Anda di halaman 1dari 2

Penyakit Umat

TIK 1. Adik Mengetahui penyakit-penyakit Umat


2.adik termotivasi untuk merubah & menjauhi akhlaq yang kurang baik

Suatu hari, Rasullah SAW berkumpul bersama para sahabat. Rasullah berkata,
"Umatku akan tertimpa penyakit umat-umat terdahulu".
Para sahabat bertanya,
"Apakah penyakit itu ya, Rasullah?"
Nabi menjawab,
"Berbuat jahat, menentang kebenaran, berlomba-lomba dan bersaing dalam
kekayaan, saling menjauhi dan bersikap dengki, sehingga muncul
pembangkangan dan kekacauan".

Hadis riyawat Thabrani ini menunjukkan bahwa dengki -dalam bahasa agama
Islam disebut juga hasad – adalah salah atu penyakit klasik dalam hati dan jiwa
manusia.Penyakit yang berbahaya ini telah terbukti merusak dan mengacaukan
umat-umat sejak awal sejarah manusia.

Dengki kata Muhammad ibn Zakaria al-Razi dalam "Pengobatan Rohani",


merupakan sifat buruk yang bersumber dari gabungan antara kekikiran dan
keserakahan dalam jiwa. Dengki lebih buruk ketimbang kikir.

Menurut Dr. Musa Subaiti dalam "Akhlak Keluarga Muhammad SAW", dengki
adalah jika seseorang merasa sakit atau kesal ketika melihat atau mendengar
orang lain memperoleh keberuntungan duniawi dan mendapat kebaikan yang
bisa menaikan derajat, menambah
kekayaannya atau memperbesar pengaruhnya. Jadi dengki berarti seseorang
membenci orang lain yang mengalami kemajuan.

Biasanya dengki muncul menyerang hati dan jiwa kita karena beberapa
pendorong. Garis besarnya antara lain dalam diri kita bersemayam rasa
permusuhan dan kebencian. Kita juga kadang lebih menonjolkan perasaan tinggi
diri, lebih mulia dan lebih berharga dari orang lain, sehingga kita berbuat dengki.

Kita yakin penyakit bisa bisa dihalau dari hati dan jiwa kita. Caranya? Al-Razi
menyarankan agar kita mengkaji dengan cermat perasaan buruk san tercela itu.
Dengan begitu kita mengetahui bahwa dengki punya andil besar dalam
kebencian.

Imam Ghazali dan Celanya Marah, Dendam dan Dengki memberi jalam keluar,
yaitu agar kita mengendapkan perasaan dengki itu dalam hati dan jiwa kita, dan
menyadari bahwa penyakit itu membawa malapetaka dan bencana besar pada
diri kita di dunia dan akhirat. Artinya seperti disarankan subaiti, kita harus mau
berpikir ulang tentang hakikat sesuatu yang menjadi sumber dengki. Dengan
demikian kita niscaya akan melepaskan diri kita dari taikan nafsu yang
membahayakan dan menghindarkan diri dari bahayanya.

Secara singkat, Nabi Muhammad SAW memberikan resep sederhana. "Tiga sifat
tak luput dari setiap diri manusia," kata Nabi, "yaitu banyak sangka, prasangka
buruk dan dengki. Akan keuberitahukan kepada kamu jalan keluar ketiganya.
Bila timbul sangkaanmu janganlah yakini, bila ada prasangka buruk jangan
acuhkan dan bila timbul dengki jangan biarkan.

Kalau perlu kita ingat setiap saat bahwa kebaikan-kebaikan yang pernah kita
buat bisa sia-sia dan tidak membawa manfaat bila kita menyimpan dengki dalam
hati dan jiwa jiwa. Dalam hadist yang idrawikan Abu Daud an Ibn Majah,
Rasullah bersabda,

"Dengki dapat merusak segala kebaikan, sebagaimana api


menghanguskan kayu-kayuan"

Maroji
"Hikmah" Republika

Anda mungkin juga menyukai