Anda di halaman 1dari 13

Instrumen Penilaian Diri (Self-Assessment)

Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS)

Nama Institusi Departemen Bedah Saraf FKUI / RSCM

Alamat Lengkap Kode Pos Jln.Salemba Raya 6 - Jakarta Pusat 10430

Telepon/Fax 021 3145554 / 021 3927742

E-mail

Website www.bedah-saraf.edu

Nama Dekan FK

Nama Direktur RS

Departemen :

✴ Nama Ketua Program Studi S1

✴ Nama Ketua Program Studi Sp.1

✴ Nama Ketua Program Studi Sp.2

✴ Nama Sekretaris Program Studi S1

✴ Nama Sekretaris Program Studi Sp.1

✴ Nama Sekretaris Program Studi Sp.2

1
Standar 1: Visi, Misi dan Tujuan (Objektif) Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf.
S1 P1 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempunyai visi, misi dan
tujuan (objektif) serta target pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf.

Nilai Kriteria
IPDS-BS tersebut tidak/belum mempunyai visi, misi dan tujuan (objektif) serta target pendidikan dokter spesialis
1 Bedah Saraf secara tertulis.
IPDS-BS tersebut mempunyai visi, misi dan tujuan (objektif) serta target pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf
2 secara tertulis, akan tetapi belum/tidak disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur
Rumah Sakit).
IPDS-BS tersebut mempunyai visi, misi dan tujuan (objektif) serta target pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf
3 secara tertulis dan telah disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/ Direktur Rumah Sakit).
IPDS-BS tersebut mempunyai visi, misi dan tujuan (objektif) serta target pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf
secara tertulis dan telah disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/ Direktur Rumah Sakit) serta
4 seluruh staf pengajar dan peserta didik mengetahui dan memahami akan visi, misi dan tujuan (objektif) serta
target tersebut.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan visi, misi dan tujuan (objektif) serta target pendidikan dokter
5 spesialis Bedah Saraf, dan ada rencana tindak lanjut secara tertulis

Standar 2: Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf di Institusi Pendidikan Dokter
Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS)
S2 P1 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempunyai Program Pen-
didikan Dokter Spesialis Bedah Saraf yang mengacu kepada Program Pendidikan Dokter Spesialis
Fakultas Kedokteran setempat dan Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Bedah Saraf dari
Kolegium Ilmu Bedah Saraf Indonesia yang telah disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.

Nilai Kriteria
1 IPDS-BS tersebut tidak mempunyai Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf secara tertulis.

IPDS-BS tersebut mempunyai Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf secara tertulis, akan tetapi
2 belum/tidak mengacu kepada Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran setempat dan Standar
Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Bedah Saraf.
IPDS-BS tersebut mempunyai Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf secara tertulis mengacu kepada
Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran setempat dan Standar Pendidikan Profesi Dokter Spe-
3 sialis Bedah Saraf akan tetapi belum/tidak disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/ Direktur
Rumah Sakit).
IPDS-BS tersebut mempunyai Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf mengacu kepada Program Pen-
4 didikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran setempat dan Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Bedah
Saraf serta telah disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/ Direktur Rumah Sakit).
5 IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan Program tersebut, dan ada rencana tindak lanjut.

S2 P2 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempunyai Panduan Pen-
didikan Dokter Spesialis Bedah Saraf yang mengacu kepada Kurikulum Pendidikan Dokter Spe-
sialis Bedah Saraf serta Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Bedah Saraf dari Kolegium
Ilmu Bedah Saraf Indonesia yang telah disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.
Nilai Kriteria

1 IPDS-BS tersebut tidak mempunyai Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf.
IPDS-BS tersebut mempunyai Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf, akan tetapi belum/tidak men-
2 gacu kepada Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf yang dikeluarkan oleh Kolegium Ilmu Bedah
Saraf Indonesia.
IPDS-BS tersebut mempunyai Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf dan me-ngacu kepada Kurikulum
3 Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf yang dikeluarkan oleh Kolegium, akan tetapi belum/tidak disahkan oleh
pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/ Direktur Rumah Sakit).
IPDS-BS tersebut mempunyai Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf dan mengacu kepada Kurikulum
Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf yang dikeluarkan oleh Kolegium dan telah disahkan oleh pimpinan institusi
4 (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit), serta seluruh staf pengajar dan peserta didik mengetahui
dan memahami Panduan tersebut.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf, dan ada
5 rencana tindak lanjut secara tertulis.

2
S2 P3 Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf tersebut menerangkan tentang objektif setiap
jenjang tingkat pendidikan di institusi tersebut dan sesuai Standar Pendidikan Profesi Dokter
Spesialis Bedah Saraf dari Kolegium Ilmu Bedah Saraf Indonesia yang telah disahkan oleh Konsil
Kedokteran Indonesia.

Nilai Kriteria

Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf tersebut tidak menerangkan tentang objektif setiap jenjang
1 tingkat pendidikan di institusi tersebut.
Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf tersebut menerangkan tentang objektif pendidikan akan tetapi
2 tidak/belum lengkap untuk setiap jenjang tingkat pendidikan di institusi tersebut.
Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf tersebut menerangkan tentang objektif dan telah lengkap untuk
3 setiap jenjang tingkat pendidikan di institusi tersebut akan tetapi belum disahkan oleh pimpinan intitusi tersebut
(Dekan Fakultas Kedokteran/ Direkur Rumah Sakit).
Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf tersebut menerangkan tentang objektif dan telah lengkap untuk
setiap jenjang tingkat pendidikan di institusi tersebut dan disahkan oleh pimpinan intitusi tersebut (Dekan Fakultas
4 Kedokteran/Direkur Rumah Sakit) serta seluruh staf pengajar dan peserta didik mengetahui dan memahami
objektif setiap jenjang tingkat pendidikan di institusi tersebut.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan objektif setiap jenjang tingkat pendidikan, dan ada rencana
5 tindak lanjut secara tertulis.

S2 P4 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempunyai Log Book untuk
peserta didik yang mengacu kepada Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf di institusi
tersebut dan Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf yang dikeluarkan oleh Kolegium
Ilmu Bedah Saraf Indonesia.
Nilai Kriteria

1 IPDS-BS tersebut tidak mempunyai Log Book untuk peserta didik.


IPDS-BS tersebut mempunyai Log Book untuk peserta didik, akan tetapi belum/tidak mengacu kepada Panduan
2 Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf di institusi tersebut dan Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Bedah
Saraf yang dikeluarkan oleh Kolegium.
IPDS-BS tersebut mempunyai Log Book untuk peserta didik mengacu kepada Panduan Pendidikan Dokter Spesialis
3 Bedah Saraf dan Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf yang dikeluarkan oleh Kolegium, akan tetapi
belum/tidak disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).
IPDS-BS tersebut mempunyai Log Book untuk peserta didik telah disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas
4 Kedokteran/Direktur Rumah Sakit) serta seluruh staf pengajar dan peserta didik mengetahui dan memahami
penggunaan Log Book tersebut.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan Log Book untuk peserta didik, dan ada rencana tindak
5 lanjut secara tertulis.

S2 P5 Log Book tersebut diimplementasikan secara kontinyu dan konsisten.


Nilai Kriteria
1 Log Book di IPDS-BS tersebut belum/tidak diimplementasikan secara kontinyu dan konsisten.
Log Book di IPDS-BS tersebut telah diimplementasikan akan tetapi belum/tidak kontinyu dan konsisten (baru se-
2 bagian yang telah diimplementasikan).
3 Log Book di IPDS-BS tersebut telah diimplementasikan sepenuhnya secara kontinyu dan konsisten.
Log Book di IPDS-BS tersebut telah diimplementasikan sepenuhnya secara kontinyu dan konsisten serta setiap
4 aktifitas peserta didik dibubuhi tanda tangan supervisor terkait.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan proses implementasi Log Book, dan ada rencana tindak
5 lanjut secara tertulis.

S2 P6 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut memberikan Sertifikat Kom-
petensi kepada peserta didik untuk setiap jenjang pendidikan.
Nilai Kriteria
IPDS-BS tersebut belum/tidak memberikan Sertifikat Kompetensi kepada peserta didik untuk setiap jenjang pen-
1 didikan.
IPDS-BS tersebut telah memberikan Sertifikat Kompetensi kepada sebagian (belum seluruh) peserta didik untuk
2 setiap jenjang pendidikan.

3
Nilai Kriteria
IPDS-BS tersebut telah memberikan Sertifikat Kompetensi kepada seluruh peserta didik untuk setiap jenjang
3 pendidikan.
IPDS-BS tersebut telah memberikan Sertifikat Kompetensi kepada seluruh peserta didik untuk setiap jenjang
4 pendidikan dan mendokumentasikannya dengan lengkap.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan Sertifikat Kompetensi kepada peserta didik untuk setiap
5 jenjang pendidikan. dan ada rencana tindak lanjut secara tertulis.

Standar 3: Penilaian Peserta Didik Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf
S3 P1 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut melaksanakan penilaian ter-
hadap peserta didik sesuai dengan Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Bedah Saraf dari
Kolegium Ilmu Bedah Saraf Indonesia yang telah disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).

Nilai Kriteria
IPDS-BS tersebut melaksanakan penilaian belum/tidak sesuai dengan Standar Pendidikan Profesi Dokter Spe-
1 sialis Bedah Saraf dari Kolegium.
IPDS-BS tersebut telah melaksanakan penilaian kepada sebagian (belum seluruh) peserta didik sesuai dengan
2 Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Bedah Saraf
IPDS-BS tersebut telah melaksanakan penilaian kepada seluruh peserta didik sesuai dengan Standar Pendidikan
3 Profesi Dokter Spesialis Bedah Saraf.
IPDS-BS tersebut telah melaksanakan penilaian kepada seluruh peserta didik sesuai dengan Standar Pendidikan
4 Profesi Dokter Spesialis Bedah Saraf dan mendokumentasikannya dengan lengkap.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan pelaksanaan penilain tersebut sesuai dengan Standar Pen-
5 didikan Profesi Dokter Spesialis Bedah Saraf kepada peserta didik untuk setiap jenjang pendidikan. dan ada rencana
tindak lanjut secara tertulis.

S3 P2 Log Book Peserta Didik di IPDS-BS tersebut mencerminkan aktifitas penilaian yang akan dinilai dari
peserta didik di institusi tersebut dan mengacu kepada Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Be-
dah Saraf di institusi tersebut dan Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Bedah Saraf dari
Kolegium Ilmu Bedah Saraf Indonesia.
Nilai Kriteria
Log Book di IPDS-BS tersebut belum/tidak mencerminkan aktifitas penilaian yang akan dinilai dari peserta didik di
1 institusi tersebut.
Log Book di IPDS-BS tersebut telah mencerminkan aktifitas penilaian yang akan dinilai dari peserta didik, akan tetapi
2 belum/tidak mengacu kepada Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf di institusi tersebut dan Standar
Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Bedah Saraf dari Kolegium.
Log Book di IPDS-BS tersebut telah mencerminkan aktifitas penilaian yang akan dinilai dari peserta didik dan men-
3 gacu kepada Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf dan Kurikulum dari Kolegium, akan tetapi belum/
tidak disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).
Log Book di IPDS-BS tersebut telah mencerminkan aktifitas penilaian yang akan dinilai dari peserta didik dan men-
gacu kepada Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf dan Kurikulum dari Kolegium, dan telah disahkan
4 oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit) serta seluruh staf pengajar dan peserta
didik peserta didik mengetahui dan memahami aktivitas penilaian.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan Log Book sebagai cerminan aktifitas penilaian yang akan
5 dinilai dari untuk peserta didik, dan ada rencana tindak lanjut secara tertulis

S3 P3 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempergunakan metoda
Mini-CEX dalam penilaian peserta didik.
Nilai Kriteria

1 IPDS-BS tersebut belum/tidak mempergunakan metoda Mini-CEX dalam penilaian peserta didik.
IPDS-BS tersebut telah mempergunakan metoda Mini-CEX dalam penilaian peserta didik akan tetapi kurang dari dua
2 kali dalam setahun.
IPDS-BS tersebut telah mempergunakan metoda Mini-CEX dalam penilaian peserta didik dua sampai empat kali
3 dalam setahun.
IPDS-BS tersebut telah mempergunakan metoda Mini-CEX dalam penilaian peserta didik lebih dari empat kali dalam
4 setahun.

4
Nilai Kriteria
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan metoda penilaian Mini-Cex, dan ada rencana tindak lanjut
5 secara tertulis.

S3 P4 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempergunakan metoda
ujian OSCE dalam penilaian peserta didik.
Nilai Kriteria

1 IPDS-BS tersebut belum/tidak mempergunakan metoda OSCE dalam penilaian peserta didik.
IPDS-BS tersebut telah mempergunakan metoda OSCE dalam penilaian peserta didik akan tetapi kurang dari dua
2 kali dalam setahun.
IPDS-BS tersebut telah mempergunakan metoda OSCE dalam penilaian peserta didik dua sampai empat kali dalam
3 setahun.
IPDS-BS tersebut telah mempergunakan metoda OSCE dalam penilaian peserta didik lebih dari empat kali dalam
4 setahun.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan metoda penilaian OSCE, dan ada rencana tindak lanjut se-
5 cara tertulis.

S3 P5 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempergunakan metoda
Portfolio dalam penilaian peserta didik.

Nilai Kriteria

1 IPDS-BS tersebut belum/tidak mempergunakan metoda Portfolio dalam penilaian peserta didik.
IPDS-BS tersebut telah mempergunakan metoda Portfolio dalam penilaian peserta didik akan tetapi kurang dari dua
2 kali dalam setahun.
IPDS-BS tersebut telah mempergunakan metoda Portfolio dalam penilaian peserta didik dua sampai empat kali
3 dalam setahun.
IPDS-BS tersebut telah mempergunakan metoda Portfolio dalam penilaian peserta didik lebih dari empat kali dalam
4 setahun.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan metoda penilaian Portfolio, dan ada rencana tindak lanjut
5 secara tertulis.

Standar 4. Peserta Didik di Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf


S4 P1 Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf di Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah
Saraf (IPDS-BS) tersebut menerangkan tentang mekanisme proses rekrutmen dan kriteria peneri-
maan serta pemberhentian peserta didik mengacu kepada kebijakan Fakultas Kedokteran setempat
dan Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Bedah Saraf Indonesia yang telah disahkan konsil
Kedokteran Indonesia (KKI).
Nilai Kriteria
Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf di IPDS-BS tersebut tidak menerangkan tentang mekanisme
1 proses rekrutmen dan kriteria penerimaan serta pemberhentian peserta didik.
Panduan di IPDS-BS tersebut menerangkan tentang mekanisme proses rekrutmen dan kriteria penerimaan serta
2 pemberhentian peserta didik, akan tetapi belum/tidak mengacu kepada kebijakan FK setempat dan Kurikulum
serta Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Bedah Saraf Indonesia.
Panduan di IPDS-BS tersebut menerangkan tentang mekanisme proses rekrutmen dan kriteria penerimaan serta
3 pemberhentian peserta didik sesuai dengan Kurikulum dari Kolegium, akan tetapi belum/tidak disahkan oleh
pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).
Panduan di IPDS-BS tersebut menerangkan tentang mekanisme proses rekrutmen dan kriteria penerimaan serta
4 pemberhentian peserta didik sesuai dengan Kurikulum dari Kolegium dan telah disahkan oleh pimpinan institusi
(Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan mekanisme proses rekrutmen dan kriteria penerimaan serta
5 pemberhentian peserta didik, dan ada rencana tindak lanjut secara tertulis.

5
S4 P2 Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf di IPDS-BS tersebut mene-rangkan tentang hak,
tugas dan kewajiban peserta didik untuk setiap jenjang tingkat tingkat pendidikan di institusi terse-
but.
Nilai Kriteria
Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf tersebut tidak menerangkan tentang hak, tugas dan kewajiban
1 peserta didik untuk setiap jenjang tingkat tingkat pendidikan di institusi tersebut.
Panduan tersebut menerangkan tentang hak, tugas dan kewajiban peserta didik untuk setiap jenjang tingkat tingkat
2 pendidikan di IPDS-BS tersebut. akan tetapi tidak/belum lengkap untuk setiap jenjang tingkat pendidikan.
Panduan tersebut menerangkan tentang hak, tugas dan kewajiban peserta didik untuk setiap jenjang tingkat tingkat
3 pendidikan dan telah lengkap untuk setiap jenjang tingkat pendidikan akan tetapi belum disahkan oleh pimpinan
intitusi tersebut (Dekan Fakultas Kedokteran/ Direkur Rumah Sakit).
Panduan tersebut menerangkan tentang hak, tugas dan kewajiban peserta didik untuk setiap jenjang tingkat tingkat
4 pendidikan di IPDS-BS tersebut. telah lengkap dan disahkan oleh pimpinan intitusi tersebut (Dekan Fakultas
Kedokteran/Direkur Rumah Sakit).
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan hak, tugas dan kewajiban peserta didik untuk setiap jenjang
5 tingkat tingkat pendidikan, dan ada rencana tindak lanjut secara tertulis.

Standar 5. Staf Pengajar di Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf


S5 P1 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempunyai dokumentasi
kualifikasi dan lisensi profesi setiap staf pengajar sesuai dengan peraturan dan perundangan yang
berlaku.
Yang dimaksud dengan kualifikasi adalah Ijazah Spesialis 1 dan atau 2, S2 dan S3 yang dikeluarkan dan telah dilakukan sertifi-
kasi oleh pihak berwenang dan diakui oleh pemerintah.
Yang dimaksud dengan lisensi profesi adalah Surat Tanda Registrasi (STR), Surat Izin Praktek (SIP) dan Surat Keputusan seba-
gai tenaga pengajar di institusi/rumah sakit tersebut yang dikeluarkan oleh pihak berwenang dan diakui oleh pemerintah serta
masih berlaku.

Nilai Kriteria
Tidak ada dokumentasi kualifikasi dan lisensi profesi setiap staf pengajar sesuai dengan peraturan dan perundangan
1 yang berlaku.
Ada dokumentasi kualifikasi setiap staf pengajar akan tetapi belum/tidak lengkap dokumentasi lisensi profesi setiap
2 staf pengajar sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.
Ada dokumentasi kualifikasi dan lisensi profesi setiap staf pengajar sesuai dengan peraturan dan perundangan yang
3 berlaku akan tetapi belum/tidak disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah
Sakit).
Ada dokumentasi dan kualifikasi lisensi profesi setiap staf pengajar sesuai dengan peraturan dan perundangan yang
4 berlaku dan telah disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/ Direktur Rumah Sakit).
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan dokumentasi dan kualifikasi lisensi profesi setiap staf penga-
5 jar, dan ada rencana tindak lanjut secara tertulis.

S5 P2 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempunyai uraian tugas se-
cara tertulis setiap staf pengajar.
Nilai Kriteria
Tidak ada uraian tugas secara tertulis setiap staf pengajar dan disahkan oleh oleh pimpinan institusi (Dekan Fa-
1 kultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).
Ada uraian tugas secara tertulis setiap staf pengajar, akan tetapi belum/tidak disahkan oleh pimpinan institusi
2 (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).
Ada uraian tugas secara tertulis setiap staf pengajar dan telah disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas
3 Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).
Ada uraian tugas secara tertulis setiap staf pengajar dan telah disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas
4 Kedokteran/Direktur Rumah Sakit) serta seluruh staf pengajar dan peserta didik mengetahui dan memahami
uraian tugas tersebut.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan uraian tugas setiap staf pengajar, dan ada rencana tindak
5 lanjut secara tertulis.

6
Standar 6. Sarana Pendidikan di Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf
S6 P1 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempunyai sarana perpus-
takaan dengan berbagai bentuk kompilasi (buku, jurnal, VCD, CD dsb).
Nilai Kriteria

1 IPDS-BS tersebut belum/tidak mempunyai sarana perpustakaan.


IPDS-BS tersebut mempunyai sarana perpustakaan, akan tetapi belum/tidak ada dokumentasi database daftar
2 buku, jurnal, VCD/CD secara sistematik.
IPDS-BS tersebut mempunyai sarana perpustakaan dan telah terdokumentasi dengan baik dan sistematik, akan
3 tetapi belum/tidak ada prosedur tertulis tentang mekanisme penggunaan sarana tersebut baik untuk peminjaman
dan pengembaliannya.
IPDS-BS tersebut mempunyai sarana perpustakaan dan telah terdokumentasi dengan baik dan sistematik serta ada
4 prosedur tertulis tentang mekanisme penggunaan sarana tersebut baik untuk peminjaman dan pengembaliannya.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan sarana perpustakaan, mekanisme penggunaan sarana dan
5 sistematik dokumentasi, serta ada rencana tindak lanjut secara tertulis.

S6 P2 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempunyai sarana teknologi
informasi dan audio-visual.

Nilai Kriteria

1 IPDS-BS tersebut belum/tidak mempunyai sarana teknologi informasi dan audio-visual.


IPDS-BS tersebut mempunyai sarana teknologi informasi dan audio-visual, akan tetapi belum/tidak ada dokumen-
2 tasi database sarana tersebut.
IPDS-BS tersebut mempunyai sarana teknologi informasi dan audio-visual dan telah terdokumentasi dengan baik
3 dan sistematik, akan tetapi belum/tidak ada prosedur tertulis tentang mekanisme penggunaan sarana tersebut.
IPDS-BS tersebut mempunyai sarana teknologi informasi dan audio-visual, telah terdokumentasi dengan baik dan
4 sistematik serta ada prosedur tertulis tentang mekanisme penggunaan sarana tersebut.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan sarana teknologi informasi dan audio-visual, mekanisme
5 penggunaan sarana dan sistematik dokumentasi, serta ada rencana tindak lanjut secara tertulis.

S6 P3 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempunyai sarana tempat
pertemuan ilmiah untuk seluruh staf dan peserta didik di institusi tersebut.
Nilai Kriteria
IPDS-BS tersebut belum/tidak mempunyai sarana pertemuan ilmiah untuk seluruh staf dan peserta didik di institusi
1 tersebut.
IPDS-BS tersebut mempunyai sarana pertemuan ilmiah untuk seluruh staf dan peserta didik di institusi tersebut,
2 akan tetapi belum/tidak ada prosedur tertulis tentang mekanisme penggunaan dan jadwal pemakaiannya.
IPDS-BS tersebut mempunyai sarana pertemuan ilmiah untuk seluruh staf dan peserta didik di institusi tersebut serta
3 ada prosedur tertulis tentang mekanisme penggunaan dan jadwal pemakaiannya.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan sarana pertemuan ilmiah untuk seluruh staf dan peserta
4 didik, mekanisme penggunaan sarana dan sistematik dokumentasi, serta ada rencana tindak lanjut secara tertulis.
IPDS-BS tersebut mempunyai rencana induk (master plan) tentang pengembangan sarana pertemuan ilmiah untuk
5 seluruh staf dan peserta didik dan disetujui oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah
Sakit) serta tertuang dalam rencana anggaran biaya (RAB) institusi.

S6 P4 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempunyai sarana tempat
diskusi kelompok setiap unit (Divisi/Bagian) dalam institusi tersebut.
Nilai Kriteria
IPDS-BS tersebut belum/tidak mempunyai sarana tempat diskusi kelompok setiap unit (Divisi/Bagian) dalam insti-
1 tusi tersebut.
IPDS-BS tersebut mempunyai sarana tempat diskusi kelompok setiap unit (Divisi/Bagian) dalam institusi tersebut.
2
IPDS-BS tersebut mempunyai sarana tempat diskusi kelompok setiap unit (Divisi/Bagian) dalam institusi tersebut.
3

7
Nilai Kriteria
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan sarana tempat diskusi kelompok setiap unit (Divisi/Bagian)
4 dan ada rencana tindak lanjut secara tertulis.
IPDS-BS tersebut mempunyai rencana induk (master plan) tentang pengembangan sarana tempat diskusi kelompok
5 setiap unit (Divisi/Bagian) dan disetujui oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/ Direktur Rumah Sakit)
serta tertuang dalam rencana anggaran biaya (RAB) institusi.

S6 P5 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempunyai sarana peralatan
penunjang diagnostik dan terapeutik yang dibutuhkan untuk mencapai objektif Kurikulum Pendidi-
kan Dokter Spesialis Bedah Saraf.

Nilai Kriteria
IPDS-BS tersebut belum/tidak mempunyai sarana peralatan penunjang diagnostik dan terapeutik yang dibutuh-
1 kan untuk mencapai objektif Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf.
IPDS-BS tersebut mempunyai sarana peralatan penunjang diagnostik dan terapeutik yang dibutuhkan, akan tetapi
2 belum/tidak lengkap untuk mencapai objektif Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf.
IPDS-BS tersebut mempunyai sarana peralatan penunjang diagnostik dan terapeutik lengkap yang dibutuhkan untuk
3 mencapai objektif Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan sarana peralatan penunjang diagnostik dan terapeutik leng-
4 kap yang dibutuhkan untuk mencapai objektif Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf dan ada rencana
tindak lanjut secara tertulis.
IPDS-BS tersebut mempunyai rencana induk (master plan) tentang pengembangan sarana peralatan penunjang
diagnostik dan terapeutik lengkap yang dibutuhkan untuk mencapai objektif Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis
5 Bedah Saraf dan disetujui oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/ Direktur Rumah Sakit) serta tertuang
dalam rencana anggaran biaya (RAB) institusi.

S6 P6 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempunyai sarana media
komunikasi antar staf pengajar dan peserta didik.
Nilai Kriteria
IPDS-BS tersebut belum/tidak mempunyai sarana media komunikasi antar staf pengajar dan peserta didik.
1
IPDS-BS tersebut mempunyai sarana media komunikasi antar staf pengajar dan peserta didik, akan tetapi belum/
2 tidak lengkap antar staf pengajar dan peserta didik untuk mencapai objektif Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis
Bedah Saraf.
IPDS-BS tersebut mempunyai sarana media komunikasi antar staf pengajar dan peserta didik lengkap untuk menca-
3 pai objektif Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan sarana media komunikasi antar staf pengajar dan peserta
4 didik lengkap untuk mencapai objektif Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf dan ada rencana tindak
lanjut secara tertulis.
IPDS-BS tersebut mempunyai rencana induk (master plan) tentang pengembangan arana media komunikasi antar
staf pengajar dan peserta didik lengkap untuk mencapai objektif Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf
5 dan disetujui oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/ Direktur Rumah Sakit) serta tertuang dalam ren-
cana anggaran biaya (RAB) institusi.

S6 P7 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempunyai sarana dan tem-
pat pengaduan peserta didik baik untuk hal akademis maupun non akademis.
Nilai Kriteria
IPDS-BS tersebut belum/tidak mempunyai kebijakan tentang sarana dan tempat pengaduan peserta didik baik
1 untuk hal akademis maupun non akademis.
IPDS-BS tersebut mempunyai kebijakan tentang sarana dan tempat pengaduan peserta didik baik untuk hal akade-
2 mis maupun non akademis secara tertulis, akan tetapi belum/tidak mempunyai sarana dan tempat pengaduan di
institusi tersebut.
IPDS-BS tersebut mempunyai kebijakan tentang sarana dan tempat pengaduan peserta didik baik untuk hal akade-
3 mis maupun non akademis secara tertulis dan telah ada sarana dan tempat pengaduan peserta didik di institusi
tersebut.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan kebijakan tentang sarana dan tempat pengaduan peserta
4 didik dan ada rencana tindak lanjut.
IPDS-BS tersebut telah memasukkan tentang sarana dan tempat pengaduan peserta didik dalam rencana induk
5 (master plan) pengembangan IPDS-BS.

8
S6 P8 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempunyai staf pengajar
sebagai pembimbing konselor bagi peserta didik yang mempunyai masalah.
Nilai Kriteria
IPDS-BS tersebut belum/tidak mempunyai staf pengajar sebagai pembimbing konselor bagi peserta didik yang
1 mempunyai masalah.
IPDS-BS tersebut ada staf pengajar sebagai pembimbing konselor bagi peserta didik yang mempunyai masalah,
2 akan tetapi belum/tidak ada jadwal konseling .
3 IPDS-BS tersebut ada staf pengajar sebagai pembimbing konselor bagi peserta didik yang
mempunyai masalah dan ada jadwal konseling, akan tetapi belum/tidak ada Panduan Konseling peserta didik
4 bermasalah.
IPDS-BS tersebut ada staf pengajar sebagai pembimbing konselor bagi peserta didik yang mempunyai masalah dan
5 ada jadwal konseling, serta telah mempuyai Panduan Konseling peserta didik bermasalah.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan Panduan Konseling peserta didik bermasalah dan ada ren-
cana tindak lanjut.

Standar 7. Program Evaluasi di Institusi Pendidikan Doter Spesialis Bedah Saraf


S7 P1 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempunyai Program Evaluasi
Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf.
Program Evaluasi tersebut mencakup:
1. Organisasi pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf
2. Materi pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf
3. Metoda dan instrumen dalam pelaksanaan pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf
4. Sarana pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf
5. Hasil pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf
6. Kinerja (performance) staf pengajar yang terlibat dalam pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf

Nilai Kriteria

1 IPDS-BS tersebut tidak mempunyai Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf.
IPDS-BS tersebut mempunyai Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf secara tertulis, akan
2 tetapi belum/tidak disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).
IPDS-BS tersebut mempunyai Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf secara tertulis dan telah
3 disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).
IPDS-BS tersebut mempunyai Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf secara tertulis dan telah
disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit) serta seluruh staf pengajar dan
4 peserta didik mengetahui dan memahami Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf ter-
sebut.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf,
5 dan ada rencana tindak lanjut secara tertulis.

S7 P2 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempunyai jadwal rencana
Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf.
Jadwal rencana Program Evaluasi tersebut mencakup untuk:
1. Organisasi pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf
2. Materi pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf
3. Metoda dan instrumen dalam pelaksanaan pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf
4. Sarana pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf
5. Hasil pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf
6. Kinerja (performance) staf pengajar yang terlibat dalam pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf

Nilai Kriteria
1 IPDS-BS tersebut tidak mempunyai jadwal rencana Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf.
IPDS-BS tersebut mempunyai jadwal rencana Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf secara
2 tertulis.
3 IPDS-BS tersebut melaksanakan 60% rencana jadwal Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf.

4 IPDS-BS tersebut melaksanakan 80% rencana jadwal Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan rencana jadwal Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spe-
5 sialis Bedah Saraf, dan ada rencana tindak lanjut secara tertulis.

9
S7 P3 Pencapaian pelaksanaan Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf di Institusi
Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mencakup bidang:
1. Organisasi pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf
2. Materi pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf
3. Metoda dan instrumen dalam pelaksanaan pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf
4. Sarana pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf
5. Hasil pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf
6. Kinerja (performance) staf pengajar yang terlibat dalam pendidikan dokter spesialis Bedah Saraf

Nilai Kriteria
Pencapaian pelaksanaan Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf di IPDS-BS tersebut kurang
1 dari 2 bidang.
Pencapaian pelaksanaan Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf di IPDS-BS tersebut 2-3
2 bidang.
Pencapaian pelaksanaan Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf di IPDS-BS tersebut 4-5
3 bidang.
Pelaksanaan Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf di IPDS-BS tersebut mencakup seluruh
4 bidang.
Pelaksanaan Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf di IPDS-BS tersebut mencakup seluruh
5 bidang dan IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan hasil pencapain tersebut, serta ada rencana
tindak lanjut secara tertulis.

Standar 8. Tatakelola dan administrasi di Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf
S8 P1 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempunyai struktur organ-
isasi yang telah disahkan oleh pimpinan institusi Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit.
Nilai Kriteria

1 IPDS-BS tersebut tidak mempunyai struktur organisasi secara tertulis


IIPDS-BS tersebut mempunyai struktur organisasi secara tertulis, akan tetapi belum/tidak disahkan oleh pimpinan
2 institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).
IPDS-BS tersebut mempunyai struktur organisasi secara tertulis dan telah disahkan oleh pimpinaninstitusi (Dekan
3 Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).
IIPDS-BS tersebut mempunyai struktur organisasi secara tertulis dan telah disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan
4 Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit) serta seluruh staf pengajar dan peserta didik mengetahui dan mema-
hami struktur organisasi tersebut.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan struktur organisasi, dan ada rencana tindak lanjut secara
5 tertulis

S8 P2 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempunyai penjelasan se-
cara tertulis akan fungsi, tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung jawab setiap unit (Divisi/
Bagian).
Nilai Kriteria
Tidak ada penjelasan secara secara tertulis akan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap unit dalam
1 IPDS-BS tersebut.
Ada penjelasan secara secara tertulis akan fungsi, tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung jawab setiap unit
2 dalam IPDS-BS tersebut, akan tetapi belum/tidak disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/
Direktur Rumah Sakit).
Ada penjelasan secara secara tertulis akan fungsi, tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung jawab setiap unit
3 dalam IPDS-BS tersebut dan telah disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah
Sakit).
Ada penjelasan secara secara tertulis akan fungsi, tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung jawab setiap unit
dalam IPDS-BS tersebut, telah disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit)
4 serta seluruh staf pengajar dan peserta didik mengetahui dan memahami penjelasan akan fungsi, tugas,
wewenang, kewajiban dan tanggung jawab setiap unit tersebut.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan fungsi, tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung jawab
5 setiap unit, dan ada rencana tindak lanjut secara tertulis

10
S8 P3 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempunyai kebijakan tentang
mekanisme pengambilan keputusan secara tertulis dan disahkan oleh pimpinan ( Dekan Fakultas
Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).
Nilai Kriteria
IPDS-BS tersebut belum/tidak mempunyai kebijakan tentang mekanisme pengambilan keputusan secara tertulis.
1
IPDS-BS tersebut mempunyai kebijakan tentang mekanisme pengambilan keputusan secara tertulis, akan tetapi
2 belum/tidak mempunyai Panduan Pengambilan Keputusan.
IPDS-BS tersebut mempunyai kebijakan tentang mekanisme pengambilan keputusan secara tertulis dan Panduan
3 Pengambilan Keputusan, akan tetapi belum/ tidak disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/
Direktur Rumah Sakit).
IPDS-BS tersebut mempunyai kebijakan tentang mekanisme pengambilan keputusan secara tertulis dan Panduan
4 Pengambilan Keputusan, serta telah disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah
Sakit) telah diketahui dan difahami oleh seluruh staf pengajar di institusi tersebut.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan Panduan Pengambilan Keputusan dan ada rencana tindak
5 lanjut.

S8 P4 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut memberikan umpan balik
(feedback) mengenai perkembangan pencapaian peserta didik kepada peserta didik, atasan peserta
didik, pengirim maupun penyandang dana peserta didik tersebut secara tertulis dan rutin.
Nilai Kriteria
IPDS-BS tersebut belum/tidak mempunyai kebijakan tentang umpan balik (feedback) mengenai perkembangan
1 pencapaian peserta didik kepada peserta didik, atasan peserta didik, pengirim maupun penyandang dana peserta
didik tersebut secara tertulis dan rutin.
IPDS-BS tersebut mempunyai kebijakan tentang umpan balik (feedback) mengenai perkembangan pencapaian
2 peserta didik kepada peserta didik, atasan peserta didik, pengirim maupun penyandang dana peserta didik tersebut
secara tertulis dan rutin, akan tetapi. belum/tidak mempunyai format umpan balik (feedback).
IPDS-BS tersebut mempunyai kebijakan tentang umpan balik (feedback) dan formatnya tersebut secara tertulis,
3 akan tetapi belum/tidak dilaksanakan secara teratur.
IPDS-BS tersebut mempunyai kebijakan tentang umpan balik (feedback), formatnya secara tertulis dan telah dilak-
4 sanakan secara teratur.
IPDS-BS tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan mekanisme umpan balik (feed back) tersebut dan ada ren-
5 cana tindak lanjutnya.

Standar 9. Program Peningkatan Mutu (Quality Improvement)


S9 P1 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut melaksanakan pertemuan
rutin tingkat unit dan institusi yang terjadwal mengenai perkembangan pencapaian peserta didik
dan sarana serta proses pendidikan yang dilaksanakan di institusi tersebut.
Nilai Kriteria
IPDS-BS tersebut belum/tidak mempunyai kebijakan tentang pertemuan rutin tingkat unit dan institusi mengenai
1 perkembangan pencapaian peserta didik dan sarana serta proses pendidikan yang dilaksanakan di institusi tersebut.
IPDS-BS tersebut mempunyai kebijakan tentang pertemuan rutin tingkat unit dan institusi mengenai perkembangan
2 pencapaian peserta didik dan sarana serta proses pendidikan yang dilaksanakan di institusi tersebut, akan tetapi
belum/tidak ada jadwal yang teratur.
IPDS-BS tersebut mempunyai kebijakan dan ada jadwal yang teratur tentang pertemuan rutin tersebut, akan tetapi
3 belum/tidak dilaksanakan.
IPDS-BS tersebut mempunyai kebijakan dan ada jadwal serta dilaksanakan teratur tentang pertemuan rutin tersebut.
4
IPDS-BS tersebut telah melaksanakan evaluasi/revisi mengenai kebijakan pertemuan rutin tersebut, serta ada ren-
5 cana tindak lanjut.

11
S9 P2 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf (IPDS-BS) tersebut mempunyai program upaya
perbaikan dan peningkatan mutu Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf di tingkat unit (Divisi/
Bagian) maupun institusi.
Nilai Kriteria
IPDS-BS tersebut belum/tidak mempunyai kebijakan tentang upaya perbaikan dan peningkatan mutu Pendidikan
1 Dokter Spesialis Bedah Saraf di tingkat unit (Divisi/Bagian) maupun institusi.
IPDS-BS tersebut mempunyai kebijakan tentang upaya perbaikan dan peningkatan mutu Pendidikan Dokter Spe-
2 sialis Bedah Saraf di tingkat unit (Divisi/Bagian) maupun institusi akan tetapi belum/tidak Rencana Program Kerja
Peningkatan Mutu.
IPDS-BS tersebut mempunyai kebijakan dan Rencana Program Kerja Peningkatan Mutu tentang upaya perbaikan
3 dan peningkatan mutu Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf di tingkat unit (Divisi/Bagian) maupun institusi, akan
tetapi belum/tidak dilaksanakan.
IPDS-BS tersebut mempunyai kebijakan, Rencana Program Kerja Peningkatan Mutu dan telah melaksanakan
4 program upaya perbaikan dan peningkatan mutu Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf di tingkat unit (Divisi/
Bagian) maupun institusi, akan tetapi belum/tidak melaksanakan evaluasi/audit.
5 IPDS-BS tersebut telah melaksanakan evaluasi/audit/revisi secara teratur dan ada tindak lanjutnya

Instrumen Self-Assesment IPDS-BS


Parameter
Standar No.
Kriteria Indikator
1. VMOT 1 5
2. Program 6 30
3. Penilaian 5 25
4. PPDS-BS 2 10
5. Staf 2 10
6. Sarana 8 40
7. Program Evalusi 3 15
8. Tatakelola 4 20
9. Peningkatan Mutu 2 10

9 Standar 33 Kriteria 165 Indikator


NOMOR STANDAR 1 2 3 4 5
Standar 1 : VMOT P 1
P 1
P 2
P 3
Standar 2 : PROGRAM
P 4
P 5
P 6
P 1
P 2
Standar 3 : PENILAIAN P 3
P 4
P 5
P 1
Standar 4 : PPDS-BS
P 2
Standar 5 : STAF P 1

12
Standar 5 : STAF NOMOR STANDAR 1 2 3 4 5
P 2
P 1
P 2
P 3
P 4
Standar 6 : SARANA
P 5
P 6
P 7
P 8
P 1
Standar 7 : PROGRAM EVALUASI P 2
P 3
P 1
P 2
Standar 8 : TATA KELOLA
P 3
P 4
P 1
Standar 9 : PENINGKATAN MUTU
P 2

TOTAL PENCAPAIAN

lllll

13

Anda mungkin juga menyukai