Oleh:
NPM : 240110080053
a. Batas Wilayah
Utara : Kabupaten Bondowoso dan sedikit Kabupaten Probolinggo
Timur : Kabupaten Banyuwangi
Selatan: Samudra Indonesia
Barat : Kabupaten Lumajang
b. Luas Wilayah
Kabupaten jember memiliki luas wilayah 3.293,34 km2 atau
329.333,94 Ha. Dari segi topografi sebagian wilayah jember diwilayah
bagian selatan merupakan dataran rendah yang relative subur untuk
pengembangan tanaman pangan, sedangkan di bagian utara merupakan
daerah perbukitan dan bergunung-gunung yang relative baik bagi
pengembangan tanaman keras dan tanaman perkebunan.
Dari luas wilayah tersebut dapat dibagi menjadi berbagai kawasan:
Hutan : 121.039,61 ha
Perkampungan : 31.877 ha
Sawah : 86.568,18 ha
Tegal : 43.522,84 ha
Perkebunan : 34.590,46 ha
Tambak : 368,66 ha
Rawa : 35,62 ha
Semak/pdng rumput : 289,06 ha
Tanah rusak/tandus : 1.469,26 ha
Lain-lain : 9.583,26 ha
c. Keadaan Demografi
Kabupaten jember pada dasarnya tidak memiliki penduduk asli.
Hamper semuanya adalah pendatang, mengingat daerah ini tergolong
daerah yang mengalami perkembangan yang sangat pesat khususnya
dibidang perdgangan, sehingga memberikan peluang bagi pendatang
untuk berlomba-lomba mencari penghidupan di daerah ini. Mayorias
penduduk yang mendiami kabupaten Jember adalah suku jawa dan
Madura, disamping masih dijumai suku-suku lain serta warga keturunan
asing sehingga melahirkan karakter khas jember dinamis, kreatif, sopan
dan ramah tamah. Berdasarkan data statistic hasil registrasi tahun 2003,
penduduk kabupaten jember mencapai 2.131.289 jiwa, dengan kepadatan
penduduk 647,15 jiwa/km, dengan sebagian besar penduduk berapa pada
kelompok usia muda. Sehingga kondisi demografi yang demikian
menunjukkan bahwa potensi sumber daya manusia yang dimiliki
kabupaten jember cukup memadai sebagai potensi penyedia dan penawar
tenaga kerja di pasar kerja.
d. Sosial Budaya Daerah
Kabupaten jember merupakan daerah yang tidak memiliki akar budaya
daerah asli karena penduduk Kabupaten Jember adalah pendatang yang
mayoritas adalah dari suku jawa dan Madura. Bahasa sehari-hari yang
digunakan adalah bahasa jawa dan Madura. Masyarakat Madura lebih banyak
menetap di bagian utara daerah jember, sedangkan masyarakat jawa lebih
banyak menetap di bagian selatan daerah jember. Kebudayaan yang berkembang
di Kabupaten Jember merupakan perpaduan budaya Madura dan jawa. Agama
yang dianut mayoritas Islam, yang ditandai dengan berkembangnya pusat-pusat
keagamaan khususnya pesantren. Kehidupan beragama pada sebagian
masyarakat baru mencapai tataran symbol-simbol keagamaan dan belum
sepenuhnya bersifat substansial. Dengan demikian, keterlibatan peran tokoh
agama dan tokoh masyarakat khususnya pesantren menjadi sangat penting
dalam upaya mengatasi permasalahan dalam masyarakat.
f. Pendidikan
Di bidang pendidikan masih menyisakan 22.827 orang buta huruf dari
kelompok usia produktif umur 15 - 44 tahun. 15,83% dari total siswa setingkat
sekolah dasar tidak melanjutkan sekolah karena berbagai alasan, utamanya
alasan ekonomi. Ketuntasan wajib belajar 9 tahun hanya mencapai 69,82%,
artinya masih 30,18% dari seluruh penduduk,berpendidikan kurang dari
kesetaraan Tingkat Lanjut Pertama. Ketersediaan sarana dan prasarana bidang
pendidikan tahun 2004 sebagai berikut: Taman Kanak-kanak 676 buah,
SD/sederajat 1.168 buah, SMP/sederajat 143 buah, SMA/sederajat 140 buah dan
perguruan tinggi 11 buah. Khusus SD Negeri terjadi penurunan sebagai akibat
kebijakan regrouping, dari 1.211 pada tahun 2000 menjadi 1.112 pada tahun
2004., atau turun sebesar 8,18 %.
http://kabupaten-jember.blogspot.com/2006/01/profil-kabupaten-jember.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22512/5/Chapter%20I.pdf