Anda di halaman 1dari 6

Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere

. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah
itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggri
s dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, ya
kni mengulas sebuah buku. Tindakan meresensi buku dapat berarti memberikan penil
aian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan penger
tian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan
isi buku kepada masyarakat luas.
Apakah hanya buku yang bisa diresensi? Sebenarnya bidang garapan resensi cukup l
uas. Apabila diklasifikasikan, ada tiga bidang garapan resensi, yaitu (a) buku,
baik fiksi maupun nonfiksi; (b) pementasan seni, seperti film, sinetron, tari, d
rama, musik, atau kaset; (c) pameran seni, baik seni lukis maupun seni patung.
1. Tujuan Resensi
Sebelum meresensi, hendaknya peresensi memahami tujuan resensi.
Apa sebenarnya tujuan resensi. Jika diamati, pemuatan resensi buku sekurang-kura
ngnya mempunyai lima tujuan, yaitu sebagai berikut.
a. Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak
dan terungkap dalam sebuah buku.
b. Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh
fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.
c. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah buku itu
pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
d. Menjawab pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat buku yang baru terbit,
seperti berikut.
- Siapa pengarangnya?
- Mengapa ia menulis buku itu?
- Apa pernyataannya?
- Bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis karya pengarang yang sama?
- Bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis yang dihasilkan oleh pengarang-
pengarang lain?
e. Untuk segolongan pembaca, resensi mempunyai tujuan berikut:
- membaca agar mendapatkan bimbingan dalam memilih buku;
- setelah membaca resensi berminat untuk membaca atau mencocokkan seperti apa ya
ng ditulis dalam resensi;
- tidak ada waktu untuk membaca buku, kemudian mengandalkan resensi sebagai sumb
er informasi.
2. Dasar-Dasar Resensi
Sebelum meresensi, peresensi perlu memahami dasar-dasar resensi. Apa sajakah das
ar-dasarnya? Berikut ini penjelasannya.
a. Peresensi memahami sepenuhnya tujuan pengarang buku itu.
Tujuan pengarang dapat diketahui dari kata pengantar atau bagian pendahuluan buk
u. Kemudian, dicari apakah tujuan itu direalisasikan dalam seluruh bagian buku.
b. Peresensi menyadari sepenuhnya tujuan meresensi karena sangat menentukan cora
k resensi yang akan dibuat.
c. Peresensi memahami betul latar belakang pembaca yang menjadi sasarannya: sele
ra, tingkat pendidikan, dari kalangan macam apa asalnya, dan sebagainya. Atas da
sar itu, resensi yang dimuat surat kabar atau majalah tidak sama dengan yang dim
uat pada surat kabar atau majalah yang lain.
d. Peresensi memahami karakteristik media cetak yang akan memuat resensi. Setiap
media cetak ini mempunyai identitas, termasuk dalam visi dan misi. Dengan demik
ian, kita akan mengetahui kebijakan dan resensi macam apa yang disukai oleh reda
ksi. Kesukaan redaksi ini akan tampak pada frekuensi jenis buku yang dimuat. Dem
ikian pula, jenis buku yang dimuat biasanya sesuai dengan visi dan misinya. Misa
lnya, majalah sastra tidak menampilkan resensi buku tentang teknik. Jenis buku y
ang dimuat pasti buku yang berkaitan dengan masalah ekonomi. Demikian pula denga
n majalah teknik dan filsafat.
Selain itu, peresensi ada baiknya mengetahui media yang akan dituju, seperti sur
at kabar (nasional atau daerah), dan majalah (ilmiah, ilmiah populer, atau hibur
an).
3. Nilai Buku
Kegiatan meresensi buku pada hakikatnya melakukan penilaian terhadap buku. Menil
ai berarti mengulas, mempertimbangkan, mengkritik, dan menunjukkan kelebihan-kel
ebihan serta kekurangan-kekurangan buku dengan penuh tanggung jawab. Dengan penu
h tanggung jawab artinya mengajukan dasar-dasar atau argumen terhadap pendapatny
a, dan kriteria-kriteria yang dipergunakan untuk membentuk pendapatnya itu, sert
a data yang meyakinkan (dengan
menyajikan kutipan-kutipan yang tepat dan relevan). Akan tetapi, sasaran penilai
an (organisasi, isi, bahasa, dan teknik) itu sering sulit diterapkan secara meka
nis. Suatu unsur, sering lebih mendapat tekanan daripada unsur yang lain. Hal ya
ng patut diperhatikan sebaiknya tidak menggunakan salah satu unsur untuk menilai
keseluruhan buku.
Nilai buku akan lebih jelas apabila dibandingkan dengan karyakarya sejenis, baik
yang ditulis oleh pengarang itu sendiri maupun yang ditulis oleh pengarang lain
.
4. Bahasa Resensi
Bahasa resensi biasanya bernas (singkat-padat), tegas, dan tandas. Pemilihan kar
akter bahasa yang digunakan disesuaikan dengan karakter media cetak yang akan me
muatnya dan karakter pembaca yang akan menjadi sasarannya.
Pemilihan karakter bahasa berkaitan erat dengan masalah penyajian tulisan. Misal
nya, tulisan yang runtut kalimatnya, ejaannya benar, tidak panjang lebar (bertel
e-tele), dan tidak terlalu banyak coretan atau bekas hapusan.
Di samping itu, penyajian tulisan resensi bersifat padat, singkat, mudah ditangk
ap, menarik, dan enak dibaca. Tulisan yang menarik dan enak dibaca artinya enak
dibaca baik oleh redaktur (penanggung jawab rubrik) maupun pembaca. Kita perlu m
embiasakan diri membaca resensi itu dengan menempatkan diri sebagai redaktur ata
u pembaca. Untuk itu, kita mengambil jarak. Jadikanlah diri kita seolah-olah red
aktur atau pembaca. Dengan cara ini, emosi kita sebagai penulis bisa ditanggalka
n. Kita akan mampu melihat kekuatan dan kelemahan resensi kita.
5. Kelebihan Resensi
a. Tidak Basi
Jika dibandingkan dengan tulisan lain, seperti berita, artikel, dan karangan kha
s (features), resensi lebih tahan lama. Artinya, andaipun resensi dikembalikan o
leh redaksi, resensi itu masih dapat dikirim ke media lain. Demikian pula buku y
ang diresensi tidak harus buku yang baru terbit. Kita boleh meresensi buku yang
terbit setahun yang lalu, asalkan buku itu belum pernah dimuat di media yang aka
n dituju. Meskipun demikian, pada umumnya buku yang diresensi, buku-buku yang ba
ru terbit.
b. Menambah Wawasan
Informasi dari buku sangat berguna untuk menambah wawasan berpikir dan mengasah
daya kritis. Kita juga bisa menilai apakah buku itu bermutu atau tidak.
c. Keuntungan Finansial
Jika resensi kita dimuat, kita tidak menerima honor dari redaksi saja, tetapi ju
ga dari penerbit. Kalau fotokopi resensi itu dikirim ke penerbit, minimal buku b
aru yang kita dapat (jika penerbit tidak bersedia memberi honor). Biasanya pener
bit akan memberi beberapa buah buku baru untuk diresensi kalau resensi buku kita
sering dimuat di media cetak. Jadi, lumayan koleksi buku kita bertambah tanpa h
arus membeli.
6. Pola Tulisan Resensi
Ada tiga pola tulisan resensi buku, yaitu meringkas, menjabarkan, dan mengulas.
a. Meringkas (sinopsis) berarti menyajikan semua persoalan buku secara padat dan
jelas. Sebuah buku biasanya menyajikan banyak persoalan. Persoalan-persoalan it
u sebaiknya diringkas. Untuk itu, perlu dipilih sejumlah masalah yang dianggap p
enting dan ditulis dalam suatu uraian yang bernas.
b. Menjabarkan (deskripsi) berarti mengungkapkan hal-hal menonjol dari sinopsis
yang sudah dibuat. Jika perlu, bagian-bagian yang mendukung uraian itu dikutip.
c. Mengulas berarti menyajikan uraian sebagai berikut:
- isi pernyataan atau materi buku yang sudah dipadatkan dan dijabarkan kemudian
diinterpretasikan;
- organisasi atau kerangka buku;
- bahasa;
- kesalahan cetak;
- membandingkan (komparasi) dengan buku-buku sejenis, baik karya pengarang sendi
ri maupun karya pengarang lain;
- menilai, mencakup kesan peresensi terhadap buku, terutama yang berkaitan denga
n keunggulan dan kelemahan buku.
Urutan pola meringkas, menjabarkan, dan mengulas itu dapat pula dipertukarkan. K
ita bisa langsung mengulas, menjabarkan, dan meringkas. Misalnya, kita mulai dar
i kesan terhadap buku, membandingkan, lalu masuk ke bagian meringkas. Sesudah it
u, kita memadatkan persoalan utama atau bagian terpenting dalam uraian yang sing
kat dan jelas. Kemudian, kita perlu menjabarkan bagian-bagian terpenting dari si
nopsis. Kita pun dapat mulai dari menjabarkan, meringkas, dan mengulas. Namun, s
atu hal terpenting, isi pernyataan dalam buku itu dipahami terlebih dahulu.
Dari pemahaman itu, kita akan tahu pola mana yang tepat untuk menyajikannya.
7. Langkah-Langkah Meresensi Buku
Langkah-langkah meresensi buku sebagai berikut.
a. Penjajakan atau pengenalan terhadap buku yang diresensi.
- Mulai dari tema buku yang diresensi, disertai deskripsi isi buku.
- Siapa yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah
bab dan halaman), format, hingga harga.
- Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan prestasi, bu
ku atau karya apa saja yang ditulis, hingga mengapa ia menulis buku itu.
- Buku itu termasuk golongan buku yang mana: ekonomi, teknik, politik, pendidika
n, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, atau sastra.
b. Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti. Pet
a permasalahan dalam buku itu perlu dipahami secara tepat dan akurat.
c. Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan ba
gian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.
d. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
e. Menentukan sikap dan menilai hal-hal berikut.
- Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antara bagian yang satu
dan bagian yang lain, bagaimana sistematikanya, dan bagaimana dinamikanya.
- Isi pernyataan; bagaimana bobot ide, analisis, penyajian data, dan kreativitas
pemikirannya.
- Bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, kalimat dan penggunaan
kata, terutama untuk buku ilmiah.
- Aspek teknis; bagaimana tata letak, tata wajah, kerapian dan kebersihan, dan p
encetakannya (banyak salah cetak atau tidak).
Sebelum menilai, alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam garis besa
r (outline) resensi itu. Outline ini sangat membantu kita ketika menulis. Mengor
eksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar dan kriteria yang kita
tentukan sebelumnya.
8. Unsur-Unsur Resensi
Kita perlu mengetahui unsur-unsur yang membangun resensi buku. Apa saja unsur-un
sur yang membangun resensi buku?
a. Membuat Judul Resensi
Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tu
lisan, tidak harus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resens
i selesai. Hal yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi
resensi.
b. Menyusun Data Buku
Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
- judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan.
Kalau demikian, tuliskan juga judul aslinya.);
- pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting sepert
i yang tertera pada buku.);
- penerbit;
- tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
- tebal buku;
- harga buku (jika diperlukan).
c. Membuat Pembukaan (lead)
Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut:
- memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi a
pa saja yang diperoleh;
- membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang send
iri maupun oleh pengarang lain;
- memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
- memaparkan keunikan buku;
- merumuskan tema buku;
- mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
- mengungkapkan kesan terhadap buku;
- memperkenalkan penerbit;
- mengajukan pertanyaan;
- membuka dialog.
d. Tubuh atau Isi Pernyataan Resensi Buku
Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal berikut:
a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;
b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;
c. keunggulan buku;
d. kelemahan buku;
e. rumusan kerangka buku;
f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
g. adanya kesalahan cetak.

Anda mungkin juga menyukai

  • Proposal Bagian
    Proposal Bagian
    Dokumen5 halaman
    Proposal Bagian
    Rezky Dwi Amaliah Nadir
    Belum ada peringkat
  • Proposal Bagian
    Proposal Bagian
    Dokumen5 halaman
    Proposal Bagian
    Rezky Dwi Amaliah Nadir
    Belum ada peringkat
  • Readme
    Readme
    Dokumen1 halaman
    Readme
    Rezky Dwi Amaliah Nadir
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kelompok Pemrograman Terstruktur
    Tugas Kelompok Pemrograman Terstruktur
    Dokumen6 halaman
    Tugas Kelompok Pemrograman Terstruktur
    Rezky Dwi Amaliah Nadir
    Belum ada peringkat
  • PBL 1
    PBL 1
    Dokumen11 halaman
    PBL 1
    Rezky Dwi Amaliah Nadir
    Belum ada peringkat
  • Garis Pinggir
    Garis Pinggir
    Dokumen1 halaman
    Garis Pinggir
    Rezky Dwi Amaliah Nadir
    Belum ada peringkat
  • Maghfirah Ekasari - C11109403
    Maghfirah Ekasari - C11109403
    Dokumen33 halaman
    Maghfirah Ekasari - C11109403
    Rezky Dwi Amaliah Nadir
    Belum ada peringkat
  • PBL 18
    PBL 18
    Dokumen37 halaman
    PBL 18
    Rezky Dwi Amaliah Nadir
    Belum ada peringkat
  • Tips Dan Trik Coreldraw x3
    Tips Dan Trik Coreldraw x3
    Dokumen7 halaman
    Tips Dan Trik Coreldraw x3
    Rezky Dwi Amaliah Nadir
    Belum ada peringkat
  • Ebiet G
    Ebiet G
    Dokumen1 halaman
    Ebiet G
    Rezky Dwi Amaliah Nadir
    Belum ada peringkat
  • Resep Bakpao
    Resep Bakpao
    Dokumen2 halaman
    Resep Bakpao
    Rezky Dwi Amaliah Nadir
    Belum ada peringkat