Bab I : Pendahuluan.
Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan
Kabupaten Bulukumba 2007 ini dan sistematika dari penyajiannya.
۩۩۩
A. KEADAAN PENDUDUK
Laju pertumbuhan penduduk di Kab. Bulukumba pada tahun 2005 sebesar 0,05%,
meningkat pada tahun 2006 menjadi 1,18% dan pada Tahun 2007 laju pertumbuhan
penduduk sedikit menurun menjadi 1,15 %. Tingginya pertumbuhan penduduk di
Kabupaten Bulukumba diduga karena daerah ini merupakan daerah strategis di bagian
Selatan Provinsi Sulawesi Selatan sebab daerah ini cukup luas, dan potensial untuk
pengembangan ekonomi, sektor pertanian khususnya perkebunan dan sektor lain yang
memiliki prospek cukup menggembirakan. Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk dapat
dilihat pada tabel II.1.
TABEL II.1
JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
DI KABUPATEN BULUKUMBA, TAHUN 2001 – 2007
GAMBAR II.1
JUMLAH PENDUDUK DI KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2001 S/D 2007
GAMBAR II.2
KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DAN
JENIS KELAMIN DI KAB. BULUKUMBA TAHUN 2007
Penduduk Kabupaten Bulukumba pada Tahun 2007 tercatat sekitar 386.239 jiwa
tersebar di 10 Kecamatan dengan jumlah desa / kelurahan sebanyak 126. Namun
persebaran tersebut tidak merata, sekitar separuh penduduk Bulukumba tinggal di tiga
Kecamatan yaitu Kecamatan Gantarang, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Kajang.
Daerah yang sangat menonjol jumlah penduduknya adalah Kecamatan Ujung Bulu
jika dilihat dari kepadatan penduduknya. Dibandingkan dengan luas wilayahnya yaitu
14,44 Km2 atau hanya 1,3 % dari luas Kabupaten Bulukumba, Kecamatan Ujung Bulu
ternyata memiliki jumlah penduduk yang paling padat yaitu 2.917jiwa/ Km2 . Persentase
penduduk menurut kecamatan dapat terlihat seperti pada gambar berikut.
GAMBAR II. 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2007
B. KEADAAN EKONOMI
Kondisi perekonomian suatu daerah sangat tergantung pada potensi dan sumber
daya yang dimiliki serta kemampuan daerah yang bersangkutan untuk mengembangkan
segala potensi yang dimiliki. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki, berbagai
TABEL II.2
PERKEMBANGAN PDRB KAB.BULUKUMBA & SUL-SEL
ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2001 – 2007
2. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari besarnya nilai PDRB yang berhasil
diciptakan pada tahun tertentu dibandingkan dengan nilai PDRB tahun sebelumnya.
Dibawah ini disajikan pertumbuhan PDRB Kabupaten Bulukumba Tahun 2001 s/d 2007
dalam dua versi yaitu berdasarkan harga berlaku dan harga konstan.
GAMBAR II.4
GRAFIK PERSENTASE PERTUMBUHAN EKONOMI
KAB.BULUKUMBA TAHUN 2002 - 2007
3. PDRB Perkapita
C. TINGKAT PENDIDIKAN
Uraian tentang keadaan pendidikan berikut ini sebagian besar juga diambil dari buku
Bulukumba Dalam Angka 2004 dan 2005 terbitan Badan Pusat Statistik Kabupaten
Bulukumba.
Secara nasional penduduk yang melek huruf tahun 2000 sebesar 89,76 % (88,38 %
dapat membaca huruf latin dan 1,38% dapat membaca huruf lainnya) sementara pada
tahun 2001 terdapat 89,27 % (88,25 % dapat membaca huruf latin dan 1,02 % dapat
membaca huruf lainnya). Persentase penduduk yang buta huruf sedikit meningkat dari
10,21 % pada tahun 1999 menjadi 10,25 % pada tahun 2000 dan 10,73 % pada tahun
2001.
Berikut ini disajikan angka melek huruf penduduk usia 10 tahun ke atas tahun 2003-
2006 di Kab. Bulukumba :
KEMAMPUAN
2003 2004 2005 2006
BACA TULIS
Huruf Latin 79,80 84,59 82,06 80,75
2. Partisipasi Pendidikan
TABEL II. 6
JUMLAH LULUSAN SD, SMP, SMA MENURUT KECAMATAN
DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2006
TABEL II. 7
PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MENURUT JENIS KELAMIN &
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN
DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2006
A. TUJUAN
Sebagai penjabaran dari Visi Departemen Kesehatan, maka tujuan yang akan
dicapai adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan
berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran sebagaimana
tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional/ RPJM-N Perpres
No.7 Tahun 2005, yaitu :
B. STRATEGI
C. SASARAN UTAMA
۩۩۩
1. Tujuan
Memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mengembangkan Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat (UKBM).
2. Sasaran
• Meningkatnya persentase rumah tangga ber PHBS menjadi 60 %
1. Tujuan
Mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan
sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan berwawasan
kesehatan.
2. Sasaran
• Rumah yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 75 %
• Keluarga menggunakan air bersih menjadi 85 %
• Keluarga mengunakan jamban memenuhi syarat kesehatan menjadi 80 %
• TTU memenuhi syarat kesehatan menjadi 80 %
1. Tujuan
Meningkatkan jumlah, pemerataan, dan kualitas pelayanan kesehatan melalui
Puskesmas dan jaringannya.
2. Sasaran
• Cakupan rawat jalan sebesar 15 %
• Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 90 %
• Cakupan pelayanan antenatal (K4) 90 %, cakupan kunjungan neonatus (KN2)
menjadi 90 % dan cakupan kunjungan bayi menjadi 90 %
• Persentase Posyandu Purnama Mandiri menjadi 40 %
• Tersedia dan beroperasinya Poskesdes di 36.000 desa
1. Tujuan
Bertujuan meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan
perorangan
2. Sasaran
• Cakupan rawat inap sebesar 1,5 %
• Jumlah RS yang melaksanakan pelayanan gawat darurat sebesar 90 %
• Jumlah RS yang melaksanakan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) sebesar 75 %
• Jumlah RS yang terakreditasi sebesar 75 %
• Terselenggara pelayanan kesehatan bagi Gakin di Kelas III RS sebesar 100 %
1. Tujuan
Bertujuan menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit
menular dan tidak menular.
2. Sasaran
• Persentase desa yang mencapai Universal Child Immunization (UCI) sebesar
98 %
• Angka Case Detection Rate penyakit TB sebesar 70 % dan angka keberhasilan
pengobatan TB di atas 85 %
• Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) diharapkan > 2/100.000 anak usia
kurang dari 15 tahun
• Penderita DBD yang ditangani sebesar 80 %
• Penderita malaria yang diobati sebesar 100 %
• CFR diare pada saat KLB adalah <1,2 %
• ODHA (orang dengan HIV AIDS) mendapat pengobatan ART sebanyak 70 %
• Tersedia dan tersosialisasinya kebijakan dan pedoman serta hukum kesehatan
penunjang program yang terdistribusi hingga ke desa.
• Terselenggara sistem surveilans dan kewaspadaan sini serta penanggulangan
KLB secara berjenjang hingga ke desa.
1. Tujuan
Meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi
masyarakat teutama pada ibu hamil, bayi dan balita serta usia produktif.
2. Sasaran
• Mencegah meningkatnya prevalensi kegemukan pada balita menjadi setingi-
tinginya 5 %, pada anak sekolah dan orang dewasa menjadi setingi-tingginya
10 %
• Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tablet Fe menjadi 80 %
1. Tujuan
Program ini bertujuan meningkatkan jumlah, jenis, mutu dan penyebaran tenaga
kesehatan termasuk SDM kesehatan lainnya, serta pemberdayaan profesi
kesehatan, sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan.
2. Sasaran
• Rasio dokter dengan penduduk 24 : 100.000
• Rasio bidan dengan penduduk 40 : 100.000
• Rasio perawat dengan penduduk 158 : 100.000
• Puskesmas yang memiliki tenaga dokter = 80 %
• Rasio apoteker dengan penduduk 9 : 100.000
• Rasio sarjana kesmas dengan penduduk 35 : 100.000
• Tersedianya satu orang tenaga bidan di setiap desa siaga.
1. Tujuan
Menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan
kesehatan termasuk obat tradisional, perbekalan kesehatan rumah tangga dan
kosmetika.
2. Sasaran
• Ketersediaan obat esensial generik di sarana pelayanan kesehatan menjadi 95
%
• Anggaran untuk obat esensial generik di sektor publik setara dengan 2 USD /
kapita / tahun.
1. Tujuan
Mengembangkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan guna
mendukung penyelenggaraan Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
2. Sasaran
• Alokasi anggaran kesehatan pemerintah mencapai Rp.100.000,-/kapita/tahun.
• Persentase penduduk miskin yang menjadi peserta jaminan kesehatan sebesar
10 %
• Persentase penduduk yang telah terjamin pemeliharaan kesehatan dengan
sistem jaminan kesehatan sebesar 60 %.
1. Tujuan
Meningkatkan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan sebagai masukan dalam perumusan kebijakan dan program
pembangunan kesehatan.
2. Sasaran
• Terlaksana dan termanfaatkannya hasil penelitian dan pengembangan
kesehatan dalam mendukung pembangunan kesehatan.
• Dihasilkannya rekomendasi kebijakan, prototype, produk dan teknologi baru
hasil litbangkes.
• Tersedianya SDM litbangkes yang memiliki kapasitas untuk melaksanakan dan
mendukung litbangkes
• Tersedia sarana dan prasarana UPT litbangkes yang terakreditasi
• Terbentuk dan berfungsinya jejaring litbangkes, forum komunikasui dan
kemitraan litbangkes.
1. Tujuan
Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan
profesionalisme pegawai dan calon pegawai departemen kesehatan atau lembaga
pemerintah non departemen yang berkaitan dengan kesehatan, dalam pelaksanaan
tugas kedinasan yang diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal.
2. Sasaran
• Gudosin (guru, dosen dan instruktur) yang ditingkatkan kemampuannya
sebesar 50 %
• Risbinakes (riset pembinaan tenaga kesehatan) sebesar 500 riset
• Jumlah peserta tugas belajar mencapai 10.000 peserta.
1. Tujuan
Meningkatkan sistem pengelolaan dan kapasitas sumber daya manusia aparatur
sesuai dengan kebutuhan dalam melaksanakan tugas kepemerintahan dan
pembangunan.
2. Sasaran
• Cakupan data base PNS Pusat melalui SIMKA sebesar 100 %
• Realisasi pemenuhan formasi CPNS sebesar 98 %
• Realisasi pemenuhan kebutuhan tenaga PTT sebesar 100 %
1. Tujuan
Membantu kelancaran pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam
penyelenggaraan kenegaraan dan kepemerintahan.
2. Sasaran
• Terselenggaranya tugas pimpinan Depkes dan fungsi dalam melaksanakan
penyelenggaraan dan kepemerintahan.
1. Tujuan
Menyempurnakan dan mengefektifkan sistem pengawasan dan audit serta sistem
akuntabilitas kinerja dalam mewujudkan aparatut negara yang bersih, akuntabel
dan bebas KKN
2. Sasaran
• Pencegahan dan pemberantasan KKN terhadap pengelolaan sumber daya
kesehatan, dengan cakupan 100 % obyek pemeriksaan (satuan kerja Depkes)
• Terselenggaranya pengelolaan program-program Depkes secara efektif, efisien,
dan akuntabel.
۩۩۩
A. VISI
1. Visi Kabupaten Bulukumba
“ Mewujudkan masyarakat Bulukumba yang berkualitas dan sejahtera melalui
pengembangan potensi sumber daya daerah dengan berlandaskan pada moral
agama dan nilai-nilai budaya “
B. MISI
1. Kesehatan bukanlah segalanya tetapi tanpa kesehatan segalanya tidak berarti apa-
apa
2. Kemandirian lokal
3. Pendekatan aqidah dan akhlaqul karimah
4. Profesionalisme
5. Kemitraan dan kebersamaan
6. Keterbukaan dan akuntabilitas
7. E t i s
Sesuai dengan keadaan masalah dan kecenderungan yang dihadapi serta untuk
mempercepat terwujudnya Bulukumba Sehat dengan memperhatikan arah, tujuan,
sarana dan kebijakan serta strategi Pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan,
maka program pembangunan kesehatan untuk tahun 2005 sampai 2011 meliputi :
D. Program dalam lingkup Sub Dinas Bina Kesehatan Keluarga dan Program
Kesehatan Masyarakat
1. Program perbaikan gizi
1. Program kesehatan ibu
2. Program kesehatan anak
3. Program kesehatan usila
4. Program KB
5. Program peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat
6. Program anti rokok, alkohol dan madat
7. Pengembangan UKBM
8. Pengembangan JPKM
۩۩۩
Mengacu kepada sistimatika dari uraian Visi Indonesia Sehat 2010, bab ini akan
menyajikan gambaran tentang hasil-hasil yang telah dicapai dalam tahun 2007. Dengan
demikian uraian akan diawali dengan penyajian gambaran tentang derajat kesehatan,
yang disusul dengan gambaran tentang keadaan lingkungan, keadaan perilaku
masyarakat, dan keadaan pelayanan kesehatan. Terakhir, akan disajikan pula kinerja dari
pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan dalam tahun 2007.
A. DERAJAT KESEHATAN
Sebagaimana diutarakan pada Bab III, gambaran tentang derajat kesehatan berisi
uraian tentang indikator-indikator kualitas hidup, mortalitas, morbiditas dan status gizi.
Kualitas hidup antara lain dilihat dari indikator Angka Harapan Hidup Waktu Lahir,
sedangkan Mortalitas dilihat dari indikator-indikator Angka Kematian Bayi (AKB) per
1.000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000 Kelahiran Hidup,
dan Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup. Morbiditas dilihat dari
indikator-indikator Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000
penduduk, Angka Kesakitan Malaria per 1.000 penduduk, Persentase Kesembuhan TB
Paru, Persentase Penderita HIV/AIDS terhadap penduduk berisiko, dan Angka ‘Acute
Flacid Paralysis’ (AFP) pada anak usia < 15 tahun per 100.000 anak. Sedangkan Status
Gizi dilihat dari indikator-indikator persentase balita dengan gizi buruk, persentase
kecamatan bebas rawan gizi.
Dari estimasi hasil penelitian yang dilakukan oleh BPS, Umur Harapan Hidup
Waktu Lahir (Eo) penduduk Indonesia secara Nasional mengalami peningkatan dari
45,73 tahun pada tahun 1967 menjadi 67,97 tahun pada tahun 2000. Berdasarkan
proyeksi penduduk Indonesia tahun 2000 – 2025, maka dapat diestimasi angka harapan
hidup sebesar 67,8 tahun 2000-2025, meningkat menjadi 69,8 pada tahun 2005-2010 dan
menjadi 73,6 pada tahun 2010-2025. Sementara itu rata-rata Angka Harapan Hidup
(AHH) penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan dapat dilihat pada gambar berikut :
69,6 69,4
69,4 69,2
69,2
69
68,7 68,7
68,8
68,5
68,6
68,4
68,2
68
2003 2004 2005 2006 2007
Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survei,
karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian di fasilitas
pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Angka kematian bayi (AKB)
di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus Penduduk, Surkesnas/Susenas,
dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI).
Di Kabupaten Bulukumba angka kematian bayi selama kurun waktu Tahun 1999
s/d Tahun 2004 memperlihatkan penurunan yang cukup berarti yaitu 16,41 per 1000
kelahiran hidup pada Tahun 1999 turun drastis menjadi 7,04 per 1000 kelahiran hidup
pada Tahun 2001, sedangkan pada Tahun 2002 AKB di Kab.Bulukumba adalah 6,61 per
1000 kelahiran hidup dan pada Tahun 2003 angka tersebut turun kembali menjadi 4,05
per 1000 kelahiran hidup, sementara pada Tahun 2004 AKB di Kab.Bulukumba
mengalami peningkatan menjadi 7,72 per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2007 terjadi
penurunan dan tercatat bahwa jumlah kematian bayi adalah sebanyak 41 bayi atau 5,59
per 1.000 kelahiran hidupAngka kematian Bayi tersebut diperoleh melalui laporan Unit
Pelayanan Kesehatan di wilayah Bulukumba.
NO Penyebab Kematian %
1 Neonatal 44,5
2 Pneumonia 22,3
3 Infeksi Berat 10,6
4 Diare 9,1
5 Masalah Lain (termasuk kecelakaan) 5,5
6 Gizi buruk dan BGM 1,7
7 DBD 1,4
8 Muntah-dehidrasi 1,3
9 Tifoid 1,2
10 Malaria 0,8
11 Campak- komplikasi 0,8
12 Pertusis 0,3
13 Tanpa Penyebab 0,6
Sumber: Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2006
GAMBAR VI. 2
ANGKA KEMATIAN BAYI DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2003, 2004, 2005 dan 2007
60
51
50 44
36 41
40
30
20
10
0
2003 2004 2005 2007
Dari hasil penelitian terhadap semua kasus kematian Balita yang disurvei pada
SKRT 1995 dan Surkesnas 2001 diperoleh gambaran besarnya proporsi penyebab utama
kematian Balita, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
TABEL VI.2
POLA PENYAKIT PENYEBAB KEMATIAN BALITA DI INDONESIA
HASIL SURVEY MORTALITAS SUBDIT ISPA TAHUN 2005
No Penyebab Kematian %
1. Pneumonia 23,6
2. Diare 15,3
3. Infeksi berat 15,1
4. Masalah lain (termasuk kecelakaan) 14,7
5. Neonatal 11,2
6. Typhoid 3,8
7. Gizi buruk dan BGM 3,6
8. Malaria 2,9
9. Campak-komplikasi 2,9
10. Muntah- dehidrasi 1,6
11. Pertusis 0,2
12. Tanpa penyebab 0,05
TABEL VI. 3
ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL (PER 100.000 KELAHIRAN HIDUP)
HASIL SDKI DAN SKRT, TAHUN 1982 – 2007
Sumber : Badan Litbangkes, Publikasi Hasil SKRT 1995 dan SDKI 2007
AKI yang dihasilkan oleh SKRT dan SDKI hanya menggambarkan angka
nasional, tidak dirancang untuk mengukur angka kematian ibu menurut provinsi dan
Kabupaten karena jumlah kasusunya yang terlalu kecil
AKI maternal di Kabupaten Bulukumba selama kurun waktu Tahun 2000 s/d
Tahun 2007 menurut laporan dan hasil pencatatan unit-unit pelayanan kesehatan yang ada
di wilayah Kab.Bulukumba dapat disajikan dalam tabel berikut.
2000 1,44 %
2001 1,38 %
2002 1,65 %
2003 1,35 %
2004 1,33 %
2005 2,04 %
2006 1,04 %
2007 1,50 %
Sumber : Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba, Tahun 2007
Angka kematian kasar yang didapat juga merupakan hasil estimasi dari kegiatan
Sensus Penduduk dan Survei Penduduk Antar Sensus. Estimasi berdasarkan hasil SUPAS
1995 menunjukkan bahwa pada tahun 1995 Angka Kematian Kasar diperkirakan sebesar
7,69 per 1000 penduduk dan diper-kirakan turun menjadi 7,34 per 1000 penduduk pada
tahun 2000. Perkembangan angka kematian kasar pada tahun 1995 s.d 2000 dapat dilihat
pada gambar berikut:
GAMBAR VI. 3
ANGKA KEMATIAN KASAR PER 1.000 PENDUDUK
NASIONAL DAN SULSEL, TAHUN 1995 – 2000
TABEL VI. 5
POLA PENYAKIT PENYEBAB KEMATIAN UMUM
DI INDONESIA MENURUT HASIL SKRT 1992, 1995 DAN SURKESNAS 2001
Sedangkan penyebab kematian terbanyak dari penderita rawat inap di rumah sakit
pada tahun 2003 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
TABEL VI. 6
10 PENYAKIT UTAMA PENYEBAB KEMATIAN DI RUMAH SAKIT
DI INDONESIA TAHUN 2005
Angka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat
(community based data) yang diperoleh melalui studi morbiditas, dan hasil pengumpulan
data dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta dari sarana pelayanan kesehatan (facility
based data) yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan. Gambaran 20
penyakit terbanyak untuk semua golongan umur di Kab.Bulukumba Tahun 2007 dapat
disajikan pada tabel berikut :
.
1. Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atas 11.587 13,49
2. Penyakit pada Sistem Otot & Jaringan Pengikat 8.305 7,69
3. Diare (termasuk tersangka kolera) 2.907 4,49
4. Penyakit tekanan darah tinggi 4.611 3,91
5. Penyakit kulit Alergi 2.843 2,94
6. Ginggivitis dan penyakit periodental 1.873 2,65
7. Penyakit kulit infeksi 1.980 2,21
8. Penyakit lain pada saluran pernapasan bagian atas 2.033 2,15
9. Infeksi penyakit usus yang lain 1.405 1,70
10. Bronkhitis 1.359 1,33
11. Pneumonia 910 1,01
12. Kecelakaan dan ruda paksa 1.016 1,00
13. Asma 1.112 0,94
14. Infeksi telinga tengah 657 0,89
15. Penyakit mata lainnya 597 0,70
16. Malaria dengan Pemeriksaan Laboratorium 438 0,66
17. Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 579 0,65
18. Gangguan gigi dan jaringan penyangga lainnya 506 0,62
19. Penyakit kulit karena jamur 506 0,62
20. Karies gigi 200 0,23
21. Penyakit lainnya 14.336 14,43
JUMLAH 91.689 100
Sumber : SP2TP Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba
A. Penyakit Menular
1) Penyakit Malaria
0,8
25
0,6 20
0,4 15
10
0,2
5
0 0
1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003
API 0,21 0,17 0,14 0,12 0,19 0,17 0,07 0,08 0,12 0,3 0,52 0,81 0,62 0,47 0,22
AMI 28,06 24,1 27 22,79 20,51 22,22 19,38 21,72 16,06 21,97 24,9 31,09 26,2 22,3 21,8
2) Penyakit TB Paru
Angka kesakitan penyakit TB Paru yang terbaru belum diketahui secara pasti,
karena belum pernah dilakukan penelitian yang berskala Nasional. Menurut Surkesnas
2001, TB Paru menempati urutan ke-3 penyebab kematian umum. Sedangkan menurut
laporan RS, salama tahun 2002 dan 2003 penyakit TB Paru termasuk 10 besar penyakit
dari penderita yang dirawat di RS sekaligus merupakan 10 besar penyebab kematian
pasien rawat inap di rumah sakit.
Perkembangan kasus AIDS dan inveksi HIV di Sulawesi Selatan dari tahun ke
tahun cenderung meningkat. Sampai dengan tahun 2003 (Desember 2003) sudah
mencapai 62 orang penderita HIV ( + ) sedangkan penderita AIDS sebanyak 4 orang.
Di Bulukumba dalam tiga tahun terakhir sekitar 300 Spesimen yang telah diambil
dari kelompok risti melalui kegiatan sero survey yang setelah diperiksa ( di Propinsi ) dan
menurut laporan ditemukan adanya 1 spesimen yang positif, bila dilihat dari kelompok
sasaran yang resti maka Bulukumba termasuk daerah yang beresiko tinggi karena selain
merupakan daerah tujuan wisata, terdapat pula beberapa kelompok waria dan banyak
pelaut antar pulau, sehingga tidak tertutup kemungkinan kasus tersebut sudah ada, namun
masih terselubung dalam masyarakat. Selain itu, adanya daerah wisata memberi peluang
terjadinya penyalahgunaan perilaku seks yang merupakan salah satu sumber penularan
penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS. Sampai dengan tahun 2007 ini tercatat
bahwa jumlah penderita HIV di Kab.Bulukumba adalah sebanyak 21 orang.
Pola 10 penyakit terbanyak di rumah sakit umum maupun data survei (SDKI,
Surkesnas) menunjukkan tingginya kasus ISPA. ISPA juga masih merupakan penyakit
utama penyebab kematian bayi dan Balita di Indonesia.
3500
3151
3000
2500
2036
2000
1720
1500 1293
1086
1334
1000
500
0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
TABEL VI.8
HASIL PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA
DI KAB. BULUKUMBA TAHUN 2002 – 2007
No Tahun Penderita Pneumonia Balita
1. 2002 2.036
2. 2003 3.151
3. 2004 1.720
4. 2005 1.334
5. 2006 1.293
6. 2007 1.086
Sumber: SP2TP, Dinkes Kab.Bulukumba
5) Penyakit Kusta
b. Tetanus Neonatorum
c. Campak
TABEL VI. 9
JUMLAH PENDERITA CAMPAK
DI KAB. BULUKUMBA TAHUN 1999 – 2007
Jumlah
Tahun CFR (%)
Penderita
1999 5 0
2001 3 0
2002 0 0
2003 15 6,7
2004 3 0
2005 0 0
2006 88 .....
2007 31 .....
Sumber: Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba
e. Tetanus
Kasus Penyakit Tetanus yang dilaporkan melalui rawat inap Rumah Sakit di
Bulukumba tahun 2001 adalah sebanyak 24 kasus dengan jumlah kematian
berjumlah 1 orang (CFR=4,16 %) terlihat ada penurunan kasus dibanding tahun
1999 dengan ditemukan 6 kasus Rawat jalan dan 28 kasus rawat inap, 3 orang
diantaranya meninggal (CFR=10,72 %). Pada tahun 2002 dan 2003 tidak dilaporkan
adanya kasus tetanus pada sarana pelayanan kesehatan. Selanjutnya pada Tahun
2004 dilaporkan adanya kasus Tetanus sebanyak 2 orang yang terjadi di Kec.Herlang
(1 kasus) dan Kec. Bonto Tiro (1 kasus). Selama kurun waktu 2005, 2006 dan 2007
tidak dilaporkan adanya kasus penyakit tetanus di Kabupaten Bulukumba.
f. Hepatitis
Di Sulawesi Selatan, menurut laporan dari Subdin PPM & PL tahun 2003,
jumlah kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada 26 kab./kota
Tahun 2006 dilaporkan adanya 164 kasus penyakit DBD dengan jumlah
penderita terbanyak terdapat di Kec.Ujung Bulu yaitu 99 penderita, sedangkan
pada tahun 2007 mengalami peningkatan menjadi 376 kasus berdasarkan laporan
dari seluruh Puskesmas yang ada dengan jumlah penderita terbanyak terdapat di
Kec.Ujung Bulu (Puskesmas Caile) dengan 197 penderita.
b. Diare
Tahun 2004, berdasarkan laporan dari unit pelayanan kesehatan tercatat penderita
diare berjumlah 5.567 orang, sedangkan jumlah penderita pada KLB diare yang
tersebar pada 3 Kecamatan dan 3 Desa dengan jumlah penderita sebanyak 100
penderita dengan jumlah kematian sebanyak 3 orang (CFR = 3 %).Tahun 2005,
penderita diare menjadi 5.915 orang dengan 2.803 penderita adalah balita. Kasus
diare tersebar di 10 kecamatan yang ada dalam wilayah Kab. Bulukumba.
Pada Tahun 2005 tercatat sebanyak 5.915 orang penderita diare kemudian tahun
2007 semakin tinggi angkanya yaitu sebanyak 7.951 orang penderita diare yang
tersebar hampir merata di semua Kecamatan. (Lihat lampiran tabel SPM 14)
Dari laporan unit pelayanan kesehatan (Puskesmas & Rumah Sakit) di Bulukumba,
situasi Penyakit Tidak Menular pada Tahun 2004 menunjukkan beberapa kasus seperti
Pola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di Rumah Sakit di Sulawesi
Selatan pada tahun 2007 adalah sebagai berikut :
TABEL VI.11
PROPORSI 10 PENYAKIT TIDAK MENULAR TERBANYAK
PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT DI SULSEL TAHUN 2007
B. STATUS GIZI
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator, antara lain bayi
dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita usia
subur Kurang Energi Kronis (KEK), Anemia gizi besi pada ibu dan pekerja wanita, dan
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), sebagaimana diuraikan berikut ini.
Angka BBLR secara nasional belum tersedia, walaupun demikian proporsi BBLR
dapat diketahui berdasarkan hasil estimasi dari Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI)
Sementara itu data BBLR di Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba pada tahun 2005
memberikan gambaran bahwa persentase bayi lahir hidup dengan BBLR di Kabupaten
Bulukumba adalah 1,2 % dimana terdapat 81 bayi BBLR dari 6878 bayi lahir.Jika
dibandingkan dengan tahun 2004, terjadi peningkatan bayi lahir hidup dengan BBLR
sebesar 0,4 %. Pada tahun 2006 tercatat bayi BBLR sejumlah 51 bayi dari 6721 bayi
lahir sedangkan pada tahun 2007 bayi BBLR sebanyak 59 (0,8 %) BBLR dari 7324 bayi
lahir.
GAMBAR VI.6
PERSENTASE BAYI DENGAN BBLR
DI KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2004 S/D 2007
1,4
1,2
1,2
1 0,8
0,8
0,8
0,8
0,6
0,4
0,2
0
2004 2005 2006 2007
Status gizi Balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi Balita adalah dengan
anthropometri yang menggunakan indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U). Kategori
yang digunakan adalah: gizi lebih (z-score > +2 SD); gizi baik (z-score –2 SD sampai +2
SD); gizi kurang (z-score < -2 SD sampai –3 SD); gizi buruk (z-score < -3SD).
Dari hasil Susenas yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, diperoleh
gambaran perkembangan status gizi Balita seperti terlihat pada gambar berikut.
80
60
persen
40
20
0
1998 1999 2000 2001 2002 2003
Gizi lebih 3,15 4,58 3,25 2,7 2,3 2,24
Sumber: Susenas/Survei Garam Yodium Rumah Tangga (Profil Kesehatan Indonesia 2003)
Dari laporan dan pencatatan Dinas Kesehatan Bulukumba dapat disajikan status
gizi balita pada Tahun 2004 sampai 2007 seperti tampak pada tabel berikut ini.
TABEL VI. 12
STATUS GIZI BALITA
DI KAB. BULUKUMBA TAHUN 2004 S/D 2007
GAMBAR VI. 8
JUMLAH BALITA STATUS GIZI BURUK PER KECAMATAN
DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2007
Salah satu cara untuk mengetahui status gizi wanita usia subur (WUS) umur 15-
49 tahun adalah dengan melakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA). Hasil
pengukuran ini bisa digunakan sebagai salah satu cara dalam mengidentifikasi seberapa
besar seorang wanita mempunyai risiko untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah (BBLR). Indikator Kurang Energi Kronik (KEK) menggunakan standar lingkar
lengan atas (LILA) <23,5cm. Dari hasil survei BPS tahun 2000-2003 diperoleh gambaran
risiko KEK yang diukur berdasarkan lingkar lengan atas (LILA) menurut kelompok
umur, seperti terlihat dalam gambar berikut.
GAMBAR VI. 9
PERSENTASE WANITA USIA SUBUR DENGAN
LILA <23,5 CM (BERISIKO KEK), TAHUN 2000 – 2003
50
40
30
persen
20
10
0
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
2000 38,04 26,59 19,01 15,11 14,04 13,16 13,16
2001 40,85 27,53 19,12 14,59 12,9 13,18 13,18
2002 35,7 23,7 18,7 18 10,4 11 11
2003 35,1 21,43 13,82 10,17 8,6 9,62 10,1
Sumber: BPS, Survei Konsumsi Garam Yodium Rumah Tangga (Profil Kesehatan Indonesia 2003)
Salah satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatian adalah masalah Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). GAKY dapat mengakibatkan gangguan
pertumbuhan fisik dan keterbelakangan mental. Gangguan pertumbuhan fisik meliputi
pembesaran kelenjar tiroid (gondok), kretin (badan kerdil), gangguan motorik (kesulitan
berdiri atau berjalan normal), bisu, tuli, dan mata juling. Sedangkan keterbelakangan
mental termasuk berkurangnya tingkat kecerdasan anak.
Dalam dekade terakhir, telah dilaksanakan 3 kali survei GAKY yaitu pada tahun
1993, 1996/1998, dan 2003. Tahun 2003 survei evaluasi di seluruh kabupaten/kota
kecuali provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Papua.
Kabupaten/Kota
Endemisitas
1996/1998 2003
Kategori TGR N % N %
Non-endemik < 5% 123 44,7 148 43,3
Endemik ringan 5,0 – 19,9% 106 38,6 122 35,7
Endemik sedang 20,0 – 29,9% 30 10,9 42 12,2
Endemik berat >= 30 % 16 5,8 30 8,8
Total 275 100 342 100
Sumber: Dit. Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas
GAMBAR VI. 10
PERSENTASE DESA/KEL MENURUT KECAMATAN
DENGAN GARAM BERYODIUM BAIK DI
KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2007
1. Rumah Sehat
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
2004 2005 2006 2007
Peran serta masyarakat di bidang kesehatan sangat besar. Wujud nyata bentuk
peran serta masyarakat antara lain muncul dan berkembangnya upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat (UKBM), misalnya Posyandu.
Sebagai indikator peran aktif masyarakat melalui pengembangan UKBM
digunakan persentase desa yang memiliki Posyandu. Posyandu merupakan wahana
kesehatan bersumberdaya masyarakat yang memberikan layanan 5 kegiatan utama (KIA,
KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat.
GAMBAR VI.12
PROPORSI POSYANDU MENURUT STRATA
DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2007
Tujuan utama program upaya kesehatan adalah meningkatkan pemerataan dan mutu
upaya kesehatan yang berhasilguna dan berdayaguna serta terjangkau oleh segenap
anggota masyarakat. Sasaran program ini adalah tersedianya pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan, baik oleh pemerintah maupun swasta yang didukung oleh peran serta
masyarakat dan sistem pembiayaan praupaya.
Gambaran keadaan pelayanan kesehatan disajikan melalui uraian tentang indikator-
indikator persentase penduduk memanfaatkan Puskesmas, persentase penduduk
memanfaatkan Rumah Sakit, persentase sarana kesehatan dengan kemampuan
laboratorium kesehatan, persentase rumah sakit yang menyelenggarakan 4 pelayanan
kesehatan spesialis dasar dan persentase obat generik berlogo dalam persediaan obat-
obatan.
17 4,4
4,3
16 4,2
4,1
15 4
3,9
14 3,8
3,7
13 3,6
2002 2003 2004 2005 2006 2007
Jml Puskesmas 14 16 16 16 16 16
Rasio Puskesmas 3,89 4,32 4,22 4,22 4,22 4,22
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara
lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan
jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk.
Pemanfaatan rumah sakit juga diukur dengan Bed Occupancy Rate (BOR),
Length Of Stay (LOS), Turn Over Interval (TOI), Bed Turn Over (BTO), Net Death Rate
(NDR) dan Gross Death Rate (GDR).
F. PELAYANAN KESEHATAN
Dalam uraian ini, akan disajikan indikator-indikator yang terdiri dari persentase
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, persentase desa yang mencapai UCI,
persentase desa terkena KLB yang ditangani < 24 jam, persentase ibu hamil yang
mendapat tablet Fe, persentase bayi yang mendapat ASI Eksklusif, persentase murid
SD/MI yang mendapat pemeriksaan gigi dan mulut, persentase pekerja yang mendapat
pelayanan kesehatan kerja dan persentase keluarga miskin yang mendapat pelayanan
kesehatan.
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (profesional, termasuk oleh dukun bayi
terlatih yang didampingi) di Kab.Bulukumba (menurut Subdin Kesga & Promkes) pada
tahun 2003 sebesar 81,2% sementara pada tahun 2004 cakupan persalinan oleh nakes
sebesar 67,2 %, dan pada tahun 2005 dilaporkan hanya 64,2% cakupan persalinan yang
ditolong oleh nakes.
Pada tahun 2007 dilaporkan jumlah persalinan yang ditolong tenaga kesehatan adalah
86,9 %, jika dibandingkan dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan
yang harus dicapai, cakupan tersebut masih belum memenuhi target yang telah ditetapkan
yakni 90 %. Data terinci pada lampiran format SPM 1.
GAMBAR VI. 14
CAKUPAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN
MENURUT PUSKESMAS DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2007
Salah satu penyebab masalah yang terjadi dalam upaya peningkatan status gizi
adalah masih tingginya angka anemia gizi akibat kurang zat besi. Kajian Survei
Kesehatan Rumah Tangga (1995) menunjukkan bahwa prevalensi anemi pada ibu hamil
adalah 50,9 %, pada wanita usia subur 39,5 %, pada remaja putri 57,1 % dan pada balita
40,5 %.
Pemberian tablet besi pada ibu hamil dapat dibedakan menjadi Fe1 yaitu yang
mendapat 30 tablet atau 1 bungkus dan Fe3 yaitu yang mendapat 90 tablet atau 3 bungkus
selama masa kehamilan.
Di Kab.Bulukumba, selama periode Januari – Desember 2007, cakupan ibu hamil
yang mendapat Tablet Fe-1 sebesar 100 % dan Fe-3 sebesar 85,6 %. Sementara itu,
cakupan untuk TT-1 ibu hamil mencapai 100 % dan TT-2 sebesar 66,2 %. Data
selengkapnya lihat pada lampiran IIS Tabel 21.
GAMBAR VI.16
CAKUPAN IBU HAMIL YANG MENDAPAT
TABLET Fe1, Fe3 DAN IMUNISASI TT1, TT2
DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2004 S/D 2007
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
2004 2005 2006 2007
Upaya pembangunan kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila
kebutuhan sumber daya kesehatan dapat terpenuhi. Sumber daya kesehatan mencakup
sumber daya tenaga, sarana dan pembiayaan.
1. Pengelolaan Tenaga Kesehatan
Dalam pembangunan kesehatan diperlukan berbagai jenis tenaga kesehatan yang
memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang
mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pengembangan tenaga
kesehatan melalui pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun masyarakat.
Jumlah tenaga kesehatan di Kab.Bulukumba yang tercatat melalui Sub Bagian
Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba pada tahun 2007 sebanyak 528 orang
(pegawai kesehatan) dengan proporsi tenaga kesehatan yang terbesar adalah perawat dan
bidan yaitu 57,8 % (305 orang), tenaga medis sebesar 8,71 % (46 orang), kemudian
tenaga sanitasi sebesar 7,01 % (37 orang). Rincian distribusi tenaga kesehatan dapat
dilihat pada lampiran format IIS 2010 Tabel 26 - 32.
GAMBAR VI. 17
PROPORSI TENAGA KESEHATAN MENURUT JENISNYA
DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2007
Sejak lama sudah dikembangkan berbagai cara untuk memberikan jaminan kesehatan
bagi masyarakat. Pada saat ini berkembang berbagai cara pembiayaan biaya kesehatan
praupaya, yaitu dana sehat, asuransi kesehatan, asuransi tenaga kerja (Astek)/Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)
dan asuransi jiwa lain. Untuk penduduk miskin disediakan Kartu Sehat, sehingga mereka
tidak perlu membayar pelayanan kesehatan yang digunakannya (karena telah dibayar oleh
pemerintah).
GAMBAR VI. 18
PERSENTASE PENDUDUK YANG TERCAKUP JAMINAN PEMELIHARAAN
KESEHATAN MENURUT JENISNYA DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2005
Jamsostek
0,0
Askes
10,3
Jamkesmas;
18,6
3. Pembiayaan Kesehatan
Dengan perubahan Visi, Misi dan Strategi Pembangunan Kesehatan, maka beban
kerja Departemen Kesehatan cukup berat, luas dan kompleks. Selain itu, kita juga
diperhadapkan dengan permasalahan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan gizi
masyarakat, meningkatkan kelembagaan serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu, pembiayaan pembangunan kesehatan diarahkan agar dapat mendukung
berbagai program antara lain penerapan paradigma sehat, pelaksanaan desentralisasi,
mengatasi berbagai kedaruratan dan keperluan Jaringan Pengaman Sosial (JPS),
peningkatan profesionalisme tenaga kesehatan dan pengembangan Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat (JPKM).
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut, pemerintah telah
melakukan berbagai upaya melalui upaya pelayanan kesehatan dasar yang
menitikberatkan pada upaya pencegahan dan penyuluhan kesehatan. Dalam
melaksanakan upaya pelayanan kesehatan tersebut diperlukan pembiayaan, baik yang
bersumber dari pemerintah maupun masyarakat, termasuk swasta. Sejak dilaksanakannya
H. LINTAS SEKTOR
GAMBAR VI. 19
CAKUPAN AIR BERSIH DI KAB.BULUKUMBA
TAHUN 2000– 2007
Proporsi pasangan usia subur di Kabupaten Bulukumba yang aktif sebagai peserta
KB pada tahun 2007 sebesar 69,6 % dari jumlah PUS seluruhnya menurut Kantor BKBD
Kab.Bulukumba sebanyak 64.566 PUS. Kecamatan dengan persentase tertinggi adalah di
Rilau Ale (82,4 %), Gantarang (78,7 %), dan Ujung Loe (79,7 %). Rincian persentase
PUS sebagai peserta KB aktif dan peserta KB baru di Kab.Bulukumba tahun 2007 dapat
dilihat pada Lampiran IIS Tabel 36.
Persentase tertinggi alat/cara KB yang dipakai peserta KB aktif adalah suntikan (47,3
%), pil (40,2 %), menyusul implant (7,6 %). Rincian persentase alat/cara KB yang dipakai
peserta KB aktif di Kab.Bulukumba tahun 2007 dapat dilihat pada Lampiran IIS Tabel 37.
Menurut data dari Kantor BKBD Kab.Bulukumba , metode kontrasepsi yang paling
banyak digunakan pasangan usia subur (PUS) pada peserta KB baru pada tahun 2007
adalah suntikan (60,5 %), menyusul pil (31,4 %), serta implant (4,7%). Data dapat dilihat
pada Lampiran IIS Tabel 38.
۩۩۩
۩۩۩
RASIO
JUMLAH JUMLAH PENDUDUK RASIO
BEBAN
NO KECAMATAN PENDU JENIS
LAKI-LAKI (TAHUN) PEREMPUAN (TAHUN) TANG
DUK KELAMIN
0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML GUNGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1. GANTARANG 69,248 3,592 8,068 16,082 4,482 1,445 33,669 3,467 7,234 18,041 4,747 1,677 35,166 58.8 96
2. KINDANG 30,213 1,754 3,473 6,493 1,753 659 14,132 1,747 3,391 8,093 2,060 823 16,114 64.4 88
3. UJUNG BULU 42,417 2,246 4,758 9,747 2,730 707 20,188 2,116 4,479 11,535 2,910 903 21,943 56.5 92
4. UJUNG LOE 37,728 1,943 4,115 8,437 2,361 610 17,466 1,877 3,966 10,211 2,582 798 19,434 56.4 90
5. BONTO BAHARI 23,446 1,283 2,603 4,782 1,536 455 10,659 1,133 2,354 6,096 2,110 861 12,554 59.7 85
6. BONTO TIRO 24,263 1,174 2,575 4,792 2,188 606 11,335 1,088 2,371 6,221 2,955 1016 13,651 54.7 83
7. HERLANG 24,727 1,128 2,441 5,092 1,933 477 11,071 976 2,322 6,577 2,626 648 13,149 49.2 84
8. KAJANG 46,401 2,609 5,024 9,976 3,189 837 21,635 2,494 4,525 11,869 3,742 1,208 23,838 58 91
9. BULUKUMPA 50,070 2,515 5,852 13,412 4,044 1,307 27,130 2,499 5,252 14,735 4,197 1,549 28,232 52.2 96
10. RILAU ALE 37,726 1,758 3,707 7,568 2,586 833 16,452 1,780 3,454 9,252 3,019 916 18,421 62.1 89
JUMLAH (KAB/KOTA) 386,239 20,002 42,616 86,381 26,802 7,936 183,737 19,177 39,348 102,630 30,948 10,399 202,502 57.1 91
JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 0- 4 20,002 19,177 39,179
2 5- 9 20,826 19,068 39,894
3 10 - 14 21,790 20,280 42,070
4 15 - 19 18,592 20,392 38,984
5 20 - 24 14,201 18,234 32,435
6 25 - 29 15,687 19,685 35,372
7 30 - 34 14,078 16,669 30,747
8 35 - 39 12,925 15,315 28,240
9 40 - 44 10,898 12,335 23,233
10 45 - 49 9,151 9,940 19,091
11 50 - 54 7,318 8,394 15,712
12 55 - 59 5,681 6,598 12,279
13 60 - 64 4,652 6,016 10,668
14 65 + 7,936 10,399 18,335
JUMLAH (KAB/KOTA) 183,737 202,502 386,239
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KEATAS DIRINCI MENURUT
TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007
LAKI-LAKI PEREMPUAN
TIDAK TIDAK
NO KECAMATAN SEKOLAH/ SLTP/ AK/ SEKOLAH/ SLTP/ SLTA/ AK/
SD/MI SLTA/ MA UNIV SD/MI UNIV
BELUM MTs DIPLOMA BELUM MTs MA DIPLOMA
TAMAT SD TAMAT SD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1. GANTARANG 8,129 7,609 4,212 5,617 710 915 9,265 7,294 4,895 6,219 577 1,052
2. KINDANG 3,325 3,113 1,722 1,673 230 388 4,179 3,290 2,208 2,805 260 405
3. UJUNG BULU 4,817 4,509 2,495 3,953 621 1,323 5,747 4,524 3,036 3,857 358 1,541
4. UJUNG LOE 4,176 3,909 2,163 2,886 365 613 5,102 4,016 2,695 3,424 318 739
5. BONTO BAHARI 2,469 2,311 1,279 1,706 281 362 3,325 2,618 1,757 2,232 207 481
6. BONTO TIRO 2,722 2,549 1,410 1,882 293 562 3,608 2,840 1,906 2,422 225 522
7. HERLANG 2,648 2,479 1,371 1,830 231 389 3,513 2,766 1,856 2,358 219 509
8. KAJANG 5,141 4,812 2,663 3,553 349 554 6,229 4,904 3,290 4,181 388 682
9. BULUKUMPA 6,647 6,222 3,443 4,593 481 775 7,514 5,915 3,969 5,034 468 1,087
10. RILAU ALE 3,946 3,694 2,044 2,727 295 579 4,817 3,792 2,544 3,233 300 697
JUMLAH (KAB/KOTA) 44,020 41,207 22,802 30,420 3,856 6,460 53,299 41,959 28,156 35,765 3,320 7,715
JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007
MALARIA TB PARU
NO KECAMATAN PUSKESMAS HIV AFP DBD
KLINIS (+) KLINIS (+) SEMBUH
1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 13
1. GANTARANG 1.PONRE 1228 449 212 19 12 0 0 32
2.GATTARENG 24 0 139 17 13 0 0 3
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 0 41 3 2 0 0 3
4.BALIBO 12 0 118 14 10 0 0 1
3. UJUNG BULU 5.CAILE 295 275 180 26 21 18 0 197
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 186 60 111 11 10 0 0 51
7.MANYAMPA 63 0 97 5 4 0 0 28
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 130 7 468 48 35 2 0 19
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 94 0 91 8 6 1 0 6
10.BATANG 23 0 34 3 1 0 0 0
7. HERLANG 11.HERLANG 21 0 256 18 12 0 0 3
12.KARASSING 0 0 34 1 0 0 0 0
8. KAJANG 13.KAJANG 0 0 173 32 22 0 0 8
14.LEMBANNA 0 0 271 18 12 0 0 0
9. BULUKUMPA 15.TANETE 130 1 190 13 10 0 0 3
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 44 11 207 35 28 0 0 22
JUMLAH (KAB/KOTA) 2250 803 2,622 271 198 21 0 376
ANGKA KESAKITAN
JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZI DAN STATUS GIZI BAYI & BALITA
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007
DITIMBANG
DITIMBANG
YANG ADA
BGM+BGT
BEBAS
BB NAIK
BB NAIK
% BBLR
BALITA
LAHIR
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BBLR
BGM
BGM
BGT
BGT
RAWAN
GIZI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1. GANTARANG 1.PONRE 818 6 0.7 4535 2409 2009 40 0 53.1 83.4 1.7 0.0 1.7
?
2.GATTARENG 413 1 0.2 1868 575 266 16 0 30.8 46.3 2.8 0.0 2.8
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 248 5 2.0 1902 364 278 1 2 19.1 76.4 0.3 0.5 0.8
?
4.BALIBO 321 5 1.6 1097 467 330 14 5 42.6 70.7 3.0 1.1 4.1
3. UJUNG BULU 5.CAILE 834 2 0.2 5129 2137 2137 56 79 41.7 100.0 2.6 3.7 6.3 ?
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 476 2 0.4 2481 1169 689 47 45 47.1 58.9 4.0 3.8 7.9
?
7.MANYAMPA 187 2 1.1 1066 890 805 7 16 83.5 90.4 0.8 1.8 2.6
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 485 5 1.0 1984 959 713 25 0 48.3 74.3 2.6 0.0 2.6 ?
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 291 4 1.4 946 531 291 7 8 56.1 54.8 1.3 1.5 2.8
?
10.BATANG 179 1 0.6 700 367 171 14 18 52.4 46.6 3.8 0.0 3.8
7. HERLANG 11.HERLANG 276 0 0.0 1803 794 366 42 5 44.0 46.1 5.3 0.6 5.9
?
12.KARASSING 116 0 0.0 518 349 315 18 0 67.4 90.3 5.2 0.0 5.2
8. KAJANG 13.KAJANG 332 9 2.7 1643 1030 807 14 0 62.7 78.3 1.4 0.0 1.4
?
14.LEMBANNA 529 7 1.3 3440 748 548 14 18 21.7 73.3 1.9 2.4 4.3
9. BULUKUMPA 15.TANETE 1061 1 0.1 4565 2114 1596 17 13 46.3 75.5 0.8 0.6 1.4 ?
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 758 9 1.2 2817 1268 785 32 10 45.0 61.9 2.5 0.8 3.3 ?
JUMLAH (KAB/KOTA) 7324 59 0.8 36494 16171 12106 364 219 44.3 74.9 2.3 1.4 3.6 10
RUMAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH % JUMLAH %
SELURUHNYA DIPERIKSA DIPERIKSA SEHAT SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8
1. GANTARANG 1.PONRE 8,869 497 5.6 349 70.2
2.GATTARENG 5,074 230 4.5 118 51.3
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 3,460 640 0.0 274 0.0
4.BALIBO 3,127 696 22.3 175 25.1
3. UJUNG BULU 5.CAILE 8,711 4,545 52.2 3,196 70.3
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 5,003 805 16.1 157 19.5
7.MANYAMPA 2,366 180 7.6 98 54.4
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 5,250 243 4.6 152 62.6
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 3,181 905 28.5 520 57.5
10.BATANG 2,743 117 4.3 77 65.8
7. HERLANG 11.HERLANG 4,182 0 0.0 0 0.0
12.KARASSING 1,921 395 20.6 145 36.7
8. KAJANG 13.KAJANG 3,990 1,424 35.7 951 66.8
14.LEMBANNA 6,104 939 15.4 662 70.5
9. BULUKUMPA 15.TANETE 27,017 7,796 28.9 4,714 60.5
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 7,097 6,647 93.7 3,885 58.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 98,095 26,059 26.6 15,473 59.4
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007
JUMLAH YG ADA
JUMLAH YG ADA
JUMLAH YG ADA
JUMLAH YG ADA
JUMLAH YG ADA
JUMLAH SEHAT
JUMLAH SEHAT
JUMLAH SEHAT
JUMLAH SEHAT
JUMLAH SEHAT
DIPERIKSA
DIPERIKSA
DIPERIKSA
DIPERIKSA
DIPERIKSA
% SEHAT
% SEHAT
% SEHAT
% SEHAT
% SEHAT
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24
RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DIPANTAU BER PHBS * %
1 2 3 4 5 6
1. GANTARANG 1.PONRE 9,930 6,062 61.0
2.GATTARENG 4,129 1,820 44.1
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 3,583 74 2.1
4.BALIBO 2,806 2,332 83.1
3. UJUNG BULU 5.CAILE 7,816 5,544 70.9
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 5,507 2,098 38.1
7.MANYAMPA 2,366 1,982 83.8
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 5,852 4,711 80.5
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 3,121 1,895 60.7
10.BATANG 2,743 2,272 82.8
7. HERLANG 11.HERLANG 3,896 531 13.6
12.KARASSING 1,924 1,166 60.6
8. KAJANG 13.KAJANG 3,514 509 14.5
14.LEMBANNA 5,301 2,352 44.4
9. BULUKUMPA 15.TANETE 8,257 4,944 59.9
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 8,246 2,004 24.3
JML (KAB/KOTA) 78,991 40,296 51.0
Sumber : Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba
TABEL 12
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 9 14 2 1 26 34.6 53.8 7.7 3.8 100.0 11.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 204 232 38 1 475 42.9 48.8 8.0 0.2 100.0 8.2
4 PUSKESMAS 16 7 0 43.8 0
JUMLAH DAN PERSENTASE JENIS OBAT DAN JENIS OBAT GENERIK TERSEDIA
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007
1 2 2 3 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6
JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS, DI KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007
4.BALIBO 4 1 1 0
7.MANYAMPA 3 1 1 0
10.BATANG 6 0 0 0
7. HERLANG 11.HERLANG 5 0 0 0
12.KARASSING 3 1 1 0
8. KAJANG 13.KAJANG 8 0 0 0
14.LEMBANNA 11 0 0 0
9. BULUKUMPA 15.TANETE 16 2 2 0
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN Fe1, Fe3, IMUNISASI TT1 DAN TT2
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
4.BALIBO 0 41 41 94 0 0.0
7.MANYAMPA 0 17 17 2 2 0.0
10.BATANG 7 24 31 0 0 0.0
12.KARASSING 0 0 0 15 0 0.0
14.LEMBANNA 13 73 86 7 15 17.4
PELAYANAN GAKIN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KK MISKIN
KK MISKIN
%
MENDAPAT YANKES
1 2 3 4 5 6
1. GANTARANG 1.PONRE 1,873 785 41.9
2.GATTARENG 636 173 27.2
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 607 100 16.5
4.BALIBO 535 341 63.7
3. UJUNG BULU 5.CAILE 2,113 2,095 99.1
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 1,590 1,353 85.1
7.MANYAMPA 396 218 55.1
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 706 464 65.7
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 369 237 64.2
10.BATANG 790 434 54.9
7. HERLANG 11.HERLANG 786 390 49.6
12.KARASSING 352 477 135.5
8. KAJANG 13.KAJANG 1,157 843 72.9
14.LEMBANNA 1,696 420 24.8
9. BULUKUMPA 15.TANETE 1,814 525 28.9
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 1,591 1,085 68.2
TENAGA KESEHATAN
PERAWAT TEKNISI
NO UNIT KERJA MEDIS FARMASI GIZI SANITASI KESMAS
& BIDAN MEDIS JUMLAH
JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 RUMAH SAKIT 14 11.7 66 55.0 8 6.7 4 3.3 24 20.0 2 1.7 2 1.7 120
JUMLAH 46 8.71 305 57.8 32 6.06 34 6.44 37 7.0 37 7.01 37 7.01 528
Sumber: Sub Bagian Kepegawaian Dinkes Kab.Bulukumba
Keterangan:
Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi
Perawat : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan Lingkungan
& bidan Kesmas : SKM, MPH, dll
Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker
Gizi : Lulusan DI, DIII Gizi (SPAG dan AKZI) dan DIV
TABEL 27
JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007
TENAGA KESEHATAN
NO UNIT KERJA PERAWAT & TEKNISI
MEDIS FARMASI GIZI SANITASI KESMAS JUMLAH
BIDAN MEDIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PUSKESMAS :
1. PONRE 4 26 3 2 2 2 1 40
2. GATTARENG 1 10 1 2 1 2 1 18
3. BORONG RAPPOA 0 7 0 1 0 1 0 9
4. BALIBO 2 12 0 1 0 2 0 17
5. CAILE 4 16 1 2 1 3 0 27
6. UJUNG LOE 4 19 2 3 1 4 0 33
7. MANYAMPA 2 8 1 2 1 0 1 15
8. BONTO BAHARI 1 17 2 2 1 2 1 26
9. BONTO TIRO 1 10 1 1 1 0 1 15
10. BATANG 1 9 1 0 0 1 2 14
11. HERLANG 1 11 1 1 0 0 2 16
12. KARASSING 0 5 0 0 0 1 2 8
13. KAJANG 1 9 1 2 0 1 2 16
14. LEMBANNA 3 13 0 1 1 0 1 19
15. TANETE 4 22 2 2 2 2 0 34
16 BONTO BANGUN 2 25 2 3 1 3 0 36
RUMAH SAKIT :
1. RSU Bulukumba 14 66 8 4 24 2 2 120
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 36 8 48 0
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
Sumber: Sub.Bagian Kepegawaian Dinkes Kab.Bulukumba
TABEL 29
1. PONRE 1 1 0 1 3 1 1 0 2
2. GATTARENG 0 0 1 0 1 1 1 0 2
3. BORONG RAPPOA 0 0 0 0 0 0 1 0 1
4. BALIBO 0 0 0 0 0 0 1 0 1
5. CAILE 1 0 0 0 1 0 1 1 2
6. UJUNG LOE 1 0 0 1 2 0 2 1 3
7. MANYAMPA 0 0 0 1 1 0 1 1 2
8. BONTO BAHARI 0 1 0 1 2 0 1 1 2
9. BONTO TIRO 0 1 0 0 1 0 0 1 1
10. BATANG 0 1 0 0 1 0 0 0 0
11. HERLANG 0 0 1 0 1 0 0 1 1
12. KARASSING 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13. KAJANG 1 0 0 0 1 0 2 0 2
14. LEMBANNA 0 0 0 0 0 0 1 0 1
15. TANETE 1 0 1 0 2 0 1 1 2
16 BONTO BANGUN 0 0 2 0 2 0 3 0 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 5 4 5 4 18 2 16 7 25
1. RSU Bulukumba 3 0 0 5 8 2 2 0 4
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 0 0 5 8 2 2 0 4
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SARANA KESEHATAN LAIN 0 0 1 1 2 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 2 1 0 0 3 0 4 1 5
JUMLAH (KAB/KOTA) 10 5 6 10 31 4 22 8 34
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
1. PONRE 1 0 1 1 1 2
2. GATTARENG 1 0 1 2 0 2
3. BORONG RAPPOA 0 0 0 1 0 1
4. BALIBO 0 0 0 1 1 2
5. CAILE 1 0 1 2 1 3
6. UJUNG LOE 1 0 1 3 1 4
7. MANYAMPA 3 0 3 0 0 0
8. BONTO BAHARI 1 0 1 1 1 2
9. BONTO TIRO 1 0 1 0 0 0
10. BATANG 1 0 1 1 0 1
11. HERLANG 1 0 1 0 0 0
12. KARASSING 1 0 1 1 0 1
13. KAJANG 1 0 1 1 0 1
14. LEMBANNA 0 0 0 0 0 0
15. TANETE 1 0 1 1 1 2
16 BONTO BANGUN 0 0 0 2 1 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 14 0 14 17 7 24
1. RSU Bulukumba 2 0 2 2 0 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 0 2 2 0 2
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 2 0 2 0 0 0
SARANA KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 19 0 19 4 7 11
JUMLAH (KAB/KOTA) 37 0 37 23 14 37
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
Sumber: Sub.Bagian Kepegawaian Dinkes Kab.Bulukumba
TABEL 32
JUMLAH JUMLAH %
KEMASAN
KEMASAN
LAINNYA
LAINNYA
LEDENG
LEDENG
JUMLAH
JUMLAH
(DAMIU)
(PDAM)
(PDAM)
NO KECAMATAN PUSKESMAS KELUARGA KELUARGA KELUARGA
PAH
PAH
SGL
SGL
SPT
SPT
ADA DIPERIKSA DIPERIKSA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. GANTARANG 1.PONRE 10,379 6,248 60.2 573 0 2,679 0 0 271 3,523 9.2 0 42.9 0 0.0 4.3 56.4
2.GATTARENG 5,641 3,108 55.1 8 0 1,311 0 0 1,411 2,722 0.3 0 42.2 0 0.0 45.4 87.6
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 3,277 1,884 57.5 11 0 28 0 0 1,054 1,082 0.6 0 1.5 0 0.0 55.9 57.4
4.BALIBO 3,846 2,215 57.6 0 0 1,132 0 0 739 1,871 0.0 0 51.1 0 0.0 33.4 84.5
3. UJUNG BULU 5.CAILE 10,319 9,205 89.2 3,527 0 3,576 0 15 1,975 5,566 38.3 0 38.8 0 0.2 21.5 60.5
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 6,101 3,545 58.1 0 0 1,748 0 0 74 1,822 0.0 0 49.3 0 0.0 2.1 51.4
7.MANYAMPA 2,366 1,463 61.8 31 0 158 0 0 502 660 2.1 0 10.8 0 0.0 34.3 45.1
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 5,258 3,970 75.5 2,002 0 462 0 1 1,369 1,832 50.4 0 11.6 0 0.0 34.5 46.1
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 3,680 2,237 60.8 240 0 213 0 0 591 804 10.7 0 9.5 0 0.0 26.4 35.9
10.BATANG 2,743 1,391 50.7 0 0 339 0 0 22 361 0.0 0.0 24.4 0 0.0 1.6 26.0
7. HERLANG 11.HERLANG 4,182 2,196 52.5 0 0 615 0 1 115 731 0.0 0 28.0 0 0.0 5.2 33.3
12.KARASSING 1,921 976 50.8 0 0 248 0 0 11 259 0.0 0 25.4 0 0.0 1.1 26.5
8. KAJANG 13.KAJANG 4,959 2,762 55.7 187 0 511 0 1 514 1,026 6.8 0 18.5 0 0.0 18.6 37.1
14.LEMBANNA 6,826 2,632 38.6 0 0 967 0 0 434 1,401 0.0 0 36.7 0 0.0 16.5 53.2
9. BULUKUMPA 15.TANETE 12,222 9,273 75.9 0 0 2,873 0 2 2,693 5,568 0.0 0 31.0 0 0.0 29.0 60.0
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 8,355 6,366 76.2 0 0 3,468 0 0 47 3,515 0.0 0 54.5 0 0.0 0.7 55.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 92,075 59,471 64.6 6,579 0 20,328 0 20 11,822 38,749 11.1 0 34.2 0 0.0 19.9 65.2
1. GANTARANG 162 55 1,348 4,398 3,245 110 0 0 9318 1.7 0.6 14.5 47.2 34.8 1.2 0 0 100.0
2. KINDANG 7 3 333 1,423 896 42 0 0 2704 0.3 0.1 12.3 52.6 33.1 1.6 0 0 100.0
3. UJUNG BULU 81 82 133 2,623 801 52 0 0 3772 2.1 2.2 3.5 69.5 21.2 1.4 0 0 100.0
4. UJUNG LOE 91 48 416 1,839 2,814 37 0 0 5245 1.7 0.9 7.9 35.1 53.7 0.7 0 0 100.0
5. BONTO BAHARI 20 10 78 902 1,141 13 0 0 2164 0.9 0.5 3.6 41.7 52.7 0.6 0 0 100.0
6. BONTO TIRO 22 21 90 630 1,900 33 0 0 2696 0.8 0.8 3.3 23.4 70.5 1.2 0 0 100.0
7. HERLANG 117 21 115 1,032 1,433 50 0 0 2768 4.2 0.8 4.2 37.3 51.8 1.8 0 0 100.0
8. KAJANG 19 37 103 3,293 1,891 51 0 0 5394 0.4 0.7 1.9 61.0 35.1 0.9 0 0 100.0
9. BULUKUMPA 88 24 274 3,055 2,426 206 0 0 6073 1.4 0.4 4.5 50.3 39.9 3.4 0 0 100.0
10. RILAU ALE 309 106 521 2,050 1,527 292 0 0 4805 6.4 2.2 10.8 42.7 31.8 6.1 0 0 100.0
KAB/KOTA) 916 407 3,411 21,245 18,074 886 0 0 44,939 2.0 0.9 7.6 47.3 40.2 2.0 0 0 100.0
1. GANTARANG 1 1 72 418 315 11 0 0 818 0.1 0.122 8.8 51.1 38.5 1.3 0 0 100.0
2. KINDANG 0 0 51 267 32 13 0 0 363 0.0 0 14.0 73.6 8.8 3.6 0 0 100.0
3. UJUNG BULU 18 28 47 585 216 28 0 0 922 2.0 3.037 5.1 63.4 23.4 3.0 0 0 100.0
4. UJUNG LOE 8 0 46 409 540 30 0 0 1033 0.8 0.0 4.5 39.6 52.3 2.9 0 0 100.0
5. BONTO BAHARI 0 0 9 167 56 6 0 0 238 0.0 0 3.8 70.2 23.5 2.5 0 0 100.0
6. BONTO TIRO 0 0 5 317 224 10 0 0 556 0.0 0 0.9 57.0 40.3 1.8 0 0 100.0
7. HERLANG 0 0 15 508 252 1 0 0 776 0.0 0 1.9 65.5 32.5 0.1 0 0 100.0
8. KAJANG 2 2 23 598 126 13 0 0 764 0.3 0.262 3.0 78.3 16.5 1.7 0 0 100.0
9. BULUKUMPA 1 1 15 465 269 36 0 0 787 0.1 0.1 1.9 59.1 34.2 4.6 0 0 100.0
10. RILAU ALE 8 0 33 366 95 15 0 0 517 1.5 0.0 6.4 70.8 18.4 2.9 0 0 100.0
JML (KAB/KOTA) 38 32 316 4100 2125 163 0 0 6774 0.6 0.5 4.7 60.5 31.4 2.4 0 0 100.0
1 2 3 4 5 6 7 8
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL K4, IBU HAMIL RISTI DAN PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007
NO PUSKESMAS
RISTI DITOLONG
JUMLAH K4 % JML RISTI % JUMLAH %
DIRUJUK NAKES
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. GANTARANG 1.PONRE 991 862 87.0 239 35 14.6 810 694 85.7
2.GATTARENG 564 485 86.0 134 7 5.2 412 410 99.5
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 274 217 79.2 56 16 28.6 243 202 83.1
4.BALIBO 418 350 83.7 112 19 17.0 318 223 70.1
3. UJUNG BULU 5.CAILE 924 817 88.4 341 45 13.2 832 797 95.8
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 604 502 83.1 198 25 12.6 473 461 97.5
7.MANYAMPA 240 226 94.2 102 1 1.0 186 179 96.2
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 528 432 81.8 238 49 20.6 473 447 94.5
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 293 293 100.0 92 23 25.0 290 277 95.5
10.BATANG 244 190 77.9 84 12 14.3 179 173 96.6
7. HERLANG 11.HERLANG 357 285 79.8 149 8 5.4 274 212 77.4
12.KARASSING 169 126 74.6 83 4 4.8 113 88 77.9
8. KAJANG 13.KAJANG 413 369 89.3 103 15 14.6 330 185 56.1
14.LEMBANNA 638 492 77.1 205 27 13.2 525 429 81.7
9. BULUKUMPA 15.TANETE 1168 999 85.5 365 23 6.3 1060 876 82.6
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 830 767 92.4 266 69 25.9 755 665 88.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 8655 7412 85.6 2767 378 13.7 7273 6318 86.9
1. GANTARANG 1.PONRE 813 813 100.0 909 825 90.8 818 6 0.7 6 100
2.GATTARENG 411 407 99.0 476 300 63.0 413 1 0.2 1 100
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 244 244 100.0 189 166 87.8 248 5 2.0 5 0
4.BALIBO 318 318 100.0 342 318 93.0 321 5 1.6 5 100
3. UJUNG BULU 5.CAILE 833 833 100.0 1752 1690 96.5 834 2 0.2 2 100
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 473 473 100.0 462 421 91.1 476 2 0.4 2 100
7.MANYAMPA 186 186 100.0 264 186 70.5 187 2 1.1 2 0
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 476 476 100.0 504 476 94.4 485 5 1.0 5 100
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 291 291 100.0 273 247 90.5 291 4 1.4 4 100
10.BATANG 179 179 100.0 278 192 69.1 179 1 0.6 1 0
7. HERLANG 11.HERLANG 276 276 100.0 413 237 57.4 276 0 0.0 0 0
12.KARASSING 113 113 100.0 179 120 67.0 116 0 0.0 0 0
8. KAJANG 13.KAJANG 332 332 100.0 338 182 53.8 332 9 2.7 9 100
14.LEMBANNA 529 529 100.0 516 367 71.1 529 7 1.3 7 100
9. BULUKUMPA 15.TANETE 1061 1061 100.0 1040 921 88.6 1061 1 0.1 1 100
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 758 758 100.0 769 758 98.6 758 9 1.2 9 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 7293 7289 99.9 8704 7406 85.1 7324 59 0.8 59 100
CAKUPAN DETEKSI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN SISWA SD DAN PELAYANAN KES.REMAJA
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007
PESERTA KB AKTIF
JUMLAH PASANGAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
USIA SUBUR JUMLAH %
1 2 3 4 7 8
1.PONRE
1. GANTARANG 11,836 9,318 78.7
2.GATTARENG
3.BORONG RAPPOA
2. KINDANG 5,306 2,704 51.0
4.BALIBO
3. UJUNG BULU 5.CAILE 6,383 3,772 59.1
6.UJUNG LOE
4. UJUNG LOE 6,580 5,245 79.7
7.MANYAMPA
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 3,911 2,164 55.3
9.BONTO TIRO
6. BONTO TIRO 4,178 2,696 64.5
10.BATANG
11.HERLANG
7. HERLANG 3,715 2,768 74.5
12.KARASSING
13.KAJANG
8. KAJANG 8,226 5,394 65.6
14.LEMBANNA
9. BULUKUMPA 15.TANETE 8,600 6,073 70.6
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 5,831 4,805 82.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 64,566 44,939 69.6
1 2 3 4 5 6
PERSENTASE BALITAYANG NAIK BERAT BADANNYA DAN BALITA BAWAH GARIS MERAH
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2006
BALITA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
YANG ADA DITIMBANG JML BB NAIK % BB NAIK BGM % BGM
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. GANTARANG 1.PONRE 4,339 4,246 97.9 991 862 87.0 28 28 100 6 6 100
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 1,894 1,312 69.3 274 217 79.2 1 1 100 0 0 0
3. UJUNG BULU 5.CAILE 4,909 4,533 92.3 924 817 88.4 39 39 100 1 1 100
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 2,388 2,388 100.0 604 502 83.1 33 33 100 1 1 100
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 1,828 1,790 97.9 528 432 81.8 18 18 100 0 0 0
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 866 866 100.0 293 293 100.0 5 5 100 1 1 100
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 2,503 2,503 100.0 830 767 92.4 22 22 100 8 8 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 33,976 32,403 95.4 8,655 7,412 85.6 255 255 100 29 29 100
KETERSEDIAAN DARAH
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
MEMILIKI
YANG ADA %
AKSES
1 2 3 4 5
2 PUSKESMAS 0 0 0
JUMLAH & PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007
1. GANTARANG 1.PONRE 991 239 24.1 35 14.6 35 100 813 1 0.1 1 100
2.GATTARENG 564 134 23.8 7 5.2 7 100 411 2 0.5 2 100
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 274 56 20.4 16 28.6 16 100 244 1 0.4 1 100
4.BALIBO 418 112 26.8 19 17.0 19 100 318 8 2.5 8 100
3. UJUNG BULU 5.CAILE 924 341 36.9 45 13.2 45 100 833 9 1.1 9 100
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 604 198 32.8 25 12.6 25 100 473 3 0.6 3 100
7.MANYAMPA 240 102 42.5 1 1.0 1 100 186 0 0.0 0 0
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 528 238 45.1 49 20.6 49 100 476 5 1.1 5 100
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 293 92 31.4 23 25.0 23 100 291 3 1.0 3 100
10.BATANG 244 84 34.4 12 14.3 12 100 179 1 0.6 1 100
7. HERLANG 11.HERLANG 357 149 41.7 8 5.4 8 100 276 1 0.4 1 100
12.KARASSING 169 83 49.1 4 4.8 4 100 113 1 0.9 1 100
8. KAJANG 13.KAJANG 413 103 24.9 15 14.6 15 100 332 7 2.1 7 100
14.LEMBANNA 638 205 32.1 27 13.2 27 100 529 5 0.9 5 100
9. BULUKUMPA 15.TANETE 1168 365 31.3 23 6.3 23 100 1061 4 0.4 4 100
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 830 266 32.0 69 25.9 69 100 758 1 0.1 1 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 8,655 2,767 32.0 378 13.7 378 100 7,293 52 0.7 52 100
4 PUSKESMAS 16 8 50.0
5 SARANA KES.LAINNYA 0 0 0
PERSENTASE DESA/KEL DENGAN KLB DITANGANI <24 JAM DAN KEC BEBAS RAWAN GIZI
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007
DESA/KEL KLB
KEC BEBAS
NO KECAMATAN RAWAN JUMLAH DESA/KEL JML DESA/KEL JML DESA/KEL
GIZI (+/-) %
TERKENA DITANGANI <24 JAM
1 2 3 4 5 6 7
1. GANTARANG - 20 1 1 100
2. KINDANG - 9 1 1 100
3. UJUNG BULU - 9 2 2 100
4. UJUNG LOE - 12 3 2 50
5. BONTO BAHARI - 8 2 1 0
6. BONTO TIRO - 12 2 1 0
7. HERLANG - 8 1 1 0
8. KAJANG - 19 0 0 100
9. BULUKUMPA - 16 2 2 100
10 RILAU ALE - 13 3 1 50
JUMLAH (KAB/KOTA) 126 17 12 70.6
TB PARU PNEUMONIA
JML JML
NO KECAMATAN PUSKESMAS AFP % BALITA % BALITA
KLINIS (+) DIOBATI SEMBUH PENDE PEND
SEMBUH DITANGANI DITANGANI
RITA BALITA
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1. GANTARANG 1.PONRE 0 212 19 19 12 63.2 688 138 138 100
2.GATTARENG 0 139 17 17 13 76.5 232 30 30 100
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 41 3 3 2 0.0 36 36 36 100
4.BALIBO 0 118 14 14 10 0.0 85 36 36 100
3. UJUNG BULU 5.CAILE 0 180 26 26 21 80.8 166 113 113 100
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 0 111 11 11 10 90.9 249 42 42 100
7.MANYAMPA 0 97 5 5 4 80.0 14 13 13 100
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 0 468 48 48 35 72.9 94 44 44 100
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 0 91 8 8 6 75.0 106 68 68 100
10.BATANG 0 34 3 3 1 33.3 47 12 12 100
7. HERLANG 11.HERLANG 0 256 18 18 12 66.7 0 0 0 0
12.KARASSING 0 34 1 1 0 0.0 0 0 0 0
8. KAJANG 13.KAJANG 0 173 32 32 22 68.8 87 87 87 100
14.LEMBANNA 0 271 18 18 12 66.7 160 150 150 100
9. BULUKUMPA 15.TANETE 0 190 13 13 10 76.9 238 84 84 100
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 0 207 35 35 28 80.0 139 233 233 100
JUMLAH 0 2,622 271 271 198 73.1 2,341 1,086 1,086 100
ANGKA KESAKITAN
Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba
[a]
Keterangan: Per penduduk risiko
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS
SPM 14
JML DIARE PD
% DITANGANI
% DITANGANI
JML KASUS
JML KASUS
JML KASUS
JML KASUS
DITANGANI
DITANGANI
DITANGANI
DITANGANI
% DIOBATI
% BALITA
DIOBATI
BALITA
BALITA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 9 5 55.56 35 24 68.6 33 22 66.7 18 12 66.7 19 15 78.9 114
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 7 7 100 41 32 78.0 48 27 56.3 11 11 100.0 8 8 100.0 115
9. BULUKUMPA 15.TANETE 31 26 83.87 91 91 100.0 113 113 100.0 7 7 100.0 22 22 100.0 264
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 16 16 100 59 54 91.5 66 65 98.5 18 18 100.0 6 6 100.0 165
JUMLAH (KAB/KOTA) 196 127 64.8 625 428 68.5 710 495 69.7 254 149 58.7 175 108 61.7 1,960
TTU
DIPERIKSA
DIPERIKSA
YANG ADA
% SEHAT
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SEHAT
%
1 2 3 4 5 6 7 8
1. GANTARANG 1.PONRE 206 16 7.8 9 56.3
2.GATTARENG 95 54 56.8 27 50.0
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 109 107 98.2 19 0.0
4.BALIBO 62 54 87.1 21 38.9
3. UJUNG BULU 5.CAILE 288 157 54.5 129 82.2
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 82 82 100.0 11 13.4
7.MANYAMPA 54 49 90.7 28 57.1
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 114 78 68 53 67.9
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 115 85 74 59 69.4
10.BATANG 72 49 68 27 55.1
7. HERLANG 11.HERLANG 95 0 0 0 0.0
12.KARASSING 45 15 33 7 46.7
8. KAJANG 13.KAJANG 99 98 99.0 61 62.2
14.LEMBANNA 97 48 49 26 54.2
9. BULUKUMPA 15.TANETE 264 259 98.1 97 37.5
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 165 159 96.4 113 71.1
JML (KAB/KOTA) 1,962 1,310 66.8 687 52.4
RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH % JUMLAH %
SELURUHNYA DIPERIKSA DIPERIKSA SEHAT SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8
JUMLAH
% DESA/KEL DG
DESA/KEL DG
JUMLAH GARAM
NO KECAMATAN PUSKESMAS GARAM
DESA/KEL BERYODIUM YG
BERYODIUM YG
BAIK
BAIK
1 2 3 4 5 6
PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELURUH KEGIATAN
%
KEGIATAN PENYULUHAN
PENYULUHAN P3.NAPZA
1 2 3 5 6 7
1. GANTARANG 1.PONRE 379 31 8.2
2.GATTARENG 501 19 3.8
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 202 9 4.5
4.BALIBO 312 29 9.3
3. UJUNG BULU 5.CAILE 247 18 7.3
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 713 41 5.8
7.MANYAMPA 323 29 9.0
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 377 39 10.3
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 475 18 3.8
10.BATANG 318 22 6.9
7. HERLANG 11.HERLANG 126 10 7.9
12.KARASSING 215 16 7.4
8. KAJANG 13.KAJANG 129 10 7.8
14.LEMBANNA 249 26 10.4
9. BULUKUMPA 15.TANETE 312 21 6.7
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 425 40 9.4
SUB JUMLAH I 5,303 378 7.1
1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 482 49 10.2
2 Rumah Sakit 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,785 427 7.4
PENULISAN RESEP
NO APOTEK RESEP OBAT
JUMLAH RESEP %
GENERIK
1 2 7 8
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PEKERJA JUMLAH YANG
%
FORMAL DILAYANI
1 2 3 4 5 6
1. GANTARANG 1.PONRE 4,603 2,713 58.9
2.GATTARENG 793 586 73.9
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 80 37 46.3
4.BALIBO 246 159 64.6
3. UJUNG BULU 5.CAILE 12,229 8,270 67.6
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 2,413 975 40.4
7.MANYAMPA 306 201 65.7
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 2,765 1,641 59.3
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 4,225 2,531 59.9
10.BATANG 1,583 931 58.8
7. HERLANG 11.HERLANG 2,027 1,211 59.7
12.KARASSING 233 138 59.2
8. KAJANG 13.KAJANG 2,170 1,322 60.9
14.LEMBANNA 1,073 621 57.9
9. BULUKUMPA 15.TANETE 1,814 1,082 59.6
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 4,220 2,571 60.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 40,780 24,989 61.3
PRA USILA (45-59 TH) USILA (60TH+) PRA USILA DAN USILA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAYANI DILAYANI DILAYANI
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
KES KES KES
1 2 3 4 5 6 4 5 6 4 5 6
DONOR DARAH
JML SAMPLE
NO UNIT TRANSFUSI DARAH JUMLAH JML POSTIF % POSITIF HIV-
DARAH
PENDONOR HIV/AIDS AIDS
DIPERIKSA
1 2 6 7 8 9
MALARIA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KLINIS POSITIF % POSTIF DIOBATI % DIOBATI
1 2 3 4 5 6 7
KUSTA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA RFT % RFT
1 2 3 4 5 6
1. GANTARANG 1.PONRE 0 0 0
2.GATTARENG 0 0 0
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 0 0
4.BALIBO 0 0 0
3. UJUNG BULU 5.CAILE 0 0 0
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 0 0 0
7.MANYAMPA 0 0 0
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 0 0 0
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 0 0 0
10.BATANG 0 0 0
7. HERLANG 11.HERLANG 0 0 0
12.KARASSING 0 0 0
8. KAJANG 13.KAJANG 0 0 0
14.LEMBANNA 0 0 0
9. BULUKUMPA 15.TANETE 0 0 0
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0
[a] JUMLAH
NO NAMA RUMAH SAKIT BOR LOS TOI GDR NDR
TEMPAT TIDUR
1 2 3 4 5 6 7 8
1. RSU BULUKUMBA 117 70.06% 4.39 hari 2.46 hari 0.12% 0.31%
IMUNISASI DO
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS BCG DPT1 - HB DPT3 - HB POLIO 4 CAMPAK HEPATITIS B3 (%)
BAYI
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1. GANTARANG 1.PONRE 890 903 101.5 760 85.4 804 90.3 893 100.3 930 104.5 804 90.34 -0.05
2.GATTARENG 486 362 74.5 382 78.6 396 81.5 449 92.4 670 137.9 396 81.48 -0.03
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 288 86 29.9 106 36.8 135 46.9 189 65.6 141 49.0 135 46.88 -0.20
4.BALIBO 317 246 77.6 262 82.6 246 77.6 388 122.4 235 74.1 246 77.6 0.06
3. UJUNG BULU 5.CAILE 849 1,142 134.5 1689 198.9 1440 169.6 1283 151.1 980 115.4 1440 169.6 0.14
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 557 409 73.4 461 82.8 422 75.8 424 76.1 548 98.4 422 75.76 0.08
7.MANYAMPA 243 209 86.0 155 63.8 151 62.1 264 108.6 253 104.1 151 62.14 0.02
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 489 460 94.1 484 99.0 448 91.6 489 100.0 477 97.5 448 91.62 0.07
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 311 283 91.0 240 77.2 212 68.2 239 76.8 217 69.8 212 68.17 0.10
10.BATANG 261 256 98.1 247 94.6 236 90.4 254 97.3 257 98.5 236 90.42 0.04
7. HERLANG 11.HERLANG 376 462 122.9 480 127.7 411 109.3 413 109.8 382 101.6 411 109.3 0.14
12.KARASSING 182 169 92.9 156 85.7 150 82.4 191 104.9 179 98.4 150 82.42 0.03
8. KAJANG 13.KAJANG 380 363 95.5 307 80.8 312 82.1 338 88.9 387 101.8 312 82.11 -0.01
14.LEMBANNA 547 515 94.1 491 89.8 490 89.6 479 87.6 475 86.8 490 89.58 0.00
9. BULUKUMPA 15.TANETE 987 630 63.8 914 92.6 886 89.8 795 80.5 899 91.1 886 89.77 0.02
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 814 658 80.8 669 82.2 587 72.1 692 85.0 647 79.5 587 72.11 0.12
JUMLAH (KAB/KOTA) 7,977 7,153 89.7 7,803 97.8 7,326 91.8 7,780 97.5 7,677 96.2 7,326 91.84 0.06
% BAYI DIIMUNISASI LENGKAP
JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007
1. GANTARANG 1.PONRE 0 0 0 0 9 1 0
2.GATTARENG 0 0 0 0 1 0 0
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 0 0 0 5 0 0
4.BALIBO 0 0 0 0 0 0 0
3. UJUNG BULU 5.CAILE 0 0 0 0 2 1 0
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 0 0 0 0 4 0 0
7.MANYAMPA 0 0 0 0 2 0 0
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 0 0 0 0 0 1 0
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 0 0 0 0 8 0 0
10.BATANG 0 0 0 0 0 0 0
7. HERLANG 11.HERLANG 0 0 0 0 0 0 0
12.KARASSING 0 0 0 1 0 0 0
8. KAJANG 13.KAJANG 0 0 0 0 0 0 0
14.LEMBANNA 0 0 0 0 0 0 0
9. BULUKUMPA 15.TANETE 0 0 0 1 0 0 0
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 0 0 0 0 0 1 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2 31 4 0
ANGKA KESAKITAN
JUMLAH KK
JUMLAH KK
JUMLAH KK
JUMLAH KK
JUMLAH KK
JUMLAH KK
JUMLAH KK
JUMLAH KK
DIPERIKSA
DIPERIKSA
DIPERIKSA
DIPERIKSA
JUMLAH
MEMILIKI
MEMILIKI
MEMILIKI
MEMILIKI
MEMILIKI
MEMILIKI
MEMILIKI
MEMILIKI
NO KECAMATAN PUSKESMAS
% KK
% KK
% KK
% KK
KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. GANTARANG 1.PONRE 10,379 6,248 6,595 63.5 7,563 7,563 72.9 - - - - - -
2.GATTARENG 5,641 3,108 3,098 54.9 3,261 3,261 57.8 - - - - - -
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 3,277 1,884 1,988 60.7 1,405 1,405 42.9 - - - - - -
4.BALIBO 3,846 2,215 2,142 55.7 1,479 1,479 38.5 - - - - - -
3. UJUNG BULU 5.CAILE 10,319 7,319 7,800 75.6 7,356 7,899 76.5 993 1,990 19.3 - - -
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 6,101 3,545 3,484 57.1 4,219 4,219 69.2 - - - - - -
7.MANYAMPA 2,366 1,463 1,563 66.1 1,541 1,541 65.1 - - - - - -
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 5,258 3,970 4,402 83.7 3,409 3,409 64.8 - - - - - -
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 3,680 2,237 2,258 61.4 2,119 2,119 57.6 - - - - - -
10.BATANG 2,743 1,391 1,349 49.2 2,307 2,307 84.1 - - - - - -
7. HERLANG 11.HERLANG 4,182 2,196 2,248 53.8 2,135 2,135 51.1 - - - - - -
12.KARASSING 1,921 976 1,127 58.7 965 965 50.2 - - - - - -
8. KAJANG 13.KAJANG 4,959 2,762 3,012 60.7 2,412 2,412 48.6 - - - - - -
14.LEMBANNA 6,826 2,632 2,520 36.9 3,895 3,895 57.1 - - - - - -
9. BULUKUMPA 15.TANETE 12,222 9,273 9,820 80.3 8,318 8,318 68.1 - - - - - -
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 8,355 6,366 6,485 77.6 6,066 6,066 72.6 - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 92,075 57,585 59,891 65.0 58,450 58,993 64.1 993 1,990 2.2 0.0 0.0 -
PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
PEM.PUSAT PEM.PROP PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9