Anda di halaman 1dari 11

I.

PENDAHULUAN
Pendidikan dan pelajaran di yakini adalah salah satu
factor yang menentukan keberhasilan manusia dalam
menjalani hidup dan mencapai cita-cita.Dengan salah
satu kegiatan ini kami mahasiswa mahasiswi fakultas
Teknik Universitas KADIRI,telah mendapatkan pelajaran
dan pengalaman tentang praktek PENGUKURAN ARUS
ALIRAN SUNGAI.

II . Tempat pengukuran : Saluran induk Mrican


Kanar
Lokasi : Ds.Ngebrak , Kec.
Gampengrejo Kab.Kediri
Waktu pelaksanan : Tanggal 28-04-2011

III. MAKSUD dan TUJUAN


Maksud dan tujuan mahasiswa melakukan:
1. Dapat mengetahui cara pengukuran
2. Dapat menghitung praktek pengukuran kecepatan
arus air

IV.LATAR BELAKANG
Kami Mahasiswa Mahasiswi Universitas KADIRI
mengikuti prakter pengukuran kecepatan arus air di
maksudkan agar mahasiswa mengetahui bagaimana cara
praktek pengukuran tersebut

V. ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTEK


PENGUKURAN
Alat yang di gunakan untuk mengukur kecepatan air
di sebut CURENT METER, terdiri dari baling baling &
current meter. Di mana baling baling yang di gunakan
ada dua ukuran
Yaitu :
1.Baling baling kecil No.A336
Biasanya di gunakan untuk mengukur kecepatan air di
saluran air atau bendungan yang berukuran kecil lebar
sekitar 3m dan curen meter kecil, stick dan cara
pembacaanya adalah 3 kali pembacaan,arus kecil lalu di
rata rata
2.Baling baling besar No.T 77861
Curent meter besar biasanya di gunakan untuk mengukur
kecepacan air di salurkan yang tebar, ini bisa di baca dua
arus. Aliran Air ,Arus lambat dan deras.

Unit curent meter adalah alat untuk mengukur kecepatan


air yang terdiri dari baling dan curent meter.
Baling baling kecil dan besar menghasilhan jumlah
putaran per detik
Yang mempengaruhi pengukuran arus adalah sebagai
berikut :
- TAlut atau luas penampang
- Kemiringan
Dimana bisa menghitung debit air dan setiap pertemuan
airnya di hitung juga.
Alat yang di gunakan :
- Yalon
- Pelampung
- Perahu
- Meteran

Utuk mengukur kedalaman menggunakan pendekatan


0,2 0,8 dan 0,6 untuk lebih detail
Kalu deras memakai skala 4m
GAMBAR ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKUKAN
PRAKTEK PENGUKURAN

1.CURENT METER

2. PELAMPUNG,YALON dan PERAHU


3. BALING BALING KECIL

4. BALING BALING BESAR


h=
96cm
Pendekat
an 2m 4m 6m 8m 10m 12m 14m 16m
0,2 0,3 0,1 0,25 0,3 0,25 0,25 0,2 0,1
0,8 0,25 0,3 0,33 0,35 0,4 0,4 0,35
13
h=
135cm
0,2 0,3 0,25 0,3 0,3 0,4 0,3 0,3
0,8 0,3 0,3 0,4 0,4 0,3 0,4 0,3

h=
125cm
0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,1
0,8 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,1

V = kecepaan rata-rata

d = 96 cm = 0,96 m

pendekatan (0,2) b = 14 m jumlahnya = 1,75/8 = 0,22 m/dtk

(0,8) b = 12 m jumlahnya = 2,4/7 = 0,34 m/dtk

V = 0,22 m/dtk + 0,34 m/dtk = 0,52 m/dtk : 2 = 0,28 m/dtk

A1 = ( b + z.d)d = ( 14 + 1.0,96 ) 0,96 = 14,96 * 0,96 = 14,3616 m2

A2= (b + z.d)d = ( 12 + 1.0,96 ) 0,96 = 12,96 * 0,96 = 12,4416 m2

A = (14,3616 + 12,4416) / 2 = 13,4016 m2

Q = A.V
= 13,4016 * 0,28 = 3,75 m/dtk

d = 135 cm = 1,35 m3/dtk

Pendekatan ( 0,2 ) b = 11 m jumlahnya 2,15/7 = 0,71 m/dtk


( 0,8 ) b = 11 m jumlahnya 2,4/ 7 = 0,34 m/dtk
V = 0,65 : 2 = 0,325 m/dtk

A = ( b + z.d ) d = (11 + 1.1,35 ) 1,35 = 16,6725 m2

Q = A . V = 16,6725 x 0,325 = 5,42 m2 / dtk

LAPORAN PRAKTEK
PENGUKURAN KECEPATAN AIR

Nama Kelompok:
1. Bagus Kusuma Wardana : 0951 2177
2. Madha Elyana Midha : 0951 2132
3. Lukman Hakim : 0951 2151
4. Edi Purnabowo : 0951 2166
5. Fahril Ananta : 0951 2135
6. Mochamad Nurdin : 0951 2109
7. Abed Agus Setiawan : 0951 2130

Penutup
Kegiatan yang kami lakukan untuk mengetahui
kecepatan arus air pada saluran induk sungai, mampu
terlaksana dengan baik sesuai sasaran dan tujuan yang
positif.
TEORI DASAR DALAM PENGUKURAN KECEPATAN
ARUS AIR
Pengukuran debit air sungai

• UMUM
Dari hujan yang jatuh, sebagian langsung menguap
kembali, sebagian meresap ke dalam tanah dan dari sebagian
yang mengalir melalui permukaan bumi, dari sebagian yang
tinggi ke bagian yang permukaan tanah yang lebih rendah,
ada sebagian kecil tertahan dalam rawa sebagai air retensi
dan selebihnya yang merupakan bagian yang besar, mengalir
melalui palung sungai menuju ke laut.

Pengetahuan banyaknya air yang mengalir (debit) dalam


sungai ini adalah sangat penting, baik yang mengalir terus
menerus maupun yang mengalir berkala (banjir-banjir tinggi).

Pengetahuan mengenai debit ini dipakai melalui


pengukuran dalam palung sungai dan dengan cara
perhitungan berdasarkan atas besarnya curah hujan yang
jatuh. Di dalam bab ini terutama diuraikan perhitungan debit
air sungai berdasarkan pengukuran pada palung sungai.

Perhitungan debit atas dasar pengukuran

Mengingat bentuk palung dan alur sungai yang berubah-


ubah, maka dalam pemilihan lokasi pengukuran debit harus
dipertimbangkan pengaruh pola aliran dalam palung sungai.
Untuk itu perlu diperhatikan kriteria pemilihan lokasi
pengukuran debit sungai diantaranya adalah:

• Bentuk penampang sungai stabil

• Pola aliran air sungai dipilih yang stabil/aliran laminar

• Bentuk alur sungai lurus

• Mudah untuk penempatan alat ukur

• Mudah dijangkau oleh petugas/pencatat alat ukur debit.


Besarnya debit dihitung menurut rumus : Q = F x V

Q = debit (m3/det)

F = luas penampang basah (m2)

V = kecepatan rata-rata (m/det)

Untuk mendapatkan debit aliran (Q), perlu diketahui luas


penampang basah (F), yang bisa diusahakan dengan pengukuran,
sedang kecepatan aliran rata-rata (V) bisa didapat dari
perumusan atau pengukuran.

Perolehan luas penampang basah

Untuk keperluan perhitungan debit Q dibutuhkan


pengukuran penampang basah, pelaksanaan perolehan luas
penampang basah dapat dilakukan dengan melaksanakan
pengukuran dibagi dalam dua bagian ialah pengukuran
tampangnya dan pengukuran tinggi permukaan air.

a. Pengukuran tampang bisa dikerjakan dengan memakai alat


ukur teodolit, sebaiknya pada keadaan air yang rendah agar
bak-bak dengan mudah dan baik, bisa ditempatkan.
Pengukuran luas penampang dapat dilakukan dengan
membagi pias-pias pada bentang lebar sungai untuk
mendapatkan ketelitian yang lebih akurat (Gambar No. 9.1)

Anda mungkin juga menyukai