B Arabb
B Arabb
Muhammad : ك؟ َ ما َ اسْ ُم, اسْ ميْ م َُح َّم ٌد/Ismi Muhammad, masmuka?/
‘Umar : اسْ ميْ ُع َم ُر. /Ismi ‘Umar/
# Kosa-Kata Baru
1. َ ما/maa/ => apa
2. اسْ ُم/ismu/ => nama
3. اسمي/ismi/ => ي+ = اسْ ُمnama saya
4. ك َ /ka/ => kamu/Anda (untuk laki-laki)
5. ُك َ ما َ اسْ م/masmuka/ => siapa namamu?
6. ْف َ َكي/kaifa/ => bagaimana
7. حاَل/haal/ => keadaan/kabar
8. َ أَنا/anaa/ => saya
9. ب ِ /bi/ => dengan
10. َخيْر = ِب َخي ٍْر+ )ب
ِ ( >= الباءdengan + baik => (dalam keadaan) baik
11. ) >= الواو ( َوdan
12. الحمْ ُد َ => segala puji
========================
Dalam penggunaan bahasa, kata ganti orang pertama digunakan untuk menunjukkan orang yang
berbicara. Dalam bahasa Indonesia, pengabstraksian “kata ganti orang pertama” dapat dengan kata:
a. “Saya” atau “Aku” => jika penutur hanya seorang.
b. “Kami” => Jika penutur berjumlah dua orang atau lebih.
Adapun dalam bahasa Arab, pengabstraksian kata ganti orang pertama dengan kata أنا/anaa/ dan
نحن/nahnu/.
أنا/anaa/ digunakan apabila penuturnya hanya seorang, sedangkan نحن/nahnu/ digunakan apabila
penuturnya berjumlah dua orang atau lebih. Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut ini.
====================
Perhatikan kembali percakapam di atas? Percakapan tersebut dilakukan antar laki-laki, satu orang
dengan satu orang. Pembaca mulia, dalam bahasa Indonesia, kata ganti orang kedua cukup
diabstaksikan dengan kata ‘Kamu’ atau yang lebih halus ‘Anda’. Adapun dalam bahasa Arab,
pengabstraksian kata ganti orang kedua (orang yang diajak bicara) harus melihat dua hal terlebih
dahulu, yaitu
======================
Kata ganti orang ketiga, digunkan untuk menunjukkan orang “yang dibicarakan”. Dalam bahasa
Indoensia, pengabstraksian kata ganti orang ketiga dapat dengan kata
a. “Dia” => apabila orang yang dibicarakan berjumlah SATU.
b. “Beliau” => ibid -seperti poin (a), tetapi lebih halus.
c. “Mereka” => apabila orang yang dibicarakan berjumlah DUA atau LEBIH.
Ketiga ganti di atas dapat digunakan baik orang yang dibicarakan bergender maskulin (laki-laki) atau
feminin (perempuan).
Adapun dalam bahasa Arab, penggunaan kata ganti orang ketiga harus memperhatikan dua unsur,
yaitu:
1) “gender”, yaitu jenis maskulin atau feminin.
2) “bilangan”
dalam bahasa Indonesia, jumlah dua termasuk jamak. Adapun dalam bahasa Arab, jumlah dua
adalah kategori tersendiri, sehingga tidak termasuk tunggal ataupun jamak.
Perhatikan pengabstraksian kata ganti orang ketiga dalam bahasa Arab berikut ini.
______________________________________________________________
Arti Gender Arab
______________________________________________________________
Dia Maskulin/laki-laki ه َُو/huwa/
Dia Feminin/perempuan ِي َ ه/hiya/
Perhatikan!
# Kata ganti orang III untuk jumlah dua, yaitu هما, BERLAKU BAIK UNTUK gender MASKULIN Maupun
FEMININ.
# Akan tetapi, tidak sesedehana itu dalam bahasa Arab. Banyak kata yang referennya adalah benda
yang tidak memiliki jenis kelamin, tetapi pengkategoriannya dimasukkan ke dalam salah satu jenis
tersebut.