PENDAHULUAN
indikasi bahwa deregulasi dan privatisasi merupakan ciri utama globalisasi yang
bidang ketenagakerjaan di satu pihak, dan peningkatan peran pasar di lain pihak.
timbul terhadap para pekerja (buruh) baik mengenai tidak sesuainyaUMR (upah
hubungan serikat pekerja dengan pengusaha maupun antar serikat pekerja, dll.
Negara?
PEMBAHASAN
lebih sederhana karena proses penyelesaian sengketa harus sudah selesai dalam
kurun waktu kurang lebih 140 hari (2), dan ini berbeda dengan penyelesaian
tahun.
terakhir.
(perselisihan hak dan PHK) yang dapat diupayakan hukum lagi yaitu langsung
melalui Kasasi (tanpa ada Banding). Sedangkan untuk dua perkara yang lain yaitu
tidak ada upaya hukum lagi melainkan putusan yang ada sudah bersifat final dan
dikaji dalam hal komposisi Majelis Hakim pada PHI adalah satu orang
Hakim.Pengadilan Negeri (yang diangkat oleh Ketua MA), satu orang Hakim Ad-
hoc dari kalangan serikat pekerja/buruh, dan satu orang Hakim Ad-hoc dari
Hakim tidak sebagaimana umumnya/ layaknya yaitu dari kalangan SP/SB serta
Ketua Pengadilan Negeri untuk jangka waktu 5 tahun dan dapat diangkat kembali
untuk 1 kali masa jabatan. Selain itu salah satu persyaratan penting untuk menjadi
Hakim Ad-hoc bukan harus dari seorang sarjana hukum melainkan strata satu (S1)
mengenai hukum acara yang digunakan adalah hukum acara perdata disamping
Sejak 14 Januari 2004 Undang-Undang tentang PPHI secara hukum sudah berlaku
sah serta dapat diterapkan, dan beberapa wilayah di Indonesia saat ini sudah
menetapkan bahwa pengangkatan PPK ditetapkan oleh Menteri atau pejabat yang
ditunjuknya.
dengan kewenangan dari Penyidik Pejabat POLRI) sebagaimana diatur pada pasal
di bidang ketenagakerjaan ;
c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukum sehubungan
e. melakukan pemeriksaan atas surat dan / atau dokumen lain tentang tindak
Oleh karena itu dalam menjalankan peran dan fungsinya PPK/PPNS harus
buruh yang diabaikan oleh pengusaha selama ini. Begitu banyak pelanggaran hak-
hak buruh yang terjadi selama ini, misalnya : upah dibawah UMP/UMK, buruh
tetapi sampai sekarang sangat jarang (bisa dikatakan tak pernah ada) pengusaha
yang diperiksa dan diadili di pengadilan. Tumpuan harapan ini tentulah tidak
pekerjaan terburuk) ;
- Pelanggaran atas Pasal 167 ayat (5) UUK (buruh yang diphk karena pensiun
UUK;
- Pelanggaran atas Pasal 42 ayat (1) dan ayat (2) (larangan pekerja asing tanpa ijin
- Pelanggaran Pasal 69 ayat (2) (mempekerjakan anak tanpa ijin orang tuanya) ;
- Pelanggaran Pasal 80 (jaminan kesempatan beribadah yang cukup) ;
- Pelanggaran Pasal 160 ayat (4) dan ayat (7) (mempekerjakan buruh yang tidak
bersalah dalam 6 bulan sebelum perkara pidana diadili dan kewajiban pengusaha
membayar uang penghargaan masa kerja bagi buruh yang diphk karena diadili
- Tindak pidana kejahatan atas pelanggaran hak-hak buruh juga diatur pada UU
- Tindak pidana kejahatan atas pelanggaran UU No. 21 tahun 2000 tentang Serikat
Pekerja/Serikat Buruh
tahun dan paling lama lima (lima) tahun. Juga ada ancaman denda sekurang-
- Pelanggaran Pasal 93 ayat (2) UUK (pembayaran upah karena sakit/karena tugas
- Pelangaran Pasal 138 ayat (1) UUK (menghalangi maksud serikat buruh untuk
mogok kerja)
- Pelanggaran Pasal 37 ayat (2) UUK (lembaga penempatan tenaga kerja tanpa ijin
- Pelanggaran Pasal 44 ayat (1) UUK (pemberi tenaga kerja asing wajib menaati
- Pelanggaran Pasal 45 ayat (1) UUK (tenaga kerja WNI sebagai pendamping
- Pelanggaran Pasal 67 ayat (1) UUK (pembayaran pesangon bagi buruh yang
pensiun) ;
- Pelanggaran Pasal 79 ayat (1) dan ayat (2) UUK (waktu istirahat bagi buruh),
- Pelanggaran Pasal 85 ayat (3) UUK (pembayarn upah lembur pada hari libur
resmi),
- Pelanggaran Pasal 144 UUK (mengganti buruh yang mogok dengan buruh yan
baru)
- Pelanggaran atas Pasal 14 ayat (2) UUK (perijinan bagi lembaga pelatihan kerja
swasta) ;
- Pelanggaran Pasal 38 ayat (2) UUK (biaya penempatan tenaga kerja oleh swasta)
- Pelanggaran Pasal 63 ayat (1) UUK (PKWT secara lisan, pengusaha wajib
- Pelanggaran Pasal 108 ayat (1) UUK (wajib membuat peraturan perusahaan
- Pelanggaran Pasal 111 ayat (3) UUK (masa berlaku Peraturan 2 tahun dan wajib
diperbaharui) ;
- Pelanggaran Pasal 114 UUK (peraturan perusahaan wajib dijelaskan kepada
pejuang buruh untuk memperjuangkan hak-hak dari kaum buruh. Oleh karena itu
aktivis buruh jangan terfokus pada penyelesaian ala PPHI, tetapi setiap
pelanggaran hak-hak buruh harus didorong melalui jalur pidana yaitu PPK/PPNS
ataupun langsung kepada Polri selaku penyidik tindak pidana sesuai dengan
KUHAP (UU No. 8 tahun 1981). Memang pengaturan tindak pidana dalam UU
buruh, seperti : penerapan outsourcing, kontrak, borongan dan harian lepas secara
berlebihan (tidak sesuai dengan UU). Tetapi apa yang menjadi kewenangan dari
situasi internal pemerintahan yang mengakibatkan tugas PPK tidak dapat berjalan.
kerja sama KOMNAS HAM dan KPS di Hotel Garuda Plaza Medan tgl 30 – 31
Juli 2007). Untuk itu, pemerintah perlu serius mendukung dan membenahi kinerja
PPK/PPNS .
bekerja sama atau meminta informasi dan data-data secara rutin (reguler) kepada
pada tingkat perusahaan. Informasi dan data-data dari serikat-serikat buruh tentu
akan menjadi informasi yang sangat penting tentang ada atau tidak adanya
perusahaan-perusahaan yang dilakukan oleh PPK tentu akan semakin efektif jika
Kejaksaan. Harapan buruh kepada PPK saat ini sangat besar untuk berani
dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berdasarkan
dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum
perdata. Selain itu Keputusan TUN meliputi beberapa bidang, seperti : bidang
tentang PTUN, maka apabila ada sengketa yang berkenaan dengannya sudah
kerjasama antara pemerintah dengan pihak swasta (mis : Pemda DKI kerjasama
dengan PT Pembangunan Jaya), dan kadangkala suatu badan swasta murni
kegiatan sosial, kesehatan, dll). Dengan alasan itulah, menurut Indroharto bahwa
apa saja atau siapa saja yang dapat disebut sebagai Badan atau Pejabat TUN
kepala eksekutif.
tentang PTUN dan dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat TUN menurut Pasal 1
tentang PPHI, PTTUN selaku pengadilan tingkat pertama sudah tidak berwenang
KESIMPULAN
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:YSnjOtZIak8J:www.ptun-
bengkulu.go.id/artikel/artikel4.doc+PENEGAKAN+HUKUM+KETENAGA
KERJAAN+B.
+ASPEK+HUKUM+PERDATA+1.+Penyelesaian+di+Luar+Pengadilan&hl=
id&gl=id
PENEGAKAN HUKUM KETENAGAKERJAAN
Makalah
Ketenagakerjaan
Disusun Oleh
Adi Darsono
Alphan Zulfizar
Dadang Suhendar
Deny Wahyudin Nurlette
Dewi Yuliani
Fitry Nopayanti
BANDUNG
2011