Anda di halaman 1dari 10

Rangkuman Diskusi Mailing List Migas Indonesia Bulan Maret

2007

Kavitasi (Suction)

endri yani

Mohon tanggapan dari Bapak-2 & Rekan-2 yg terhormat terutama dari


KBK-Pipeline. (Maaf Pak Budi saya belum tau cara gabung ke KBK lain,
selama ini saya di Proses)

Saya ada permasalahan, sewaktu melakukan survey untuk instalasi


pompa, kami mendapati pipa inlet lebih kecil dari suction pompanya.
Karena tidak tersedianya waktu untuk mengganti pompa, jika
kemudian kami pasang expander sekitar 25 cm sebelum pompa
apakah tidak akan menyebabkan kavitasi?

Saya kawatir soalnya di tulisan BApak Cahyo Hardo yang terhormat


(Mengkaji Pompa Bagian-1), tertulis kavitasi disebabkan penurunan
tekanan di "sekitar" mata impeller menjadi rendah sehingga
menyebabkan pembentukan gelembung udara. Bukankah expander
juga juga menyebabkan penurunan tekanan tiba-2?

Maaf saya mungkin yang belum paham mengenai kavitasi.


Terima kasih tanggapannya.

atanuwijaya2000

Halo rekan endri,

saya coba membantu ya,

pertama mungkin coba diliat lagi apakah diameter suctionnnya sesuai


dengan intended design, sebagai rule of thumb (saya dapat dari
sumber lain):

diameter suction itu diambil dari flow speednya = (1.3+D/6)ft/s


dengan pressure drop 0.4 psi/100 ft untuk liquid line, untuk steam or
gas line = 20D ft/s dengan pressure drop 0.5 psi/100 ft
(http://www.cheresources.com/exprules.shtml) selain itu juga suction
diameter lebih besar dari discharge diameter
Karena rule of thumb yang pasti tidak akan akurat, tapi kalo masih
memenuhi syarat berarti lanjut ke syarat berikutnya:

agar kavitasi tidak terjadi tekanan positif di suction harus lebih besar
dari tekanan dimana fluidanya berubah menjadi uap (NPSH), atau kalo
bahasa rumitnya:

NPSHavailabe >= NPSH required (untuk penjelasan mudahnya coba


baca link berikut ini http://www.jhwright.com/topics/npsh.htm) yang
harus diperhatikan adalah untuk apakah NPSHavailabe masih memadai
dengan adanya expander ( expander akan memberikan head losses
tambahan) buat perhitungannya coba dilihat disini
(http://www.engineersedge.com/pumps/net_positive_suction.htm)

Husnu Siswa Kusuma

(Share, CMMIW):

Syarat pompa tidak mengalami kavitasi (suction) adalah:

NPSHA > NPSHR, atau dengan kata lain

Psuction (static) > Pvapour fluida

Berikut adalah "cara cepat" menentukan apakah pompa mengalami


kavitasi/tidak:

1. Hitung pressure static di suction pompa (tidak termasuk pressure


akibat velocity fluida),. Pakai software simulasi jika sistemnya
kompleks. Pastikan anda memasukkan komponen2 yang berpengaruh
(valve, orifice, elbow, panjang pipa, dll).
2. Pakai HYSYS, masukkan komposisi fluida, masukkan temperatur
operasi dan masukkan nilai 0 atau 1 pada vapour/phase fraction,
oala... kita peroleh vapour pressure.
3. Bandingkan kedua nilai diatas. Ubah valuenya ke feet head (inilah
NPSHA anda) dengan persamaan:

4. Cek NPSHR di curve dari manufacturer pompa anda (Pada umumnya


pompa ditest menggunakan water pada temperature kamar, jadi
berhati-hatilah jk fluida anda bkn water)
5. GPSA databook memberikan guide safety margin 2-3 ft NPSHA lebih
tinggi dari NPSHR.

Menyambung dengan ekspander setidaknya akan membuat restriksi


ke suction pompa anda berkurang (meninggikan NPSHA).Menggunakan
expander juga akan memperkecil resiko udara terperangkap. Namun
dibandingkan dengan menggunakan pipa yang sesuai, grafik sistem
anda akan berubah (perubahan diameter dianggap restriksi), seperti
ilustrasi di bawah:

Crootth Crootth

Untuk Mas Husnu dan Mas Hendro

1. Menggunakan expander musti dilihat pemasangannya (instalasinya)


jangan sampai menyisakan pocket yang bisa diisi oleh udara/gas. Jadi
tidak benar pemasangan expander akan memperkecil resiko udara
terperangkap karena sangat tergantung instalasinya.

2. Sebenarnya peritiwa kavitasi itu kompleks, yang biasanya diawali


dengan terbentuknya bubble (gelembung) udara / gas akibat
penguapan liquid di sekitar mata impeller, peristiwa ini diikuti dengan
mengecilnya ukuran bubble dan kembalinya bubble ke fasa cairannya
seiring dengan naiknya tekanan di dekat discharge pompa, peristiwa
perpindahan fasa ini lah yang menyebabkan "ketukan-ketukan" atau
"tabrakan-bubble" pada impeller pompa, yang jika jumlahnya ribuan
bubble dapat menyebabkan korosi dan masalah mechanical integrity.
Beberapa pompa sudah didesain untuk withstand (tahan) severe
cavitation (kavitasi berat).

semoga membantu

Husnu Siswa Kusuma

Mas Gharonk,

1. Saya rasa Mas Hendro adalah orang yang cukup cerdas untuk tidak
menyisakan pocket udara di pipa ke suction pompa. Menggunakan
exspander saya rasa sah2 saja agar aliran liquid terjaga smooth
(memperkecil kemungkinan udara terjebak). Dalam hal ini, apakah Mas
Gharonk bisa menyediakan solusi yang lebih tepat dan ekonomis untuk
masalah Mas Hendro? Mungkin itu bisa jadi pelajaran untuk kita
semua.
2. Masalah kavitasi tanya mahasiswa mesin tingkat 4 juga tau Mas.

Crootth Crootth
Jadi masih tingkat empat yah?

cahyo@migas-indonesia.com

Menurut saya sih sah-sah saja pake expander, hanya harus diitung
dengan teliti, itu saja, plus fungsi laju alir maksimum yang mungkin
tercapai.

BTW, apakah sudah di cek juga kemungkinan juga terjadinya


hidrodinamik cavitation (internal re-circulation) seperti yang umum
ditemui jika dua pompa dioperasikan secara paralel?

Salam,
Cahyo

nb: belum tentu looh mahasiswa mesin tingkat 4 tahu itu artinya
kavitasi, please check dech.

salah satu alternative lain, misalnya pasang inducer di suction pompa


jika mungkin, karena do'i akan mengurangi kebutuhan NPSHr.

Aroon Pardede

pak cahyo,

boleh tau, apa itu hydrodynamic cavitation (internal re-circulation)?


Bagaimana fenomenanya? Apakah memang hanya terjadi pada pompa
paralel?

Lalu, saya masih kurang ngerti, kaitan pemasangan inducer di suction


pompa dapat mengurangi kebutuhan NPSHr? Bukankah NPSHr pada
suatu pompa sifatnya sudah fix, yakni mengikuti kurva NPSHr?

maaf, bila rada-rada ngawur, maklum, ilmunya dah karatan, jarang ke


pake....

atanuwijaya2000

Mas wisnu,
Waktu saya tingkat 4 kavitasi ini pertanyaan wajib di ujian..he..he
sebenernya sih penjelasannya sederhana, tapi mekanisme terjadinya
kavitasi ini yang rumit,selain itu penyebabnya juga bermacam2.

Saya juga setuju mas hendro bisa memasang expander dengan


baik.Sebenernya yang saya khawatirkan sih bukan expandernya, tapi
size pipe suction yang lebih kecil dari nozzle suctionnya,
Sepertinyafaktor ini yang lebih dominan yang bisa menyebabkan
kavitasi. Kalo pipe suctionnya mempunyai size yang benar, sepertinya
penambahan expander tidak terlalu berpengaruh, hanya memberikan
sedikit loss ( karena perubahan flow)yang dikompensasi dari
peningkatan tekanan lokal di dekat suction.

Tolong koreksi kalo saha

endri yani

Maaf Bapak-2 semua mungkin saya yang salah mendiskripsikan


masalahnya, kok saya malah bingung sendiri. Jangan-2 expander yang
saya maksud berbeda ya dengan Bapak-2 sekalian (Maksud saya
dengan expander adalah reducer yang dibalik sehingga out > in)...

Kalo Bapak (Maaf..) Gharonk (sebenarnya siapa sih nama aslinya),


menyarankan untuk bagaimana sebisa mungkin menghindari
terjadinya bubble. Ini saya bisa menerima. Expander lantas saya buat
inline dengan pipa sehingga tidak ada ruang udara dibagian atas.

Jika kemudian Bapak Husnu menyatakan expander justru mengurangi


resiko udara terperangkap, bukankah expander justru menyediakan
ruang udara yg memungkinkan ternbentuk bubble.

Sekali lagi mohon maaf kalo deskripsi saya kurang jelas. Mohon klo
bisa Bapak Gharonk atau Bapak- rekan milis semua memberi
spesifikasi pemasangan expansion reducer yang aman (tidak
menyebabkan kavitasi tadi) di depan suction pompa.

Muchlis Nugroho

Jadi pompanya sudah dipasang ya? Reducernya accentric atau


concentric, kayaknya accentric ya? Kalau pasangnya top of flate sudah
bener. Tapi biar aman, reducernya jangan dipasang terlalu deket sama
suction pompa supaya flow patternnya stabil dulu.
Bubble tidak terbentuk jika tekanan di suction sudah cukup tinggi.
Kalau pompanya sudah dipasang tentunya lebih mudah mengetahui
terjadi atau tidaknya kavitasi, tinggal didengerin suaranya, diperhatiin
tekanan dan flowrate discharge, diperhatiin temperatur pompa. Jika
belum pengalaman operation bisa minta bantuan operator
foreman/superintenden biasanya mereka bisa membedakan mana
pompa yang kavitasi mana yang tidak.

Kofah Baskoro

Saran saya sih pakai tipe eccentric reducer bukan concentric reducer
untuk mencegah pocket air.

Toharudin

Menurut saya juga sebaiknya menggunakan eccentric reducer dengan


posisi top flat,lebih bagus lagi antara nozzle pompa dengan reducer
dikasih spool 3D.

panji hindarto

wah kalo gt pasang expander/reducer yang eccentric saja pak, klo


yang concentric memang mungkin menyediakan ruang kosong buat
udara tapi yang eccentric kan gak gitu.

mas husnu, mbok ya sabar tho kang. kita di sini kan mau sharing
bukan adu adigung adiguna. sampai sekarang saya jg blm memahami
filosofi kavitasi, yang saya tahu fenomena itu terjadi di suction pompa
dan merugikan. Kenapa NPSHA < NPSHR bisa menyebabkanya saya jg
blm paham (maklum MKE 1 saya jelek he he). Kalo ada yg mau sharing
mengupas lebih dalam mengenai fenomena kavitasi saya sangat
berterima kasih.

mas gharong, mas husnu , terima kasih ilmunya, mohon maaf kalau
ada kata yang kurang berkenan.

restoto pramuharjo

Saya mau ikut menambahkan……

Kalau mas Hendro takut terjadi kavitasi pada system pompa tersebut,
cobalah menaikan NPSHa nya dengan cara;
1.Menaikan suction pressure, misalnya menakan level fluida yg akan
dipompakan.
2.Dengan memasang expander pipe memang akan menurunkan losses
di suction pipingnya (salah satu cara menaikkan NPSHa juga). Tetapi
kalau melihat pertanyaannya mas Hendo bahwa dari hasil survey
kondisi suction pipe lebih kecil dari suction nozzle-nya pompa, Saya
berasumsi bahwa suction nozzle pompa dan size pipanya yg sama
tersebut yang dipakai pada saat design pompa dan hitungan-
hitungannya NPSHa memakai ukuran nozzle pompa. Kenyataanya
suction pipe-nya lebih kecil….

Berarti head losses di suction pipe akan lebih besar dengan


menggunakan pipa diameter yg lebih kecil.
Mudah-mudahan head losses masih bisa dicover oleh NPSHa yg telah
didesign (biasa ada margin 3 ft terhadap NPSHr). Bisa cek dan
dibandingan dengan hasil kalkulasi yg step-step nya telah diberikan
oleh mas Husnu.

Kalau anda belum yakin juga anda bisa menurunkan NPSHr pompa
dengan menurunkan speed pompa (kalau pakai variable speed driver)
atau menurunkan flow rate pompa (dengan sedikit me-throttle
discharge valve). Konsequensinya ya flow akan turun dan anda yang
lebih tau untuk memutuskan mana yg lebih govern..

Demikian pendapat saya mudah-mudahan bisa membantu dan mana-


mana yang tepat untuk di pakai sebagai solusi dari problem mas
Hendo seperti juga pendapat teman2 sebelumnya.

Anshori Budiono

Pak Hendro,

Kalo saya bingung karena kemudian terjadi suasana memanas antara


anak Mesin dengan anak Teknik Kimia gara2 kavitasi nih... He3x..

Pemasangan reducer ini, insya Allah tidak akan menjadi penyebab


kavitasi. Kalau kemudian terjadi kavitasi, maka hal itu bukan
disebabkan oleh pemasangan reducer ini, tetapi memang design awal
dari sistem ini sudah tidak sempurna.

Betul bisa terjadi kantong udara di dalam pipa pada reducer tersebut
yang tidak hanya menyebabkan tambahan pressure drop pada pipa,
tetapi lebih dari itu ditakutkan gelembung udara ikut ke tersedot
pompa yang berakibat pompanya batuk-batuk dan less efficiency atau
bisa saja motor pompa tersebut trip kalau dipasang vibration switch.
Tapi fenomena ini, bukanlah fenomena kavitasi.
Untuk menghindari terjadinya kantong udara pada reducer tersebut,
pada kasus ini seperti yang sudah disarankan beberapa rekan, jika
posisi pipanya horizontal, gunakan eccentric reducer dengan posisi
pemasangan top flat atau pemasangan dengan hasil bagian atas pipa
dan eccentric reducer tersebut rata.

Djohan

betul, kukira expander bukan yang punya kontribusi besar terhadap


kavitasi, berapa persen sih pressure drop di expander dibanding yang
terjadi di suction pipe yang kekecilan?
Lalu udara datangnya darimana?

Yang terjadi adalah penguapan, cairan yang tekanannya turun (karena


pipa isap terlalu kecil sehingga pressure drop besar) sampai dibawah
vapor pressure akan menguap ( bubles), ketika memasuki bilik pompa
mengalami kenaikan tekanan melebihi vapor pressurenya. Akibatnya
bubbles tadi mengecut (mengalami implosion) yang dapat memakan
metal dinding dalam pompa, ini yang disebut kavitasi.

Kalau memang terjadi kavitasi, cari cara gimana menaikkan tekanan di


suction, apa memperbesar suction pipe sudah cukup atau yang lain
tergantung konfigurasi prosesnya.

Dahmudahanmanfaat

Pranoto Hutomo

Mengikuti diskusi mengenai masalah kavitasi ini, rasanya sangat


banyak yang dapat kita peroleh, meskipun mungkin ada sedikit
pertentangan dalam diskusi. Hal ini saya rasa karena sudut pandang
yang berbeda saja. Kalau boleh urun rembug, saya melihat beberapa
hal yang bisa disarankan :

1. Sebelum melangkah lebih jauh, sebaiknya untuk sistem pompa


tersebut dilakukan perhitungan NPSHA untuk mengetahui seberapa
jauh perbedaan antara NPSHR dan NPSHA. Dari perhitungan ini juga
dapat diprediksi apakah pompa tersebut akan mengalami kavitasi. Bila
kemungkinan terjadi kavitasi, rasanya uraian Mas Restoto dan mas-
mas yang lain sudah sangat komplit.

2. Setuju bahwa pemasangan expander pengaruhnya tidak begitu


besar pada pressure drop, expander yang eccentric tentunya
merupakan solusi yang baik. Untuk sharing, saya pernah memasang
sebuah basket strainer (vertikal) pada pipa suction horizontal. Basket
strainer cukup besar dibanding pipa suction dengan permukaan atas
strainer (untuk ases pembuangan kotoran) jauh lebih tinggi dari posisi
pipa suction, Alhamdulillah tidak ada masalah.

3. Pocket udara (gas) di suction rasanya bisa diatasi dengan prosedur


operasi (start-up) dimana sebelum jalan dilakukan venting /drain lebih
dahulu untuk meyakinkan bahwa tidak ada lagi pocket udara (gas) di
suction line. Setahu saya untuk fluida proses yang flamable (mudah
menguap) karena sensitif terhadap perubahan temperature &
pressure, untuk mengakomodir proses start-up pompa, biasanya
pompa dilengkapi dengan fasilitas untuk drain dan venting. Kalau
pompa dilengkapi dengan PI suction, disana juga biasanya dilengkapi
fasilitas (berupa cabang pipa yang biasanya di-plug) yang bisa dipakai
untuk membuang udara (gas) yang terjebak dalam saluran PI atau
pada saluran pipa suction.

Catatan : Sebagai khazanah untuk menambah wawasan mengenai


topik ini mungkin bisa dibaca buku "Flowd of Fluids" through Valves,
Fittings and Pipe dari Crane.

Mudahan-mudahan bermanfaat. Mohon maaf kalau hal ini telah


disampaikan dalam diskusi sebelumnya. Terima kasih.

Husnu Siswa Kusuma

Bapak-bapak yth,

Sepertinya hambatan diskusi ini adalah karena minimnya informasi


tentang sistem (Tipe pompa, service, Suction-Discharge size, TDH,
Flow rate, Pumping temperature, dan terutama konfigurasi pipa ke
suction). Misalnya pompa adalah horizontal multistage, servicenya
BFW (Boiler feed water), operating temp 180 degF, 1000 GPM, dll.
Kurangnya informasi inilah yang menyebabkan perbedaan
pemahaman dalam menyikapi masalah ini. Syarat umum pompa
bahwa suctionnya harus continuously flooded juga belum
teridentifikasi jelas di sistem Mas Hendro.

Konfigurasi agar aliran smooth and uniform telah dikemukakan oleh


Bapak-bapak sebelumnya. Sedikit quote dari Karassik's Pump
Handbook:

"Although installing eccentric reducers with the flat side top will
eliminate a potential air pocket, too large a change in diameters –more
than 4 in (10 cm)- could result in a disturbed flow pattern to the
impeller and cause vibration and rapid wear." (Piping Handbook-nya
Nayyar (part B) jg memberi sedikit guide masalah suction nozzle
pompa yang umum.)

Masalah aliran uniform ini diantisipasi dengan menyediakan panjang


straight pipe yang cukup sebelum nozzle suction, beberapa kali dari
diameter nozzle (required number of straight pipe diameters upstream
of the suction flange). Ada yang bilang 6D, ada yang bilang 10D. Dari
case Mas Hendro yang 25 cm itu berapa kali diameter suction ya? Tapi
tentu saja, sekali lagi semua ini tergantung konfigurasi sistem seperti
dikemukakan mas Gharong.

PS: Untuk mempelajari kavitasi dan prosesnya yang "njlimet" dapat


mendownload buku "Cavitation and Bubble Dynamics" dari
http://caltechbook.library.caltech.edu/view/subjects/optionme.html.
Cukup lama saya memiliki ebook ini tapi sampai sekarang belum
mudeng juga. Mahasiswa tingkat 4 kaya saya dulu tau kavitasi juga
hanya siap2 njawab pertanyaan asisten dan ujian, hehehe...

Anda mungkin juga menyukai