Anda di halaman 1dari 15

KEPENDUDUKAN

KELOMPOK 2

YOHAN SOBA (D41107119)


MUH. USMAN ALI AKBAR (D41107125)
FACHZI ISMAIL (D41107127)
MARWAN AGUS (D41107132)
WILLY ASWADIL FAJAR A(D41107147)
KEMAL RAHMAT (D41107149)
1. Landasan Filsafat, Konsep, dan
Permasalahan
Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang memiliki potensi yang sangat
besar. Selain potensi sumber daya alamnya, potensi sumber daya manusia yang banyak pun
tersedia di negeri ini. Mulai dari ujung timur hingga barat tersebar berbagai macam kekayaan
alam yang berlimpah. Namun penyebaran potensi sumber daya manusianya tidak begitu merata.

Banyak dari penduduk negeri ini yang terpusat di pulau jawa (utamanya) dan pulau sumatra
baik dipandang dari kemajuan pendidikan, politik, dan ekonomi. Ironis jika melihat banyaknya
penduduk di daerah yang notabene kaya akan alamnya sementara penduduknya miskin dan
kurang diperhatikan, Sementara tidak sedikit orang indonesia yang terpelajar atau
berpenghasilan penghasilan besar harus lari ke luar negeri, Lalu bagaimana kekayaan negeri ini
dikelola?

Banyaknya perusahaan asing yang bercokol mengeruk kekayaan alam indonesia sementara
para lulusan perguruan tinggi kita kebanyakan untuk berlomba-lomba menjadi pegawai mereka
yang notabene menawarkan standar gaji dan kesejahteraan lebih dari perusahaan lokal. kalau
tidak menjadi tenaga kerja di negeri asing mereka menjadi tenaga kerja orang asing di negeri
sendiri.
2. Kebijakan dan Sumber Kebijakan
 UU No 10 tahun 1992 telah di amandemen hal ini berarti telah
memberikan landasan hukum kepada kebijakan kependudukan di
Indonesia Undang-undang mengenai perkembangan kependudukan dan
Pembangunan keluarga sejahtera telah digulirkan sejak tahun 2003 lalu
dan perkembangannya akan menarik untuk di simak baik dari segi
akademis mauun sisi praktis.

 Pada periode tahun 1998 – 2003 telah terjadi perubahan yang sangat
substansial terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia yang
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kondisi kependudukan di
berbagai aspe. Terjadinya desentarlisasi mengancam keberhasilan
kebijakan kependudukan yang dicapai pada saat ini, dimana ada tuntutan
yang sangat kuat agar seluruh dampak memperoleh respons secara
memadai khususnya di tingkat kebijakkan.
 Tahun 1994 adanya konfrensi Internasional kependudukan dan pembangunan
di Kairo Mesir telah mengamanatkan banyak hal bagi negara-negara yang ikut
dalam penandatanganan kesepakantan hasilnya. Dimana negara-negara yang
hadir menyepakati pentingnya intregrasi kependudukan dalam pembangunan
walaupun hal ini sudah dimunculkan pada konfresnsi kependudukan
sebelumnya

 Di Kairo negara-negara yang hadir dalam konfrensi tersebut menyepakati


prinsip dasar dalam pembangunan kependudukan yang menggunakan right
based approach. Dimana pendekatan ini menekankan pentingnay hak asasi
manusia. Dalam membahas integrasi penduduj dan pembangunan ada 2 (dua)
hal yang perlu dipehatikan pertama dari sisi yang paling esensial terhadap
suatupinsip bahwa dalam konsep integrasi penduduk dan pembangunan,
penduduk tidak diberlakukkan sebagai “objek” tetapi juga sebagai
“Subjek”pembangunan. Yang kedua ketika peran sebagai subjek pembangunan
dituntut, maka diperlukan upaya pemberdayaan dan menyadarkan hak
penduduk dan meningkatkan kapsitsa penduduk dalam pembangunan
3. Perkembangan Penduduk di
indonesia
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk
di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu
sebelumnya.

Kini penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 235 juta jiwa


dengan pertumbuhan penduduk 1,3 % pertahun. Dikatakan bahwa
di negeri ini setiap lima menit terlahir seorang bayi. Memang ada
keuntungan diperoleh dari banyaknya jumlah penduduk, yaitu;
tersedianya angkatan kerja yang banyak dan murah, tetapi
dampaknya adalah perekonomian yang juga lemah yang
kemudian menjadi faktor sulitnya mencapai taraf hidup yang baik.
4. PERTUMBUHAN PENDUDUK
DAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN

Ketersediaan data dan informasi kependudukan yang


akurat, lengkap yang menggambarkan karakteristik
penduduk sampai dengan tingkat mikro akan sangat
berguna untuk merumuskan kebijakan kependudukan
bagi peningkatan kualitas, pengendalian pertumbuhan
dan kuantitas, pengarahan mobilitas dan persebaran
penduduk yang serasi dengan daya dukung alam dan
daya tampung lingkungan
Dengan adanya urbanisasi, kecepatan pertumbuhan
perkotaan dan pedesaan menjadi semakin tinggi. Pada tahun
1990, persentase penduduk perkotaan baru mencapai 31
persen dari seluruh penduduk Indonesia. Pada tahun 2000
angka tersebut berubah menjadi 42 persen. Diperkirakan
pada tahun 2025 keadaan akan terbalik dimana 57 persen
penduduk adalah perkotaan, dan 43 persen sisanya adalah
rakyat yang tinggal di pedesaan. Dengan adanya sentralisasi
pertumbuhan dan penduduk, maka polusi pun semakin
terkonsentrasi di kota-kota besar sehingga udara pun
semakin kotor dan tidak layak.
5. PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN
TINGKAT PENDIDIKAN
Pertumbuhan penduduk adalah bertambah banyaknya penduduk yang
mendiami suatu wilayah tertentu dalam radius satu kilometre. Jadi
pertumbuhan penduduk sangat beresiko tinggi bila tidak segera di
kendalikan. penduduk Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga
komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi. Pertumbuhan penduduk
yang meningkat sangat tajam dan tidak segera di kendalikan akan
mengakibatkan terjadinya kemiskinan. Banyaknya penduduk yang tidak
dapat pekerjan yang layak, sehingga mereka tidak bisa membiayai sekolah
anak – anaknya atau pun sekolah mereka sendiri. Oleh sebab itu,
pendidikan jaman sekarang sudah sangat mahal dan di luar kemampuan
masyarakat miskin. Mereka yang hidup miskin malah menjadikan anak –
anak mereka untuk bekerja sebagai anak jalanan ataupun sebagai kuli
bangunan. Banyaknya anak – anak jalanan sekarang ini disebabkan oleh
kemiskinan yang di landa negeri ini.
Tingkat pendidikan masyarakat dapat dijadikan
indikator dan gambaran mengenai kemampuan penduduk
dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh
karena itu, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
akan semakin tinggi kualitas orang tersebut. Untuk
mengukur tinggi rendahnya pendidikan penduduk dapat
dilakukan dengan cara mengelompokkan tingkat
pendidikan yang pernah diperoleh, mulai dari yang tidak
sekolah sampai lulusan perguruan tinggi.
6. Pertumbuhan Penduduk dan
Penyakit

Dalam kehidupan manusia bahwa factor pertumbuhan


sangat berpengaruh dengan lingkungan, karena makin cepat
pertumbuhan manusia dapat merubah keadaan lingkungan yang
sangat cepat Sanitasi lingkungan merupakan bagian dari upaya
menciptakan kesehatan masyarakat, melalui suatu usaha
kesehatasn yang bertujuan untuk mengadakan pencegahan
ataupun penolakan terhadap faktor-faktor yang dapat
menimbulkan suatu penyakit.
Faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya
penyakit terhadap manusia antara lain keadaan udara, air, cuaca
atau iklim serta kehidupan penduduk itu sendiri untuk menjaga
sanitasi lingkungan yang baik, maka unsur-unsur lingkungan
hidup, baik lingkungan fisik, biologis, sosio ekonomis dan lain-
lain harus diciptakan dalam kondisi menyenangkan dan dapat
diterima, dalam rangka memberikan kenikmatan maupun
keberlanjutan hidup, bagi manusia itu sendiri. Yang paling susah
dihadapi dalam lingkuangan adalah mengenai “sampah” terjadi
peningkatan jumlah sampah yang signifikan terjadi dari tahun ke
tahun seiring dengan jumlah penduduk, manusia kurang akan
kesadaran , bahwa sampah itu sanga berbahaya, bagi seluruh
lingkungan bahkan dunia. Akibat perbuatam manusia, banyak
daerah-daerah kita yang mengalami kebanjiran.
7. PERTUMBUHAN PENDUDUK,
KEMISKINAN dan KETERBELAKANGAN
Secara umum, kemiskinan adalah ketidakmampuan seseorang untuk
memenuhi kebutuhan dasar standar atas setiap aspek kehidupan. Menurut Sen
(1999) kemiskinan lebih terkait pada ketidakmampuan untuk mencapai
standar hidup tersebut dari pada apakah standar hidup tersebut tercapai atau
tidak.

Antara 1960 dan 1999, populasi bumi berlipat ganda dari 3 milyar
menjadi 6 milyar orang. Pada tahun 2000 populasi sudah menjadi 6.1 milyar.
PBB memprediksi bahwa populasi dunia pada tahun 2050 akan mencapai
antara 7.9 milyar sampai 10.9 milyar, tergantung ada apa yang kita lakukan
sekarang. Dapatkah anda bayangkan berapa banyak bahan pangan, lahan
untuk pertanian, lahan untuk perumahan, dan barang konsumsi lainnya yang
dibutuhkan oleh penduduk yang begitu banyak.
Pada akhirnya, pertumbuhan Populasi tinggi yang
tidak dibarengi dengan lahan pangan dan energi yang
cukup akan mengakibatkan ketidakseimbangan antara
supply dan demand yang bisa menyebabkan harga menjadi
mahal sehingga seperti yang sedang terjadi sekarang,
inflasi semakin tinggi, harga bahan makanan semakin
tinggi sehingga kemiskinan pun semakin banyak. Semakin
menurunnya konsumsi masyarakat akan menyebabkan
perusahaan merugi dan mem-PHK karyawannya sebagai
langkah efisiensi, sehingga semakin banyak lagi
kemiskinan.
8. DAMPAK DAN SOLUSI
PERTUMBUHAN PENDUDUK
DAMPAK

Pertumbuhan penduduk terjadi karena persentase pada usia balita mengecil, sedang
pada usia di atas 15 tahun membengkak. Selain itu, saat ini penduduk dewasa lebih subur
dibanding penduduk dewasa masa lalu karena mendapatkan gizi dan pelayanan kesehatan
yang lebih baik. Sementara itu, semua program keluarga berencana (KB) sepertinya
berhenti. Mereka yang ingin ber-KB tidak mendapat akses yang baik

Pertumbuhan penduduk berdampak luas bagi penyediaan bahan pangan, pendidikan,


kesehatan, dan lapangan kerja. Dalam kondisi sekarang, pertumbuhan penduduk yang
besar sungguh tidak menguntungkan. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik jumlah
penduduk miskin makin bertambah. Pertambahan itu bisa terjadi karena lapangan kerja
sudah tidak ada akibat belum pulihnya kehidupan ekonomi. Banyak orang tidak
mendapatkan penghasilan lagi. Keluarga miskin itu akan melahirkan anak miskin pula.
SOLUSI

1. TRANSMIGRASI

2. MENJALANKAN PROGRAM KB

3. MENCEGAH PERNIKAHAN DINI

Anda mungkin juga menyukai