Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, baik perusahaan maupun organisasi sosial semakin berorientasi pada masyarakat
luas, untuk itu diperlukan strategi yang tepat, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan
membentuk Sumber Daya Manusia yang mampu bekerja secara bersama-sama, selain itu perusahaan
atau organisasi sangat penting untuk memberikan kondisi lingkungan yang membuat karyawan atau
anggota nyaman saat bekerja sehingga dapat menciptakan kelompok kerja yang solid dan memiliki
semangat kerja yang tinggi , dimana pada akhirnya akan membentuk sikap perilaku karyawan atau
anggota sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai.
Dalam mewujudkan tercapainya tujuan sebuah organisasi perlu didukung oleh semua pihak
dalam organisasi, pihak-pihak yang dimaksud adalah para manager atau pimpinan organisasi dan para
bawahan atau karyawan. Dengan demikian berarti sebuah organisasi atau perusahaan harus mampu
menciptakan suasana sinkron dan kondusif, dimana pimpinan organisasi mampu bekerjasama dengan
karyawan serta mengarahkan tujuan organisasi secara efektif sehingga para karyawan merasakan bahwa
tujuan tersebut merupakan tujuan mereka atau tujuan bersama.
Ketika suatu organisasi atau perusahaan didirikan, harapan yang ingin dicapai adalah mendapatkan
kesuksesan dalam setiap langkah dan tindakan yang dilakukan sehingga pada akhirnya akan tetap
bertahan ( survive ) dalam jangka waktu lama. Akan tetapi saat ini perubahan lingkungan bisnis yang
dihadapi oleh organisasi cepat berubah dan tidak dapat diprediksi.
Persaingan dan perubahan yang begitu cepat terjadi menuntut upaya-upaya terobosan perusahaan
atau institusi secara proaktif mengkonsolidasikan diri dalam rangka penguatan keunggulan bersaing.
Untuk dapat unggul dalam bersaing dan tetap bertahan, maka perusahaan harus adaptif dan lebih
fleksibel. Hal ini seringkali menuntut perusahaan untuk melakukan perubahan dalam perusahaan itu
sendiri. Perubahan tidak akan berjalan lancar apabila tidak adanya niat baik, hubungan antar manusia
( human relation ) dari orang-orang yang ada didalam organisasi, baik itu pada tingkat manajer
maupun para karyawan.
Hubungan antar manusia ( human relation ) adalah komunikasi antar pribadi yang manusiawi,
berarti komunikasi yang telah memasuki tahap psikologis yang komunikator dan komunikasinya saling
memahami pikiran, perasaan dan melakukan tindakan bersama. Ini juga berarti bahwa apabila kita
hendak menciptakan suatu komunikasi yang penuh dengan keakraban yang didahului oleh pertukaran
informasi tentang identitas dan masalah pribadi yang bersifat sosial.
Interaksi karyawan dalam lingkungan perusahaan/organisasi/instansi merupakan hal yang tidak
dapat dipisahkan yang mana akan menimbulkan tingkat kepuasan kerja karyawan, situasi lingkungan
perusahaan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya antara karyawan yang satu dengan yang lain tidak
terlepas dari interaksi satu sama lainnya demi kelancaran dan keharmonisan kerja. Dengan sarana
hubungan yang nyaman akan lebih betah dan senang dalam menyelesaikan tugas. Hubungan antar
manusia ( human relation ) dalam perusahaan merupakan hal yang penting karena merupakan jembatan
antara karyawan dengan sesama karyawan maupun karyawan dengan pimpinan.
Dengan demikian yang terpenting dalam mewujudkan human relation adalah bagaimana kita
memahami hakekat manusia dan kemanusiaan serta bagaimana kita mampu menerima orang lain di
luar diri kita dengan apa adanya agar tercipta suasana kerja yang harmonis dan baik yang dapat
meningkatkan semangat kerja yang akan mempengaruhi juga hasil pekerjaannya.
ISI

1. Pengertian Human Relation ( Hubungan Antar Manusia )


Hubungan manusiawi adalah terjemahan dari human relation. Orang-orang juga ada yang
menterjemahkan menjadi ” hubungan manusia ” atau juga diterjemahkan ” hubungan antarmanusia ”,
yang sebenarnya tidak terlalu salah karena yang berhubungan satu sama lain adalah manusia.
Hanya saja, disini sifat hubungan sesama manusianya tidak seperti orang berkomunikasi biasa,
bukan hanya merupakan penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain, tetapi hubungan
antara orang-orang yang berkomunikasi dimana mengandung unsur-unsur kejiwaan yang amat
mendalam.
Dikatakan bahwa hubungan manusiawi itu merupakan suatu komunikasi karena sifatnya yang
orientasi pada perilaku ( action oriented ) , hal ini mengandung kegiatan untuk mengubah sikap,
pendapat, atau perilaku seseorang.
” Hubungan Antar Manusia ( Human Relation ) ” adalah interaksi antara seseorang dengan orang
lain baik dalam situasi kerja atau dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepemimpinannya, yang
bertanggung jawab dalam suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju situasi kerja yang
memotivasi untuk bekerjasama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan
sosial.
Ada dua pengertian hubungan manusiawi, yakni hubungan manusiawi dalam arti luas dan hubungan
manusiawi dalam arti sempit:
1). Hubungan manusiawi dalam arti luas
Hubungan manusiawi dalam arti luas adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain
dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan. Jadi, hubungan manusiawi
dilakukan dimana saja; bisa dilakukan dirumah, dijalan, didalam kendaraan umum (misal
bis atau angkutan kota) dan sebagainya.
2). Hubungan manusiawi dalam arti sempit
Hubungan manusiawi dalam arti sempit adalah juga interaksi antara seseorang dengan orang
lain. Akan tetapi, interaksi disini hanyalah dalam situasi kerja dan dalam organisasi kerja
(work organization)
2. Peran Human Relation dalam Hubungan Internal
Human Relation adalah kegiatan rohaniah, yaitu kegiatan rohaniah yang menyangkut watak, sifat,
perangai, kepribadian, sikap dan tingkah laku menuju kepuasan hati, proses ini berlangsung pada dua
atau tiga orang yang terlibat dalam komunikasi antar personal yang bersifat dialogis. Sehingga, masing-
masing mengetahui, sadar dan merasakan efeknya. Jika semuanya merasa senang maka kegiatan human
relation yang dibangun berhasil, namun. Jika tidak menimbulkan rasa puas maka kegiatan human
relation itu gagal. Untuk mempraktekan human relation, seorang pemimpin perlu mempelajari sifat
tabiat karyawan, juga tingkah laku mereka dalam hidup berkelompok dan bermasyarakat. Manusia
tidak hanya mempunyai kemampuan vegetatif (makan, minum dan berkembang biak), Kemampuan
sensitif (bergerak, mengamati, bernafsu dan berperasaan) dan juga kemampuan intelektif (memiliki
hasrat dan kecerdasan), tetapi sifat-sifat rohaniah dan jasmaniah turut membentuk jiwa, sifat dan
tingkah lakunya. Sebagaimana manusia pada umumnya, para karyawan juga terdiri dari orang-orang
extravert, ambivert dan introvert dengan kebiasan-kebiasan berpikir dan berperasaan yang berbeda. Hal
ini penting untuk diketahui pimpinan manajer dan eksekutif. Dengan demikian para pemimpin dapat
memahami mengapa seorang karyawan memiliki sifat tabiat tertentu, dan ini akan memudahkan
memecahkan masalah yang dihadapi karyawan. Masalah yang dihapadi oleh karyawan baik dirumah
maupun ditempat kerja akan mempengaruhi produktivitas karyawan tersebut. Dengan kemampuan
human relation yang baik seorang pimpinan akan dapat memecahkan masalah para karyawannnya.
Kunci aktivitas Human Relation adalah motivasi, motivasi adalah kegiatan memberikan dorongan
kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki. Jadi, motivasi
berarti membangkitkan motif, daya gerak atau menggerakan seseorang atau diri sendiri untuk bertindak
dalam rangkat mencapai suatu tujuan, jika seorang pimpinan memotivasi para karyawan untuk bekerja
dengan giat, harus berdasarkan kebutuhan para karyawan yang memuaskan, yaitu kebutuhan akan upah
yang sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan dan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya
sehari-hari, penghargaan atas pekerjaannya dan lain sebagainya,
Pemimpin dapat mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas karyawan dan mengkooperasikan hasrat-
hasrat mereka untuk dapat bekerja bersama-sama, dalam hal ini komunikasi memegang peranan
penting, Human Relation seperti dijelaskan diatas adalah komunikasi persuasif. Dengan melaksanakan
human relation itu pimpinan organisasi atau pimpinan kelompok dapat melakukan komunikasi dengan
para karyawannya secara manusiawi untuk menggiatkan mereka bekerja bersama-sama, sehingga hasil
yang diperoleh dapat memuaskan. disamping para karyawan bekerja dengan hati puas.
Hubungan manusiawi memiliki pengaruh yang besar dan menembus kehidupan organisasi, karena
merupakan jembatan antara karyawan dengan sesama karyawan maupun karyawan dengan pimpinan.
Bila kondisi untuk hubungan interpersonal yang baik hadir, kita juga cenderung menemukan respons-
respons positif terhadap pimpinan, sikap tanggap atas kebutuhan-kebutuhan pribadi dan organisasi,
kepekaan terhadap perasaan pegawai, dan kesediaan untuk berbagi informasi. Semua ini adalah
prasyarat untuk komunikasi ke atas dan ke bawah yang efektif, agar tercipta suasana kerja yang
harmonis dan baik yang dapat meningkatkan semangat kerja yang akan mempengaruhi juga hasil
pekerjaannya.

3. Peran Human Relation dalam Peningkatan Karir


Seperti dijelaskan diatas, kunci dari kegiatan Human Relations adalah motivasi yang dapat
mendorong kinerja karyawan, seorang pimpinan harus dapat memahami kebutuhan karyawan dan
harus menyesuaikan penghargaan yang diberikan kepada karyawan tersebut, seperti : gaji yang layak,
pemberian cuti, dan promosi jabatan bagi karyawan. Peningkatan karir dalam kaitannya dengan Human 
Relations   adalah   sebagai   motivasi   bagi   karyawan,   dengan   demikian   karyawan   akan   menunjukan 
loyalitasnya kepada perusahaan dengan bekerja secara maksimal.
Peningkatan   karir   yang   diberikan   perusahaan   kepada   karyawannya   akan   mempengaruhi 
organsasi   dan   kinerja   karyawan,   dimana   peningkatan   karir   merupakan   pendekatan   formal   yang 
dilakukan organisasi atau perusahaan untuk menjamin orang­orang yang ada didalamnya mempunyai 
kualifikasi dan kemampuan serta pengalaman yang cocok ketika dibutuhkan, oleh karena itu. Sebuah 
organisasi perlua mengelola karir dan mengembangkannya agar produktivitas karyawan tetap terjaga 
dan mampu mendorong karyawan untuk selalu melakukan hal yang terbaik dan menghindari frustasi 
kerja   yang   berakibat   penurunan   kinerja   perusahaan,   pengelolaan   dan   pengembangan   karir   akan 
meningkatkan efektivitas dan kreativitas sumber daya manusia yang dapat menumbuhkan komitmen 
yang   kuat   dan   meningkatkan   kinerjanya   dalam   upaya   mendukung   perusahaan   untuk   mencapai 
tujuannya.
Cianni   dan   Wnuck   menyatakan   bahwa   karyawan   yang   mempunyai   kesempatan   yang   tinggi 
dalam meningkatkan karirnya akan merangsang motivasinya untuk bekerja lebih baik. Perusahaan yang 
memiliki manajemen yang baik dalam pengembangan karir karyawannya akan mempunyai kinerja dan 
kemauan karyawan untuk berpartisipasi dalam aktivitas pengembangan dan perilaku dalam melakukan 
pengembangan, dimana hal tersebut akan meningkatkan kinerjanya.
Jika dalam sebuah organisasi tidak memiliki manajemen yang baik dalam pengelolaan dan
pengembangan karir maka akan muncul ketidakpuasan dari karyawan terhadap kinerja pimpinan
perusahaan dan produktivitas organisasi akan berjalan lambat karena karyawan merasa kesempatan
untuk mendapatkan jenjang karir didalam organisasi. Jadi, pengembangan karir merupakan hal yang
penting untuk mendorong kinerja karyawan,
KESIMPULAN

• Hubungan Antar Manusia ( Human Relation ) adalah interaksi antara seseorang dengan orang
lain baik dalam situasi kerja atau dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepemimpinannya,
yang bertanggung jawab dalam suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju
situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan
ekonomi, psikologis dan sosial.
• Human Relation merupakan jembatan penghubung yang menghubungkan antara atasan dan
bawahan, bawahan dengan atasan dan bawahan dengan bawahan. Untuk menciptakan kepuasan
dalam bekerja sehingga meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
• Dengan kemampuan human relation yang baik seorang pimpinan akan dapat memecahkan
masalah para karyawannnya.
• Kunci aktivitas Human Relation adalah motivasi,
• Human Relation adalah komunikasi persuasif. Dengan melaksanakan human relation itu
pimpinan organisasi atau pimpinan kelompok dapat melakukan komunikasi dengan para
karyawannya secara manusiawi untuk menggiatkan mereka bekerja bersama-sama, sehingga
hasil yang diperoleh dapat memuaskan.
• Human relation dalam organisasi merupakan hal yang penting karena merupakan jembatan
antara karyawan dengan sesama karyawan maupun karyawan dengan pimpinan.
• Human Relation memegang peranan penting dalam hubungan internal karena dapat
memecahkan berbagai masalah yang menyangkut faktor manusia dalam organisasi. Benturan
psikologis dan konflik antara kepentingan pribadi dengan kepentingan organisasi, bukan hanya
pimpinan dengan karyawan. Tetapi juga karyawan dengan karyawan yang berpotensi
mengganggu kelancaran organisasi dalam mencapai tujuan.
• Pengembangan karir merupakan cara untuk memotivasi karyawan untuk mendapatkan loyalitas
karyawan dalam bekerja sehingga produktivitas karyawan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Onong Uchana. 2000. Ilmu Teori & Filsafat Komunikasi, PT Citra Aditya
Bakti, Bandung

Wibowo, Felicia Dewi, 2006. Analisis Pengaruh Peran Kepemimpinan dan Pengembangan Karir
Terhadap Komitmen Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan, Tesis, Program Magister
Manajemen, Universitas Diponegoro, Surakarta

Prabowo,Ovisetya, 2008. Analisis Pengaruh Human Relation, Kondisi Fisik Lingkungan Kerja dan
Leadership Terhadap Etos Kerja Karyawan Kantor Pendapatan Daerah di Pati, skripsi, Program Strata
1 Manajemen, Universitas Muhammadiyah, Surakarta

Cianni, Mary, dan Donna Wnuck, 1997, Individual Growth and Team Enhancement: Moving Toward a
New Model of Career Development, Academy of Management excecutive, Vol 11, No.1, 1997

Davis, Keith, 1962, Human Relations at Work, Mc. Graw-Hill Book Company, Ltd., Tokyo.

Sumber website :
http://dhikamaple.blogspot.com/2010/03/human-relation.html

http://toorestpoenya.blogspot.com/2010/10/human-relation.html

Anda mungkin juga menyukai