Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TERSTRUKTUR

SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN


(Dasar-dasar Evaluasi Lahan dan Rencana Tataguna Lahan)

Oleh :
NAMA : RAHMA YUNALIA HADI
NIM : 0810483039
KELAS : B

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010
BAB I PENDAHULUAN

• Evaluasi lahan adalah pekerjaan yang berhubungan dengan pendugaan atau penafsiran tipe
penggunaan lahan disuatu wilayah.
• Tujuan pekerjaan evaluasi lahan yang utama adalah menetapkan tingkat kesesuaian untuk
macam penggunaan lahan tertentu di suatu wilayah.
• Pekerjaan evaluasi lahan merupakan bagian dari pekerjaan penyusunan rencana tataguna
lahan. Tahapan pekerjaan perencanaan tataguna lahan adalah (1) Menetapkan lingkup
pekerjaan, (2) Organisasi, (3) Menetapkan permasalahan, (4) Indentifikasi peluang
perubahan, (5) Evaluasi kesesuaian lahan, (6) Analisis sosial-ekonomi dan lingkungan, (7)
Pemilihan rencana tata guna lahan terbaik, (8) Penyusunan implementasi rencana tata guna
lahan, (9) Implementasi, (10) Monitoring dan evaluasi.
• Prinsip yang harus dipahami apabila akan melakukan pekerjaan evaluasi lahan yaitu (1)
Lahan dievaluasi untuk tujuan macam penggunaan lahan tertentu. (2) Dibutuhkan
perbandingan dari berbagai macam penggunaan lahan yang ditawarkan, agar dapat dipilih
mana macam penggunaan lahan terbaik. (3) Dibutuhkan perbandingan besarnya
keuntungan dan kebutuhan pengelolaan dari masing-masing macam penggunaan lahan
yang ditawarkan. (4) Dibutuhkan pendekatan multidispliner. (5) Evaluasi lahan harus
dikerjakan dengan mempertimbangkan tiga aspek yakni aspek fisik, sosial-ekonomi dan
politik. (6) Kesesuaian lahan harus dapat dipertahakan dalam kurun waktu yang cukup
lama.
• Tikat ketelitian atau skala pekerjaan evaluasi lahan dapat dibedakan dalam tiga kelompok
yakni (1) Skala tinjau (reconnaissance), (2) Skala semi detail dan (3) Skala detail. Evaluasi
lahan skala tinjau umumnya bertujuan untuk iventarisasi sumberdaya alam yang ada
disuatu wiayah (negara), sedang pada skala semi detail pekerjaan evaluasi lahan bertujuan
untuk menyusun macam-macam penggunaan lahan tertentu, dan pada skala detail
bertujuan untuk menetapkan jenis pengelolaan lahan dari masing-masing macam
penggunaan lahan yang ditawarkan pada pekerjaan evaluasi lahan skala semi detil.
• Pendekatan paralel adalah suatu pendekatan pelaksanaan pekerjaaan evaluasi lahan dari
aspek fisik dan ekonomi yang dikerjakan bersamaan waktunya Pekerjaan evaluasi lahan
dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yakni pendekatan paralel dan pendekatan
bertahap. Kelebihan dari cara pendekatan paralel adalah waktu dan biaya yang digunakan
relatip lebih singkat dan lebih murah, sedang kekurangannya adalah hasilnya sering kali
kurang memuaskan. Pelaksanaan pekerjaan evaluasi lahan secara fisik dan kondisi sosial-
ekonomi dilakukan secara bertahap. Kelebihan dari pendekatan bertahap adalah hasilnya
lebih memuaskan sedang kekurangan dibutuhkan waktu dan biaya yang relatif lebih besar.
• Kerangka evaluasi lahan adalah suatu pekerjaan untuk mendapatkan gambaran tingkat
kesesuaian lahan mencakup metodologi, persyaratan lahan dan sistem klasifikasinya.untuk
tujuan penggunaan lahan tertentu. Didalam kerangka pekerjaan evaluasi lahan pekerjaan
yang harus dilakukan lebih dulu adalah (1) menetapkan prinsip dan konsep evaluasi lahan,
(2) menetapkan bentuk persyaratan lahan, (3) metode evaluasi, dan (4) sistem
klasifikasinya.
BAB II KONSEP EVALUASI LAHAN

• Lahan adalah suatu hamparan permukaan bumi (lingkungan fisik) termasuk didalamnya
komponen iklim, topografi, tanah, hidrologi dan vegetasinya.
 Satuan peta lahan (land mapping unit) adalah sekelompok lahan yang memiliki sifat
(karakteristik) sama atau serupa.
 Satuan peta kesesuaian lahan menggambarkan sekelompok lahan yang memiliki tingkat
kesesuaian lahan yang sama untuk penggunaan lahan tertentu
• Konsep penggunaan lahan diartikan sebagai campur tangan manusia terhadap lahan, untuk
memenuhi kebutuhan fisik dan rohani. Beberapa istilah dalam konsep penggunaan lahan :
 Penggunaan lahan utama adalah gambaran umum tingkat kesesuaian lahan untuk bentuk
penggunaan lahan tertentu di suatu wilayah, seperti lahan pertanian, perkebunan,
perikanan, peternakan, dan lainnya.
 Tipe penggunaan lahan merupakan macam penggunaan lahan secara lebih rinci dari
penggunaan lahan utama, sesuai dengan kualitas lahan yang ada dan persyaratan
penggunaan lahannya. Tipe penggunaan lahan dapat dibedakan lagi ke dalam tipe
penggunaan lahan berganda (multiple land utliization type) dan tipe penggunaan lahan
majemuk (compound land utillization type).
 Tipe penggunaan lahan berganda adalah macam penggunaan lahan pada suatu
hamparan dengan lebih dari satu jenis penggunaan dalam waktu yang bersamaan,
dimana masing-masing tipe penggunaan membutuhkan input, hasil dan persyaratan
yang berbeda.
 Tipe penggunaan lahan majemuk adalah penggunaan lahan lebih dari satu tipe
penggunaan lahan pada suatu hamparan dalam waktu yang bersamaan, dimana
masing-masing tipe penggunaan membutuhkan input, hasil dan persyaratan yang
sama.
• Karaktersitik lahan adalah sifat-sifat lahan yang dapat diukur atau ditetapkan. Karakteristik
lahan dibedakan menjadi (1) karakteristik lahan tunggal dan (2) karakteristik lahan
majemuk. Karakteristik lahan tunggal adalah sifat-sifat lahan yang di dalam
menetapkannya tidak tergantung pada sifat lahan lainnya (lereng, kedalaman solum,
tekstur, kemasaman dll), sedang karakteristik lahan majemuk adalah sifat lahan yang
dalam menetapkannya tergantung pada sifat lahan lainnya (drainase, kandungan air,
permeabilitas, dll).
• Kualitas lahan adalah karakteristik lahan (dapat tunggal atau majemuk) yang dibutuhkan
dalam persyaratan lahan.
• Persyaratan lahan adalah seperangkat kualitas lahan yang digunakan untuk menetapkan
tipe penggunaan lahan tertentu. Penyusunan persyaratan lahan harus mempertimbangkan
beberapa faktor yakni (1) tujuan evaluasi lahan dan (2) skala pekerjaan evaluasi lahan.
Penyusunan persyaratan lahan merupakan pekerjaan yang paling utama dalam pekerjaan
evaluasi lahan. Persyaratan lahan merupakan alat untuk dapat melakukan evaluasi kualitas
lahan dalam menetapkan tipe lahan tertentu.
• Karakteristik lahan yang tidak dapat memenuhi persyaratan lahan pada suatu tipe
penggunaan lahan tertentu, akan menjadi faktor pembatas. Perbaikan lahan adalah cara
pengelolaan yang dibutuhkan untuk dapat menghilangkan faktor pembatas tersebut.
• Kemampuan lahan adalah sebagai gambaran umum dari tipe penggunaan lahan disuatu
daerah.
BAB III STRUKTUR KLASIFIKASI KESESUAIAN LAHAN

• Kesesuaian lahan adalah gambaran tingkat kecocokan lahan untuk tujuan tipe penggunaan
lahan tertentu.
• Struktur Klasifikasi Kesesuaian Lahan.
 Ordo adalah memberikan gambaran umum dari macam penggunaan lahan tertentu. Pada
kategori ordo, kesesuaian lahan untuk tujuan penggunaan lahan tertentu dibedakan
menjadi dua kelompok yakni ordo sesuai dan ordo tidak sesuai.
 Kelas adalah pembagian lebih lanjut dari tingkat ordo. Pada tingkatan kelas, kesesuaian
lahan dikelompokan menjadi, sangat sesuai (hihgly suitable), agak sesuai (moderatly
suitable), kurang sesuai (marginally suitable) dan kelas tidak sesuai (not suitable).
 Sub kelas adalah pembagian lebih lanjut dari tingkat kelas yang didasarkan faktor
pembatas yang ada. Pada sub kelas, faktor pembatas yang digunakan sebagai dasar
pengelompokan dicantumkan. Faktor pembatas dalam satu sub kelas jumlahnya dapat
satu atau lebih.
 Unit adalah pembagian lebih lanjut dari tingkat sub kelas yang didasarkan jenis
pengelolaan yang dibutuhkan. Pada tingkatan unit, sub kelas kesesuaian lahan dibagi
lagi kedalam unit kesesuian lahan yang didasarkan pada cara pengelolaan yang
dibutuhkan dalam setiap sub kelas yang ada.
• 4 bentuk sistem klasifikasi kesesuaian lahan yakni (1) klasifikasi kesesuian lahan kualitatif,
(2) klasifikasi kesesuaian lahan kuantitatif, (3) klasifikasi kesesuian lahan aktual dan (4)
klasifikasi kesesuaian lahan potensial.
 Klasifikasi kesesuaian lahan kualitatif adalah sistem klasifikasi kesesuaian lahan yang
pengelompokannya didasarkan pada batasan-batasan yang sifatnya kualitatif, sebagai
contoh sesuai, kurang sesuai atau tidak sesuai.
 Klasifikasi kesesuaian lahan kuantitatif adalah sistem klasifikasi kesesuaian lahan yang
pengelompokannya didasarkan pada perhitungan matematis.
 Klasifikasi kesesuaian lahan aktual adalah sistem klasifikasi kesesuaian lahan yang
pengelompokannya didasarkan pada karakteristik lahan yang ada pada saat itu, tanpa
mempertimbangkan input yang dibutuhkan.
 Klasifikasi kesesuaian lahan potensial adalah sistem klasifikasi kesesuaian lahan yang
pengelompokannya didasarkan atas karakteristik lahan yang telah mempertimbangkan
kebutuhan inputnya.
BAB IV PROSEDUR EVALUASI LAHAN

• Tahapan pekerjaan evaluasi lahan yang umunya digunakan adalah (1) tahap konsultasi
pendahuluan, (2) survei lapangan (3) matching, (4) analisis ekonomi, (5) penetapan tipe
penggunaan lahan terbaik, (6) pembuatan laporan dan peta.
 Tahap Konsultasi. Dalam tahapan ini tim pekerja evaluasi harus berkonsultasi dengan
nara sumber yang benar-benar mengetahui kondisi wilayah studi. Data yang diperlukan
mencakup data kualitas lahan secara fisik maupun data sosial-ekonomi dan politik.
Beberapa hal yang harus diperhatikan didalam tahapan pekerjaan pendahuluan adalah
arah perubahan tataguna lahan (tujuan evaluasi), jenis data dan informasi yang
diperlukan, lokasi dan batas-batas wilayah studi, macam-macam penggunaan lahan
yang telah ada, cara pendekatan yang akan digunakan, skala pekerjaan evaluasi lahan
dan metodologinya.
 Survei Lapangan. Data dan informasi karakteristik lahan dapat diperoleh dari survei
lapangan atau data sekunder, baik dalam bentuk laporan maupun peta. Hasil survei
lapangan berupa data yang umunya belum dianalisis sesuai dengan kepentingan
pekerjaan evaluasi lahan.
 Matching. Matching adalah penyesuaian antara data dan informasi karaktersitik lahan
yang sudah dianalisis atau diolah sesuai dengan keperluan evaluasi lahan dengan
persyaratan lahan. Kelas dan sub kelas kesesuaian lahan yang digunakan dari hasil
matching adalah kelas yang paling rendah.
 Analisis Ekonomi. Tahap selanjutnya adalah analisis sosial - ekonomi, apakah tipe
penggunaan lahan hasil evalausi secara fisik, juga memberikan keuntungan dan dapat
menyerap tenaga kerja yang maksimal atau tidak, jika tipe penggunaan lahan hasil
evaluasi secara fisik memberikan keuntungan dan dapat menyerap tenaga kerja yang
maksimal, maka tipe penggunaan lahan tersebut dapat dipilih sebagai tipe penggunaan
lahan terbaik.
 Penetapan Tipe Penggunaan Lahan Terbaik. Setelah memperhatikan dan
mempertimbangkan berbagai aspek dalam pekerjaan evaluasi lahan, maka perlu
dilakukan penyusunan tipe penggunaan lahan terbaik dengan menggunakan sistem
klasifikasi kesesuaian lahan yang tersedia.
 Pembuatan Laporan dan Peta. Format penyusunan laporan pekerjaan evaluasi lahan
berbeda-beda tetapi pada prisnipnya memuat bab Latar Belakang, Metodologi, Uraian
Satuan Peta Lahan, Uraian Tipe Penggunaan Lahan yang Diawarkan, Tipe Penggunaan
Lahan terbaik, Kesimpulan yang dilengkapi dengan peta-peta yang terkait.
• Data dan informasi karaktersitik lahan diperoleh dari berbagai sumber antara lain (1) data
sekunder, (2) laporan penelitian/studi, (3) pengamatan lapang, (4) hasil analisis
laboratorium.
• Data karakteristik lahan bentuknya dapat berupa nilai kuantitatif atau kualitatif. Sering kali
beberapa data karakteristik lahan yang bentuknya kuantitatif harus dirubah dulu dalam
bentuk kualitatif dengan pendekatan asumsi tertentu.
• Kesesuaian lahan aktual adalah kesesuaian lahah untuk tipe penggunaan lahan tertentu
tanpa harus mempertimbangan masukan (input) yang dibutuhkan. Sedang kesesuaian lahan
potensial adalah kesesuaian lahan untuk tipe penggunaan lahan tertentu setelah
mepertimbangkan masukan (input) yang dibutuhkan.
• Tipe penggunaan lahan berganda adalah dalam satuan peta lahan yang sama terdapat lebih
dari satu tipe penggunaan lahan yang membutuhan persyaratan lahan berbeda dalam kurun
waktu yang bersamaan. tipe penggunaan lahan majemuk adalah dalam satu hamparan
lahan yang memiliki karakteristik lahan yang sama terdapat lebih dari satu tipe penggunaan
lahan yang membutuhkan persyaratan lahan yang hampir sama.

Anda mungkin juga menyukai