Penulis: Carolina Salim, S.Ked
Kista dalam peranakan!!! Bila kaum hawa mendengar kata ini, pasti akan cemas
apalagi dirinya yang mempunyai kista. Perempuan itu, terutama yang masih
muda, belum menikah dan belum mempunyai anak, pasti akan berusaha
mencari cara bagaimana agar tubuhnya tidak mempunyai kista lagi. Memang,
ada kista di dalam peranakan wanita, terutama di tempat di mana terjadi
produksi sel telur (ovum), yaitu di indung telur (ovarium) yang merupakan
momok bagi wanita. Mereka takut mereka tidak bisa hamil lagi, tidak bisa
punya anak lagi, tidak bisa mendapatkan keturunan lagi, dan tidak bisa‐tidak
bisa lainnya karena telah terjadi suatu hambatan dalam produksi sel telur
mereka. Namun, kista dalam ovarium tidak semuanya ganas, tetapi adajuga
yang jinak dan dapat menghilang dengan sendirinya. Jadi, sebenarnya tidak
perlu terlalu ditakuti. Apabila, penderita merasa takut, maka akan mengganggu
banyak penyakit lain timbul. Hanya saja, bila mengetahui di dalam ovarium
terdapat kista, secara dini dan secepatnya memeriksakan diri ke dokter agar
kista tersebut dapat cepat ditangani, sehingga kista tersebut tidak berkembang
terlalu jauh hingga menjadi ganas. Akan tetapi, gejalanya sering kali tidak
berkonsultasi kepada dokter. Hal inilah yang membuat kista terlambat diobati.
1
2
Kista adalah kantong berisi cairan atau setengah cair, udara, cairan kental
atau nanah, dapat tumbuh di mana saja dan jenisnya bermacam‐macam.
hormon‐hormon penting,
mempunyai sepasang ovarium berupa kelenjar berbentuk biji buah kenari yang
terletak di kanan dan kiri uterus (rahim). Sepasang ovarium dapat
menghasilkan 300.000 sel telur. Dari hasil penelitian, diketahui ada dua hormon
ovarium adalah kantong yang berisi pengumpulan cairan yang terjadi pada
indung telur atau ovarium. Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa
reproduksinya. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa kista ovarium
dapat terbentuk kapan saja, antara masa pubertas sampai menopause, bahkan
selama kehamilan. Akan tetapi, kista biasanya dapat mengecil atau hilang
sebab. Penyebab inilah yang nantinya akan menentukan tipe dari kista.
Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi
selama siklus haid / menstruasi, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium.
Kista ovarium biasanya tidak bersifat kanker. Bila kista tersebut masih kecil,
lebih lanjut untuk meyakinkan bahwa itu bukan kanker.
Beberapa tipe umum kista ovarium adalah:
1. Kista fungsional. Kista yang terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat
fungsi normal haid. Kista normal ini akan mengecil dan menghilang dengan
sendirinya dalam kurun 2‐3 siklus haid. Terdapat 2 macam kista fungsional,
yaitu :
Kista folikel. Kista folikel timbul akibat
dari folikel yang tidak berfungsi selama
terbuka saat siklus menstruasi untuk melepaskan sel telur. Namun pada
beberapa kasus, folikel ini tidak terbuka, sehingga folikel tidak pecah atau
nantinya akan menjadi kista.
sering hilang dengan sendirinya antara 2‐3 siklus haid. Kista folikel
kecuali jika pecah atau terpelintir, dapat menimbulkan gejala terasa kaku
dan sakit hebat di daerah perut bagian bawah seperti serangan appendicitis
(radang usus buntu). Kista ini biasanya ditemukan secara tidak sengaja saat
yang paling banyak ditemukan.
korpus luteum dan mengeluarkan sel telur untuk kemudian dibuahi, lalu
korpus luteum berdegenerasi (hancur sendiri dan diserap tubuh). Hal ini
normal. Tetapi, kadang kala setelah sel telur dilepaskan, lubang keluarnya
korpus luteum membesar dan menjadi kista.
Kista ini biasanya hilang dengan sendiri dalam beberapa minggu, tetapi
yangmenyebabkan nyeri panggul atau perut. Jika kista ini berisi darah, kista
yang tiba‐tiba.
Beberapa kista lutein sering terjadi saat kehamilan. Kista ini tidak berbahaya,
tidak perlu diangkat apabila tidak mengganggu janin, tetapi membutuhkan
pengawasan khusus. Kista ini akan mengecil atau hilang dengan sendirinya
seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
Ada beberapa tipe kista lutein, diantaranya adalah:
Kista granulosa lutein. Kista granulosa lutein terjadi dalam korpus luteum
ovarium yang fungsional. Kista ini bisa membesar, akibat dari penimbunan
bukan akibat dari tumor. Kista ini timbul pada permulaan kehamilan dan
diameternya bisa mencapai 5‐6 cm yang menyebabkan rasa tidak enak di
daerah panggul. Apabila pecah, terjadi pendarahan pada satu sisi rongga
perut. Pada wanita yang tidak hamil, kista ini akan membuat menstruasi
terlambat yang diikuti dengan perdarahan yang tidak teratur.
Kista theca lutein. Kista theca lutein berisi cairan bening dan berwarna
seperti jerami. Timbulnya kista theca lutein berkaitan dengan tumor indung
telur dan terapi hormon.
2. Kista dermoid. Kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan misal rambut,
kuku, kulit, gigi dan lainnya. Kista ini dapat terjadi sejak masih kecil, bahkan
kering dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menjadi besar dan
menimbulkan nyeri.
(jaringan mirip dengan selaput dinding rahim yang tumbuh di luar rahim)
menempel di ovarium dan berkembang menjadi kista. Kista ini sering
disebut juga sebagai kista coklat endometriosis karena berisi darah yang
berhubungan dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid
dan nyeri sanggama.
perut lainnya dan menimbulkan nyeri.
5. Kista polikistik. Di sini, ovarium berisi banyak kista yang terbentuk dari
yang dipunyai oleh laki‐laki dalam jumlah banyak. Pada wanita, normalnya
hormon ini dalam jumlah sedikit) yang berlebihan. Kista ini membuat
kontrasepsi dalam jangka waktu paling tidak selama satu tahun). Kista ini
menyebabkan menurunnya siklus menstruasi dan terjadi ketidaksuburan.
kista Stein‐Leventhal, kistoma ovarii simpleks, dan lain‐lain.
gejala. Gejala biasanya terjadi jika penderita telah mempunyai kista dalam
waktu yang lama. Gejala pada stadium awal umumnya sangat bervariasi dan
tidak spesifik, yaitu berupa gangguan haid / menstruasi. Jika sudah membesar
dan menekan rektum atau kandung kemih, dapat terjadi konstipasi atau sering
berkemih. Dapat juga terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang
menyebabkan nyeri spontan atau nyeri pada saat bersenggama, bahkan dapat
dengan adanya asites (penimbunan cairan dalam rongga perut) di dalam
makan, gangguan buang air besar dan buang air kecil. Penumpukan cairan bisa
juga terjadi pada rongga dada akibat penyebaran penyakit ke rongga dada yang
mengkibatkan penderita sangat merasa sesak nafas.
Beberapa hal yang dapat mendorong terbentuknya kista adalah :
1. Pola makan. Jika banyak makan makanan berlemak dan kurang serat, maka
lemak yang berlebih akan susah dipecah oleh tubuh, sehingga dapat
yang tidak teratur, mengkonsumsi zat‐zat tambahan sintetik pada makanan
secara tidak sengaja.
2. Faktor psikologis, misal stres, depresi. Pola hormon sangat dipengaruhi oleh
hormonal, seperti endometriosis dan kista polikistik.
3. Faktor genetik. Ada sebagian orang yang secara genetik lebih besar
genetik lebih kecil kemungkinannya. Sebab itu, jika dalam riwayat kesehatan
keluarga ada beberapa orang yang diketahui menderita kanker, Anda harus
kanker.
ternyata tidak mempunyai dampak terhadap perkembangan penyakit ini.
Adanya kista di dalam ovarium belum tentu dapat membuat susah hamil. Hal
ini tergantung dari jenisnya kista dan apakah ovariumnya terkena dua‐duanya
atau tidak. Jika hanya satu ovarium yang terkena kista dan satu lagi tidak,
maka selalu ada kemungkinan untuk bisa hamil. Adanya kista di dalam
ovarium pun tidak selalu mengganggu kehamilan, hal ini tergantung jenis dan
besarnya kista.
Kapan kista dalam ovarium disebut jinak dan kapan pula kista dalam
ovarium disebut ganas yang berarti bahaya?
Menurut dr. Pribakti, Sp.OG (K) dari RS yang ada di Banjarmasin, kista ovarium
sering dijumpai pada wanita usia reproduksi dan 95% jinak. Sebagian dari kista
itu menetap atau bahkan menghilang tanpa pengobatan atau operasi. Lalu dr.
Hardi Susanto, spesialis kandungan dan kebidanan dari RS di Jakarta,
mengatakan 20 ‐ 30% kista berpotensi menjadi ganas. Beberapa ahli mencurigai
kista ovarium bertanggung jawab atas terjadinya kanker ovarium pada wanita
di atas 40 tahun. Mekanisme terjadinya kanker masih belum jelas, sehingga
dianjurkan pada wanita yang berusia di atas 40 tahun untuk melakukan
skrining atau deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya kanker ovarium.
ginekologi. Salah satu tanda bahwa kista ovarium menjadi ganas adalah adanya
pembesaran kista yang cepat dalam waktu yang singkat. Angka kematian akibat
penyakit kanker ovarium cukup tinggi karena penyakit ini awalnya tanpa gejala
merasakan gejalanya. Penyakit ini juga disebut sebagai silent killer. Sayangnya,
sampai sekarang belum ada cara deteksi dini yang sederhana untuk memeriksa
rahim) yang bisa dideteksi dini dengan papsmear.
membantu diagnosis dari beberapa tipe kista. Untuk mengkonfirmasi tipe kista
patologi anatomi (PA), MRI, CTScan, laparoskopi atau melalui operasi. Apabila
telah masuk pada stadium ganas, maka diperlukan pemeriksaan tumor marker.
bersifat jinak atau ganas, yaitu :
Berdasarkan pemeriksaan fisik
Jinak bila:
Pergerakkan Mudah digerakkan (mobile) Konsistensi / Isi Kistik
Terdapat hanya di 1 sisi atau 2 sisi tubuh
Permukaan Halus dan tidak berdungkul (smooth)
Ganas bila:
Pergerakkan Sulit digerakkan (fixed / menetap) Konsistensi / Isi Padat
(solid)
Terdapat di 1 sisi tubuh 2 sisi tubuh
Permukaan Berdungkul‐dungkul
Berdasarkan hasil radiografi
Jinak bila:
Kista sederhana dengan ukuran kurang dari 10 cm
Tebal sekat kurang dari 3 mm
1 sisi
Tidak membentuk massa di perut
Ganas bila:
Tumor solid (padat) atau campuran
Banyak sekat dan tebal sekat (dinding) lebih dari 3 mm
2 sisi
Membentuk massa di perut (asites)
Berdasarkan pemeriksaan patologi anatomi (PA) sel‐selnya
Jinak
(pembungkus) kista utuh
Ganas bila:
Ada perlekatan sehingga sulit digerakkan (fixed)
Kapsul (pembungkus) kista tidak utuh / pecah / rupture
Bagaimana dengan pengobatannya?
Pengobatan tergantung pada tipe dan ukuran kista serta usia penderita.
Untuk kista folikel, kista ini tidak perlu diobati karena akan sembuh dengan
sendirinya dalam waktu 1‐3 bulan. Tetapi tetap harus dikonsultasikan pada
dokter.
Untuk kista lutein golongan granulosa lutein, yang sering terjadi pada wanita
lutein, maka akan menghilang secara spontan jika faktor penyebabnya telah
dihilangkan.
Untuk Kista polisistik indung telur yang menetap / persisten, operasi harus
dilakukan untuk mengangkat kista tersebut agar tidak menimbulkan gangguan
dan rasa sakit.
peluang pertumbuhan kista.
melakukan hubungan seksual dalam masa penyembuhan.
Akan tetapi, jika kista cepat membesar, tidak menghilang setelah dilakukan
beberapa terapi, terasa nyeri, dan diderita oleh wanita yang sudah masuk
mengangkat seluruh peranakan (histerectomy).
Dengan melihat keadaan di atas, sebagai wanita seharusnya dapat mencegah
tidak ada upaya pencegahan khusus yang dapat dilakukan agar terhindar dari
penyakit ini. Upaya yang dapat dilakukan adalah mengetahui secara dini
berbahaya dan pengobatan yang diberikan masih memberikan hasil yang baik
pemeriksaan secara berkala yang meliputi :
pembesaran ovarium lainnya.
2. Pemeriksaan USG, bila perlu dengan alat Doppler untuk mendeteksi aliran
darah.
3. Pemeriksaan petanda tumor (tumor marker)
4. Pemeriksaan CT‐Scan / MRI bila dianggap perlu
mempunyai resiko akan terjadi kanker ovarium, yaitu :
1. Wanita yang haid pertama lebih awal dan menopause lebih lambat
2. Wanita yang tidak pernah atau sulit hamil
3. Wanita dengan riwayat keluarga menderita kanker ovarium
4. Wanita penderita kanker payudara dan kolon
teratur dan lainnya, segera perisakan diri Anda kepada dokter dan jagalah
tubuh Anda, terutama peranakan Anda agar Anda tidak mengalami momok
pemeriksaan secara rutin ginekologi kepada dokter Anda.
Sumber :
http://fordearest.wetpaint.com
http://irwanashari.blogspot.com
http://konsultasikesehatan.epajak.org
http://racik.wordpress.com
http://situs.kesrepro.info
http://www.blogdokter.net
http://www.dharmais.co.id
http://www.gizi.net
http://www.indomedia.com
Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Atmajaya.