapat mencapai 2,13 %. Pada saat ini cara pengeringan padi
telah berkembang dari cara penjemuran menjadi pengering buatan.
1) Pengeringan Padi dengan Cara Penjemuran
Penjemuran merupakan proses pengeringan gabah basah dengan
memanfaatkan panas sinar matahari. Untuk mencegah bercampurnya kotoran,
kehilangan butiran gabah, memudahkan pe-ngumpulan gabah dan meng-
hasilkan penyebaran panas yang merata, maka penjemuran harus dilakukan
dengan menggunakan alas. Penggunaan alas untuk penjemuran telah
berkembang dari anyaman bambu kemudian menjadi lembaran plastik/terpal
dan terakhir lantai dari semen/beton. Berikut ini cara penjemuran gabah basah.
(a) Cara penjemuran dengan lantai jemur
Dari berbagai alas pen-jemuran tersebut, lantai dari semen merupakan
alas penjemuran terbaik. Permuka-an lantai dapat dibuat rata atau
bergelombang. Lantai jemur rata pembuatannya lebih mudah dan murah,
namun tidak dapat mengalirkan air hujan secara cepat bahkan adakalanya
menyebabkan genangan air yang dapat merusakkan gabah. Lantai jemur
bergelombang lebih di-anjurkan, karena dapat meng-alirkan sisa air hujan
dengan cepat. Berikut ini cara penjemuran dengan lantai jemur :
o Jemur gabah di atas lantai jemur dengan ketebalan 5 cm – 7 cm untuk
musim kemarau dan 1 cm – 5 cm untuk musim penghujan.
o Lakukan pembalikan setiap 1 – 2 jam atau 4 – 6 kali dalam sehari
dengan menggunakan garuk dari kayu.
o Waktu penjemuran : pagi jam 08.00 – jam 11.00, siang jam 14.00 –
17.00 dan tempering time jam 11.00 – jam 14.00.
o Lakukan pengumpulan de-ngan garuk, sekop dan sapu.
(b) Cara penjemuran dengan alas terpal/plastik
Alas terpal/plastik dapat juga dipakai untuk alas penjemuran.
Beberapa keuntungan pengguna-an alas terpal/plastik adalah :
o Memudahkan pengumpulan untuk pengarungan gabah pada akhir
penjemuran.
73

o Memudahkan penyelamatan gabah bila pada waktu penjemuran hujan


turun secara tiba-tiba.
o Dapat mengurangi tenaga kerja buruh di lapangan.
Berikut cara penjemuran dengan alas terpal/plastik :
o Jemur gabah di atas alas terpal/plastik dengan ke-tebalan 5 – 7 cm
untuk musim kemarau atau 1 – 5 cm untuk musim peng-hujan.
o Lakukan pembalikan secara teratur setiap 1 – 2 jam sekali atau 4 – 6
kali dalam sehari. Pembalikan di-anjurkan tanpa mengguna-kan garuk
karena dapat mengakibatkan alas sobek.
o Waktu penjemuran : pagi jam 08.00 – jam 11.00, siang jam 14.00 –
17.00, dan tempering time jam 11.00 – jam 14.00.
o Lakukan pengumpulan de-ngan cara langsung di-gulung.
2) Pengeringan Padi dengan Pengering Buatan
Pengeringan buatan merupakan alternatif cara pengeringan padi bila
penjemuran dengan matahari tidak dapat dilakukan. Secara garis besar
pengeringan buatan dibagi atas 3 bentuk, yaitu tumpukan datar (Flat Bed),
Sirkulasi (Recirculation Batch) dan kontinyu (Continuous-Flow Dryer).
(a) Flat Bed Dryer
Flat Bed Dryer merupakan mesin pengering yang terdiri dari:
o Kotak pengering terbuat dari plat lembaran, ber-bentuk kotak
persegi panjang dengan ukuran bervariasi sesuai dengan kebutuhan.
Pada kira-kira bagian kotak terdapat sekat/lantai yang berlubang
terbuat dari plat baja lembaran, terbagi menjadi 2 ruangan, atas dan
bawah.
o Blower/kipas dan kompor panas terletak di sebelah luar kotak
pengering, dihubungkan dengan cerobong.
o Kompor pemanas memakai bahan bakar minyak tanah.
Pengeringan dengan meng-gunakan Flat Bed Dryer dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
o Padi yang akan dikeringkan di tempatkan pada kotak pengering.
74

o Api dari sumber panas akan dihembuskan ke bagian/ ruangan bawah


dari kotak pegering oleh blower yang digerakkan motor peng-gerak.
o Udara panas naik ke ruang atau kotak pengering yang berisi padi
melalui sekat yang berlubang.
o Udara panas akan me-nurunkan kadar air padi.
(b) Continuous Flow Dryer
Continuous Flow Dryer me-rupakan mesin pengering dengan bagian
komponen mesin yeng terdiri dari kotak pengering, komponen pemanas
seperti kompor, kipas / blower, motor penggerak, dan screw conveyor
discharge. Ruangan plenum terletak di bagian tengah butiran padi yang
akan dikeringkan. Tingi kotak pengering 3 – 5 m. Bagian ini terbuat dari
plat baja lembaran dan tebalnya 2 – 3 mm.
Pengeringan dengan continuous flow dryer dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
o Cara kerja sama dengan drier lainnya, namun padi yang akan dikeringkan
diaduk posisinya oleh screw conveyor.
o Alat ini terdiri dari kotak pengering vertikal, pemanas dan dilengkapi
dengan screw conveyor dischange.
o Gabah yang akan dikeringkan dimasukan pada bagian atas kotak
pengering. Udara pemanas dihembuskan pada salah satu sisi kotak
pengering dan keluar lewat sisi yang lain.
o Pada saat pengeringan gabah terus turun ke bawah dan dikeluarkan pada
bagian bawah “Screw Conveyor Dischange” yang terletak pada bagian
bawah kotak pengering. Besarnya kecepatan keluarnya gabah dapat diatur.

2.2. Mesin Pemilih Kualitas Beras (Grader)


Mesin ini berfungsi memilih butir-butir beras menurut ukurannya,
sehingga dapat dipisahkan beras kepala dengan beras pecah. Tergantung pada
ketelitian dan konstruksinya, mesin ini dapat memisahkan beras menjadi tiga atau
empat bagian, sehingga dapat dipisahkan masing-masing dalam kelompok beras
75

kepala, beras pecah ¾ bagian, bers pecah ½ bagian, beras pecah ¼ bagian, dan
menir halus. Mesin merupakan mesin tambahan, terutama bagi perusahaan
penggilingan padi besar, lebih-lebih yang melayani keperluan eksport dengan
kualitas tertentu, dan dipasang pada urutan seri terakhir. Kotoran-kotoran yang
tidak perlu dapat pula dipisahkan menggunakan mesin ini, misalnya batuan-
batuan kesil (pasir) maupun kotoran-kotoran lainnya.

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

 Waktu : Jum’at, 30 April 2010


Pukul 08.30 – Selesai
 Tempat : Lab Agronomi Gedung OECF Fakultas Pertanian
Universitas Mulawarman

3.2. Bahan dan Alat

 Bahan
76

1) Bibit Beras berbagai ukuran

 Alat
1.) Rice Grader Merk Satake Rice Machine
2.) Rice Grader Merk ALMACO (Allan Machine Company)
3.) Rice Grader Merk Satake

3.3. Cara Kerja


1) Siapkan alat rice grader terlebih dahulu dan tempat untuk
menyolokkan aliran listrik.
2) Siapkan alat-alat lain yang diperlukan seperti tempat penampungan
dan tempat penyimpanan seperti karung.
3) Sebelum melakukan pemilihan benih, lakukan dulu percobaan awal
untuk memeriksa apakah ada bgaian yang tidak bekerja dengan
sempurna.
4) Letakkan tempat penampungan tepat di bawah ujung tempat
pengeluaran.
5) Letak benih yang akan diproses, diusahakan dekat dengan operator.
6) Atur tipe mes terlebih dahulu, untuk menentukan grade atau tingkatan
benih ukuran berapa yang diinginkan. Misalnya benih dengan
tingkatan ukuran 1,9.
7) Setelah mesin hidup, masukkan gabah pada corong pemasukan dan
kontrol laju kipas. Karena apabila kipas berputar terlalu laju, benih-
benih yang hampa tidak akan keluar.
8) Benih yang memiliki ukuran dengan grade 1,9 akan keluar dan
tertampung pada alat penampungan
77

BAB IV
HASIL PENGAMATAN

4.1. Hasil Pengamatan


78

BAB V
PEMBAHASAN

5.1. Pembahasan
79

Rice Grader (Rice=Beras/Padi; Grade=pengelompokkan), dari kata-kata


tersebut, maka rice grader dapat diartikan sebagai alat atau mesin yang
mengelompokkan beras atau padi. Dalam hal ini pengelompokkan tersebut
berdasarkan atas ukuran, bernas, serta beras kepala dengan beras pecah. Hal ini
sesuai dengan literatur Hardjosentono dkk (2002) bahwa rice grader berfungsi
memilih butir-butir beras menurut ukurannya, sehingga dapat dipisahkan beras
kepala dengan beras pecah. Karena sesuai dengan fungsinya, alat ini biasanya
hanya terdapat pada pabrik penggilingan beras yang besar dan mungkin sangat
jarang sekali ditemukan di petani-petani ataupun kelompok tani. Kalaupun ada,
kelompok tani dan petani tersebut memproduksi beras dalam skala besar serta
hasilnya untuk di ekspor ke luar negeri dan sangat jarang sekali beras yang di
produksi untuk memenuhi pasaran lokal. Karena kebutuhan beras yang di jual di
pasar luar negeri memerlukan hasil beras yang kualitasnya sangat bagus, bernas,
serta harus butir berasnya harus utuh dan tidak boleh pecah-pecah. mesin ini dapat
memisahkan beras menjadi tiga atau empat bagian, sehingga dapat dipisahkan
masing-masing dalam kelompok beras kepala, beras pecah ¾ bagian, bers pecah
½ bagian, beras pecah ¼ bagian, dan menir halus.
Pada saat praktikum dicoba 3 buah grader yang mempunyai cara kerja
berbeda-beda untuk memisahkan padi-padi yang ingin dipisahkan sesuai dengan
ukuran, kualitasnya.
1. Satake Rice Grader
Grader ini menggunakan saringan yang berbentuk bulat dan dan
diletakkan di dalam grader sebagai alat untuk mengelompokkan padi-padi
yang sesuai dengan ukuran yang kita inginkan. Di saringan tersebut
terdapat lubang-lubang yang mempunyai ukuran-ukuran untuk
mengelompokkan padi yang dimasukkan dalam greader sehingga padi-
padi yang mempunyai ukuran lebih kecil daripada saringan tersebut akan
secara otomatis keluar dari grader tersebut. Selain padi yang ukurannya
lebih kecil, padi yang tidak bernas dan patah pun otomatis keluar dari
80

grader jenis ini. Motor penggerak alat ini adalah dinamo dengan
menggunakan sumber tenaga listrik.
2. ALMACO (Allan Machine Company)
Grader ini menggunakan sistem blower sebagai alat untuk
mengelompokkan padi yang bernas serta yang ukurannya besar dengan
padi yang tidak bernas dan padi yang ukurannya kecil. Sistem kerja alat ini
menggunakan angin yang berasal dari kipas di alat tersebut yang
digerakkakan oleh dinamo untuk mengelompokkan padi. Padi yang bernas
dan ukurannya besar otomatis masih tetap berada di mesin grader tersebut
karena padi-padi ini mempunyai bobot yang berat sehingga angin dari
kipas tidak mampu mampu meniup padi-padi ini ke luar mesin grader.
Begitu pula sebaliknya terhadap padi-padi yang tidak bernas dan
ukurannya kecil akan tertiup keluar oleh angin yang berasal dari kipas
karena padi-padi tersebut mempunyai bobot yang ringan.
3. Satake
Prinsip kerja dari alat ini hampir sama dengan ALMACO yang
menggunakan sistem blower. Tetapi alat-alat ini memiliki 3 sekat yang
ketinggiannya bisa kita atur agar padi-padi yang bagus tetapi ukurannya
kecil dan bobotnya ringan apabila terlempar pada sekat pertama maka
dapat tersengkut di sekat kedua yang sekatnya lebih tinggi dan juga
selanjutnya di sekat terakhir. Sehingga padi-padi tersebut masih bisa tetap
tertampung di grader dan tidak terbuang keluar. Alat ini mempunyai
pengatur kecepatan yang, sehingga kita dapat mengatur kecepatan angin di
dalam grader untuk mendapatkan ukuran dan kualitas padi yang kita
inginkan.

BAB VI
KESIMPULAN
81

6.1. Kesimpulan
1. Grader adalah alat atau mesin yang mengelompokkan beras atau padi.
Dalam hal ini pengelompokkan tersebut berdasarkan atas ukuran,
bernas, serta beras kepala dengan beras pecah.
2. Umumnya grader hanya dipakai di penggilingan beras skala besar.
3. Dari ketiga grader yang dicoba pada saat praktikum mempunyai
perbedaan pada saat pengelompokannya, yaitu menggunakan saringan
dan angin.

ACARA V
PENGENALAN TRAKTOR TANGAN/TRAKTOR RODA DUA
82

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagian besar lahan pertanian beririgasi dirancang untuk


mengusahakan tanaman padi dan palawija. Pola tanam yang secara umum
digunakan adalah padi-padi-palawija, atau padi-palawija-palawija, tergantung
ketersediaan air yag ada atau pola tanam yang sudah disepakati dan ditetapkan.
Agar dapat melakukan kegiatan usaha tani tersebut tersebut secara memadai
maka dibutuhkan penggunaan alat-alat pertanian baik yang digerakkan secara
manual, yaitu digerakkan dengan tenaga manusia; hewan; ataupun digerakkan
secara masinal, yaitu digerakkan dengan tenaga motor; dan tenaga alam,
misalnya air atau angin.
Pemilihan jenis tenaga penggerak apakah memakai tenaga manusia, motor
atau tenaga alam tergantung pada beberapa faktor, yaitu: ketersediaan tenaga
dan alatnya; biaya untuk operasi dan pemeliharaan; modal yang tersedia dan
keuntungan finansial usaha tani ; dan kondisi lingkungan sekitar, misal
topografi atau bentuk bentang lahan apakah datar, bergelombang, atau berbukit.
Dalam melaksanakan kegiatan usaha tani baik untuk padi maupun
palawija dilakukan proses-proses pekerjaan: Penyiapan lahan; penyemaian;
penanaman; perawatan tanaman dan pemupukan; pemanenan; dan proses
pasca panen. Kegiatan-kegiatan penggunaan alat mesin pertanian baik
berpenggerak manual ataupun masinal disebut Mekanisasi Pertanian. Adapun
tujuan kegiatan mekanisasi pertanian adalah untuk mengurangi kejenuhan kerja,
meningkatkan ketepatan waktu, memperbaiki mutu produksi, dan meningkatkan
efisiensi kerja.
Untuk tenaga penggerak mesin biasanya digunakan traktor. Fungsi
traktor selain adalah sebagai alat penarik dan penggerak alat pengolah tanah juga
sebagai alat angkutan. Beberapa jenis traktor bahkan dilengkapi dengan suatu
83

poros putar sehingga putaran poros engkol mesin dapat dihubungkan dengan alat
lain misalnya pompa air. Dari jumlah rodanya maka traktor dapat dipilahkan
menjadi traktor beroda dua atau traktor tangan dan traktor besar beroda
empat. Traktor tangan digerakkan oleh mesin yang mempunyai kekuatan
sampai enam sampai tujuh PK. tetapi banyak juga yang hanya mempunyai
kekuatan empat sampai lima PK. Sedangkan traktor besar dapat mempunyai
kekuatan mesin 35 PK. Pemilihan traktor yang digunakan tergantung pada
beberapa faktor, antara lain luas lahan, jenis tanatopografi, jenis tanaman
yang akan diusahakan, ketersediaan operator dan suku cadang, modal tersedia
dan keuntungan yang diharapkan.

1.2. Tujuan

Mahasiswa mengetahui bagian-bagian yang terdapat pada traktor tangan


dan dapat mengoperasikan traktor tangan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
84

2.1. Tinjauan Umum Traktor Tangan

Traktor tangan merupakan salah satu mesin pengolah tanah yang kini
mulai banyak digunakan petani dalam mengolah tanah. Sebagai mesin pengolah
tanah traktor haruslah dilengkapi dengan peralatan pengolah tanahnya, seperti
bajak, garu, ataupun bajak rotari. Untuk mengenal traktor sebagai mesin pengolah
tanah, maka perlu dipahami prinsip kerja serta persyaratan kondisi kerja,
perlengkapan, serta kegunaannya.
Traktor roda dua atau traktor tangan (power tiller/hand traktor) adalah
mesin pertanian yang dapat dipergunakan untuk mengolah tanah dan pekerjaan
pertanian lainnya dengan alat pengolahan tanahnya digandengkan/dipasang di
bagian belakang mesin. Biasanya, traktor roda dua atau traktor tangan ini
dikemudikan dengan berjalan kaki.
Traktor roda dua merupakan mesin serba guna karena dapat berfungsi
sebagai tenaga penggerak untuk alat-alat seperti pompa air, alat prosesing,
gandengan(trailer), dan lain-lain.

A. Tipe-Tipe Traktor Roda Dua atau Traktor Tangan


Berdasarkan cara sumber penggerak peralatannya, traktor roda dua atau
traktor tangan ini diklasifikasikan dalam 3 kelompok, yaitu:
1) Traktor Tipe Unit (Integral Mounted Type)
Adalah traktor roda dua yang peralatannya langsung dihubungkan
dengan poros (sumbu/as) dengan transmisi gigi. Penerus tenaganya posisif
dan efisiensi tinggi.
Namun kelemahannya adalah jika peralatan mendapat beban
berlebihan (over-loaded), motor atau gigi transmisi akan rusak berat. Maka
traktor tipe unit sudah jarang dijumpai di Indonesia.
85

2) Traktor Tipe Gusur (Trailingted Type)


Adalah traktor yang peralatan/Implemennya digandengkan dengan
traktor hanya dengan bantuan pen/pasak. Jadi bekerjanya alat berdasarkan
kekiuatan tarik maju kedepan dari traktor.
3) Traktor Tipe Kombinasi (Combination Type)
Adalah traktor yang dapat digunakan secara tipe unit dan tipe
gusur. Tipe kombinasi menggunakan rantai 9chain) sebagai penerus tenaga
dari transmisi ke peralatan (rotary tiller)
Apabila ingin membajak tanah, maka rotary dapat dilepas dan bisa
dipakai tipe gusur dengan memasang pasak (draw-bar/hitch).

B. Prinsip Kerja Alat


Prinsip kerja traktor tangan adalah mesin pengolah tanah dengan
menggunakan tenaga penggerak motor bakar yang pada umumnya motor diesel.
Sebagai mesin pengolah tanah, traktor digunakan untuk menarik peralatan
pengolahan tanah, seperti bajak piring, garu piring, dll.
Traktor roda empat yang dirangkai dengan peralatan pengolah tanah perlu
diatur atau disetel posisi peralatannya agar dapat difungsikan dengan baik.
Pengaturan tersebut dilakukan dengan mamanjangkan atau memendekkan pada
ikatan sambungan peralatan atau pada “tiga titik penyambungan”

C. Persyaratan Alat
Persyaratan penggunaan peralatan ini :
1. Beban yang ditarik (bajak, garu, rotari, gerobak) masih dalam batas
kemampuan daya tarik dari traktor.
2. Sesuaikan jenis roda yang dipakai dengan kebutuhan operasi di lapangan
3. Untuk pengolahan tanah di lahan sawah, gunakan roda sangkar, sedangkan
untuk operasi di lahan kering atau di jalan untuk transportasi dapat
digunakan roda ban karet.
D. Kegunaan Alat
Kegunaan traktor tangan di bidang pertanian adalah :
86

Untuk menarik peralatan pengolah tanah seperti bajak singkal, bajak rotari,
dan garu, juga alat transportasi seperti gerobak Untuk menggerakkan peralatan
stasioner, seperti generator listrik, mesin pompa air, mesin penggilingan gabah,
dll.

E. Kelengkapan Alat
Traktor tangan sebagai bagian utama dari mesin pengolah tanah yang
harus dilengkapi dengan peralatan pengolah tanah, seperti bajak dan garu. Tanpa
perlengkapan tersebut traktor tangan hanyalah berperan sebagai alat atau mesin
penarik peralatan. Beberapa kelengkapan yang diperlukan antara lain:
a. Bajak singkal adalah alat pengolah tanah pertama yang berfungsi untuk
membalikkan irisan permukaan tanah.
b. Bajak rotari atau bajak cakar adalah alat pengolah tanah yang berfungsi
memotong dan mengaduk tanah, sehingga hasil tanah olahannya menjadi
hancur atau berlumpur.
c. Garu atau gelebeg adalah alat pengolah tanah kedua yang berfungsi untuk
menghancurkan dan me ratakan tanah d. Roda sangkar adalah jenis roda
yang terbuat dari besi pipa dan plat yang berbentuk menyerupai sangkar.
Fungsi roda sangkar adalah untuk meningkatkan daya cengkeram
permukaan roda terhadap tanah, dengan demikian terjadinya slip dapat
diatasi.
d. Roda ban karet adalah jenis ban dari karet yang berfungsi untuk mendukung
operasi traktor di lahan kering dan mendukung transportasi di jalan.
e. Bagian-bagian dari motor bakar dan Fungsinya
Secara keseluruhan traktor tangan dapat diuraikan berdasarkan bagian-
bagian utamanya, yakni :
1. Bagian penggeraknya, merupakan sumber tenaga yang pada umumnya
menggunakan motor bakar diesel
2. Bagian transmisi daya, merupakan bagian yang berfungsi untuk
menyalurkan daya dari motor ke bagian roda atau peraltan yang perlu untuk
diputar, seperti bajak rotari
87

3. Bagian kemudi, marupakan bagian dari rangka traktor yang berfungsi untuk
mengemudikan jalannya traktor dilapangan
4. Tuas Persneling : tuas untuk memindah gigi persneling
Bagian-bagian utama traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi 3
kelompok, yaitu:
 Tenaga penggerak motor.
 Kerangka dan transmisi (penerus tenaga).
 Tuas kendali.

1. Tenaga penggerak motor.


Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada
juga yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya
yangdihasilkan kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan satu silinder.
Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan empat buah baut
pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat memanjang agar posisi motor
dapat digerakkan maju mundur. Tujuannya untuk memperoleh keseimbangan
traktor dan untuk menyesuaikan ukuran v-belt yangdigunakan. Traktor akan lebih
berat ke depan apabila posisi motor digeser maju, begitu juga sebaliknya. Untuk
menghidupkan motor diesel digunakan engkol, sedangkan untuk motor bensin dan
minyak tanah menggunakan tali starter.
Sebagian besar traktor menggunakan motor diesel. Penggunaan motor
diesel umumnya lebih murah baik pada saat pengoperasiannya maupun
perawatannya. Motor diesel lebih awet dibanding motor jenis lain, asal
perawatannya dilakukan dengan baik dan benar sejak awal.

2. Kerangka dan transmisi (penerus tenaga)


88

Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak transmisi


dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan
menggunakan beberapa buah baut pengencang.
Transmisi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak
ke alat lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam,
seperti : pully, belt, kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya.
Tenaga dari motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully dan v-
belt ke kopling utama. Kopling utama meneruskan tenaga tersebut ke gigi
persneleng untuk menggerakkan poros roda dan poros PTO. Selain untuk
menyalurkan tenaga, gigi persneleng juga berfungsi sebagai pengatur kecepatan
putaran poros roda dan poros PTO. Dari PTO tenaga disalurkan lewat gigi dan
rantai ke mesin rotary. Kopling utama dioperasikan dari tuas kopling utama. Bila
tuas ditarik ke posisi netral, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi
persneleng. Akibatnya traktor akan berhenti, meskipun kondisi motor penggerak
dihidupkan.
Di samping kopling utama, ada dua kopling kemudi. Kopling kemudi
terletak di bawah gigi persneleng, di pangkal poros kedua roda. Kopling kemudi
dioperasikan melalui tuas kemudi kanan dan kiri. Apabila kopling kemudi kanan
ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan.
Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga
sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.
Sebuah traktor tangan dapat bergerak maju-mundur dengan kecepatan
tertentu karena putaran poros motor penggerak disalurkan sampai ke roda. Ada
tiga jenis roda yang digunakan pada traktor tangan, yaitu; roda ban, roda besi,
roda apung (roda sangkar/cage wheell). Roda ban berfungsi untuk transportasi.dan
mengolah tanah kering. Bentuk permukaan roda ban beralur agak dalam untuk
mencegah slip. Roda ban dapat meredam getaran, sehingga tidak merusak jalan.
Roda besi digunakan untuk pembajakan di lahan kering. Sirip pada roda besi akan
menancap ke tanah, sehingga akan mengurangi terjadinya slip pada saat menarik
beban berat. Roda apung digunakan pada saat pengolahan tanah basah. Roda
apung ini ada yang lebar, ada juga yang diameternya besar, sehingga dapat
89

menahan beban traktor agar tidak tenggelam dalam lumpur. Ukuran roda
disesuaikan dengan spesifikasi traktor. Besar kecilnya roda akan berpengaruh
terhadap lajunya traktor.
Setiap traktor tangan biasanya dilengkapi dengan standar depan dan
standar samping. Standar samping khusus digunakan untuk pemasangan roda.
Pemasangan roda dilakukan satu persatu. Pelepasan roda dari poros dilakukan
dengan cara melepas mur-baut dan atau pena penyambung.
Setelah roda dilepas, baru dipasang roda pengganti yang sesuai.
Pemasangan roda ini tidak boleh terbalik. Untuk roda ban, pada sisi atas ban, arah
panah harus ke depan. Untuk roda besi, sisi roda bawah harus menancap ke tanah.
Untuk roda apung, sisi roda bawah tidak boleh menancap ke tanah. Sehingga
pemasangan roda tidak boleh terbalik antara roda kiri dan kanan.
Poros roda traktor biasanya cukup panjang dan dilengkapi dengan
beberapa lubang. Poros yang panjang ini dimaksudkan untuk menyesuaikan lebar
olah implemen. Pemasangan roda yang cukup lebar juga akan menjaga
keseimbangan traktor, terutama apabila digunakan pada lahan yang miring.
Sedang lubang yang ada di poros digunakan untuk tempat pena, sehingga
menjamin roda tidak akan slip atau lepas pada saat pengoperasian.

3. Tuas kendali/kontrol
Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan
jalannya traktor. Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada
banyak tuas kendali. Namun begitu banyaknya tuas kendali ini akan
mengakibatkan traktor menjadi lebih berat, dan harganya lebih mahal. Untuk itu
sekarang banyak diproduksi traktor yang hanya dilengkapi dengan beberap tuas
kendali. Tujuannya agar traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi lebih
murah. Meskipun kemampuan traktor menjadi terbatas.
Tuas kendali yang sering ada pada traktor tangan adalah sebagai berikut:
1) Tuas persneleng utama
Tuas persneleng utama berfungsi untuk memindah susunan gigi
pada persneleng, sehingga perbandingan kecepatan putar poros motor
90

penggerak dan poros roda dapat diatur.Traktor tangan yang lengkap


biasanya mempunyai 6 kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur.
Kecepatan ini dapat dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang
dilaksanakan. Sebagai patokan awal dapat digunakan sebagai berikut:
 Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary
 Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak singkal/piringan
 Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang
 Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa
 Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak
 Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan
 Mundur dua digunakan pada saat operator naik di trailer/gerobak
2) Tuas persneleng cepat lambat
Tuas ini tidak selalu ada. Apabila tuas persneleng utama hanya
terdiri dari 3 kecepatan maju dan 1 kecepatan mundur, biasanya traktor
tangan dilengkapi dengan tuas persneleng cepat lambat. Fungsi perneleng
ini untuk memisahkan antara pekerjaan mengolah tanah dengan pekerjaan
transportasi (berjalan dan menarik trailer/gerobak). Dengan adanya tuas
cepat lambat, kemungkinan salah dalam memilih posisi persneleng bisa
dikurangi.
3) Tuas kopling utama
Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling
utama.Bila tuas dilepas pada posisi pasang/ON, maka tenaga motor akan
tersambung ke gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik ke posisi
netral/bebas/OFF, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng.
Apabila ditarik lagi maka tuas kopling utama akan tersambung dengan rem
yang berada pada rumah kopling utama.

4) Tuas persneleng mesin rotary


91

Tuas persneleng mesin rotary berfungsi sebagai pengatur kecepatan


putar poros PTO. Biasanya ada dua macam kecepatan dan satu netral.
Apabila hasil pengolahan yang diharapkan halus dan gembur, maka
tempatkan posisi tuas persneleng mesin rotary pada posisi cepat.
Begitu juga sebaliknya. (Kecepatan putar pisau rotary dapat juga
diatur dari posisi pemasangan rantai penghubung)
5) Tuas persneleng kemudi
Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor tangan,
masing-masing ada di sebelah kanan dan kiri. Tuas ini digunakan untuk
mengoperasikan kopling kemudi (kanan dan kiri). Apabila tuas kopling
kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung
dengan poros roda kanan.
Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke
kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.
6) Stang kemudi dan kemudi pembantu
Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk
berpegangnya operator. Stang kemudi digunakan untuk membantu
membelokan raktor. Meskipun sudah ada tuas kopling kemudi, namun
agar berbeloknya traktor dapat lebih tajam, perlu dibantu dengan stang
kemudi. Stang kemudi juga digunakan untuk mengangkat implemen pada
saat pengoperasian. Kemudi pembantu digunakan untuk tempat
bertumpu bahu operator. Maksudnya agar menambah beban bagian
belakang traktor, sehingga hasil pengolahan tanah bisa lebih dalam.
7) Tuas gas
Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor
penggerak. Tuas ini digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros
motor penggerak yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini
juga berfungsi untuk mematikan motor traktor, apabila posisinya
ditempatkan pada posisi “STOP”.

8) Tombol lampu dan bel


92

Kadang-kadang traktor digunakan pada waktu malam hari,


sehingga diperlukan penerangan. Tombol bel diperlukan apabila traktor
dijalankan di jalan raya. Dengan adanya tombol lampu dan bel ini, motor
traktor harus dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber arus listrik.
9) Tuas penyangga depan
Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas ini akan
menggerakkan penyangga depan. Apabila tuas didorong akan mendorong
penyangga depan turun untuk menyangga traktor. Traktor tangan hanya
mempunyai dua roda. Apabila traktor dalam keadaan berhenti (ditinggal
operator), maka untuk menegakkan traktor diperlukan penyangga.

4. Menghidupkan Dan Mematikan Traktor Tangan


Sebagian besar, traktor tangan menggunakan motor diesel sebagai tenaga
penggerak dan dihidupkan dengan engkol. Pemakaian poros engkol
dimaksudkan agar traktor tangan dapat lebih murah harganya, dan relatif lebih
awet dibanding dengan sistem start yang lain.
Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penting dalam menghidupkan
dan mematikan traktor tangan, beserta tujuannya. Menghidupkan traktor tangan :
a. Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak
berjalan pada saat dihidupkan
b. Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral.
c. Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang
pembakaran
d. Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar)
yang cukup banyak di ruang pembakaran.
e. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilang-kan tekanan
di ruang pembakaran pada saat engkol diputar.
f. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam
beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-
bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan
adanya aliran pelumas.
93

g. Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk


menghidupkan motor.
h. Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol
masih tetap diputar sampai motor hidup.
i. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini
disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.
j. Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner
k. Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2 -3 menit, agar proses
pelumasan dapat berjalan dengan baik
l. Traktor siap untuk dioperasikan

5. Mematikan traktor tangan


a) Lepaskan beban motor
b) Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin
akan pelan, selama 2-3 menit.
c) Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada
aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
d) Tutup kran bahan bakar
Bebarapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghidupkan traktor :
1. Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara
yang baik.
2. Traktor sudah diperiksa dan dalam kondisi baik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan p ada saat dan setelah mematikan
traktor
1. Gas tidak perlu dinaik-turunkan sebelum dimatikan
2. Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor
3. Semua tuas dalam kondisi netral

BAB III
METODE PRAKTIKUM
94

3.4. Waktu dan Tempat


 Waktu : Minggu, 9 Mei 2010
 Tempat : di Desa Bayur

3.5. Bahan dan Alat


 Alat
2) Traktor Tangan merk Kubota Quick
3) Alat Tulis

3.6. Cara Kerja


 Cara Menjalankan Traktor Tangan
1) Mesin Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol
searah jarum jam beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir
ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya dilengkapi
dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.
2) Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup
tenaga untuk menghidupkan motor.
3) Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan,
sementara engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.
4) Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros
engkol. Hal ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.
5) Pindahkan tuas verseneling ke “ON”.
6) Kemudian traktor akan berjalan dengan sendirinya.
7) Apabila ingin belok ke kiri, tekan tuas kopling kemudi yang ada
di sebelah kiri dan apabila ingin belok ke kanan, tekan Tuas
kopling kemudi yang ada di sebelah kanan.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN
95

4.1. Hand Traktor

Keterangan:

a) As (poros) roda
b) Tuas kopling kemudi belok
kanan
c) Stang kemudi
d) Tuas gas
e) Kemudi pembantu
f) Tuas persneleng utama
g) Tuas kopling utama
h) Tuas persneleng cepat
lambat
i) Tuas penyangga depan
j) Gantungan pisasu rotary
k) Pully penegang
l) Penyangga depan
m) Kerangka
n) Pemberat depan
o) Pully mesin
p) V-belt
q) Pully utama
r) Penutup V-belt
s) Gear box (rumah
persneleng)
t) Tutup kotak peralatan
u) Tombol lampu dan bel
v) Tuas kopling kemudi belok
kiri
w) Tuas persneling mesin
rotari
x) Ban

BAB V
PEMBAHASAN
96

5.1. Pembahasan

Traktor tangan merupakan salah satu mesin pengolah tanah yang saat ini
banyak digunakan para petani di Indonesia untuk mengolah tanah sawah mereka.
Biasanya mesin pengolah tanah ini dilengkapi dengan peralatan pengolah tanah
lainnya, seperti bajak, garu, ataupun bajak rotary. Hal ini sesuai dengan literature
Suriansyah (2010) yang menyatakan bahwa traktor tangan atau traktor roda dua
(hand traktor/power tiller) adalah mesin pertanian yang dapat dipergunakan untuk
mengolah tanah dan pekerjaan pertanian lainnya dengan alat pengolahan tanah
yang digandengkan/dipasang di bagian belakang mesin. Selain sebagai mesin
pengolah tanah, dilapangan juga ditemukan bahwa traktor ini digunakan sebagai
tenaga penggerak untuk alat-alat seperti pompa air, alat prosesing, gandengan
(trailer) dan lain-lain.
Komponen-komponen traktor tangan terbagi atas 3 kelompok utama, yaitu
tenaga penggerak motor, kerangka dan transmisi (penerus tenaga), dan tuas
kendali.
Pada kelompok tenaga penggerak terdapat komponen mesin penggerak
menjadi sumber tenaga utama untuk mengerakkan traktor tangan. Jenis tenaga
penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada juga yang
menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Sedangkan daya yang
dihasilkan kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan satu silinder. Penggunaan
mesin diesel umumnya lebih murah baik pada saat pengoperasiannya maupun
perawatannya. Motor diesel lebih awet dibanding motor jenis lain, asal
perawatannya dilakukan dengan baik dan benar sejak awal.
Pada kelompok kerangka dan transmisi (penerus tenaga) terdapat dua buah
komponen utama yaitu kerangka yamg berfungsi sebagai tempat kedudukan
motor penggerak transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan
dengan kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang. Dan
transmisi yang berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke
97

alat lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam,
seperti: pully, belt, kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya.
Sedangkan pada kelompok ketiga terdapat tuas kendali. Tuas kendali ini
adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Untuk
mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada banyak tuas kendali.
Namun begitu banyaknya tuas kendali ini akan mengakibatkan traktor menjadi
lebih berat, dan harganya lebih mahal. Untuk itu sekarang banyak diproduksi
traktor yang hanya dilengkapi dengan beberapa tuas kendali. Tujuannya agar
traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi lebih murah. Meskipun kemampuan
traktor menjadi terbatas. Biasanya tuas kendali yang sering terdapat pada traktor
tangan adalah sebagai berikut:
1) Tuas perseneleng utama
Tuas perseneleng utama berfungsi untuk memindah susunan gigi
pada persneleng, sehingga perbandingan kecepatan putar poros motor
penggerak dan poros roda dapat diatur.Traktor tangan yang lengkap
biasanya mempunyai 6 kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur.
Kecepatan ini dapat dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang
dilaksanakan. Sebagai patokan awal dapat digunakan sebagai berikut:
 Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary
 Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak singkal/piringan
 Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang
 Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa
 Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak
 Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan
 Mundur dua digunakan pada saat operator naik di trailer/gerobak

2) Tuas perseneleng cepat lambat


Tuas ini tidak selalu ada. Apabila tuas persneleng utama hanya
terdiri dari 3 kecepatan maju dan 1 kecepatan mundur, biasanya traktor
tangan dilengkapi dengan tuas persneleng cepat lambat. Fungsi perneleng
98

ini untuk memisahkan antara pekerjaan mengolah tanah dengan pekerjaan


transportasi (berjalan dan menarik trailer/gerobak). Dengan adanya tuas
cepat lambat, kemungkinan salah dalam memilih posisi persneleng bisa
dikurangi.
3) Tuas kopling utama
Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling
utama.Bila tuas dilepas pada posisi pasang/ON, maka tenaga motor akan
tersambung ke gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik ke posisi
netral/bebas/OFF, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng.
Apabila ditarik lagi maka tuas kopling utama akan tersambung dengan rem
yang berada pada rumah kopling utama.
4) Tuas persneleng mesin rotary
Tuas persneleng mesin rotary berfungsi sebagai pengatur kecepatan
putar poros PTO. Biasanya ada dua macam kecepatan dan satu netral.
Apabila hasil pengolahan yang diharapkan halus dan gembur, maka
tempatkan posisi tuas persneleng mesin rotary pada posisi cepat.
Begitu juga sebaliknya. (Kecepatan putar pisau rotary dapat juga
diatur dari posisi pemasangan rantai penghubung)
5) Tuas persneleng kemudi
Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor tangan,
masing-masing ada di sebelah kanan dan kiri. Tuas ini digunakan untuk
mengoperasikan kopling kemudi (kanan dan kiri). Apabila tuas kopling
kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung
dengan poros roda kanan.
Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke
kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.

6) Stang kemudi dan kemudi pembantu


Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk
berpegangnya operator. Stang kemudi digunakan untuk membantu
membelokan raktor. Meskipun sudah ada tuas kopling kemudi, namun
99

agar berbeloknya traktor dapat lebih tajam, perlu dibantu dengan stang
kemudi. Stang kemudi juga digunakan untuk mengangkat implemen pada
saat pengoperasian. Kemudi pembantu digunakan untuk tempat
bertumpu bahu operator. Maksudnya agar menambah beban bagian
belakang traktor, sehingga hasil pengolahan tanah bisa lebih dalam.
7) Tuas gas
Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor
penggerak. Tuas ini digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros
motor penggerak yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini
juga berfungsi untuk mematikan motor traktor, apabila posisinya
ditempatkan pada posisi “STOP”.
8) Tombol lampu dan bel
Kadang-kadang traktor digunakan pada waktu malam hari,
sehingga diperlukan penerangan. Tombol bel diperlukan apabila traktor
dijalankan di jalan raya. Dengan adanya tombol lampu dan bel ini, motor
traktor harus dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber arus listrik.
9) Tuas penyangga depan
Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas ini akan
menggerakkan penyangga depan. Apabila tuas didorong akan mendorong
penyangga depan turun untuk menyangga traktor. Traktor tangan hanya
mempunyai dua roda. Apabila traktor dalam keadaan berhenti (ditinggal
operator), maka untuk menegakkan traktor diperlukan penyangga.

Sedangkan cara mengoperasikan traktor tangan cukup mudah dipelajarai,


yaitu pertama-tama menghidupkan mesin yang terdapat pada traktor tangan
dengan cara mengengkol hingga tenaga engkolan cukup untuk menghidupkan
motor pada mesin traktor, setelah mesin menyala, traktor dapat digerakkan dengan
cara memindahkan tuas persneling ke “ON”, maka secara otomatis traktor dapat
bergerak. Untuk berbelok ke kanan dank e kiri terdapat kopling kemudi yang
terletak di bawah gigi persneleng, di pangkal poros kedua roda. Kopling kemudi
dioperasikan melalui tuas kemudi kanan dan kiri. Apabila kopling kemudi kanan
100

ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan.
Sehingga roda kiri akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kanan. Begitu juga
sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.

Traktor tangan ini dapat di jalankan ataupun mengolah tanah di lahan yang
becek maupun di lahan yang kering. Caranya dengan mengganti roda yang sesuai
dengan kondisi tanah yang akan di olah. Untuk roda yang terbuat dari besi
digunakan untuk mengolah tanah di lahan yang becek atau berlumpur, sedangkan
untuk roda biasa yang terbuat dari karet digunakan untuk mengolah tanah di lahan
yang kering atau tidak terlalu becek/ berlumpur.
101

BAB VI
KESIMPULAN

6.1. Kesimpulan

1. Traktor tangan adalah alat olah tanah menggunakan mesin yang paling
sering digunakan oleh petani di Indonesia karena mudah di
operasikan.
2. Traktor tangan atau traktor roda dua (hand traktor/power tiller) terdiri
atas 3 kelompok komponen utama, yaitu tenaga penggerak yang
terdiri dari mesin penggerak, kerangka dan transmisi (penerus tenaga)
yang terdiri dari kerangka dan transmisi-transmisi seperti pully, belt,
kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya, dan tuas kendali yang
terdiri dari tuas persneleng utama, tuas perseleng cepat-lambat, tuas
kopling utama, tuas persneling mesin rotary, tuas persneling kemudi,
stang kemudi dan kemudi pembantu, tuas gas, tombol lampu dan bel
dan tuas penyangga depan.
102

DAFTAR PUSTAKA

Artono, Hery. 2008. Revitalisasi Mesin Penggilingan.


http://majalahpadi.blogspot.com/. Diakses pada 02 Juni 2010, 19:35:20

Dahono dkk, 1997, Pengolahan Tanah Dengan Traktor Tangan, Bagian Proyek
Pendidikan Kejuruan Teknik IV, Jakarta

Gunarif Taib, Gumbira Said, Sutedja Wiraatmadja. 1988. Operasi Pengeringan


pada Pengolahan Hasil pertanian. PT. Mediyatama Sarana Perkasa,
Jakarta.

Hardjosentono, M., Wijato, Elon R., I. W. Badra, R. Dadag Tarmana. 2002.


Mesin-Mesin Pertanian. PT. Bumi Aksara, Jakarta

http://en.wikipedia.org/wiki/pompa. 2010. Pompa. Diakses pada 31 Mei 2010,


20:10:52.

http://thophick.blogspot.com/2010/05/mengenal-mesin-traktor-roda-empat.html.
2010. Mengenal Mesin Traktor Roda Empat diakses pada 31 Mei 2010,
20:10:58

Nawawi, Gunawan. 2001. Pengenalan alat dan Mesin Pertanian. Proyek


Pengembangan Sistem Dan Standar Pengelolaan Smk Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan Jakarta

Suriansyah. 2010. Modul Traktor Roda 4, Hand Traktor-Traktor Roda 2, Pompa


Air. UPTD-SPP Negeri Samarinda, Samarinda

Wijanto, M.S., 1996, Memilih; Menggunakan; dan Merawat Traktor Tangan, PT.
Penebar Swadaya

Anda mungkin juga menyukai