Anda di halaman 1dari 5

8

EVOLUSI VERTEBRATA
A. Pengertian Vertebrata
Vertebrata diambil dari bahasa latin yaituvertebrae yang berarti bertulang belakang dan
ta yang berarti makhluk hidup. Jadi vertebrata dapat diartikan sebagai organisme atau makhluk

hidup yang mempunyai tulang belakang. Vertebrata dapat dibagi kebeberapa keluarga yaitu

mamalia, pisces, aves, reptil, amphibi. Dari keragaman kelarga tersebut dari masing-masing

keluarga memili ciri morfologi dan fisiologi yang berbeda-beda

B. Asal Mula Hewan Vertebrata

Charles Darwin 150 tahun yang lalu yaitu seorang ilmuwan alam dari Inggris,

mengajukan sebuah teori yang didasarkan pada berbagai pengamatan yang ia lakukan selama

perjalanannya, namun yang tidak dapat disokong oleh temuan-temuan ilmiah sesudahnya. Pada

intinya, teori evolusi Darwin terdiri atas beragam skenario, asumsi, dan penyimpulan (konjektur)

yang dilamunkan olehnya dalam angan-angannya.

Menurut Darwin asal mula makhluk hidup adalah, dari bentuk awal yang rrrenyerupai

flagelata hewan flagelata ini adalah organisme yang bersel satu, kemudian timbul flagelata yang

menyerupai flagelata yang ada sekarang. Organisme inilah yang kemudian mewakili kelompok

protozoa, yang kemudian dari radiasi yang bersifat adaptatif timbullah protozoa-protozoa yang

lain, yaitu kelompok ameboid, kelompok yang bersilia, dan protozoa yang bersifat parasit.

Hewan ciliata cenderung untuk mempertahankan bentuknya dari masa ke masa,

sedangkan hewan protozoa mempunyai bentuk adaptasi antara lain yang hidup di air tawar dan
yang hidup di daratan. Dari hewan bersel satu, terjadi perubahan yang berupa hewan bersel

banyak dengan secara kebetulan dan proses yang kacau atau acak.

Diduga bahwa hewan bersel banyak mula – mula berbentuk bola yang berongga, terdiri

dari sel-sel yang hanya satu lapis saja. Berdasarkan hipotesis, hewan tersebut disebut blastea.

Nama ini diambil dari satu bentuk esensial yang selalu dilalui oleh setiap makhluk hidup bersel

banyak dalam perkembangan embriologinya. Blastea kemudian mengalami beberapa radiasi

1. Radiasi prtama dari blastea

Alga dan protozoa sekarang ini

2. Radiasi yang kedua

Secara hipotesis perkembangan hewan dari bentuk blastea adalah sebagai berikut. Dari

tingkat blastula, embrio hewan berkembang ke arah tingkat gastrula, sehingga terjadi 2

lapisan, yaitu lapisan dalam (endoderma) dan lapisan luar (ektoderma). Dalam tingkat

gastrula hewan tersebut berkembang menjadi dewasa. Contoh hewan diploblastik yang

kita jumpai sekarang adalah Porifera dan Coelenterata. Kemungkinan lain adalah bahwa

setelah melalui tingkat blastula dan gastrula, maka embrionya tidak berkembang menjadi

hewan dewasa, tetapi antara lapisan endoderma dan lapisan ektoderma, terbentuklah

lapisan mesoderma. Setelah terbentuk lapisan mesoderma barulah berkembang menjadi

hewan dewasa. Hewan ini tidak lagi dijumpai, namun keturunannya yang terbentuk

sebagai hasil evolutif (radiasi ketiga), dijumpai dalam berbagai bentuk.

3. Radiasi yang ketiga


Tipe-tipe triploblas dapat digolongkan dalam 4 kelompok besar hewan-hewan berikut ini

karena, meskipun mempunyai mesoderma tetapi berbeda asalnya (dari bagian mana) dan

perkembangannya menjadi embrio. Radiasi ketiga ini terbagi menjadi 4 kelompok berikut

ini.

a. Kelompok I
Pada kelompok I ini bagian di kanan dan kiri dari mesoderma membentuk benjolan
yang kemudian meluas sehingga mengisi ruangan di antara ektoderma dan
endoderma. Ruang yang terbentuk disebut coelom. karena coelom bentuk asalnya dari
endoderma maka disebut enterocoelmata. Contohnya: Echinodermata dan Chordata.
b. Kelompok ll
Pada kelompok II mesoderma berasal derri ektoderma. Ektoderma melepaskan
keiompok-kelompok sel dalam ruangan di antara endoderma dan ektoderma, sehingga
mesodermanya kompak dan tidak dijumpai coelom. Hewan yang tidak memiliki
coelom termasuk dalam acoelomata. Contohnva: cacing pipih dan cacing pita.
c. Kelompok III
Pada kelompok III ini mesoderma terbentuk dari endoderma maupun ektoderma,
hanya saja setelah mesoderma terbentuk maka terjadi celah yang kemudian
berkembang menjadi coelom. Coelom tersebut dinamakan schizocoel, hewan yang
memiliki schizocoel disebut schizocoelomata. Contohnya, Annelida, Mollusca, dan
Arthropoda (Crustacea, Insekta, labah-labah).
d. Kelompok IV
Pada kelompok IV, mesoderma dibentuk oleh ektoderma, hanya saja mesoderma tak
memenuhi ruangan seluruhnya, sehingga dengan demikian ruangan tidak dibatasi
oleh mesoderma tetapi oleh ektoderma. Oleh karena itu, coelom tersebut dinamakan
pseudocoel. Hewan yang memiliki pseudocoel termasuk dalam pseudocoelomata.
Contohnya: Rotifera dan cacing gilik atau nematoda. Pada masa embrio, Annelida
yang hidup di laut dan Mollusca sangat serupa, sehingga sulit sekali untuk dibedakan.
Demikian juga antara insekta dan cacing tanah bentuk embrionya sulit sekali
dibedakan meskipun bentuk dewasa mereka berbeda sama sekali. Hewan-hewan
triploblastik pada dasarnya adalah simetri bilateral. Ada anggapan bahwa pada waktu
terjadi perubahan bentuk dari diploblastik ke triploblastik terjadi juga perubahan
bentuk simetrinya, yaitu dari Simetri radial ke simetri bilateral.
C. Bukti Adanya Teori Evolusi
Petunjuk-Petunjuk Adanya Evolusi

1. Variasi dalam satu keturunan Tidak ada makhluk hidup yang mutlak sama, bahkan individu

dalam satu spesies. Perbedaaan tersebut dapat berupa perbedaaan warna, ukuran, berat, fisiologi,

ataupun kebiasaan hidup. Variasi ini dapat terjadi karena pengaruh faktor genetis dan dan

lingkungan, seperti makanan, suhu, tanah, dan cahaya.

2. Fosil

Fosil adalah sisa makhluk hidup yang telah membatu. Hasil penelitian terhadap fosil

menunjukan bahwa pada masa lampau terdapat makhluk hidup yang berbeda dengan makhluk

hidup sekarang.

3. Homologi alat-alat tubuh Organ-organ yang mempunyai bentuk asal sama namun mempunyai
fungsi yang berbeda disebut homologi.
Contoh :

- kaki depan kuda homolog dengan sayap burung

- tangan manusia homolog dengan kaki depan kuda

- kaki depan anjing homolog dengan sayap burung

Persamaan embrio

Perkembangan awal embrio hewan-hewan vertebrata memperlihatkan bentuk yang sama.

Pada perkembangan selanjutnya terdapat perbedaan bentuk embrio. Perkembangan individu

mulai dari zigot hingga mati disebut ontogeni. Perkembangan organisme mulai dari filum yang

paling sederhana hingga filum paling sempurna disebut filogeni. Jadi, ontogeni merupakan

perjalanan singkat atau ulangan filogeni. Berkaitan dengan hubungan antara ontogeni dan
filogeni, Ernest Haeckel lewat teori rekapitulasi (hokum biogenetik) mengatakan bahwa

peristiwa ulangan ontogeni serupa dengan filogeni. Teori ini dapat digunakan untuk menjelaskan

pertumbuhan ginjal ataupun jantung mamalia. Ginjal mamalia dibentuk melalui fase-fase

pronefros, mesonefros, dan metenefros (ginjal). Jantung mamalia akan menyerupai jantung ikan

pada saat embrio mamalia menyerupai embrio ikan. Demikian juga pada saat embrio, jantung

mamalia menyerupai jantung embrio amfibi dan reptil, sebelum akhirnya menjadi jantung

mamalia.

6. Adanya alat tubuh sisa

Hasi penelitian terhadap morfologi hewan vertebrata dan manusia menunjukan terdapat

beberapa alat tubuh yang tidak lagi bermanfaat. Alat-alat tubuh ini dianggap alat-alat sisa dari

perjalanan evolusi makhluk hidup tersebut. Beberapa alat tubuh sisa pada manusia adalah umbai

cacing, tulang ekor, otot penggerak telinga, dan gigi taring runcing. Pada manusia terdapat

sekitar 100 buah alat tubuh sisa. Sedangkan pada ular piton ditemukan sisa kaki dan pada burung

kiwi terdapat sisa sayap.

http://www.scribd.com/doc/20197310/Andriyanto-samin-L11108265

Anda mungkin juga menyukai