Anda di halaman 1dari 5

LAW OF ATTRACTION:

The Law of... What?


Hansen Santoso, SE, MSI

Anda pasti tahu pepatah “Sudah jatuh, tertimpa tangga pula”, yang berarti
kalau hidup kita sudah sial, kemudian kesialan lain mengikuti kesialan itu kita
lagi. Pernahkan anda mengalami hal seperti ini? Tentu banyak dari kita yang telah
mengalaminya, atau malah bisa saja sebaliknya, bukan kesialan yang datang
bertubi-tubi, tetapi keberuntungan atau nasib baik lah yang datang bertubi-tubi.
Pernahkah anda melihatnya? Atau pernahkah anda melihat teman anda bernasib
seperti itu? Tentu kita semua pernah. Tapi apa kata-kata yang muncul dari benak
kita jika melihat hal itu? Mungkin kebanyakan dari kita akan berpikir bahwa itu
sudah menjadi keberuntungannya, atau kesialannya. Atau dengan kata lain, itu
sudah jadi nasibnya. Tapi bukan itu yang terpikir di benak saya. Apakah anda
pernah berpikir bahwa hal-hal seperti itu sebenarnya dapat dijelaskan? Bagi saya,
tidak ada yang namanya keberuntungan atau kesialan yang datang secara bertubi-
tubi hanya karena “nasib” belaka. Sebenarnya semuanya sudah mengikuti sebuah
hukum universal yang mengaturnya. Ya.. hukum itu bernama Law of Attraction. 1
Law of Attraction atau jika kita terjemahkan ke bahasa Indonesia berarti
Hukum Tarik-Menarik, sebenarnya merupakan hukum yang sangat sederhana,
sungguh sederhana sehingga terkadang kita, manusia, tidak percaya bahwa hukum
ini bekerja secara universal.2 Law of attraction sebenarnya bekerja persis sama
dengan hukum-hukum universal lain yang ada, misalnya hukum gravitasi. Hukum
gravitasi bekerja persis sama, di mana pun kita berada, dan entah kita tahu /
percaya adanya hukum itu, semua benda di bumi ini pasti mengikuti hukum
gravitasi. Tidak percaya? Cobalah anda lompat, apa yang terjadi? Anda kembali
ke tanah lagi karena tertarik hukum gravitasi. (Kalau ternyata tidak kembali ke

1
Salah satu buku yang menarik dan membuat saya mengerti lebih jauh tentang hukum ini yaitu
buku “Law of Attraction” karangan Michael J. Frossier. Artikel ini ditulis sebagai sebuah
ringkasan pemahaman saja.
2
Universal berarti tidak peduli kita mau percaya atau tidak, kita mengetahuinya atau tidak,
mengerti atau tidak, hukum tersebut tetap akan bekerja dengan prinsip dan dalilnya sendiri.
tanah lagi, berarti anda bisa menjadi calon pengganti David Copperfield, haha).
Law of attraction sebenarnya didasarkan pada pemahaman fisika kuantum.
Mungkin jika kita waktu SMP dahulu, kita diberi tahu bahwa partikel terkecil dari
sebuah zat yaitu atom yang terdiri dari inti atom yang dikelilingi oleh elektron.
Tapi, perkembangan fisika kuantum yang muncul di era abad ke-21, menguak
rahasia yang membuat semua ilmuwan tercengang, bahwa inti atom itu sendiri,
dapat “dibelah” lebih dalam lagi. Dan apa yang menjadi isi di dalamnya? Ternyata
kosong!! Ya, benda-benda yang ada di sekitar kita, sebenarnya esensinya adalah
tiada, atau kosong, tidak ada zat padat yang membentuk benda padat. Jadi
pemahaman fisika kuantum menjelaskan bahwa sebenarnya inti dari segala hal
yang ada di bumi ini adalah kosong. Dan uniknya, bahwa hal-hal yang kosong
tersebut sebenarnya memiliki sebuah gelombang yang kemudian bersifat tarik-
menarik satu sama lain sehingga mampu membentuk partikel zat terkecil yang
kita tahu sebagai inti atom (yang akhirnya membentuk benda-benda yang kita
kenal di dunia ini).
Law of attraction sendiri bekerja sama persis dengan hal tersebut, bahwa
setiap hal yang ada di bumi ini sebenarnya bersifat tarik-menarik satu sama
lainnya. Jika kita menyanggahnya, bahwa mungkin itu bekerja pada hal-hal yang
mikro (misalnya atom), coba kita lihat ukuran manusia dari sudut pandang
galaksi. Berapa perbandingan ukuran manusia dibandingkan matahari? Berapa
perbandingannya jika dibandingkan seluruh galaksi bimasakti? Manusia tidak
lebih besar daripada inti atom tersebut. Hukum ini juga berlaku pada manusia dan
hidupnya. Ya, law of attraction berarti hukum tarik-menarik, dan cara kerjanya
sesederhana kata-kata itu sendiri, yaitu hukum tentang tarik-menarik. Lalu apa
yang ditarik? Kehidupan kita dan seluruh hal yang terjadi di hidup kita, itulah
yang kita tarik!! Kita sendiri yang menarik segala hal yang terjadi di hidup kita
menjadi realitas!! Itulah esensi hukum tarik-menarik. Prinsipnya adalah bahwa
pikiran anda baik itu conscious/sadar atau subconscious/bawah sadar,
kepercayaan, emosi dan aksi anda akan menarik realita atau pengalaman positif-
negatif kedalam kehidupan anda. Mengapa begitu? Karena kegembiran dan
kesedihan itu sendiri sebenarnya memiliki “gelombang” 3 yang akan menarik
segala hal yang memiliki frekuensi yang sama sepertinya. Jadi jika kita berpikiran
negatif, gelombang yang kita pancarkan bersifat negatif, dan kita akan menarik
hal-hal yang memiliki gelombang yang sama, yaitu gelombang negatif.
Sebaliknya jika kita berpikiran positif, maka kita akan menarik hal-hal yang juga
positif karena gelombangnya yang sama. Pilihan jatuh pada Anda, apakah ingin
menarik gelombang yang positif ataukah negatif untuk menjadi realitas hidup
anda.
Tidak percaya? Salah satu contoh yang paling sering saya berikan saat
saya mengajar pada kelas saya yaitu tentang “memesan” tempat parkir. Sangat
sederhana sekali, kita dapat “memesan” tempat parkir dengan pikiran kita!!
Supaya Anda tahu bahwa hukum ini benar-benar bekerja, pastikan bahwa anda
mencobanya pada jam-jam yang padat (misalnya saat malam minggu, saat pesta,
atau lainnya yang sulit untuk mendapatkan tempat parkir). Caranya sangat mudah
yaitu:
1. Saat anda mau berangkat, bayangkanlah sebuah area tempat parkir
yang ingin anda “pesan”. (bayangkan area tersebut terdapat sebuah
tempat parkir yang kosong untuk anda tempati).
2. Berangkatlah ke tempat tujuan anda, TANPA MEMIKIRKAN
SEKALIPUN TENTANG TEMPAT PARKIR ITU. Pastikan juga
tidak ada perasaan tidak enak saat anda “memesan” tempat parkir itu
(seperti misalnya ucapan “apa mungkin dapat tempat itu”, “bukannya
ramai sekali ini, apa bisa dapat?” “ah aku tidak bisa dapat parkir nih”).
3. Setelah sampai di tempat tujuan, cari tempat parkir yang telah Anda
“pesan” tersebut, dan... itulah tempat parkir khusus bagi Anda, sesuai
pesanan Anda.

Tentu cara kerja law of attraction tidaklah semudah itu dalam hal-hal yang
lebih kompleks, namun ada 5 prinsip yang perlu diikuti supaya apa yang anda
3
Secara ilmiah, teknik yang mengukur panjang gelombang tersebut adalah Brainwave technology
yang mengukur panjang gelombang otak.
bayangkan itu dapat benar-benar Anda tarik yang disebut sebagai “5 Principles to
Maximize your Law of Attraction Power” yang terdiri dari Mimpi, Yakin, Syukur,
Pasrah dan Doa.4
Jadi, jika kita ringkas, bahwa Law Of Attraction merupakan sebuah hukum
universal yang memiliki prinsip bahwa kita akan menarik segala sesuatu yang kita
pikirkan. Secara detail, prinsip-prinsipnya:
 Bahwa pikiran positif akan menarik hal yang positif dan sebaliknya.
 Bahwa kekuatan atraksi adalah hasil dari kekuatan kreatif dari alam
semesta.
 Bahwa apa yang anda pikirkan, anda akan dapatkan.
 Bahwa dengan kekuatan atraksilah yang menyebabkan terciptanya semua
yang ada di alam semesta.
 Bahwa anda akan menarik apa saja yang anda pikirkan dan fokuskan.
 Bahwa bila anda berpikir dan fokus pada kebahagiaan, maka kebahagiaan
akan datang dalam hidup anda.
 Bahwa mengisi pikiran dengan kesusahan, penderitaan akan menarik
kejadian itu dalam kehidupan.
 Bahwa bila anda ingin sukses, jangan sekali-kali ada keraguan akan
kegagalan timbul dipikiran anda, karena kegagalanlah yang akan muncul.
 Bahwa diperlukan bukan saja pikiran, tapi juga hasrat besar akan
keinginan itu agar termanifestasi.
 Bahwa apa yang anda pikirkan telah terjadi dan terima saja kapan
datangnya.
 Bahwa pikiran andalah yang menentukan kehidupan anda.
 Bahwa pikiran-pikiran yang diinginkan harus selalu diulang, ditambah
dengan hasrat, perasaan agar termanifestasi.
 Bahwa pikiran itu adalah magnit.
 Bahwa energi menarik energi yang sama.
 Bahwa Law of Attraction terus terjadi dalam setiap saat kehidupan kita.

4
Dibahas pada lain kesempatan
Itulah Law of Attraction, sebuah hukum universal yang sangat sederhana,
tetapi terkadang manusia tidak mengetahuinya, dan mungkin karena terlalu
sederhananya, banyak yang meragukan keberhasilannya. Kembali ke pepatah kita,
“Sudah jatuh, tertimpa tangga pula”, itu sebenarnya dapat dijelaskan dengan
hukum Law of Attraction. Orang yang jatuh tersebut memikirkan bahwa hidupnya
sial, dan itulah yang kemudian menarik hal-hal sial lainnya yang kemudian
membawa “tangga” tersebut untuk menimpanya, gelombangnya lah yang
“menarik” tangga itu. Tapi sebaliknya, jika suatu waktu kita beruntung, dan
berpikir tentang keberuntungan hidup, bersiaplah bahwa ada keberuntungan lain
yang akan menghampiri Anda. Itulah Law of Attraction. Jadi, mana yang akan
Anda tarik? Keberuntungan atau kesialan? Positif atau negatif? Semuanya
menjadi pilihan anda.5

5
Penulis juga berpendapat bahwa faktor Kharma memiliki peranan penting dalam menarik segala
sesuatu yang terjadi pada kehidupan seseorang.

Anda mungkin juga menyukai