Anda di halaman 1dari 5

PENYEBAB UMUM GANGGUAN JIWA

Manusia bereaksi secara keseluruhan  somato-psiko-sosial


Hal-hal yang dapat mempengaruhi perilaku manusia:
- keturunan dan konstitusi - pekerjaan
- umur - pernikahan
- sex - kehamilan
- keadaan badaniah - kehilangan dan kematian orang yang
- keadaan psikologik dicintai
- keluarga, adat-istiadat - agresi
- kebudayaan - rasa permusuhan
- kepercayaan - hubungan antar amanusia
- dan sebagainya.

Sumber penyebab gangguan jiwa dipengaruhi oleh faktor-faktor, yaitu :


1. Faktor-faktor somatik (somatogenik)
1.1. Neroanatomi
1.2. Nerofisiologi
1.3. nerokimia
1.4. tingkat kematangan dan perkembangan organik
1.5. faktor-faktor pre dan peri - natal
2. Faktor-faktor psikologik ( psikogenik) :
2.1. Interaksi ibu –anak : normal (rasa percaya dan rasa aman) atau abnormal berdasarkan
kekurangan, distorsi dan keadaan yang terputus (perasaan tak percaya dan
kebimbangan)
2.2. Peranan ayah
2.3. Persaingan antara saudara kandung
2.4. inteligensi
2.5. hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan dan masyarakat
2.6. kehilangan yang mengakibatkan kecemasan, depresi, rasa malu atau rasa salah
2.7. Konsep dini : pengertian identitas diri sendiri lawan peranan yang tidak menentu
2.8. Keterampilan, bakat dan kreativitas
2.9. Pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya
2.10. Tingkat perkembangan emosi
3. Faktor-faktor sosio-budaya (sosiogenik)
3.1. Kestabilan keluarga
3.2. Pola mengasuh anak
3.3. Tingkat ekonomi
3.4. Perumahan : perkotaan lawan pedesaan
3.5. Masalah kelompok minoritas yang meliputi prasangka dan fasilitas kesehatan, pendidikan
dan kesejahteraan yang tidak memadai
3.6. Pengaruh rasial dan keagamaan
3.7. Nilai-nilai

Epidemiologi Gangguan Jiwa

The World Health Report 2001  25% penduduk di dunia pernah mengalami gangguan jiwa pada suatu
masa dalam hidupnya, 40% diantaranya didiagnosis secara tidak tepat.
Hasil penelitian Departemen Kesehatan dan Universitas Indonesia di Jawa Barat (2002)  36% pasien
yang berobat ke puskesmas mengalami gangguan kesehatan jiwa. Gangguan yang umum terjadi adalah
gangguan afektif atau gangguan mood, yaitu kecemasan, depresi dan mania.

Psikodinamika

Manfaat:

- menentukan gejala dan menentukan diagnosis

- mencapai hasil terapi yang diinginkan

- mengerti dan mamahami pasien melalui keluhan dan gejalanya

- melengkapi tatalaksana pasien secara komprehensif

Psikodinamika adalah pendekatan konseptual yang memandang proses-proses mental sebagai gerakan
dan interaksi kuantitas2 energi psikis yang berlangsung intraindividu dan interindividu. Psikodinamika
mempelajari bahwa semua perilaku manusia ada maknanya.

Mekanisme defensi

Untuk menghadapi masalah, manusia mempunyai seperangkat cara/metode/teknik yang dapat


dikerahkan/digunakan bila dianggap / diperkirakan efektiif (mekanisme defensif/pertahanan).

Arti luas: semua cara penanggulangan:

- rasional / irasional

- sadar/ nirsadar

- realistic & fantastic

Arti sempit: mekanisme ego untuk menyingkirkan ansietas yang mengandung potensi patogen.

Sikap manusia dalam menghadapi masalah

Equilibrium terganggu  stress

Kerahkan semua cara penanggulangan:

- rasional / irasional

- sadar/ nirsadar

- realistic & fantastic

 perubahan (fisik & mental)

 penyesuaian baru

o berhasil  adaptasi baru

o tidak  stress
Jenis-jenis mekanisme defensi (yang potensial patogenik)

- penyengkalan - blocking

- proyeksi - regresi

- introyeksi - displacement

- represi - intelektualisasi

- reaction formation - rasionalisasi

- undoing (peniadaaan) - somatisasi

- isolasi

mekanisme defense yang matur:

- supresi

- altruisme

- sublimasi

- humor

- antisipasi

Psikopatologi

Psikopatologi adalah lapangan psikologi yang berhubungan kelainan atau hambatan kepribadian yang
menyangkut proses dan isi kejiwaan. Dalam psikopatologi dikenal tiga golongan besar kelainan atau
hambatan kepribadian yaitu:

1. Psikosa

Psikosa ialah gangguan kejiwaan yang meliputi keseluruhan kepribadian seseorang, sehingga
orang yang mengalami tidak bisa lagi menyesuaikan diri dalam norma-norma yang wajar dan berlaku
umum. Psikosa umumnya terbagi dalam dua golongan besar yaitu:

a. Psikosa fungsional

i. Faktor penyebabnya terletak pada aspek kejiwaan, disebabkan karena sesuatu


yang berhubungan dengan bakat keturunan, bisa juga disebabkan oleh
perkembangan atau penglaman yang terjadi selama sejarah kehidupan seseorang.

b. Psikosa organik
Disebabkan oleh kelainan atau gangguan pada aspek tubuh, kalau jelas sebab-sebab dari
suatu psikosa fungsional adalah hal-hal yang berkembang dalam jiwa seseorang.

2. Psikoneurosa
Psikoneurosa atau dengan singkat dapat disebutkan neurosa saja, adalah gangguan yang terjadi
hanya pada sebagian daripada kepribadian, sehingga orang-orang yang mengalaminya masih bisa
melakukan pekerjaan-pekerjaan biasa atau masih bisa belajar dan jarang memerlukan perawatan
khusus di rumah sakit.

3. Psikopat

Golongan ketiga ini merupakan hambatan kejiwaan yang menyebabkan kesulitan penyesuaian diri
atau timbul ketidakmauan untuk mengikuti norma-norma yang ada di lingkungan. Karena itu istilah
psikopati sering disinonimkan sosiopsikopati. Penderita memperlihatkan adanya sikap egosentris
yang besar, seolah-olah patokan untuk semua perbuatan adalah dirinya sendiri saja. Ciri lain adalah
keinginan untuk menguntungkan diri sendiri tanpa memperdulikan oleh pihak lain. Dalam bentuk
yang ringan, gangguan kejiwaan seperti di atas disebut character disorder yang dapat kita lihat
misalnya pada seseorang yang eksentrik yang berdandan sesuai dengan selerany sendiri tanpa
memerlukan apakah dandannya itu akan menjadi bahan tertawaan atau tidak.

Diagnosis Gangguan Jiwa

- diagnosis harus mengacu pada DSM IV dan didukung oleh penemuan pada hasil pemeriksaan

- Apabila diagnosis berubah, maka harus dijelaskan progresi dari diagnosis awal atau pembentukan
dari kondisi baru

- Jika terdapat gangguan jiwa multipel, pikirkan kemungkinan adanya hubungan antara gejala
dengan kondisi sosialnya (relationship).

- Evaluasi didasarkan pada efek gejala klinik pada fungsi sosialnya.

Klasifikasi diagnostik dibuat menurut DSM IV

- Aksis I

o Semua sindroma klinis dan kondisi lain yang mungkin menjadi pusat perhatian

- Aksis II

o Gangguan kepribadian dan retardasi mental

- Aksis III

o Terdiri dari tiap penyakit medis (fisik)

- Aksis IV

o Masalah psikososial dan lingkungan yang relevan dengan penyakitnya

- Aksis V

o Berhubungan dengan penilaian fungsi secara global yang ditunjukkan pasien. Dinilai
dengan menggunakan skala GAF (Global Assessment of Functioning)
Penatalaksanaan gangguan jiwa

- Somatoterapi

o Medikamentosa

 Antidepresan

 Ansiolitik

 Mood stabilizer

 Antipsikotik

 Stimulan

o Shock therapy

 Insulin shock therapy

 Electroconvulsive therapy

o Psychosurgery

 Leukotomy

 Bilateral cingulotomy

 Deep brain stimulation

- Psikoterapi

o Cognitive Behavioral Therapy (CBT)  dilakukan pada gangguan jiwa secara luas.
Didasarkan pada modifikasi bentuk pikiran dan sikap pasien.

o Psikoanalisis  menilai penyebab konflik psikis dan defensi

o Interpersonal psychotherapy

o Gestalt therapy

o EMDR (Eye movement desensitization and reprocessing)

o Behavior Therapy

Anda mungkin juga menyukai