Anda di halaman 1dari 6

Artikel ke-73: Bursa Saham dalam Perspektif Islam « Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah Indonesia

AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH INDONESIA Cari...


APABILA TELAH SHAHIH SUATU HADITS, MAKA ITULAH MADZHAB KAMI

Artikel ke-73: Bursa Saham dalam Perspektif Islam


07 JULY
2 Komentar
Oleh: Prof. Dr. Shalah ash-Shawi dan Prof. Dr. 'Abdullah al-Mushlih
Gunakan formulir dibawah untuk
menghubungi kami. Kami kemudian
akan menghubungi Anda kembali
TANPA HAK CIPTA. Anda diperbolehkan menyebarluaskan, mengutip/menyalin sebagian atau seluruh isi dari
SHARE secepatnya, insya Allah. Jika pesan
artikel ini dengan syarat Anda tidak melakukan perubahan apapun, tidak untuk tujuan komersil dan harus
mencantumkan sumbernya.
Anda tersebut berisi pertanyaan,
Versi PDF
mohon bersabar jika pertanyaan tidak
langsung dijawab, dikarenakan
Download
(93.9 KB) Pendahuluan kesibukan kami dan dikarenakan
diperlukannya waktu untuk menyusun
Artikel Bursa adalah pasar yang di dalamnya berjalan usaha jual-beli saham. Berkaitan dengan hasil
jawaban dan mencari dalil-dalil yang
Sebelumnya: bumi, juga melibatkan para broker yang menjadi perantara antara penjual dengan pembeli.
mendukung jawaban.
Artikel ke-72:
Buku-buku Mengapa Dinamakan Bursa
yang Nama:
Sebaiknya Ada yang mengatakan, bahwa disebut sebagai bursa karena dinisbatkan kepada sebuah hotel di
Dibaca
Belgia dimana kalangan konglomerat dan para broker berkumpul untuk melakukan operasi kerja
E-Mail:
Artikel mereka. Atau dinisbatkan kepada sorang lelaki Belgia bernama Deer Bursiah, yang memiliki
Berikutnya: sebuah istana tempat berkumpulnya kaum konglomerat dan para broker untuk tujuan yang
Artikel ke-74: sama. Situs Web:
Hak Cipta
Karya Tulis Target bursa adalah menciptakan pasar simultan dan kontinu dimana penawaran dan
Pesan:
permintaan serta orang-orang yang hendak melakukan perjanjian jual-beli dipertemukan.
Tentunya semua itu dapat menggiring kepada berbagai keuntungan yang sebagian diantaranya
akan penulis paparkan sebentar lagi.

Namun, di sisi lain ia juga mengandung banyak sekali unsur penzhaliman dan kriminalitas,
seperti perjudian, perekrutan uang dengan cara haram, monopoli jual-beli, memakan uang
orang dengan bathil, mempermainkan/berspekulasi dengan orang dan masyarakat. Karena
disebabkan oleh bursa itu, banyak kekayaan dan potensi ekonomi yang hancur terpuruk dalam
pelimbahan dalam waktu pendek, persis seperti kehancuran akibat gempa bumi atau bencana
alam lainnya.

Macam-macam Transaksi Pasar Bursa


Pertama: Dari Sisi Waktunya

Transaksi instan. Yakni transaksi dimana dua pihak pelaku transaksi melakukan serah-
terima jual-beli secara langsung atau paling lambat 2×24 jam.

Transaksi berjangka. Yakni transaksi yang diputuskan setelah beberapa waktu kemudian
yang ditentukan dan disepakati saat transaksi. Terkadang harus diklarifikasi lagi pada hari-
hari yang telah ditetapkan oleh komite bursa dan ditentukan serah-terimanya di muka.

Baik transaksi instan maupun transaksi berjangka terkadang menggunakan kertas-kertas


Kirim
berharga, terkadang menggunakan barang-barang dagangan.

Yang dimaksud dengan transaksi instan adalah serah-terima barang sungguhan, bukan sekedar
transaksi semu, atau bukan sekedar jual-beli tanpa ada barang, atau bisa diartikan ada serah-
terima riil. Layanan Lainnya
as-Sunnah Feed Aggregator
Sementara transaksi berjangka tujuannya pada umumnya adalah hanya semacam investasi
terhadap berbagai jenis harga tanpa keinginan untuk melakukan jual-beli secara riil, dimana Forum Diskusi As-Sunnah
jual-beli ini pada umumnya hanya transaksi pada naik turun harga-harga itu saja.
Kumpulan Radio Streaming Ahlus-
Sunnah
Bahkan diantara transaksi berjangka ada yang bersifat permanen bagi kedua pihak pelaku. Ada
juga yang memberikan beberapa bentuk hak pilih sesuai dengan bentuk transaksi. Transaksi Mesin Pencari as-Sunnah
yang memberikan hak pilih ini memiliki perbedaan dari transaksi lain, bahwa orang yang
Toolbar As-Sunnah
mendapatkan hak pilih harus membayar biaya kompensasi bila ia menggunakan hak pilih
tersebut.

Mengaplikasikan sistem investasi dalam dunia bursa memberikan pengertian lain bagi sistem
investasi itu tidak sebagaimana yang dikenal dalam ruang lingkup pembahasan fiqih Islam. Didukung Oleh
Docs-Scan Center
Kerjasama investasi dalam fiqih Islam yaitu; menyerahkan modal kepada orang yang mau

http://ahlussunnah.info/artikel-ke-73-bursa-saham-dalam-perspektif-islam[05/06/2011 1:25:11]
Artikel ke-73: Bursa Saham dalam Perspektif Islam « Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah Indonesia

berniaga dengan menerima sebagian keuntungannya. Transaksi ini merealisasikan Nasi Goreng Centre
kesempurnaan hubungan saling melengkapi antara pemilik modal yang tidak memiliki keahlian
Toko Buku Islam (Ahlus-Sunnah
berusaha dengan orang yang memiliki keahlian berusaha tetapi tidak memiliki modal. wal-Jama'ah) Online Muslimedia

Kerjasama investasi dalam dunia bursa adalah dengan mengandalkan cara jual-beli atas dasar
prediksi/ramalan, yakni prediksi aktivitas harga pasar untuk mendapatkan harga yang lebih.

Kedua: Dari Sisi Objek Papan Informasi


Berlangganan Artikel
Dari sisi objeknya transaksi bursa efek ini terbagi menjadi dua:
Daftar Artikel
Transaksi yang menggunakan barang-barang komoditi (Bursa komoditi).

Transaksi yang menggunakan kertas-kertas berharga (Bursa efek).

Dalam bursa komoditi yang umumnya berasal dari hasil alam, barang-barang tersebut tidak
5 Artikel Terbaru
hadir. Barter itu dilakukan dengan menggunakan barang contoh atau berdasarkan nama dari Artikel ke-75: Kartu Kredit
satu jenis komoditi yang disepakati dengan penyerahan tertunda. Artikel ke-74: Hak Cipta Karya
Tulis
Bursa efek sendiri objeknya adalah saham dan giro. Kebanyakan transaksi bursa itu
menggunakan kertas-kertas saham tersebut. Artikel ke-73: Bursa Saham dalam
Perspektif Islam
Giro yang dimaksud di sini adalah cek yang berisi perjanjian dari pihak yang mengeluarkannya,
Artikel ke-72: Buku-buku yang
yakni pihak bank atau perusahaan untuk orang yang membawanya agar ditukar dengan
Sebaiknya Dibaca
sejumlah uang yang ditentukan pada tanggal yang ditentukan pula dengan jaminan bunga
tetap, namun tidak ada hubungannya sama sekali dengan pergulatan harga pasar. Artikel ke-71: Bom dan Cadar

Sementara saham adalah jumlah satuan dari modal koperatif yang sama jumlahnya bisa diputar
dengan berbagai cara berdagang, dan harganya bisa berubah-ubah sewaktu-waktu tergantung
keuntungan dan kerugian atau kinerja perusahaan tersebut. Kategori
Berbagai Dampak Positif Bursa Saham Agama, Paham, Pemikiran dan
Kelompok di Luar Islam
Berbagai sisi positif dari bursa tersebut tergambar pada hal-hal berikut:
Ahmadiyah
Bursa saham ini membuka pasar tetap yang mempermudah para pembeli dan penjual
Kejawen Sapto Darmo (Hindu
untuk saling bertemu lalu melakukan transaksi instan maupun transaksi berjangka Jawa)
terhadap kertas-kertas saham, giro maupun barang-barang komoditi.
Nasrani
Mempermudah pendanaan pabrik-pabrik dan perdagangan dan proyek pemerintah melalui
Orientalisme
penjualan saham dan kertas-kertas giro komersial.
Yahudi
Bursa ini juga mempermudah penjualan saham dan giro pinjaman kepada orang lain dan
menggunakan nilainya. Karena para perusahaan yang mengeluarkan saham-saham itu Aqidah dan Manhaj
tidak mematok harga murni untuk para pemiliknya.
Aqidah Ahlus-Sunnah wal-
Jama'ah
Mempermudah mengetahui timbangan harga-harga saham dan giro piutang serta barang-
barang komoditi, yakni pergulatan semua hal tersebut dalam dunia bisnis melalui aktivitas Manhaj as-Salafush-Shalih
penawaran dan permintaan.
Fiqih

Beberapa Dampak Negatif Bursa Saham Adab dan Akhlak

Fiqih as-Siyar
Adapun dampak-dampak negatif dari adanya bursa saham ini tergambar pada hal-hal berikut:
Fiqih Ibadah
Transaksi berjangka dalam pasar saham ini sebagian besarnya bukanlah jual-beli
sesungguhnya. Karena tidak ada unsur serah-terima dalam pasar saham ini antara kedua Fiqih Muamalah
pihak yang bertransaksi, padahal syarat jual-beli adalah adanya serah-terima dalam Fiqih Siyasah Syar'iah
barang yang disyaratkan ada serah-terima barang dagangan dan pembayarannya atau
salah satu dari keduanya. Kelompok Sempalan Sesat

Kebanyakan penjualan dalam pasar ini adalah penjualan sesuatu yang tidak dimiliki, baik Ikhwanul-Muslimin

itu berupa mata uang, saham, giro piutang, atau barang komoditi komersial dengan LDII (Lembaga Dakwah Islam
harapan akan dibeli di pasar sesunguhnya dan diserah-terimakan pada saatnya nanti, Indonesia)
tanpa mengambil uang pembayaran terlebih dahulu pada waktu transaksi sebagaimana
syaratnya jual beli as-Salm. Masalah-masalah Kontemporer

Pembeli dalam pasar ini kebanyakan membeli menjual kembali barang yang dibelinya Paham Sesat

sebelum dia terima. Orang kedua itu juga menjualnya kembali sebelum dia terima. Asy’ariyyah
Demikianlah jual-beli ini terjadi secara berulang-ulang terhadap satu objek jualan sebelum Khawarij
diterima, hingga transaksi itu berakhir pada pembeli terakhir yang bisa jadi sebenarnya
ingin membeli barang itu langsung dari penjual pertama yang menjual barang yang belum Sepilis (Sekularisme, Pluralisme
dan Liberalisme Agama)
dia miliki, atau paling tidak menetapkan harga sesuai pada hari pelaksanaan transaksi,

http://ahlussunnah.info/artikel-ke-73-bursa-saham-dalam-perspektif-islam[05/06/2011 1:25:11]
Artikel ke-73: Bursa Saham dalam Perspektif Islam « Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah Indonesia

yakni hari penutupan harga. Peran penjual dan pembeli selain yang pertama dan terakhir Shuffiyah
hanya mencari keuntungan lebih bila mendapatkan keuntungan saja, dan melepasnya bila
Syi'ah
sudah tidak menguntungkan pada waktu tersebut persis seperti yang dilakukan para
pejudi. Penulis
Yang dilakukan oleh para pemodal besar dengan memonopoli saham dan sejenisnya serta 'Abdul-'Aziz bin Fathi as-Sayyid
Nada
barang-barang komoditi komersial lain di pasaran agar bisa menekan pihak penjual yang
menjual barang-barang yang tidak mereka miliki dengan harapan akan membelinya pada Abu Asiah
saat transaksi dengan harga lebih murah, atau langsung melakukan serah-terima sehingga
Abu Humaid Arif Syarifuddin
menyebabkan para penjual lain merasa kesulitan.
Abu Ibrahim Muhammad 'Ali
Sesungguhnya bahaya pasar modal semacam ini berpangkal dari dijadikannya pasar ini
sebagai pemberi pengaruh pasar dalam skala besar. Karena harga-harga dalam pasar ini Abu Mush'ab
tidak sepenuhnya bersandar pada mekanisme pasar semata secara praktis dari pihak
Abu Nida
orang-orang yang butuh jual-beli. Namun justru terpengaruh oleh banyak hal, sebagian
diantaranya dilakukan oleh para pemerhati pasar, sebagian lagi berasal dari adanya Abu Usamah al-Kadiriy
monopoli barang dagangan dan kertas saham, atau dengan menyebarkan berita bohong
al-Ustadz Abdul-Hakim bin Amir
dan sejenisnya. Disinilah tersembunyi bahaya besar menurut tinjauan syari'at. Karena cara Abdat
demikian menyebabkan ketidakstabilan harga secara tidak alami, sehingga berpengaruh
al-Ustadz Abu Ahmad
buruk sekali pada perekonomian yang ada.
al-Ustadz Abu Humaid, Lc
Sebagai contoh saja bukan untuk menyebutkan secara keseluruhan: sebagian besar
investor sengaja melempar sejumlah kertas saham dan giro, sehingga harganya menjadi al-Ustadz Abu Ihsan al-Atsari al-
jatuh karena terlalu banyak penawaran. Pada akhirnya para pemilik saham kecil-kecilan Maidani
bergegas menjualnya kembali dengan harga murah sekali, karena khawatir harga saham- al-Ustadz Abu Qatadah
saham itu semakin jatuh sehingga mereka semakin rugi. Dengan adanya penawaran
mereka itu, mulailah harga saham itu terus menurun, sehingga para investor besar itu al-Ustadz Abu Saad, MA

berkesempatan membelinya kembali dengan harga lebih murah dengan harapan akan bisa al-Ustadz Khairul Wazni, Lc.
meninggikan harganya dengan banyaknya permintaan. Pada akhirnya para investor
al-Ustadz Mu’tashim, Lc
besarlah yang beruntung sementara kerugian besar-besaran harus ditanggung investor
kecil-kecilan, sebagai akibat dari perbuatan investor besar yang berpura-pura melempar al-Ustadz Syamsuri
kertas-kertas saham itu sebagai ikutan. Hal itupun terjadi di pasar komoditi komersial.
Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-
Oleh sebab itu pasar saham ini telah menimbulkan pro dan kontra di kalangan para Sulaiman
ekonom. Faktor penyebabnya adalah bahwa pasar ini pada suatu saat dalam dunia Komisi Fatwa Majelis Ulama
ekonomi menyebabkan hilangnya modal besar-besaran dalam waktu yang singkat sekali. Indonesia
Di sisi lain pasar ini bisa menyebabkan munculnya para OKB (orang kaya baru) tanpa
Lajnatu ad-Da-imatu lil-Buhuts
banyak mengeluarkan keringat. Bahkan pada saat terjadi krisis ekonomi berat di dunia, al-Ilmiyati wal-Ifta’
banyak pakar ekonomi yang menuntut agar pasar bursa itu dibubarkan. Karena pasar
bursa itu bisa menyebabkan hilangnya banyak modal, menggulingkan roda perekonomian Muhammad Ashim bin Musthafa

hingga jatuh ke jurang dalam waktu yang sangat cepat, seperti yang terjadi akibat Prof. Dr. 'Abdullah al-Mushlih
bencana alam dan gempat bumi.
Prof. Dr. Shalah ash-Shawi

Hukum-hukum Syariat tentang Transaksi Bursa Saham Redaksi Majalah Fatawa

Shalih bin Muhammad al-


Telah dijelaskan sebelumnya bahwa transaksi bursa itu di antaranya ada yang bersifat instan, Wunaiyyan
pasti dan permanen, dan ada juga yang berjangka dengan syarat uang di muka. Dilihat dari
objeknya terkadang berupa jual-beli barang komoditi biasa, dan terkadang berupa jual-beli Syaikh Abdul-Aziz bin 'Abdullah
bin Baz
kertas saham dan giro.
Syaikh Abdul-Hamid al-Bilaly
Karena transaksinya bermacam-macam dengan dasar seperti ini, sehingga tidak mungkin
ditetapkan hukum syari'atnya dalam skala umum, harus dirinci terlebih dahulu baru masing- Syaikh Abdul-Malik bin Ahmad
Ramadhani
masing jenis transaksi ditentukan hukumnya secara terpisah.
Syaikh Abu Ubaidah Masyhur bin
Lembaga Pengkajian Fiqih yang mengikut Rabithah al-Alam al-Islami telah merinci dan
Hasan Alu Salman
menetapkan hukum masing-masing transaksi itu pada pertemuan ketujuh mereka yang
diadakan pada tahun 1404 H di Makkah al-Mukarramah. Sehubungan dengan persoalan ini, Syaikh Abu Usamah Salim bin
'Ied al-Hilali
majelis telah memberikan keputusan sebagai berikut:
Syaikh al-'Alamah Prof. Dr. Rabi
Pertama: Pasar bursa saham itu target utamanya adalah menciptakan pasar tetap dan bin Hadi al-Madkhali
simultan dimana mekanisme pasar yang terjadi serta para pedagang dan pembeli dapat saling
bertemu melakukan transaksi jual-beli. Ini satu hal yang baik dan bermanfaat, dapat mencegah Syaikh Ali bin Hasan al-Halabi
al-Atsari
para pengusaha yang mengambil kesempatan orang-orang yang lengah atau lugu yang ingin
melakukan jual-beli tetapi tidak mengetahui harga sesungguhnya, bahkan tidak mengetahui Syaikh Bakar bin 'Abdillah Abu
Zaid
siapa yang mau membeli atau menjual sesuatu kepada mereka.
Syaikh Dr. Muhammad
Akan tetapi kemaslahatan yang jelas ini dalam dunia bursa saham tersebut terselimuti oleh
Abdurrahman al-Khumais
berbagai macam transaksi yang amat berbahaya menurut syari'at, seperti perjudian,
Syaikh Dr. Muhammad bin Musa

http://ahlussunnah.info/artikel-ke-73-bursa-saham-dalam-perspektif-islam[05/06/2011 1:25:11]
Artikel ke-73: Bursa Saham dalam Perspektif Islam « Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah Indonesia

memanfaatkan ketidaktahuan orang, memakan uang orang dengan cara haram. Oleh sebab itu
Alu Nashr
tidak mungkin ditetapkan hukum umum untuk bursa saham dalam skala besarnya. Namun yang
harus dijelaskan adalah segala jenis transaksi jual-beli yang terdapat di dalamnya satu-persatu Syaikh Muhammad bin Shalih al-
secara terpisah. Utsaimin

Kedua: Bahwa transaksi instan terhadap barang yang ada dalam kepemilikan penjual untuk Syaikh Muhammad Nashiruddin
al-Albani
diserahterimakan bila (di)syaratkan harus ada serah-terima langsung pada saat transaksi
menurut syari'at, adalah transaksi yang dibolehkan. Selama transaksi itu bukan terhadap barang Syaikh Prof. Dr. Ibrahim bin
haram menurut syari'at pula. Namun kalau barangnya tidak dalam kepemilikan penjual, harus Amir ar-Ruhaily

dipenuhi syarat-syarat jual beli as-Salm. Setelah itu baru pembeli boleh menjual barang Syaikh Shalih bin Fauzan al-
tersebut meskipun belum diterimanya. Fauzan

Ketiga: Sesungguhnya transaksi instan terhadap saham-saham perusahaan dan badan usaha Tri Madiyono
kalau saham-saham itu memang berada dalam kepemilikan penjual boleh-boleh saja menurut
Sumber
syari'at, selama perusahaan atau badan usaha tersebut dasar usahanya tidak haram, seperti
bank riba, perusahaan minuman keras dan sejenisnya. Bila demikian, transaksi jual-beli saham Buletin al-Furqon
tersebut menjadi haram. Buletin an-Nur Yayasan al-Sofwa

Keempat: Bahwa transaksi instan maupun berjangka terhadap kuitansi piutang dengan sistem Fatwa MUI (Majelis Ulama
bunga yang berbagai macam bentuknya tidaklah dibolehkan menurut syari'at, karena semua itu Indonesia)
adalah aktifitas jual-beli yang didasari oleh riba yang diharamkan.
Majalah adz-Dzakhiirah al-
Islamiyyah
Kelima: Bahwa transaksi berjangka dengan segala bentuknya terhadap barang gelap, yakni
saham-saham dan barang-barang yang tidak berada dalam kepemilikan penjual dengan cara Majalah al-Furqon
yang berlaku dalam pasar bursa tidaklah dibolehkan menurut syari'at, karena termasuk menjual
Majalah as-Sunnah
barang yang tidak dimiliki, dengan dasar bahwa ia baru akan membelinya dan menyerahkannya
kemudian hari pada saat transaksi. Cara ini dilarang oleh syariat berdasarkan hadits shahih dari Majalah Fatawa
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda; “Janganlah engkau menjual
sesuatu yang tidak engkau miliki.” 1 Demikian juga diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Dawud Tazkiyatun-Nufus
dengan sanad yang shahih dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Shallallahu
Wawasan
'alaihi wa sallam melarang menjual barang dimana barang itu dibeli, sehingga para saudagar itu
Kesehatan dan Pengobatan
mengangkutnya ke tempat-tempat mereka.2
Kitab/Buku
Keenam: Transaksi berjangka dalam pasar bursa bukanlah jual beli as-Salm yang dibolehkan
dalam syari'at Islam, karena keduanya berbeda dalam dua hal: Sosok/Tokoh

Dalam bursa saham harga barang tidak dibayar langsung saat transaksi. Namun Tarikh Islam (Sejarah Islam)
ditangguhkan pembayarannya sampai penutupan pasar bursa. Sementara dalam jual beli
as-Salm harga barang harus dibayar terlebih dahulu dalam transaksi.

Dalam pasar bursa barang transaksi dijual beberapa kali penjualan saat dalam kepemilikan
penjual pertama. Tujuannya tidak lain hanyalah tetap memegang barang itu atau
Awan Tag
menjualnya dengan harga maksimal kepada para pembeli dan pedagang lain bukan secara 'asyura 1971 M ahli kalam Ahlul-Bait
sungguhan, secara spekulatif melihat untung ruginya. Persis seperti perjudian. Padahal Ahlus-Sunnah al-Qur'an Aljazair
dalam jual beli as-Salm tidak boleh menjual barang sebelum diterima.
Bashrah bid'ah bulan
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, Lembaga Pengkajian Fiqih Islam berpandangan bahwa
para pemerintah di berbagai negeri Islam berkewajiban untuk tidak membiarkan bursa-bursa
Muharram Fatwa
Ulama
tersebut melakukan aktifitas mereka sesuka hati dengan membuat berbagai transaksi dan jual-
beli di negara-negara mereka, baiknya hukumnya mubah maupun haram. Mereka hendaknya fiqih dakwah fitnah

juga tidak memberi peluang orang-orang yang mempermainkan harga sehingga menggiring
ghuluw Golkar golongan yang
kepada bencana finansial dan merusak perekonomian secara umum, dan pada akhirnya
menimbulkan malapetaka kepada kebanyakan orang. Karena kebaikan yang sesungguhnya selamat hakikat Hari Raya hijab
adalah dengan berpegang pada ajaran syari'at Islam pada segala sesuatu. Allah berfirman: Hudzaifah bin al-Yaman radhiyallahu

“Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan 'anhu Husain radhiyallahu
janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan
kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.”
'anhu Imam Abu
(QS. al-An'am [6] : 153)
Hanifah Imam Ahmad
Allah 'Azza wa Jalla adalah Juru Penolong yang memberikan taufik, yang memberi petunjuk
menuju jalan yang lurus. Semoga shalawat dan salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad. Imam asy-Syafi’i
Kesimpulan Imam Empat Imam
Malik Irak Islam Jama'ah istiwa'
Bursa adalah sebuah pasar yang terorganisir. Di pasar itu dilakukan praktek jual-beli kertas
saham dan hasil bumi. Pasar ini juga melibatkan kalangan broker yang menjadi perantara jihad JIL (Jaringan Islam
antara penjual dan pembeli. Liberal) kaum wanita
Transaksi dalam bursa ditinjau dari waktunya terbagi menjadi dua; transaksi instan dan

http://ahlussunnah.info/artikel-ke-73-bursa-saham-dalam-perspektif-islam[05/06/2011 1:25:11]
Artikel ke-73: Bursa Saham dalam Perspektif Islam « Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah Indonesia

transaksi berjangka. Ditinjau dari sisi objek terbagi menjadi transaksi terhadap barang komoditi kuburan Lemkari
(bursa komoditi) dan terhadap kertas-kertas saham serta surat berharga lainnya (bursa efek).
lukisan masjid Muhammad Quthb

Hukum-hukum Syariat Tentang Transaksi Bursa Saham natal Nur Hasan Ubaidah Lubis
orang kafir Sayyid Quthb shalat
Transaksi instan terhadap objek saham bila saham itu merupakan milik penjual maka
transaksi itu sah, selama yang menjadi objeknya bukan barang haram.
takfir terorisme ushul (pokok
Transaksi instan maupun berjangka terhadap giro piutang dengan berbagai jenisnya tidak
utama)
boleh, karena itu termasuk jenis riba.

Transaksi berjangka dengan berbagai jenisnya terhadap objek terbuka seperti yang dalam
bursa tidak boleh, karena termasuk di dalamnya orang yang menjual apa yang tidak Meta
dimilikinya. Juga tidak bisa disejajarkan dengan jual-beli as-Salm, karena tidak ada Log in
pembayaran uang di muka.
Entries RSS

Catatan Kaki: Comments RSS

1. ^ Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 3503, at-Tirmidzi no. 1232, an-Nasa'i 7/288, at- WordPress.org
Tirmidzi berkata; “Hadits ini hasan.” Dan hadits ini adalah shahih.
2. ^ Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad-nya 5/191, dan Abu Dawud no. 3493.

Incoming search terms:


artikel saham
saham dalam pandangan islam
hukum saham dalam islam
saham dalam islam
saham menurut pandangan islam
saham
hukum bursa saham
artikel bursa efek
jual beli saham dalam pandangan islam
artikel bursa saham

Kategori: Fiqih Muamalah, Masalah-masalah Kontemporer, Prof. Dr. 'Abdullah al-Mushlih, Prof. Dr. Shalah
ash-Shawi

Tag: apa itu saham, artikel saham, bisnis saham, bursa, bursa komoditi, bursa saham, hukum saham,
hukum saham dalam islam, hukum saham menurut islam, investasi saham, pasar saham, pengertian bursa,
saham, saham adalah, saham syariah

Sumber: Artikel ini disalin dari sebuah berkas yang diunduh dari situs Yayasan al-Sofwa
(http://alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatdownload&id=16), dengan sedikit perubahan. Artikel ini dapat juga
Anda temukan dalam buku “Fikih Ekonomi Keuangan Islam,” bab ke-7; Beberapa Problematika Kontemporer,
halaman 291-322, yang diterbitkan oleh Pustaka Darul Haq (http://darulhaq.com), seri buku ke-114, yang
ditulis oleh Prof. Dr. Shalah ash-Shawi dan Prof. Dr. 'Abdullah al-Mushlih.

2 Komentar untuk “Artikel ke-73: Bursa Saham dalam Perspektif Islam”

Bursa Saham dalam Perspektif Islam | UMMU SYIFA' says:


2 September 2010 at 15:32

Reply [...] wa sallam bahwa beliau bersabda; “Janganlah engkau menjual sesuatu yang tidak
engkau miliki.”1 Demikian juga diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Dawud dengan sanad
yang shahih dari Zaid bin Tsabit [...]
Bursa Saham dalam Perspektif Islam | Drs. M. Sofyan Lubis, SH. says:
3 August 2010 at 13:04

Reply [...] wa sallam bahwa beliau bersabda; “Janganlah engkau menjual sesuatu yang tidak
engkau miliki.”1 Demikian juga diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Dawud dengan sanad
yang shahih dari Zaid bin Tsabit [...]

http://ahlussunnah.info/artikel-ke-73-bursa-saham-dalam-perspektif-islam[05/06/2011 1:25:11]
Artikel ke-73: Bursa Saham dalam Perspektif Islam « Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah Indonesia

Beri komentar
Silakan isi data dan komentar Anda dibawah. Mohon berikan komentar HANYA yang memberikan nilai
tambah ilmiah kepada artikel ini. Komentar yang hanya berupa ucapan terima kasih atau semacamnya tidak
akan kami setujui.

Nama: Komentar Anda:

E-Mail: Styles Font Size

Situs Web:

Kirim

CAPTCHA Code


Beritahu saya melalui email jika ada balasan
terhadap komentar ini

© 2009 Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah Indonesia Wordpress | Get A Custom Design

http://ahlussunnah.info/artikel-ke-73-bursa-saham-dalam-perspektif-islam[05/06/2011 1:25:11]

Anda mungkin juga menyukai