Anda di halaman 1dari 9

Psikologi Perkembangan I

LANGUAGE DEVELOPMENT

A. KOMPONEN BAHASA
Bahasa terdiri dari empat subsistem yang dikombinasikan oleh anak-anak menjadi suatu
sistem komunikasi yang fleksibel:
1. phonology  komponen bahasa mengenai aturan untuk mengatur struktur dan
keurutan bunyi ucapan.
2. semantics  komponen bahasa mengenai pengertian arti kata dan kombinasi
kata-kata.
3. grammar  komponen bahasa mengenai syntax yaitu aturan penyusunan
kata-kata menjadi kalimat dan morphology yaitu penggunaan tanda-tanda gramatikal
yang mengindikasikan angka, waktu, kejadian, orang, jenis kelamin, kata aktif atau
pasif, dan arti lainnya.
4. pragmatics  komponen bahasa mengenai melakukan komunikasi yang tepat
dan efektif dengan orang lain.

B. TEORI-TEORI PERKEMBANGAN BAHASA


a. Perspektif Behavioristik
Menurut perspektif behavioristik, bahasa dipelajari melalui operant conditioning dan
imitasi. Para behavioris, kesulitan dalam menghitung kecepatan kemajuan bahasa serta
cerita dan aturan dasar anak-anak dalam berbicara. Meskipun demikian, perspektif ini
sangat membantu untuk menangani anak-anak dengan gangguan dan keterlambatan
bahasa.

b. Perspektif Nativistik
Seorang nativist yaitu Noam Chomsky (1957), mengusulkan language acquisition
device (LAD) yang mengandung tatabahasa universal atau ‘gudang’ aturan yang berlaku
bagi seluruh bahasa. LAD adalah teori Chomsky mengenai suatu sistem bawaan untuk
menguasai bahasa. Dimana anak-anak dapat mengkombinasikan kata-kata menjadi
konsisten secara gramatikal, mengucapkan cerita, serta mengerti arti kalimat yang mereka
dengar, secepat mereka memperoleh kosakata yang tersedia.
Selanjutnya diketengahkan mengenai fungsi bahasa yang berpusat di area broca
(suatu lokasi di bagian lobus frontal belahan kiri cerebral korteks yang mengontrol

1
Psikologi Perkembangan I

produksi bahasa) dan wernicke (suatu lokasi di bagian lobus temporal belahan kiri
cerebral korteks yang bertanggung jawab terhadap interpretasi bahasa). Kemampuan
gramatikal berlokalisasi terutama di daerah belahan kiri otak besar serta sensitive
terhadap periode pembelajaran bahasa pertama dan kedua. Penemuan ini mendukung
pendapat mengenai bahasa mempunyai peralatan biologis. Tantangan bagi perspektif ini
adalah mengenai perbedaan yang sangat luas dari bahasa-bahasa yang ada di dunia dan
penguasaan konstruksi bahasa secara berjenjang pada anak-anak.

c. Perspektif Interaksionis
Teori interaksionis menekankan pada kemampuan bawaan, kemauan yang kuat untuk
berinteraksi dengan orang lain, serta kombinasi kekayaan bahasa dan lingkungan sosial
untuk meningkatkan perkembangan bahasa. Namun debat terhadap perspektif ini
berlanjut mengenai ketepatan sifat dari kemampuan bawaan anak. Pada kenyataannya,
factor biologis, kognitif, dan pengalaman sosial berperan dalam keseimbangan yang
berbeda untuk masing-masing komponen bahasa.

C. PERKEMBANGAN PRELINGUISTIC : PERSIAPAN UNTUK BICARA


Sejak mula, bayi telah dipersiapkan untuk memperoleh bahasa. Selama tahun pertama
kehidupan, kecakapan, kognisi, serta tonggak perkembangan sosial dan lingkungan
mendukung jalur munculnya komunikasi verbal.
Bayi yang baru lahir terutama peka terhadap rentang tinggi suara manusia. Baginya lebih
menyenangkan untuk menemukan perkataan orang dibandingkan bunyi lainnya. Bayi
memiliki kemampuan yang menakjubkan untuk memilah-milah bahasa manusia. Hal ini
berguna untuk mambantunya memecahkan kode fonologis (bunyi ucapan) dari lidahnya
sendiri.
Bayi yang baru lahir dapat melakukan categorical speech perception (kecenderungan
untuk mengamati rentang bunyi yang termasuk dalam kelas fonem yang sama, sebagai suatu
yang identik). Fonem sendiri berarti unit bunyi terkecil yang memberi isyarat perubahan arti.
Pada usia 6 bulan, fokus bayi lebih intens pada kategori bunyi dari bahasanya sendiri. Pada
usia di atas 6 bulan sampai satu tahun, bayi mulai menganalisa struktur internal dari kata dan
kalimat. Child Directed Speech (CDS) (bentuk bahasa yang digunakan orang dewasa untuk
berbicara pada bayi dan anak balita yang terdiri atas kalimat singkat dengan suara
berfrekuensi tinggi (high-pitch), ekspresi berlebihan, pangucapan yang jelas, jeda yang jelas

2
Psikologi Perkembangan I

antara segmen perkataan, dan pengulangan kata-kata baru dalam konteks yang bervariasi).
CDS memudahkan tugas anak kecil untuk mengerti tentang bahasa.
Bayi mulai melakukan cooing (suara menyenangkan yang mirip bunyi vocal yang
dikeluarkan oleh bayi) sekitar usia 2 bulan, babbling (pengulangan kombinasi konsonan-
vokal dalam jangka waktu yang cukup panjang) sekitar 4 bulan dan di atas usia satu tahun
bunyi babbling mulai meluas. Selanjutnya ketika bayi makin siap untuk bicara, intonasi dan
pola bunyi mulai mirip dengan bahasa bawaan anak-anak. Pola yang pasti dari bunyi
babbling muncul dalam konteks tertentu, sehingga diduga bayi bereksperimen dengan fungsi
semantic bahasa.
Perilaku bercakap-cakap mulai muncul pada bulan-bulan pertama, saat bayi dan pengasuh
menjalin joint attention (suatu kondisi dimana dua partner percakapan memperhatikan obyek
atau kejadian yang sama). Saat itu biasanya orang dewasa juga berkomentar terhadap apa
yang dilihat oleh bayi. Tindakan bicara bergiliran muncul saat terjadi pertukaran vocal awal
dan di akhir tahun pertama, bayi menjadi pertisipan aktif dalam permainan bergilir serta
menggunakan preverbal gestures (gerak tangan preverbal) yaitu protodeclarative (suatu
gerakan tangan preverbal yang digunakan oleh bayi untuk menerangkan suatu obyek dengan
cara menyentuhnya, mengangkatnya, serta menunjuk saat orang lain melihatnya untuk
memastikan mereka tahu) dan protoimperative (suatu gerakan tangan preverbal yang olehnya
bayi menunjuk, meraih, dan membuat bunyi untuk membuat orang lain melakukan sesuatu).
Preverbal gestures digunakan oleh bayi untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
Selanjutnya kata-kata diucapkan serta gerakan tangan tergantikan, dan anak-anak mengalami
transisi ke komunikasi verbal. Selama dua tahun, interaksi pengasuh dan bayi sangat besar
konstribusinya dalam transisi ke arah berbahasa.

D. PERKEMBANGAN PHONOLOGICAL (PENGUCAPAN)


Kata pertama mempengaruhi bagaimana bayi mengucapkan sesuatu. Ketika belajar
bicara, anak-anak bereksperimen dengan bunyi, pola bunyi, ritme perkataan, dan
mempraktekkan strategi fonologi yang sistematik untuk menyederhanakan ucapan orang
dewasa. Secara gradual kata-kata yang minim disempurnakan menjadi kata-kata yang utuh
dengan cara memperbaiki pola penekanan pada kata tersebut. Perbedaan individual yang
terjadi dalam tempo perkembangan fonologis, bergantung pada kompleksitas sistem bunyi
bahasa tersebut dan pentingnya bunyi pasti yang harus diungkapkan diartinya. Lafal
berkembang pesat bersamaan dengan matangnya pengucapan vocal dan aktifnya anak-anak
prasekolah (TK) dalam memecahkan masalah. Pola aksen yang menandakan perbedaan halus

3
Psikologi Perkembangan I

dalam arti kata, baru akan dikuasai pada pertengahan masa kanak-kanak (middle childhood)
dan masa remaja.

E. PERKEMBANGAN SEMANTIC (ARTI KATA)


Perbendaharaan kata meningkat sangat pesat pada awal masa kanak-kanak (early
childhood). Perkembangan comprehension / tatabahasa (dalam perkembangan bahasa berarti
kata-kata dan kombinasinya yang dipahami anak-anak) berkembang mendahului production
(dalam perkembangan bahasa berarti kata-kata dan kombinasinya yang dipergunakan oleh
anak-anak). Kata-kata pertama dibentuk berlandaskan fondasi kognitif dan emosional awal.
Antara 18-24 bulan, penyebaran kosakata biasanya membutuhkan tempat tersendiri. Untuk
mengembangkannya dengan cepat, anak-anak mempergunakan fast-mapping (dengan berani
mengkaitkan suatu kata baru dengan konsep dasar yang dijumpai). Anak perempuan
memperlihatkan pertumbuhan kosakata awal yang lebih cepat dibandingkan anak laki-laki,
anak yang relative enggan berkata-kata juga perlu waktu untuk dapat berbicara. Ini biasanya
juga dipengaruhi oleh lingkungan, contohnya ibu biasanya banyak mengajak anak perempuan
berbicara dibandingkan anak laki-laki. Anak-anak dari golongan status sosial ekonomi yang
rendah juga memiliki kosakata yang lebih sedikit karena mereka lebih jarang mendapat
stimulasi verbal. Selain itu perbedaan individual juga tampak pada anak-anak referential
style dan anak-anak expressive style. Hampir semua anak-anak balita menggunakan
referential style untuk mempelajari bahasa, referential style yaitu suatu gaya belajar bahasa
awal, dimana anak balita menggunakan bahasa terutama untuk memberikan label pada obyek.
Beberapa anak menggunakan expressive style, yaitu suatu gaya belajar bahasa awal, dimana
dimana anak balita menggunakan bahasa terutama untuk berkata mengenai perasaan dan
kebutuhan orang, permulaan kosakatanya ditekankan pada pengucapan dan kata-kata yang
umum digunakan di lingkungannya. Dengan demikian kosakatanya berkembang lambat.
Kosakata awal secara tipikal ditekankan pada kata-kata benda, tindakan (kata kerja) dan
kejadian yang muncul segera setelah tindakan dilakukan. Keurutannya dipengaruhi oleh
perkembangan kognitif anak dan bagaimana orang dewasa berbicara kepadanya. Saat belajar
kata-kata baru anak-anak biasanya salah pada underextention dan overextention.
Underextention yaitu suatu kesalahan pada kosakata awal, dimana suatu kata dipergunakan
terlalu sempit yaitu hanya pada sekelompok kecil benda atau situasi dibanding yang
semestinya, contohnya anak 16 bulan menggunakan kata ‘beruang’ yang hanya ditujukan
pada beruang Teddy yang erat hubungannya dengan dirinya. Overextention yaitu suatu
kesalahan pada kosakata awal, dimana suatu kata dipergunakan terlalu luas yaitu pada

4
Psikologi Perkembangan I

sekelompok besar benda atau situasi dibanding yang semestinya, contohnya kata ‘mobil’
untuk bis, kereta, truk, dan mobil pemadam kebakaran. Pembentukan kata-kata baru dan
metafora, mengijinkan anak-anak untuk memperluas rentang arti kata yang dapat mereka
ekspresikan.
Kosakata yang tumbuh pada middle childhood melampaui perkembangan kosakata anak-
anak prasekolah. Anak-anak sekolah dasar sudah mampu menangkap arti kata dari definisi
dan tatabahasa metafora serta humor secara luas. Remaja mampu mengartikan secara abstrak,
sehingga kosakata makin meluas dan memiliki apresiasi yang halus, seperti ucapan yang
mengandung arti ironi atau yang mengandung arti sarkastis.
Bagian yang special dari working memori adalah phonological store yaitu bagian
working memori yang mempertahankan informasi yang diperoleh dari pembicaraan,
pendukung dari perkembangan awal bahasa. Di atas usia lima tahun, pengetahuan mengenai
arti kata mempengaruhi seberapa cepat anak belajar pengucapan bahasa.
Berdasarkan lexical contrast theory (Eve Clarck, 1990,1993,1995) diasumsikan bahwa
ada 2 prinsip yang mengatur perkembangan semantic: conventionality yaitu keinginan
bawaan anak-anak untuk memperoleh kata-kata dan artinya dari komunitas bahasa mereka;
serta contrast yaitu penemuan arti kata oleh anak-anak dengan cara mengkontraskan kata-
kata baru dengan apa yang mereka ketahui sehingga tampak celah pada kosakata mereka.
Ellen Makman (1989,1992) percaya bahwa pertumbuhan awal dari fase kosakata mengikuti
principle of mutual exclusivity yaitu suatu asumsi bahwa kata-kata mengacu pada kategori
yang secara keseluruhan terpisah satu dengan yang lainnya (tak ada yang overlap). Prinsip ini
dapat berlaku apabila arti kata yang ada memang secara konseptual mempunyai jarak seperti
kata ‘jepit’ dan ‘terompet’. Sedangkan Gleitman, 1990 mengatengahkan suatu hipotesis yaitu
semantic bootstrapping yang maksudnya interpretasi anak-anak terhadap arti suatu kata
adalah dengan mengobservasi bagaimana kata-kata digunakan secara sintaksis dalam suatu
struktur kalimat. Mereka juga menggunakan petunjuk sosial dari orang dewasa dan informasi
yang secara langsung tersedia. Contohnya saat orang dewasa berbicara, “Ini adalah sebuah
Citron” sambil menunjuk pada sebuah mobil berwarna kuning. Anak usia 21 bulan akan
menginterpretasikan kata ‘citron’ itu sebagai suatu kata sifat dari obyek (dalam hal ini
citron=kuning).

F. PERKEMBANGAN GRAMMATICAL (TATA BAHASA)


Antara usia 1,5 – 2,5 tahun, anak-anak mengkombinasikan 2 kata untuk mengekspresikan
berbagai macam arti. Kalimat pertama ini disebut telegraphic speech (ungkapan anak-anak

5
Psikologi Perkembangan I

dengan menggunakan dua kata seperti telegram yang hanya menuliskan sedikit kata-kata dan
hanya yang penting-penting saja). Kalimat demikian mungkin tidak mengikuti aturan
tatabahasa orang dewasa.
Setelah anak-anak dapat menggunakan lebih dari 2 kata, tatabahasa akan mulai
digunakan. Perkataan mereka akan disesuaikan sesuai dengan tatabahasa yang berlaku pada
bahasa mereka. Anak-anak yang berbahasa Inggris secara konsisten akan menambahkan
grammatical morphemes (tanda kecil yang merubah arti kata dalam kalimat) seperti “John’s
dog” dan “he is eating”. Hal ini digunakan untuk memenuhi tuntutan kompleksitas dan
struktur semantic. Sekali anak-anak mendapatkan aturan morfologis yang umum, mereka
kadang-kadang overregularize (menggunakan aturan gramatikal yang umum terhadap kata-
kata yang mendapat mengecualian). Berdasarkan ekspresi, mereka dapat segera menguasai
kata kerja bantu seperti kalimat negative dan kalimat tanya.
Antara usia 3-6 tahun, variasi yang kompleks pada struktur kata dapat ditambahkan oleh
anak-anak. Hal ini disempurnakan pada masa middle childhood. Contohnya dalam kalimat,
“Ibu jemput saya, dan kita pergi ke taman”, selain itu mereka juga dapat menggunakan kata
‘bila’ dan ‘kemudian’ pada relasi sementara dan ‘karena’ serta ‘sehingga’ pada relasi sebab-
akibat. Bagaimana anak-anak memperoleh, membuat strategi dan menguasai tatabahasa,
bergantung pada dukungan lingkungannya.
Beberapa ahli percaya bahwa tatabahasa adalah produk dari perkembangan kognitif
secara umum. Di satu sisi, anak-anak bergantung pada kelengkapan bahasa untuk mengetahui
aturan tatabahasa dasar tetapi dalam semantic bootstrapping, mereka menggunakan arti kata
untuk mengetahui struktur kalimat. Yang lain percaya bahwa anak-anak menguasai
tatabahasa melalui observasi langsung terhadap struktur bahasa. Connectionist model telah
menguji ide mengenai pengaruh sistem syaraf pada perkembangan tatabahasa, tetapi ternyata
tak ada pengaruh khusus dari sistem kerja syaraf yang dapat diperhitungkan secara signifikan
terhadap perkembangan tatabahasa. Sebagian ahli percaya pada teori Chomsky bahwa
kemampuan bahasa telah dibawa oleh anak-anak sejak lahir, termasuk tatabahasa, namun
yang lainnya mengatakan bahwa anak-anak hanya memiliki kemampuan bawaan berupa
prosedur dalam menganalisa bahasa, yang kemudian didukung oleh penemuan aturan
tatabahasa.
Orang dewasa memberikan feedback kepada anak-anak mengenai kesalahan tatabahasa
melalui expansions (respon orang dewasa terhadap ungkapan anak-anak yang meningkatkan
kompleksitas perkataannya) dan recasts (respon orang dewasa yang merestrukturisasi
tatabahasa anak-anak yang tidak benar dalam berbicara sehingga menjadi benar).

6
Psikologi Perkembangan I

G. PERKEMBANGAN PRAGMATIC (PENGGUNAAN KATA)


Anak kecil efektif dalam percakapan, dan ketrampilan awal ini akan meningkatkan
interaksi antara anak dan pengasuhnya. Percakapan dengan orang dewasa secara konsisten
menjadi predictor ukuran umum perkembangan bahasa.
Dua strategi yang membantu mempertahankan interaksi diperkenalkan pada masa early
dan middle childhood, yaitu turnabout (strategi percakapan, dimana orang yang berbicara tak
hanya berkomentar mengenai apa yang dikatakan tetapi juga menambahkan pertanyaan untuk
membuat partner bicara berespon kembali) dan shading (strategi percakapan, dimana
perubahan topik secara gradual dimulai dengan memodifikasi fokus diskusi). Selama masa
ini, pengertian anak-anak mengenai illocutionary intent meningkat. Illocutionary intent
adalah arti yang ingin dikatakan oleh orang yang berbicara, meskipun bentuk dari
ungkapannya tidak persis seperti yang dimaksud. Selain itu anak-anak menemukan
efektivitas yang lebih dari referential communication skills (suatu kemampuan untuk
memproduksi pesan verbal yang jelas dan juga untuk mengenali arti pesan yang disampaikan
orang lain secara kurang jelas). Anak-anak prasekolah sensitive terhadap speech registers
(adaptasi bahasa terhadap ekspektansi/harapan sosial), bimbingan orang tua terhadap rutinitas
kesopanan anak di usia dini memperluas adaptasi tersebut.

H. PERKEMBANGAN METALINGUISTIC AWARENESS


Anak-anak prasekolah memperlihatkan permulaan dari metalinguistic awareness (suatu
kemampuan untuk berpikir mengenai bahasa sebagai suatu sistem). Kemampuan tersebut dan
pengertian mereka merupakan predictor yang baik bagi perkembangan kosakata dan
tatabahasa. Kemahiran utama dalam kemampuan metalinguistik terjadi pada masa middle
childhood. Kesiapan fonologis memprediksikan keberhasilan dalam mengeja dan membaca.

I. BILINGUALISM: BELAJAR DUA BAHASA PADA MASA KANAK-KANAK


Secara histories, orang Amerika berpandangan negative terhadap anak bilingualism.
Pandangan ini di’pompa’ oleh prasangka etnis. Anak-anak yang lancar dalam dua bahasa
memperoleh nilai lebih tinggi dalam analytical reasoning, concept formation, cognitive
flexibility, dan metalinguistic awareness. Bukti ini memberikan pembenaran yang kuat
terhadap pendidikan bilingual (dua bahasa).

7
Psikologi Perkembangan I

Milestones of Language Development


METALINGU
PHONOLOG STIC
AGE SEMANTICS GRAMMAR PRAGMATICS
Y AWARENES
S
Lahir • Memiliki • Lebih Mulai • Mengadakan joint
sampa persepsi memilih pola bunyi mengembangkan attention (suatu
i yang dari bahasa asli. sensitifitas kondisi dimana dua
1 th. mengkateg • Mendeteksi terhadap unit frasa partner percakapan
orisasi kata-kata dalam yang natural. memperhatikan
perkataan. aliran obyek atau kejadian
•Mengorgani pembicaraan. yang sama).
sasikan • Menggunaka • Ikut dalam
bunyi n preverbal pertukaran vokal &
perkataan gestures. permainan bergilir.
ke dlm
kategori
fonemik &
bahasa asli.
•Penggunaa
n intonasi
babbling &
pola suara
yg
menyerupai
bahasa asli.
1-2 th. Menggunaka • Mengatakan kata • Mengkombinasika Ikut dalam
n strategi pertama. n 2 kata dalam percakapan bergilir &
sistematis • Kosakata berbicara. mempertahankan
untuk berkembang • Seiring dengan topic pembicaraan.
menyederha menjadi beberapa penggunaan 3
nakan ratus kata. kata secara
pengucapan gradual
kata. menambahkan
morfem
tatabahasa.
3-5 th. Memperlihat • Memasukkan kata • Bentuk kalimat • Menguasai strategi Memperlihat
kan utk mengisi kata mencerminkan tambahan dalam kan
peningkatan yg belum dikuasai. kategori percakapan, seperti permulaan
yang besar tatabahasa orang dari
dalam • Mengerti dasar dewasa.
turnabout .
metalinguisti
pengucapan. metafora yang
• Berlanjut dalam • Mulai menangkap c awareness.
berdasar pada illocutionary intent.
perbandingan menggunakan
konkret yg morfem • Menyesuaikan
tampak. tatabahasa dalam perkataan dalam
kepentingan jalur yang sesuai
sehari-hari. dengan harapan
• Menguasai sosial.
banyak struktur
tatabahasa
kompleks.
6-10th. Menguasai • Pada saat masuk Menyempurnakan • Menggunakan Menyajikan
pola sekolah, struktur tatabahasa strategi percakapan perkembang
pemenggala mempunyai kompleks, seperti tingkat tinggi seperti an yang
n suku kata 10.000 kata. bentuk pasif & frasa shading. pesat dalam
yang • Menagkap arti kata infinitif. metalinguisti
mengisyarat berdasarkan pada • Berlanjut dalam c awareness.
kan definisinya. menyempurnakan
perbedaan illocutionary intent..
• Mengapresiasikan
arti yang • Ikut dalam
beragam arti kata,
halus. komunikasi

8
Psikologi Perkembangan I

dilain pihak referensial yang


mengerti metafora efektif dalam
& humor. tuntutam konteks
yang tinggi.
11 th. Menguasai • Mempunyai Melanjutkan Komunikasi referensial Menyempurn
sampa pola kosakata lebih dari penyempurnaan dilanjutkan a kan
i pemenggala 40.000 kata yg struktur tatabahasa peningkatannya. metalinguisti
dewas n suku kata mencakup banyak kompleks. c awareness.
a dari kata- istilah abstrak.
kata yg • Mengerti arti halus
abstrak. yg tidak tertulis
dari suatu kata
seperti yg ironi &
sarkastis.

Anda mungkin juga menyukai