Anda di halaman 1dari 3

PENGUJIAN HIPOTESIS

Kategori: TUGAS_ METODE STATISTIKA


Diposting oleh nuzhuelmi pada Minggu, 29 Mei 2011
[38 Dibaca] [0 Komentar]

A. Uji Hipotesis

          Uji hipotesis adalah statistik yang mengunakan data sampel dalam mengevaluasi suatu
hipotesis mengenai parameter populasi. Uji hupotesis ini bertujuan untuk membantu peneliti
membedakan antara keadaan nyata dan variasi random suatu data.

   Pertimbangan dalam  Merumuskan Hipoptesis :

1.      Harus mengekpresikan hubungan antara dua variabel atau lebih, maksudnya dalam
merumuskan hipotesis seorang peneliti harus setidak-tidaknya mempunyai dua
variable yang akan dikaji. Kedua variable tersebut adalah variable bebas dan variable
tergantung. Jika variabel lebih dari dua, maka biasanya satu variable tergantung dua
variabel bebas.

2.      Harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda, artinya rumusan hipotesis
harus bersifat spesifik dan mengacu pada satu makna tidak boleh menimbulkan
penafsiran lebih dari satu makna. Jika hipotesis dirumuskan secara umum, maka
hipotesis tersebut tidak dapat diuji secara empiris.

3.      Harus dapat diuji secara empiris, maksudnya ialah memungkinkan untuk
diungkapkan dalam bentuk operasional yang dapat dievaluasi berdasarkan data yang
didapatkan secara empiris.

 Estimasi dan Pengujian

1.      Nilai yang diasumsikan dinyatakan dalam :

Ho → null hypothesis

                        H1 → alternative hypothesis

2.      Null hypothesis diuji berhadapan dengan alternative hypothesis.

3.      Teori pengujian hipotesis akan memutuskan apakah Ho ditolak atau diterima.

4.      Keputusan menolak atau menerima didasarkan pada test statistik yang diperoleh
dari sampel, setelah dibandingkan dengan nilai kritis dari distribusi statistik yang
bersangkutan dalam tabel.
 

Langkah – Langkah Pengujian Hipotesis

1. Menetapkan Ho → null hypothesis dan H1 → alternative hypothesis.

 Ho mengandung suatu tanda =, sebagai alternatifnya H1 akan bertanda ≠, > atau < ( ada
beberapa buku yang menggunakan tanda ≤, atau ≥ sebagi Ho.)

Pengujian Ho=nilai tertentu disebut sebagai pengujian dua arah, sedangkan yang lain
disebut pengujian searah

      2.   Menentukan nilai kritis atau daerah menolak Ho.

Nilai kritis dapat dilihat pada tabel yang telah disediakan. Nilai α merupakan risiko
kesalahan yang bersedia ditanggung. Untuk menentukan nilai kritis dipengaruhi oleh :

 Tingkat signifikansi atau α yang ditentukan


 Distribusi probabilitas yang akan digunakan misal Z atau t

Misal pengujian dua arah dengan α = 1% maka daerah kritisnya Z-0,005 dan Z0,005
adalah 2,58 sehingga Z<-2,58 dan Z>2,58.

Jika pengujian searah atas dengan α = 1% maka daerah kritisnya Z-0,01 sehingga Z >
2,33.

3.   Menghitung nilai test statistik.

Dilakukan perhitungan penduga parameter dari data sampel yagn diambil secara
random dari populasi. Misal akan menguji paramater populasi P dengan
menggunakan data sampel S dan σ = standar error σS statistik. Nilai Z dihitung
dengan rumus : Z = S – P / σS

         4.  Membuat keputusan statistik.

Keputusan menolak atau menerima Ho dilakukan setelah membandingkann nilai test


statistik dengan nilai kritis. Jika nilai test statistik berada pada dalam

daerah kritis maka Ho ditolak berarti menerima H1.

Jenis Kesalahan
1. Kita tidak yakin bahwa kesimpulan yang didapat dari pengujian adalah benar karena
kesimpulan itu merupakan inferensi yang didasarkan pada sampel.
2. Suatu kesimpulan adalah benr jika Ho yang benar diterima atau Ho yang salah ditolak.
3. Dalam pengujian ada kemungkinan kesalahan yang muncul yaitu:

                Kesalahan jenis I yaitu : Menolak Ho yang kenyataannya adalah benar.

                Kesalahan jenis II yaitu : Menerima Ho yang kenyataannya adalah salah

Signifikansi

1. Kesimpulan sebuah pengujian → menerima Ho berdasarkan informasi dari sampel atau dapat
dikatakan tidak ada bukti statistik untuk menolaknya.
2. Dalam pengujian tidak dapat dikatakan bahwa Ho adalah benar

Anda mungkin juga menyukai