Anda di halaman 1dari 12

Saraf adalah serat-serat yang menghubungkan organ-organ tubuh dengan sistem

saraf pusat (yakni otak dan sumsum tulang belakang) dan antar bagian sistem
saraf dengan lainnya. Saraf membawa impuls dari dan ke otak atau pusat saraf.
Neuron kadang disebut sebagai sel-sel saraf, meski istilah ini sebenarnya kurang
tepat karena banyak sekali neuron yang tidak membentuk saraf.

Saraf adalah bagian dari sistem saraf periferal. Saraf aferen membawa sinyal
sensorik ke sistem saraf pusat, sedangkan saraf eferen membawa sinyal dari
sistem saraf pusat ke otot-otot dan kelenjar-kelanjar. Sinyal tersebut seringkali
disebut impuls saraf, atau disebut potensial akson.

e. Suara bising.
f. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya
gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Gerak sadar

Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang. Bagannya adalah sebagai berikut.

b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak melewati
otak. Bagannya sebagai berikut.
Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut.
a. Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu
b. Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata.

c. Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.


d. Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
e. Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi

3. Susunan Sistem Saraf

Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf
pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf
somatis dan sistem saraf otonom.

a. Sistem saraf pusat


o

Otak
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala

kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan.
Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang otak.

Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak besar
dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri

Masing-masing belahan pada otak tersebut disebut hemister. Otak besar belahan kanan mengatur
dan mengendalikan kegiatan tubuh sebelah kiri, sedangkan otak belahan kiri mengatur dan mengendalikan
bagian tubuh sebelah kanan.

Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil terdiri
atas dua lapisan, yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil dibagi
menjadi dua bagian, yaitu belahan kiri dan belahan kanan yang dihubungkan oleh jembatan varol. Otak kecil
berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan
melakukan kegiatan.

Batang otak tersusun dari medula oblangata, pons, dan otak tengah. Batang otak terletak di depan
otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung antara otak besar dan otak kecil. Batang otak
disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. Batang otak terbagi menjadi dua lapis, yaitu
lapisan dalam dan luar berwarna kelabu karena banyak mengandung neuron. Lapisan luar berwarna putih,
berisi neurit dan dendrit. Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas,
denyut jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas
tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua
lapis, yaitu lapisan luar berwana putih dan lapisan dalam berwarna kelabu. Lapisan luar mengandung serabut
saraf dan lapisan dalam mengandung badan saraf.

Di dalam sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung.
Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.

b. Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke sistem saraf pusat.
Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi membentuk perubahan cepat dalam tubuh untuk
merespon rangsangan dari lingkunganmu. Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan sistem
saraf otonom.

Sistem saraf somatis

Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum tulang
belakang. Kedua belas pasang saraf otak akan menuju ke organ tertentu, misalnya mata, hidung, telinga, dan
kulit. Saraf sumsum tulang belakang keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan berhubungan dengan
bagian-bagian tubuh, antara lain kaki, tangan, dan otot lurik.

Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-
otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau
tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini. Contoh dari sistem saraf somatis
adalah sebagai berikut.

 Ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak.
Otak menterjemah- kan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan
mendekati pintu dan meng- isyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.
 Ketika kita merasakan udara di sekitar kita panas, kulit akan menyampaikan
informasi tersebut ke otak. Kemudian otak mengisyaratkan pada tangan untuk
menghidupkan kipas angin.
 Ketika kita melihat kamar berantakan, mata akan menyampaikan informasi tersebut
ke otak, otak akan menterjemahkan informasi tersebut dan mengisyaratkan
tangan dan kaki untuk bergerak membersihkan kamar.
o

Sistem saraf otonom

Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak
dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh
darah dan jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.

Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion keluar dari
tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul
saraf yang terdapat di sumsum tulang belakang. Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah sebagai berikut.
 Mempercepat denyut jantung

 Memperlebar pembuluh darah

 Memperlebar bronkus

 Mempertinggi tekanan darah

 Memperlambat gerak peristaltis

 Memperlebar pupil

 Menghambat sekresi empedu

 Menurunkan sekresi ludah

 Meningkatkan sekresi adrenalin.

Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf preganglion
keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring- jaring yang berhubung-
hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang
dikuasai oleh susunan saraf simpatik.

Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf
simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem
saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung.
Sistem Hormon
• Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organic yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon mengatur aktivitas
seperti : metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan
perkembangan.

• Hormon mengatur aktivitas seperti metabolisme, reproduksi,


pertumbuhan dan perkembangan.

• Pengaruh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu,


bulan, dan bahkan beberapa tahun.

• Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena hormon yang


dihasilkan tidak dialirkankan melalui suatu saluran tetapi langsung
masuk kedalam pembuluh darah. Hormon dari kelenjar endokrin
mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh hingga mencapai
organ – organ tertentu. Meskipun semua hormone mengadakan
kontak dengan semua jaringan dalam tubuh, namun hanya sel /
jaringan yang mengandung reseptor yang spesifik terhadap hormon
tertentu yang terpengaruh hormon tersebut.

• Hormon mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :

1. Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin


dalam jumlah sangat kecil
2. Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan target
3. Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat dalam sel
target
4. Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus
5. Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat
juga mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.

• Dilihat dari aktivitasnya, kelenjar endokrin dapat dibedakan menjadi :

1. kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang


peranan pada proses metabolisme
2. kelenjar yang bekerjanya mulai saat tertentu, misalnya hormon kelamin
3. kelenjar yang bekerja hanya sampai saat tertentu saja, misalnya kelenjar
timus

• Dilihat dari aspek dan macam lokasinya, kelenjar endokrin dapat dibedakan
menjadi :

No. Kelenjar endokrin Lokasi


1 Kelenjar hipofisis Terletak pada dasar otak besar, pada
lekukan tulang selatursika di bagian
tulang baji
2 Kelenjar tiroid Terletak di daerah leher
3 Kelenjar paratiroid Terletak di dekat kelenjar tiroid
4 Kelenjar pankreas Terletak di dekat ventrikulus (perut
besar)
5 Kelenjar adrenal Terletak di bagian atas ginjal
6 Ovarium Terletak di daerah abdomen (perut)
7 Testis Terletak di buah zakar dalam skrotum

Hubungan Saraf dan hormon

• Hormon bekerja atas perintah dari sistem saraf. Sistem yang mengatur
kerjasama antara saraf dan hormon terdapat pada daerah hipotalamus. Daerah
hipotalamus sering disebut daerah kendali saraf endokrin (neuroendocrine
control).

• Hormon berfungsi dalam mengatur homeostasis, metabolisme, reproduksi dan


tingkah laku. Homeostasis adalah pengaturan secara otomatis dalam tubuh
agar kelangsungan hidup dapat dipertahankan. Contohnya pengendalian
tekanan darah, kadar gula dalam darah, dan kerja jantung

• Perbedaan sistem hormon dan sistem saraf

No. Aspek pembeda Sistem hormon Sistem saraf


1 Aksi Bersifat lambat Bersifat cepat/segera
2 Pengaturan Jangka panjang, Jangka pendek,
misalnya misalnya denyut
jantung dan kontraksi
pertumbuhan dan
otot
perkembangan
3 Sekresi Hormon neurotransmitter
4 Komunikasi Komunikasi antarKomunikasi melalui
neuron melaluisistem sirkulasi
synapsis

Aryulina (2003 : 275)

• Kelenjar Endokrin meliputi hipofisis, tiroid, paratiroid, timus,


pankreas, adrenal, ovarium dan testis

1. Kelenjar Hipofisis (pituitary)


Kelenjar ini terletak pada lekukan tulang selatursika di bagian tulang
baji dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur
kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut
master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.

(fitonline2000@yahoo.com)

Pembebasan hormon Adenohipofisis dikontrol oleh hipotalamus. Sel – sel


neurosekresi di hipotalamus mensekresi hormone pembebas dan hormone
penghambat ke dalam jaringan kapiler yang terletak di batang pituitary. Darah
yang mengandung hormone tersebut mengalir melalui pembuluh – pembuluh
portal pendek kedalam jaringan kapiler kedua di dalam pituitary anterior. Sebagai
respon terhadap hormone pembebas spesifik, sel – sel endokrin di pituitary
anterior mensekresikan hormone tertentu ke dalam sirkulasi.

(Campbell, 1925)
a. Hormon yang dihasilkan anterior hipofisis

No. Hormon Prinsip kerja


1 Hormon Somatrotof Pertumbuhan sel dan
anabolisme protein
2 Hormon Tiroid (TSH) Mengontrol sekresi
hormone oleh kelenjar
tiroid
3 Hormon Mengontrol sekresi
Adrenokortikotropik beberapa hormone oleh
(ACTH) korteks adrenal
4 Follicle Stimulating a. Pada wanita :
Hormon (FSH) merangsang
perkembangan
folikel pada ovarium
dan sekresi estrogen

b. Pada testis :
menstimulasi testis
untuk mengstimulasi
sperma
5 Luteinizing hormone (LH) a. Pada Wanita :
bersama dengan
estrogen
menstimulasi
ovulasi dan
pembentukan
progesterone oleh
korpus luteum

b. Pada pria :
menstimulasi sel –
sel interstitial pada
testis untuk
berkembang dan
menghasilkan
testoteron
6 Prolaktin Membantu kelahiran
dan memelihara sekresi
susu oleh kelenjar susu

Pratiwi, (2007 : 198)

Regulasi Hormon anterior hipofisis / Adenohipofisis

(fitonline2000@yahoo.com)

Sel – sel neurosekresi dalam hipotalamus mensintesis hormone ADH dan


oksitosin. Neurohipofisis membebaskan hormone itu ke dalam darah, dimana
hormone itu bersirkulasi. ADH berikatan dengan sel target di ginjal, oksitosin
berikatan dengan sel target di kelenjar susu dan uterus
b. Hormon yang dihasilkan posterior hipofisis

No. Hormon Prinsip kerja


1 Oksitosin Menstimulasi kontraksi otot
polos pada rahim wanita
selama proses melahirkan
2 Hormon ADH Menurunkan volume urine dan
meningkatkan tekanan darah
dengan cara menyempitkan
pembuluh darah

Pratiwi, (2007 : 198)

Regulasi hormon posterior hipofisis/neurohipofisis

Kelainan pada sistem saraf


1. Stroke ( istilah lain Cerebrovascular accident ( CVA ) atau Cerebral apoplexy ),
adalah kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak.

2. Poliomielitis , penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang


neuron-neuron motoris sistem saraf ( otak dan medula spinalis ).

3. Epilepsi, penyakit karena dilepaskannya letusan-letusan listrik ( impuls ) pada


neuron-neuron otak.

4. Parkinson, penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya


neurotranslator dopamin pada dasar gangglion dengan gejala tangan gemetaran
sewaktu istirahat ( tetapi gemetaran itu hilang sewaktu tidur ), sulit bergerak,
kekakuan otot, otot muka kaku menimbulkan kesan seolah-olah bertopeng, mata
sulit berkedip dan langkah kaki menjadi kecil dan kaku.

5. Transeksi , kerusakan atau seluruh segmen tertentu dari medula spialis.


Misalnya karena jatuh, tertebak yang disertai dengan hancurnya tulang belakang.

6. Neurasthonia, ( lemah saraf ) , penyakit ini ada karena pembawaan lahir, terlalu
berat penderitanya, rohani terlalu lemah atau karena penyakit keracunan.

7. Neuritis, radang saraf yang terjadi karena pengaruh fisis seperti patah tulang,
tekanan pukulan, dan dapat pula karena racun atau difisiensi vitamin B1, B6, B12.

8. Amnesia, yaitu ketidakmampuan seseorang untuk mengingat atau mengenali


kejadian yang terjadi dalam suatu periode di masa lampau. Biasanya kelainan ini
akibat guncangan batin atau cidera otak.

9. Cutter, kelainan di mana penderitanya selalu melukai dirinya sendiri pada saat
depresi, stres, atau bingung.

Dan masih banyak lagi yang lainnya, lagi c


apek dan tangan pegel-pegel karna nulis ato ngetik dari HP ( Handphone ).

Hadiah untuk para pengunjung karena telah membuka blog ini maka akan saya
berikan alamat website yang dikunjungi paling banyak dan mungkin sangat
berguna, 1 2 3

Anda mungkin juga menyukai