Dari Crayonpedia
Langsung ke: navigasi, cari
BAB V
VIRUS dan Prokaryot
Cyanophyta ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Cyanophyta bersel satu, misalnya
Chroococcus dan Gloeocapsa. Chroococcus mempunyai ciri hidup di dasar kolam yang tenang,
berkembang biak dengan membelah diri, tidak membentuk spora, dan memiliki heterosista.
Gloeocapsa mempunyai sel berselubung berwama biru, hidupdi batu'-batuan yang lembap atau
epifit pada tumbuhan lain, dan mampu mengikat N dari udara.
Cyanophyta yang hidup secara berkelompok atau berkoloni, misalnya Polycystis. Polycystis
memiliki ciri bentuk koloni seperti bola, berkembang biak dengan membelah diri dan
fragmentasi, serta hidup di kolam yang airnya tenang.
Bentuk Cyanophyta yang lain adalah benang (filamen), misalnya Oscillatoria. Nostoc
commune, Anabaena sp, dan Rivularia. Oscillatoria memiliki ciri mampu membentuk trikom
tidak bercabang, tidak diliputi lendir, serta berkembang biak dengan membelah diri dan
fragmentasi melalui hormogonium pada trikomnya. Nostoc commune memiliki ciri trikom
berbentuk bulat, hidup di tanah alkali dan batu-batuan yang lembap, selubung berwama
kuning/kecokelatan, memiliki struktur akinet (sel yang tidak aktif akan membentuk trikom baru
setelah masa dorman selesai). Pada sel-sel tertentu dindingnya akan menebal membentuk
heterosista untuk mengikat nitrogen. Anabaena ayllae dan Anabaena cycadae mempunyai tubuh
berselaput lendir dan trikomnya berbentuk bola (membentuk rantai), berkembang biak dengan
fragmentasi dan heterosista, memiliki akinet, mampu menambat N, dan hidup sebagai plankton.
Rivularia mempunyai tubuh seperti bola diselubungi oleh lendir, trikomnya meruncing, hidup
menempel pada
tanaman air/batuan yang lembap, dan tidak memiliki akinet.
Perkembangbiakan Cyanophyta
Reproduksi Cyanophyta pada umumnya adalah dengan cara membelah diri. Cyanophyta yang
berbentuk filamen dapat melakukan reproduksi dengan cara fragmentasi dan pemutusan bagian
sel yang lemah (hormogonium). Masing-masing sel akan tumbuh menjadi individu baru. Selama
itu, heterosista dapat juga digunakan sebagai alat reproduksi, misalnya pada Anabaena. Peranan
Cyanophyta Karena mampu melakukan fotosintesis, Cyanophyta berperan sebagai penyedia
oksigen bagi perairan. Cyanophyta merupakan penyedia oksigen terbesar di perairan. Selain itu,
Cyanophyta merupakan penyedia bahan pangan (produsen) bagi makhluk hidup di air. sebagai
fitoplankton.
Cyanophyta pengikat nitrogen yang hidup bebas mampu menyuburkan tanah, misalnya Nostoc
commune dan Gloeocapsa. Cyanophyta pengikat nitrogen yang hidup bebas, ada juga yang hidup
bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, misalnya Anabaena cycadae bersimbiosis dengan akar
pakis haji (Cycas rumphii} danAnabaena azollae bersimbiosis dengan akar tanaman paku-
pakuan (Azolla pinnata}. Cyanophyta berperan sebagai bahan makanan, misalnya Spirullina
maxima. Spirullina banyak mengandung protein, yaitu 45% - 49% dari berat keringnya.
Spirullina sudah lama digunakan sebagai bahan makanan oleh bangsa indian di Meksiko. Selain
menguntungkan, Cyanophyta juga dapat merugikan, menyebabkan blooming dan menghasilkan
racun neurotoksin, misalnya Microcystis.
5.2.2. Peranan bakteri dalam kehidupan
Bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan bidang pertanian, dan
kesehatan pada manusia.
a. Bakteri yang menguntungkan
1. Bidang pertanian
a. Rhizobium leguminosorum pada akar tanaman kacangkacangan, mengikat nitrogen
bebas.
b. Azotobacter chlorococcum mampu menyuburkan tanah dengan mengikat nitrogen di
udara.
c. Nitrosomonas dan Nitrosococcus, menghasilkan nitrit yang menyuburkan tanah.
Jenis-jenis bakteri yang menguntungkan tersebut dapat digunakan sebagai pupuk
hayati.
2. Bidang industri makanan
a. Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus, digunakan untuk membuat
yoghurt.
b. Acetobacter xylinum, digunakan untuk membuat nata de coco.
c. Streptococcus lactis, digunakan untuk membuat keju.
d. Acetobacter sp, digunakan untuk membuat cuka.
3. Bidang farmasi
a. Streptomyces griceus, menghasilkan antibiotik streptomisin (membunuh bakteri
penyebab TBC).
b. Streptomvces aureofaciens, menghasilkan antibiotik aureomisin.
c. Streptomyces olivaceus, untuk menghasilkan sianokobalamin vitamin B12.
d. Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotik kloromisetin.
e. Bacillus brevis, menghasilkan antibiotik tiromisin (Gambar 5.25).
<img src="/wiki/images/f/f7/Senyum.jpg" _fck_mw_filename="Senyum.jpg"
_fck_mw_location="center" alt="" class="fck_mw_center" />
f. Pseudomonas denitrificans dan Propioni bacterium, menghasilkan vitamin B12 (Gambar 5.26).
<img src="/wiki/images/a/a7/2cool.jpg" _fck_mw_filename="2cool.jpg"
_fck_mw_location="center" alt=""
class="fck_mw_center" /> Gambar 5.26.
Pseudomonas sp.
g. Clostridium acetobutylicum, menghasilkan aseton dan butanol.
h. Xanthomonas campestris, menghasilkan polisakarida.
i. Acetobacter aceti, digunakan untuk membuat asam cuka.
j. Leucanostoc masenteroides, menghasilkan dekstran.
k. Lactobacillus delbruecki, penghasil asam laktat.
Currently 1.50/5
1
2
3
4
5
Rating : 1.5/5 (2 votes cast)
Diperoleh dari "http://crayonpedia.org/mw/VIRUS_DAN_PROKARIOT"
Tampilan
• Artikel
• Pembicaraan
• Lihat sumber
• Versi terdahulu
• Print sebagai PDF
• chat
Peralatan pribadi
• Masuk log / buat akun
Navigasi
• Halaman Utama
• Portal komunitas
• Peristiwa terkini
• Perubahan terbaru
• Halaman sembarang
• Bantuan
• Org. Pendukung
• Donasi
Pencarian
Top of Form
Tuju ke Cari
Bottom of Form
Kotak peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Pemuatan
• Halaman istimewa
• Versi cetak
• Pranala permanen
• Print sebagai PDF
Share This!
• BlogMarks
• del.icio.us
• digg
• Slashdot
• smarking
• Spurl
• Wists