General Policy Type II
General Policy Type II
1
Mengapa Perlu Intervensi
Kebijakan?
Kebijakan Teknologi karena
Kegagalan mekanisme pasar
Kurangnya insentif untuk R&D (Innovation
appropriation)
Information asymmetry
Kurangnya insentif untuk barang publik
Eksternalitas negatif
Lain-lain
Tertutup Terbuka
3
Bentuk Intervensi Kebijakan:
Fungsional vs Selektif
Intervensi Fungsional
Untuk mengatasi kegagalan mekanisme
pasar secara generik
Sasaran utama: fungsi kegiatan teknologi
Contoh: kebijakan untuk meningkatkan mutu
penelitian secara nasional
Keuntungan
Sifatnya lintas sektoral/bidang
Risiko distorsi pasar yang minimal
Risiko bureaucratic failure minimal
Kelemahan
Risiko dampak tidak merata 4
Fungsional vs. Selektif
Intervensi selektif
Untukmengatasi permasalahan spesifik atau
sektoral
Contoh: mengembangkan teknologi energi
terbarukan sebagai alternatif energi konvensional
Keuntungan
Pemusatan sumberdaya untuk masalah yang
terprioritaskan
Kelemahan
Risiko distorsi pasar
Perlu ketrampilan khusus dalam birokrasi
Perlu exit policy
5
Ilustrasi dari Beberapa Negara
US. SEMATECH
Korea: Menutup PMA di
Program
sektor baja
Selective
Peningkatan kemampuan
Mengembangkan industri
teknologi manufaktur
baja nasional
semikonduktor
Malaysia’s double tax- Singapore Skill
deduction scheme Development Fund
Functional Merangsang kegiatan Insentif peningkatan
R&D ketrampilan karyawan
Indirect Direct
6
BUMNIS?
Functional
Indirect Direct
Perlu dipertimbangkan risiko bureaucratic failure
dan distorsi pasar
7
Contoh Pendekatan Kebijakan di
Indonesia
• Insentif pajak untuk • Pengembangan industri
pelatihan dan litbang strategis
• Deletion Program untuk
Selective Otomotif
• RUSNAS
• Daftar Negatif Investasi
• Tax holiday (sebelum
83)
Indirect Direct