Anda di halaman 1dari 154

PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dalam upaya mencapai visi : “Indonesia


Sehat 2010”. Sebagai salah satu pelaku pembangunan kesehatan, maka dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan Departemen Kesehatan harus dengan seksama
memperhatikan dasar-dasar pembangunan kesehatan sebagaimana tercantum dalam
Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, yaitu : (1)
Perikemanusiaan, (2) Pemberdayaan dan Kemandirian, (3) Adil dan Merata, dan (4)
Pengutamaan dan Manfaat.

Pembangunan kesehatan dapat diukur tingkat keberhasilannya dengan


menggunakan indikator, anatara lain Indikator Indonesia Sehat dan Indikator Kinerja dari
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Indikator Indonesia Sehat yang
ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1202/Menkes/SK/VII/2003
dapat digolongkan ke dalam : (1) Indikator Derajat Kesehatan sebagai Hasil Akhir, yang
terdiri atas indikator Mortalitas. Morbiditas dan Status Gizi ; (2) Indikator Hasil Antara,
yang terdiri atas indikator untuk Keadaan Lingkungan, Perilaku Hidup, Akses dan Mutu
Pelayanan Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan, Manajemen Kesehatan, dan Kontribusi
Sektor Terkait. Sedangkan Indikator Kinerja Standar Pelayanan Minimal Kesehatan
Kabupaten/ Kota terdiri atas 38 indikator kinerja dari 26 jenis pelayanan bidang
kesehatan yang diselenggarakan oleh Kabupaten/ Kota, serta indikator kinerja lainnya
yang pelayanannya ada pada Kabupaten/ Kota tertentu.

Profil Kesehatan Kabupaten Bulukumba adalah gambaran situasi Kesehatan di


Kabupaten Bulukumba yang diterbitkan setahun sekali. Dalam setiap terbitan Profil
Kesehatan Kabupaten Bulukumba memuat berbagai data tentang kesehatan dan data
pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan dan
keluarga. Data dianalisis secara sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.

Tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bulukumba 2007 ini adalah


dalam rangka menyediakan sarana untuk mengevaluasi pencapaian Pembangunan
Kesehatan tahun 2007 dengan mengacu kepada Visi Indonesia Sehat 2010. Oleh karena
itu, gambaran yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kabupaten Bulukumba 2007 ini
disusun secara sistematis mengikuti pengertian dari Visi Indonesia Sehat 2010. Jelasnya
sistematika penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Bulukumba 2007 ini adalah sebagai
berikut :

Bab I : Pendahuluan.
Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan
Kabupaten Bulukumba 2007 ini dan sistematika dari penyajiannya.

Bab II : Gambaran Umum.

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Bulukumba. Selain uraian
tentang letak geografis dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lain yang bersama-sama dengan
kesehatan menentukan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human
Development Index (HDI). Misalnya faktor-faktor kependudukan, kondisi ekonomi,
perkembangan pendidikan dan lain-lain.

Bab III : Tujuan, Strategi dan Sasaran Departemen Kesehatan.


Bab ini berisi uraian tentang Visi, Misi, serta Tujuan dan strategi Departemen Kesehatan
yang tertuang dalam Rencana Strategis Depkes tahun 2005 - 2009 beserta sasaran utama
apa saja yang akan dilakukan sampai dengan tahun 2009 untuk setiap pokok program
dalam Pembangunan Kesehatan.

Bab IV : Program-Program Departemen Kesehatan.


Dalam bab ini disajikan Program-program yang dilaksanakan oleh Departemen
Kesehatan dan besaran target-target yang ingin dicapai samnpai dengan tahun 2009
(renstra Depkes 2005 – 2009). Uraian dilakukan secara singkat, yaitu diawali dengan
tujuan dan sasaran dari setiap program.

Bab V : Kebijakan Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Bulukumba.


Bab ini berisi uraian tentang Visi, Misi, falsafah & nilai-nilai, strategi dasar
pembangunan kesehatan. Selain itu diuraikan pula tentang faktor kunci keberhasilan serta
program-program unggulan dalam pembangunan kesehatan.

Bab VI : Pencapaian Kabupaten Sehat di tahun 2007.


Bab ini menguraikan apa saja yang telah dicapai selama tahun 2007, dengan mengacu
kepada indikator-indikator dan target-target yang telah dipancang untuk Visi Indonesia
Sehat 2010. Oleh karena itu maka sajiannya mencakup gambaran tentang derajat
kesehatan, keadaan lingkungan, keadaan perilaku masyarakat, keadaan pelayanan
kesehatan dan kinerja dari pembangunan kesehatan. Selain narasi, sajian dalam bab ini
dilengkapi dengan berbagai bentuk tabel dan grafik.

Bab VII : Kesimpulan.


Bab ini mencoba menyajikan hal-hal penting yang perlu disimak dari Profil Kesehatan
Kabupaten Bulukumba di tahun 2007. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu
dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka
upaya mencapai Visi Indonesia Sehat 2010.

۩۩۩

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


GAMBARAN UMUM KABUPATEN BULUKUMBA

Kabupaten Bulukumba secara geografis terletak dijazirah selatan Propinsi


Sulawesi Selatan ( +150 Km dari Kota Makassar ), yaitu antara 0,5 o 20’’ sampai 0,5 o
40’’ lintang selatan dan antara 119 o 58’’ sampai 120 o 28’’ Bujur timur dengan batas
administratif yakni sebelah utara dengan Kabupaten Sinjai, sebelah timur dengan teluk
Bone, sebelah selatan dengan laut Flores dan sebelah Barat dengan Kabupaten Bantaeng.
Secara Administrasi Pemerintahan terdiri dari 10 Kecamatan dan 126 Desa dan
Kelurahan.

Kabupaten Bulukumba berada pada ketinggian antara 0 – 800 m diatas


permukaan laut (dpl) yang terdiri dari beberapa wilayah berbukit atau dataran tinggi
dengan kemiringan 0 – 40 %. Wilayah dataran rendah berada pada sebagian besar pesisir
pantai yaitu sebagian wilayah Kecamatan Ujung Bulu, Gantarang, Ujung Loe dan Bonto
Bahari. Khusus Kota Bulukumba merupakan tanah datar dengan ketinggian 0,5 – 2,5 m
dari permukaan laut sehingga pada musim hujan sangat mudah tergenang air, sehingga
kualitas lingkungan di beberapa tempat tersebut kurang baik bila ditinjau dari segi
Kesehatan maupun aspek sosial ekonomi masyarakat.

Di Kabupaten Bulukumba terdapat 26 aliran sungai dengan aliran sungai


sepanjang 552 Km yang diharapkan mampu mengaliri sawah seluas 22.145 Ha.
Berdasarkan pencatatan klimatologi didapatkan data curah hujan yang cukup tinggi yaitu
rata-rata diatas 1000 mm/ tahun dengan rata-rata hari hujan sebanyak 8 hari / bulan. Luas
wilayah Kabupaten Bulukumba adalah 1.154,67 Km2 dengan kecamatan terluas terdapat
pada Kecamatan Gantarang, Bulukumpa dan Kecamatan Kindang dengan luas wilayah
masing-masing berturut-turut adalah 173,51 Km2 , 171,33 Km2, dan 148,76 Km2. Jika
dibandingkan dengan luas Sulawesi Selatan maka luas wilayah Bulukumba adalah
1,85 % dari luas wilayah Propinsi Sulawesi Selatan.

A. KEADAAN PENDUDUK

Masalah utama kependudukan di Indonesia pada dasarnya meliputi tiga hal


pokok, yaitu : jumlah penduduk yang besar, komposisi penduduk yang kurang
menguntungkan dimana proporsi penduduk berusia muda masih relatif tinggi, dan
persebaran penduduk yang kurang merata.

1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Penduduk Kabupaten Bulukumba berdasarkan hasil pencatatan Pemerintahan


(registrasi penduduk) berjumlah 386.239 jiwa yang tersebar di 10 Kecamatan dengan
jumlah penduduk terbesar yakni 69.248 jiwa mendiami Kecamatan Gantarang.

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


Secara keseluruhan, jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak
dari penduduk yang berjenis kelamin laki-laki, hal ini tercermin dari angka rasio jenis
kelamin yang lebih kecil dari 100 yaitu 91 yang berarti jika terdapat 100 orang penduduk
perempuan terdapat 91 orang penduduk laki-laki. Rasio jenis kelamin tertinggi adalah 96
terdapat pada Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Gantarang, sedangkan rasio jenis
kelamin terendah terdapat pada Kecamatan Bonto Tiro, Herlang dan Kecamatan Bonto
Bahari dengan rasio jenis kelamin 83, 84 dan 85. Data terinci pada Lampiran Indikator
Indonesia Sehat Tabel 2.

Laju pertumbuhan penduduk di Kab. Bulukumba pada tahun 2005 sebesar 0,05%,
meningkat pada tahun 2006 menjadi 1,18% dan pada Tahun 2007 laju pertumbuhan
penduduk sedikit menurun menjadi 1,15 %. Tingginya pertumbuhan penduduk di
Kabupaten Bulukumba diduga karena daerah ini merupakan daerah strategis di bagian
Selatan Provinsi Sulawesi Selatan sebab daerah ini cukup luas, dan potensial untuk
pengembangan ekonomi, sektor pertanian khususnya perkebunan dan sektor lain yang
memiliki prospek cukup menggembirakan. Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk dapat
dilihat pada tabel II.1.

TABEL II.1
JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
DI KABUPATEN BULUKUMBA, TAHUN 2001 – 2007

Tahun Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk


1 2 3
2001 357.495 1,52 %
2002 360.109 1,97 %
2003 370.728 1,97 %
2004 379.221 1,97 %
2005 379.411 0,05 %
2006 383.870 1.18%
2007 386.239 1,15 %
Sumber: BPS Kab.Bulukumba

GAMBAR II.1
JUMLAH PENDUDUK DI KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2001 S/D 2007

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


2. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur

Komposisi penduduk menurut kelompok umur dapat menggambarkan


tinggi/rendahnya tingkat kelahiran. Selain itu komposisi penduduk juga mencerminkan
angka beban tanggungan yaitu perbandingan antara jumlah penduduk produktif (umur 15
– 64 tahun) dengan umur tidak produktif (umur 0 – 14 tahun dan umur 65 tahun keatas).
Perbandingan penduduk menurut klasifikasi anak-anak dan dewasa pada tahun 2007,
dimana jumlah penduduk Bulukumba sebesar 386.239 Jiwa yang terdiri dari 246.761
Jiwa penduduk dewasa, 121.143 Jiwa penduduk anak-anak dan 18.335 Jiwa penduduk
lanjut usia ( > 65 Tahun ). Penduduk anak-anak dan lanjut usia merupakan beban dalam
masyarakat karena tidak produktif, saat ini mencapai 139.478 Jiwa dengan Dependency
Ratio 57,1 %, hal ini memberi gambaran terhadap besarnya beban tanggungan ekonomi
suatu keluarga dalam masyarakat.

GAMBAR II.2
KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DAN
JENIS KELAMIN DI KAB. BULUKUMBA TAHUN 2007

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


3. Persebaran dan Kepadatan Penduduk

Penduduk Kabupaten Bulukumba pada Tahun 2007 tercatat sekitar 386.239 jiwa
tersebar di 10 Kecamatan dengan jumlah desa / kelurahan sebanyak 126. Namun
persebaran tersebut tidak merata, sekitar separuh penduduk Bulukumba tinggal di tiga
Kecamatan yaitu Kecamatan Gantarang, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Kajang.

Daerah yang sangat menonjol jumlah penduduknya adalah Kecamatan Ujung Bulu
jika dilihat dari kepadatan penduduknya. Dibandingkan dengan luas wilayahnya yaitu
14,44 Km2 atau hanya 1,3 % dari luas Kabupaten Bulukumba, Kecamatan Ujung Bulu
ternyata memiliki jumlah penduduk yang paling padat yaitu 2.917jiwa/ Km2 . Persentase
penduduk menurut kecamatan dapat terlihat seperti pada gambar berikut.

GAMBAR II. 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2007

B. KEADAAN EKONOMI

1. PDRB Kabupaten Bulukumba

Untuk mengetahui sejauh mana hasil-hasil pembangunan yang telah


dilaksanakan diperlukan suatu ukuran yang bersifat kuantitatif. Salah satu dari ukuran
yang dimaksud adalah statistik produk domestik regional bruto ( PDRB ) atau biasa
disebut pendapatan regional.

Kondisi perekonomian suatu daerah sangat tergantung pada potensi dan sumber
daya yang dimiliki serta kemampuan daerah yang bersangkutan untuk mengembangkan
segala potensi yang dimiliki. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki, berbagai

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


kebijaksanaan, langkah dan upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah khususnya
Pemerintah Kabupaten Bulukumba untuk meningkatkan perekonomian daerah ini.

TABEL II.2
PERKEMBANGAN PDRB KAB.BULUKUMBA & SUL-SEL
ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2001 – 2007

PDRB SUL-SEL PDRB BULUKUMBA % PDRB BULUKUMBA


TAHUN
( JUTA Rp ) ( JUTA Rp ) THDP PDRB SUL-SEL

2001 34.864.914,30 1.179.767,46 3,38


2002 38.646.907,15 1.312.524,56 3,39
2003 43.072.847,75 1.411.943,82 3,28
2004 48.765.946,16 1.565.071,47 3,21
2005 52.042.724,45 1.739.885,80 3,34
2006 60.902.823,83 1.976.249,22 3,24
2007 2.183.558,63

Rata – rata 3,31


Sumber : BPS Kab.Bulukumba

Semua kebijaksanaan dan upaya pembangunan yang telah dilakukan


menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya
nilai PDRB yang berhasil diciptakan dari tahun ke tahun terus meningkat. Total PDRB
Kabupaten Bulukumba Tahun 2007 mencapai nilai sebesar 2.183.558,63 (Juta Rupiah).
Kontribusi PDRB Kabupaten Bulukumba terhadap PDRB Prop.Sul-Sel pada tahun yang
sama adalah sebesar 3,34 %.

Kontribusi PDRB Kab.Bulukumba selama periode Tahun 2001 – 2007 relatif


sama yaitu rata-rata sekitar 3,31 % pertahun. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan
perekonomian Kabupaten Bulukumba selama periode tersebut konsisten dengan
perkembangan perekonomian Sul-Sel.

2. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari besarnya nilai PDRB yang berhasil
diciptakan pada tahun tertentu dibandingkan dengan nilai PDRB tahun sebelumnya.
Dibawah ini disajikan pertumbuhan PDRB Kabupaten Bulukumba Tahun 2001 s/d 2007
dalam dua versi yaitu berdasarkan harga berlaku dan harga konstan.

Pertumbuhan PDRB menurut harga konstan dapat dikatakan sebagai


pertumbuhan ekonomi secara riil.

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


TABEL II.3
PERSENTASE PERTUMBUHAN PDRB
KAB.BULUKUMBA TAHUN 2002 – 2007

TAHUN HARGA BERLAKU HARGA KONSTAN 2000

2002 11,25 % 3,88 %


2003 7,58 % 3,65 %
2004 9,78 % 4,69 %
2005 11,17 % 4,48 %
2006 13,58% 6,38%
2007 5,21 %

Rata-rata 10,67 % 4,62%


Sumber : BPS Kab.Bulukumba

GAMBAR II.4
GRAFIK PERSENTASE PERTUMBUHAN EKONOMI
KAB.BULUKUMBA TAHUN 2002 - 2007

Sumber : BPS Kab.Bulukumba

3. PDRB Perkapita

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bulukumba pada saat krisis ekonomi


melanda bangsa Indonesia Tahun 1997 dan 1998 mengalami petumbuhan negatif sebesar
( -2,77 % ) dan ( -2,59 % ), akan tetapi mulai tahun 2002 sampai dengan 2005 sudah
mengalami pertumbuhan positif yaitu masing-masing sebesar 2,71 % pada Tahun 2002,
3,88 % pada Tahun 2003, pada Tahun 2004 adalah 4,69 % pada Tahun 2005 menjadi
4,48 % dan tahun 2006 adalah 6,38 % namun tahun 2007 mengalami penurunan mejadi
5,21 %. Gambaran rata-rata PDRB perkapita penduduk Kab. Bulukumba dan Sul-Sel
tahun 2001 – 2006 disajikan dalam tabel berikut :

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


TABEL II.4
RATA-RATA PDRB PERKAPITA PENDUDUK
KAB.BULUKUMBA & SUL-SEL TAHUN 2001 - 2006

TAHUN KAB.BULUKUMBA SUL – SEL


( Rp ) ( Rp )

2001 3.332.959 4.373.894


2002 3.691.761 4.745.282
2003 3.863.914 5.176.290
2004 4.127.081 5.776.921
2005 4.585.755 6.943.005
2006 5.148.225 7.982.346

Sumber : BPS Kab.Bulukumba

C. TINGKAT PENDIDIKAN

Uraian tentang keadaan pendidikan berikut ini sebagian besar juga diambil dari buku
Bulukumba Dalam Angka 2004 dan 2005 terbitan Badan Pusat Statistik Kabupaten
Bulukumba.

1. Kemampuan Baca Tulis

Kemampuan membaca dan menulis atau baca tulis merupakan keterampilan


minimum yang dibutuhkan oleh penduduk untuk mencapai kesejahteraannya.
Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf penduduk usia 10 tahun ke atas
yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya. Yang dimaksud huruf
lainnya misalnya huruf Arab, Bugis, Makassar, Jawa, Cina dan sebagainya.

Secara nasional penduduk yang melek huruf tahun 2000 sebesar 89,76 % (88,38 %
dapat membaca huruf latin dan 1,38% dapat membaca huruf lainnya) sementara pada
tahun 2001 terdapat 89,27 % (88,25 % dapat membaca huruf latin dan 1,02 % dapat
membaca huruf lainnya). Persentase penduduk yang buta huruf sedikit meningkat dari
10,21 % pada tahun 1999 menjadi 10,25 % pada tahun 2000 dan 10,73 % pada tahun
2001.

Berikut ini disajikan angka melek huruf penduduk usia 10 tahun ke atas tahun 2003-
2006 di Kab. Bulukumba :

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


TABEL II.5
ANGKA MELEK HURUF PENDUDUK USIA 10 TAHUN KE ATAS
DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2003 - 2006

KEMAMPUAN
2003 2004 2005 2006
BACA TULIS
Huruf Latin 79,80 84,59 82,06 80,75

Huruf lainnya 0,32 1,59 0,30 2,21

Tidak Dapat 19,88 13,82 17,64 17,04

Kab.Bulukumba 300.568 301.434 318,983 319,572

Sumber: BPS Kab.Bulukumba

2. Partisipasi Pendidikan

Di Kabupaten Bulukumba pada Tahun 2006 jumlah lulusan SD adalah sebanyak


6.573 murid dimana Kecamatan Gantarang, Bulukumpa dan Kajang merupakan
Kecamatan dengan jumlah lulusan terbanyak yakni masing-masing 1.217 murid, 952
murid dan 786 jumlah murid. Sementara untuk SMP diluluskan sebanyak 2.374 siswa
dan untuk SMA termasuk SMK diluluskan sebanyak 2.247 siswa. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel berikut.

TABEL II. 6
JUMLAH LULUSAN SD, SMP, SMA MENURUT KECAMATAN
DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2006

KECAMATAN SD SMP SMA SMK

Gantarang 1.217 372 109 -


Ujung Bulu 774 704 847 268
Ujung Loe 671 240 139 23
Bonto Bahari 463 - 152 -
Herlang 523 243 120 -
Kajang 786 177 189 -
Bulukumpa 952 435 220 -
Rilau Ale 624 138 138 -
Kindang 563 65 42 -

Kab. Bulukumba 6.573 2.374 1.956 291

Sumber : BPS Kab.Bulukumba

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


3. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Pendidikan yang ditamatkan merupakan indikator pokok kualitas pendidikan formal.


Di Kabupaten Bulukumba, pada Tahun 2006 persentase penduduk yang hanya tamat SD
yaitu sekitar 26,49 % untuk penduduk laki-laki dan 29,68 % untuk perempuan sedangkan
yang tidak tamat SD sekitar 38,86 % laki-laki dan 39,41 % perempuan. Tabel berikut
akan menggambarkan lebih jelas tentang penduduk Kab.Bulukumba usia 10 Tahun ke
atas yang ditamatkan menurut jenis kelamin Tahun 2006.

TABEL II. 7
PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MENURUT JENIS KELAMIN &
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN
DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2006

Pendidikan Laki-laki Perempuan


Jml % Jml %
Belum/Tdk Tamat SD 55.179 38,86 64.351 39,41
SD 37.615 26,49 48.464 29,68
SLTP 19.510 13,74 23.203 14,21
SMU/SMK 24.224 17,06 21.505 13,17
AK/DIPLOMA 2.315 1,63 3.298 2,02
UNIVERSITAS 3.152 2,22 2.466 1,51
Jumlah 141.995 100,00 163.287 100,00
Sumber: BPS Kab.Bulukumba

Demikian gambaran umum Kabupaten Bulukumba Tahun 2006 secara ringkas.


Gambaran yang ditonjolkan memang dibatasi pada aspek-aspek kependudukan,
perekonomian dan pendidikan, bersama-sama dengan kesehatan menentukan
besar/kecilnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index
(HDI) baik untuk Provinsi Sulawesi Selatan maupun Indonesia. Sebagaimana di-ketahui
IPM Indonesia pada tahun 1990 adalah 63 dan pada tahun 1996 naik menjadi 68. Namun
demikian keadaan krisis menyebabkan IPM Indonesia pada tahun 1999 turun menjadi 64.
Angka tersebut lalu menempatkan Indonesia pada pe-ringkat ke-109 diantara 180 negara
di dunia. Hal ini berarti Indonesia berada di bawah peringkat Malaysia dan Thailand
apalagi Singapura. Sementara IPM untuk Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2001 sebesar
69,5 dengan IPM tertinggi di Kota Makassar dan terendah di Kab. Jeneponto.

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


TUJUAN, STRATEGI & SASARAN UTAMA
DEPARTEMEN KESEHATAN

A. TUJUAN

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dalam upaya mencapai Visi : “Indonesia


Sehat 2010”. Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan Departemen Kesehatan
harus memperhatikan dasar-dasar pembangunan kesehatan sebagaimana tercantum dalam
Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, yaitu : (1)
Perikemanusiaan, (2) Pemberdayaan dan Kemandirian, (3) Adil dan Merata, dan (4)
Pengutamaan dan Manfaat.

Dengan memperhatikan dasar-dasar pembangunan kesehatan tersebut, dan juga


dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah serta berbagai kecenderungan
pembangunan kesehatan ke depan, maka ditetapkan Visi Departemen Kesehatan :
“ MASYARAKAT YANG MANDIRI
UNTUK HIDUP SEHAT “ sedangkan Misi Departemen
Kesehatan adalah : “ MEMBUAT RAKYAT SEHAT “.

Sebagai penjabaran dari Visi Departemen Kesehatan, maka tujuan yang akan
dicapai adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan
berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran sebagaimana
tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional/ RPJM-N Perpres
No.7 Tahun 2005, yaitu :

B. STRATEGI

1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


Dalam pemberdayaan masyarakat perlu terus dikembangkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) serta Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
dalam rangka mewujudkan “Desa Siaga” menuju Desa Sehat.
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
Sesuai dengan paradigma sehat, Depkes harus mengutamakan pada upaya
kesehatan masyarakat yang dipadukan secara serasi dan seimbang dengan upaya
kesehatan perorangan.
3. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan
Dilaksanakan dengan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pelaporan
masalah kesehatan di wilayahnya. Dalam keadaan darurat kesehatan dilakukan
pengerahan anggaran dan tenaga pelaksana pada saat investigasi KLB dan respon
cepat.
4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan
Depkes melakukan advokasi dan sosialisasi kepada semua penyandang dana, baik
pemerintah maupun masyarakat termasuk swasta. Secara bertahap pembiayaan
kesehatan bersumber pemerintah dapat diupayakan sebesar 15 % dari APBN dan
APBD.

C. SASARAN UTAMA

1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat


• Seluruh desa menjadi Desa Siaga
• Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
• Seluruh keluarga sadar gizi

2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas


• Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu
• Setiap bayi, anak, ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi
dari penyakit
• Di setiap desa tersedia sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang kompeten
• Setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar
• Setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh
masyarakat di wilayah kerjanya
• Pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit, Puskesmas dan jaringannya
memenuhi standar mutu.

3. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan


• Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desa/lurah
untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat
• Setiap KLB dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan tepat sehingga
tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat
• Semua ketersediaan farmasi, makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi
syarat
• Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatan

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


• Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh
Indonesia

4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan


• Pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat
dan daerah
• Anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan
promosi kesehatan
• Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

۩۩۩

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


PROGRAM-PROGRAM DEPARTEMEN KESEHATAN

Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Sasaran Utama sebagaimana


diuraikan pada Bab sebelumnya, maka disusunlah program-program Departemen
Kesehatan untuk kurun waktu 2005-2009 sebagai berikut :

A. PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1. Tujuan
Memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mengembangkan Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat (UKBM).
2. Sasaran
• Meningkatnya persentase rumah tangga ber PHBS menjadi 60 %

B. PROGRAM LINGKUNGAN SEHAT

1. Tujuan
Mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan
sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan berwawasan
kesehatan.
2. Sasaran
• Rumah yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 75 %
• Keluarga menggunakan air bersih menjadi 85 %
• Keluarga mengunakan jamban memenuhi syarat kesehatan menjadi 80 %
• TTU memenuhi syarat kesehatan menjadi 80 %

C. PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

1. Tujuan
Meningkatkan jumlah, pemerataan, dan kualitas pelayanan kesehatan melalui
Puskesmas dan jaringannya.
2. Sasaran
• Cakupan rawat jalan sebesar 15 %
• Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 90 %
• Cakupan pelayanan antenatal (K4) 90 %, cakupan kunjungan neonatus (KN2)
menjadi 90 % dan cakupan kunjungan bayi menjadi 90 %
• Persentase Posyandu Purnama Mandiri menjadi 40 %
• Tersedia dan beroperasinya Poskesdes di 36.000 desa

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


D. PROGRAM UPAYA KESEHATAN PERORANGAN

1. Tujuan
Bertujuan meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan
perorangan
2. Sasaran
• Cakupan rawat inap sebesar 1,5 %
• Jumlah RS yang melaksanakan pelayanan gawat darurat sebesar 90 %
• Jumlah RS yang melaksanakan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) sebesar 75 %
• Jumlah RS yang terakreditasi sebesar 75 %
• Terselenggara pelayanan kesehatan bagi Gakin di Kelas III RS sebesar 100 %

E. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

1. Tujuan
Bertujuan menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit
menular dan tidak menular.
2. Sasaran
• Persentase desa yang mencapai Universal Child Immunization (UCI) sebesar
98 %
• Angka Case Detection Rate penyakit TB sebesar 70 % dan angka keberhasilan
pengobatan TB di atas 85 %
• Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) diharapkan > 2/100.000 anak usia
kurang dari 15 tahun
• Penderita DBD yang ditangani sebesar 80 %
• Penderita malaria yang diobati sebesar 100 %
• CFR diare pada saat KLB adalah <1,2 %
• ODHA (orang dengan HIV AIDS) mendapat pengobatan ART sebanyak 70 %
• Tersedia dan tersosialisasinya kebijakan dan pedoman serta hukum kesehatan
penunjang program yang terdistribusi hingga ke desa.
• Terselenggara sistem surveilans dan kewaspadaan sini serta penanggulangan
KLB secara berjenjang hingga ke desa.

F. PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

1. Tujuan
Meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi
masyarakat teutama pada ibu hamil, bayi dan balita serta usia produktif.
2. Sasaran
• Mencegah meningkatnya prevalensi kegemukan pada balita menjadi setingi-
tinginya 5 %, pada anak sekolah dan orang dewasa menjadi setingi-tingginya
10 %
• Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tablet Fe menjadi 80 %

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


• Menurunnya prevalensi anemia gizi besi pada ibu hamil dan ibu nifas menjadi
40 %
• Meningkatnya cakupan ASI eksklusif menjadi 80 %
• Meningkatnya cakupan balita yang mendapatkan Vit A menjadi 80 %

G. PROGRAM SUMBERDAYA KESEHATAN

1. Tujuan
Program ini bertujuan meningkatkan jumlah, jenis, mutu dan penyebaran tenaga
kesehatan termasuk SDM kesehatan lainnya, serta pemberdayaan profesi
kesehatan, sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan.
2. Sasaran
• Rasio dokter dengan penduduk 24 : 100.000
• Rasio bidan dengan penduduk 40 : 100.000
• Rasio perawat dengan penduduk 158 : 100.000
• Puskesmas yang memiliki tenaga dokter = 80 %
• Rasio apoteker dengan penduduk 9 : 100.000
• Rasio sarjana kesmas dengan penduduk 35 : 100.000
• Tersedianya satu orang tenaga bidan di setiap desa siaga.

H. PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN

1. Tujuan
Menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan
kesehatan termasuk obat tradisional, perbekalan kesehatan rumah tangga dan
kosmetika.
2. Sasaran
• Ketersediaan obat esensial generik di sarana pelayanan kesehatan menjadi 95
%
• Anggaran untuk obat esensial generik di sektor publik setara dengan 2 USD /
kapita / tahun.

I. PROGRAM KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN

1. Tujuan
Mengembangkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan guna
mendukung penyelenggaraan Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
2. Sasaran
• Alokasi anggaran kesehatan pemerintah mencapai Rp.100.000,-/kapita/tahun.
• Persentase penduduk miskin yang menjadi peserta jaminan kesehatan sebesar
10 %
• Persentase penduduk yang telah terjamin pemeliharaan kesehatan dengan
sistem jaminan kesehatan sebesar 60 %.

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


J. PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

1. Tujuan
Meningkatkan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan sebagai masukan dalam perumusan kebijakan dan program
pembangunan kesehatan.
2. Sasaran
• Terlaksana dan termanfaatkannya hasil penelitian dan pengembangan
kesehatan dalam mendukung pembangunan kesehatan.
• Dihasilkannya rekomendasi kebijakan, prototype, produk dan teknologi baru
hasil litbangkes.
• Tersedianya SDM litbangkes yang memiliki kapasitas untuk melaksanakan dan
mendukung litbangkes
• Tersedia sarana dan prasarana UPT litbangkes yang terakreditasi
• Terbentuk dan berfungsinya jejaring litbangkes, forum komunikasui dan
kemitraan litbangkes.

K. PROGRAM PENDIDIKAN KEDINASAN

1. Tujuan
Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan
profesionalisme pegawai dan calon pegawai departemen kesehatan atau lembaga
pemerintah non departemen yang berkaitan dengan kesehatan, dalam pelaksanaan
tugas kedinasan yang diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal.
2. Sasaran
• Gudosin (guru, dosen dan instruktur) yang ditingkatkan kemampuannya
sebesar 50 %
• Risbinakes (riset pembinaan tenaga kesehatan) sebesar 500 riset
• Jumlah peserta tugas belajar mencapai 10.000 peserta.

L. PROGRAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA MANUSIA APARATUR

1. Tujuan
Meningkatkan sistem pengelolaan dan kapasitas sumber daya manusia aparatur
sesuai dengan kebutuhan dalam melaksanakan tugas kepemerintahan dan
pembangunan.
2. Sasaran
• Cakupan data base PNS Pusat melalui SIMKA sebesar 100 %
• Realisasi pemenuhan formasi CPNS sebesar 98 %
• Realisasi pemenuhan kebutuhan tenaga PTT sebesar 100 %

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


M. PROGRAM PENYELENGGARAAN PIMPINAN KENEGARAAN DAN
KEPEMERINTAHAN

1. Tujuan
Membantu kelancaran pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam
penyelenggaraan kenegaraan dan kepemerintahan.
2. Sasaran
• Terselenggaranya tugas pimpinan Depkes dan fungsi dalam melaksanakan
penyelenggaraan dan kepemerintahan.

N. PROGRAM PENINGKATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS


APARATUR NEGARA

1. Tujuan
Menyempurnakan dan mengefektifkan sistem pengawasan dan audit serta sistem
akuntabilitas kinerja dalam mewujudkan aparatut negara yang bersih, akuntabel
dan bebas KKN
2. Sasaran
• Pencegahan dan pemberantasan KKN terhadap pengelolaan sumber daya
kesehatan, dengan cakupan 100 % obyek pemeriksaan (satuan kerja Depkes)
• Terselenggaranya pengelolaan program-program Depkes secara efektif, efisien,
dan akuntabel.

۩۩۩

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
KABUPATEN BULUKUMBA

A. VISI
1. Visi Kabupaten Bulukumba
“ Mewujudkan masyarakat Bulukumba yang berkualitas dan sejahtera melalui
pengembangan potensi sumber daya daerah dengan berlandaskan pada moral
agama dan nilai-nilai budaya “

2. Visi Dinas Kesehatan


“ Terwujudnya desa-desa Sehat Mandiri dengan Pelayanan Kesehatan Bermutu
Bernafaskan Keagamaan 2008 “ (Kabupaten Sehat 2008 )

B. MISI

1. Melaksanakan Pembangunan yang Berwawasan Kesehatan


2. Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat
3. Memelihara dan meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau
4. Memelihara dan meningkatkan individu, keluarga dan masyarakat serta
lingkungan
5. Mendorong tercapainya efektivitas, efisiensi dan kualitas optimal penggerakan
upaya kesehatan
6. Perencanaan yang otonom, berorientasi pada kebutuhan nyata masyarakat melalui
manajemen PROAR (Kaji Tindak)

C. FALSAFAH / NILAI – NILAI

1. Kesehatan bukanlah segalanya tetapi tanpa kesehatan segalanya tidak berarti apa-
apa
2. Kemandirian lokal
3. Pendekatan aqidah dan akhlaqul karimah
4. Profesionalisme
5. Kemitraan dan kebersamaan
6. Keterbukaan dan akuntabilitas
7. E t i s

D. STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN (STRATEGI DASAR)

1. Memantapkan kebijakan hukum dan manajemen bidang kesehatan


2. Meningkatkan dukungan sumber daya kesehatan
3. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


4. Mendorong pemberdayaan masyarakat dan kemitraan swasta
5. Mengembangan sistem pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan daerah dan
masyarakat, tanpa mengabaikan tujuan normatif pembangunan kesehatan yaitu
equity (pemerataan), quality (kualitas), efisiency dan sustainability.

E. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN

Faktor-faktor kunci keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi


organisasi dalam rangka mencapai tujuan dan misi organisasi secara efektif dan
efisien.
Faktor-faktor tersebut antara lain adalah :
1. Tersedianya sumber daya tenaga kesehatan yang profesional
2. Adanya kerjasama lintas sektor
3. Adanya sistem pembinaan petugas yang mengarah pada penegakan disiplin dan
profesionalisme
4. Adanya komitmen Pemda dan masyarakat untuk mewujudkan kebijakan di bidang
kesehatan
5. Terbentuknya sistem kesehatan Kabupaten Bulukumba
6. Adanya standar pelayanan minimal bidang kesehatan
7. Tersedianya agenda pembangunan kesehatan oleh Pemerintah Kabupaten
Bulukumba (PROPEDA)
8. Adanya PERDA yang mendukung pelaksanaan Pembangunan Kesehatan
Kabupaten Bulukumba

F. PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN

Sesuai dengan keadaan masalah dan kecenderungan yang dihadapi serta untuk
mempercepat terwujudnya Bulukumba Sehat dengan memperhatikan arah, tujuan,
sarana dan kebijakan serta strategi Pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan,
maka program pembangunan kesehatan untuk tahun 2005 sampai 2011 meliputi :

1. Program lingkungan pemukiman, air, udara sehat


2. Program P2M dan Imunisasi
3. Program kesehatan keluarga, kesehatan reproduksi dan KB
4. Program perbaikan gizi
5. Program peningkatan perilaku hidup sehat dan kesehatan mental
6. Program keselamatan dan kesehatan kerja
7. Program anti tembakau, alkohol dan madat
8. Program pengawasan obat, bahan berbahaya, makanan dan minuman
9. Program pencegahan kecelakaan dan ruda paksa
10. Program kebijakan kesehatan, pembiayaan kesehatan dan hukum kesehatan

Program unggulan tersebut di atas dilaksanakan dengan mengintegrasikan ke dalam


program atau kegiatan pada masing-masing sub dinas kesehatan dan tata usaha sebagai
berikut :

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


A. Program dalam lingkup Sub Dinas Bina Pelayanan Kesehatan
1. Program kesehatan jiwa dan mental
2. Program Pengawasan Obat , bahan-bahan berbahaya makanan dan minuman
3. Program Pembinaan Manajemen Puskesmas dan Rumah Sakit
4. Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
5. Program UKS

B. Program dalam lingkup Sub Dinas Penyehatan Lingkungan


1. Program Pengawasan Kualitas Lingkungan Pemukiman
2. Program pengawasan Kualitas Air
3. Pengawasan TP2 Pestisida
4. Program Pengawasan Tempat Umum dan Industri
5. Program Pengawasan TPM
6. Program Upaya Kesehatan Kerja

C. Program dalam lingkup Sub Dinas Pencegahan Pemberantasan Penyakit


1. Program Pemberantasan penyakit menular langsung
2. Program pemberantasan penyakit bersumber binatang (P2B2)
3. Program Imunisasi
4. Program surveilans epidemiologi
5. Program penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan

D. Program dalam lingkup Sub Dinas Bina Kesehatan Keluarga dan Program
Kesehatan Masyarakat
1. Program perbaikan gizi
1. Program kesehatan ibu
2. Program kesehatan anak
3. Program kesehatan usila
4. Program KB
5. Program peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat
6. Program anti rokok, alkohol dan madat
7. Pengembangan UKBM
8. Pengembangan JPKM

E. Program dalam lingkup Bagian Tata Usaha


1. Program perencanaan kesehatan
2. Program pembiayaan kesehatan
3. Program kebijakan dan hukum kesehatan
4. Program pengembangan tenaga kesehatan
5. Penyuluhan administrasi kepegawaian
6. Pembinaan kerir tenaga kesehatan
7. Program sistem informasi kesehatan Kabupaten, kehumasan dan protokol

۩۩۩

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


PENCAPAIAN KABUPATEN SEHAT DI TAHUN 2007

Mengacu kepada sistimatika dari uraian Visi Indonesia Sehat 2010, bab ini akan
menyajikan gambaran tentang hasil-hasil yang telah dicapai dalam tahun 2007. Dengan
demikian uraian akan diawali dengan penyajian gambaran tentang derajat kesehatan,
yang disusul dengan gambaran tentang keadaan lingkungan, keadaan perilaku
masyarakat, dan keadaan pelayanan kesehatan. Terakhir, akan disajikan pula kinerja dari
pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan dalam tahun 2007.

A. DERAJAT KESEHATAN

Sebagaimana diutarakan pada Bab III, gambaran tentang derajat kesehatan berisi
uraian tentang indikator-indikator kualitas hidup, mortalitas, morbiditas dan status gizi.
Kualitas hidup antara lain dilihat dari indikator Angka Harapan Hidup Waktu Lahir,
sedangkan Mortalitas dilihat dari indikator-indikator Angka Kematian Bayi (AKB) per
1.000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000 Kelahiran Hidup,
dan Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup. Morbiditas dilihat dari
indikator-indikator Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000
penduduk, Angka Kesakitan Malaria per 1.000 penduduk, Persentase Kesembuhan TB
Paru, Persentase Penderita HIV/AIDS terhadap penduduk berisiko, dan Angka ‘Acute
Flacid Paralysis’ (AFP) pada anak usia < 15 tahun per 100.000 anak. Sedangkan Status
Gizi dilihat dari indikator-indikator persentase balita dengan gizi buruk, persentase
kecamatan bebas rawan gizi.

1. LIFE EXPACTANCY OF BIRTH (Umur Harapan Hidup Waktu Lahir)

Penurunan Angka Kematian Bayi sangat berpengaruh pada kenaikan Umur


Harapan Hidup (UHH) waktu lahir. Angka kematian bayi sangat peka terhadap
perubahan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perbaikan derajat
kesehatan tercermin pada penurunan AKB dan kenaikan Umur Harapan Hidup pada
waktu lahir. Meningkatnya Umur Harapan Hidup waktu lahir ini secara tidak langsung
juga memberikan gambaran kepada kita tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan
derajat kesehatan masyarakat.

Dari estimasi hasil penelitian yang dilakukan oleh BPS, Umur Harapan Hidup
Waktu Lahir (Eo) penduduk Indonesia secara Nasional mengalami peningkatan dari
45,73 tahun pada tahun 1967 menjadi 67,97 tahun pada tahun 2000. Berdasarkan
proyeksi penduduk Indonesia tahun 2000 – 2025, maka dapat diestimasi angka harapan
hidup sebesar 67,8 tahun 2000-2025, meningkat menjadi 69,8 pada tahun 2005-2010 dan
menjadi 73,6 pada tahun 2010-2025. Sementara itu rata-rata Angka Harapan Hidup
(AHH) penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan dapat dilihat pada gambar berikut :

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


GAMBAR VI.1
UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR (Eo)
DI SULSEL TAHUN 2003 - 2007

69,6 69,4
69,4 69,2
69,2
69
68,7 68,7
68,8
68,5
68,6
68,4
68,2
68
2003 2004 2005 2006 2007

Sumber : Susenas dan SDKI, 2007

Angka Harapan Hidup penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan terus meningkat


dari 43 pada tahun 1971 meningkat menjadi 52 tahun 1980, kemudian 10 tahun kemudian
meningkat lagi menjadi 60 tahun 1990 dan turun menjadi 63,64 dan 68 pada tahun 1996,
1998 dan tahun 2001. Menurut daerah kabupaten/kota Angka Harapan Hidup tahun 2003
relatif sama antar kabupaten di Sulawesi Selatan yaitu berkisar antara 63 – 73 tahun. ).
Sedangkan data proyeksi AHH yang dikeluarkan Depkes RI untuk Sulawesi Selatan pada
tahun 2007 sebesar 68,55 tahun, tetapi berdasarkan SDKI 2007 sebesar 69,4, lebih tinggi
dibanding AHH nasional yaitu 69,09 tahun.

2. MORTALITAS (Angka Kematian)

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian


kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu kejadian kematian juga
dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan
program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat
dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian. Perkembangan tingkat
kematian dan penyakit-penyakit penyebab utama kematian yang terjadi pada periode
terakhir akan diuraikan di bawah ini.

a. Angka Kematian Bayi (AKB)

Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survei,
karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian di fasilitas
pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Angka kematian bayi (AKB)
di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus Penduduk, Surkesnas/Susenas,
dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI).

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia dari tahun 1995 sampai dengan tahun
1999 menunjukkan kecenderungan menurun yakni 55 kematian bayi per 1.000 kelahiran
hidup pada tahun 1995 dan terus menurun hingga mencapai 46 kematian bayi per 1.000
kelahiran hidup pada tahun 1999. Menurut hasil Surkesnas/ Susenas, AKB di Indonesia
pada Tahun 2001 sebesar 50 per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2002 sebesar 45
per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB menurut hasil SDKI 2002-2003 terjadi
penurunan yang cukup besar menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup.

Untuk Sulawesi Selatan, selama 30 tahun Angka Kematian Bayi menunjukkan


penurunan yang sangat tajam, yaitu dari 161 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 1971
menjadi 55 pada tahun 1996, lalu turun lagi menjadi 52 pada tahun 1998 kemudian pada
tahun 2003 menjadi 48. Ini berarti rata-rata penurunan AKB selama kurun waktu 1998 -
2003 sekitar 4 poin. Namun hasil Surkesnas/ Susenas 2002-2003 menunjukkan AKB di
Sulawesi Selatan sebesar 47 per 1000 Kelahiran Hidup sedangkan hasil Susenas 2006
menunjukkan AKB di Sulsel pada tahun 2005 sebesar 36 per 1000 kelahiran hidup
sedangkan hasil SDKI 2007 menunjukkan angka 41 per 1.000 kelahiran hidup. Fluktuasi
ini biasa terjadi oleh karena perbedaan besar sampel yang diteliti, sementara itu data
proyeksi yang dikeluarkan Depkes RI bahwa AKB di Sulsel pada tahun 2007 sebesar
27,52 per kelahiran hidup.

Di Kabupaten Bulukumba angka kematian bayi selama kurun waktu Tahun 1999
s/d Tahun 2004 memperlihatkan penurunan yang cukup berarti yaitu 16,41 per 1000
kelahiran hidup pada Tahun 1999 turun drastis menjadi 7,04 per 1000 kelahiran hidup
pada Tahun 2001, sedangkan pada Tahun 2002 AKB di Kab.Bulukumba adalah 6,61 per
1000 kelahiran hidup dan pada Tahun 2003 angka tersebut turun kembali menjadi 4,05
per 1000 kelahiran hidup, sementara pada Tahun 2004 AKB di Kab.Bulukumba
mengalami peningkatan menjadi 7,72 per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2007 terjadi
penurunan dan tercatat bahwa jumlah kematian bayi adalah sebanyak 41 bayi atau 5,59
per 1.000 kelahiran hidupAngka kematian Bayi tersebut diperoleh melalui laporan Unit
Pelayanan Kesehatan di wilayah Bulukumba.

Terjadinya penurunan angka kematian bayi merupakan indikasi terjadinya


peningkatan derajat kesehatan masyarakat sebagai salah satu wujud keberhasilan
pembangunan di bidang kesehatan. Hal tersebut merupakan respon positif dari upaya
pemerintah untuk mendekatkan sarana kesehatan dan tenaga kesehatan dengan
masyarakat.

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


TABEL VI. 1
POLA PENYAKIT PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI INDONESIA
HASIL SURVEY MORTALITAS SUBDIT ISPA TAHUN 2005

NO Penyebab Kematian %
1 Neonatal 44,5
2 Pneumonia 22,3
3 Infeksi Berat 10,6
4 Diare 9,1
5 Masalah Lain (termasuk kecelakaan) 5,5
6 Gizi buruk dan BGM 1,7
7 DBD 1,4
8 Muntah-dehidrasi 1,3
9 Tifoid 1,2
10 Malaria 0,8
11 Campak- komplikasi 0,8
12 Pertusis 0,3
13 Tanpa Penyebab 0,6
Sumber: Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2006

GAMBAR VI. 2
ANGKA KEMATIAN BAYI DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2003, 2004, 2005 dan 2007

60
51
50 44
36 41
40

30

20

10

0
2003 2004 2005 2007

Sumber: Susenas dan SDKI 2007

b. Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka Kematian Balita (1 - 4 tahun) adalah jumlah kematian anak umur 1 - 4


tahun per 1.000 anak. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak
dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak Balita seperti

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan, indikator ini menggambarkan tingkat
kesejahteraan sosial, dalam arti besar dan tingkat kemiskinan penduduk.
Angka Kematian Balita di Indonesia (menurut estimasi SUPAS 1995) dalam
beberapa tahun terakhir (kecuali tahun 2001) terlihat mengalami penurunan yang cukup
bermakna. Pada tahun 1986 AKABA diperkirakan sebesar 111 per 1.000 kelahiran hidup,
kemudian turun menjadi 81 pada tahun 1993 dan turun lagi menjadi 44,7 pada tahun 2000
sementara untuk Sulawesi Selatan, pada tahun yang sama berada dibawah rata-rata
nasional yakni sebesar 42,16 per 1.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan Pencatatan dari Unit Pelayanan Kesehatan yang ada di Wilayah
Bulukumba, khusus angka kematian Anak balita ( 1-4 Tahun ) pada tahun 1996 sebesar
12,02 per 1000 Anak Balita turun menjadi 11,27 per 1000 Anak Balita pada tahun 1997
menjadi 10,59 per 1000 anak balita pada tahun 1998 dan naik menjadi 8,45 per 1000 anak
balita pada tahun 1999. Pada tahun 2007 jumlah kematian balita dilaporkan sebanyak 16
balita atau 2,18 per 1.000 kelahiran hidup.

Dari hasil penelitian terhadap semua kasus kematian Balita yang disurvei pada
SKRT 1995 dan Surkesnas 2001 diperoleh gambaran besarnya proporsi penyebab utama
kematian Balita, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

TABEL VI.2
POLA PENYAKIT PENYEBAB KEMATIAN BALITA DI INDONESIA
HASIL SURVEY MORTALITAS SUBDIT ISPA TAHUN 2005

No Penyebab Kematian %
1. Pneumonia 23,6
2. Diare 15,3
3. Infeksi berat 15,1
4. Masalah lain (termasuk kecelakaan) 14,7
5. Neonatal 11,2
6. Typhoid 3,8
7. Gizi buruk dan BGM 3,6
8. Malaria 2,9
9. Campak-komplikasi 2,9
10. Muntah- dehidrasi 1,6
11. Pertusis 0,2
12. Tanpa penyebab 0,05

Sumber: Profil Kesehatan Indonesia 2006

Tabel di atas menunjukkan bahwa pola penyakit penyebab kematian Balita


menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2006 masih didominasi oleh penyakit infeksi.

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


c. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran


perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat
pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu
melahirkan dan masa nifas. Untuk mengantisipasi masalah ini maka diperlukan
terobosan-terobosan dengan mengurangi peran dukun dan meningkatkan peran Bidan.
Harapan kita agar Bidan di Desa benar-benar sebagai ujung tombak dalam upaya
penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR). Masalah lain yang perlu dicermati adalah
belum mampunya masyarakat membayar Bidan dan masyarakat lebih senang melahirkan
di rumah dari pada di Rumah Sakit atau tempat lain seperti Pondok Persalinan Desa
(Polindes).

Untuk melihat kecenderungan AKI di Indonesia secara konsisten, digunakan data


hasil SKRT. Menurut SKRT, AKI menurun dari 450 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 1986 menjadi 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992, kemudian
menurun lagi menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1995. Pada SKRT
2001 tidak dilakukan survei mengenai AKI. Pada tahun 2002-2003 AKI sebesar 307 per
100.000 kelahiran hidup diperoleh dari hasil SDKI. Hal ini menunjukkan AKI cenderung
terus menurun. Tetapi bila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai secara nasional
pada tahun 2010, yaitu sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup, maka apabila
penurunannya masih seperti tahun-tahun sebelumnya, diperkirakan target tersebut di
masa mendatang sulit tercapai. Angka yang didapat dari berbagai survei tersebut
disajikan pada tabel berikut.

TABEL VI. 3
ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL (PER 100.000 KELAHIRAN HIDUP)
HASIL SDKI DAN SKRT, TAHUN 1982 – 2007

No Jenis Penelitian/Survei Tahun Perkiraan AKI


1 SDKI 1982 450
2 SKRT 1986 450
3 SKRT 1992 425
4 SDKI 1994 390
5 SKRT 1995 373
5 SDKI 1997 334
6 SDKI 2002-2003 307
7 SDKI 2007 248

Sumber : Badan Litbangkes, Publikasi Hasil SKRT 1995 dan SDKI 2007

AKI yang dihasilkan oleh SKRT dan SDKI hanya menggambarkan angka
nasional, tidak dirancang untuk mengukur angka kematian ibu menurut provinsi dan
Kabupaten karena jumlah kasusunya yang terlalu kecil
AKI maternal di Kabupaten Bulukumba selama kurun waktu Tahun 2000 s/d
Tahun 2007 menurut laporan dan hasil pencatatan unit-unit pelayanan kesehatan yang ada
di wilayah Kab.Bulukumba dapat disajikan dalam tabel berikut.

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


TABEL VI. 4
ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL PER 1.000 KH
DI KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2000 S/D 2007

TAHUN Kematian/ 1000 KH

2000 1,44 %
2001 1,38 %
2002 1,65 %
2003 1,35 %
2004 1,33 %
2005 2,04 %
2006 1,04 %
2007 1,50 %
Sumber : Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba, Tahun 2007

d. Angka Kematian Kasar (AKK)

Angka kematian kasar yang didapat juga merupakan hasil estimasi dari kegiatan
Sensus Penduduk dan Survei Penduduk Antar Sensus. Estimasi berdasarkan hasil SUPAS
1995 menunjukkan bahwa pada tahun 1995 Angka Kematian Kasar diperkirakan sebesar
7,69 per 1000 penduduk dan diper-kirakan turun menjadi 7,34 per 1000 penduduk pada
tahun 2000. Perkembangan angka kematian kasar pada tahun 1995 s.d 2000 dapat dilihat
pada gambar berikut:

GAMBAR VI. 3
ANGKA KEMATIAN KASAR PER 1.000 PENDUDUK
NASIONAL DAN SULSEL, TAHUN 1995 – 2000

Sumber : Indikator Kesejahteraan Anak 2000 (estimasi SUPAS 1995)

Gambar tersebut diatas menunjukkan bahwa angka kematian kasar di Indonesia


dalam kurun waktu tahun 1995-2000 terakhir dapat dikatakan relatif stabil dengan
penurunan yang sangat kecil, demikian juga di Sulawesi Selatan, angka kematian kasar
terlihat stabil bahkan cenderung menurun sejak tahun 1996-1999, namun terjadi
peningkatan untuk tahun 2000.

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


Sementara itu, dari hasil penelitian mendalam terhadap semua kasus kematian
yang ditemukan dalam SKRT 1995 dan SURKESNAS 2001 diperoleh gambaran proporsi
sebab kematian sebagai berikut:

TABEL VI. 5
POLA PENYAKIT PENYEBAB KEMATIAN UMUM
DI INDONESIA MENURUT HASIL SKRT 1992, 1995 DAN SURKESNAS 2001

SKRT 1992 SKRT 1995 SURKESNAS 2001


No.
Jenis Penyakit % Jenis Penyakit % Jenis Penyakit %
1 2 3 4
1. Peny. Sis.Sirkulasi 16,0 Peny.Sis.Sirkulasi 18,9 Peny. Sist. Sirkulasi 26,4
2. TBC 11,0 Peny.Sis.Pernpsan 15,7 Peny. Sist. Pernafasan 12,7
3. Keadaan tdk jelas 9,8 TBC 9,6 TBC 9,4
4. Inf. Sal. Pernafasan 9,5 Inf. & parasit lainnya 7,9 Peny. Sist. Pencernaan 7,0
5. Diare 8,0 Diare 7,4 Neoplasma 6,0
6. Peny.Infeksi Lainnya 7,8 Peny. Sis. Pencernaan 6,6 Kecelakaan 5,6
7. Bronchitis, asma/empi. 5,6 Gangguan perinatal 5,2 Perinatal 4,9
8. Trauma, Kercnan,Kec 5,3 Sebab lain/kecelakaan 5,2 Tifus 4,3
9. Peny. Sis. Pencernaan 5,1 Neoplasma 5,0 Diare 3,8
10. Neoplasma 4,0 Penyakit Syaraf 2,5 Endokrin & Metabolik 2,7
Sumber : Badan Litbangkes, Depkes RI, 1995

Sedangkan penyebab kematian terbanyak dari penderita rawat inap di rumah sakit
pada tahun 2003 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

TABEL VI. 6
10 PENYAKIT UTAMA PENYEBAB KEMATIAN DI RUMAH SAKIT
DI INDONESIA TAHUN 2005

No. Jenis penyakit Jml Mati %[a]


1. Stroke tdk menyebut perdarahan atau infark 4.692 4,87
2. Perdarahan intrakranial 3.572 3,71
3. Septisemia 3.065 3,18
4. Gagal ginjal lainnya 3.047 3,16
5. Cedera intrakranial 3.021 3,13
6. Pneumonia 2.765 2,87
7. Pertumbuhan janin lamban, malnutrisi janin, dan 2.606 2,70
gangguan yg berhubungan dengan kehamilan pendek dan
berat badan lahir rendah
8. Penyakit jantung lainnya 2.577 2,67
9. Diabetes mellitus YTT 2.086 2,16
10. Tuberkulosis paru lainnya 2.024 2,10
Sumber: Ditjen Yanmedik, Depkes RI (Profil Kes.Indonesia, 2005)
Keterangan: [a]persen terhadap total kematian di rumah sakit

3. MORBIDITAS (Angka Kesakitan)

Angka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat
(community based data) yang diperoleh melalui studi morbiditas, dan hasil pengumpulan
data dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta dari sarana pelayanan kesehatan (facility
based data) yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan. Gambaran 20
penyakit terbanyak untuk semua golongan umur di Kab.Bulukumba Tahun 2007 dapat
disajikan pada tabel berikut :
.

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


TABEL VI. 7
POLA 20 PENYAKIT TERBANYAK UNTUK SEMUA GOL UMUR
DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2007

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH %

1. Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atas 11.587 13,49
2. Penyakit pada Sistem Otot & Jaringan Pengikat 8.305 7,69
3. Diare (termasuk tersangka kolera) 2.907 4,49
4. Penyakit tekanan darah tinggi 4.611 3,91
5. Penyakit kulit Alergi 2.843 2,94
6. Ginggivitis dan penyakit periodental 1.873 2,65
7. Penyakit kulit infeksi 1.980 2,21
8. Penyakit lain pada saluran pernapasan bagian atas 2.033 2,15
9. Infeksi penyakit usus yang lain 1.405 1,70
10. Bronkhitis 1.359 1,33
11. Pneumonia 910 1,01
12. Kecelakaan dan ruda paksa 1.016 1,00
13. Asma 1.112 0,94
14. Infeksi telinga tengah 657 0,89
15. Penyakit mata lainnya 597 0,70
16. Malaria dengan Pemeriksaan Laboratorium 438 0,66
17. Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 579 0,65
18. Gangguan gigi dan jaringan penyangga lainnya 506 0,62
19. Penyakit kulit karena jamur 506 0,62
20. Karies gigi 200 0,23
21. Penyakit lainnya 14.336 14,43
JUMLAH 91.689 100
Sumber : SP2TP Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba

A. Penyakit Menular

1) Penyakit Malaria

Penyakit Malaria masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia.


Perkembangan penyakit malaria dipantau melalui annual parasite incidence (API) untuk Jawa-
Bali dan annual malaria incidence (AMI) untuk luar Jawa-Bali, yang dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
GAMBAR VI. 4
ANNUAL PARASITE INCIDENCE MALARIA (‰)
DAN ANNUAL MALARIA INCIDENCE (‰), TAHUN 1989 – 2003
1 35
30
AMI /1000 Penduduk
API /1000 Penduduk

0,8
25
0,6 20

0,4 15
10
0,2
5
0 0
1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003

API 0,21 0,17 0,14 0,12 0,19 0,17 0,07 0,08 0,12 0,3 0,52 0,81 0,62 0,47 0,22

AMI 28,06 24,1 27 22,79 20,51 22,22 19,38 21,72 16,06 21,97 24,9 31,09 26,2 22,3 21,8

Sumber: Ditjen PPM-PL Depkes RI ( Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2003 )

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


Gambar VI.6 di atas menunjukkan bahwa peningkatan insidens Malaria terjadi dalam
periode 1997 – 2000. Pada bulan April tahun 2000 mulai dilaksanakan Gerakan Berantas
Kembali Malaria (Gebrak Malaria). Pada tahun 2001 – 2003 angka kesakitan Malaria kembali
menurun. Pada tahun 2001 angka kesakitan Malaria untuk Pulau Jawa dan Bali sebesar 0,62
per 1.000 penduduk turun menjadi 0,47 pada tahun 2002, dan berdasarkan data tahun 2003
turun lagi menjadi 0,24 per 1.000 penduduk. Sedangkan untuk luar Jawa Bali, angka kesakitan
Malaria (termasuk penderita klinis) pada tahun 2001 sebesar 26,20 per 1.000 penduduk turun
menjadi 22,30 pada tahun 2002, dan sedikit turun lagi menjadi 21,80 per 1.000 penduduk pada
tahun 2003.

Di Indonesia diperkirakan setiap tahunnya terdapat 15 juta penderita malaria dan


30.000 orang diantaranya meninggal dunia (Survei Kesehatan Rumah Tangga/SKRT,
1995). Terjadinya peningkatan kasus diakibatkan antara lain adanya perubahan
lingkungan seperti penambangan pasir yang memperluas genangan air sebagai tempat
perindukan nyamuk penular malaria, penebangan hutan bakau, mobilitas penduduk dari
P. Jawa ke luar Jawa yang sebagian besar masih merupakan daerah endemis malaria dan
obat malaria yang resisten yang semakin meluas.

Di Kabupaten Bulukumba kegiatan penemuan penderita sifatnya pasif dan


dilaksanakan oleh unit-unit pelayanan kesehatan (Pustu, Puskesmas dan Rumah Sakit).
Dari 16 Puskesmas yang melapor pada tahun 2005 ditemukan penderita Malaria Klinis
sebanyak 1.295 penderita dengan sediaan darah yang positif sebanyak 193 (14,9 %).
Sedangkan untuk tahun 2006 tercatat bahwa penemuan penderita secara pasif (Malaria
Klinis) dilaporkan dari 16 Puskesmas sebanyak 934 kasus Malaria Klinis, jumlah
specimen yang positif sebanyak 446 (47.8 %). Pada tahun 2007 penderita Malaria
dilaporkan sebanyak 2250 kasus Malaria klinis dan terdapat 803 spesimen yang positif
(35,7 %), Penderita malaria terbanyak terdapat di wilayah Puskesmas Ponre dan
Puskesmas Caile. Data terinci pada Lampiran Format IIS 2010 Tabel 7.

2) Penyakit TB Paru

Angka kesakitan penyakit TB Paru yang terbaru belum diketahui secara pasti,
karena belum pernah dilakukan penelitian yang berskala Nasional. Menurut Surkesnas
2001, TB Paru menempati urutan ke-3 penyebab kematian umum. Sedangkan menurut
laporan RS, salama tahun 2002 dan 2003 penyakit TB Paru termasuk 10 besar penyakit
dari penderita yang dirawat di RS sekaligus merupakan 10 besar penyebab kematian
pasien rawat inap di rumah sakit.

Pelaksanaan penanggulangan penyakit TB Paru sampai tahun 2003 telah dapat


menurunkan prevalensi dari 130/100.000 penduduk pada tahun 2001 menjadi
122/100.000 penduduk pada tahun 2002 dan 115/100.000 penduduk pada tahun 2003.

WHO memperkirakan pada saat ini, Indonesia merupakan negara penyumbang


kasus TB terbesar ke-3 di dunia, yang setiap tahunnya diperkirakan terdapat penderita
baru TB menular sebanyak 262.000 orang (44,9% dari 583.000 penderita baru TB) dan
140.000 orang diperkirakan meninggal karena penyakit TBC. Angka tersebut diyakini

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


sangat memungkinkan, apalagi bila dikaitkan dengan kondisi lingkungan perumahan,
sosial ekonomi masyarakat.

Di Kabupaten Bulukumba, pada tahun 2007 ditemukan penderita TB Paru dengan


gejala klinis sebanyak 2.622 orang dengan jumlah BTA positif sebanyak 271 (10,3 %),
sementara penderita yang diobati sebanyak 271 orang dan yang sembuh sebanyak 198
orang (73,1 %). Kecamatan dengan jumlah penderita terbanyak adalah masing-masing :
Kec. Bonto Bahari (468 kasus), Kec.Kajnag (444 kasus), Kec.Gantarang (351 kasus),Kec.
Herlang (290 kasus), dan Kec. Kindang (159 kasus), Lihat Lampiran Format IIS 2010
Tabel 7.

3) HIV/AIDS dan Penyakit Menular Melalui Hubungan Seksual (PMS)

Penyakit HIV/AIDS yang merupakan new emerging diseases, dan merupakan


pandemi di semua kawasan, beberapa tahun terakhir ini telah menunjukan peningkatan
yang sangat mengkhawatirkan, meskipun berbagai upaya pencegahan & penanggulangan
terus dilakukan. Semakin tingginya mobilitas penduduk antarwilayah, semakin mudahnya
komunikasi antarwilayah, semakin menyebarnya sentra-sentra pembangunan ekonomi di
Indonesia, meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman, dan meningkatnya
penyalahgunaan NAPZA melalui suntikan ternyata secara simultan telah memperbesar
tingkat risiko dalam penyebaran terhadap HIV/AIDS.

Perkembangan kasus AIDS dan inveksi HIV di Sulawesi Selatan dari tahun ke
tahun cenderung meningkat. Sampai dengan tahun 2003 (Desember 2003) sudah
mencapai 62 orang penderita HIV ( + ) sedangkan penderita AIDS sebanyak 4 orang.

Di Bulukumba dalam tiga tahun terakhir sekitar 300 Spesimen yang telah diambil
dari kelompok risti melalui kegiatan sero survey yang setelah diperiksa ( di Propinsi ) dan
menurut laporan ditemukan adanya 1 spesimen yang positif, bila dilihat dari kelompok
sasaran yang resti maka Bulukumba termasuk daerah yang beresiko tinggi karena selain
merupakan daerah tujuan wisata, terdapat pula beberapa kelompok waria dan banyak
pelaut antar pulau, sehingga tidak tertutup kemungkinan kasus tersebut sudah ada, namun
masih terselubung dalam masyarakat. Selain itu, adanya daerah wisata memberi peluang
terjadinya penyalahgunaan perilaku seks yang merupakan salah satu sumber penularan
penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS. Sampai dengan tahun 2007 ini tercatat
bahwa jumlah penderita HIV di Kab.Bulukumba adalah sebanyak 21 orang.

4) Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

Pola 10 penyakit terbanyak di rumah sakit umum maupun data survei (SDKI,
Surkesnas) menunjukkan tingginya kasus ISPA. ISPA juga masih merupakan penyakit
utama penyebab kematian bayi dan Balita di Indonesia.

Di Kabupaten Bulukumba pada tahun 2007 ditemukan 1.86 kasus pneumonia


pada anak balita, hal ini berarti terjadi penurunan kasus pneumonia dari tahun 2006 dan

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


2005 yang berdasarkan laporan SP2TP berjumlah 1.293 dan 1.334 kasus. Berikut ini tabel
hasil penemuan penderita Pneumonia di Kab. Bulukumba dalam lima tahun terakhir :
GAMBAR VI. 5
HASIL PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA
DI KAB. BULUKUMBA TAHUN 2002 – 2007

3500
3151
3000
2500
2036
2000
1720
1500 1293
1086
1334
1000
500
0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

TABEL VI.8
HASIL PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA
DI KAB. BULUKUMBA TAHUN 2002 – 2007
No Tahun Penderita Pneumonia Balita
1. 2002 2.036
2. 2003 3.151
3. 2004 1.720
4. 2005 1.334
5. 2006 1.293
6. 2007 1.086
Sumber: SP2TP, Dinkes Kab.Bulukumba

5) Penyakit Kusta

Dalam kurun waktu 10 tahun (1991–2001), angka prevalensi penyaki Kusta


secara nasional telah turun dari 4,5 per 10.000 penduduk pada tahun 1991 menjadi 0,85
per 10.000 penduduk pada tahun 2001. Pada tahun 2002 prevalensi sedikit meningkat
menjadi 0,95, dan pada tahun 2003 ini kembali menurun menjadi 0,8 per 10.000
penduduk. Secara nasional, Indonesia sudah dapat mencapai eliminasi Kusta pada bulan
Juni 2000.

Meskipun Indonesia sudah mencapai eliminasi kusta pada pertengahan tahun


2000, sampai saat ini penyakit kusta masih menjadi salah satu masalah kesehatan

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


masyarakat. Hal ini terbukti dari masih tingginya jumlah penderita kusta di Indonesia.
Pada tahun 2003 jumlah penderita baru yang ditemukan sebanyak 15.549 dengan 76,9%
di antaranya merupakan penderita tipe MB yang diketahui merupakan tipe yang menular.
Selain itu dari penderita baru yang diketemukan tersebut 8,0% sudah mengalami
kecacatan tingkat 2 yaitu kecacatan yang dapat dilihat dengan mata dan 10,6% di
antaranya adalah anak-anak. Keadaan ini menggambarkan masih berlanjutnya penularan
dan kurangnya kesadaran masyarakat akan penyakit kusta sehingga ditemukan sudah
dalam keadaan cacat.

Untuk Kabupaten Bulukumba, situasi penderita Kusta sedikit berbeda dengan


pola Nasional maupun Propinsi, dimana jumlah penderita dan prevalensi rate per 1.000
penduduk mengalami peningkatan selama kurun waktu 3 tahun terakhir (2003 s/d 2005).
Selama tahun 2003 dilaporkan penderita kusta sebanyak 54 penderita sedangkan
penderita RFT sebanyak 49 orang dengan angka prevalensi meningkat menjadi 0,15 per
1.000 penduduk. Pada Tahun 2004, penderita kusta meningkat menjadi 88 orang dan
penderita RFT sebanyak 45 orang dengan angka prevalensi 0,23 per 1.000 penduduk.
Sementara pada tahun 2005, jumlah penderita kusta kembali mengalami peningkatan
jumlah penderita maupun prevalensi seperti yang dilaporkan bahwa penderita kusta yang
terdaftar berjumlah 165 orang dan penderita RFT sebanyak 97 orang dengan angka
prevalensi meningkat menjadi 0,43 per 1.000 penduduk. Pada tahun 2006 jumlah
penderita kusta dilaporkan mengalami penurunan yaitu sebanyak 90 orang dan penderita
RFT sebanyak 107 orang sedangkan pada tahun 2007 jumlah penderita kusta kembali
meningkat hingga tercatat sejumlah 123 penderita dengan RFT sebanyak 66 orang.
Jumlah penderita Kusta terbanyak pada tahun 2007 ditemukan di Kec. Kajang
dengan 24 penderita, Kec.Ujung Bulu dengan 16 penderita, Kec. Gantarang dengan 15
penderita, Kec.Bulukumpa dengan 13 penderita serta Kec.Bonto Tiro dan Rilau Ale
masing-masing 10 penderita.

6) Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

a. Polio / Acute Flaccid Paralysis (AFP)

Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio telah dilakukan melalui


gerakan imunisasi Polio. Upaya ini juga ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilens
epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus acute flaccid paralysis (AFP)
kelompok umur <15 tahun hingga dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari
kemungkinan adanya virus Polio liar yang berkembang di masyarakat dengan
pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai.

Penemuan kasus AFP di Kabupaten Bulukumba selama tahun 2005


berdasarkan hasil pelacakan ditemukan kasus sebanyak 2 penderita AFP dengan rate
sebesar 1,68 per 100.000 anak umur < 15 tahun. Jika dibandingkan Tahun 2004 pada
periode yang sama, jumlah penderita AFP yang ditemukan adalah 3 penderita dengan
rate sebesar 2,50 per 100.000 anak umur < 15 tahun. Pada Tahun 2006 ditemukan
sebanyak 4 kasus penderita AFP yaitu di Kec.Ujung Loe, Kindang, Kajang dan Rilau

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


Ale masing-masing 1 kasus, sedangkan pada tahun 2007 dilaporkan adanya
penemuan kasus AFP sebanyak 4 kasus (lihat lampiran tabel SPM 36) .

b. Tetanus Neonatorum

Jumlah kasus Tetanus Neonatorum di Kab.Bulukumba pada tahun 2004


sebanyak 1 kasus dengan angka kematian (CFR) 100 %, kasus ini terjadi di
Kecamatan Bonto Tiro. Sementara pada tahun 2005 meningkat menjadi 2 kasus
dengan CFR 0 % (tidak ditemukan penderita meninggal) yang terjadi di Kecamatan
Kindang. Pada Tahun 2006 terdapat 1 kasus Tetanus Neonatorum dan pada tahun
2007 dilaporkan adanya kasus TN sebanyak 2 kasus. Penanganan Tetanus
Neonatorum memang tidak mudah, sehingga yang terpenting adalah usaha
pencegahan yaitu pertolongan persalinan yang higienis ditunjang dengan imunisasi
TT pada ibu hamil.

c. Campak

Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian luar


biasa (KLB). Sepanjang tahun 2004 di Kab.Bulukumba jumlah kasus Campak
dilaporkan sebanyak 3 kasus yang terjadi di Kec.Kindang (1 kasus) dan Kec.Herlang
(2 kasus) yang tidak dilaporkan adanya kematian. Jika dibandingkan dengan Tahun
2003 maka terjadi penurunan kasus pada Tahun 2004 dimana pada Tahun 2003
terjadi KLB Campak dengan jumlah penderita dilaporkan sebanyak 15 orang dengan
jumlah kematian 1 orang (CFR= 6,7 %). Lonjakan kasus paling tinggi terjadi pada
tahun 2006 dengan jumlah penderita sebanyak 88 orang dan pada tahun 2007 jumlah
penderita campak tercatat sebanyak 31 orang. Perkembangan penderita campak
dalam 7 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut.

TABEL VI. 9
JUMLAH PENDERITA CAMPAK
DI KAB. BULUKUMBA TAHUN 1999 – 2007
Jumlah
Tahun CFR (%)
Penderita
1999 5 0
2001 3 0
2002 0 0
2003 15 6,7
2004 3 0
2005 0 0
2006 88 .....
2007 31 .....
Sumber: Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba

d. Diphteri dan Pertusis

Penyakit Diphteri dan Pertusis merupakan penyakit yang banyak menyerang


anak-anak terutama bagi anak yang belum diimunisasi. Di Kabupaten Bulukumba

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


selama kurun waktu tahun 2002 s/d Tahun 2004 tidak ditemukan adanya kasus
diptheri, sedangkan penyakit pertusis dilaporkan sebanyak 2 kasus pada Tahun 2003
dan pada Tahun 2004 hingga tahun 2007 tidak dilaporkan adanya kasus.

e. Tetanus

Kasus Penyakit Tetanus yang dilaporkan melalui rawat inap Rumah Sakit di
Bulukumba tahun 2001 adalah sebanyak 24 kasus dengan jumlah kematian
berjumlah 1 orang (CFR=4,16 %) terlihat ada penurunan kasus dibanding tahun
1999 dengan ditemukan 6 kasus Rawat jalan dan 28 kasus rawat inap, 3 orang
diantaranya meninggal (CFR=10,72 %). Pada tahun 2002 dan 2003 tidak dilaporkan
adanya kasus tetanus pada sarana pelayanan kesehatan. Selanjutnya pada Tahun
2004 dilaporkan adanya kasus Tetanus sebanyak 2 orang yang terjadi di Kec.Herlang
(1 kasus) dan Kec. Bonto Tiro (1 kasus). Selama kurun waktu 2005, 2006 dan 2007
tidak dilaporkan adanya kasus penyakit tetanus di Kabupaten Bulukumba.

f. Hepatitis

Penyakit Hepatitis merupakan salah satu masalah Kesehatan Masyarakat yang


dapat menyerang semua golongan umur. Berdasarkan laporan Sistem Surveilans
Terpadu ( SST ) menunjukkan bahwa kasus Hepatitis dalam tiga tahun terakhir
berfluktuasi. Di Kab.Bulukumba pada tahun 1998 terdapat 40 kasus. Pada tahun
1999 ditemukan 19 kasus rawat jalan dan 17 kasus rawat inap, 1 orang diantaranya
meninggal (CFR=5,88 %). Pada tahun 2001 dilaporkan 42 kasus rawat jalan dan 15
kasus rawat inap.

Selanjutnya pada Tahun 2003 jumlah penderita penyakit Hepatitis B meningkat


tajam menjadi 76 kasus dengan distribusi terbanyak ditemukan pada Kecamatan
Bulukumpa (36 kasus) dan Kecamatan Rilau Ale (29 kasus). Pada Tahun 2004, 2005,
2006 dan tahun 2007 tidak dilaporkan adanya kasus penyakit Hepatitis.

7) Penyakit Potensial KLB / Wabah

a. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar luas ke seluruh


wilayah provinsi dengan jumlah kabupaten/kota terjangkit sampai dengan tahun
2003 sebanyak 257 kabupaten/kota. Pada awalnya pola epidemik terjadi setiap
lima tahunan, namun dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir mengalami
perubahan dengan periode antara 2 – 5 tahunan. Sedangkan angka kematian
cenderung menurun. Pada tahun 2003 secara Nasional, jumlah penderita DBD
dilaporkan sebanyak 51.516 kasus dengan angka kematian (CFR) sebesar 1,5%
dan angka insiden sebesar 23,87 kasus per 100.000 penduduk.

Di Sulawesi Selatan, menurut laporan dari Subdin PPM & PL tahun 2003,
jumlah kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada 26 kab./kota

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


sebanyak 2.636 penderita dengan kematian 39 orang (CFR= 1,48 %), disamping
itu pula jumlah kejadian luar biasa (KLB) sebanyak 82 kejadian dengan jumlah
kasus sebanyak 495 penderita dan kematian 19 orang (CFR=3,84%).
Di Kabupaten Bulukumba berdasarkan laporan dari unit sarana pelayanan
kesehatan selama Tahun 2005, dilaporkan adanya kejadian penyakit DBD
sebanyak 153 penderita yang tersebar di 9 Kecamatan dengan CFR = 0,65 %.
Jumlah penderita DBD terbanyak ditemukan pada Kec. Ujung Bulu dengan
jumlah kasus sebanyak 81 penderita, Kec.Bonto Bahari sebanyak 24 penderita,
Kec. Ujung Loe sebanyak 14 penderita, Kec.Gantarang sebanyak 12 penderita,
Kec. Bonto Tiro 8 penderita, Kec. Herlang 5 penderita, Kec.Rilau Ale dan
Bulukumpa masing-masing 5 penderita, menyusul Kec. Kajang dengan 1
penderita.

Tahun 2006 dilaporkan adanya 164 kasus penyakit DBD dengan jumlah
penderita terbanyak terdapat di Kec.Ujung Bulu yaitu 99 penderita, sedangkan
pada tahun 2007 mengalami peningkatan menjadi 376 kasus berdasarkan laporan
dari seluruh Puskesmas yang ada dengan jumlah penderita terbanyak terdapat di
Kec.Ujung Bulu (Puskesmas Caile) dengan 197 penderita.

Kegiatan penanggulangan yang dilakukan antara lain pengasapan,


pemberantasan sarang nyamuk (PSN), abatisasi dan penyuluhan. Dibandingkan
pada periode yang sama pada tahun 2004, dilaporkan jumlah kasus 114 penderita
dengan CFR = 0 %, maka pada tahun 2005 terjadi peningkatan kasus yang sangat
bermakna. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya karena
peningkatan kasus di daerah endemis, beberapa daerah yang selama ini sporadis
terjadi KLB, kemungkinan ada kaitannya dengan pola musiman 3-5 tahunan,
kemudian bila dilihat dari ABJ, angka bebas jentik (ABJ) dibeberapa Kecamatan
masih dibawah 95 % (Tahun 2005 ABJ sebesar 75,7 %).

b. Diare

Penyakit diare sampai kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat,


walaupun secara umum angka kesakitan masih berfluktuasi, dan kematian diare
yang dilaporkan oleh sarana pelayanan dan kader kesehatan mengalami
penurunan namun penyakit diare ini masih sering menimbulkan KLB yang cukup
banyak bahkan menimbulkan kematian.

Di Indonesia, hasil survei yang dilakukan oleh program diperoleh angka


kesakitan Diare untuk tahun 2000 sebesar 301 per 1.000 penduduk, angka ini
meningkat bila dibandingkan dengan hasil survei yang sama pada tahun 1996
sebesar 280 per 1.000 penduduk.. Menurut hasil SKRT dalam beberapa survei,
penyakit Diare masih merupakan penyebab utama kematian bayi dan balita
sebagaimana disajikan pada tabel berikut :

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


TABEL VI. 10
PROPORSI DAN PERINGKAT PENYAKIT DIARE SEBAGAI PENYEBAB KEMATIAN BAYI DAN
BALITA, TAHUN 1986,1992,1995 DAN 2001

Penyebab Kematian Bayi Penyebab Kematian Balita


Tahun Survei
Proporsi Peringkat Proporsi Peringkat
SKRT 1986 15,5% 3 - -
SKRT 1992 11% 2 - -
SKRT 1995 13,9% 3 15,3% 3
Surkesnas 2001 9,4% 3 13,2% 2
Sumber : SKRT & Surkesnas (Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2003)

Pada tahun 2002 jumlah penderita diare di Kab.Bulukumba berdasarkan laporan


dari sarana pelayanan kesehatan yang ada tersebar pada seluruh Kecamatan dengan
jumlah penderita sebanyak 8801 penderita dengan jumlah kematian 0 penderita
(CFR=0 %). Sementara pada tahun 2003, situasi ini mengalami penurunan baik dari
segi jumlah kejadian luar biasa maupun dari segi jumlah penderita (4674 penderita)
dan tanpa kematian.

Tahun 2004, berdasarkan laporan dari unit pelayanan kesehatan tercatat penderita
diare berjumlah 5.567 orang, sedangkan jumlah penderita pada KLB diare yang
tersebar pada 3 Kecamatan dan 3 Desa dengan jumlah penderita sebanyak 100
penderita dengan jumlah kematian sebanyak 3 orang (CFR = 3 %).Tahun 2005,
penderita diare menjadi 5.915 orang dengan 2.803 penderita adalah balita. Kasus
diare tersebar di 10 kecamatan yang ada dalam wilayah Kab. Bulukumba.

Pada Tahun 2005 tercatat sebanyak 5.915 orang penderita diare kemudian tahun
2007 semakin tinggi angkanya yaitu sebanyak 7.951 orang penderita diare yang
tersebar hampir merata di semua Kecamatan. (Lihat lampiran tabel SPM 14)

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi atau berhubungan dengan terjadinya


penyakit diare adalah belum meningkatnya kualitas dan kebiasaan hidup bersih dan
sehat masyarakat pada umumnya dan khususnya hygiene perorangan, dan sementara
penggunaan sarana SAMIJAGA yang memenuhi syarat kesehatan belum membudaya
pada masyarakat di pedesaan.

B. Penyakit Tidak Menular Yang Diamati

Semakin meningkatnya arus globalisasi di segala bidang, telah banyak membawa


perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat termasuk dalam pola konsumsi
makanan keluarga. Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi pengaruh terhadap
terjadinya transisi epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit
tidak menular seperti Penyakit Jantung, Tumor, Diabetes, Hipertensi, Gagal Ginjal,
Gangguan Jiwa/Mental, dan sebagainya.

Dari laporan unit pelayanan kesehatan (Puskesmas & Rumah Sakit) di Bulukumba,
situasi Penyakit Tidak Menular pada Tahun 2004 menunjukkan beberapa kasus seperti

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


Hypertensi baik pada penderita rawat jalan maupun pada penderita rawat inap dengan
jumlah kasus sebanyak 5007 penderita.

Penyakit sistem sirkulasi merupakan penyebab kematian umum nomor satu di


Indonesia berdasarkan SKRT 1992, SKRT 1995, dan Surkesnas 2001. Stroke tanpa
pendarahan merupakan penyebab kematian nomor 1 di RSU di Indonesia tahun 2002 dan
penyakit jantung menduduki peringkat ke-9. Sedangkan hipertensi menjadi penyakit
terbanyak nomor 7 pada pasien rawat jalan di rumah sakit di Indonesia tahun 2003.

Diabetes militus merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di RSU di


Indonesia tahun 2002. Penyakit ini merupakan penyakit nomor 3 terbanyak pada pasien
rawat jalan rumah sakit di Indonesia tahun 2003 dan nomor 5 terbanyak pada pasien
rawat inap.

Pola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di Rumah Sakit di Sulawesi
Selatan pada tahun 2007 adalah sebagai berikut :

TABEL VI.11
PROPORSI 10 PENYAKIT TIDAK MENULAR TERBANYAK
PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT DI SULSEL TAHUN 2007

Jenis Penyakit Jumlah %

1. Kecelakaan lalu lintas dan cidera 2476 33,53


2. Hipertensi esensial (primer) 1457 19,73
3. Hipertensi sekunder 783 10,60
4. Diabetes mellitus YTD 341 4,62
5. DM tidak bergantung insulin (type-2) 643 8,71
6. PPOK 444 6,01
7. DM type lainnya 423 5,73
8. Asma 326 4,41
9. Stroke 273 3,69
10. Jantung hipertensi 219 2,97
Sumber : Profil Kesehatan Prov.Sulsel, 2007

B. STATUS GIZI

Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator, antara lain bayi
dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita usia
subur Kurang Energi Kronis (KEK), Anemia gizi besi pada ibu dan pekerja wanita, dan
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), sebagaimana diuraikan berikut ini.

1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Angka BBLR secara nasional belum tersedia, walaupun demikian proporsi BBLR
dapat diketahui berdasarkan hasil estimasi dari Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI)

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor
utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan
dalam 2 kategori yaitu: BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu)
atau BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup
bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara berkembang banyak BBLR dengan IUGR
karena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria, dan menderita penyakit menular seksual
(PMS) sebelum konsepsi atau pada saat hamil.

Sementara itu data BBLR di Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba pada tahun 2005
memberikan gambaran bahwa persentase bayi lahir hidup dengan BBLR di Kabupaten
Bulukumba adalah 1,2 % dimana terdapat 81 bayi BBLR dari 6878 bayi lahir.Jika
dibandingkan dengan tahun 2004, terjadi peningkatan bayi lahir hidup dengan BBLR
sebesar 0,4 %. Pada tahun 2006 tercatat bayi BBLR sejumlah 51 bayi dari 6721 bayi
lahir sedangkan pada tahun 2007 bayi BBLR sebanyak 59 (0,8 %) BBLR dari 7324 bayi
lahir.
GAMBAR VI.6
PERSENTASE BAYI DENGAN BBLR
DI KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2004 S/D 2007

1,4
1,2
1,2
1 0,8
0,8
0,8
0,8
0,6
0,4
0,2
0
2004 2005 2006 2007

Sumber : Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba

2. Status Gizi Balita

Status gizi Balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi Balita adalah dengan
anthropometri yang menggunakan indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U). Kategori
yang digunakan adalah: gizi lebih (z-score > +2 SD); gizi baik (z-score –2 SD sampai +2
SD); gizi kurang (z-score < -2 SD sampai –3 SD); gizi buruk (z-score < -3SD).

Dari hasil Susenas yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, diperoleh
gambaran perkembangan status gizi Balita seperti terlihat pada gambar berikut.

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


GAMBAR VI. 7
PERSENTASE BALITA GIZI BURUK, GIZI KURANG, GIZI BAIK
DAN GIZI LEBIH, TAHUN 1998 – 2003
100

80

60

persen
40

20

0
1998 1999 2000 2001 2002 2003
Gizi lebih 3,15 4,58 3,25 2,7 2,3 2,24

Gizi baik 67,33 69,06 72,09 71,1 71,88 69,59

Gizi kurang 19 18,25 17,13 19,8 18,35 19,62

Gizi buruk 10,51 8,11 7,53 6,3 7,47 8,55

Sumber: Susenas/Survei Garam Yodium Rumah Tangga (Profil Kesehatan Indonesia 2003)

Dari laporan dan pencatatan Dinas Kesehatan Bulukumba dapat disajikan status
gizi balita pada Tahun 2004 sampai 2007 seperti tampak pada tabel berikut ini.

TABEL VI. 12
STATUS GIZI BALITA
DI KAB. BULUKUMBA TAHUN 2004 S/D 2007

Balita 2004 2005 2006 2007


Jumlah 33.149 34.407 34.592 36.494
Ditimbang 12.308 13.401 17.331 16.171
BB Naik 8.338 8.679 11.582 12.106
BGM 195 215 338 364
BGT 0 286 292 219
Gizi Buruk 19 10 33 29
Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kab.Bulukumba

GAMBAR VI. 8
JUMLAH BALITA STATUS GIZI BURUK PER KECAMATAN
DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2007

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


3. Status Gizi Wanita Usia Subur Kurang Energi Kronik (KEK)

Salah satu cara untuk mengetahui status gizi wanita usia subur (WUS) umur 15-
49 tahun adalah dengan melakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA). Hasil
pengukuran ini bisa digunakan sebagai salah satu cara dalam mengidentifikasi seberapa
besar seorang wanita mempunyai risiko untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah (BBLR). Indikator Kurang Energi Kronik (KEK) menggunakan standar lingkar
lengan atas (LILA) <23,5cm. Dari hasil survei BPS tahun 2000-2003 diperoleh gambaran
risiko KEK yang diukur berdasarkan lingkar lengan atas (LILA) menurut kelompok
umur, seperti terlihat dalam gambar berikut.

GAMBAR VI. 9
PERSENTASE WANITA USIA SUBUR DENGAN
LILA <23,5 CM (BERISIKO KEK), TAHUN 2000 – 2003
50

40

30
persen

20

10

0
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
2000 38,04 26,59 19,01 15,11 14,04 13,16 13,16
2001 40,85 27,53 19,12 14,59 12,9 13,18 13,18
2002 35,7 23,7 18,7 18 10,4 11 11
2003 35,1 21,43 13,82 10,17 8,6 9,62 10,1

Sumber: BPS, Survei Konsumsi Garam Yodium Rumah Tangga (Profil Kesehatan Indonesia 2003)

4. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

Salah satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatian adalah masalah Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). GAKY dapat mengakibatkan gangguan
pertumbuhan fisik dan keterbelakangan mental. Gangguan pertumbuhan fisik meliputi
pembesaran kelenjar tiroid (gondok), kretin (badan kerdil), gangguan motorik (kesulitan
berdiri atau berjalan normal), bisu, tuli, dan mata juling. Sedangkan keterbelakangan
mental termasuk berkurangnya tingkat kecerdasan anak.

Dalam dekade terakhir, telah dilaksanakan 3 kali survei GAKY yaitu pada tahun
1993, 1996/1998, dan 2003. Tahun 2003 survei evaluasi di seluruh kabupaten/kota
kecuali provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Papua.

WHO/UNICEF/ICCID mengkategorikan endemisitas daerah dalam 4 kategori


menurut besar TGR (Total Goiter Rate). TGR digunakan untuk menilai status GAKY
masyarakat sekaligus untuk evaluasi dampak program terhadap perbaikan status GAKY.

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


Dalam survey data dasar 1996/1998 TGR diperoleh dari hasil palpasi anak sekolah umur
6-12 tahun, sedangkan survey evaluasi 2003, TGR diperoleh dari hasil palpasi anak
sekolah umur 8-10 tahun. Hasil kedua survei tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut ini.
TABEL VI.13
PERUBAHAN ENDEMISITAS GAKY KABUPATEN/KOTA
TAHUN 1996/1998 DAN 2003

Kabupaten/Kota
Endemisitas
1996/1998 2003
Kategori TGR N % N %
Non-endemik < 5% 123 44,7 148 43,3
Endemik ringan 5,0 – 19,9% 106 38,6 122 35,7
Endemik sedang 20,0 – 29,9% 30 10,9 42 12,2
Endemik berat >= 30 % 16 5,8 30 8,8
Total 275 100 342 100
Sumber: Dit. Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas

Dengan meningkatkan program penanggulangan GAKY diharapkan proporsi


kabupaten/kota dengan kategori non-endemik dan endemik ringan meningkat, dan
proporsi kabupaten/kota dengan kategori sedang dan berat diharapkan menurun.
Persentase desa/kelurahan menurut kecamatan di Kabupaten Bulukumba yang dilaporkan
dengan garam beryodium yang baik pada Tahun 2005 dapat dilihat pada gambar berikut.

GAMBAR VI. 10
PERSENTASE DESA/KEL MENURUT KECAMATAN
DENGAN GARAM BERYODIUM BAIK DI
KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2007

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


C. KEADAAN LINGKUNGAN

Untuk memperkecil risiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan sebagai


akibat dari lingkungan yang kurang sehat, dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas
lingkungan, antara lain dengan pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi, surveilans
vektor, dan pengawasan tempat-tempat umum (TTU).
Upaya pembinaan kesehatan lingkungan dilakukan terhadap institusi dalam menjaga
kualitas lingkungannya yang dilakukan secara berkala. Upaya yang dilakukan mencakup
pemantauan dan pemberian rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi
dasar (air bersih dan jamban), pengelolaan sampah, sirkulasi udara, pencahayaan, dan
lain-lain.
Salah satu sasaran dari lingkungan sehat adalah tercapainya permukiman dan
lingkungan perumahan yang memenuhi syarat kesehatan di perdesaan dan perkotaan,
termasuk penanganan daerah kumuh, serta terpenuhinya persyaratan kesehatan di tempat-
tempat umum, termasuk sarana dan cara pengelolaannya.
Indikator-indikator tersebut adalah persentase rumah sehat dan persentase tempat-
tempat umum sehat.

1. Rumah Sehat

Di Kabupaten Bulukumba, berdasarkan laporan Subdin PL Dinkes


Kab.Bulukumba pada tahun 2007 dilaporkan jumlah rumah sehat yang ada adalah 15.473
rumah (59,4 %), dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya maka terjadi peningkatan
cakupan rumah sehat dari 57,1 % pada tahun 2006, 58,3 % tahun 2005 dan 45,7% pada
tahun 2004. Meskipun demikian, cakupan ini masih jauh dari target pencapaian IIS 2010.
Hal ini berarti masih terus dibutuhkan upaya-upaya yang mengarah kepada tercapainya
rumah sehat.
GAMBAR VI.11
CAKUPAN RUMAH SEHAT DI KAB.BULUKUMBA
TAHUN 2004 S/D 2007

58,30% 57,10% 59,40%


60,00%
45,70%
50,00%

40,00%

30,00%

20,00%

10,00%

0,00%
2004 2005 2006 2007

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


2. Tempat-tempat Umum Sehat

Berdasarkan data yang diperoleh dari Subdin Penyehatan Lingkungan Dinkes


Kab.Bulukumba tahun 2007, bahwa persentase rata-rata tempat-tempat umum yang sehat
baru mencapai 49,2% yang meliputi Restoran/R-Makan (63,5%), Pasar (14,3%), Tempat
Umum & Pengelolaan Makanan (TUPM = 49,6%) dimana TUPM ini terdiri dari jasa
boga, makanan jajanan, industri makanan minuman, desa pengrajin makanan, rumah
ibadah, RS, industri kecil RT, dan terminal angkutan darat.

D. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT

Komponen perilaku dan lingkungan sehat merupakan garapan utama promosi


kesehatan. Promosi kesehatan adalah upaya untuk memampukan atau memberdayakan
masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya (WHO).
Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan bukanlah pekerjaan yang mudah, karena
menyangkut aspek perilaku yang erat kaitannya dengan sikap, kebiasaan, kemampuan,
potensi dan faktor budaya pada umumnya.

Keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan


digambarkan melalui indikator-indikator persentase rumah tangga berperilaku hidup
bersih dan sehat, persentase posyandu purnama dan mandiri.

1. Rumah Tangga ber-PHBS

Perilaku yang menunjang kesehatan adalah adanya rumah tangga yang


menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Di Kabupaten Bulukumba berdasarkan hasil
pengumpulan data oleh Subdin Kesga dan Promkes Tahun 2007 diperoleh data rumah
tangga yang ber-PHBS sebesar 40.296 rumah tangga (41,7 %) dari 78.991 RT yang
dipantau pada 10 Kecamatan. Bila dibandingkan dengan target pencapaian dari IIS 2010
(65%) maka masih diperlukan upaya-upaya yang optimal untuk mencapai target tersebut.

2. Posyandu Purnama dan Mandiri

Peran serta masyarakat di bidang kesehatan sangat besar. Wujud nyata bentuk
peran serta masyarakat antara lain muncul dan berkembangnya upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat (UKBM), misalnya Posyandu.
Sebagai indikator peran aktif masyarakat melalui pengembangan UKBM
digunakan persentase desa yang memiliki Posyandu. Posyandu merupakan wahana
kesehatan bersumberdaya masyarakat yang memberikan layanan 5 kegiatan utama (KIA,
KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat.

Di Kabupaten Bulukumba, jumlah posyandu yang tercatat untuk tahun 2007


sebanyak 475 buah posyandu dengan rasio posyandu/desa sebesar 3,6. Meskipun terjadi
peningkatan namun situasi ini tetap perlu mendapat perhatian bila ingin meningkatkan
kualitas posyandu menuju posyandu mandiri.

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


Adapun jumlah posyandu purnama dan mandiri di Kabupaten Bulukumba Tahun
2007 baru mencapai 8,2 %. Dan bila dibandingkan dengan target IIS 2010 (40%) maka
perlu pembinaan dan peran serta dari seluruh komponen lintas sektor serta partisipasi
aktif segenap lapisan masyarakat sebagai modal uatama dalam peningkatan peran serta
masyarakat yang lebih optimal.

GAMBAR VI.12
PROPORSI POSYANDU MENURUT STRATA
DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2007

E. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Tujuan utama program upaya kesehatan adalah meningkatkan pemerataan dan mutu
upaya kesehatan yang berhasilguna dan berdayaguna serta terjangkau oleh segenap
anggota masyarakat. Sasaran program ini adalah tersedianya pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan, baik oleh pemerintah maupun swasta yang didukung oleh peran serta
masyarakat dan sistem pembiayaan praupaya.
Gambaran keadaan pelayanan kesehatan disajikan melalui uraian tentang indikator-
indikator persentase penduduk memanfaatkan Puskesmas, persentase penduduk
memanfaatkan Rumah Sakit, persentase sarana kesehatan dengan kemampuan
laboratorium kesehatan, persentase rumah sakit yang menyelenggarakan 4 pelayanan
kesehatan spesialis dasar dan persentase obat generik berlogo dalam persediaan obat-
obatan.

1. Pemanfaatan Puskesmas oleh Penduduk

Distribusi Puskesmas dan Puskesmas Pembantu sebagai ujung tombak pelayanan


kesehatan dasar telah lebih merata. Pada tahun 2007 jumlah puskesmas di Kabupaten
Bulukumba sebanyak 16 buah dan Puskesmas pembantu sebanyak 62 buah. Dengan
demikian rata-rata rasio puskesmas terhadap 100.000 penduduk adalah 4,22, Ini berarti
bahwa setiap 100.000 penduduk rata-rata dilayani oleh 4 puskesmas. Sedangkan rasio
puskesmas pembantu terhadap puskesmas adalah 1 : 3,5 yang berarti setiap Puskesmas
mempunyai 3 atau 4 puskesmas pembantu.

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


Bila dibandingkan dengan konsep wilayah kerja puskesmas, dimana sasaran
penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000 penduduk, maka jumlah
puskesmas per 30.000 penduduk pada tahun 2007 rata-rata adalah 1,2 unit. Ini berarti
bahwa puskesmas diharapkan sudah dapat menjangkau seluruh penduduk sasaran di
wilayah kerjanya.
GAMBAR VI.13
JUMLAH PUSKESMAS DAN RASIONYA TERHADAP 100.000 PENDUDUK
DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2002 – 2007

17 4,4
4,3
16 4,2
4,1
15 4
3,9
14 3,8
3,7
13 3,6
2002 2003 2004 2005 2006 2007
Jml Puskesmas 14 16 16 16 16 16
Rasio Puskesmas 3,89 4,32 4,22 4,22 4,22 4,22

Sumber : Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba


Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas, sejak Repelita III
sejumlah puskesmas telah ditingkatkan fungsinya menjadi puskesmas dengan tempat
perawatan. Puskesmas perawatan ini terutama yang berlokasi jauh dari rumah sakit, di
jalur-jalur jalan raya yang rawan kecelakaan. Hingga tahun 2007 jumlah puskesmas
perawatan di Kab.Bulukumba telah menjadi 8 buah Puskesmas.
Adapun pemanfaatan sarana puskesmas oleh penduduk (kunjungan penduduk ke
sarana puskesmas) pada tahun 2007 sebesar 160.321 penduduk. Data terinci pada
lampiran Format IIS 2010 Tabel 13.

2. Pemanfaatan Rumah Sakit dan Tempat Tidur Rumah Sakit

Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara
lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan
jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk.

Satu-satunya RS di Kabupaten Bulukumba sampai pada Tahun 2007 adalah


RSUD H.A.Sulthan Daeng Radja dengan jumlah tempat tidur sebanyak 117 buah. Ini
berarti bahwa rasio Rumah Sakit terhadap penduduk adalah 0,26 RS per 100.000
penduduk, sedangkan rasio tempat tidur terhadap penduduk adalah 28 TT per 100.000
penduduk.

Pemanfaatan rumah sakit juga diukur dengan Bed Occupancy Rate (BOR),
Length Of Stay (LOS), Turn Over Interval (TOI), Bed Turn Over (BTO), Net Death Rate
(NDR) dan Gross Death Rate (GDR).

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


Secara nasional rata-rata BOR sebesar 55%, LOS adalah 5 hari, TOI 4 hari, BTO
40 kali, NDR 18 pasien per 1.000 pasien keluar dan GDR 37 pasien per 1.000 pasien
keluar. Sedangkan untuk RSUD H.A.Sulthan Daeng Radja Kab.Bulukumba pada tahun
2007, BOR sebesar 70,06 %, LOS adalah 5 hari, NDR 0,31 % dan GDR 0,12 %.Data
terinci pada lampiran format SPM 34.
.
3. Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Labkes

Di Kab.Bulukumba pada Tahun 2007, separuh dari sarana kesehatan (Puskesmas)


yang ada telah memiliki kemampuan laboratorium. Data terinci pada lampiran format IIS
2010 Tabel 14.

4. RS dengan 4 pelayanan kesehatan spesialis dasar

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba


diperoleh data bahwa baru RSUD H.A.Sulthan Daeng Radja Bulukumba yang
melaksanakan 4 pelayanan kesehatan spesialis dasar sementara belum ada Puskesmas di
Kab.Bulukumba yang memiliki dan melaksanakan 4 spesialis dasar. Data terinci pada
lampiran format IIS 2010 Tabel 14.

5. Obat Generik Berlogo

Kegiatan ini dimaksudkan agar terjaminnya ketersediaan, keterjangkauan, dan


pemerataan obat dalam pelayanan kesehatan, yang pelaksanaannya mencakup pengadaan
obat generik esensial, dan penerapan penggunaan obat esensial generik pada fasilitas
pelayanan pemerintah maupun. Pada tahun 2004 ketersediaan obat esensial nasional
sudah mencapai 90%.
Berdasarkan laporan Instalasi Farmasi Kab.Bulukumba pada tahun 2007, jumlah
jenis obat yang dibutuhkan ada 1491 jenis obat sementara jenis obat yang tersedia
berjumlah 1411 (94,6 %). Dari jumlah jenis obat yang tersedia, 99 % diantaranya
merupakan jenis obat generik. Data terinci pada lampiran format IIS 2010 Tabel 15.

F. PELAYANAN KESEHATAN

Dalam uraian ini, akan disajikan indikator-indikator yang terdiri dari persentase
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, persentase desa yang mencapai UCI,
persentase desa terkena KLB yang ditangani < 24 jam, persentase ibu hamil yang
mendapat tablet Fe, persentase bayi yang mendapat ASI Eksklusif, persentase murid
SD/MI yang mendapat pemeriksaan gigi dan mulut, persentase pekerja yang mendapat
pelayanan kesehatan kerja dan persentase keluarga miskin yang mendapat pelayanan
kesehatan.

1. Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada
masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional)
Tenaga yang dapat memberikan pertolongan persalinan dapat dibedakan menjadi
dua , yaitu tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu
bidan dan perawat bidan) dan dukun bayi (dukun bayi terlatih dan tidak terlatih).

Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (profesional, termasuk oleh dukun bayi
terlatih yang didampingi) di Kab.Bulukumba (menurut Subdin Kesga & Promkes) pada
tahun 2003 sebesar 81,2% sementara pada tahun 2004 cakupan persalinan oleh nakes
sebesar 67,2 %, dan pada tahun 2005 dilaporkan hanya 64,2% cakupan persalinan yang
ditolong oleh nakes.
Pada tahun 2007 dilaporkan jumlah persalinan yang ditolong tenaga kesehatan adalah
86,9 %, jika dibandingkan dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan
yang harus dicapai, cakupan tersebut masih belum memenuhi target yang telah ditetapkan
yakni 90 %. Data terinci pada lampiran format SPM 1.

GAMBAR VI. 14
CAKUPAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN
MENURUT PUSKESMAS DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2007

Sumber : Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


2. Desa/Kelurahan dengan UCI

Pencapaian universal child immunization (UCI) pada dasarnya merupakan


proyeksi terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara
lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti
dalam wilayah tersebut juga tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat (herd
immunity) terhadap penularan PD3I. Pada tahun 2007, persentase keseluruhan Desa/
Kelurahan yang telah mencapai UCI di Kabupaten Bulukumba dilaporkan sebesar
77 %. Kecamatan Ujung Bulu dan Bonto Bahari dilaporkan mencapai UCI 100%.
Sementara untuk tingkat puskesmas, UCI 100 % dicapai oleh Puskesmas Ponre, Caile,
Bonto Bahari, dan Puskesmas Batang. (Data terperinci pada lampiran tabel 18 Indikator
Indonesia Sehat 2010).
GAMBAR VI. 15
PERSENTASE PENCAPAIAN UCI DI TINGKAT DESA/KELURAHAN
MENURUT KECAMATAN DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2007

Sumber : Subdin P2M, Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba

Tahun 2007, jumlah bayi di Kab.Bulukumba yang menjadi sasaran imunisasi


menurut laporan Subdin P2M tercatat sebanyak 7.977 bayi, dengan cakupan imunisasi
BCG sebesar 89,7%, DPT3 sebesar 91,8%, Polio 4 sebesar 97,5%, Hepatitis B sebesar
91,84% dan Campak sebesar 96,2 %.

3. Desa Terkena KLB

Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Bulukumba selama tahun 2007


berdasarkan laporan yang masuk ke Subdin P2M Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba
sebanyak 9 kali kejadian dari 9 jenis penyakit dengan jumlah penderita sebanyak 117
orang dengan kematian sebanyak 1 orang (CFR=0,86 %).

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


Sementara itu jumlah desa/kelurahan yang terkena kejadian luar biasa selama
tahun 2007 sebanyak 17 desa/kelurahan (13,5 % dari seluruh desa/kel) dan jumlah
desa/kelurahan yang tertangani < 24 jam sebanyak 12 desa/kelurahan (70,6 %).
Adapun desa/kelurahan yang terbanyak terkena KLB adalah Kecamatan Rilau Ale
dan Kecamatan Ujung Loe (masing-masing 3 desa/kel), sedangkan jenis KLB yang
terbanyak penderitanya ialah Diare dan DBD dengan jumlah penderita masing-masing
sebanyak 50 dan 27 orang dengan jumlah kematian 0 orang. Data selengkapnya lihat
lampiran format IIS 2010 Tabel 19 dan 20.

4. Ibu Hamil yang mendapat Tablet Fe

Salah satu penyebab masalah yang terjadi dalam upaya peningkatan status gizi
adalah masih tingginya angka anemia gizi akibat kurang zat besi. Kajian Survei
Kesehatan Rumah Tangga (1995) menunjukkan bahwa prevalensi anemi pada ibu hamil
adalah 50,9 %, pada wanita usia subur 39,5 %, pada remaja putri 57,1 % dan pada balita
40,5 %.
Pemberian tablet besi pada ibu hamil dapat dibedakan menjadi Fe1 yaitu yang
mendapat 30 tablet atau 1 bungkus dan Fe3 yaitu yang mendapat 90 tablet atau 3 bungkus
selama masa kehamilan.
Di Kab.Bulukumba, selama periode Januari – Desember 2007, cakupan ibu hamil
yang mendapat Tablet Fe-1 sebesar 100 % dan Fe-3 sebesar 85,6 %. Sementara itu,
cakupan untuk TT-1 ibu hamil mencapai 100 % dan TT-2 sebesar 66,2 %. Data
selengkapnya lihat pada lampiran IIS Tabel 21.
GAMBAR VI.16
CAKUPAN IBU HAMIL YANG MENDAPAT
TABLET Fe1, Fe3 DAN IMUNISASI TT1, TT2
DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2004 S/D 2007

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
2004 2005 2006 2007

Fe1 87,3 90 63 100


Fe3 66,6 55,5 54,3 85,6
TT1 100 65,3 73,8 100
TT2 75 55,2 58,2 66,2

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


5. ASI Eksklusif

Pada Tahun 2007, di Kabupaten Bulukumba berdasarkan laporan yang dihimpun


oleh Subdin Kesga dan Promkes Dinas Kesehatan Bulukumba tercatat bahwa jumlah bayi
yang menjadi sasaran ASI Eksklusif sebanyak 8.704 orang, sementara cakupan bayi yang
diberi ASI Eksklusif sebanyak 3.402 orang (39,1%). Bila dibandingkan dengan cakupan
Tahun 2006, maka hal ini mengalami peningkatan dimana pada periode tersebut cakupan
pemberian ASI eksklusif mencapai persentase 35,4 %. Data selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran IIS tabel 22.

6. Pelayanan Kesehatan Gigi & Mulut

Gambaran pemanfaatan pelayanan BPG di Puskesmas dapat dilihat berdasarkan


rata-rata jumlah kunjungan masyarakat yang berobat gigi ke puskesmas per hari. Hasil
analisis menunjukkan rata-rata kunjungan rawat jalan gigi di Sulawesi Selatan pada BPG
puskesmas masih dibawah rata-rata nasional yakni untuk Sulsel sebanyak 3 orang per
hari sedangkan angka nasional sebanyak 5 orang per hari.
Rendahnya pemanfaatan BPG puskesmas merupakan tanda tanya bila melihat
data yang bersumber dari SKRT 1995 yang menyatakan masih tingginya prevalensi
penyakit gigi (karies) yaitu sebesar 63 % sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
tentang faktor penyebabnya.
Upaya mempertahankan gigi tetap masyarakat dapat diukur dengan rasio tambal
dibandingkan cabut. Indikator ini berhubungan dengan efektivitas upaya promotif-
preventif yang dilaksanakan.
Efektivitas upaya mempertahankan gigi dari masyarakat yang datang berobat ke
puskesmas menurut target nasional yang diharapkan yaitu tambal : cabut = 1 : 1. Untuk
mencapai target nasional, penyuluhan kesehatan gigi pada masyarakat perlu ditingkatkan
agar masyarakat sadar untuk memeriksa maupun berobat gigi sedini mungkin.
Informasi mengenai pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Kab.Bulukumba pada
Tahun 2007 adalah untuk kegiatan UKGS bahwa jumlah murid SD yang perlu mendapat
perawatan gigi adalah sebanyak 3703 murid sedangkan yang mendapat perawatan adalah
5799 murid (157,9 %). Data dapat dilihat pada lampiran format IIS 2010 Tabel 23.

7. Pelayanan Kesehatan Kerja

Untuk informasi mengenai persentase pekerja yang mendapat pelayanan


kesehatan kerja di Kab.Bulukumba selama 2007 adalah bahwa jumlah pekerja formal
yang ada di Kab.Bulukumba tercatat sebanyak 40.780 pekerja sementara jumlah yang
dilayani kesehatan kerjanya adalah 24.989 pekerja (61,3 %).

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


8. Pelayanan Kesehatan bagi Keluarga Miskin

Data tentang persentase pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin (Gakin) di


Kabupaten Bulukumba pada Tahun 2007 adalah 58,4 %, dimana tercatat bahwa jumlah
KK miskin yang mendapat pelayanan kesehatan berjumlah 9.940 KK dari jumlah
keseluruhan KK miskin sebanyak 17.011 KK. Data dapat dilihat pada lampiran format
IIS 2010 Tabel 25.

G. SUMBER DAYA KESEHATAN

Upaya pembangunan kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila
kebutuhan sumber daya kesehatan dapat terpenuhi. Sumber daya kesehatan mencakup
sumber daya tenaga, sarana dan pembiayaan.
1. Pengelolaan Tenaga Kesehatan
Dalam pembangunan kesehatan diperlukan berbagai jenis tenaga kesehatan yang
memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang
mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pengembangan tenaga
kesehatan melalui pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun masyarakat.
Jumlah tenaga kesehatan di Kab.Bulukumba yang tercatat melalui Sub Bagian
Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba pada tahun 2007 sebanyak 528 orang
(pegawai kesehatan) dengan proporsi tenaga kesehatan yang terbesar adalah perawat dan
bidan yaitu 57,8 % (305 orang), tenaga medis sebesar 8,71 % (46 orang), kemudian
tenaga sanitasi sebesar 7,01 % (37 orang). Rincian distribusi tenaga kesehatan dapat
dilihat pada lampiran format IIS 2010 Tabel 26 - 32.

GAMBAR VI. 17
PROPORSI TENAGA KESEHATAN MENURUT JENISNYA
DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2007

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


2. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Sejak lama sudah dikembangkan berbagai cara untuk memberikan jaminan kesehatan
bagi masyarakat. Pada saat ini berkembang berbagai cara pembiayaan biaya kesehatan
praupaya, yaitu dana sehat, asuransi kesehatan, asuransi tenaga kerja (Astek)/Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)
dan asuransi jiwa lain. Untuk penduduk miskin disediakan Kartu Sehat, sehingga mereka
tidak perlu membayar pelayanan kesehatan yang digunakannya (karena telah dibayar oleh
pemerintah).

Namun demikian, cakupan atau kepesertaan masyarakat terhadap berbagai jaminan


pembiayaan kesehatan ini masih sangat rendah. Menurut data Subdin Yankes Dinas
Kesehatan Bulukumba, sampai dengan tahun 2007, masyarakat yang tercakup jaminan
pembiayaan kesehatan baru mencapai 28,9 %, sebagian besar tercakup dalam Askes dan
Kartu Sehat. Gambaran jelasnya seperti pada gambar berikut ini:

GAMBAR VI. 18
PERSENTASE PENDUDUK YANG TERCAKUP JAMINAN PEMELIHARAAN
KESEHATAN MENURUT JENISNYA DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2005

Jamsostek
0,0

Askes
10,3

Jamkesmas;
18,6

3. Pembiayaan Kesehatan

Dengan perubahan Visi, Misi dan Strategi Pembangunan Kesehatan, maka beban
kerja Departemen Kesehatan cukup berat, luas dan kompleks. Selain itu, kita juga
diperhadapkan dengan permasalahan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan gizi
masyarakat, meningkatkan kelembagaan serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu, pembiayaan pembangunan kesehatan diarahkan agar dapat mendukung
berbagai program antara lain penerapan paradigma sehat, pelaksanaan desentralisasi,
mengatasi berbagai kedaruratan dan keperluan Jaringan Pengaman Sosial (JPS),
peningkatan profesionalisme tenaga kesehatan dan pengembangan Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat (JPKM).
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut, pemerintah telah
melakukan berbagai upaya melalui upaya pelayanan kesehatan dasar yang
menitikberatkan pada upaya pencegahan dan penyuluhan kesehatan. Dalam
melaksanakan upaya pelayanan kesehatan tersebut diperlukan pembiayaan, baik yang
bersumber dari pemerintah maupun masyarakat, termasuk swasta. Sejak dilaksanakannya

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


kebijakan desentralisasi pada tahun 2001, biaya untuk pelaksanaan upaya kesehatan dari
pemerintah diharapkan sebagian besar berasal dari Pemerintah Daerah.
Pada tahun 2000, dalam pertemuan antara Departemen Keuangan dengan seluruh
Bupati/Walikota se-Indonesia, disepakati bahwa Pemerintah Daerah akan mengalokasi-
kan 15% dari APBD-nya untuk pembiayaan kesehatan. Pada tahun iti juga (2000) pola
anggaran mengalami perubahan waktu dari tahun fiskal lama yang berlaku 1 April s.d. 31
Maret ke tahun fiskal baru yang berlaku sesuai dengan tahun takwim (kalender) yaitu 1
Januari s.d. 31 Desember.
Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari APBN Departemen Kesehatan digunakan
untuk membiayai program-program kesehatan yaitu (a) anggaran pembangunan dan (b)
anggaran rutin. Anggaran pembangunan digunakan untuk membiayai 18 program yang
terdiri dari 7 program sektor kesehatan (program pokok) dan 11 program di luar sektor
kesehatan (program penunjang). Sedangkan anggaran rutin digunakan untuk membiayai 6
unit utama, 11 kegiatan meliputi belanja pegawai dan non belanja pegawai.
Pembiayaan kesehatan juga disediakan melalui pemerintah daerah, walaupun
jumlahnya tidak besar yaitu APBD tingkat I dan APBD tingkat II. Dengan adanya pola
otonomi daerah porsi pusat semakin dikurangi dalam pembiayaan dan porsi yang dikelola
oleh daerah akan meningkat terutama ditujukan pada keluarga miskin.
1) Anggaran Pembangunan Departemen Kesehatan
Pada tahun 2007 anggaran kesehatan pusat yang dialokasikan di Kab.Bulukumba
secara keseluruhan sebanyak Rp. 1.649.959.000,-
2) Anggaran Pembangunan Daerah
Adapun total alokasi anggaran untuk Kab.Bulukumba yang bersumber dari Dana
Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus tahun 2007 adalah Rp. 17.713.189.071,00,-
Untuk alokasi pembiayaan kesehatan pada tahun 2007 di Kab.Bulukumba baru
berkisar 6,8 % dari total anggaran APBD Kab.Bulukumba (Target IIS 2010 sebesar
15%). Sedangkan untuk alokasi anggaran kesehatan pemerintah per-kapita untuk tahun
2007 baru berkisar Rp. 84.767 dari target Rp. 100.000 per kapita per tahun.

H. LINTAS SEKTOR

Sebagaimana diketahui bahwa keberhasilan pembangunan kesehatan tidak hanya


berasal dari pihak kesehatan sendiri melainkan perlu keterlibatan dari berbagai lintas
sektor terkait seperti tentang ketersediaan air bersih, keluarga berencana, angka
kecelakaan lalu lintas dan penduduk yang melek huruf.

1. Keluarga yang memiliki Air Bersih

Berdasarkan hasil Susenas yang dilakukan BPS memperlihatkan bahwa pemenuhan


kebutuhan rumah tangga terhadap air bersih dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Pada tahun 2000 secara nasional lebih dari separuh rumah tangga (53,71 %) mempunyai
fasilitas air minum sendiri (di perkotaan sebesar 65,29 % dan di pedesaan sebesar 45,28
%).

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


Sedangkan di Kabupaten Bulukumba berdasarkan laporan yang diterima oleh subdin
Penyehatan Lingkungan Dinkes Kab.Bulukumba pada tahun 2007 menunjukkan 65,2 %
penduduknya sudah tercakup oleh air bersih (Target IIS 2010 sebesar 85%), 34,2 %
rumah tangga diantaranya menggunakan sumber air bersih yang berasal dari sumur gali
(SGL), dan 11,1 % menggunakan ledeng dan sisanya 54,7 % menggunakan air bersih
yang bersumber dari sumur pompa tangan (SPT), penampungan air hujan (PAH) maupun
sarana lain seperti perlindungan mata air dan sebagainya.

GAMBAR VI. 19
CAKUPAN AIR BERSIH DI KAB.BULUKUMBA
TAHUN 2000– 2007

Sumber: Subdin PL Dinkes Kab.Bulukumba

2. Pasangan Usia Subur yang menjadi akseptor KB

Proporsi pasangan usia subur di Kabupaten Bulukumba yang aktif sebagai peserta
KB pada tahun 2007 sebesar 69,6 % dari jumlah PUS seluruhnya menurut Kantor BKBD
Kab.Bulukumba sebanyak 64.566 PUS. Kecamatan dengan persentase tertinggi adalah di
Rilau Ale (82,4 %), Gantarang (78,7 %), dan Ujung Loe (79,7 %). Rincian persentase
PUS sebagai peserta KB aktif dan peserta KB baru di Kab.Bulukumba tahun 2007 dapat
dilihat pada Lampiran IIS Tabel 36.
Persentase tertinggi alat/cara KB yang dipakai peserta KB aktif adalah suntikan (47,3
%), pil (40,2 %), menyusul implant (7,6 %). Rincian persentase alat/cara KB yang dipakai
peserta KB aktif di Kab.Bulukumba tahun 2007 dapat dilihat pada Lampiran IIS Tabel 37.
Menurut data dari Kantor BKBD Kab.Bulukumba , metode kontrasepsi yang paling
banyak digunakan pasangan usia subur (PUS) pada peserta KB baru pada tahun 2007
adalah suntikan (60,5 %), menyusul pil (31,4 %), serta implant (4,7%). Data dapat dilihat
pada Lampiran IIS Tabel 38.

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


GAMBAR VI. 20
JUMLAH PUS, PESERTA KB BARU & AKTIF
MENURUT KECAMATAN DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2007

3. Kecelakaan Lalu Lintas

Untuk informasi mengenai angka kecelakaan lalu lintas di Kab.Bulukumba pada


tahun 2007 menurut catatan Satlantas Polres Bulukumba adalah sebanyak 128 kali
kejadian kecelakaan dengan jumlah korban mati 75 orang, luka berat 60 orang, luka
ringan 123 orang dengan jumlah total korban sebanyak 258 orang. Data terinci pada
Lampiran IIS Tabel 39.

4. Penduduk yang Melek Huruf

Untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, kamampuan membaca dan menulis atau


baca tulis merupakan keterampilan minimum yang dibutuhkan. Kemampuan baca tulis
tercermin dari angka melek huruf penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat membaca
dan menulis huruf latin dan huruf lainnya, misalnya huruf Arab, Bugis, Makassar, dan
sebagainya.
Untuk Sulawesi Selatan, menurut hasil Susenas 2005 menunjukkan bahwa Angka
Melek Huruf (AMH) penduduk usia 10 tahun ke atas sekitar 86,39. Angka tersebut
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2000 yaitu 84,53.
Untuk Kabupaten Bulukumba pada tahun 2006, Kemampuan baca tulis huruf latin
sebesar 80,75%. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun 2005 yaitu 82,06%. Hal ini

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


berarti persentase penduduk yang tidak dapat membaca atau buta huruf pada tahun 2006
menurun yaitu berkisar 17,04 % dari 17,64% pada tahun 2005.
Demikian gambaran singkat mengenai sumber daya dan upaya kesehatan dalam
pencapaian Kabupaten Sehat di Kabupaten Bulukumba selama tahun 2007

۩۩۩

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


PENUTUP

Berbagai peningkatan derajat kesehatan masyarakat telah dicapai sebagai hasil


dari pembangunan kesehatan, sejalan dengan perbaikan kondisi umum dan perbaikan
keadaan sosial dan ekonomi masyarakat Bulukumba. Gambaran yang demikian
merupakan fakta yang harus dikomunikasikan baik kepada para pimpinan dan pengelola
program kesehatan maupun kepada lintas sektor dan masyarakat di Kabupaten maupun
Kecamatan , yang didiskripsikan melalui data dan informasi.
Oleh karena data dan infomasi merupakan sumber daya yang strategis bagi
pimpinan dan organisasi dalam pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data/informasi
yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan
keputusan. Di bidang kesehatan, data dan informasi ini diperoleh melalui
penyelenggaraan sistem informasi kesehatan. Salah satu luaran utama dari
penyelenggaraan sistem informasi kesehatan, sejak tahun 1998 telah dikembangkan paket
sajian data dan informasi dalam format buku Profil Kesehatan. Dalam perkembangannya,
profil kesehatan ini menjadi paket sajian data dan informasi yang sangat penting, karena
sangat dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan, lintas sektor, maupun masyarakat.
Namun disadari, sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat
memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, apalagi dalam era
desentralisasi pengumpulan data dan informasi menjadi relatif lebih sulit. Hal ini
berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan di dalam Profil Kesehatan
Bulukumba yang terbit saat ini belum sesuai dengan harapan. Walaupun demikian,
diharapkan Profil Kesehatan Bulukumba ini tetap dapat memberikan gambaran secara
garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh perubahan dan perbaikan keadaan
kesehatan masyarakat yang telah dicapai.
Betapapun, Profil Kesehatan Bulukumba seringkali belum mendapatkan apresiasi
yang memadai karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan
harapan, namun paket sajian ini merupakan satu-satunya publikasi data dan informasi di
jajaran kesehatan yang relatif paling lengkap sehingga kehadirannya selalu ditunggu
seperti ungkapan “benci tapi rindu”. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan
kualitas Profil Kesehatan Bulukumba, perlu dicari suatu terobosan dalam hal mekanisme
pengumpulan data dan informasi secara cepat untuk mengisi ketidaktersediaan data dan
informasi khususnya yang bersumber dari berbagai sektor.

۩۩۩

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007


TABEL 1

LUASWILAYAH, JUMLAHDESA, JUMLAHPENDUDUK, JUMLAHRUMAHTANGGA,


DANKEPADATANPENDUDUKMENURUT KECAMATAN
DI KABUPATENBULUKUMBA
TAHUN2007

LUAS JUMLAH JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


NO KECAMATAN WILAYAH DESA PENDUDUK RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
2 2
(km ) (KELURAHAN) TANGGA(KK) TANGGA /km
1 2 3 4 5 6 7 8

1. GANTARANG 173.51 20 68,835 15,327 4 396.7

2. KINDANG 148.76 9 30,246 6,634 5 203.3

3. UJUNGBULU 14.44 9 42,131 9,709 4 2917.7

4. UJUNGLOE 144.31 12 36,900 9,003 4 255.7

5. BONTOBAHARI 108.60 8 23,213 5,436 4 213.7

6. BONTOTIRO 78.34 12 24,986 6,345 4 318.9

7. HERLANG 68.79 8 24,220 6,566 4 352.1

8. KAJANG 129.06 19 45,473 10,200 4 352.3

9. BULUKUMPA 171.33 16 55,362 12,719 4 323.1

10. RILAUALE 117.33 13 34,873 8,556 4 297.2

JUMLAH(KAB/KOTA) 1,154.47 126 386,239 90,495 4 328

Sumber: Kantor BPSKab. Bulukumba


TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,


RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

RASIO
JUMLAH JUMLAH PENDUDUK RASIO
BEBAN
NO KECAMATAN PENDU JENIS
LAKI-LAKI (TAHUN) PEREMPUAN (TAHUN) TANG
DUK KELAMIN
0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML GUNGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1. GANTARANG 69,248 3,592 8,068 16,082 4,482 1,445 33,669 3,467 7,234 18,041 4,747 1,677 35,166 58.8 96

2. KINDANG 30,213 1,754 3,473 6,493 1,753 659 14,132 1,747 3,391 8,093 2,060 823 16,114 64.4 88

3. UJUNG BULU 42,417 2,246 4,758 9,747 2,730 707 20,188 2,116 4,479 11,535 2,910 903 21,943 56.5 92

4. UJUNG LOE 37,728 1,943 4,115 8,437 2,361 610 17,466 1,877 3,966 10,211 2,582 798 19,434 56.4 90

5. BONTO BAHARI 23,446 1,283 2,603 4,782 1,536 455 10,659 1,133 2,354 6,096 2,110 861 12,554 59.7 85

6. BONTO TIRO 24,263 1,174 2,575 4,792 2,188 606 11,335 1,088 2,371 6,221 2,955 1016 13,651 54.7 83

7. HERLANG 24,727 1,128 2,441 5,092 1,933 477 11,071 976 2,322 6,577 2,626 648 13,149 49.2 84

8. KAJANG 46,401 2,609 5,024 9,976 3,189 837 21,635 2,494 4,525 11,869 3,742 1,208 23,838 58 91

9. BULUKUMPA 50,070 2,515 5,852 13,412 4,044 1,307 27,130 2,499 5,252 14,735 4,197 1,549 28,232 52.2 96

10. RILAU ALE 37,726 1,758 3,707 7,568 2,586 833 16,452 1,780 3,454 9,252 3,019 916 18,421 62.1 89

JUMLAH (KAB/KOTA) 386,239 20,002 42,616 86,381 26,802 7,936 183,737 19,177 39,348 102,630 30,948 10,399 202,502 57.1 91

Sumber: Kantor BPS Kab.Bulukumba


TABEL 3

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 0- 4 20,002 19,177 39,179
2 5- 9 20,826 19,068 39,894
3 10 - 14 21,790 20,280 42,070
4 15 - 19 18,592 20,392 38,984
5 20 - 24 14,201 18,234 32,435
6 25 - 29 15,687 19,685 35,372
7 30 - 34 14,078 16,669 30,747
8 35 - 39 12,925 15,315 28,240
9 40 - 44 10,898 12,335 23,233
10 45 - 49 9,151 9,940 19,091
11 50 - 54 7,318 8,394 15,712
12 55 - 59 5,681 6,598 12,279
13 60 - 64 4,652 6,016 10,668
14 65 + 7,936 10,399 18,335
JUMLAH (KAB/KOTA) 183,737 202,502 386,239

Sumber: Kantor BPS Kab.Bulukumba


TABEL 4

PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KEATAS DIRINCI MENURUT
TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

LAKI-LAKI PEREMPUAN
TIDAK TIDAK
NO KECAMATAN SEKOLAH/ SLTP/ AK/ SEKOLAH/ SLTP/ SLTA/ AK/
SD/MI SLTA/ MA UNIV SD/MI UNIV
BELUM MTs DIPLOMA BELUM MTs MA DIPLOMA
TAMAT SD TAMAT SD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1. GANTARANG 8,129 7,609 4,212 5,617 710 915 9,265 7,294 4,895 6,219 577 1,052

2. KINDANG 3,325 3,113 1,722 1,673 230 388 4,179 3,290 2,208 2,805 260 405

3. UJUNG BULU 4,817 4,509 2,495 3,953 621 1,323 5,747 4,524 3,036 3,857 358 1,541

4. UJUNG LOE 4,176 3,909 2,163 2,886 365 613 5,102 4,016 2,695 3,424 318 739

5. BONTO BAHARI 2,469 2,311 1,279 1,706 281 362 3,325 2,618 1,757 2,232 207 481

6. BONTO TIRO 2,722 2,549 1,410 1,882 293 562 3,608 2,840 1,906 2,422 225 522

7. HERLANG 2,648 2,479 1,371 1,830 231 389 3,513 2,766 1,856 2,358 219 509

8. KAJANG 5,141 4,812 2,663 3,553 349 554 6,229 4,904 3,290 4,181 388 682

9. BULUKUMPA 6,647 6,222 3,443 4,593 481 775 7,514 5,915 3,969 5,034 468 1,087

10. RILAU ALE 3,946 3,694 2,044 2,727 295 579 4,817 3,792 2,544 3,233 300 697

JUMLAH (KAB/KOTA) 44,020 41,207 22,802 30,420 3,856 6,460 53,299 41,959 28,156 35,765 3,320 7,715

Sumber: Kantor BPS Kab. Bulukumba


TABEL 5

JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KECAMATAN


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

JUMLAH JUMLAH LAHIR JUMLAH BAYI JUMLAH BALITA


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITA
KELAHIRAN MATI MATI MATI
1 2 3 4 5 6 7 8

1. GANTARANG 1.PONRE 818 5 0 3649 3


2.GATTARENG 413 2 0 1448 0
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 248 4 2 890 5
4.BALIBO 321 3 3 879 1
3. UJUNG BULU 5.CAILE 834 1 6 4142 1
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 476 3 2 1995 0
7.MANYAMPA 187 1 2 883 0
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 485 9 8 1453 1
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 291 0 2 760 2
10.BATANG 179 0 0 631 0
7. HERLANG 11.HERLANG 276 0 4 1528 2
12.KARASSING 116 3 0 368 1
8. KAJANG 13.KAJANG 332 0 3 1143 0
14.LEMBANNA 529 0 4 2811 0
9. BULUKUMPA 15.TANETE 1061 0 1 3619 0
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 758 0 4 2180 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 7324 31 41 28379 16
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

Sumber:Subdin Kesga dan Promkes Dinkes Kab.Bulukumba


TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL


JUMLAH IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN JUMLAH
HAMIL
IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS
1 2 3 4 5 6 7 8
1. GANTARANG 1.PONRE 991 0 0 2 2
2.GATTARENG 564 0 0 0 0
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 274 0 0 1 1
4.BALIBO 418 0 0 0 0
3. UJUNG BULU 5.CAILE 924 0 1 1 2
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 604 0 1 0 1
7.MANYAMPA 240 0 0 0 0
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 528 0 0 2 2
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 293 0 0 0 0
10.BATANG 244 0 0 0 0
7. HERLANG 11.HERLANG 357 0 0 0 0
12.KARASSING 169 0 0 0 0
8. KAJANG 13.KAJANG 413 0 0 0 0
14.LEMBANNA 638 0 0 0 0
9. BULUKUMPA 15.TANETE 1168 0 0 0 0
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 830 1 2 0 3

JUMLAH (KAB/KOTA) 8655 1 4 6 11

Sumber:Subdin Kesga dan Promkes Dinkes Kab.Bulukumba


TABEL 7

JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

MALARIA TB PARU
NO KECAMATAN PUSKESMAS HIV AFP DBD
KLINIS (+) KLINIS (+) SEMBUH
1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 13
1. GANTARANG 1.PONRE 1228 449 212 19 12 0 0 32
2.GATTARENG 24 0 139 17 13 0 0 3
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 0 41 3 2 0 0 3
4.BALIBO 12 0 118 14 10 0 0 1
3. UJUNG BULU 5.CAILE 295 275 180 26 21 18 0 197
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 186 60 111 11 10 0 0 51
7.MANYAMPA 63 0 97 5 4 0 0 28
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 130 7 468 48 35 2 0 19
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 94 0 91 8 6 1 0 6
10.BATANG 23 0 34 3 1 0 0 0
7. HERLANG 11.HERLANG 21 0 256 18 12 0 0 3
12.KARASSING 0 0 34 1 0 0 0 0
8. KAJANG 13.KAJANG 0 0 173 32 22 0 0 8
14.LEMBANNA 0 0 271 18 12 0 0 0
9. BULUKUMPA 15.TANETE 130 1 190 13 10 0 0 3
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 44 11 207 35 28 0 0 22
JUMLAH (KAB/KOTA) 2250 803 2,622 271 198 21 0 376
ANGKA KESAKITAN

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba


TABEL 8

JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZI DAN STATUS GIZI BAYI & BALITA
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

BAYI JUMLAH BALITA % BALITA


KEC

DITIMBANG

DITIMBANG
YANG ADA

BGM+BGT
BEBAS

BB NAIK

BB NAIK
% BBLR

BALITA
LAHIR
NO KECAMATAN PUSKESMAS

BBLR

BGM

BGM
BGT

BGT
RAWAN
GIZI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1. GANTARANG 1.PONRE 818 6 0.7 4535 2409 2009 40 0 53.1 83.4 1.7 0.0 1.7
?
2.GATTARENG 413 1 0.2 1868 575 266 16 0 30.8 46.3 2.8 0.0 2.8

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 248 5 2.0 1902 364 278 1 2 19.1 76.4 0.3 0.5 0.8
?
4.BALIBO 321 5 1.6 1097 467 330 14 5 42.6 70.7 3.0 1.1 4.1

3. UJUNG BULU 5.CAILE 834 2 0.2 5129 2137 2137 56 79 41.7 100.0 2.6 3.7 6.3 ?

4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 476 2 0.4 2481 1169 689 47 45 47.1 58.9 4.0 3.8 7.9
?
7.MANYAMPA 187 2 1.1 1066 890 805 7 16 83.5 90.4 0.8 1.8 2.6

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 485 5 1.0 1984 959 713 25 0 48.3 74.3 2.6 0.0 2.6 ?

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 291 4 1.4 946 531 291 7 8 56.1 54.8 1.3 1.5 2.8
?
10.BATANG 179 1 0.6 700 367 171 14 18 52.4 46.6 3.8 0.0 3.8

7. HERLANG 11.HERLANG 276 0 0.0 1803 794 366 42 5 44.0 46.1 5.3 0.6 5.9
?
12.KARASSING 116 0 0.0 518 349 315 18 0 67.4 90.3 5.2 0.0 5.2

8. KAJANG 13.KAJANG 332 9 2.7 1643 1030 807 14 0 62.7 78.3 1.4 0.0 1.4
?
14.LEMBANNA 529 7 1.3 3440 748 548 14 18 21.7 73.3 1.9 2.4 4.3

9. BULUKUMPA 15.TANETE 1061 1 0.1 4565 2114 1596 17 13 46.3 75.5 0.8 0.6 1.4 ?

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 758 9 1.2 2817 1268 785 32 10 45.0 61.9 2.5 0.8 3.3 ?

JUMLAH (KAB/KOTA) 7324 59 0.8 36494 16171 12106 364 219 44.3 74.9 2.3 1.4 3.6 10

Sumber:Subdin Kesga dan Promkes Dinkes Kab.Bulukumba


TABEL 9

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

RUMAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH % JUMLAH %
SELURUHNYA DIPERIKSA DIPERIKSA SEHAT SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8
1. GANTARANG 1.PONRE 8,869 497 5.6 349 70.2
2.GATTARENG 5,074 230 4.5 118 51.3
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 3,460 640 0.0 274 0.0
4.BALIBO 3,127 696 22.3 175 25.1
3. UJUNG BULU 5.CAILE 8,711 4,545 52.2 3,196 70.3
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 5,003 805 16.1 157 19.5
7.MANYAMPA 2,366 180 7.6 98 54.4
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 5,250 243 4.6 152 62.6
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 3,181 905 28.5 520 57.5
10.BATANG 2,743 117 4.3 77 65.8
7. HERLANG 11.HERLANG 4,182 0 0.0 0 0.0
12.KARASSING 1,921 395 20.6 145 36.7
8. KAJANG 13.KAJANG 3,990 1,424 35.7 951 66.8
14.LEMBANNA 6,104 939 15.4 662 70.5
9. BULUKUMPA 15.TANETE 27,017 7,796 28.9 4,714 60.5
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 7,097 6,647 93.7 3,885 58.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 98,095 26,059 26.6 15,473 59.4

Sumber: Subdin Penyehatan Lingkungan Dinkes Bulukumba


TABEL 10

PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

HOTEL RESTORAN/R-MAKAN PASAR TUPM LAINNYA JUMLAH TUPM

JUMLAH YG ADA

JUMLAH YG ADA

JUMLAH YG ADA

JUMLAH YG ADA

JUMLAH YG ADA
JUMLAH SEHAT

JUMLAH SEHAT

JUMLAH SEHAT

JUMLAH SEHAT

JUMLAH SEHAT
DIPERIKSA

DIPERIKSA

DIPERIKSA

DIPERIKSA

DIPERIKSA
% SEHAT

% SEHAT

% SEHAT

% SEHAT

% SEHAT
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24

1. GANTARANG 1.PONRE 0 0 0 0 9 9 3 33.3 7 1 0 0.0 235 51 27 52.9 251 61 30 49.2


2.GATTARENG 0 0 0 0 0 0 0 0.0 3 2 1 50.0 103 63 28 44.4 106 65 29 44.6
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 0 0 0 0 0 0 0.0 3 1 0 0.0 126 124 23 18.5 129 125 23 18.4
4.BALIBO 0 0 0 0 0 0 0 0.0 3 3 1 33.3 68 61 23 37.7 71 64 24 37.5
3. UJUNG BULU 5.CAILE 0 0 0 0 52 24 17 70.8 4 2 2 100.0 467 239 181 75.7 523 265 200 75.5
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 0 0 0 0 4 4 1 25.0 3 3 0 0.0 112 112 13 11.6 119 119 14 11.8
7.MANYAMPA 0 0 0 0 1 1 1 100.0 3 3 0 0.0 51 46 28 60.9 55 50 29 58.0
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 2 0 0 0 11 11 11 100.0 3 3 0 0.0 140 90 53 58.9 149 130 63 48.5
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 0 0 0 0 0 0 0 0.0 5 5 0 0.0 144 108 75 69.4 149 113 75 66.4
10.BATANG 0 0 0 0 0 0 0 0.0 4 3 0 0.0 76 54 0 0.0 80 57 0 0.0
7. HERLANG 11.HERLANG 0 0 0 0 0 0 0 0.0 6 0 0 0.0 89 0 0 0.0 95 0 0 0.0
12.KARASSING 0 0 0 0 0 0 0 0.0 2 1 0 0.0 53 24 7 29.2 55 25 7 28.0
8. KAJANG 13.KAJANG 0 0 0 0 8 4 1 25.0 4 4 0 0.0 126 115 72 62.6 138 123 73 59.3
14.LEMBANNA 0 0 0 0 0 0 0 0.0 4 2 0 0.0 104 57 32 56.1 108 59 32 54.2
9. BULUKUMPA 15.TANETE 0 0 0 0 5 5 3 60.0 5 5 0 0.0 360 344 141 41.0 370 354 144 40.7
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 0 0 0 0 5 5 3 60.0 4 4 2 50.0 210 200 134 67.0 219 209 139 66.5
JML (KAB/KOTA) 2 0 0 0 95 63 40 63.49 63 42 6 14.3 2464 1688 837 49.6 2622 1793 883 49.2

Sumber: Subdin Penyehatan Lingkungan Dinkes Kab.Bulukumba


TABEL 11

PERSENTASE RUMAH TANGGA BER PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DIPANTAU BER PHBS * %
1 2 3 4 5 6
1. GANTARANG 1.PONRE 9,930 6,062 61.0
2.GATTARENG 4,129 1,820 44.1
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 3,583 74 2.1
4.BALIBO 2,806 2,332 83.1
3. UJUNG BULU 5.CAILE 7,816 5,544 70.9
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 5,507 2,098 38.1
7.MANYAMPA 2,366 1,982 83.8
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 5,852 4,711 80.5
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 3,121 1,895 60.7
10.BATANG 2,743 2,272 82.8
7. HERLANG 11.HERLANG 3,896 531 13.6
12.KARASSING 1,924 1,166 60.6
8. KAJANG 13.KAJANG 3,514 509 14.5
14.LEMBANNA 5,301 2,352 44.4
9. BULUKUMPA 15.TANETE 8,257 4,944 59.9
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 8,246 2,004 24.3
JML (KAB/KOTA) 78,991 40,296 51.0
Sumber : Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba
TABEL 12

JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KECAMATAN


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

JUMLAH POSYANDU PERSENTASE POSYANDU PERSEN


PURNAMA +
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH
MANDIRI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1. GANTARANG 1.PONRE 12 32 4 0 48 25.0 66.7 8.3 0 100.0 8.3

2.GATTARENG 23 5 0 0 28 82.1 17.9 0.0 0 100.0 0.0

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 16 0 0 0 16 100.0 0.0 0.0 0 100.0 0.0

4.BALIBO 1 14 1 0 16 6.3 87.5 6.3 0 100.0 6.3

3. UJUNG BULU 5.CAILE 8 16 2 0 26 30.8 61.5 7.7 0 100.0 7.7

4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 14 16 0 0 30 46.7 53.3 0.0 0 100.0 0.0

7.MANYAMPA 1 12 7 0 20 5.0 60.0 35.0 0 100.0 35.0

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 11 14 3 0 28 39.3 50.0 10.7 0 100.0 10.7

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 9 14 2 1 26 34.6 53.8 7.7 3.8 100.0 11.5

10.BATANG 5 13 4 0 22 22.7 59.1 18.2 0 100.0 18.2

7. HERLANG 11.HERLANG 15 9 0 0 24 62.5 37.5 0.0 0 100.0 0.0

12.KARASSING 0 10 2 0 12 0.0 83.3 16.7 0 100.0 16.7

8. KAJANG 13.KAJANG 9 22 2 0 33 27.3 66.7 6.1 0 100.0 6.1

14.LEMBANNA 27 6 0 0 33 81.8 18.2 0.0 0 100.0 0.0

9. BULUKUMPA 15.TANETE 40 24 2 0 66 60.6 36.4 3.0 0 100.0 3.0

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 13 25 9 0 47 27.7 53.2 19.1 0 100.0 19.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 204 232 38 1 475 42.9 48.8 8.0 0.2 100.0 8.2

Sumber : Subdin Kesga & Promkes Dinkes Bulukumba


TABEL 13

JUMLAH PENDUDUK YANG MEMANFAATKAN SARANA PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

KUNJUNGAN PUSKESMAS KUNJUNGAN RUMAH SAKIT*


NO KECAMATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8

1. GANTARANG 27,890 25 27,915

2. KINDANG 3,264 12 3,276

3. UJUNG BULU 33,272 0 33,272

4. UJUNG LOE 11,681 21 11,702

5. BONTO BAHARI 12,915 350 13,265

6. BONTO TIRO 9,963 56 10,019

7. HERLANG 9,138 40 9,178

8. KAJANG 13,144 144 13,288

9. BULUKUMPA 7,210 123 7,333

10. RILAU ALE 31,073 0 31,073

JUMLAH (KAB/KOTA) 159,550 771 160,321 25,310 6,243 31,553


PENGUNJUNG/
49,68
100.000 PENDUDUK

Sumber: Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba


TABEL 14

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN


MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR DI KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

JUMLAH YANG MEMILIKI % YANG MEMILIKI


4 (EMPAT) 4 (EMPAT)
NO SARANA KESEHATAN
JUMLAH LABKES SPESIALIS LABKES SPESIALIS
DASAR DASAR
1 2 3 4 5 6 7

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 1 100 100

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0 0 0

3 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0 0

4 PUSKESMAS 16 7 0 43.8 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 17 8 1 47.1 5.9

Sumber : Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba


TABEL 15

JUMLAH DAN PERSENTASE JENIS OBAT DAN JENIS OBAT GENERIK TERSEDIA
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

JENIS OBAT GENERIK


JUMLAH JENIS JENIS OBAT TERSEDIA
TERSEDIA
NO KECAMATAN PUSKESMAS OBAT
DIBUTUHKAN
JUMLAH % JUMLAH %

1 2 2 3 5 6 7 8

1. GANTARANG 1.PONRE 93 88 94.6 87 98.9


2.GATTARENG 98 93 94.9 93 100.0
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 124 119 96.0 118 99.2
4.BALIBO 92 87 94.6 86 98.9
3. UJUNG BULU 5.CAILE 90 85 94.4 84 98.8
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 86 81 94.2 80 98.8
7.MANYAMPA 86 81 94.2 81 81.0
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 91 86 94.5 86 100.0
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 90 85 94.4 85 100.0
10.BATANG 87 82 94.3 82 100.0
7. HERLANG 11.HERLANG 88 83 94.3 83 100.0
12.KARASSING 88 83 94.3 82 98.8
8. KAJANG 13.KAJANG 93 88 94.6 87 98.9
14.LEMBANNA 94 89 94.7 88 98.9
9. BULUKUMPA 15.TANETE 102 97 95.1 96 99.0
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 89 84 94.4 84 100.0
KABUPATEN 1491 1411 94.6 1402 99.4

Sumber: Gudang Farmasi Kabupaten Bulukumba


TABEL 16
KETERSEDIAAN OBAT GENERIK BERLOGO MENURUT JENIS OBAT
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007
KETERSEDIAAN
NO NAMA JENIS OBAT KEBUTUHAN
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 Amoksisilin syrup kering 125 mg/ml 20,935 16,000 76.4


2 Amoksisilin kapsul 250 mg 0 0 0.0
3 Amoksisilin kaplet 500 mg 13,700 7,288 53.2
4 Antasida doen tablet kombinasi 367 200 54.5
5 Antalgin (metampiron) tablet 500 mg 438 150 34.2
6 Deksametason Inj 5 mg/ml-2 ml 310 0 0.0
7 Dekstrometorfan sirup 10 mg/ 5 ml 4,458 2,500 56.1
8 Dekstrometorfan tablet 15 mg 470 200 42.6
9 Difenidramin HCL Inj 10 mg/ml-1 ml 2,191 0 0.0
10 Gliseril guaiakolat tablet 100 mg 1,087 1,000 92.0
11 Glukosa larutan infus 5%steril 4,019 1,000 24.9
12 Ibuprofen tablet 200 mg 829 700 84.4
13 Kloramfenikol kapsul 250 mg 1,535 0 0.0
14 Kotrimoksazol tablet 480 mg 4,204 1,000 23.8
15 Kloramfenamin maleat tablet 100 mg 1,976 401 20.3
16 Natrium klorida larutan infus 0,9 % steril 1,866 1,000 53.6
17 Parasetamol tablet 1,847 500 27.1
18 Ringer laktat larutan infus steril 6,684 18,000 269.3
19 Infus set dewasa 2,606 1,000 38.4
20 Tetrasiklin 250 mg 1,127 0 0.0
21 Vitamin B kompleks 1,645 1,000 60.8
22 Retinol (vit A) kapsul 200.000 IU 0 335 #DIV/0!
23 Tablet tambah darah 174 100 57.5
24 Garam oralit 295 700 237.3
25 Kotrimoksasol 120 mg 984 500 50.8
26 Kotrimoksasol suspensi 19,713 10,000 50.7
27 Klorokuin tablet 69 116 168.1
28 PPC Injeksi 0 0 0.0
29 Obat anti tuberkulosis kategori I 0 0 0.0
30 Obat anti tuberkulosis kategori II 0 0 0.0
31 Obat anti tuberkulosis kategori III 0 0 0.0
32 Obat anti tuberkulosis sisipan 0 0 0.0
33 Obat anti tuberkulosis kategori anak 0 0 0.0
34 Prednison tablet 1,215 600 49.4
35 Asam askorbat 50 mg 984 1,500 152.4

JUMLAH 95,728 65,790 68.7


Sumber: Gudang Farmasi Kabupaten Bulukumba
TABEL 17

PERSENTASE PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN


MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007
PERTOLONGAN PERSALINAN
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS OLEH TENAGA KESEHATAN
PERSALINAN
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6

1. GANTARANG 1.PONRE 810 694 85.7


2.GATTARENG 412 410 99.5
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 243 202 83.1
4.BALIBO 318 223 70.1
3. UJUNG BULU 5.CAILE 832 797 95.8
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 473 461 97.5
7.MANYAMPA 186 179 96.2
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 473 447 94.5
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 290 277 95.5
10.BATANG 179 173 96.6
7. HERLANG 11.HERLANG 274 212 77.4
12.KARASSING 113 88 77.9
8. KAJANG 13.KAJANG 330 185 56.1
14.LEMBANNA 525 429 81.7
9. BULUKUMPA 15.TANETE 1060 876 82.6
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 755 665 88.1
KABUPATEN 7273 6318 86.9
Sumber : Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba
TABEL 18

PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI


MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI

1 2 3 4 5 6

1. GANTARANG 1.PONRE 13 13 100.0


2.GATTARENG 7 6 85.7
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 5 0 0
4.BALIBO 4 3 75
3. UJUNG BULU 5.CAILE 9 9 100.0
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 9 6 66.7
7.MANYAMPA 3 2 66.7
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 8 8 100
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 6 1 16.7
10.BATANG 6 6 100.0
7. HERLANG 11.HERLANG 5 4 80
12.KARASSING 3 2 66.7
8. KAJANG 13.KAJANG 8 6 75
14.LEMBANNA 11 9 81.8
9. BULUKUMPA 15.TANETE 16 13 81.25
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 13 9 69.2
KABUPATEN 126 97 77.0

Sumber : Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba


TABEL 19

JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS, DI KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

DESA/KEL TERKENA KLB


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6 7
1. GANTARANG 1.PONRE 13 1 1 100
2.GATTARENG 7 0 0 0

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 5 0 0 0

4.BALIBO 4 1 1 0

3. UJUNG BULU 5.CAILE 9 2 2 100

4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 9 2 1 50

7.MANYAMPA 3 1 1 0

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 8 2 1 0

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 6 2 1 50

10.BATANG 6 0 0 0

7. HERLANG 11.HERLANG 5 0 0 0

12.KARASSING 3 1 1 0

8. KAJANG 13.KAJANG 8 0 0 0

14.LEMBANNA 11 0 0 0

9. BULUKUMPA 15.TANETE 16 2 2 0

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 13 3 1 33.3

JUMLAH (KAB/KOTA) 126 17 12 70.6

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba


TABEL 20

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN , CFR, KLB


MENURUT JENIS KLB, JUMLAH KECAMATAN, DAN JUMLAH DESA YANG TERSERANG
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

YANG DISERANG JUMLAH


JENIS KEJADIAN LUAR JUMLAH JUMLAH ATTACK RATE
NO PENDUDUK CFR (%)
BIASA JUMLAH KEC JUMLAH DESA PENDERITA KEMATIAN (%)
TERANCAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 DIARE 3 3 535 50 0 0.00 0.00

2 DBD 3 5 325 27 0 8.31 0.00

3 AFP 4 4 216 4 0 1.85 0.00

4 MARASMUS 2 2 65 2 0 0.00 0.00

5 TN 2 2 145 2 1 1.38 50.00

6 Keracunan Makanan 0 0 0 0 0 0.00 0.00

7 Typhoid 1 1 315 21 0 6.67 0.00

8 Suspect Flu Burung 1 1 115 1 0 0.00 0.00

9 Campak 1 1 67 10 0 14.93 0.00

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba


TABEL 21

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN Fe1, Fe3, IMUNISASI TT1 DAN TT2
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

JUMLAH Fe1 Fe3 IMUNISASI TT1 IMUNISASI TT2


NO KECAMATAN PUSKESMAS
IBU HAMIL JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 13 14 15 16
1. GANTARANG 1.PONRE 991 991 100.0 862 87.0 991 100.0 424 42.8
2.GATTARENG 564 564 100.0 485 86.0 564 100.0 426 75.5
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 274 274 100.0 217 79.2 274 100.0 34 12.4
4.BALIBO 418 418 100.0 350 83.7 418 100.0 271 64.8
3. UJUNG BULU 5.CAILE 924 924 100.0 817 88.4 924 100.0 553 59.8
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 604 604 100.0 502 83.1 604 100.0 439 72.7
7.MANYAMPA 240 240 100.0 226 94.2 240 100.0 204 85.0
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 528 528 100.0 432 81.8 528 100.0 421 79.7
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 293 293 100.0 293 100.0 293 100.0 223 76.1
10.BATANG 244 244 100.0 190 77.9 244 100.0 210 86.1
7. HERLANG 11.HERLANG 357 357 100.0 285 79.8 357 100.0 182 51.0
12.KARASSING 169 169 100.0 126 74.6 169 100.0 112 66.3
8. KAJANG 13.KAJANG 413 413 100.0 369 89.3 413 100.0 310 75.1
14.LEMBANNA 638 638 100.0 492 77.1 638 100.0 419 65.7
9. BULUKUMPA 15.TANETE 1168 1168 100.0 999 85.5 1168 100.0 947 81.1
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 830 830 100.0 767 92.4 830 100.0 551 66.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 8655 8655 100.0 7412 85.6 8655 100.0 5726 66.2

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba


TABEL 22
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

JUMLAH BAYI YANG DIBERI


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI ASI EKSKLUSIF
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6

1. GANTARANG 1.PONRE 909 346 38.1


2.GATTARENG 476 191 40.1
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 189 79 41.8
UJUNG BULU 4.BALIBO 342 125 36.5
3. 5.CAILE 1752 478 27.3
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 462 223 48.3
7.MANYAMPA 264 89 33.7
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 504 246 48.8
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 273 131 48.0
10.BATANG 278 124 44.6
7. HERLANG 11.HERLANG 413 189 45.8
12.KARASSING 179 89 49.7
8. KAJANG 13.KAJANG 338 147 43.5
14.LEMBANNA 516 211 40.9
9. BULUKUMPA 15.TANETE 1040 406 39.0
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 769 328 42.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 8,704 3,402 39.1

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba


TABEL 23

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

PELAYANAN DASAR GIGI UKGS (PROM + PREV)


MURID SD DIPERIKSA MURID SD
NO KECAMATAN PUSKESMAS RASIO JUMLAH
TUMPATAN PENCABUTAN JUMLAH
JUMLAH TAMBAL/ MURID PERLU % MENDAPAT
GIGI TETAP GIGI TETAP JUMLAH % MENDAPAT
CABUT SD PERAWATAN PERAWATAN
PERAWATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1. GANTARANG 1.PONRE 42 1082 1124 0 247 22.0

2.GATTARENG 0 183 183 2663 426 232.8

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 0 0 0 0 0.0

4.BALIBO 0 41 41 94 0 0.0

3. UJUNG BULU 5.CAILE 12 480 492 100 4182 850.0

4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 24 80 104 73 70 0.0

7.MANYAMPA 0 17 17 2 2 0.0

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 0 132 132 39 140 106.1

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 59 722 781 139 297 38.0

10.BATANG 7 24 31 0 0 0.0

7. HERLANG 11.HERLANG 0 33 33 65 80 242.4

12.KARASSING 0 0 0 15 0 0.0

8. KAJANG 13.KAJANG 1 48 49 65 112 228.6

14.LEMBANNA 13 73 86 7 15 17.4

9. BULUKUMPA 15.TANETE 16 194 210 139 139 66.2

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 0 389 389 302 89 22.9

JUMLAH (KAB/ KOTA) 174 3498 3672 3703 5799 157.9

Sumber: Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba


TABEL 24

PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

PELAYANAN KESEHATAN KERJA


NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PEKERJA JUMLAH YANG
%
FORMAL DILAYANI
1 2 3 4 5 6
1. GANTARANG 1.PONRE 4,603 2,713 58.9
2.GATTARENG 793 586 73.9
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 80 37 46.3
4.BALIBO 246 159 64.6
3. UJUNG BULU 5.CAILE 12,229 8,270 67.6
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 2,413 975 40.4
7.MANYAMPA 306 201 65.7
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 2,765 1,641 59.3
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 4,225 2,531 59.9
10.BATANG 1,583 931 58.8
7. HERLANG 11.HERLANG 2,027 1,211 59.7
12.KARASSING 233 138 59.2
8. KAJANG 13.KAJANG 2,170 1,322 60.9
14.LEMBANNA 1,073 621 57.9
9. BULUKUMPA 15.TANETE 1,814 1,082 59.6
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 4,220 2,571 60.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 40,780 24,989 61.3
Sumber : Subdin Penyehatan Lingkungan Dinkes Kab.Bulukumba
TABEL 25

PERSENTASE KELUARGA MISKIN MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

PELAYANAN GAKIN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KK MISKIN
KK MISKIN
%
MENDAPAT YANKES
1 2 3 4 5 6
1. GANTARANG 1.PONRE 1,873 785 41.9
2.GATTARENG 636 173 27.2
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 607 100 16.5
4.BALIBO 535 341 63.7
3. UJUNG BULU 5.CAILE 2,113 2,095 99.1
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 1,590 1,353 85.1
7.MANYAMPA 396 218 55.1
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 706 464 65.7
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 369 237 64.2
10.BATANG 790 434 54.9
7. HERLANG 11.HERLANG 786 390 49.6
12.KARASSING 352 477 135.5
8. KAJANG 13.KAJANG 1,157 843 72.9
14.LEMBANNA 1,696 420 24.8
9. BULUKUMPA 15.TANETE 1,814 525 28.9
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 1,591 1,085 68.2

JUMLAH (KAB/KOTA) 17011 9940 58.4


PERSENTASE

Sumber : Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba


TABEL 26

PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

TENAGA KESEHATAN
PERAWAT TEKNISI
NO UNIT KERJA MEDIS FARMASI GIZI SANITASI KESMAS
& BIDAN MEDIS JUMLAH
JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

PUSKESMAS (termasuk PUSTU dan


1 31 9.0 219 63.8 18 5.2 25 7.3 12 3.5 24 7.0 14 4.1 343
POLINDES)

2 RUMAH SAKIT 14 11.7 66 55.0 8 6.7 4 3.3 24 20.0 2 1.7 2 1.7 120

3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES (AKPER) 0 0 9 100 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 11

4 SARANA KESEHATAN LAIN 0 0 1 25 3 75 0 0 0 0 0 0 0 0 4


(UPTD INSTALASI FARMASI)
5 DINKES KAB/KOTA 1 2.0 10 20.0 3 6.0 5 10.0 1 2.0 11 22.0 19 38.0 50

JUMLAH 46 8.71 305 57.8 32 6.06 34 6.44 37 7.0 37 7.01 37 7.01 528
Sumber: Sub Bagian Kepegawaian Dinkes Kab.Bulukumba
Keterangan:
Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi
Perawat : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan Lingkungan
& bidan Kesmas : SKM, MPH, dll
Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker
Gizi : Lulusan DI, DIII Gizi (SPAG dan AKZI) dan DIV
TABEL 27
JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

TENAGA KESEHATAN
NO UNIT KERJA PERAWAT & TEKNISI
MEDIS FARMASI GIZI SANITASI KESMAS JUMLAH
BIDAN MEDIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PUSKESMAS :
1. PONRE 4 26 3 2 2 2 1 40
2. GATTARENG 1 10 1 2 1 2 1 18
3. BORONG RAPPOA 0 7 0 1 0 1 0 9
4. BALIBO 2 12 0 1 0 2 0 17
5. CAILE 4 16 1 2 1 3 0 27
6. UJUNG LOE 4 19 2 3 1 4 0 33
7. MANYAMPA 2 8 1 2 1 0 1 15
8. BONTO BAHARI 1 17 2 2 1 2 1 26
9. BONTO TIRO 1 10 1 1 1 0 1 15
10. BATANG 1 9 1 0 0 1 2 14
11. HERLANG 1 11 1 1 0 0 2 16
12. KARASSING 0 5 0 0 0 1 2 8
13. KAJANG 1 9 1 2 0 1 2 16
14. LEMBANNA 3 13 0 1 1 0 1 19
15. TANETE 4 22 2 2 2 2 0 34
16 BONTO BANGUN 2 25 2 3 1 3 0 36

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 31 219 18 25 12 24 14 343

RUMAH SAKIT :
1. RSU Bulukumba 14 66 8 4 24 2 2 120

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 14 66 8 4 24 2 2 120


Sumber: Sub.Bagian Kepegawaian Dinkes Kab.Bulukumba
Keterangan:
Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Me: Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Aneste
Perawat : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK dan DIII Kesehatan Lingkung
Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Kesmas : SKM, MPH, dll
Gizi : Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI)
TABEL 28

JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

JUMLAH TENAGA MEDIS


NO UNIT KERJA
DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI [a] JUMLAH DOKTER KELUARGA
1 2 3 4 5 6 7
1. PONRE 0 3 1 4 0
2. GATTARENG 0 1 0 1 0
3. BORONG RAPPOA 0 0 0 0 0
4. BALIBO 0 1 1 2 0
5. CAILE 0 3 1 4 0
6. UJUNG LOE 0 3 1 4 0
7. MANYAMPA 0 2 0 2 0
8. BONTO BAHARI 0 1 0 1 0
9. BONTO TIRO 0 1 0 1 0
10. BATANG 0 1 0 1 0
11. HERLANG 0 1 0 1 0
12. KARASSING 0 0 0 0 0
13. KAJANG 0 1 0 1 0
14. LEMBANNA 0 2 1 3 0
15. TANETE 0 3 1 4 0
16 BONTO BANGUN 0 2 0 2 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 25 6 31 0
1. RSU Bulukumba 4 9 1 14 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 9 1 14 0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0
SARANA KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 2 1 3 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 4 36 8 48 0
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
Sumber: Sub.Bagian Kepegawaian Dinkes Kab.Bulukumba
TABEL 29

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI


NO UNIT KERJA
APOTEKER S1 FARMASI D-III FARMASI ASS APOTEKER JUMLAH D-IV/S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1. PONRE 1 1 0 1 3 1 1 0 2
2. GATTARENG 0 0 1 0 1 1 1 0 2
3. BORONG RAPPOA 0 0 0 0 0 0 1 0 1
4. BALIBO 0 0 0 0 0 0 1 0 1
5. CAILE 1 0 0 0 1 0 1 1 2
6. UJUNG LOE 1 0 0 1 2 0 2 1 3
7. MANYAMPA 0 0 0 1 1 0 1 1 2
8. BONTO BAHARI 0 1 0 1 2 0 1 1 2
9. BONTO TIRO 0 1 0 0 1 0 0 1 1
10. BATANG 0 1 0 0 1 0 0 0 0
11. HERLANG 0 0 1 0 1 0 0 1 1
12. KARASSING 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13. KAJANG 1 0 0 0 1 0 2 0 2
14. LEMBANNA 0 0 0 0 0 0 1 0 1
15. TANETE 1 0 1 0 2 0 1 1 2
16 BONTO BANGUN 0 0 2 0 2 0 3 0 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 5 4 5 4 18 2 16 7 25
1. RSU Bulukumba 3 0 0 5 8 2 2 0 4
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 0 0 5 8 2 2 0 4
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SARANA KESEHATAN LAIN 0 0 1 1 2 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 2 1 0 0 3 0 4 1 5
JUMLAH (KAB/KOTA) 10 5 6 10 31 4 22 8 34
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK

Sumber: Sub.Bagian Kepegawaian Dinkes Kab.Bulukumba


TABEL 30
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2007
NO UNIT KERJA TENAGA KEPERAWATAN
PERAWAT BIDAN
SARJANA KEPW DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. PONRE 0 8 8 16 0 10 10
2. GATTARENG 0 4 3 7 0 3 3
3. BORONG RAPPOA 0 2 4 6 0 1 1
4. BALIBO 0 4 5 9 0 3 3
5. CAILE 0 6 6 12 0 4 4
6. UJUNG LOE 0 4 7 11 0 8 8
7. MANYAMPA 0 3 3 6 0 2 2
8. BONTO BAHARI 0 4 8 12 0 5 5
9. BONTO TIRO 0 3 4 7 0 3 3
10. BATANG 0 4 2 6 0 3 3
11. HERLANG 0 3 6 9 0 2 2
12. KARASSING 0 1 2 3 0 2 2
13. KAJANG 0 2 6 8 0 1 1
14. LEMBANNA 0 2 7 9 0 4 4
15. TANETE 0 5 12 17 0 5 5
16 BONTO BANGUN 0 5 9 14 0 11 11
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 60 92 152 0 67 67
1. RSU Bulukumba 3 42 12 57 0 9 9
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 42 12 57 0 9 9
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 8 0 1 9 0 0 0
SARANA KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 0 2 3 0 2 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 12 102 107 221 0 78 78
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK

Sumber : Sub Bagian Kepegawaian Dinkes Kab.Bulukumba


TABEL 31

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN


KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2007
NO UNIT KERJA TENAGA KESMAS TENAGA SANITASI
[a]
SARJANA KESMAS D-III KESMAS JUMLAH D-III SANITASI D-I SANITASI JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8

1. PONRE 1 0 1 1 1 2
2. GATTARENG 1 0 1 2 0 2
3. BORONG RAPPOA 0 0 0 1 0 1
4. BALIBO 0 0 0 1 1 2
5. CAILE 1 0 1 2 1 3
6. UJUNG LOE 1 0 1 3 1 4
7. MANYAMPA 3 0 3 0 0 0
8. BONTO BAHARI 1 0 1 1 1 2
9. BONTO TIRO 1 0 1 0 0 0
10. BATANG 1 0 1 1 0 1
11. HERLANG 1 0 1 0 0 0
12. KARASSING 1 0 1 1 0 1
13. KAJANG 1 0 1 1 0 1
14. LEMBANNA 0 0 0 0 0 0
15. TANETE 1 0 1 1 1 2
16 BONTO BANGUN 0 0 0 2 1 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 14 0 14 17 7 24
1. RSU Bulukumba 2 0 2 2 0 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 0 2 2 0 2
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 2 0 2 0 0 0
SARANA KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 19 0 19 4 7 11
JUMLAH (KAB/KOTA) 37 0 37 23 14 37
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
Sumber: Sub.Bagian Kepegawaian Dinkes Kab.Bulukumba
TABEL 32

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

TENAGA TEKNISI MEDIS


NO
UNIT KERJA ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7
1. PONRE 2 0 0 0 2
2. GATTARENG 1 0 0 0 1
3. BORONG RAPPOA 0 0 0 0 0
4. BALIBO 0 0 0 0 0
5. CAILE 1 0 0 0 1
6. UJUNG LOE 1 0 0 0 1
7. MANYAMPA 1 0 0 0 1
8. BONTO BAHARI 1 0 0 0 1
9. BONTO TIRO 1 0 0 0 1
10. BATANG 0 0 0 0 0
11. HERLANG 0 0 0 0 0
12. KARASSING 0 0 0 0 0
13. KAJANG 0 0 0 0 0
14. LEMBANNA 1 0 0 0 1
15. TANETE 2 0 0 0 2
16 BONTO BANGUN 1 0 0 0 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 12 0 0 0 12
1. RSU Bulukumba 9 10 1 4 24
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 9 10 1 4 24
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0
SARANA KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 0 0 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 10 1 4 37
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK

Sumber: Sub.Bagian Kepegawaian Dinkes Kab.Bulukumba


TABEL 33

PENDUDUK PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

JUMLAH PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN


JUMLAH BAPEL &
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRA JAMSOS KARTU DANA
PENDUDUK ASKES LAINNYA JUMLAH %
BAPEL TEK SEHAT SEHAT
JPKM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. GANTARANG 1.PONRE 44,080


2.GATTARENG 24,755
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 14,834
4.BALIBO 15,412
3. UJUNG BULU 5.CAILE 42,131
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 25,031
7.MANYAMPA 11,869
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 23,213
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 13,174
10.BATANG 11,812
7. HERLANG 11.HERLANG 15,882
12.KARASSING 8,338
8. KAJANG 13.KAJANG 19,790
14.LEMBANNA 25,683
9. BULUKUMPA 15.TANETE 55,362
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 34,873

JUMLAH (KAB/KOTA) 386,239


PERSENTASE

Sumber: Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba


TABEL 34

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:


1 APBD KAB/KOTA (Termasuk DAK) 24,603,024,890 75.1
2 APBD PROPINSI 0 0
3 APBN (Termasuk PKPS-BBM / Askeskin) 6,998,647,750 21.4
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 1,138,462,000 3.5
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0 0.0
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 32,740,134,640 100%

TOTAL APBD KAB/KOTA 478,164,760,346.19

% APBD KES THD APBD KAB/KOTA 6.8

ANGGARAN KES PERKAPITA 84,767

Sumber: Sub Bagian Keuangan Dinkes Kab.Bulukumba


TABEL 35

PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

AKSES AIR BERSIH % AKSES AIR BERSIH

JUMLAH JUMLAH %

KEMASAN
KEMASAN

LAINNYA

LAINNYA
LEDENG

LEDENG
JUMLAH

JUMLAH
(DAMIU)
(PDAM)

(PDAM)
NO KECAMATAN PUSKESMAS KELUARGA KELUARGA KELUARGA

PAH

PAH
SGL

SGL
SPT

SPT
ADA DIPERIKSA DIPERIKSA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. GANTARANG 1.PONRE 10,379 6,248 60.2 573 0 2,679 0 0 271 3,523 9.2 0 42.9 0 0.0 4.3 56.4

2.GATTARENG 5,641 3,108 55.1 8 0 1,311 0 0 1,411 2,722 0.3 0 42.2 0 0.0 45.4 87.6

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 3,277 1,884 57.5 11 0 28 0 0 1,054 1,082 0.6 0 1.5 0 0.0 55.9 57.4

4.BALIBO 3,846 2,215 57.6 0 0 1,132 0 0 739 1,871 0.0 0 51.1 0 0.0 33.4 84.5

3. UJUNG BULU 5.CAILE 10,319 9,205 89.2 3,527 0 3,576 0 15 1,975 5,566 38.3 0 38.8 0 0.2 21.5 60.5

4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 6,101 3,545 58.1 0 0 1,748 0 0 74 1,822 0.0 0 49.3 0 0.0 2.1 51.4

7.MANYAMPA 2,366 1,463 61.8 31 0 158 0 0 502 660 2.1 0 10.8 0 0.0 34.3 45.1

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 5,258 3,970 75.5 2,002 0 462 0 1 1,369 1,832 50.4 0 11.6 0 0.0 34.5 46.1

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 3,680 2,237 60.8 240 0 213 0 0 591 804 10.7 0 9.5 0 0.0 26.4 35.9

10.BATANG 2,743 1,391 50.7 0 0 339 0 0 22 361 0.0 0.0 24.4 0 0.0 1.6 26.0

7. HERLANG 11.HERLANG 4,182 2,196 52.5 0 0 615 0 1 115 731 0.0 0 28.0 0 0.0 5.2 33.3

12.KARASSING 1,921 976 50.8 0 0 248 0 0 11 259 0.0 0 25.4 0 0.0 1.1 26.5

8. KAJANG 13.KAJANG 4,959 2,762 55.7 187 0 511 0 1 514 1,026 6.8 0 18.5 0 0.0 18.6 37.1

14.LEMBANNA 6,826 2,632 38.6 0 0 967 0 0 434 1,401 0.0 0 36.7 0 0.0 16.5 53.2

9. BULUKUMPA 15.TANETE 12,222 9,273 75.9 0 0 2,873 0 2 2,693 5,568 0.0 0 31.0 0 0.0 29.0 60.0

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 8,355 6,366 76.2 0 0 3,468 0 0 47 3,515 0.0 0 54.5 0 0.0 0.7 55.2

JUMLAH (KAB/KOTA) 92,075 59,471 64.6 6,579 0 20,328 0 20 11,822 38,749 11.1 0 34.2 0 0.0 19.9 65.2

Sumber: Subdin Penyehatan Lingkungan Dinkes Kab.Bulukumba


TABEL 36

JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF


MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PUS
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1. 1.PONRE
GANTARANG 11,836 818 6.9 9,318 78.7
2.GATTARENG
2. 3.BORONG RAPPOA
KINDANG 5,306 363 6.8 2,704 51.0
4.BALIBO
3. UJUNG BULU 5.CAILE 6,383 922 14.4 3,772 59.1
4. 6.UJUNG LOE
UJUNG LOE 6,580 1033 15.7 5,245 79.7
7.MANYAMPA
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 3,911 238 6.1 2,164 55.3
6. 9.BONTO TIRO
BONTO TIRO 4,178 556 13.3 2,696 64.5
10.BATANG
7. 11.HERLANG
HERLANG 3,715 776 20.9 2,768 74.5
12.KARASSING
8. 13.KAJANG
KAJANG 8,226 764 9.3 5,394 65.6
14.LEMBANNA
9. BULUKUMPA 15.TANETE 8,600 787 9.2 6,073 70.6
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 5,831 517 8.9 4,805 82.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 64,566 6,774 10.5 44,939 69.6
Sumber : Kantor BKBD/BKKBN Kab.Bulukumba
TABEL 37

JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

JUMLAH PESERTA KB AKTIF % PESERTA KB AKTIF


MKJP NON MKJP MKJP NON MKJP
MKJP + MKJP
NO KECAMATAN OBAT OBAT
MOP/ IMP SUN KON LAIN NON MOP/ IMP SUN KON LAIN + NON
IUD PIL VAGI IUD PIL VAGIN
MOW LANT TIK DOM NYA MKJP MOW LANT TIK DOM NYA MKJP
NA A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. GANTARANG 162 55 1,348 4,398 3,245 110 0 0 9318 1.7 0.6 14.5 47.2 34.8 1.2 0 0 100.0

2. KINDANG 7 3 333 1,423 896 42 0 0 2704 0.3 0.1 12.3 52.6 33.1 1.6 0 0 100.0

3. UJUNG BULU 81 82 133 2,623 801 52 0 0 3772 2.1 2.2 3.5 69.5 21.2 1.4 0 0 100.0

4. UJUNG LOE 91 48 416 1,839 2,814 37 0 0 5245 1.7 0.9 7.9 35.1 53.7 0.7 0 0 100.0

5. BONTO BAHARI 20 10 78 902 1,141 13 0 0 2164 0.9 0.5 3.6 41.7 52.7 0.6 0 0 100.0

6. BONTO TIRO 22 21 90 630 1,900 33 0 0 2696 0.8 0.8 3.3 23.4 70.5 1.2 0 0 100.0

7. HERLANG 117 21 115 1,032 1,433 50 0 0 2768 4.2 0.8 4.2 37.3 51.8 1.8 0 0 100.0

8. KAJANG 19 37 103 3,293 1,891 51 0 0 5394 0.4 0.7 1.9 61.0 35.1 0.9 0 0 100.0

9. BULUKUMPA 88 24 274 3,055 2,426 206 0 0 6073 1.4 0.4 4.5 50.3 39.9 3.4 0 0 100.0

10. RILAU ALE 309 106 521 2,050 1,527 292 0 0 4805 6.4 2.2 10.8 42.7 31.8 6.1 0 0 100.0

KAB/KOTA) 916 407 3,411 21,245 18,074 886 0 0 44,939 2.0 0.9 7.6 47.3 40.2 2.0 0 0 100.0

SumbeR : Kantor BKBD/BKKBN Kab.Bulukumba


TABEL 38
PELAYANAN KB BARU MENURUT KECAMATAN
DI KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

JUMLAH PESERTA KB BARU % PESERTA KB BARU


MKJP NON MKJP MKJP NON MKJP
NO KECAMATAN MKJP MKJP
MOP/ IMP SUN KOND OBAT LAIN + NON MOP/ IMP SUN KON OBAT LAIN + NON
IUD PIL IUD PIL
MOW LANT TIK OM VAGINA NYA MKJP MOW LANT TIK DOM VAGINA NYA MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. GANTARANG 1 1 72 418 315 11 0 0 818 0.1 0.122 8.8 51.1 38.5 1.3 0 0 100.0
2. KINDANG 0 0 51 267 32 13 0 0 363 0.0 0 14.0 73.6 8.8 3.6 0 0 100.0
3. UJUNG BULU 18 28 47 585 216 28 0 0 922 2.0 3.037 5.1 63.4 23.4 3.0 0 0 100.0
4. UJUNG LOE 8 0 46 409 540 30 0 0 1033 0.8 0.0 4.5 39.6 52.3 2.9 0 0 100.0
5. BONTO BAHARI 0 0 9 167 56 6 0 0 238 0.0 0 3.8 70.2 23.5 2.5 0 0 100.0
6. BONTO TIRO 0 0 5 317 224 10 0 0 556 0.0 0 0.9 57.0 40.3 1.8 0 0 100.0
7. HERLANG 0 0 15 508 252 1 0 0 776 0.0 0 1.9 65.5 32.5 0.1 0 0 100.0
8. KAJANG 2 2 23 598 126 13 0 0 764 0.3 0.262 3.0 78.3 16.5 1.7 0 0 100.0
9. BULUKUMPA 1 1 15 465 269 36 0 0 787 0.1 0.1 1.9 59.1 34.2 4.6 0 0 100.0
10. RILAU ALE 8 0 33 366 95 15 0 0 517 1.5 0.0 6.4 70.8 18.4 2.9 0 0 100.0
JML (KAB/KOTA) 38 32 316 4100 2125 163 0 0 6774 0.6 0.5 4.7 60.5 31.4 2.4 0 0 100.0

Sumber: Kantor BKBD/BKKBN Kab.Bulukumba


TABEL 39

JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS


DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK
DIPERINCI MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007

JUMLAH KORBAN % KORBAN


JUMLAH
NO KECAMATAN
KECELAKAAN LUKA LUKA LUKA LUKA
MATI JML MATI JML
BERAT RINGAN BERAT RINGAN
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. GANTARANG 33 18 18 27 63 28.6 28.6 42.9 100


2. KINDANG 2 1 2 4 7 14.3 28.6 57.1 100
3. UJUNG BULU 31 14 12 28 54 25.9 22.2 51.9 100
4. UJUNG LOE 19 13 6 12 31 41.9 19.4 38.7 100
5. BONTO BAHARI 10 6 6 24 36 16.7 16.7 66.7 100
6. BONTO TIRO 2 0 3 2 5 0.0 60.0 40.0 100
7. HERLANG 3 1 2 5 8 12.5 25.0 62.5 100
8. KAJANG 7 6 3 5 14 42.9 21.4 35.7 100
9. BULUKUMPA 8 7 2 8 17 41.2 11.8 47.1 100
10. RILAU ALE 13 9 6 8 23 39.1 26.1 34.8 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 128 75 60 123 258 29.1 23.3 47.7 100


RASIO PER 100.000 PENDUDUK 0.07

Sumber : Kantor Satlantas Polres Bulukumba


TABEL 40

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KEATAS YG MELEK HURUF


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH


NO KECAMATAN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1. GANTARANG 32,133 47.9 33,967 50.7 66,100 98.6


2. KINDANG 13,523 46.4 15,444 52.9 28,967 99.3
3. UJUNG BULU 18,530 45 20,291 49.3 38,821 94.4
4. UJUNG LOE 16,922 47 18,954 52.6 35,876 99.6
5. BONTO BAHARI 10,133 45 12,300 54.6 22,433 99.6
6. BONTO TIRO 10,728 44.5 12,946 53.7 23,674 98.2
7. HERLANG 10,775 45 12,921 53.9 23,696 98.9
8. KAJANG 20,619 46 22,868 51 43,487 97.1
9. BULUKUMPA 22,656 47.4 24,745 51.8 47,401 99.2
10. RILAU ALE 15,975 46.8 17,959 52.7 33,934 99.5
JUMLAH 171,994 46.4 192,395 51.9 364,389 98.3
Sumber : Kantor Diknas Bulukumba.
SPM 1

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL K4, IBU HAMIL RISTI DAN PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

IBU HAMIL IBU BERSALIN

NO PUSKESMAS
RISTI DITOLONG
JUMLAH K4 % JML RISTI % JUMLAH %
DIRUJUK NAKES

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. GANTARANG 1.PONRE 991 862 87.0 239 35 14.6 810 694 85.7
2.GATTARENG 564 485 86.0 134 7 5.2 412 410 99.5
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 274 217 79.2 56 16 28.6 243 202 83.1
4.BALIBO 418 350 83.7 112 19 17.0 318 223 70.1
3. UJUNG BULU 5.CAILE 924 817 88.4 341 45 13.2 832 797 95.8
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 604 502 83.1 198 25 12.6 473 461 97.5
7.MANYAMPA 240 226 94.2 102 1 1.0 186 179 96.2
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 528 432 81.8 238 49 20.6 473 447 94.5
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 293 293 100.0 92 23 25.0 290 277 95.5
10.BATANG 244 190 77.9 84 12 14.3 179 173 96.6
7. HERLANG 11.HERLANG 357 285 79.8 149 8 5.4 274 212 77.4
12.KARASSING 169 126 74.6 83 4 4.8 113 88 77.9
8. KAJANG 13.KAJANG 413 369 89.3 103 15 14.6 330 185 56.1
14.LEMBANNA 638 492 77.1 205 27 13.2 525 429 81.7
9. BULUKUMPA 15.TANETE 1168 999 85.5 365 23 6.3 1060 876 82.6
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 830 767 92.4 266 69 25.9 755 665 88.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 8655 7412 85.6 2767 378 13.7 7273 6318 86.9

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 2

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

NEONATUS BAYI BAYI LAHIR


NO KECAMATAN PUSKESMAS
BBLR % BBLR
JUMLAH KN % JML BAYI KUNJ % JML LAHIR BBLR % BBLR
DITANGANI DITANGANI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1. GANTARANG 1.PONRE 813 813 100.0 909 825 90.8 818 6 0.7 6 100
2.GATTARENG 411 407 99.0 476 300 63.0 413 1 0.2 1 100
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 244 244 100.0 189 166 87.8 248 5 2.0 5 0
4.BALIBO 318 318 100.0 342 318 93.0 321 5 1.6 5 100
3. UJUNG BULU 5.CAILE 833 833 100.0 1752 1690 96.5 834 2 0.2 2 100
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 473 473 100.0 462 421 91.1 476 2 0.4 2 100
7.MANYAMPA 186 186 100.0 264 186 70.5 187 2 1.1 2 0
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 476 476 100.0 504 476 94.4 485 5 1.0 5 100
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 291 291 100.0 273 247 90.5 291 4 1.4 4 100
10.BATANG 179 179 100.0 278 192 69.1 179 1 0.6 1 0
7. HERLANG 11.HERLANG 276 276 100.0 413 237 57.4 276 0 0.0 0 0
12.KARASSING 113 113 100.0 179 120 67.0 116 0 0.0 0 0
8. KAJANG 13.KAJANG 332 332 100.0 338 182 53.8 332 9 2.7 9 100
14.LEMBANNA 529 529 100.0 516 367 71.1 529 7 1.3 7 100
9. BULUKUMPA 15.TANETE 1061 1061 100.0 1040 921 88.6 1061 1 0.1 1 100
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 758 758 100.0 769 758 98.6 758 9 1.2 9 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 7293 7289 99.9 8704 7406 85.1 7324 59 0.8 59 100

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 3

CAKUPAN DETEKSI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN SISWA SD DAN PELAYANAN KES.REMAJA
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

ANAK BALITA & PRA SEKOLAH SISWA SD/MI REMAJA


NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAYANI
JUMLAH DI DETEKSI % JUMLAH DIPERIKSA % JUMLAH %
KES
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. GANTARANG 1.PONRE 0 226 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0


2.GATTARENG 0 100 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 50 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0
4.BALIBO 1,561 68 4.4 1948 0 0 2073 0 0
3. UJUNG BULU 5.CAILE 0 405 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 0 64 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0
7.MANYAMPA 0 48 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 2,572 1,419 55.2 3352 164 4.9 2384 184 7.7
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 0 92 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0
10.BATANG 0 26 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0
7. HERLANG 11.HERLANG 0 79 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0
12.KARASSING 486 179 36.8 1799 1397 77.7 0 0 0
8. KAJANG 13.KAJANG 0 99 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0
14.LEMBANNA 0 126 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0
9. BULUKUMPA 15.TANETE 0 281 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 0 171 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,619 3,433 74.3 0 0 0 0 0 0

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 4

CAKUPAN PESERTA KB AKTIF


MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

PESERTA KB AKTIF
JUMLAH PASANGAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
USIA SUBUR JUMLAH %

1 2 3 4 7 8

1.PONRE
1. GANTARANG 11,836 9,318 78.7
2.GATTARENG
3.BORONG RAPPOA
2. KINDANG 5,306 2,704 51.0
4.BALIBO
3. UJUNG BULU 5.CAILE 6,383 3,772 59.1
6.UJUNG LOE
4. UJUNG LOE 6,580 5,245 79.7
7.MANYAMPA
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 3,911 2,164 55.3
9.BONTO TIRO
6. BONTO TIRO 4,178 2,696 64.5
10.BATANG
11.HERLANG
7. HERLANG 3,715 2,768 74.5
12.KARASSING
13.KAJANG
8. KAJANG 8,226 5,394 65.6
14.LEMBANNA
9. BULUKUMPA 15.TANETE 8,600 6,073 70.6
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 5,831 4,805 82.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 64,566 44,939 69.6

Sumber: Kantor BKBD Kab.Bulukumba


SPM 5

PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMUNIZATION (UCI)


MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI

1 2 3 4 5 6

1. GANTARANG 1.PONRE 13 13 100.0


2.GATTARENG 7 6 85.7
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 5 0 0
4.BALIBO 4 3 75
3. UJUNG BULU 5.CAILE 9 9 100.0
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 9 6 66.7
7.MANYAMPA 3 2 66.7
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 8 8 100
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 6 1 16.7
10.BATANG 6 6 100.0
7. HERLANG 11.HERLANG 5 4 80
12.KARASSING 3 2 66.7
8. KAJANG 13.KAJANG 8 6 75
14.LEMBANNA 11 9 81.8
9. BULUKUMPA 15.TANETE 16 13 81.25
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 13 9 69.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 126 97 77.0

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 6

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA


DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN, KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT INAP RAWAT JALAN JUMLAH JUMLAH PERSEN
1 2 3 4 5 6 7
1 Puskesmas :
1.PONRE 0 18,586 18,586 128 0.69
2.GATTARENG 25 9,304 9,329 9 0.10
3.BORONG RAPPOA 5 967 972 0 0.00
4.BALIBO 7 2,297 2,304 3 0.13
5.CAILE 0 33,272 33,272 9 0.03
6.UJUNG LOE 21 7,607 7,628 12 0.16
7.MANYAMPA 0 4,074 4,074 6 0.15
8.BONTO BAHARI 350 12,915 13,265 262 1.98
9.BONTO TIRO 56 6,193 6,249 71 1.14
10.BATANG 0 3,770 3,770 2 0.05
11.HERLANG 40 5,999 6,039 25 0.41
12.KARASSING 0 3,139 3,139 23 0.73
13.KAJANG 144 9,108 9,252 30 0.32
14.LEMBANNA 0 4,036 4,036 73 1.81
15.TANETE 123 7,210 7,333 60 0.82
16.BONTO BANGUN 0 31,073 31,073 67 0.22
SUB JUMLAH I 771 159,550 160,321 780 0.49
2 RSU Bulukumba 6243 25,310 31,553 39 0.12
SUB JUMLAH II ( RSU ) 6243 25,310 31,553 39 0.12
3 Sarana Yankes lainnya 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 7,014 184,860 191,874 819 0.43
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 386,239
JUMLAH PELAYANAN 1.82 47.86 49.68
CAKUPAN KUNJUNGAN (%)

Sumber: Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 7

PERSENTASE BALITAYANG NAIK BERAT BADANNYA DAN BALITA BAWAH GARIS MERAH
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2006

BALITA

NO KECAMATAN PUSKESMAS
YANG ADA DITIMBANG JML BB NAIK % BB NAIK BGM % BGM

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. GANTARANG 1.PONRE 4535 2409 2009 83.4 40 1.7


2.GATTARENG 1868 575 266 46.3 16 2.8
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 1902 364 278 76.4 1 0.3
4.BALIBO 1097 467 330 70.7 14 3.0
3. UJUNG BULU 5.CAILE 5129 2137 2137 100.0 56 2.6
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 2481 1169 689 58.9 47 4.0
7.MANYAMPA 1066 890 805 90.4 7 0.8
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 1984 959 713 74.3 25 2.6
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 946 531 291 54.8 7 1.3
10.BATANG 700 367 171 46.6 14 3.8
7. HERLANG 11.HERLANG 1803 794 366 46.1 42 5.3
12.KARASSING 518 349 315 90.3 18 5.2
8. KAJANG 13.KAJANG 1643 1030 807 78.3 14 1.4
14.LEMBANNA 3440 748 548 73.3 14 1.9
9. BULUKUMPA 15.TANETE 4565 2114 1596 75.5 17 0.8
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 2817 1268 785 61.9 32 2.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 36494 16171 12106 74.9 364 2.3

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 8

CAKUPAN BAYI, BALITA DAN BUMIL YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN


MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

BALITA IBU HAMIL BAYI BGM GAKIN BALITA GIZI BURUK

NO KECAMATAN PUSKESMAS MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT


JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH MP ASI % JUMLAH %
VIT A 2X 90 TAB Fe PERAWATAN

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1. GANTARANG 1.PONRE 4,339 4,246 97.9 991 862 87.0 28 28 100 6 6 100

2.GATTARENG 1,718 1,718 100.0 564 485 86.0 11 11 100 4 4 100

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 1,894 1,312 69.3 274 217 79.2 1 1 100 0 0 0

4.BALIBO 1,281 1,218 95.1 418 350 83.7 10 10 100 4 4 100

3. UJUNG BULU 5.CAILE 4,909 4,533 92.3 924 817 88.4 39 39 100 1 1 100

4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 2,388 2,388 100.0 604 502 83.1 33 33 100 1 1 100

7.MANYAMPA 1,009 1,009 100.0 240 226 94.2 5 5 100 2 2 100

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 1,828 1,790 97.9 528 432 81.8 18 18 100 0 0 0

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 866 866 100.0 293 293 100.0 5 5 100 1 1 100

10.BATANG 656 627 95.6 244 190 77.9 10 10 100 2 2 100

7. HERLANG 11.HERLANG 1,879 1,850 98.5 357 285 79.8 29 29 100 0 0 0

12.KARASSING 410 404 98.5 169 126 74.6 13 13 100 0 0 0

8. KAJANG 13.KAJANG 1,266 1,266 100.0 413 369 89.3 9 9 100 0 0 0

14.LEMBANNA 2,694 2,694 100.0 638 492 77.1 10 10 100 0 0 0

9. BULUKUMPA 15.TANETE 4,336 3,979 91.8 1168 999 85.5 12 12 100 0 0 0

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 2,503 2,503 100.0 830 767 92.4 22 22 100 8 8 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 33,976 32,403 95.4 8,655 7,412 85.6 255 255 100 29 29 100

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 9

PRESENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK


DI KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

KETERSEDIAAN DARAH
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
MEMILIKI
YANG ADA %
AKSES
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT 722 301 41.7

2 PUSKESMAS 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 722 301 41.7

Sumber : Kantor UTDC Kab.Bulukumba


SPM 10

JUMLAH & PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

BUMIL RISTI NEONATAL RISTI


JUMLAH BUMIL RISTI NEONATAL
BUMIL RISTI DIRUJUK DAN JUMLAH DIRUJUK DAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS IBU DIRUJUK RISTI DIRUJUK
DITANGANI NEONATAL DITANGANI
HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1. GANTARANG 1.PONRE 991 239 24.1 35 14.6 35 100 813 1 0.1 1 100
2.GATTARENG 564 134 23.8 7 5.2 7 100 411 2 0.5 2 100
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 274 56 20.4 16 28.6 16 100 244 1 0.4 1 100
4.BALIBO 418 112 26.8 19 17.0 19 100 318 8 2.5 8 100
3. UJUNG BULU 5.CAILE 924 341 36.9 45 13.2 45 100 833 9 1.1 9 100
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 604 198 32.8 25 12.6 25 100 473 3 0.6 3 100
7.MANYAMPA 240 102 42.5 1 1.0 1 100 186 0 0.0 0 0
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 528 238 45.1 49 20.6 49 100 476 5 1.1 5 100
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 293 92 31.4 23 25.0 23 100 291 3 1.0 3 100
10.BATANG 244 84 34.4 12 14.3 12 100 179 1 0.6 1 100
7. HERLANG 11.HERLANG 357 149 41.7 8 5.4 8 100 276 1 0.4 1 100
12.KARASSING 169 83 49.1 4 4.8 4 100 113 1 0.9 1 100
8. KAJANG 13.KAJANG 413 103 24.9 15 14.6 15 100 332 7 2.1 7 100
14.LEMBANNA 638 205 32.1 27 13.2 27 100 529 5 0.9 5 100
9. BULUKUMPA 15.TANETE 1168 365 31.3 23 6.3 23 100 1061 4 0.4 4 100

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 830 266 32.0 69 25.9 69 100 758 1 0.1 1 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 8,655 2,767 32.0 378 13.7 378 100 7,293 52 0.7 52 100

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 11

PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN GAWAT DARURAT


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

MEMPUNYAI KEMAMPUAN GADAR


NO SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0

3 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0

4 PUSKESMAS 16 8 50.0

5 SARANA KES.LAINNYA 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 17 9 52.9

Sumber : Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 12

PERSENTASE DESA/KEL DENGAN KLB DITANGANI <24 JAM DAN KEC BEBAS RAWAN GIZI
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

DESA/KEL KLB
KEC BEBAS
NO KECAMATAN RAWAN JUMLAH DESA/KEL JML DESA/KEL JML DESA/KEL
GIZI (+/-) %
TERKENA DITANGANI <24 JAM
1 2 3 4 5 6 7

1. GANTARANG - 20 1 1 100
2. KINDANG - 9 1 1 100
3. UJUNG BULU - 9 2 2 100
4. UJUNG LOE - 12 3 2 50
5. BONTO BAHARI - 8 2 1 0
6. BONTO TIRO - 12 2 1 0
7. HERLANG - 8 1 1 0
8. KAJANG - 19 0 0 100
9. BULUKUMPA - 16 2 2 100
10 RILAU ALE - 13 3 1 50
JUMLAH (KAB/KOTA) 126 17 12 70.6

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 13

AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

TB PARU PNEUMONIA
JML JML
NO KECAMATAN PUSKESMAS AFP % BALITA % BALITA
KLINIS (+) DIOBATI SEMBUH PENDE PEND
SEMBUH DITANGANI DITANGANI
RITA BALITA
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1. GANTARANG 1.PONRE 0 212 19 19 12 63.2 688 138 138 100
2.GATTARENG 0 139 17 17 13 76.5 232 30 30 100
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 41 3 3 2 0.0 36 36 36 100
4.BALIBO 0 118 14 14 10 0.0 85 36 36 100
3. UJUNG BULU 5.CAILE 0 180 26 26 21 80.8 166 113 113 100
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 0 111 11 11 10 90.9 249 42 42 100
7.MANYAMPA 0 97 5 5 4 80.0 14 13 13 100
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 0 468 48 48 35 72.9 94 44 44 100
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 0 91 8 8 6 75.0 106 68 68 100
10.BATANG 0 34 3 3 1 33.3 47 12 12 100
7. HERLANG 11.HERLANG 0 256 18 18 12 66.7 0 0 0 0
12.KARASSING 0 34 1 1 0 0.0 0 0 0 0
8. KAJANG 13.KAJANG 0 173 32 32 22 68.8 87 87 87 100
14.LEMBANNA 0 271 18 18 12 66.7 160 150 150 100
9. BULUKUMPA 15.TANETE 0 190 13 13 10 76.9 238 84 84 100
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 0 207 35 35 28 80.0 139 233 233 100
JUMLAH 0 2,622 271 271 198 73.1 2,341 1,086 1,086 100
ANGKA KESAKITAN
Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba
[a]
Keterangan: Per penduduk risiko
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS
SPM 14

HIV/AIDS DITANGANI, INFEKSI MENULAR SEKSUAL DIOBAT DAN DBD DITANGANI


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

HIV/AIDS IMS DBD DIARE

JML DIARE PD
% DITANGANI

% DITANGANI
JML KASUS

JML KASUS

JML KASUS

JML KASUS
DITANGANI

DITANGANI

DITANGANI

DITANGANI
% DIOBATI

% BALITA
DIOBATI

BALITA

BALITA
NO KECAMATAN PUSKESMAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1. GANTARANG 1.PONRE 0 0 0 0 0 0 32 32 100 1130 432 432 100


2.GATTARENG 0 0 0 0 0 0 3 3 100 604 176 176 100
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 0 0 0 0 0 3 3 100 390 77 77 100
4.BALIBO 0 0 0 0 0 0 1 1 100 388 77 77 100
3. UJUNG BULU 5.CAILE 18 18 100 0 0 0 197 197 100 754 376 376 100
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 0 0 0 0 0 0 51 51 100 864 262 262 100
7.MANYAMPA 0 0 0 0 0 0 28 28 100 316 72 72 100
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 2 2 100 0 0 0 19 19 100 586 220 220 100
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 1 1 100 0 0 0 6 6 100 420 119 119 100
10.BATANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 141 69 69 100
7. HERLANG 11.HERLANG 0 0 0 0 0 0 3 3 100 348 41 41 100
12.KARASSING 0 0 0 0 0 0 0 0 100 154 40 40 100
8. KAJANG 13.KAJANG 0 0 0 0 0 0 8 8 100 273 114 114 100
14.LEMBANNA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 404 142 142 100
9. BULUKUMPA 15.TANETE 0 0 0 0 0 0 3 3 100 608 162 162 100
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 0 0 0 0 0 0 22 22 100 571 142 142 100
JUMLAH ` 21 21 100 0 0 0 376 376 100.0 7,951 2,521 2,521 100

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba


Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS
SPM 15
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

SARANA KES. SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN SARANA LAIN JU


NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1. GANTARANG 1.PONRE 23 2 8.696 61 3 4.9 67 7 10.4 36 3 8.3 19 1 5.3 206

2.GATTARENG 7 7 100 35 20 57.1 42 20 47.6 8 5 62.5 3 2 66.7 95

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 5 5 100 29 29 100.0 61 61 100.0 11 11 100.0 3 1 33.3 109

4.BALIBO 7 4 57.14 20 20 100.0 26 23 88.5 4 2 50.0 5 5 100.0 62

3. UJUNG BULU 5.CAILE 42 21 50 58 41 70.7 59 32 54.2 73 35 47.9 56 28 50.0 288

4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 10 10 100 29 29 100.0 27 27 100.0 11 11 100.0 5 5 100.0 82

7.MANYAMPA 7 7 100 17 17 100.0 23 18 78.3 3 3 100.0 4 4 100.0 54

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 9 5 55.56 35 24 68.6 33 22 66.7 18 12 66.7 19 15 78.9 114

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 7 7 100 41 32 78.0 48 27 56.3 11 11 100.0 8 8 100.0 115

10.BATANG 7 6 85.71 25 12 48.0 28 21 75.0 8 7 87.5 4 3 75.0 72

7. HERLANG 11.HERLANG 7 0 0 37 0 0.0 29 0 0.0 13 0 0.0 9 0 0.0 95

12.KARASSING 3 1 33.33 18 6 33.3 19 6 31.6 3 1 33.3 2 1 50.0 45

8. KAJANG 13.KAJANG 7 7 100 33 32 97.0 35 35 100.0 18 17 94.4 4 4 100.0 97

14.LEMBANNA 8 3 37.5 37 18 48.6 34 18 52.9 12 6 50.0 6 3 50.0 97

9. BULUKUMPA 15.TANETE 31 26 83.87 91 91 100.0 113 113 100.0 7 7 100.0 22 22 100.0 264

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 16 16 100 59 54 91.5 66 65 98.5 18 18 100.0 6 6 100.0 165

JUMLAH (KAB/KOTA) 196 127 64.8 625 428 68.5 710 495 69.7 254 149 58.7 175 108 61.7 1,960

Subdin Penyehatan Lingkungan Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 16

PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA JENTIK NYAMUK AEDES


DAN PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

RUMAH/BANGUNAN RUMAH/BANGUNAN BEBAS


JUMLAH
DIPERIKSA JENTIK
NO KECAMATAN PUSKESMAS RUMAH/BANGUNAN
YANG ADA JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1. GANTARANG 1.PONRE 8,869 200 2.3 200 0
2.GATTARENG 5,074 0 0.0 0 0
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 3,460 0 0.0 0 0
4.BALIBO 3,127 0 0.0 0 0
3. UJUNG BULU 5.CAILE 8,711 2814 32.3 2654 94.3
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 5,003 500 10.0 470 94.0
7.MANYAMPA 2,366 309 13.1 190 61.5
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 5,250 800 15.2 800 100.0
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 3,181 475 14.9 335 70.5
10.BATANG 2,743 0 0.0 0 0
7. HERLANG 11.HERLANG 4,182 0 0.0 0 0
12.KARASSING 1,921 0 0.0 0 0
8. KAJANG 13.KAJANG 3,990 450 11.3 430 95.6
14.LEMBANNA 6,104 0 0.0 0 0
9. BULUKUMPA 15.TANETE 27,017 0 0.0 0 0
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 7,097 700 9.9 700 100.0
JUMLAH ( KAB/KOTA) 98,095 6248 6.4 5779 92.5

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 17

PERSENTASE TEMPAT UMUM SEHAT MENURUT KECAMATAN


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

TTU

DIPERIKSA

DIPERIKSA
YANG ADA

% SEHAT
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS

SEHAT
%
1 2 3 4 5 6 7 8
1. GANTARANG 1.PONRE 206 16 7.8 9 56.3
2.GATTARENG 95 54 56.8 27 50.0
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 109 107 98.2 19 0.0
4.BALIBO 62 54 87.1 21 38.9
3. UJUNG BULU 5.CAILE 288 157 54.5 129 82.2
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 82 82 100.0 11 13.4
7.MANYAMPA 54 49 90.7 28 57.1
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 114 78 68 53 67.9
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 115 85 74 59 69.4
10.BATANG 72 49 68 27 55.1
7. HERLANG 11.HERLANG 95 0 0 0 0.0
12.KARASSING 45 15 33 7 46.7
8. KAJANG 13.KAJANG 99 98 99.0 61 62.2
14.LEMBANNA 97 48 49 26 54.2
9. BULUKUMPA 15.TANETE 264 259 98.1 97 37.5
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 165 159 96.4 113 71.1
JML (KAB/KOTA) 1,962 1,310 66.8 687 52.4

Subdin Penyehatan Lingkungan Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 18

PERSENTASE RUMAH TANGGA SEHAT MENURUT KECAMATAN


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH % JUMLAH %
SELURUHNYA DIPERIKSA DIPERIKSA SEHAT SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8

1. GANTARANG 1.PONRE 8,869 497 5.6 349 70.2


2.GATTARENG 5,074 230 4.5 118 51.3
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 3,460 640 0.0 274 0.0
4.BALIBO 3,127 696 22.3 175 25.1
3. UJUNG BULU 5.CAILE 8,711 4,545 52.2 3,196 70.3
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 5,003 805 16.1 157 19.5
7.MANYAMPA 2,366 180 7.6 98 54.4
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 5,250 243 4.6 152 62.6
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 3,181 905 28.5 520 57.5
10.BATANG 2,743 117 4.3 77 65.8
7. HERLANG 11.HERLANG 4,182 0 0.0 0 0.0
12.KARASSING 1,921 395 20.6 145 36.7
8. KAJANG 13.KAJANG 3,990 1,424 35.7 951 66.8
14.LEMBANNA 6,104 939 15.4 662 70.5
9. BULUKUMPA 15.TANETE 27,017 7,796 28.9 4,714 60.5
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 7,097 6,647 93.7 3,885 58.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 98,095 26,059 26.6 15,473 59.4

Subdin Penyehatan Lingkungan Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 19

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2006

JUMLAH BAYI YANG DIBERI


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI ASI EKSKLUSIF
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6

1. GANTARANG 1.PONRE 909 346 38.1


2.GATTARENG 476 191 40.1
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 189 79 41.8
4.BALIBO 342 125 36.5
3. UJUNG BULU 5.CAILE 1752 478 27.3
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 462 223 48.3
7.MANYAMPA 264 89 33.7
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 504 246 48.8
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 273 131 48.0
10.BATANG 278 124 44.6
7. HERLANG 11.HERLANG 413 189 45.8
12.KARASSING 179 89 49.7
8. KAJANG 13.KAJANG 338 147 43.5
14.LEMBANNA 516 211 40.9
9. BULUKUMPA 15.TANETE 1040 406 39.0
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 769 328 42.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 8,704 3,402 39.1

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 20

PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATAN


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

JUMLAH
% DESA/KEL DG
DESA/KEL DG
JUMLAH GARAM
NO KECAMATAN PUSKESMAS GARAM
DESA/KEL BERYODIUM YG
BERYODIUM YG
BAIK
BAIK
1 2 3 4 5 6

1. GANTARANG 1.PONRE 13 4 30.8


2.GATTARENG 7 0 0.0
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 5 1 20.0
4.BALIBO 4 1 25.0
3. UJUNG BULU 5.CAILE 9 2 22.2
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 9 0 0.0
7.MANYAMPA 3 1 33.3
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 8 3 37.5
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 6 2 33.3
10.BATANG 6 1 16.7
7. HERLANG 11.HERLANG 5 0 0.0
12.KARASSING 3 0 0.0
8. KAJANG 13.KAJANG 8 4 50.0
14.LEMBANNA 11 1 9.1
9. BULUKUMPA 15.TANETE 16 6 37.5
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 13 0 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 126 26 20.6

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 21

JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT KECAMATAN


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

JUMLAH POSYANDU % POSYANDU


NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JML PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1. GANTARANG 1.PONRE 12 32 4 0 48 25.0 66.7 8.3 0 100.0


2.GATTARENG 23 5 0 0 28 82.1 17.9 0.0 0 100.0
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 16 0 0 0 16 100.0 0.0 0.0 0 100.0
4.BALIBO 1 14 1 0 16 6.3 87.5 6.3 0 100.0
3. UJUNG BULU 5.CAILE 8 16 2 0 26 30.8 61.5 7.7 0 100.0
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 14 16 0 0 30 46.7 53.3 0.0 0 100.0
7.MANYAMPA 1 12 7 0 20 5.0 60.0 35.0 0 100.0
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 11 14 3 0 28 39.3 50.0 10.7 0 100.0
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 9 14 2 1 26 34.6 53.8 7.7 3.8 100.0
10.BATANG 5 13 4 0 22 22.7 59.1 18.2 0 100.0
7. HERLANG 11.HERLANG 15 9 0 0 24 62.5 37.5 0.0 0 100.0
12.KARASSING 0 10 2 0 12 0.0 83.3 16.7 0 100.0
8. KAJANG 13.KAJANG 9 22 2 0 33 27.3 66.7 6.1 0 100.0
14.LEMBANNA 27 6 0 0 33 81.8 18.2 0.0 0 100.0
9. BULUKUMPA 15.TANETE 40 24 2 0 66 60.6 36.4 3.0 0 100.0
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 13 25 9 0 47 27.7 53.2 19.1 0 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 204 232 38 1 475 42.9 48.8 8.0 0.2 100.0

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 22

PENYULUHAN PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN DAN PENYALAHGUNAAN NAPZA


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELURUH KEGIATAN
%
KEGIATAN PENYULUHAN
PENYULUHAN P3.NAPZA
1 2 3 5 6 7
1. GANTARANG 1.PONRE 379 31 8.2
2.GATTARENG 501 19 3.8
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 202 9 4.5
4.BALIBO 312 29 9.3
3. UJUNG BULU 5.CAILE 247 18 7.3
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 713 41 5.8
7.MANYAMPA 323 29 9.0
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 377 39 10.3
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 475 18 3.8
10.BATANG 318 22 6.9
7. HERLANG 11.HERLANG 126 10 7.9
12.KARASSING 215 16 7.4
8. KAJANG 13.KAJANG 129 10 7.8
14.LEMBANNA 249 26 10.4
9. BULUKUMPA 15.TANETE 312 21 6.7
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 425 40 9.4
SUB JUMLAH I 5,303 378 7.1
1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 482 49 10.2
2 Rumah Sakit 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,785 427 7.4

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 23

KEBUTUHAN, PENGADAAN, KETERSEDIAAN OBAT ESENSIAL DAN OBAT GENERIK


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

OBAT ESENSIAL OBAT GENERIK


NO JENIS OBAT KETERSEDIAAN KETERSEDIAAN
KEBUTUHAN PENGADAAN KEBUTUHAN PENGADAAN
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Amoksisilin syrup kering 125 mg/ml 20,935 16,000 16,000 76.4
2 Amoksisilin kapsul 250 mg 0 0 0 0.0
3 Amoksisilin kaplet 500 mg 13,700 7,288 7,288 53.2
4 Antasida doen tablet kombinasi 367 200 200 54.5
5 Antalgin (metampiron) tablet 500 mg 438 150 150 34.2
6 Deksametason Inj 5 mg/ml-2 ml 310 0 0 0.0
7 Dekstrometorfan sirup 10 mg/ 5 ml 4,458 2,500 2,500 56.1
8 Dekstrometorfan tablet 15 mg 470 200 200 42.6
9 Difenidramin HCL Inj 10 mg/ml-1 ml 2,191 0 0 0.0
10 Gliseril guaiakolat tablet 100 mg 1,087 1,000 1,000 92.0
11 Glukosa larutan infus 5%steril 4,019 1,000 1,000 24.9
12 Ibuprofen tablet 200 mg 829 700 700 84.4
13 Kloramfenikol kapsul 250 mg 1,535 0 0 0.0
14 Kotrimoksazol tablet 480 mg 4,204 1,000 1,000 23.8
15 Kloramfenamin maleat tablet 100 mg 1,976 401 401 20.3
16 Natrium klorida larutan infus 0,9 % steril 1,866 1,000 1,000 53.6
17 Parasetamol tablet 1,847 500 500 27.1
18 Ringer laktat larutan infus steril 6,684 18,000 18,000 269.3
19 Infus set dewasa 2,606 1,000 1,000 38.4
20 Tetrasiklin 250 mg 1,127 0 0 0.0
21 Vitamin B kompleks 1,645 1,000 1,000 60.8
22 Retinol (vit A) kapsul 200.000 IU 0 335 335 0.0
23 Tablet tambah darah 174 100 100 57.5
24 Garam oralit 295 700 700 237.3
25 Kotrimoksasol 120 mg 984 500 500 50.8
26 Kotrimoksasol suspensi 19,713 10,000 10,000 50.7
27 Klorokuin tablet 69 116 116 168.1
28 PPC Injeksi 0 0 0 0.0
29 Obat anti tuberkulosis kategori I 0 0 0 0.0
30 Obat anti tuberkulosis kategori II 0 0 0 0.0
31 Obat anti tuberkulosis kategori III 0 0 0 0.0
32 Obat anti tuberkulosis sisipan 0 0 0 0.0
33 Obat anti tuberkulosis kategori anak 0 0 0 0.0
34 Prednison tablet 1,215 600 600 49.4
35 Asam askorbat 50 mg 984 1,500 1,500 152.4

JUMLAH 95,728 65,790 65,790 68.7


Sumber: Instalasi Farmasi Kab.Kabupaten
SPM 24

PERSENTASE PENULISAN RESEP OBAT GENERIK


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

PENULISAN RESEP
NO APOTEK RESEP OBAT
JUMLAH RESEP %
GENERIK
1 2 7 8

1 Apotek Pelengkap RSU Blk 0 0 0


2 Apotek Nusantara 0 0 0
3 Apotek Fakhira I 4918 474 9.64
4 Apotek Fakhira II 51 9 17.65

JUMLAH 4969 483 9.72

Sumber: Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 25

CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR


JUMLAH BAPEL &
NO KECAMATAN PUSKESMAS KARTU DANA
PENDUDUK ASKES PRA BAPEL JAMSOSTEK LAINNYA JUMLAH %
SEHAT SEHAT
JPKM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. GANTARANG 1.PONRE 44,080


2.GATTARENG 24,755
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 14,834
4.BALIBO 15,412
3. UJUNG BULU 5.CAILE 42,131
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 25,031
7.MANYAMPA 11,869
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 23,213
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 13,174
10.BATANG 11,812
7. HERLANG 11.HERLANG 15,882
12.KARASSING 8,338
8. KAJANG 13.KAJANG 19,790
14.LEMBANNA 25,683
9. BULUKUMPA 15.TANETE 55,362
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 34,873
JUMLAH (KAB/KOTA) 386,239
PERSENTASE

Sumber: Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 26

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA MISKIN DAN JPKM GAKIN


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

PELAYANAN GAKIN PELAYANAN BAYI GAKIN


JUMLAH KK BAYI GAKIN
NO KECAMATAN PUSKESMAS KK MISKIN KK MISKIN JUMLAH
MISKIN BGM
MENDAPAT % DICAKUP % BAYI GAKIN %
MENDAPAT
YANKES JPKM BGM
MP ASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. GANTARANG 1.PONRE 1,873 785 41.9 785 100 28 28 100
2.GATTARENG 636 173 27.2 173 100 11 11 100
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 607 100 16.5 100 100 1 1 100
4.BALIBO 535 341 63.7 341 100 10 10 100
3. UJUNG BULU 5.CAILE 2,113 2,095 99.1 2,095 100 39 39 100
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 1,590 1,353 85.1 1,353 100 33 33 100
7.MANYAMPA 396 218 55.1 218 100 5 5 100
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 706 464 65.7 464 100 18 18 100
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 369 237 64.2 237 100 5 5 100
10.BATANG 790 434 54.9 434 100 10 10 100
7. HERLANG 11.HERLANG 786 390 49.6 390 100 29 29 100
12.KARASSING 352 477 135.5 477 100 13 13 100
8. KAJANG 13.KAJANG 1,157 843 72.9 843 100 9 9 100
14.LEMBANNA 1,696 420 24.8 420 100 10 10 100
9. BULUKUMPA 15.TANETE 1,814 525 28.9 525 100 12 12 100
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 1,591 1,085 68.2 1,085 100 22 22 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 17,011 9,940 58.4 9,940 100 255 255 100
PERSENTASE

Sumber: Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 27

PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

PELAYANAN KESEHATAN KERJA

NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PEKERJA JUMLAH YANG
%
FORMAL DILAYANI

1 2 3 4 5 6
1. GANTARANG 1.PONRE 4,603 2,713 58.9
2.GATTARENG 793 586 73.9
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 80 37 46.3
4.BALIBO 246 159 64.6
3. UJUNG BULU 5.CAILE 12,229 8,270 67.6
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 2,413 975 40.4
7.MANYAMPA 306 201 65.7
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 2,765 1,641 59.3
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 4,225 2,531 59.9
10.BATANG 1,583 931 58.8
7. HERLANG 11.HERLANG 2,027 1,211 59.7
12.KARASSING 233 138 59.2
8. KAJANG 13.KAJANG 2,170 1,322 60.9
14.LEMBANNA 1,073 621 57.9
9. BULUKUMPA 15.TANETE 1,814 1,082 59.6
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 4,220 2,571 60.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 40,780 24,989 61.3

Sumber : Subdin Penyehatan Lingkungan Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 28

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILA


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

PRA USILA (45-59 TH) USILA (60TH+) PRA USILA DAN USILA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAYANI DILAYANI DILAYANI
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
KES KES KES
1 2 3 4 5 6 4 5 6 4 5 6

1. GANTARANG 1.PONRE 389 54 13.9 192 66 34.4 581 120 20.7


2.GATTARENG 83 62 74.7 199 64 32.2 282 126 44.7
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 672 0 0.0 420 0 0.0 1,092 0 0.0
4.BALIBO 545 46 8.4 458 47 10.3 1,003 93 9.3
3. UJUNG BULU 5.CAILE 471 16 3.4 387 41 10.6 858 57 6.6
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 220 54 24.5 210 66 31.4 430 120 27.9
7.MANYAMPA 515 11 2.1 434 13 3.0 949 24 2.5
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 1119 400 35.7 768 368 47.9 1,887 768 40.7
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 279 20 7.2 389 29 7.5 668 49 7.3
10.BATANG 378 37 9.8 322 33 10.2 700 70 10.0
7. HERLANG 11.HERLANG 345 17 4.9 340 19 5.6 685 36 5.3
12.KARASSING 276 180 65.2 369 160 43.4 645 340 52.7
8. KAJANG 13.KAJANG 934 67 7.2 510 41 8.0 1,444 108 7.5
14.LEMBANNA 69 29 42.0 254 62 24.4 323 91 28.2
9. BULUKUMPA 15.TANETE 322 71 22.0 366 69 18.9 688 140 20.3
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 224 19 8.5 225 29 12.9 449 48 10.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 6841 1083 15.8 5843 1107 18.9 12,684 2,190 17.3

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 29

CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUM


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

WUS DI DESA/KEL ENDEMIS SEDANG & BERAT


JUMLAH
JUMLAH YANG
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/KEL % YANG DIBERI
JUMLAH WUS DIBERI KAPSUL
ENDEMIS KAPSUL YODIUM
YODIUM
1 2 3 4 5 6 7
1. GANTARANG 1.PONRE 7 9,716 1226 12.6
2.GATTARENG 7 5,317 1051 19.8
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 5 3,302 693 21.0
4.BALIBO 4 3,192 702 22.0
3. UJUNG BULU 5.CAILE 5 9,191 183 2.0
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 2 5,572 171 3.1
7.MANYAMPA 1 2497 97 3.9
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 0 5032 102 2.0
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 0 2932 109 3.7
10.BATANG 0 2487 93 3.7
7. HERLANG 11.HERLANG 0 3535 123 3.5
12.KARASSING 0 1717 87 5.1
8. KAJANG 13.KAJANG 0 4405 92 2.1
14.LEMBANNA 0 5581 106 1.9
9. BULUKUMPA 15.TANETE 0 12157 183 1.5
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 0 7603 107 1.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 31 84,236 5,125 6.1

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 30

PERSENTASE DONOR DARAH DI SKRINING TERHADAP HIV-AIDS


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

DONOR DARAH
JML SAMPLE
NO UNIT TRANSFUSI DARAH JUMLAH JML POSTIF % POSITIF HIV-
DARAH
PENDONOR HIV/AIDS AIDS
DIPERIKSA
1 2 6 7 8 9

1. UTDC Bulukumba 1610 1610 3 0.19

JUMLAH 1610 1610 3 0.19

Sumber: UTDC Kab.Bulukumba


SPM 31

PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

MALARIA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KLINIS POSITIF % POSTIF DIOBATI % DIOBATI
1 2 3 4 5 6 7

1. GANTARANG 1.PONRE 1228 449 36.6 449 100


2.GATTARENG 24 0 0.0 0 0
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 0 0.0 0 0
4.BALIBO 12 0 0.0 0 0
3. UJUNG BULU 5.CAILE 295 275 93.2 275 100
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 186 60 32.3 60 100
7.MANYAMPA 63 0 0.0 0 0
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 130 7 5.4 7 100
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 94 0 0.0 0 0
10.BATANG 23 0 0.0 0 0
7. HERLANG 11.HERLANG 21 0 0.0 0 0
12.KARASSING 0 0 0.0 0 0
8. KAJANG 13.KAJANG 0 0 0.0 0 0
14.LEMBANNA 0 0 0.0 0 0
9. BULUKUMPA 15.TANETE 130 1 0.8 1 100
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 44 11 25.0 11 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 2250 803 35.7 803 100

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 32

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

KUSTA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA RFT % RFT
1 2 3 4 5 6

1. GANTARANG 1.PONRE 12 8 66.7


2.GATTARENG 3 2 66.7
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 3 0 0.0
4.BALIBO 3 3 100.0
3. UJUNG BULU 5.CAILE 16 9 56.3
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 8 4 50.0
7.MANYAMPA 4 0 0.0
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 9 6 66.7
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 4 3 75.0
10.BATANG 6 0 0.0
7. HERLANG 11.HERLANG 5 2 40.0
12.KARASSING 3 3 0.0
8. KAJANG 13.KAJANG 9 5 55.6
14.LEMBANNA 15 10 66.7
9. BULUKUMPA 15.TANETE 13 5 0.0
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 10 6 60.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 123 66 53.7

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 33

KASUS PENYAKIT FILARIA DITANGANI


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

PENDERITA PENY FILARIA


NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI % DITANGANI
1 2 3 4 5

1. GANTARANG 1.PONRE 0 0 0
2.GATTARENG 0 0 0
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 0 0
4.BALIBO 0 0 0
3. UJUNG BULU 5.CAILE 0 0 0
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 0 0 0
7.MANYAMPA 0 0 0
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 0 0 0
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 0 0 0
10.BATANG 0 0 0
7. HERLANG 11.HERLANG 0 0 0
12.KARASSING 0 0 0
8. KAJANG 13.KAJANG 0 0 0
14.LEMBANNA 0 0 0
9. BULUKUMPA 15.TANETE 0 0 0
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 34

INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

[a] JUMLAH
NO NAMA RUMAH SAKIT BOR LOS TOI GDR NDR
TEMPAT TIDUR
1 2 3 4 5 6 7 8

1. RSU BULUKUMBA 117 70.06% 4.39 hari 2.46 hari 0.12% 0.31%

Sumber: RSUD Bulukumba


[a]
Keterangan: termasuk rumah sakit swasta
SPM 35

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI


MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

IMUNISASI DO
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS BCG DPT1 - HB DPT3 - HB POLIO 4 CAMPAK HEPATITIS B3 (%)
BAYI
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1. GANTARANG 1.PONRE 890 903 101.5 760 85.4 804 90.3 893 100.3 930 104.5 804 90.34 -0.05
2.GATTARENG 486 362 74.5 382 78.6 396 81.5 449 92.4 670 137.9 396 81.48 -0.03
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 288 86 29.9 106 36.8 135 46.9 189 65.6 141 49.0 135 46.88 -0.20
4.BALIBO 317 246 77.6 262 82.6 246 77.6 388 122.4 235 74.1 246 77.6 0.06
3. UJUNG BULU 5.CAILE 849 1,142 134.5 1689 198.9 1440 169.6 1283 151.1 980 115.4 1440 169.6 0.14
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 557 409 73.4 461 82.8 422 75.8 424 76.1 548 98.4 422 75.76 0.08
7.MANYAMPA 243 209 86.0 155 63.8 151 62.1 264 108.6 253 104.1 151 62.14 0.02
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 489 460 94.1 484 99.0 448 91.6 489 100.0 477 97.5 448 91.62 0.07
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 311 283 91.0 240 77.2 212 68.2 239 76.8 217 69.8 212 68.17 0.10
10.BATANG 261 256 98.1 247 94.6 236 90.4 254 97.3 257 98.5 236 90.42 0.04
7. HERLANG 11.HERLANG 376 462 122.9 480 127.7 411 109.3 413 109.8 382 101.6 411 109.3 0.14
12.KARASSING 182 169 92.9 156 85.7 150 82.4 191 104.9 179 98.4 150 82.42 0.03
8. KAJANG 13.KAJANG 380 363 95.5 307 80.8 312 82.1 338 88.9 387 101.8 312 82.11 -0.01
14.LEMBANNA 547 515 94.1 491 89.8 490 89.6 479 87.6 475 86.8 490 89.58 0.00
9. BULUKUMPA 15.TANETE 987 630 63.8 914 92.6 886 89.8 795 80.5 899 91.1 886 89.77 0.02
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 814 658 80.8 669 82.2 587 72.1 692 85.0 647 79.5 587 72.11 0.12
JUMLAH (KAB/KOTA) 7,977 7,153 89.7 7,803 97.8 7,326 91.8 7,780 97.5 7,677 96.2 7,326 91.84 0.06
% BAYI DIIMUNISASI LENGKAP

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 36

JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

JUMLAH KASUS PD3I


NO KECAMATAN PUSKESMAS T.NEONA
DIFTERI PERTUSIS TETANUS CAMPAK POLIO (AFP) HEPATITIS B
TORUM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. GANTARANG 1.PONRE 0 0 0 0 9 1 0
2.GATTARENG 0 0 0 0 1 0 0
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 0 0 0 5 0 0
4.BALIBO 0 0 0 0 0 0 0
3. UJUNG BULU 5.CAILE 0 0 0 0 2 1 0
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 0 0 0 0 4 0 0
7.MANYAMPA 0 0 0 0 2 0 0
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 0 0 0 0 0 1 0
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 0 0 0 0 8 0 0
10.BATANG 0 0 0 0 0 0 0
7. HERLANG 11.HERLANG 0 0 0 0 0 0 0
12.KARASSING 0 0 0 1 0 0 0
8. KAJANG 13.KAJANG 0 0 0 0 0 0 0
14.LEMBANNA 0 0 0 0 0 0 0
9. BULUKUMPA 15.TANETE 0 0 0 1 0 0 0
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 0 0 0 0 0 1 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2 31 4 0
ANGKA KESAKITAN

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 37

KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN


KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

PERSEDIAAN AIR PENGELOLAAN AIR


JAMBAN TEMPAT SAMPAH
BERSIH LIMBAH

JUMLAH KK

JUMLAH KK

JUMLAH KK

JUMLAH KK

JUMLAH KK

JUMLAH KK

JUMLAH KK

JUMLAH KK
DIPERIKSA

DIPERIKSA

DIPERIKSA

DIPERIKSA
JUMLAH

MEMILIKI

MEMILIKI

MEMILIKI

MEMILIKI

MEMILIKI

MEMILIKI

MEMILIKI

MEMILIKI
NO KECAMATAN PUSKESMAS

% KK

% KK

% KK

% KK
KK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. GANTARANG 1.PONRE 10,379 6,248 6,595 63.5 7,563 7,563 72.9 - - - - - -
2.GATTARENG 5,641 3,108 3,098 54.9 3,261 3,261 57.8 - - - - - -
2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 3,277 1,884 1,988 60.7 1,405 1,405 42.9 - - - - - -
4.BALIBO 3,846 2,215 2,142 55.7 1,479 1,479 38.5 - - - - - -
3. UJUNG BULU 5.CAILE 10,319 7,319 7,800 75.6 7,356 7,899 76.5 993 1,990 19.3 - - -
4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 6,101 3,545 3,484 57.1 4,219 4,219 69.2 - - - - - -
7.MANYAMPA 2,366 1,463 1,563 66.1 1,541 1,541 65.1 - - - - - -
5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 5,258 3,970 4,402 83.7 3,409 3,409 64.8 - - - - - -
6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 3,680 2,237 2,258 61.4 2,119 2,119 57.6 - - - - - -
10.BATANG 2,743 1,391 1,349 49.2 2,307 2,307 84.1 - - - - - -
7. HERLANG 11.HERLANG 4,182 2,196 2,248 53.8 2,135 2,135 51.1 - - - - - -
12.KARASSING 1,921 976 1,127 58.7 965 965 50.2 - - - - - -
8. KAJANG 13.KAJANG 4,959 2,762 3,012 60.7 2,412 2,412 48.6 - - - - - -
14.LEMBANNA 6,826 2,632 2,520 36.9 3,895 3,895 57.1 - - - - - -
9. BULUKUMPA 15.TANETE 12,222 9,273 9,820 80.3 8,318 8,318 68.1 - - - - - -
10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 8,355 6,366 6,485 77.6 6,066 6,066 72.6 - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 92,075 57,585 59,891 65.0 58,450 58,993 64.1 993 1,990 2.2 0.0 0.0 -

Sumber : Subdin Penyehatan Lingkungan Dinkes Kab.Bulukumba


SPM 38
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2007

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
PEM.PUSAT PEM.PROP PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 0 1


2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0 0 0 0 0
3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 1 1
4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 0 0 0 0 0
5 PUSKESMAS 0 0 16 0 0 0 16
6 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 62 0 0 0 62
7 PUSKESMAS KELILING 0 0 18 0 0 0 18
8 POSYANDU 475
9 POLINDES 51 51
10 RUMAH BERSALIN 0 0 2 0 0 0 2
11 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 1 1 0 2 4
12 APOTIK 0 0 1 0 0 3 4
13 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 23 23
14 GFK 0 0 1 0 0 0 1
15 INDUSTRI OBAT TRADISIONIL 0 0 0 0 0 0 0
16 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONIL 0 0 0 0 0 0 0
17 PRAKTEK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 0
18 PRAKTEK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 24 24

Sumber : Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba

Anda mungkin juga menyukai