SAMPAH
SAMPAH
SAMPAH
Pekotaan.
• Penyimpanan (storage)
• Pengumpulan/angkut (collection)
• Pemusnahan/pembuangan (disposal)
STORAGE
• Bersifat sementara
• Perlu disediakan di rumah, kantor,
hotel dsb.
• Wadah yang baik terbuat dari bahan
yang tidak mudah rusak, tidak bocor,
mudah dibersihkan, mempunyai tutup
yang mudah dibuka, mudah dicapai
petugas.
COLLECTION
• Sampah dari penyimpanan sementara
dikumpulkan. Biasanya menggunakan
truk/gerobak yang tertutup.
DISPOSAL
1. Open land dumping
2. Sanitary landfill
3. Incineration
4. Composting
5. Surface water/sea dumping
6. Discharge to sewer after grinding
7. Salvaging
8. Recycling
9. Hog feeding
Open Land Dumping
• Sampah diletakkan begitu saja di
permukaan tanah. Baik hanya untuk
rubbish, dan jauh dari pemukiman (2
km), dan jauh dari sumber air. Untuk
garbage bisa menjadi tempat
berkembang biak serangga, tikus dan
dapat menimbulkan kebakaran.
Sanitary Landfill
• Sampah dibuang pada tanah yang rendah,
dipadatkan, kemudian ditutup dengan
lapisan tanah.
• Syaratnya: daerah cukup luas, tersedia
tanah untuk menimbun, tersedia alat-alat
besar.
• Kebaikannya: sampah tidak terbuka, tidak
bau, tidak menjadi sarang binatang,
meninggikan tanah, dapat menjadi lahan
pemukiman.
Incineration
• Sampah dibakar secara besar-besaran
dalam suatu alat incinerator. Cara ini
baik karena tidak memerlukan tempat
yang luas, tidak dipengaruhi cuaca,
panasnya dapat dimanfaatkan.
• Kerugiannya adalah biayanya besar,
terutama untuk mesin dan bahan
bakarnya.
• Composting
• Surface water/sea dumping, sampah
dibuang ke sungai atau laut, setelah
sampah dihaluskan. Jika dibuang ke laut
harus sejauh 25 km dari pantai.
• Hog feeding, sampah dari restoran
dijadikan makanan ternak. Harus direbus
lebih dulu untuk memusnahkan cacing
Taenia, Trichiuris.
• Salvaging, kertas dapat digunakan
sebagai pembungkus makanan.
Bahayanya adalah kertas tersebut
mencemari makanan dengan bahan
kimia yang pernah dikemas dengan
kertas tersebut.
• Recycling, daur ulang plastik, kaca,
karton, kertas.